undefined


Kutipan Dharmaraja:

Kondisi hati manusia selalu dipengaruhi oleh berbagai persoalan yang datang silih berganti, melekat pada perselisihan antara salah dan benar, penuh kerisauan, dan dipengaruhi oleh segala sesuatu yang nampak oleh mata.

Marilah kita menyimak bagaimana Dharmaraja Liansheng dapat membimbing semua makhluk sadgati dengan hati yang leluasa dan merdeka.

 

Bagaimana Membimbing Makhluk Sadgati

Kumpulan Dharmadesana Dharmaraja Liansheng 641Bincang Hati Bersamamu -2

 

Baru saja Biksu Lianhe membahas “Perselisihan”, selain itu juga membahas “Membimbing Makhluk Sadgati”, “Bagaimana Membimbing Umat Manusia dan Dewa”, “Bagaimana Membimbing Asura”.

 

Dalam sadgati, ada perbedaan di setiap alam, misalnya alam hewan, Anda tidak mungkin berdharmadesana kepada hewan, dan mereka juga belum tentu mengerti. Namun ada banyak hal yang menakjubkan, misal Anda punya hewan peliharaan, kadang ia akan mengikuti, bahkan memahami maksud Anda, saat Anda melafal Nama Buddha dan menjapa mantra, melimpahkan jasa kepadanya, kadang hewan juga bisa dengan tenang mendengarkan Anda membaca sutra, menjapa mantra, atau melafal Nama Buddha.

 

Jika ingin membimbing alam hewan, lakukan pelepasan satwa, ini sangat mudah, ini berarti mengajari mereka, memberi mereka Catursarana: “Namo Vajraguru, Namo Buddhaya, Namo Dharmaya, Namo Sanghaya”. Kadang perlu mengucapkan “Terlahir di ksetraparisuddhi, terbebas dari penderitaan kelahiran.”, supaya kelak saat mereka bisa terlahir di Sukhavatiloka, ini merupakan sebuah metode untuk membimbing alam hewan. Pelepasan satwa juga merupakan bimbingan, memberi mereka Catursarana juga merupakan sebuah metode bimbingan.

 

Lebih lanjut lagi, Anda bisa membimbing para dewa, kita tahu bahwa para dewa memiliki berkah, mereka memiliki alam yang khusus, dan terdiri dari tingkatan yang berbeda. Ada dewa di langit, banyak siswa Zhenfo Zong yang mewakili Dewa Bumi (Fudezhengshen) untuk bersarana, juga mewakili Dewa Kota untuk bersarana. Dia berkunjung ke kuil Dewa Kota, kemudian mengambil  ‘yaobei’ dan berdoa: “Apakah Dewa Kota bersedia untuk bersarana kepada Zhenfo Zong ?”, kadang jawabannya tertawa, saat jawabannya tertawa, Anda tidak membantunya bersarana. Saat jawabannya positif, berarti beliau setuju, beliau bersedia Anda mendaftarkan namanya untuk bersarana, ini juga merupakan sebuah bimbingan.

 

Sampai di kuil Dewa Bumi, Anda berdoa: “Apakah Anda bersedia untuk bersarana kepada Zhenfo Zong ?”, setelah lama bertanya, akhirnya beliau menjawab: “Baik ! Ok !” maka Anda bisa membantunya untuk bersarana (Mahaguru tertawa), ini juga merupakan metode untuk membimbing para dewa.

 

Seperti saat kita melakukan upacara atau ritual, kita mengundang para dewa. Untuk mengetahui kehadiran para dewa tidak selalu membutuhkan divyacaksu, sesungguhnya saat paradewa hadir, jika Anda dapat berkontak batin, maka Anda akan mengetahui bahwa para dewa telah turun hadir di dunia saha. Saat melakukan mahapuja kepada para Buddha, Anda juga perlu menyebut para dewa dan Bodhisattva. Di berbagai alamsurga, ada sangat banyak dewa, Anda juga memberikan persembahan kepada mereka. Anda juga memberikan persembahan kepada para makhluk halus dan dewa, di antara para makhluk halus dan dewa, ada bangsa asura, ada juga para dewa.

 

Anda melakukan persembahan juga berarti memberikan bimbingan, barusan Anda bertanya kepada saya, bagaimana cara membimbing para dewa ? Bagaimana membimbing asura ? Sesungguhnya saat Anda melakukan dana amrta, ini sudah merupakan bimbingan. Tadi Anda mengulas sutra dengan sangat menarik; Dahulu saat Sakyamuni Buddha mengulas sutra di puncak Grdhrakuta, pengulasan sangat menarik, bahkan para dewa pun hadir untuk mendengar, ini berarti membimbing semua dewa.

