2015-12-23 Sempurna Dalam Kemanusiaan Barulah Bisa Mencapai Kebuddhaan

undefined

Ceramah Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Peletakan Batu Pertama, 23 Desember 2015 di Vihara Vajragrabha Dayi Taiwan

Sembah puja pada Para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zheng-kong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala.

Gurudara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan para tamu agung kita, Anggota Legislatif : Xu Zhijie, Xu Huiyu, pengelola Scientology, selamat datang ! Selamat malam semuanya ! Apa kabar semuanya ! Selamat datang juga bagi Bapak Huang selaku Kepala Desa Jiaxing, dan bapak RW.

Terima kasih semuanya, walaupun sudah sangat malam, tapi masih menyempatkan diri untuk hadir. Tujuan utama datang ke Gangshan adalah untuk memendam batu penjuru. Apa itu batu penjuru ? Batu penjuru adalah sebuah arah, kelak di sini akan didirikan Vihara Vajragarbha Dayi. Saya juga tidak menyangka akan ada demikian banyak orang yang hadir, dan harus Berdharmadesana, oleh karena itu tidak ada persiapan sama sekali. Anggota legislatif, pelaksana Scientology, dan semuanya sangat ramah.

Saat pertama kali saya membaca kata Shandaji ( Scientology ), saya bertanya-tanya, apa itu Shandaji ? Terdengar seperti Kendeji ( Kentucky Fried Chicken ), ada sebuah lagu berjudul ‘Santaluqiya’ ( Santa Lucia ). Setelah saya membolak-balik ( Pengenalan singkat Scientology ), sepertinya menuntun orang untuk berbuat kebajikan, tergolong sebagai pembinaan diri alam manusia, dalam Buddhisme disebut sebagai Manusyayana ( Kendaraan Manusia / Ajaran Kemanusiaan ).

◎ Buddhisme terbagi menjadi beberapa yana, yang terutama adalah Manusyayana, kemudian adalah Devayana, kemudian apa ? Di atas deva, kita menyebutnya Arahat, kemudian adalah Bodhisattvayana, dan yang tertinggi adalah Buddhayana, terbagi menjadi lima yana. Yana merupakan sebuah level, dengan kata lain “Menyempurnakan kemanusiaan dan mencapai Kebuddhaan”, terlebih dahulu Anda mesti membina diri dalam kemanusiaan barulah dapat mencapai jalan Kebuddhaan, sebab yang paling mendasar adalah kemanusiaan, oleh karena itu dikatakan “Menyempurnakan kemanusiaan dan mencapai Kebuddhaan.”, dapat menyempurnakan Manusyayana, maka barulah dapat mencapai Buddhayana, oleh karena itu yang paling mendasar adalah mengajarkan manusia untuk melaksanakan dasakusalakarma ( sepuluh perbuatan baik ), mengajarkan bagaimana manusia meningkatkan kualitas batinnya, kualitas batin manusia harus ditingkatkan, yang terutama adalah kemanusiaan.

Hari ini kita membahas bhavana, dalam kehidupan bermasyarakat dan segala perilaku umat manusia, semua perlu dimulai dari kemanusiaan, saya juga telah membabarkan banyak ajaran mengenai Manusyayana, apabila gagal dalam kemanusiaan, maka tentu saja tidak akan berhasil pula dalam tingkatan yang lain, sebab inilah yang paling mendasar.

Hari ini merupakan upacara memendam batu penjuru, batu penjuru juga merupakan sebuah fondasi, menetapkan sebuah arah. Demikian juga dengan kemanusiaan, perlu ada sebuah arah, kita sebagai manusia harus memiliki arah. Fondasi ini juga harus menentukan arah, dari satu garis ini dapat dibuat tembok empat arah, Timur, Selatan, Barat dan Utara, kita berada di Timur menghadap ke Barat. Barusan Bapak Xu mengatakan : “Berada di Timur menghadap ke Barat, memperoleh uang, tidak ada yang mengetahui.” Setelah memperoleh uang, tidak memberitahukannya pada orang lain, harta tidak boleh dibeberkan, apabila Anda memperoleh uang, lebih baik jangan diberitahukan kepada orang lain. Sesungguhnya Anda telah mendirikan Vihara Vajragarbha yang agung.

