3 April 2021 Pujabakti Sadhana Istadevata Ksitigarbha Bodhisattva di Seattle Ling Shen Ching Tze Tem

【Liputan TBS Seattle Ling Shen Ching Tze Temple】

Pada pagi hari tanggal 2 April 2021, kereta api Taroko ekspres 408 mengalami kecelakaan dan tergelincir dari rel di terowongan Qingshui Hualian. Sekitar 50 orang meninggal dunia, dan lebih dari 150 orang luka-luka. Pada tanggal 4 April, pada saat pujabakti Sadhana Istadevata Ksitigarbha Bodhisattva di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, Dharmaraja Liansheng melimpahkan jasa, memohon Ksitigarbha Bodhisattva untuk menolong para insan tanpa tersisa, menjemput korban jiwa kecelakaan kereta api yang paling parah selama setengah abad terakhir di Taiwan, yaitu kereta api Taroko ekspres 408 yang tergelincir dari rel, supaya para korban jiwa dapat memiliki wujud yang utuh, dan terlahir di Buddhaksetra. Semoga korban selamat memperoleh kemangalaan, korban jiwa memperoleh penyeberangan.

◎ Kesaksian Nyata Zhenfo Zong

Sebelum Berdharmadesana, Acarya Shi Lianyin (釋蓮印上師) memberikan kesaksian mukjizat berkat adhisthana Mahaguru.

Tujuh tahun lalu, Acarya Lianyin telah didagnosa mengidap kanker otak, kemudian sel kanker telah memenuhi seluruh otak, belum lama ini, tim dokter mendiagnosa bahwa Acarya Lianyin sudah tidak ada harapan, sehingga Acarya Lianyin tidak makan dan minum selama empat hari tiga malam dan bersiap untuk berpulang terlahir di Ksetrparisuddhi. Namun setelah memperoleh adhisthana agung dari Mahaguru, mukjizat pun terjadi, Mahaguru berpesan supaya Acarya Lianyin makan, demi mempertahankan kehidupan. Ternyata sungguh, beliau pun meninggalkan gerbang kematian, seolah beliau telah bangkit kembali! Tim dokter pun terheran-heran, sungguh sukar memercayai peristiwa nyata ini. Acarya Lianyin memberitahu dokter: "Guruku telah menolong saya! Guru telah memberi adhisthana istimewa, beliau adalah Buddha Hidup!" Seketika terdengar tepukan tangan, luapan rasa haru atas kesaksian yang luar biasa.

Usai pujabakti Ksitigarbha Bodhisattva, Dharmaraja Liansheng Berdharmadesana, "Ksitigarbha Bodhisattva tidak meninggalkan satu insan pun, Beliau membuat ikrar yang sangat agung, kita mesti meneladan semangat Ksitigarbha Bodhisattva." Mahaguru mengungkapkan bahwa setiap malam beliau menyeberangkan arwah para korban jiwa Covid-19, kemudian memberitahu semua mengenai mukjizat yang dialami oleh tiga orang umat, Elizabeth, Lianguang (蓮廣), dan Chen Li ( 陳麗 ).

◎ Anda Bertanya Saya Menjawab - Interaksi Adalah Kekuatan

Pertanyaan Siswa:
"Masa Sukar Pembabaran Dharma Zaman Pemerintahan 3 Kaisar", salah satunya adalah setelah masa Kaisar Taiwu Dinasti Wei Utara yang berupaya memusnahkan agama Buddha, keturunannya, Kaisar Yiwu memeluk agama Buddha, pernah seorang biksu menjapa Mahakaruna Dharani untuk Kaisar Yiwu, saat biksu tersebut menjapa empat kalimat terakhirnya: "Keagungan terunggul Vajra Svaha. Keagungan terunggul Mojie Svaha. Keagungan terunggul Sravaka Svaha. Om. Vajrasriye. Svaha.", istana berguncang, oleh karena itu kaisar melarang biksu menjapa empat kalimat terakhir tersebut. Mohon petunjuk Mahaguru, apakah legenda ini benar? Jika memang benar ada peristiwa tersebut, jika memang menjapa Mahakaruna Dharani versi 88 kalimat lebih berpahala ketimbang versi 84 kalimat, bolehkah menulis surat mohon abhiseka jarak jauh untuk menjapa Mahakaruna Dharani versi 88 kalimat? Atau tidak perlu memedulikan legenda ini, teruskan menjapa Mahakaruna Dharani 84 kalimat?

