Penulis:Master Sheng-yen Lu
Penerbit:Budaya Daden Indonesia
Tanggal penerbit:2021/05/13
Bahasa:Bahasa Indonesia
Batas Usia Pembaca:Semua Usia
Tombol Tautan Situs:Lanjut membaca
Penjelasan Ringkas:
Prakata Ribuan Bahtera Dharma
Sejak tahun 2020 hingga tahun 2021 hingga….
Selama kurun waktu ini, merupakan pertama kalinya saya menemui tahun yang penuh pergolakan dalam hidup saya.
Virus Corona melanda berbagai negara di seluruh dunia, virus ini telah menjadi malapetaka yang mengacaukan semua aspek kehidupan umat manusia.
Di masa awal pandemi merebak, saya (Guru Lu) setiap malam melakukan satu kali sadhana di Arama Nanshan yang bertempat di Kota Redmond, Washington, USA.
Tujuan utamanya adalah menyeberangkan orang yang meninggal dunia karena Virus Corona.
Visualisasi sadhana saya adalah seperti berikut:
Hati dan prana manunggal di Dharmasana, Yidam saya muncul di hadapan, memancarkan tricahaya memberkati saya.
Saya menjelma menjadi Yidam, Tathagata Amitabha adalah saya, saya adalah Tathagata Amitabha, keduanya tiada berbeda.
Tangan kanan membentuk Mudra Dharmacakra.
Tangan kiri membentuk Mudra Varada.
Tatkala membentuk Mudra Varada, telapak tangan ini pun membuka, tampak sebuah Bahtera Dharma meluncur keluar dari telapak tangan saya.
Bahtera Dharma ini berwarna kuning keemasan, layar terkembang dan siap untuk berangkat.
Bahtera ini seketika membesar begitu terhembus angin, dari satu menjelma menjadi sepuluh, dari sepuluh menjelma menjadi seratus, dari seratus menjelma menjadi seribu.
Ribuan Bahtera Dharma berjejer satu per satu di atas samudra, sungguh agung nan menakjubkan.
Saat ini, Tri-Yidam saya muncul di angkasa, dengan kekuatan:
- Maha-abhijna (Raja Dewa),
- Dasabala Tathagata (Raja Buddha),
- Mahapranidhana (Raja Bumi),
menarik makhluk bardo yang meninggal karena Virus Corona untuk menaiki Bahtera Dharma.
(makhluk bardo menjelma menjadi titik cahaya)
Kemudian memancarkan cahaya suci, memurifikasi jiwa raga makhluk bardo.
Setelah itu dengan kekuatan abhijna, menarik Bahtera Dharma dari permukaan samudra untuk terbang membumbung tinggi ke angkasa.
Saat ini, Tri-Yidam menuntun dan mengarahkan Ribuan Bahtera Dharma berlayar ke Tanah Suci Buddha Amitabha, Alam Suci Barat Sukawatiloka.
Saya menjapa:
“Namo Sanshiliu Wanyi Yishiyiwan Jiuqian Wubai Tongming Tonghao Amituofo.”
Mantra “Om. Amidiewa. Xie.”
Menjapa pelimpahan jasa berbunyi:
Semoga sesama rekan yang melafal nama Buddha
Bersama-sama terlahir di Sukawatiloka
Ke atas membalas empat budi besar
Ke bawah menolong makhluk tiga alam samsara
Menyaksikan Buddha menuntaskan samsara
Ikuti jejak Buddha menyeberangkan segenap insan
Usai bersadhana, saya memasuki samadhi.
Setelah selesai bersamadhi dan hendak turun dari Dharmasana, ada sebuah suara berkata kepada saya:
“Buku Anda yang berikutnya boleh diberi judul Ribuan Bahtera Dharma, selalu menjadi bahtera penyeberang insan di lautan samsara.”
Oleh sebab itu, saya memperoleh sebuah ilham, buku ke-283 karya saya ini pun diberi judul Ribuan Bahtera Dharma.
Dalam buku ini banyak sekali ‘Petuah Dharma’ untuk menuntun insan.
Saddhu! Saddhu!
Kiranya bermanfaat bagi para pembaca!
Kantor Korespondensi Guru Liansheng Sheng-yen Lu:
Sheng-yen Lu
17102 NE 40th CT
Redmond, WA 98052
U.S.A.