Berdasarkan afinitas lokasi, saya lahir di Jiayi, tak lama kemudian, karena ayah saya dipindahtugaskan ke Perusahaan Listrik di Kaohsiung, maka saya pun pindah ke Kaohsiung, saya tinggal di belakang kantor pos di Dagang Distrik Xinxing, saat itu disebut sebagai perempatan Linsen. Saya menetap di Kaohsiung selama 19 tahun. Dahulu saya suka pergi bertamasya, bertamasya ke mana ? Ke Gunung Guanyin. Saya pernah bertamasya ke Paviliun Chunqiu di Distrik Tsuoying, juga ke Distrik Nanzi dan Kota Gangshan, inilah tempat-tempat kita bertamasya dahulu, di Gangshan ada banyak vihara. Bagaimana dengan Nanzi ? Ada Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara, apakah saat ini masih ada ? Di Nanzi, Ah ! Kilang minyak ! Di sana juga ada Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara, selain itu salah satunya merupakan tempat di mana saya pernah bertugas. Saya pernah di Caoyachengzhuanbu, saya memanggul tiang listrik, jumlahnya sekitar 17, saya yang memasangnya. Saya juga pernah membuat mesin bubut di pabrik perbaikan di wilayah Selatan, saya adalah seorang teknisi. Saya lulus dari SD Datong, kemudian SMP Dua di Kaohsiung, karena tinggal kelas dua kali, maka saya dipindahkan ke SMP Tiga Kaoshiung yang saat ini adalah SMP Shih-jia. Dua kelas di sana semua berisi siswa yang tidak naik kelas, sedangkan saya adalah yang terbaik di antara mereka, kebanyakan mereka sangat mengenaskan, saya sedikit lebih baik. Oleh karena itu, di sanalah kepercayaan diri saya bangkit, setelah tinggal kelas, saya justru menjadi siswa teladan di sana. Setelah membangun kepercayaan diri, setelah seseorang mempunyai kepercayaan diri, maka mulai nampak kemampuannya. Tanpa kepercayaan diri, seseorang akan terus putus asa, setelah membangun kepercayaan diri, barulah menjadi rajin belajar, kemudian mengikuti ujian masuk Sekolah Bisnis San-hsin, dan saya pun diterima, saya juga diterima masuk Sekolah Industri Kaohsiung.

Pihak San-hsin menanyai saya : “Apabila Anda diterima masuk Sekolah Industri, sekolah mana yang akan Anda pilih ?” Saat itu saya tidak bisa menjawabnya, sebab pihak San-hsin yang menanyai saya, saat itu juga ada ujian lisan, maka saya mengatakan : “Saya suka berbisnis, apabila saya diterima di San-hsin, tentu saja saya akan bersekolah di San-hsin.” Mereka menanyai saya, di sekolah mana lagi saya mendaftarkan diri. Akhirnya saya diterima di San-hsin, juga diterima di Sekolah Industri, saya memilih Sekolah Industri. Di Sekolah Industri Kaohsiung ada enam semester, selama enam semester saya selalu menjadi peringkat pertama, mulai dari tinggal kelas sampai menjadi peringkat pertama, bedanya bumi dan langit. Tiap kali memperoleh peringkat pertama, saya selalu memperoleh beasiswa dari Perusahaan Semen Chia-hsin, karena tidak perlu membayar berbagai keperluan sekolah, maka pendidikan SMA tidak membutuhkan biaya, inilah hal yang paling menggembirakan bagi orang tua saya.