Mahaguru menjawab:
Ada beberapa macam terjemahan berbeda dari Mahakaruna Dharani, ada juga yang 82 kalimat, 40 kalimat, 113 kalimat, dan 94 kalimat, namun jika Anda tulus menjapa versi umum 84 kalimat, maka dengan sendirinya akan menghasilkan kekuatan tak berwujud.

Pertanyaan siswa:
Jika ditugaskan ke medan perang, di tengah baku tembak, kita mesti menjapa mantra apa?

Mahaguru menjawab:
Japa mantra yang biasa Anda japa. Setiap mantra mempunyai kekuatan. Mantra Guru, Mantra Istadevata, dan Mantra Dharmapala, semua sangat baik, semua bisa dijapa. Anda ingin menjapa satu mantra, maka japa Mantra Dharmapala Anda.

Pertanyaan siswa:
Mohon verifikasi Buddha Guru, apakah benar-benar ada Ksetraparisuddhi sinar surya dan candra? Siswa pernah mendengar pengulasan Buddha Guru tentang Sadhana Zhujing, siswa juga menekuninya. Beberapa tahun lalu, Guru sarana (terdahulu) siswa di Sutrayana, Biksu Jianyin telah berpulang, karena siswa merindukan beliau, suatu ketika dalam kondisi setengah sadar setengah mimpi, siswa menggunakan Sadhana Zhujing yang diajarkan oleh Mahaguru, siswa pun memasuki Ksetraparisuddhi tempat Guru Sutrayana terlahir, Ksetraparisuddhi itu disebut sinar surya dan candra, Guru Sutrayana berbhavana di situ.

Mahaguru menjawab:
(Mahaguru melakukan ramalan dewata di lokasi) Buddha Bodhisattva memberitahu, memang ada Ksetraparisuddhi sinar surya dan candra, merupakan Ksetraparisuddhi di selatan. Guru Anda, Biksu Jianyin telah terlahir di Ksetraparisuddhi sinar surya dan candra, sungguh baik.

◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Lamdre

【6.3. Tanda Pembuktian
Dibagi menjadi 3: Berdasarkan tanda pembuktian Tathata yang muncul melalui hati, slokha: "Tanda pembuktian Tathata, melalui panca indra.", prana bumi di bawah cakra ajna mengatur nadi tengah, tidak terpengaruh oleh elemen tanah dari luar, tiga yang lain diketahui berdasarkan ini.】


Mahaguru menjelaskan:
Tathata adalah Buddhata, kebenaran sejati, sebutannya sangat banyak. Panca indra manusia: mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, selain itu ada lima elemen: tanah, air, api, angin, dan akasha. "Prana bumi di bawah cakra ajna mengatur nadi tengah.", semua prana ada di dalam nadi tengah. Jika Anda mengetahui semua prana ada di nadi tengah, itulah "Tanda pembuktian Tathata."

"Tidak terpengaruh oleh elemen tanah dari luar" Elemen tanah di luar, tanah, air, api, angin, dan akasha. "Tidak terpengaruh oleh elemen tanah dari luar, ketiga sisanya diketahui berdasarkan ini." Sisanya dibagi menjadi tiga, dari sini dapat diketahui. Yang paling penting, semua prana bumi berhimpun di dalam nadi tengah, lima cakra, salah satu cakra, ini semua ada dalam ruang lingkup tanda pembuktian.

Lamdre: "Menggunakan prana elemen akasha untuk mengatur nadi tengah, walau jatuh dari tebing sedalam ribuan yojana, tiada rasa takut. Nidana internal dari elemen ini seperti kata slokha: 'Pembersihan lima prana'."

Mahaguru menjelaskan:
Saat semua prana elemen angin berhimpun di nadi tengah, saat muncul fenomena meditasi dari tempat paling tinggi di angkasa jatuh sampai ke tempat paling rendah, Anda tidak akan takut. "Pembersihan lima prana", lima macam prana, antara lain, tanah, air, api, angin, dan akasha.

Slokha: "Panca bhala", menggunakan prana bumi dan lain-lain untuk ditransformasikan menjadi kekuatan, bisa berubah menjadi elemen tanah dan lainnya, dapat menyembunyikan diri sendiri dan orang lain, lima jenis ini muncul sesuai dengan pencapaian.

