25 September 2021 Pujabakti Sadhana Yidam Bodhisattva Avalokitesvara di Seattle Ling Shen Ching Tze

25 September 2021 Pujabakti Sadhana Yidam Bodhisattva Avalokitesvara di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple

Tirai malam baru saja naik, angin musim gugur bertiup sejuk, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple nampak terang-benderang oleh nyala lampu, terasa pula suasana kehangatan meliputi sekitar. Di tengah penantian segenap siswa, Dharmaraja Liansheng datang ke hadapan altar mandala, memandu semua untuk melakukan mahanamaskara. Pujabakti dimulai di tengah hangatnya harmoni kebersamaan.

Usai pujabakti, Dharmaraja membabarkan: Bodhisattva Avalokitesvara sangat agung dan mulia, memiliki penjelmaan yang tak terhingga banyaknya, di antaranya adalah: Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhuja Sahasranetra, Bodhisattva Avalokitesvara Ekadasamukha, Sita Tara, Syama Tara, Bhagavati Cundi, Vidyaraja Hayagriva, Bodhisattva Mahapratisara, Amoghapasalokesvara, semua adalah perwujudan Bodhisattva Avalokitesvara.

Raja Tibet, Songtsen Gampo merupakan Tsenpo pertama yang memperkenalkan Buddhadharma di Tibet, merupakan titisan Ekadasamukhalokesvara (Bodhisattva Avalokitesvara Sebelas Muka), seluruh Tibet merupakan Bodhimanda bagi Caturbhujalokesvara (Bodhisattva Avalokitesvara Berlengan Empat). Bodhisattva Avalokitesvara nomor satu dalam banyaknya jumlah makhluk dunia saha yang telah dibimbing. Sangat banyak sadhaka yang menjadikan Bodhisattva Avalokitesvara sebagai Yidam, asalkan berkontak yoga dengan salah satu perwujudan Bodhisattva Avalokitesvara, maka bisa berkontak yoga pula dengan semua perwujudan Bodhisattva Avalokitesvara.

Mahaguru membahas bencana kemarau di California, jika Empat Ibu Besar California berhimpun dan berdoa mohon hujan di Paviliun Raja Naga di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, maka hujan akan tercurah, Mahaguru menegaskan pentingnya kontak yoga dengan Yidam dan menghimpun daya batin banyak insan untuk menghasilkan daya yang besar. Mahaguru mengungkapkan bahwa segala hal di dunia ini ada nidananya, bahkan pertolongan yang diulurkan juga ada nidananya.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa bertanya:
Jika lutut sadhaka bermasalah, akan sakit jika digunakan bersila, sehingga tidak memungkinkan untuk bersila penuh dalam tujuh postur duduk Vairocana. Apakah masih ada cara lain untuk berlatih masuk samadhi, sehingga dapat menyempurnakan Sadhana Guruyoga?

Mahaguru menjawab:
Bagi yang tidak memungkinkan untuk bersila penuh, boleh bersila separuh, yaitu postur bersila dengan cara satu kaki diposisikan di atas kaki yang lain. Jika bahkan bersila separuh pun juga tidak sanggup, maka usahakan untuk memosisikan tumit dekat cakra svadhisthana, makin dekat makin baik. Jika tidak sanggup, maka boleh duduk bebas, bahkan duduk di atas kursi roda pun juga bisa bersamadhi, tidak perlu memaksakan diri. Yang penting bisa duduk nyaman, bisa duduk tegak, saat duduk bagian belakang pinggul sedikit lebih tinggi, supaya tulang belakang lurus, sehingga postur duduk bisa tegap.

Sesungguhnya, asalkan bisa memusatkan perhatian, pasti bisa kontak yoga dengan Guru, bisa kontak yoga dalam sadhana apa pun, kunci utama ada pada hati dan pikiran. Menggunakan tujuh postur duduk Vairocana bisa lebih mudah kontak yoga, sebab tulang belakang akan lurus, sehingga sadhaka bisa masuk kondisi hening, menghentikan pikiran pada satu fokus, inilah ekagrayoga. Ketika perhatian terpusat pada satu, akan sangat mudah untuk kontak yoga. Hanya dengan mengandalkan tujuh postur duduk Vairocana, cabang pikiran akan berkurang, tapi jika tidak bisa fokus, tetap saja tidak akan bisa kontak yoga. Tujuh postur duduk Vairocana hanya faktor lahiriah, intinya ada di dalam, di hati, di pikiran, mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran, sehingga tidak bisa dikatakan: "Tidak bisa duduk dalam tujuh postur Vairocana maka tidak akan bisa kontak yoga."