undefined

Saat duduk di bangku SMA, saya menjalin afinitas dengan Hualian, saat itu semua kerabat saya ada di Perusahaan Listrik, mengapa di Perusahaan Listrik ? Sebab paman saya yang bernama Li Foxu, dia adalah lulusan Universitas Peking, setelah Taiwan merdeka dari Jepang, dia kembali untuk menempati posisi di bagian administrasi Perusahaan Listrik wilayah Kaohsiung, dia menjadi direktur. Kemudian semua kerabat kami masuk ke Perusahaan Listrik. Dengan demikian, suami kakak tertua saya menjabat sebagai direktur divisi umum di Perusahaan Listrik wilayah Kaohsiung, paman saya adalah direktur bisnis di Perusahaan Listrik Hualian, sedangkan ayah saya adalah kepala bagian pemeliharaan ketenagalistrikan Perusahaan Listrik Taiwan wilayah Kaohsiung, karena dia adalah kepala bagian pemeliharaan, maka saya memanggul tiang listrik di Caojie, karena ada hubungan dengan pekerjaanya di sana. Kemudian saya juga bertugas untuk memperbaiki pusat pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil di wilayah Selatan. Karena paman saya menjabat sebagai direktur bisnis di Perusahaan Listrik Hualian, maka saat tinggal di Kaohisung, tiap kali liburan musim panas dan musim dingin, saya selalu berada di Hualian. Saya menjadi petugas pembaca meter listrik. Saya juga ke pabrik perbaikan Perusahaan Listrik Hualian, untuk memperbaiki trafo, sehingga saya menjalin afinitas dengan hualian, tiap kali liburan musim panas dan liburan musim dingin saya selalu ke sana untuk mencari penghasilan tambahan. Inilah perjalanan hidup saya. Demikianlah, saya juga ditempa semenjak kecil, saya juga ditempa saat menjadi teknisi. Hari ini melakukan upacara peletakan batu pertama ( memendam batu penjuru ), sesungguhnya saya juga telah terlatih. Sebab saya pernah memperlajari survei. Setelah lulus dari Sekolah Industri Kaohsiung, saya menempuh pendidikan di jurusan survei dan pemetaan di Institut Teknologi Chung Cheng, merupakan pendidikan perguran tinggi. Saya adalah teman sekelas dari Qian Xuesen dari Tiongkok Daratan, dari manakah asal munculnya jurusan survei dan pemetaan ? Pemerintah Qing Manchuria yang mendirikan sekolah survei dan pemetaan. Qian Xuesen berada di sekolah survei dan pemetaan. Setelah sekolah survei dan pemetaan dipindahkan ke Taiwan, menjadi sekolah survei dan pemetaan milik militer, saya belajar di perguruan tinggi sekolah survei dan pemetaan, tiba saat semester saya, sekolah berubah menjadi jurusan survei dan pemetaan Institut Teknologi Chung Cheng. Demikianlah perjalanan kehidupan saya. Menetap di Kaohsiung selama 19 tahun, di Taichung selama 19 tahun, sekolah survei dan pemetaan di Taichung, tempat tugas juga ada di Taichung, sehingga menetap di sana selama 19 tahun, secara keseluruhan adalah 38 tahun. Kemudian saya ke Seattle Amerika, inilah perjalanan hidup saya, dan hari ini kembali ke Gangshan. Dahulu saya naik sepeda ke Danau Dapi yang sekarang disebut Danau Chengqing, juga terdapat pemakaman, di jalan Jiangong, di dekat Sekolah Industri Kaohsiung. Danau Chengqing berjarak sangat dekat dengan Sekolah Industri Kaohsiung, juga sangat dekat dengan pemakaman, kolam teratai di Tsoying, Paviliun Chunqiu, Gunung Guanyin, Gunung Dagang, semua adalah tempat yang sangat akrab, tiba di Kaohsiung bagaikan kembali ke kampung halaman sendiri. Masa kanak-kanak saya berlalu di sini, terasa sangat dekat, berjumpa dengan orang Kaohsiung bagaikan berjumpa kerabat sendiri. Bapak Xu sangat berafinitas dengan Zhenfozong, bukankah kali ini Anda hendak mengikuti pemilihan lagi, di Distrik Fengshan ? Kita punya seorang Acarya yang merupakan penduduk Fengshan ! Cetiya di Fengshan mesti mendukungnya ! Dia datang untuk menyanjung kita, maka kita juga mesti menyanjungnya, inilah kemanusiaan. Bagaimana dengan Xu Huiyu ? Apakah kali ini Anda tidak mengikuti pemilihan ? Tidak ! Apabila Anda juga mengikuti pemilihan, kami juga akan mendukung Anda. Mereka datang untuk menyanjung kita, maka kita juga mesti menyanjung mereka, yang di Kaohsiung juga mesti menyanjung mereka. Ini merupakan kewajaran, merupakan sebuah dukungan kemanusiaan, mereka datang mendukung kita, maka kita juga mesti membalas.