 

Kita pernah berdharmayatra ke puncak Grdhrakuta, mimbarnya sangat kecil ! Kira-kira mulai dari pintu itu sampai ke tempat saya duduk ini, kedua sisinya lebih lebar sedikit, demikianlah mimbar Dharma di puncak Grdhrakuta, hanya sebesar ini. Tiap kali sesi pembabaran Dharma di Grdhrakuta selalu dihadiri oleh 1300 orang, apakah di sini bisa memuat 1300 orang ? Di dalam Vihara Vajragarbha kita ini, mungkin 300 orang masih bisa berdesakan, sedangkan 500 orang sudah terlalu sesak; Jika 1000 orang, vihara ini sangat kesulitan untuk bisa menampungnya. Mimbar Dharma di sana sangat kecil, namun dikatakan bahwa sangat banyak Bodhisattva dan para dewa yang datang mendengar Dharma, mereka semua berdiam di angkasa.

 

Intisari dari pembabaran Anda tadi, mengharukan para dewa sehingga berkenan untuk turun mendengar Dharma, ini berarti membimbing para dewa, Anda sudah memberikan bimbingan. Meskipun tidak nampak bagi Anda, Ia dapat melihat Anda, tapi Anda tidak dapat melihatnya, namun Anda telah membabarkan jodoh dengan Buddha, telah membabarkan apa yang pernah dibabarkan oleh Sang Buddha, mendengarnya mereka akan sangat bersukacita, datang untuk mendukung dan mendengar Dharma, demikianlah memberikan bimbingan kepada para dewa.

 

Demikian juga dengan asura, saat Anda sedang melafal, setiap pagi berdana: “Burung garuda, para makhluk halus dan dewa di alam sekitar, Hariti dan raksasa, biarlah mereka semua terpuaskan oleh amrta.” Melakukan dana amrta, saat itu, semua Raja Garuda yang tergolong sebagai dewa, semua makhluk halus dan dewa di alam sekitar, termasuk asura. Anda berdana kepada mereka, dan mereka menerima amrta Anda, menyejukkan hati mereka, dan setelah memperoleh dana yang menyejukkan mereka, saat itu sama saja dengan menerima bimbingan dari Anda.

 

Kita belajar Buddha, menjapa mantra, berdana, dan melakukan homa, juga merupakan bimbingan bagi makhluk sadgati; Meditasi juga demikian, Berdharmadesana juga demikian. Jadi, bagaimana membimbing para dewa dan asura ? Perilaku Anda sehari-hari juga merupakan bimbingan bagi mereka. Meskipun setiap alam berbeda, namun mereka tidak berwujud, asalkan dapat menerima persembahan Anda, menerima penjapaan mantra Anda, menerima Dharmadesana Anda, berarti Anda telah membimbing mereka.

 

Mengenai perihal perselisihan, kita sudah membahasnya berulang kali. Di mana ada manusia maka di sana pasti ada perselisihan. Kita yang belajar Buddha mesti memandang perselisihan sebagai ilusi, tidak terpengaruh oleh perselisihan; Diri sendiri jangan menggunjingkan perselisihan, juga jangan terpengaruh perselisihan.

 

Di dunia ini sangat banyak dusta, banyak bertebaran kebohongan. Ada yang palsu, ada yang asli, bercampur menjadi satu, kacau balau, inilah perselisihan. Yang benar adalah ucapan yang sejati, yang salah adalah ucapan palsu. Perselisihan sangat banyak! Bercampur menjadi satu, kacau balau, sehingga Anda tidak bisa membedakannya, membahas yang benar dan yang salah.

 

Tidak peduli terhadap benar atau salah, sadhaka tetap tak tergoyahkan, tidak terpengaruh. Jika Anda terpengaruh, berarti Anda sendiri yang sial. Di saat orang lain membicarakan Anda, Anda gundah selama beberapa hari, berarti Anda sial selama beberapa hari. Jika Anda tak tergoyahkan, tidak terpengaruh, maka perselisihan tersebut hanya ada di luar, bukan di dalam, tidak masalah.

 

Di dunia ini banyak kepalsuan, dusta, jika manusia tidak bicara, ia akan merasa sangat sedih, jika Anda memintanya untuk bicara, mana mungkin setiap patah ucapannya adalah ucapan sejati ? Tidak mungkin ! Oleh karena itu, pada dasarnya memang ada perselisihan, manusia itu bisa berucap apa saja. Ia sendiri juga tidak tahu kalimat mana yang benar, kalimat mana yang palsu, yang penting orang lain memberitahunya, dan ia langsung mengungkapkannya; Bahkan jika telah mengungkapkan yang palsu, dia sendiri juga tidak merasakan apa pun. Yang bersedih adalah orang yang digunjingkan, setelah mendengarnya ia akan sedih, namun Anda juga tahu bahwa ini tak terhindarkan, karena tahu bahwa ini tak terhindarkan, mengapa Anda masih terpengaruh ? Bersedih selama satu minggu, dua minggu, bahkan setahun, dua tahun, dan beberapa tahun, mengapa Anda terus bersedih ?

