undefined


Bedah Buku:

Umat manusia tahu bahwa menjadi makhluk suci itu baik adanya,

namun masih tidak sanggup melupakan kemasyhuran, harta, takhta, istri, dan keturunan.

NAISKRAMYA-CITTA (tekad terbebas dari samsara) sangat mudah dibicarakan, namun sangat sukar untuk diamalkan.

Pemahaman Dharma membutuhkan waktu, mencapai keberhasilan bhavana membutuhkan waktu lebih banyak lagi,

seberapa panjangkah waktu hidup Anda ?

 

Naiskramya-citta

Kumpulan Dharmadesana Dharmaraja LianshengBincang Hati Bersamamu - 1

 

Di dunia ini, selain bhavana, tidak ada hal lain yang bermakna.

 

Kemarin kita mendengar Biksu Lianzeng membahas apramanacitta dan membangkitkan Bodhicitta, hari ini mendengar Biksu Lianying membahas naiskramya-citta. Mereka berdua membabarkannya dengan sangat baik, ringkas namun berisi.

 

Bagi kita sadhaka, naiskramya-citta sangat penting. “Naiskramya” bukan berarti manusianya meninggalkan dunia saha ini, melainkan merupakan tekad untuk meninggalkan keduniawian. Makna sesungguhnya adalah tekad untuk terbebas dari samsara.

 

Pada dasarnya, samsara ini adalah derita. Meskipun telah mencapai alam surga yang tertinggi, di saat berkahnya sudah habis, tetap saja terjerumus ke tiga alam rendah. Oleh karena itu, Guru Padmasambhava mengatakan, di dunia ini, selain bhavana, tidak ada hal lain yang bermakna. Selain bhavana, hal yang lainnya tidak bermakna, dengan demikian baru bisa membangkitkan naiskramya-citta.

 

Coba Anda renungkan, selain bhavana, masih ada hal apa lagi yang benar-benar bisa dimiliki ? Ada hal apa lagi yang bisa membebaskan Anda dari samsara ? Tidak ada. Hanya bhavana sesuai dengan instruksi dari Guru dan Triratna, baru bisa menapaki jalan terang, baru bisa terbebas dari samsara, jika tidak, terus terombang-ambing dalam enam alam samsara, dan semua adalah penderitaan.

 

Di alam surga yang hanya menikmati berkah, namun begitu masuk surga, tidak akan mengetahui bagaimana cara berbhavana, sebab berkah yang dinikmati terlampau besar. Di saat berkah terlampau besar, Anda tidak akan tahu bagaimana berbhavana. Di alam asura juga tidak mudah untuk berbhavana, sebab di sana berbuat kebajikan dengan hati yang sempit, di sana juga banyak peperangan, tidak mudah untuk berbhavana. Di alam manusia, masih ada sangat banyak orang yang tidak tahu bagaimana berbhavana. Di saat Sang Buddha telah meninggalkan dunia saha ini, dan Buddha berikutnya masih belum lahir, insan di dunia tidak bisa mendengar Buddhadharma. Jika Anda tidak bisa mendengar Buddhadharma, Anda juga tidak akan bisa berbhavana. Melihat kenyataan tersebut, kondisi di tiga alam rendah tidak perlu dibahas lagi.

 

Semua tahu di dunia ini ada proses lahir, tua, sakit, dan mati, barusan telah disebutkan, karena didera berbagai penderitaan, maka timbul tekad untuk terbebas dari samsara, tidak ingin terus berada di dunia saha, muncul nasikramya-citta. Saat Sang Buddha meninggalkan kehidupan duniawi, melihat berbagai fenomena dunia, Beliau merasa tidak ada satu pun yang membahagiakan. Beliau membangkitkan naiskramya-citta, ingin berbhavana.

 

Naiskramya-citta bukan berarti harus menjalani kebiksuan, tentu saja jika Anda sepenuh hati berbhavana yang terbaik adalah menjalani kebiksuan, namun tidak menjalani kebiksuan juga tidak masalah, meskipun tidak menjalani kebiksuan, yang penting Anda tetap memiliki tekad untuk meninggalkan dunia saha ini. Selain mencari nafkah, Anda juga bisa memenuhi kebutuhan mendasar untuk hidup, maka Anda mesti bergegas, gunakan waktu yang ada dalam hidup Anda untuk menapaki jalan bhavana. Jika sekarang Anda tidak menapaki jalan bhavana, tidak akan sempat lagi, sebab waktu sangat cepat berlalu.

 

Terus terang memberitahu kalian, di saat Mahaguru Lu mengatakan hidup menyepi, sesungguhnya sedang mempraktikkan naiskramya-citta. Bukankah lebih baik jika tidak hidup menyepi ? Tidak hidup menyepi juga bisa berbhavana, bisa terus dijalani sampai tua, tidak ada orang yang akan menurunkan Anda, tidak ada yang ingin Anda turun, tidak ada ! Banyak siswa yang bisa memberikan persembahan kepada Anda. Anda ingin harta juga ada, ingin kemasyhuran juga bisa didapat untuk selamanya, buat apa Anda hidup menyepi ? Ini adalah naiskramya-citta, saya meninggalkan nama ini, meninggalkan harta dan takhta, merupakan pengamalan naiskramya-citta.

 

Anda sudah melakukannya, sesungguhnya Anda telah mengajari para insan bagaimana berbhavana, Anda bisa meninggalkan kemasyhuran, harta, dan takhta, ini juga merupakan pengamalan naiskramya-citta. Coba Anda renungkan, seandainya Anda terus berada di dalam sekte, memiliki kekuasaan, punya kekuatan, punya kuasa dan disegani, orang lain mematuhi Anda, dan Anda memiliki kuasa, orang yang berkuasa, keuntungan akan mengikutinya, namun Anda bisa melepas kekuasaan, inilah naiskramya-citta.

