【 Mantra Hati Bhaisajyaguru Buddha 】:
“Die-ya-ta. Om. Bie-ka-zi-ye. Bie-ka-zi-ye. Ma-ha Bie-ka-zi-ye. La-za-sa-mo-ga-de-hei. Suoha.”
【 Mengenal Pratima Bhaisajyaguru Buddha 】:
Rupa Bhaisajyaguru-vaidurya-prabha-raja Buddha mirip dengan Amitabha Buddha, yaitu memiliki Dvatrimsallaksanani ( 32 tanda utama Samyaksambuddha ) , tubuh berwarna biru, kedua tangan membentuk mudra dhyana, menopang patra, di dalam patra penuh dengan amrta penyembuh, duduk bersila penuh di atas padmasana.
【 Kutipan Dharmadesana Dharmaraja Liansheng Lu Shengyan 】
Bhaisajyaguru-vaidurya-prabha-raja Buddha merupakan Sasanapati di Alam Suci Timur Vaiduryaprabhalokha , Buddha ini merupakan Mahavaidyaraja ( Raja Penyembuh nan Agung ), mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, Alam Sucinya adalah Vaiduryaprabhaksetra, sangat indah dan agung. Beliau satu esensi beda nama dengan Aksobhya Buddha, Dhyani Buddha sebelah Timur dalam jajaran Pancadhyani Buddha.
Keagungan dari Bhaisajyaguru-vaidurya-prabha-raja Buddha ada pada 12 Ikrar Agungnya, diantaranya ada satu ikrar, yaitu bertekad menyembuhkan 84000 jenis sakit penyakit para insan, dengan 84000 jenis obat menyembuhkan 84000 jenis sakit penyakit, mengikis karma penyakit dari para insan yang menderita sakit.
12 Ikrar Agung Bhaisajyaguru Buddha bermanifestasi menjadi 12 Devata Karman, disebut 12 Devasenapati Bhaisajyaguru Buddha , mengitari 12 arah Bhaisajyaguru Buddha ; Parsada Bodhisattva pendamping Bhaisajyaguru Tathagata adalah Suryaprabha Bodhisattva dan Candraprabha Bodhisattva, nama dua Bodhisattva ini juga harus disebut saat pengundangan. Dalam Tantrayana Bhaisajyaguru Buddha bisa disamakan dengan Aksobhya Tathagata .
Dayaka dan Parivara dari Bhaisajyaguru Buddha adalah Suryaprabha Bodhisattva, Candraprabha Bodhisattva, Avalokitesvara Bodhisattva, Mahastamaprapta Bodhisattva, Manjusri Bodhisattva, Ratnacandanakusuma Bodhisattva, Aksayamati Bodhisattva , Bhaisajyaraja Bodhisattva , Bhaisajyasamudgata Bodhisattva dan Maitreya Bodhisattva , sungguh sangat agung.
Dengan menekuni Sadhana Yidam Bhaisajyaguru , seorang tantrika tidak hanya dapat menolong para insan, bahkan juga dapat terlahir di Negeri Buddha Sang Istadevata, dan mencapai Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini juga.
Sadhana teragung dari Bhaisajyaguru Buddha adalah Sadhana Pancamandala Sapta Buddha Bhaisajyaguru . Merupakan salah satu dari Caturmahasadhana Tantra Tiantai, Pancamandala ini adalah : Acalanatha Vidyaraja di Tengah, Kundali Vidyaraja di Selatan, Vajrayaksa Vidyaraja di Utara, Trailokavijaya Vidyaraja di Timur dan Vajrabhairava Vidyaraja di Barat. Ini adalah Mahasadhana Anuttara, merupakan Mahasadhana untuk menolong bangsa dan Negara.
Dalam Tantra Timur, Sadhana Pancamandala Sapta-buddha Bhaisajyaguru merupakan sadhana teragung, dan merupakan sadhana untuk penyembuhan.
Bhaisajyaguru Buddha mempunyai dua macam mudra, yang satu adalah Mudra Memancarkan Cahaya Lima Warna, yaitu kedua telapak tangan terpisah, ibu jari tangan kiri menekan jari telunjuk dengan telapak tangan menghadap ke atas, sedangkan ibu jari tangan kanan menekan jari telunjuk dengan telapak tangan menghadap ke depan, mudra dibentuk di depan dada, inilah Mudra Bhaisajyaguru Buddha memancarkan sinar panca warna.
Selain itu ada Mudra Akar dari Bhaisajyaguru Buddha, yaitu : Kedua tangan merangkap ke dalam, kedua ibu jari berdiri saling berdampingan, di bentuk di depan dada.
Rumus Sadhana Istadevata Bhaisajyaguru Buddha : Ulu hati sadhaka memancarkan sinar suci vaidurya yang berwarna biru, demikian pula dengan ulu hati Bhaisajyaguru Buddha juga memancarkan sinar vaidurya berwarna biru. Kedua sinar saling bertemu, sadhaka dan Bhaisajyaguru Buddha tiada berbeda, semua menjadi Istadevata.
Rumus sejati dari Sadhana Istadevata Bhaisajyaguru Buddha adalah : Kundalini, api eksternal dan sinar vaidurya.
Bagi yang hendak menekuni sadhana ini harus memahami apa yang Shakyamuni Buddha katakan mengenai : Merawat orang sakit merupakan ladang berkah yang paling utama.