Siswa bertanya:
1. Sebelum tidur, melakukan Sadhana Maha Cahaya Tidur, terbangun di tengah malam untuk ke toilet, apakah perlu diulang sekali lagi dari awal?
2. Jika seorang siswa Zhenfo yang semasa hidupnya tekun bersadhana, setelah meninggal dunia dikremasi, dan abu jenazahnya dilarung ke laut, apakah pelarungan abu jenazah ke laut bisa memengaruhi hidup keturunannya?

Mahaguru menjawab:
Sadhana Maha Cahaya Tidur ada banyak cara.
Cara pertama: Aksara Om ཨོཾ memancarkan sinar putih keluar; Aksara Ah ཨཱཿ memancarkan sinar merah keluar, sinar merah dan sinar putih saling bertaut; Aksara Hum ཧཱུྃ memancarkan sinar biru keluar; Kemudian tiga sinar di tengah angkasa, bum ! lebur, mirip kembang api berubah menjadi sebuah jala, turun, menaungi seluruh tempat tidur Anda. "Om. Ah. Hum" jala tersebut menjadi kukuh, Anda tidur di dalam naungan sinar terang.

Cara kedua: Karena yang paling berhubungan dengan tidur adalah cakra visuddha, aksara "Ah" ཨཱཿ hanya satu suara, sinar merah memancar keluar; Bum ! berubah menjadi jala sinar warna merah, turun, menaungi sekujur tubuh Anda, tidur di dalam naungan jala sinar merah; "Om. Ah. Hum" jala sinar merah menjadi kukuh.

Keduanya merupakan cara yang paling mudah, dalam Tantra Tibet, masih ada lagi metode yang lebih rumit. Setelah Anda melakukan Sadhana Maha Cahaya Tidur dengan baik, jika di tengah malam terbangun untuk ke toilet, tidak perlu mengulangnya sekali lagi, sebab jala tersebut masih ada, sekembalinya Anda masih tidur dalam jala tersebut.

Mahaguru menjawab pertanyaan kedua:

Siswa Zhenfo yang tekun berbhavana pasti terlahir di Negeri Buddha. Setelah terlahir di Negeri Buddha, tidak perlu lagi mengurusi hidup anak cucu Anda, mereka memiliki jodoh dan karma masing-masing, hanya mereka sendiri yang bisa menanggungnya, Anda tidak bisa mengurusinya. Anak cucu punya berkah mereka masing-masing, jangan menjadi budak bagi mereka. Kerabat memang sukar untuk dibimbing, pepatah mengatakan: "Suami istri semula adalah burung di hutan yang sama, saat akhir masa hidupnya tiba, mereka akan terbang sendiri-sendiri." Setiap insan menanggung karmavarana masing-masing, dan memperoleh keberhasilan bhavana sesuai upaya masing-masing. Jika Anda memahami Buddhadharma, terlebih dahulu bimbing diri sendiri, baru kemudian membimbing kerabat Anda. Buddha telah mengatakan, Anda adalah Anda, generasi penerus adalah generasi penerus, tidak ada hubungannya sama sekali. Di saat jodoh ada, tentu saja Anda peduli kepada mereka; Namun di kala jodoh sudah habis, maka sudah tidak ada lagi.
 
Melarung abu jenazah ke laut justru yang terbaik, tidak ada hubungannya dengan nasib keturunan. Menurut fengshui, justru kubur yang bisa memengaruhi nasib dan peruntungan keturunan. Rumah abu juga masih ada sedikit pengaruh, sedangkan larung di laut cenderung tidak akan ada pengaruh apa pun.

◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vajra

Dalam "Bagian 6, Keyakinan Benar nan Langka", ada kalimat: "Hendaknya tidak mengambil gagasan atribut dharma (fenomena) atau gagasan atribut bukan dharma.", intinya ada pada kata: "ambil", jika Anda mengambilnya, berarti masih ada gagasan atribut. "Hendaknya tidak mengambil gagasan bukan dharma", meskipun bukan dharma berarti tanpa atribut, tapi Anda masih mengambilnya, berarti ada atribut. Sutra Vajra membahas tanpa atribut, dharma tidak bisa diambil.

