【Pemberitahuan Dharmabakti TBF】Tanya Jawab Seputar Sadhana Mandalapuja ( Bagian 2 )

Pemberitahuan nomor 0008 perihal Sadhana Tantra

Pada tanggal 24 April 2020 bertempat di kantor True Buddha Foundation ( TBF ) Seattle, Mulacarya Dharmaraja Liansheng menjawab pertanyaan :

Q1. Jika sadhaka Zhenfo telah menekuni Homa sebanyak lebih dari seribu kali, apakah masih perlu melakukan Sadhana Mahamandalapuja sebanyak 100,000 kali ?

A Jawab :
"Homa tidak bisa menggantikan Mandalapuja, sebab mandala merepresentasikan persembahan kepada Dasadharmadhatu, homa adalah homa, tidak sama."

Homa adalah persembahan yang sangat besar, dalam Homa Tantra banyak dipersembahkan bahan-bahan yang berharga, satu kali Homa setara dengan kurang lebih seribu kali persembahan dalam Sutrayana, oleh karena itu Homa dalam Tantra sangat istimewa.

Homa berbeda dengan Mahamandalapuja, Homa adalah Homa, Homa tidak bisa menggantikan Sadhana Mahamandalapuja, Sadhana Mahamandalapuja juga tidak bisa menggantikan Homa, kedua jenis sadhana persembahan ini berbeda, oleh karena itu keduanya mesti ditekuni.

◎ Mengenai 100,000 kali Sadhana Mahamandalapuja : Sadhana ini harus dilakukan begitu Anda menekuni prayoga, meskipun bukan Homa, namun juga merupakan Sadhana Persembahan : Ke atas mempersembahkan kepada Empat Alam Suci, ke bawah mempersembahkan kepada semua makhluk sad-gati, merupakan persembahan kepada Dasadharmadhatu.

Persembahan Universal : Persembahan kepada sepuluh penjuru. Oleh karena itu, saat melakukan Caturprayoga, Anda harus menekuni Sadhana Mahamandalapuja sampai 100,000 kali. Sedangkan Sadhana Homa baru boleh ditekuni setelah menerima Abhiseka Homa.

◎ Sadhana Homa : Merupakan persembahan fokus, merupakan persembahan bagi satu atau lebih Adinata, Sadhana Homa ada Adinatanya, ada fungsinya.

Q2. Berikut di bawah ini merupakan pertanyaan mengenai dalam satu jam menggunakan beras dan nampan mandala untuk melakukan persembahan beberapa kali :

Q2-1. Saat melakukan Sadhana Mahapujana ini, apakah perlu terlebih dahulu melakukan pembersihan, pengundangan, dan namaskara ?

A Jawab : Perlu dilakukan, saat melakukan Sadhana Persembahan, terlebih dahulu lakukan pembersihan, pengundangan, dan namaskara.

Q2-2. Dalam tata ritual, terlebih dahulu masukkan beras, bentuk Mudra Pujana, usai baca Gatha Pujana dan Mantra Pujana, baru gunakan jari pedang untuk menunjuk nampan mandala dan bervisualisasi ?

A Jawab :
Mesti visualisasi terlebih dahulu, baru kemudian japa mantra, usai visualisasi, bentuk Mudra Pujana, baca Gatha Pujana dan Mantra Pujana.

Tata ritual Tantra telah menetapkan dengan sangat jelas : Terlebih dahulu lakukan visualisasi, baru kemudian japa mantra. Tidak ada yang menjapa mantra terlebih dahulu baru kemudian bervisualisasi.

Q2-3. Visualisasi : Terlebih dahulu visualisasi nampan mandala menjadi alam semesta, kemudian, apakah hanya visualisasi beras memenuhi alam semesta dan angkasa untuk dipersembahkan kepada Dasadharmadhatu ? Atau boleh visualisasi beras berubah menjadi berbagai macam makanan, benda berharga, dan berbagai macam sarana puja yang disuka untuk dipersembahkan kepada Dasadharmadhatu ?

A Jawab :
Boleh bervisualisasi seperti itu, usai visualisasi, bentuk Mudra Pujana dan baca Gatha Pujana dan Mantra Pujana.

Urutan :
Terlebih dahulu visualisasi nampan mandala menjadi alam semesta ; Berikutnya, visualisasi beras memenuhi angkasa untuk dipersembahkan kepada Dasadharmadhatu. Kemudian visualisasi beras berubah menjadi berbagai macam makanan, benda berharga, dan sarana puja yang disuka untuk dipersembahkan kepada Dasadharmadhatu. Usai visualisasi, bentuk Mudra Pujana, baca Gatha Pujana dan Mantra Pujana.

Q2-4. Usai melakukan beberapa kali sadhana persembahan, apakah perlu melimpahkan jasa ?

A Jawab : Mesti lakukan pelimpahan jasa. Persembahan menghasilkan pahala, limpahkan jasa pahala tersebut. Lakukan pelimpahan jasa sesuai harapan Anda. Contoh :

"Kelak saat jelang wafat, terlahir di Sukhavatiloka." , atau "Semoga pekerjaan berhasil, atau pernikahan sempurna, atau perkara di pengadilan dapat diatasi, atau semoga gaji bertambah, atau semoga relasi dengan semua orang dapat sempurna, semoga mengikis karmavarana diri sendiri, atau supaya karma penyakit dapat tersembuhkan."

Hormat Kami,
True Buddha Foundation.
Tanggal 28 Mei 2020