Kunci penyembuhan dari Bhaisajyaguru Buddha berada pada sinar biru putih, menyinari pakaian dan makanan minuman dari pasien, ini merupakan rahasia untuk menolong orang sakit. Sesungguhnya Sadhana Tantra Istadevata Bhaisajyaguru Buddha tidak hanya dapat menyembuhkan diri sendiri, namun juga dapat menaklukkan mara dan memukul mundur para musuh. Dulu , Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu menggunakan Api Homa Sadhana Bhaisajyaguru Buddha dan Sadhana Menyinari, atau sinar vaidurya menyinari benang panca warna, untuk menyembuhkan sakit penyakit pasien, dan sangat banyak orang yang telah memperoleh kesembuhan. Sadhana ini sungguh luar biasa, Dharmabhalanya tak terbatas, merupakan Sadhana Istadevata Anuttara.
Bhaisajyaguru Buddha sendiri sangat kuat dalam memberi respon spiritual. Dharmaraja Lian-sheng pernah secara langsung menyaksikan kehadiran Bhaisajyaguru Buddha, saat Anda menderita sakit, maka lafalkanlah Namo Bhaisajyaguruvaiduryaprabharajaya Buddhaya ( Namo Yao-shi-liu-li-guang-wang-fo ), atau Mantra Hati Bhaisajyaguru Buddha, asalkan sinarnya muncul, Beliau hadir menampakkan diri pada Anda, maka penyakit Anda pasti dapat disembuhkan !
【 Dharmaraja Lian-sheng Menyaksikan Kehadiran Bhaisajyaguru Buddha Beserta Semua Parivar-Nya 】
*Parivara : Semua pengikut / kerabat Istadevata tersebut.
Saat Dharmaraja Lian-sheng sedang menjalani hidup bertapa, Beliau pernah menderita sakit kepala parah, kepala seakan pecah menjadi delapan bagian . . .sungguh menderita, saat itu Dharmaraja Lian-sheng pergi ke Korea. Korea juga merupakan negara yang banyak umat Buddha nya, Dharmaraja Lian-sheng berparadaksina pada tiap vihara dan Buddha, kemudian mengunjungi Vihara Donghwasa yang mempunyai rupang Bhaisajyaguru Buddha terbesar di dunia ( Tinggi 33 meter, lebar 1.5 meter ) , Orang Korea menyebutnya sebagai Buddha Pemersatu.
Pada saat perjalanan dari Vihara Donghwasa menuju ke Vihara Haeinsa, Dharmaraja duduk di dalam bus, memejamkan kedua mata, seketika menyaksikan Mata Buddha, alis Buddha, hidung Buddha, bibir Buddha, telinga Buddha dan tubuh Buddha, kemudian padmasana Buddha, Dharmaraja Lian-sheng menyaksikan Bhaisajyaguru Buddha, Suryaprabha Bodhisattva, Candraprabha Bodhisattva, Bhaisajyaraja Bodhisattva, Bhaisajyasamudgata Bodhisattva, Dua Belas Yaksa Senapati dan Para Vajra Dharmapala, semua parivara Bhaisajyaguru Buddha telah menampakkan diri. Saat itu Dharmaraja langsung mengatakan : “Sakitku pasti tersembuhkan.”
Ternyata, tak lama kemudian, sakit kepala hebat ini sembuh sepenuhnya. ( Untuk pengalaman mengenai pengelihatan sejati dari Dharmaraja Lian-sheng seperti di atas silahkan membaca buku nomor 162. Dalam kehidupan pertapaanya, Buddha Bodhisattva menginginkan supaya Dharmaraja Lian-sheng melalui sakit kepala hebat yang dideritanya untuk menghayati proses terurainya empat elemen utama, supaya Dharmaraja lebih menghayati dukha sakit penyakit para insan, mengembangkan maitrikaruna menolong semua makhluk terbebas dari derita penyakit ; Padahal sebelumnya, dalam seumur hidup Dharmaraja Lian-sheng tidak pernah mengetahui apa itu sakit. )
【 12 Ikrar Agung Bhaisajyaguru Buddha 】
1. Tekad supaya tubuh diri sendiri dan insan lain memancarkan cahaya terang.
2. Kekuatan dan kewibawaan menerangi para insan.
3. Mengenyangkan dan memenuhi harapan para insan, supaya tiada kekurangan.
4. Supaya para insan kukuh dalam Mahayana.
5. Supaya para insan menjalankan Brahmacari dan memiliki tiga sila kumulatif.
6. Supaya para insan memiliki indera-indera yang lengkap.
7. Menyingkirkan berbagai sakit penyakit para insan, supaya para insan memperoleh ketenteraman, merealisasi Anuttarabodhi.
8. Mentransformasikan wanita menjadi pria.
9. Supaya para insan terbebas dari jerat mara dan Non-dharma, terbebas dari pandangan sesat, menuntun mereka pada pandangan benar.
10. Supaya para insan terbebas dari bahaya perampokan dan lain sebagainya.
11. Supaya para insan terbebas dari kelaparan dan dahaga.
12. Supaya yang kekurangan sandang memperoleh pakaian yang indah.
◎ Perhatian : Penekunan sadhana tantra Zhenfo harus sesuai kaidah Dharma, yaitu memiliki tekad Bodhicitta, bersarana kepada Dharmaraja Liansheng, menaati sila, menguatkan fondasi Catur-prayoga dan Guru-yoga, kemudian barulah memohon abhiseka sadhana adhinatha ini.