undefined

◎ Sepatah kata dari Zengzi : “Ajaran Konfusius hanyalah kesetiaan dan pengampunan.” Pengampunan berarti harus lapang, apa itu lapang ? Bhavana berarti hati harus semakin lapang, inilah bhavana yang sesungguhnya. Hati yang semakin sempit berarti bukan bhavana, berarti masih awam. Hati seorang sadhaka harus selapang langit dan bumi, inilah kemanusiaan. Bagaimana dengan kesetiaan ? Terhadap teman mesti menjunjung kesetiaan dan kebenaran, terhadap masyarakat mesti menjunjung kesetiaan dan kebenaran, terhadap negara juga mesti menjunjung kesetiaan dan kebenaran, inilah dasar sebagai manusia. Pengampunan berarti semakin melatih diri maka hati harus semakin lapang, bagaikan samudra yang menampung ratusan sungai, karena dia sangat luas, maka dapat menampung ratusan sungai, jika dia sempit, maka tidak mungkin sanggup menampungnya. Demikianlah manusia juga perlu belajar untuk mengampuni. Bagaimana menjelaskan pengampunan ? Hati Anda mesti luas, semakin luas hati Anda, maka berkah Anda akan semakin besar. Semakin sempit hati Anda, jika Anda tergiur akan nafsu keinginan alam neraka, alam preta dan binatang, maka Anda akan terjerumus ke tiga alam rendah. Apabila hati Anda seluas angkasa, maka tentu akan sangat welas asih, dan sangat murah hati, ini sangat penting. Ini berarti dapat menyempurnakan kemanusiaan, apabila telah sempurna dalam kemanusiaan, maka pasti dapat mencapai keberhasilan dalam kedewaan. Oleh karena itu dalam Scientology diajarkan mengenai kemanusiaan dan jalan surga, kita juga menggunakan kemanusiaan untuk mendorong semua orang, bhavana mesti berhati lapang, Mahaguru sendiri karena berhati lapang, maka sanggup menampung semuanya, dengan demikian aliran kita akan semakin besar, sebab hati yang sempit, yang tidak punya toleransi, tidak akan dapat mempunyai banyak siswa.

Saya pernah mengatakan, saya berikrar tidak akan meninggalkan satu insan pun, kecuali Anda sendiri yang meninggalkan saya, maka saya tidak pernah meninggalkan Anda. Inilah dasarnya, saya tidak akan meninggalkan siapa pun, namun Anda sendiri yang meninggalkan saya. Saya tidak akan meninggalkan Anda, bahkan saya berharap kelak suatu hari nanti Anda akan kembali, demikianlah saya. Jika dia telah pergi, apabila dia ingin kembali namun tidak berani untuk kembali, tidak perlu demikian, sebab hati Mahaguru sangat lapang, sekalipun Anda telah pergi, namun asalkan Anda mau kembali, maka Mahaguru senantiasa menerima kedatangan Anda. Seperti halnya Yesus, bagaimana Yesus ? Yesus mengumpamakan dirinya sebagai penggembala, penggembala menggendong domba yang terluka, sedangkan domba yang lain berjalan di depannya, namun tangannya menggendong domba yang terluka, domba yang terluka adalah Anda yang pergi meninggalkan, namun apabila Anda kembali, Mahaguru akan sangat menjaga Anda, inilah kasih sayang. Sebab setiap makhluk hidup sangatlah berharga, kehidupan sangat berharga, dan semua makhluk memiliki Buddhata, sekalipun Anda pergi, Anda masih memiliki Buddhata ! Bahkan binatang sekalipun juga memiliki Buddhata ! Oleh karena itu kita juga mesti melindungi binatang, tidak hanya manusia, semua makhluk hidup mesti Anda lindungi.

undefined

◎ Bhavana berarti memperbaiki perilaku diri sendiri. Apabila Anda tidak berafinitas dengan orang tersebut, dalam kehidupan saat ini tiada afinitas, namun kelak pasti akan berafinitas, asalkan dalam hati Anda mengembangkan kemurahan hati dan kewelasan, berarti Anda telah menjalin afinitas dengan para insan, setiap orang adalah baik adanya. Saya mengajarkan kepada Anda semua, jangan mencelakai orang lain, jangan membenci, jangan iri dan dengki, inilah kemanusiaan.

Jangan cemburu pada keberhasilan orang lain, kita justru harus mengucapkan selamat kepadanya. Saat orang lain bahagia, kita mesti mengucapkan selamat. Orang lain semakin kaya, kita juga mesti mengucapkan selamat. Jangan mendengki, juga jangan mempersalahkan, segalanya adalah afinitas, segalanya adalah nasib. Menekuni Buddhadharma harus demikian, barulah dapat berdiri tegak di antara langit dan bumi, tidak menyalahi langit dan bumi. Demikian pula dalam hubungan antar teman, jangan mencelakai teman, jangan mencelakai orang, jangan membenci orang, harus berhati lapang, kelak suatu hari nanti semua masih akan berjumpa kembali, entah itu di kehidupan selanjutnya, atau di mana pun, sebab dengan adanya afinitas yang demikian, kelak para insan akan menjadi penolong Anda, tidak ada lagi yang namanya orang kerdil ( yang mencelakakan kita ). Di dalam Zhenfozong tidak ada orang kerdil, meskipun seseorang berhati sangat sempit, kita juga mesti mengungkapkan kebaikannya, supaya dia mengembangkan kewelasan, inilah bhavana. Hari ini singkat sampai di sini saja. Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。