【Berita TBS Seattle】
Sore hari tanggal 16 Agustus 2020, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat dengan tulus mengundang Mulacarya Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Homa Syama Tara ( Tara Hijau ).
Dalam sesi "Anda Bertanya Saya Menjawab", Dharmaraja mengajarkan tiga syarat untuk kontak yoga dengan Syama Tara :
1. Saat bersadhana, membuat ikrar yang sama dengan Syama Tara.
2. Sadhaka mesti makan ( sedikit juga boleh ) setiap jenis sarana puja ( makanan atau minuman ) yang telah dipersembahkan kepada Syama Tara saat bersadhana.
3. Mohon adhisthana Mulacarya supaya dapat kontak yoga dengan Syama Tara.
"Tiap kali menjapa Mantra Hati Guru atau membaca Sutra Satyabuddha, Mahaguru pasti muncul. Ini adalah fenomena kontak yoga." Dharmaraja mengingatkan, jika fenomena tersebut bukan tanda kontak yoga, jika sosok Dharmaraja yang muncul adalah penjelmaan makhluk lain atau bahkan Mara, maka pastinya saat ini sadhaka telah kehilangan nyawanya.
"Searah jarum jam adalah jalan kebenaran, berlawanan dengan arah jarum jam berarti diluar jalan kebenaran." Dharmaraja menjelaskan asal-usul pendapat ini : Dahulu agama Bon mengutamakan gerakan berlawanan dengan arah jarum jam. Sedangkan Tantra Tibet seragam searah jarum jam.
Pertanyaan siswa : Pernah menghadiri Upacara Sitatapatra Bhagavati, tapi tidak menekuni mantranya, bolehkah menekuni sadhananya ?
Jawaban Dharmaraja :
Jika dalam upacara tersebut ada sesi abhiseka, maka sekarang Anda boleh menekuni sadhana tersebut dan tetap akan bermanfaat. Tapi jika Anda tidak ikut sesi abhiseka, jika upacara hanya ikut separuh saja, atau mungkin saat Anda pergi ke kamar kecil sesi abhiseka sudah usai, maka Anda mesti abhiseka ulang."
Jika sadhaka ingin melindungi orang lain, visualisasi muncul payung putih besar, di bagian bawah payung ada cahaya, dan orang yang ingin Anda lindungi sedang duduk di bawah naungan cahaya tersebut. Kemudian Anda japa Mantra Pembalik : "Ha Suo. Ni Hom. Ma Ma. Hom"
Menurut petunjuk Mahadewi Yaochi, jika seseorang telah terkena pengaruh fu atau teluh selama lebih dari 6 tahun, berarti sudah tidak tertolong lagi. Jika pengaruhnya masih di bawah 6 tahun, berarti masih bisa tertolong. Sebab mengidap skizofrenia selama 6 tahun, sudah banyak sel otak yang rusak, tidak bisa diperbaiki, oleh karena itu tidak perlu ditolong, sebab sudah tidak bisa pulih."
"Saat membentuk mudra belum tentu harus visualisasi, Anda cukup visualisasi Istadevata menetap di puncak kepala."
Dharmaraja menggunakan Acalanatha Vidyaraja sebagai contoh, saat Anda membentuk mudra ini dan menyentuh puncak kepala, visualisasikan diri sendiri menjadi singa ( Raja Hutan ), atau visualisasi Acalanatha Vidyaraja menetap di puncak kepala. "Melihat Raja Hutan, semua roh binatang akan kabur, manusia juga akan kabur, makhluk halus juga akan kabur, semua siluman dan hantu jadi-jadian juga akan kabur saat melihat singa."
Dharmaraja melanjutkan pengulasan Lamdre, dalam teks disebutkan : "Taklukkan pancaskandha", jika dapat menaklukkan pancaskandha ( rupa, vedana, samjna, samskara, vijnana ) dengan sangat baik, akan menjadi hetu ( faktor penyebab ) dhyana-samadhi. Dharmaraja menjelaskan, menaklukkan pancaskandha tidak akan mengalami kerisauan batin. Keberadaan pancaskandha dapat menyebabkan kerisauan batin.
Menaklukkan rupaskandha, dapat menghasilkan empat jenis kelembutan : Tubuh lembut, aksara lembut, prana lembut, amrta lembut.
Menaklukkan vedanaskandha : Jika dapat menaklukkan vedana diri sendiri, tiada lagi perbedaan antara derita dan kebahagiaan, terbebas dari kemelekatan pada derita dan kebahagiaan.
Menaklukkan samjnaskandha dapat menaklukkan delapan hal duniawi : keuntungan, kelapukan, kehancuran, reputasi, nama, penghinaan, derita, sukacita. Tidak akan terpengaruh oleh kerupawanan dan buruk rupa, sebab kondisi batin Anda telah setara, telah bersamadhi.
Menaklukkan samskaraskandha, batin tidak terpengaruh oleh pergerakan dunia luar, telah menaklukkan tindakan diri sendiri, batin terhindar dari alam pikiran dan alam tindakan.
Menaklukkan vijnanaskandha, tiada diskriminasi dalam batin : Mereka yang masih memiliki sikap batin diskriminasi cenderung sukar untuk bersamadhi. Jika sama sekali tiada diskriminasi, maka bisa masuk samadhi.
"Jika ingin menghasilkan dhyana-samadhi, maka pancaskandha harus dikendalikan semua, waktunya sangat panjang." Dharmaraja berpesan, berlatih sesuai ajaran ini, mengendalikan pancaskandha, dapat menghasilkan kekuatan yang sangat besar, "Fenomena akan bertambah, semakin tiada diskriminasi, dan pikiran akan semakin sedikit."