"Seluruh ajaran yang Kubabarkan bagi kalian adalah laksana sebuah rakit. Seluruh Dharma harus ditinggalkan, apalagi yang bukan Dharma." Ini intinya! Bhavana ibarat naik kapal feri, Anda diseberangkan menggunakan kapal feri, diseberangkan sampai ke pantai seberang, setelah Anda naik daratan, jika masih tetap memegang perahu tersebut tanpa mau melepasnya, ini yang dimaksud dengan mengambil. Demikianlah yang dikatakan oleh Buddha Sakyamuni, berbhavana mengambil satu hal, setelah berhasil dalam bhavana, maka satu hal ini harus dibuang, Anda sudah tiba di tepian, untuk apa Anda masih menginginkan Dharma tersebut? Misalnya berbhavana dalam kehidupan saat ini, telah mencapai alam suci, maka Dharma yang bisa mengantarkan Anda ke alam suci sudah bisa dilepas.

"Apalagi yang bukan Dharma.", maksudnya adalah fengshui, fisiognomi, astrologi, ziweidoushu, ilmu ramal bazi, mayixiangshu, lima elemen, bugua, dan lain sebagainya, semua ilmu tersebut hanya bisa digunakan di dunia saha, hanya metode penyesuaian, bukan metode yang bisa membantu insan untuk terlahir di alam suci, bukan Buddhadharma yang sejati. Bahkan Dharma yang bisa menuntun pada kelahiran di alam suci pun pada saatnya mesti dilepas, apalagi hal-hal yang bukan Dharma? Minimal seorang sadhaka mesti berbhavana sampai: "Saat berpulang, Trini Arya Sukhavati hadir di hadapan.", baru bisa terlahir di alam suci, inilah Dharma kebenaran. Kita Tantra bahkan berbhavana supaya tubuh jasmani bertransformasi menjadi sinar, menggunakan sinar diri langsung mencapai alam suci. Menjadi sinar pelangi, memasuki Samudra Buddha, sinar anak manunggal dengan sinar induk, inilah Dharma kebenaran.

Berbhavana jika kontak yoga dengan Jambhala Kuning, bisa mencapai Surga Jambhala, mencapai Surga Catur Maharajakayika, ini adalah metode penyesuaian, sampai di alam surga, masih perlu melanjutkan bhavana. Kemampuan pengobatan yang tinggi bisa mengobati banyak insan, ini merupakan fondasi terlahir di Kerajaan Surga. Namun masih belum bisa untuk terlahir di Negeri Buddha, sebab tanpa jodoh bhavana Buddha, maka itu bukan Dharma kebenaran. Orang yang memiliki berkah, membantu banyak orang miskin, bisa mencapai alam surga, tapi masih belum bisa terlahir di Negeri Buddha, inilah perbedaan antara agama Buddha dengan agama lain.

Hanya Dharma kebenaran yang bisa mencapai Negeri Buddha, ajaran yang lain tergolong sesat, bahkan kesaktian pun juga tergolong sesat. Saat Anda telah mencapai keberhasilan, dengan sendirinya menghasilkan kekuatan, tapi itu hanya barang tambahan, dan tidak menganjurkan kepada Anda untuk mengejarnya! Jika Anda melekati kesaktian, habis sudah, tidak akan bisa terlahir di alam suci.

Mahaguru menggunakan kisah humor untuk memberikan petunjuk kepada semua, orang yang belajar Buddha mesti memiliki pengetahuan yang cukup, baru bisa membedakan dengan jelas; Pengetahuan yang tidak cukup, mudah teperdaya!

Di penghujung acara, Mahaguru mengadhisthana semua, pujabakti berakhir dengan sempurna. Semua umat memperoleh pemahaman mendalam berkat pengulasan Mahaguru akan "Dharma dan bukan Dharma", serta mengenai "mengambil". Semua menempuh perjalanan pulang dengan penuh rasa sukacita Dharma yang istimewa.

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng

#TrueBuddhaSchool
#BodhisattvaAvalokitesvara

Yidam pujabakti minggu depan #BodhisattvaKsitigarbha

#SutraVajra

----------------------------------------

Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
https://ch.tbsn.org/news/detail/1500/2021%E5%B9%B49%E6%9C%8825%E6%97%A5%E8%A5%BF%E9%9B%85%E5%9C%96%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E8%A7%80%E4%B8%96%E9%9F%B3%E8%8F%A9%E8%96%A9%E6%9C%AC%E5%B0%8A%E6%B3%95%E5%90%8C%E4%BF%AE.html

Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。