Bodhimanda Istimewa Zhenfo Zong ke-2

Bodhimanda Istimewa Zhenfo Zong ke-2

Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia

Menyusul Persekutuan Agama Buddha Tantrayana Chen Foh Chong Malaysia, lembaga yang memperoleh kehormatan sebagai Bodhimanda Istimewa Zhenfo Zong adalah: Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia.

◎ Nidana

Indonesia merupakan negara multiagama, menurut data Kemendagri, per 31 Desember 2021, populasi penduduk beragama Islam sebanyak 86,93% ; agama Kristen sebanyak 7,47% ; agama Katolik sebanyak 3,08% ; agama Hindu 1,71%; dan agama Buddha sebanyak 1%.

Pada masa Abad Pertengahan (tahun 476-1453 Masehi) penduduk Indonesia sudah mulai memeluk agama Buddha Tantrayana, di antaranya ada Tantra Nusantara yang tetap dianut oleh penduduk asli Indonesia, yaitu Kasogatan, yang masih memiliki struktur yang lengkap. Drs Oka Diputhera yang merupakan salah satu pengurus pusat Kasogatan pernah menjabat sebagai Direktur Urusan Agama Buddha periode 1980 – 1990, beliau memiliki hubungan yang sangat baik dengan berbagai sekte agama Buddha di Indonesia, ketika beliau mulai mengenal Dharma Tantra Satya Buddha, beliau merasakan nidana yang sangat erat di hati.  

Sejak tahun 1985, Sdr. Harsono (yang kemudian menjadi Acarya Harsono/Lianzhen Shangshi, yang mangkat pada tahun 2013) telah memimpin sebanyak 400 s.d. 500 umat untuk melakukan pujabakti bersama Sadhana Tantra Zhenfo di Vihara Vaipulya Sasana Jakarta secara rutin setiap hari Kamis. Kegiatan ini terus berlangsung hingga tahun 1987, tempat ibadah Zhenfo Zong pertama di Indonesia: Vihara Vajra Bumi Jayakarta (Foguangtang) telah berdiri.

Meskipun 1% populasi penduduk Indonesia menganut agama Buddha, masih dibutuhkan tumpuan yang lebih kukuh. Pada tahun 1989, Zhenfo Zong Indonesia manunggal dengan Tantra Kasogatan Indonesia, membentuk Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia. Penduduk setempat penganut Tantra mengetahui Dharma Tantra masih ada, hanya saja tidak ada pemegang silsilah yang bisa membimbing mereka, sehingga pada tahun 1990, pada saat Mulacarya Liansheng pertama kali berkunjung ke Indonesia untuk memimpin Upacara Agung, puluhan ribu penduduk setempat dapat berjumpa dengan Guru yang telah lama dinantikan, semua Bersarana kepada Dharmaraja Liansheng memperoleh silsilah Dharma Tantra Zhenfo yang sangat berharga.

Pada tahun 1993, kabupaten Caringin di provinsi Jawa Barat menggelar Persamuhan Kasogatan Nusantara, dihadiri oleh para perwakilan dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia, semua sepakat memutuskan untuk bersarana kepada Dharmaraja Liansheng, serta berikrar bahwa Kasogatan adalah Zhenfo Zong, tiada berbeda. Saat itu semua mengangkat Drs Oka Diputhera sebagai ketua umum, Acarya Harsono sebagai wakil ketua pertama, Romo Karuna Atmaja sebagai wakil ketua kedua, dan bapak Leonardo Tahidy Teh (sekarang Acarya Lianfei) sebagai Sekretaris Jenderal.

◎ Persamuhan Tahunan

Di Indonesia, pada hari Waisak setiap tahun, merupakan hari raya besar bagi agama Buddha, sekaligus merupakan hari besar yang penting bagi Indonesia. Selain umat Buddha, umat agama lain juga ikut berhimpun merayakan hari raya Waisak di Candi Agung Borobudur, barisan yang berjalan masuk Candi Agung Borobudur mengular panjang hingga tak terlihat ujungnya. Semenjak tahun 1987, Acarya Harsono telah memandu supaya pada saat hari raya Waisak setiap tahun, semua tempat ibadah Zhenfo Zong di Indonesia mengutus perwakilan untuk berpartisipasi dalam kegiatan di Candi Agung Borobudur. Sampai saat ini, pada saat hari raya Waisak setiap tahunnya, barisan Majelis Zhenfo Zong Kasogatan selalu menjadi yang paling panjang, paling besar, dan paling rapi.

Setelah Acarya Harsono mangkat, Ibu Winarni Harsono yang saat ini menjabat sebagai ketua umum Majelis Agama Buddha Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia meneruskan harapan mulia Acarya Harsono, sekuat tenaga membina sumber daya Zhenfo Zong. Berkat kesungguhan Ibu Winarni Harsono dan Acarya Lianfei selama bertahun-tahun, tempat ibadah dan Dharmaduta Zhenfo Zong di Indonesia semakin banyak, hingga saat ini ada 64 tempat ibadah, 8 orang Acarya, 11 orang Biksu/Biksuni, 17 Pandita Dharmaduta, dan 45 Pandita Lokapalasraya, dan saat ini Zhenfo Zong semakin berperan aktif dalam Walubi.