 

Oleh karena itu, kemelekatan para insan dikarenakan ia tidak memiliki naiskramya-citta. Kebanyakan orang akan menggenggam erat-erat, dan mengatakan, “Saya akan terbebaskan, saya hendak mengamalkan naiskramya-citta, saya telah tawar akan segalanya, saya telah merelakan semuanya !” Bibir mengucapkan ini, namun tangannya masih menggenggam erat, sama sekali tidak melepas. Jika Anda benar-benar ingin moksa, Anda mesti melepas, mesti merelakan. Tangan mesti melepas, jangan melekat pada beberapa hal, mesti sanggup melepas baru bisa leluasa.

 

Biasanya, “Aku telah merelakan segalanya !”, kenyataannya Anda masih menggenggamnya dengan erat. “Aku telah memiliki naiskramya-citta.”, kenyataannya Anda masih melekat. “Aku sudah tidak menginginkannya lagi.”, kenyataannya Anda masih berusaha meraihnya. Oleh karena itu, jika Anda benar-benar memiliki nasikramya-citta, dari hal yang kecil bisa terlihat pengamalan naiskramya-citta Anda, dari hal yang besar juga bisa terlihat pengamalan naiskramya-citta Anda.

 

Guru Padmasambhava mengatakan, di dunia ini, melakukan aktivitas apa pun, semua tidak bermakna, hanya bhavana lah yang bermakna. Menurut Anda, seberapa panjang waktu yang ada untuk bhavana ? Tidak panjang. Sebelum usia 20 tahun, apakah Anda tahu untuk berbhavana ? Kapan Anda mulai mendengar Buddhadharma ? Apakah setelah lewat usia 50 tahun Anda baru akan berbhavana ? Saat itu, tubuh Anda sudah tidak bertenaga, dan prana sudah tidak cukup. Kapankah Anda benar-benar dewasa ? Usia 20 sekian tahun ? Mana mungkin itu dewasa ?! Usia 30 sekian tahun juga belum tentu sudah dewasa. Berapa banyak Buddhadharma yang Anda dengar ? Berapa banyak pustaka Buddhis yang sanggup Anda baca ?

 

Seumur hidup Anda, apakah semenjak lahir Anda sudah mulai belajar Buddha dan membaca pustaka Buddhis ? Tidak mungkin ! Bahkan Anda masih harus menghabiskan waktu yang sangat panjang untuk bersekolah ! Di usia 40 tahun, Anda bisa memahami Buddhadharma, namun seberapa panjang waktu Anda untuk berbhavana ? Tidak ada waktu untuk bisa berbhavana dengan baik !

 

Oleh karena itu, yang terbaik adalah jika Anda bisa sedini mungkin membangkitkan naiskramya-citta, yang terbaik adalah sedini mungkin tahu berbhavana, yang terbaik adalah berupaya dengan sungguh-sungguh, jika tidak, hanya menyia-nyiakan kehidupan, menyia-nyiakan waktu. Waktu bergulir sangat cepat, begitu Anda mencapai usia 40 tahun, dalam sekejap sudah 50 tahun, dalam sekejap 60 tahun, kemudian 70 tahun, berjalan menghampiri kematian, waktu yang ada untuk berbhavana tidaklah panjang. Kita yang memiliki naiskramya-citta memahami bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah ilusi.

 

Baru saja, Biksu Lianying membahas perihal pernikahan, bisnis, keturunan, asmara, relasi, uang, dan harta, semua adalah ilusi. Lebih banyak penderitaan, lahir, tua, sakit, dan mati, serta delapan jenis penderitaan, dan berbagai penderitaan lainnya. Kita terlahir sebagai manusia sudah merupakan salah satu dari tiga alam bahagia, tapi alam bahagia masih tetap menderita !

 

Oleh karena itu, mesti memahami bahwa dunia saha ini adalah ilusi, Anda mesti memiliki tekad untuk meninggalkan samsara. Jika tekad Anda sangat kuat, barulah Anda bisa gunakan konsistensi untuk menapaki jalan bhavana, sehingga dapat mencapai keberhasilan. Seperti peristiwa kecelakaan pesawat China Airlines, Anda tahu inilah anitya.“Bum !” Jatuh, anitya. Dua ratus korban, bukankah berarti dua ratus mimpi ? Setiap orang punya pemikiran masing-masing, namun hidup mereka hanya sebatas beberapa detik saja, langsung tiada, sangat hampa laksana ilusi. Anda melihat hidup mereka sangat singkat, coba renungkan hidup Anda sendiri, sesungguhnya juga sangat singkat, hanya beberapa tahun lebih banyak dari mereka, dalam sekejap semua juga akan menjadi sunya.

 

Kita Tantrika mesti bertobat atas semua karma buruk yang telah diperbuat di kehidupan lampau, mesti menghimpun karma baik, serta sambhara bhavana kita. Menghimpun karma baik dan sambhara bhavana, inilah yang disebut dengan “Bertobat atas karma buruk dan menghimpun sambhara.” Untuk apakah semua ini ? Untuk berbhavana dengan sebaik-baiknya, untuk terbebas dari samsara. Kemudian membangkitkan Bodhicitta untuk membimbing semua makhluk.

 

Om Mani Padme Hum.

20 Februari 1998.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。