4 Juli 2021 Upacara Homa Amoghapasa Lokesvara di Rainbow Temple

#4 Juli 2021 Upacara Homa Amoghapasa Lokesvara di Rainbow Temple

#Liputan TBSN


Pada tanggal 4 Juli 2021, Dharmaraja Liansheng memimpin Upacara Homa Amoghapasa Lokesvara ( Bukongjuansuo Guanyin - 不空羂索觀音 ) di Rainbow Temple (彩虹雷藏寺). Upacara pun dimulai, suara mantra mengalun khidmat di bhaktisala, segenap siswa bermandikan sinar adhisthana Amoghapasa Lokesvara.

Usai upacara, Dharmaraja mengumunkan bahwa minggu depan adalah Upacara Homa Mahottara Heruka ( Dahuanhuawang Jingang - 大幻化網金剛 ). Dharmaraja mengungkapkan bahwa dahulu ketika memimpin Upacara Mahottara Heruka di National Chiang Kai-shek Memorial Hall Taipei, banyak orang yang mengalami mukjizat penyuembuhan setelah mendengar suara mantra Mahottara Heruka. Belum lama ini, dalam Upacara Homa Mahottara Heruka di Rainbow Temple, setelah sesi adhisthana suara mantra selama 5 menit, pusat korespondensi mulai menerima banyak surat kesaksian penyembuhan. Sampai saat ini masih ada surat yang berdatangan, beberapa umat mesti menunggu selama satu bulan untuk memastikan bahwa penyakitnya benar-benar telah sembuh, barulah mereka mengirimkan surat kesaksian.

Dharmaraja membabarkan bahwa Mahottara Heruka merupakan salah satu dari Panca Mahavajra, merupakan Vajra yang paling dijunjung tinggi dalam Nyingmapa, yang merupakan Vajra perwujudan Adharma Buddha. Selain itu, Gelugpa paling menjunjung tinggi Yamantaka, Kagyudpa menjunjung tinggi Guhyasamaja dan Cakrasamvara, Sakyapa menjunjung tinggi Hevajra. Hevajra merupakan Dewa Vajra yang muncul pertama kali. Keempat sekte utama Tantra Tibet menjunjung tinggi Kalacakra.

Dharmaraja membabarkan perihal Yidam Upacara Homa hari ini, wujud Amoghapasa Lokesvara dan Dharmayudham Amoghapasa. Melalui gatha pembukaan, Dharmaraja mengungkapkan bahwa Amoghapasa Lokesvara merupakan salah satu dari Sapta Avalokitesvara, keutamaannya ada pada "Amogha" (Tidak Kosong), Dharmaraja memanjatkan permohonan supaya segala harapan tidak sia-sia, harapan baik semua umat juga tidak akan sia-sia. Dengan bercanda, Dharmaraja menyampaikan harapan supaya Amoghapasa Lokesvara mengikat penyakit beliau, dan melemparnya ke samudra Pasifik, supaya kondisi tubuh membaik. Gelar Tantra Amoghapasa Lokesvara adalah Vajra Penuntun Setara, tiada diskriminasi.

◎ Anda Bertanya Saya Menjawab - Interaksi Adalah kekuatan

Pertanyaan pertama dari umat di Italia, berjumlah 3 pertanyaan:
1. Saat ini sedang terjadi pandemi, juga digalakkan pelestarian lingkungan, banyak orang menanam sayur dan buah di teras rumah, untuk kelak dipanen, dipotong dan dimakan sendiri. Misalnya, bawang, kucai, dan stroberi. Saya ingat Mahaguru pernah mengatakan bahwa tumbuhan juga merasakan sakit. Apakah menanam dan kemudian mengonsumsinya termasuk karma membunuh? Sadhaka mesti mematuhi sila untuk hanya makan daging yang memenuhi tiga syarat kebersihan, apakah perlu menghindari dan melarang karma membunuh semacam ini? Terima kasih Mahaguru.

