Demikianlah Madhyamika dari Nagarjuna Bodhisattva. Kira-kira pada abad ke-6, filsafat Vijnaptimatra di India menjadi sangat populer, Vijnaptimatra juga menyelidiki Buddhata, ia bermula dari mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran, akar pikiran, alaya, dan dalam alaya tersimpan Buddhata, ia tegak lurus, sedangkan Nagarjuna Bodhisattva bersifat horizontal, menggunakan berbagai pemikiran untuk mengajarkan kepada semua. Saat itu, ada dua tokoh, yaitu Buddhapalita dan Bhavaviveka, Buddhapalita dan Bhavaviveka yang memegang teguh Madhyamakakarika memulihkan teori pemikiran dari Nagarjuna Bodhisattva dan Aryadeva. Madhyamika dari Buddhapalita adalah Prasangika, sedangkan Bhavaviveka adalah Svatantrika Madhyamaka. Apa itu Prasangika Mahdyamaka ? Mengatasi dan tidak berdiri sendiri, mengutamakan hetuvidya, menggunakan penalaran dan pengetahuan, kebijaksanaan, untuk menunjukkan sunya dari jalan tengah. Bhavaviveka adalah Svatantrika Madhyamaka : Mengatasi dan berdiri sendiri – mengutamakan nilai perbandingan dalam hetuvidya, menjabarkan sunya atau Buddhata secara positif.
Sesungguhnya, Sadhana Vajra tidak mudah untuk ditekuni, dulu, di Amerika saya menulis surat kepada salah satu Guru saya : “Guru, mohon transmisikan Sadhana Pancamahavajra, saya ingin mempelajari Sadhana Vajra.” Guru saya memberitahu : “Apakah Anda telah merampungkan Prayoga ?” Apa itu Prayoga ? Mahanamaskara, mahapujana, apakah Anda telah lakukan ? Anda telah lakukan berapa kali mahapujana ? Anda telah menjapa berapa kali Mantra Catursarana ? Anda telah menjapa berapa kali Mantra Bodhicitta ? Anda telah menjapa berapa kali Mantra Sataksara ? Apakah Anda telah berkontak yoga dengan Guru ? Apakah Anda telah berkontak yoga dengan Istadevata ? Apabila Anda telah berkontak yoga dengan Istadevata, baru Anda boleh menekuni Sadhana Vajra. Sekarang di Zhenfo Zong ada banyak orang berbakat, siswa Zhenfo Zong sungguh agung, sekarang tersisa Guhyasamja Vajra, dan kita juga mentransmisikannya. Sadhana Vajra tidak mudah, dulu saya telah mohon petunjuk dari beberapa Guru, akhirnya, baru ada satu Guru yang menyerahkan pustaka Sadhana Pancamahavajra kepada saya. Demikian pula, tahap awal dalam Sadhana Penjapaan, pada umumnya adalah Catursarana, Caturapramanacitta, Bodhicitta, visualisasi kesunyataan, dan kita menambahnya dengan mahanamaskara, mahapujana, simabandhana diri, dan pertobatan.
Mahaguru : Sesungguhnya dalam hal kontak batin, apabila Anda bisa menjapa sutra, boleh menjapa sutra yang sangat pendek, seperti Sutra Raja Agung Avalokitesvara, sutra ini sangat pendek, hanya dalam beberapa menit langsung selesai dijapa, tidak seperti risalah yang sangat panjang, yang sekalipun terus dibaca, tidak akan bisa dihafalkan, Sutra Raja Agung sangat pendek, dan bisa dihafal. Sutra Raja Agung Avalokitesvara sangat ampuh, setiap orang yang menjapanya selalu memperoleh kontak batin, mereka yang tidak lulus ujian, setelah menjapanya seribu kali, akhirnya lulus ujian. Mereka yang ujian pengacara, dokter, atau masuk perguruan tinggi, hendak mengikuti ujian apa pun, menjapa seribu kali Sutra Raja Agung, pasti bisa lulus.
“Abhiseka Kalasa bhumi ke-6 Lokuttara” Bodhisattva bhumi ke-6 telah berada dalam tingkat Lokuttara, tingkat di bawah bhumi ke-6 merupakan Bodhisattva lokiya, Bodhisattva di atas bhumi ke-6 disebut sebagai Bodhisattva Lokuttara. Saat itu “Menghasilkan tanda pembuktian”, akan muncul banyak tanda pembuktian, “Samsara dan Nirvana tiada berbeda”, samsara dan Nirvana adalah sama. Akan tetapi, hanya yang telah mencapai tingkat Lokuttara baru bisa menyatakan samsara dan Nirvana tiada berbeda. Sebab di samsara untuk menyeberangkan para insan, Nirvana juga untuk menyeberangkan para insan. Oleh karena itu dikatakan : “Samsara dan Nirvana tiada berbeda”, tidak peduli bagaimana pun, begitu mencapai tingkat di atas Bodhisattva bhumi ke-6, maka kelahiran Anda di dunia adalah untuk memenuhi ikrar. Anda memahami bahwa tanda pembuktian Anda sangat nyata, satu rasa.
Antara materi dan batiniah mesti seimbang, materi juga perlu diperhatikan, batin juga perlu diperhatikan, orang yang tahu berbhavana, pada akhirnya senantiasa berada dalam kondisi samadhi. Shakyamuni Buddha pernah mengatakan, setiap saat Beliau senantiasa berada dalam samadhi. Melakukan segala sesuatu mesti fokus, tubuh Anda juga akan sehat, Anda gunakan napas untuk mengendalikan 5 organ dalam dan 6 organ pencernaan, gunakan napas untuk memasukkan prana ke dalam sel terkecil, gunakan prana untuk berkomunikasi dengan Istadevata Alam Semesta, menggunakan prana untuk menghasilkan Dharmabala tak terhingga dari Kesadaran Mahatinggi, ini benar adanya ! Menjadi seorang Guru mesti demikian.