Mahaguru menjelaskan:
"Panca bhala", tergolong sebagai lima jenis prana, tanah, air, api, angin, dan akasha. "Menggunakan prana bumi dan lain-lain untuk ditransformasikan menjadi kekuatan." Jika prana bumi ditransformasikan menjadi kekuatan, "Bisa berubah menjadi elemen tanah dan lainnya", bisa menghasilkan empat jenis abhijna, dan menyembunyikan diri. "Dapat menyembunyikan diri sendiri dan orang lain", "Lima jenis ini muncul sesuai dengan pencapaian.", kelima jenis kekuatan tersebut bisa muncul sesuai pencapaian, tergolong sebagai abhijna.

Slokha: "Daya penglihatan tiada rintangan", prana hati berhimpun di mata, memperoleh pandangan leluasa, penglihatan akarsana, penglihatan vasikarana, penglihatan pembendung, penglihatan abhicaruka, memperoleh keleluasaan dalam delapan hal.

Mahaguru menjelaskan:
"Daya penglihatan tiada rintangan", tiada rintangan pada mata, berarti mempunyai divyacaksu. "Prana hati berhimpun di mata, memperoleh pandangan leluasa.": Dapat mengalirkan prana ke mata, sehingga mata tiada rintangan, dapat melihat jarak ribuan li, dapat melihat Istadevata dan para Buddha Bodhisattva. Memiliki empat jenis keberhasilan utama:
Penglihatan akarsana: Ingin melihat sesuatu, bisa menggunakan vajrankusa untuk mengaitnya, sehingga bisa terlihat.
Penglihatan vasikarana: Bisa menggunakan mata untuk melakukan Sadhana Vasikarana.
Penglihatan pembendung: Dapat menggunakan divyacaksu untuk menaklukkan makhluk halus.
Penglihatan abhicaruka: Karena dalam mata ada prana, mata menghasilkan kekuatan, bisa menaklukkan mara.

"Memperoleh keleluasaan dalam delapan hal": Memperoleh delapan macam abhijna.

Slokha: "Dalam mandala pojia, melihat bija sadgati, memperoleh enam jenis bija." Melihat bijaksara alam surga, yaitu aksara A, dan enam aksara ini sebagai nidana guhya. Secara ekstrenal, seperti slokha: "Membabarkan Dharma dengan berbagai bahasa para insan", dengan berbagai bahasa enam alam, sesuai dengan situasi dan kondisi."

Mahaguru menjelaskan:
Saat telah mencapai bhumi ke-7, bhumi ke-8, bhumi ke-9, dan Bodhisattva bhumi ke-10, di dalam mandala bisa melihat bija sadgati dan enam aksara, salah satunya adalah aksara A yang merupakan bijaksara alam surga.

"Membabarkan Dharma dengan bahasa para insan, dan dengan berbagai bahasa di enam alam, sesuai dengan situasi dan kondisi." Bisa berucap dalam bahasa enam alam, antara lain bahasa alam surga, manusia, asura, neraka, preta, dan binatang.

Slokha: "Sama atribut dengan Dharma, atribut diri sendiri tiada rintangan.", "Sama atribut" artinya berjenis dan berwujud sama, seperti segala sesuatu yang berkondisi tidak kekal, "Atribut diri sendiri" tidak sama avenika, seperti sifat tanah adalah kukuh, ini semua bisa muncul tanpa rintangan.

Mahaguru menjelaskan:
Sampai di atas bhumi ke-7, tubuh bisa menjelma, bisa menembus tembok, menembus kaca, menembus tempat apa pun.: "Sama atribut dengan Dharma, atribut diri sendiri tiada rintangan.", Melihat air, bisa berubah menjadi air dan berjalan di dalam air; Melihat api, bisa menjadi api, masuk ke dalam api; Melihat tanah, bisa menjadi tanah, bisa melarikan diri melalui tanah; Melihat angin, bisa menjadi angin, dan melarikan diri melalui angin.

Bodhisattva ada 10 bhumi, 6 bhumi pertama telah usai kita ulas, dan sekarang yang kita ulas adalah bhumi ke-7 sampai bhumi ke-10. Jika Bodhisattva telah mencapai di atas bhumi ke-7 sampai bhumi ke-10, semua akan mengalami fenomena ini, ini tergolong sebagai tanda pembuktian. Sadhaka memeriksa diri sendiri, sehingga dapat mengetahui diri sendiri sudah sampai bhumi berapa.

Nonton ulang siaran langsung Dharmadesana Mahaguru, tanggal 3 April 2021
https://youtu.be/WT-pPYFMpQ0

Kesaksian sejati Zhenfo Zong
Acarya Lianyin bersaksi atas mukjizat berkat adhisthana Mahaguru:
https://youtu.be/6WwPzJisROM

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。