Interaksi Adalah Kekuatan “Siswa Bertanya Mahaguru Menjawab – Bagian 2”

Interaksi Adalah Kekuatan
“Siswa Bertanya Mahaguru Menjawab – Bagian 2”


Penjapaan Secara Cepat atau Lambat Ada Kiatnya Masing-Masing,
Menjapa Dengan Tulus Adalah yang Utama.


Q5. Mohon Mahaguru berkenan memberikan petunjuk: jika menjapa Sutra atau Mantra kecepatannya sedang, apakah bisa mengalami kebocoran prana? Dengar-dengar apakah harus menjapa dengan cepat?

A5. Belum tentu. Ketahuilah: pelan-pelan saja. Setiap hal harus dilakukan dengan 'sungguh-sungguh' itu paling penting. Apa yang dimaksud 'sungguh-sungguh'? Anda melakukan dengan sangat baik, disebut 'sungguh-sungguh'. Lakukan dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga, lakukan dengan sepenuh hati dan prana, ini disebut sungguh-sungguh. Jika Anda tidak sepenuh hati, disebut 'penjapaan tidak fokus', itu tidak boleh. Menjapa sutra, Anda mesti melewati hati Anda, menjapa dengan sepenuh hati, juga boleh dikatakan, menjapa dengan prana. Kecepatan? Jangan bilang kecepatan. Yang penting Anda sepenuh hati. Anda terlalu cepat, hati Anda tidak terkejar; Anda terlalu lambat, laksana kura-kura yang sedang berjalan. Kura-kura berjalan masih lumayan, siput sedang berjalan, itu juga tidak boleh.

Pokoknya Anda lakukan sesuai kebiasaan Anda, dan dengan sangat sungguh-sungguh, gunakan hati Anda menjapa Sutra atau Mantra, belum tentu harus japa dengan sangat cepat.

Dijapa dengan sangat cepat, dengan kata lain, jika Anda sedang melakukan Sadhana Penaklukan (Abhicaruka), japa mantra penaklukan, itu harus cepat. Japa mantra tolak bala harus pelan, yakni dijapa perlahan-lahan, dijapa satu kata demi satu kata, sangat jelas. Menggunakan Sadhana Penaklukan (Abhicaruka), dengan memotong: "Qià Qià Qià Qià", dengan memotong.
Untuk menjapa mantra tolak bala, yakni: "Bèng…dá, bèng…dá, bèng…dá" sudah boleh, belum tentu harus "Bèng dá bèng dá bèng dá" , ini justru memotong.

Kemudian, Anda menggunakan Sadhana Wasikarana, yakni mantra yang sangat lembut. Seperti menjapa mantra Padmasambhava "Om Ā Hōm. Bān zhá. Gǔ lǔ. Bèi mǎ. Xī dì. Hōm." (Mahaguru menyanyikan mantra hati Padmasambhava). Penjapaan demikian adalah Sadhana Wasikarana, Sadhana Wasikarana tergolong Sadhana Keharmonisan, boleh dijapa lebih lembut sedikit. Yang Anda japa tergolong Sadhana Tolak Bala (Santika), maka lebih pelan "Om Ā Hōm. Bān zhá. Gǔ lǔ. Bèi mǎ. Xī dì. Hōm." sudah boleh.
Jika Anda melakukan yang keras, untuk menyingkirkan musuh,
"Om Ā Hōm. Bān zhá gǔ lǔ bèi mǎ xī dì hōm xiē!" Demikianlah cara menjapanya (dengan cepat).

Bunga Putih untuk Menghilangkan Kendala Tidak Bisa Digantikan,
Simabandhana Diri Melindungi dari Wabah Penyakit.


Q6. Akhir-akhir ini mendengar ceramah Mahaguru menyebutkan "Metode Menghilangkan Kendala dengan Bunga Putih", berhubung akhir-akhir ini karena situasi pandemi, di rumah tidak ditanam tanaman bunga berwarna putih, bolehkah saya bertanya pada Mahaguru apakah ada yang boleh menggantikan bunga putih?

A6. Anda bercanda, apakah ada yang boleh menggantikan bunga putih?! Bunga putih ya bunga putih, pergilah ke pasar beli bunga putih, pergilah ke toko bunga beli bunga putih, masih ada yang bisa menggantikan bunga putih? (Mahaguru tertawa)

Q6-1. Jika siswa belum memiliki Dharmapala atau Yidam, bolehkah menjapa Mantra Hati Mahaguru, atau Mantra Hati Jinmu, atau Mantra Hati Bodhisattva Marici, atau Mantra Hati Tara Peredam Wabah, atau Mahakaruna Dharani untuk memberkati air basuh?

A6-1. Mahakaruna Dharani dan Mantra Hati Tara Peredam Wabah memang boleh memberkati bunga putih (media basuh). Mantra Marici, Mantra Jinmu, Mantra Mahaguru juga boleh. Sebenarnya kekuatan mantra, setiap Yidam memiliki kekuatan tersendiri, semua boleh. Yang terpenting adalah: Anda lakukan dengan sepenuh hati.

Asalkan Anda lakukan dengan sepenuh hati, Yidam yang Anda undang akan memberkati bunga putih tersebut, asalkan telah memberkati bunga putih, air basuh Anda pun berguna. Jika Yidam tidak datang memberkati bunga putih Anda, walau tebar sepuluh ribu helai bunga putih di atas air basuh, Anda berendam setengah hari pun hanya mandi saja, tidak ada manfaatnya. Yang bermanfaat adalah Anda melakukan dengan sepenuh hati, Yidam yang Anda undang itu turun memberkati bunga putih.

Bunga putih tidak ada benda pengganti. Anda mau buat dari kertas? Anda gunakan apa untuk menggantikan bunga putih? "Metode Menghilangkan Kendala dengan Bunga Putih" adalah bunga putih, kelopak bunga warna putih pun boleh, mana ada benda pengganti!

Q6-2. Berhubung karena situasi pandemi, siswa lebih aktif melakukan "Simabandhana Diri". Bolehkah saya bertanya pada Mahaguru, bolehkan sering melakukan "Simabandhana Diri" untuk mencegah wabah? Siswa juga menuruti imbauan pemerintah untuk mencegah wabah.

A6-2. Tentu saja boleh! Ketahuilah "Simabandhana Diri" itu adalah Bodhisattva Vajrapani. "Bō rǔ" adalah Vajrapani, "Om. Bō rǔ lán zhě lì" adalah Bodhisattva Vajrapani Pelindung Diri. Mantra ini "Om. Bō rǔ lán zhě lì", ia memiliki sebuah mudra baku seperti ini (Mahaguru memperagakan mudra Bodhisattva Vajrapani), ini adalah mudra Bodhisattva Vajrapani yang sebenarnya, kita menggunakan 'Vajra-anjali' juga boleh.

Jadi, ini dicap di kening, cakra tenggorokan, cakra hati, pundak kiri, pundak kanan, lepas mudra di atas kepala; "Om. Bō rǔ lán zhě lì" lepas mudra. Juga harus bervisualisasi Bodhisattva Vajrapani turun ke tengah angkasa melindungi Anda, Anda sendiri berubah jadi mengenakan baju zirah Bodhisattva Vajrapani. Boleh sering-sering melakukan Simabandhana Diri Bodhisattva Vajrapani, boleh, ini boleh dilakukan.

Tidak hanya Simabandhana Diri Bodhisattva Vajrapani, Anda bahkan harus bervisualisasi Bodhisattva Vajrapani muncul melindungi Anda.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。