Jawab: Dharmaraja menyampaikan bahwa siswa ini mempunyai rasa simpati dan welas asih, memandang bahwa tumbuhan juga bernyawa. Dharmaraja membabarkan bahwa selain enam alam samsara, lebih dalam lagi ada delapan alam samsara, termasuk di antaranya adalah alam mineral dan tumbuhan. Namun, jika karena sebab ini sehingga sepenuhnya menghindari karma membunuh, berarti sama sekali tidak ada makanan yang bisa dikonsumsi, bahkan virus pun juga tidak boleh dibunuh, jika demikian, umat manusia akan punah oleh virus. Oleh karena itu, menurut Dharmaraja, buah dan tumbuhan boleh dimakan. Dalam agama Buddha, tiga syarat daging yang bersih, merupakan kemudahan dan penyesuaian dari Tathagata untuk umat Buddha. Demi menjaga kehidupan umat manusia, mengonsumsi mineral dan tumbuhan tidak termasuk karma membunuh, diri sendiri menanam dan mengonsumsinya juga tidak termasuk karma membunuh.

2. Sebelumnya pernah mendengar Dharmadesana Mahaguru perihal orang yang membuka restoran mesti menjapa Dharani Sukhavativyuha setiap hari, beberapa tahun yang lalu, ayahnda sempat dalam waktu yang sangat lama mengelola sebuah restoran, pada saat itu pasti sudah banyak menyembelih hewan, karena ketidaktahuan siswa sendiri juga pernah menyembelih banyak ikan. Mohon petunjuk Mahaguru, mengenai karma membunuh yang pernah dilakukan di masa lampau, bagaimana kita mesti bervisualisasi dan menjapa mantra untuk menyeberangkan mereka? Apakah perlu bertobat? Bagaimana cara bertobat?

Jawab: Dharmaraja memberikan petunjuk, siswa tersebut bisa membantu ayahnya untuk menyeberangkan arwah dan menjapa Dharani Sukhavativyuha, membantu ayahnya untuk mengikis karma membunuh. Bagi yang mengelola restoran, kita hanya bisa menyarankan supaya mereka banyak menjapa Dharani Sukhavativyuha, setelah menjapanya baru menyembelih, atau melakukan visualisasi penyeberangan. Sama seperti saat kita bervisualisasi dan menjapa mantra sebelum makan, ini juga merupakan proses penyeberangan arwah. Selain itu, setiap hari kita juga mesti menyatakan pertobatan.

3. Mohon petunjuk Mahaguru, meskipun dikatakan ada hukum karma, namun bagaimana cara menasihati orang awam yang tidak membina diri supaya tidak membunuh?

Jawab: Dharmaraja menjawab, kita hanya bisa menasihati mereka, selain itu, bisa mengajarkan kepada mereka untuk menjapa Dharani Sukhavativyuha.

Pertanyaan kedua, dari umat di Singapura:
Siswa kurang bisa menggunakan internet, kemampuan bahasa Mandarin juga kurang, ritus Sadhana Catur Prayoga dan beberapa Sutra dan mantra disampaikan oleh putri saya kepada saya setelah ia menyimak buku dan video Mahaguru ( Bahkan pertanyaan ini juga putri saya yang bantu menuliskan ). Mohon petunjuk Mahaguru, jika antar sesama umat saling memberitahukan hal-hal dasar, apakah ini sesuai dengan aturan Dharma? Terima kasih atas petunjuk Mahaguru.

Jawab:
Dharmaraja memuji putri siswa ini sangat berbakti, serta memberikan petunjuk bahwa antar umat boleh saling berinteraksi, dan ini sesuai aturan Dharma.

Berikutnya adalah pertanyaan dari siswa di Malaysia:
Suatu pagi, sebelum bangun dari tidur, mendadak ada suara seperti gelombang elektromagnetik yang memberi tahu siswa: "Merealisasi sarvasunyata, menekuni sarvadharma merupakan Dharmata, merealisasikan sarvasunyata dan menekuni sarvasunya adalah sunyata.", kemudian langsung terbangun. Siswa sungguh bodoh, berbhavana selama bertahun-tahun terus tidak memahami kalimat tersebut, mohon Mahaguru berwelas asih memberi petunjuk, terima kasih atas petunjuk dari Mahaguru.