◎ Peduli terhadap Tempat Ibadah dan Dharmaduta

Ketua Majelis Zhenfo Zong Kasogatan, Ibu Winarni Harsono sangat peduli kepada tempat ibadah di pedesaan, dan terus sekuat tenaga berupaya meningkatkan kualitas tempat ibadah di desa, antara lain dengan aktif memantau kondisi tempat ibadah dan membantu mengupayakan renovasi tempat ibadah, menyalurkan pratima, alat pujabakti, thangka, dan berbagai kebutuhan Dharma di desa, sehingga saat ini tempat ibadah di desa semakin aktif dalam Dharmabakti, dan mandala dalam vihara semakin memancarkan keistimewaan Tantrayana Zhenfo Zong.

Bagi tempat ibadah yang belum memiliki Dharmaduta, terutama tempat ibadah di desa, Majelis Zhenfo Zong Kasogatan mengutus Dharmaduta untuk secara bergilir membabarkan Dharma ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke tempat ibadah di lokasi yang sukar dijangkau, pembabaran Dharma ini dilakukan secara rutin, demi memelihara jiwa prajna segenap umat di setiap tempat ibadah Zhenfo Zong di Indonesia.

Dalam kegiatan daring yang diselenggarakan oleh TBF beberapa tahun belakangan, seperti: Doa bagi Dunia dan Mohon Buddha Menetap di Dunia, Majelis Zhenfo Zong Kasogatan juga memberikan dorongan dan bantuan kepada tempat ibadah di desa untuk bisa berpartisipasi, sehingga dapat menjalin interaksi dengan tempat ibadah di berbagai belahan dunia, dan dalam setiap kegiatan, pada layar daring tampak tempat ibadah Indonesia selalu aktif berperan serta, dengan kondisi bhaktisala yang selalu penuh. Kesungguhan hati Majelis Zhenfo Zong Kasogatan sungguh membuat kita semua salut, dan tentu saja semua upaya tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit, oleh karena itu marilah kita bersama memanjatkan permohonan adhisthana Mulacarya dan segenap Buddha Bodhisatwa, serta tak lupa pula mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap donatur mulia yang senantiasa memberi dukungan tanpa pamrih.

◎ Menggalakkan Pendidikan Meningkatkan Kualitas Dharmaduta

Banyak umat di Indonesia yang masih belum menguasai bahasa Mandarin, tanpa bimbingan Dharmaduta, sukar untuk memperdalam pengetahuan Dharma, sehingga sulit untuk membangun keyakinan benar dan mengukuhkan sraddha. Contoh pada masa awal, perihal perpanjangan masa pengabdian Pandita Lokapalasraya, salah satu syaratnya adalah perlu mengisi 10 lembar kuesioner, hampir 90% tempat ibadah dan Pandita Lokapalasraya tidak paham bahasa Mandarin, sehingga tidak tahu bagaimana mengisinya, sehingga terpaksa minta bantuan Majelis Zhenfo Zong Kasogatan. Hampir semua berkas butuh diterjemahkan, oleh karena itu, Acarya Lianfei juga membina dan memandu tenaga penerjemah, selain menerjemahkan kitab ritus ke dalam bahasa Indonesia, juga membantu menerjemahkan pemberitahuan yang diterbitkan oleh TBF, supaya tempat ibadah dan Dharmaduta setempat dapat menerima informasi terkini.

Semenjak terjadi pandemi, TBF menggalakkan kegiatan lokakarya daring, dan demi membina Dharmaduta di Indonesia, Majelis Zhenfo Zong Kasogatan menerjemahkan materi sesuai dengan kurikulum TBF, mengundang segenap Acarya di Indonesia untuk menjadi pembimbing dalam lokakarya menggunakan bahasa Indonesia, sehingga semakin meningkatkan kualitas banyak Dharmaduta di Indonesia. Salah satu contohnya adalah dalam ujian seleksi Pandita Lokapalasraya periode kali ini yang diikuti oleh banyak peserta, dalam masa lokakarya, Acarya Lianfei dari Majelis Zhenfo Zong Kasogatan membantu dengan sekuat tenaga, di antaranya adalah terlebih dahulu menerjemahkan materi lokakarya ke dalam bahasa Indonesia, dan menyediakan terjemahan langsung saat kelas berlangsung, supaya para peserta dapat lebih banyak menyerap materi lokakarya.
  
Berkat virya-paramita Majelis Zhenfo Zong Kasogatan, kualitas Dharmaduta terus meningkat, hubungan dengan pemerintah dan masyarakat menjadi semakin erat, terutama dengan Kementerian Agama, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Harapan kita semua, bangsa dan negara Indonesia melangkah bersama di jalan Dharma, mencapai kesejahteraan dan pencerahan batin demi kebaikan bagi semua makhluk.

Sumber: True Buddha News edisi 1433

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。