 

Saya beritahu Anda, jika hari ini tidak ada orang yang membicarakan satu hal dari Anda, maka tetap akan ada orang lain yang membicarakan hal kedua dari diri Anda. Jika tidak membicarakan hal kedua dari Anda, tetap saja ada orang yang membahas hal ketiga dari Anda, tidak akan berhenti. Sekalipun Anda telah meninggal dunia, tetap ada yang membicarakan ! Meskipun Anda telah meninggal, mereka tetap membicarakannya ! Mati pun tidak bisa menghindar. Sampai saat ini ada banyak tokoh besar yang sudah sangat lama wafat, mereka yang telah meninggal dunia sekarang entah di mana, tetapi tetap ada saja orang yang membicarakan mereka. Selama Anda bukan tokoh besar, berarti Anda masih sedikit lebih baik. Anda menjadi tokoh kecil-kecilan, setelah meninggal dunia, tidak ada orang yang membahas Anda.

 

Seperti kata pepatah: Semakin besar kepiawaian, maka semakin besar pula musuhnya ! Semakin kecil kemampuannya, maka semakin kecil musuhnya ! Orang yang tidak punya keahlian, tidak punya musuh ! Jika Anda tidak punya kepiawaian, maka tidak akan ada yang membicarakan Anda, untuk apa membicarakan Anda ? Justru karena semakin besar kepiawaian Anda, maka barulah orang membicarakan Anda. Sebab Anda sudah terkenal ! Semakin besar namanya, akan mengundang angin, semakin besar pohon akan semakin mengundang angin, orang lain pasti membicarakan Anda.

 

Biarkan saja dibicarakan orang, sadhaka tak tergoyahkan, segala perselisihan ada di luar, bukan di dalam; Anda tetap menekuni bhavana Anda dan mencapai hasilnya. Kelak meninggal dunia, jika masih ada yang membicarakan Anda, itu urusan mereka sendiri, tidak akan memengaruhi Anda. Jika Anda gundah karena perselisihan, karena orang membicarakan Anda, membuat simpul di hati Anda, malam tidak bisa tidur, tidak nafsu makan, sampai jatuh sakit atau bagaimana, ini salah Anda sendiri ! Bukankah pada dasarnya perselisihan itu memang ada ! Pada dasarnya memang akan dibicarakan, dan pada dasarnya memang akan ada.

 

Anda mesti berbhavana sampai menyadari diri di luar persoalan, dunia ini penuh dengan perselisihan. Anda baca koran, penuh dengan perselisihan; Nonton televisi, semua adalah perselisihan; Nonton bioskop, juga penuh perselisihan; Begitu membuka koran, banyak berita perselisihan.

 

Surat yang datang, juga perselisihan ! Jika bukan Si A membicarakan Si B, maka pasti Si B membicarakan Si A. Melaporkan kepada Anda: “Lapor Mahaguru ! Di tempat kita terjadi satu hal !” Perselisihan ! Semua adalah perselisihan ! Di mana tiada perselisihan ? Siapa yang membicarakan Anda, siapa yang memaki Anda, siapa yang mengkritik Anda, siapa yang begini dan begitu ..... semua adalah perselisihan. Anda ingin dengar semuanya ? Ada satu keranjang besar, tidak akan ada habisnya !

 

Ada juga yang mengatakan: “Ada seseorang yang pergi meninggalkan kita, padahal Mahaguru sangat baik kepadanya, Mahaguru menangis selama 7 hari, menangis selama seminggu.” Apakah air mata saya sebanyak itu ? Apa adanya saja, saya tidak melekat pada suatu apa pun. Dusta itu ada sekeranjang besar, jika Anda memercayainya, itu urusan Anda sendiri, saya tidak percaya.

 

Di dunia ini sangat banyak hal yang mengherankan, ia bisa mendadak muncul, bahkan mengada-adakan sesuatu yang sebenarnya tiada, demikianlah perselisihan. Kita berusaha untuk menghindarinya, pandang apa adanya, tidak memengaruhi diri Anda, utamakan berbhavana dengan baik mencapai Kebuddhaan, yang lainnya tidak perlu diurus, juga tidak perlu ikut menyebarkannya, apalagi Anda juga tidak punya bukti nyata. Sesungguhnya mana ada bukti nyata ? Di dunia ini tidak ada bukti.

 

Apakah yang nampak adalah benar ? Bahkan semua yang nampak adalah palsu ! Adakah yang benar ? Lihat sulap, Anda mengiranya itu sungguhan, Anda melihat pesulap sedang tampil, wah ! Benar-benar sangat nyata. Padahal itu palsu ! Semua yang nampak adalah palsu, apalagi yang tidak nampak ? Anda melihat pertunjukan sulap, semua adalah palsu. Nampak sangat asli bagi Anda, namun benarkah itu sungguhan ? Atau palsu ?

 

Oleh karena itu, di kolong langit mana ada yang asli dan yang palsu ?

Berbhavana ke dalam hati diri sendiri, amati diri sendiri, mencapai Kebuddhaan, inilah yang asli.

 

Om Mani Padme Hum.

13 Juli 1998

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。