Jawab: Dharmata adalah Sunyata, Sunyata adalah Dharmata. Selain itu, setelah memeriksa pustaka Sutra, juga terbukti bahwa Dharmata, Sunyata, dan Buddhata adalah satu. Dharmaraja menasihati supaya siswa tidak perlu melekat pada kalimat tersebut, sebab Dharmata adalah Sunyata, Buddhata juga adalah Sunyata, semua berhubungan.

◎ Dharmaraja Melanjutkan Pengulasan Lamdre

Dharmaraja mengungkapkan, diri sendiri mencapai kesucian berarti memberi manfaat bagi diri sendiri. Mengajarkan metode pencapaian kesucian kepada umat Sedharma dan kerabat berarti memberikan manfaat kepada insan lain. Contoh memberikan manfaat kepada diri sendiri dan insan lain: Bersama umat Sedharma menekuni Catur Prayoga, ini adalah Prayoga Marga. Selain itu, mengajari umat bagaimana melakukan Maha Namaskara juga merupakan bentuk pengamalan memberi manfaat bagi diri sendiri dan insan lain.

Permulaan nidana adalah memasuki Catur Carya, sebelum memasuki Parayana, Catur Carya adalah Sambhara Marga, Prayoga Marga, Darsana Marga, dan Bhavana Marga. Setelah berbhavana mencapai bhumi ke-13, berarti telah mempunyai semua kebijaksanaan. Membahas perihal "13 Vajradhara", Dharmaraja mencontohkan Vajrasattva yang juga merupakan Vajradhara ; Adharma Buddha adalah Vajradhara, Buddha bhumi ke-16 ; Sampai pada Panca Buddha, berarti merupakan Vajradhara bhumi ke-13.

Zhenfozong adalah sebuah nidana, muncul sebagai Sangha yang menjunjung keharmonisan. Saat itu, setelah mengajarkan metode mencapai kesucian, beberapa umat memperoleh pembuktian dan anubhava. Maknanya adalah sambhara diri telah sepenuhnya sempurna, selain itu juga menghormati Panca Kaya: Tubuh awam, Nirmanakaya, Sambhogakaya, Dharmakaya, dan Dharmatakaya, mesti menghormati kerabat dan umat Sedharma. Setelah mencapai keberhasilan, juga bisa membantu supaya banyak umat mencapai keberhasilan. Memberi manfaat bagi diri sendiri dan insan lain, setelah mencapai kesucian, tidak egois, mengajarkan kepada orang lain untuk bersama mencapai Kebuddhaan.

Usai Dharmadesana yang sangat menarik dan sarat Dharmarasa, terlebih dahulu Dharmaraja memandu umat Sedharma untuk bernamaskara kepada altar mandala, berikutnya berpamitan kepada umat melalui Zoom. Pada saat saling berpamitan, terdengar suara umat yang masih berusia kanak-kanak menyerukan rasa cinta dan kerinduan kepada Dharmaraja. Kasih sayang Dharmaraja kepada para insan sungguh setara, tidak membedakan laki-laki, perempuan, tua, maupun muda. Dharmaraja tak kenal lelah, membagikan pengalaman keberhasilan bhavana diri sendiri kepada semua, ini merupakan teladan sempurna dalam memberikan manfaat bagi diri sendiri dan insan lain. Supaya tidak mengecewakan niat mulia Dharmaraja, kita segenap siswa mesti: Menghormati Guru, menghargai Dharma, dan tekun berbhavana, tekun belajar Buddhadharma dan berbagi kepada orang-orang di sekitar kita. Di penghujung acara, Dharmaraja menganugerahkan Abhiseka Sadhana Amoghapasa Lokesvara, dengan demikian upacara telah usai dengan sempurna.

------------------------
#Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple: https://tbs-rainbow.org/Donate

Berpartisipasi dalam Upacara Homa melalui Zoom: https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

#不空羂索觀音 #Amoghapasalokesvara

Yidam Upacara Homa minggu depan adalah Mahottara Heruka (Dahuanhuawang Jingang)
#大幻化網金剛

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。