《TBS Berita Seattle Ling Shen Ching Tze Temple - 西雅圖雷藏寺》
Hari Pengucapan Syukur semakin dekat, hari raya ini merupakan saat untuk berkumpul dengan keluarga. Bagi vihara cikal bakal, Hari Pengucapan Syukur tahun ini sangat istimewa dan bermakna, karena setelah sepuluh tahun, pada Hari Pengucapan Syukur tahun ini Mahaguru dan Gurudara masih berada di Seattle, sehingga hari istimewa ini disambut dengan penuh sukacita oleh semua siswa di Seattle.
Adhinatha puja bakti sabtu ini adalah Avalokitesvara Bodhisattva, usai puja bakti yang berjalan dengan sangat khidmat, Mahaguru memberitahukan kabar baik kepada semua, hari ini genap satu tahun redaksi True Buddha News Taiwan menjadi redaksi pusat. Terima kasih atas dukungan dari para pembaca, pada hari peringatan setahun ini, True Buddha News meluncurkan situs versi ponsel untuk memudahkan para pembaca. Semoga upaya True Buddha News ini dapat memenuhi kebutuhan khalayak, mengembangkan potensi terbesar media, untuk membabarkan ajaran Dharma, semangat, dan tekad mulia Dharmaraja Liansheng secara terkini dan efisien ke setiap sudut dunia, kepada hati setiap insan.
Avalokitesvara Bodhisattva mahamaitri mahakaruna, memiliki penjelmaan yang tak terhingga banyaknya, dalam Samantamukhavarga disebutkan bahwa Avalokitesvara Bodhisattva dapat membabarkan Dharma dalam berbagai wujud yang sesuai dengan kebutuhan setiap insan, oleh karena itu Avalokitesvara Bodhisattva merupakan Mahabodhisattva yang paling berjodoh dengan para insan, dan insan yang telah Beliau tuntun sudah tak terhingga banyaknya.
Dharmaraja mengenang Shima ( Ibunda dari Dharmaraja Liansheng ), semasa hidup setiap hari beliau tekun membaca Samantamukhavarga Avalokitesvara Bodhisattva ( Pumenpin ), sedangkan sutra yang pertama didapatkan oleh Dharmaraja Liansheng adalah Sutra Raja Agung Avalokitesvara ( Gaowang Guanshiyinjing ), sampai saat ini, setiap hari Dharmaraja selalu membaca Sutra Raja Agung.
Dharmaraja melanjutkan pengulasan Lamdre :
Bagian Lamdre kali ini mengupas perihal perpaduan manifestasi dengan sunya, terang dengan sunya, serta sukha dan sunya. Apa itu perpaduan manifestasi dan sunya ? Yaitu fokus kepada satu, supaya ia muncul. Seperti halnya saat kita memusatkan perhatian kepada Avalokitesvara Bodhisattva, muncul Avalokitesvara Bodhisattva, dalam pikiran ada Avalokitesvara inilah ‘manifestasi’, kemudian Avalokitesvara pun sirna, dan saat tiada suatu apa pun, inilah sunya. Saat ada bentuk pikiran, fokus pada Avalokitesvara, saat tiada bentuk pikiran, itulah sunya, keduanya berpadu, baru bisa memasuki dhyana-samadhi. Memusatkan perhatian pada satu objek, supaya pikiran tidak bergerak, namun sesungguhnya apakah bisa bergerak ? Bergerak berarti keliru. Dalam pikiran hanya ada Avalokitesvara Bodhisattva, kemudian saat Avalokitesvara Bodhisattva lenyap itulah sunya, kesalahan terjadi saat pikiran liar masuk, inilah perpaduan antara manifestasi dengan sunya.
Perpaduan antara terang dan sunya : Fokus kepada titik merah di puncak batang dupa, cahaya merah akan muncul di hadapan Anda, saat cahaya telah sirna, menjadi sunya, saat pikiran liar masuk, langsung fokus kembali pada cahaya merah, ini disebut perpaduan terang dan sunya.
Perpaduan antara sukha dan sunya : Saat diri berada dalam dhyana-samadhi, fokus pada pergerakan prana dalam nadi tengah, muncul sukha dari pergesekan antara prana dengan nadi tengah, atau kundalini dengan nadi tengah, dan bindu dengan nadi tengah, fokus pada sukha, saat sukha lenyap, saat itulah masuk kondisi sunya. Saat pikiran liar masuk, kembali fokus pada sukha, ini disebut perpaduan antara sukha dan sunya.
Dalam teks Lamdre disebutkan bahwa terang merupakan atribut sifat hati, hati ini bukan menunjuk pada jantung, terang adalah atribut sifat hati. Sunya adalah sifat dari hati, alamiah dan tidak dibuat-buat merupakan substansi hati. Terang merupakan sifat atribut, sunya adalah sifat diri, tidak dibuat-buat merupakan substansi hati. Memahami perpaduan antara upaya dan kebijaksanaan, keduanya adalah satu dan tiada berbeda.
Makna dari Yab-yum, pria melambangkan upaya, wanita melambangkan prajna. Perpaduan antara sukha dan sunya dapat digunakan untuk menyingkirkan delapan jenis racun : tamak, kebencian, kebodohan, kesombongan, keraguan, kelembaman, terlalu tegang, dan terlalu longgar.
Kita mesti gunakan berbagai metode dalam bhavana untuk memasuki dhyana-samadhi. Dhyana-samadhi sangat penting, sebab arti dari samadhi adalah tidak tergoyahkan, pikiran tidak bergerak, tetap berada pada satu tempat, satu hati tak galau, dan kondisi ini dapat menghasilkan kebijaksanaan agung. Dhyana-samadhi menghasilkan kebijaksanaan, dan kebijaksanaan menghasilkan dhyana-samadhi. Kebijaksanaan dan dhyana-samadhi juga berpasangan. Dhyana-samadhi adalah upaya, dan kebijaksanaan adalah hati.
Jika dalam dhyana-samadhi tidak ada kekeliruan, dan dalam kondisi tiada kekeliruan juga tiada perubahan, maka ini disebut : bukan dibuat-buat, yang artinya adalah tidak perlu menggunakan pikiran Anda untuk menggerakkan pikiran. Kadang kita masih dibuat-buat, melihat orang datang, kita langsung meditasi, itu artinya sudah menggunakan pikiran. Sang Buddha pernah mengatakan, setelah benar-benar mencapai keberhasilan bhavana, maka setiap saat dan di mana pun selalu dalam kondisi dhyana-samadhi. Sesungguhnya dhyana-samadhi pada akhirnya menjadi sangat leluasa, cukup bersila dengan santai, kemudian fokus pada satu objek, dan langsung memasuki samadhi, bahkan membiarkannya leluasa, demikian yang terbaik. Pada umumnya, fokus pada sukha yang dihasilkan samadhi, kemudian cukup membiarkannya leluasa. Sangat penting untuk leluasa dan alamiah terhadap semua anubhava.
Dharmaraja mengatakan, bhavana benar-benar harus impresif, Dharmaraja sendiri telah berbhavana, ditambah dengan terma di dalam benak Dharmaraja yang dimasukkan oleh Guru Padmasambhava, sehingga begitu membaca Lamdre, Dharmaraja langsung memahami makna yang disampaikan oleh Virupa. Jika tidak ada terma, dan diri sendiri belum pernah menekuninya, kemudian ingin mengulas Lamdre, maka itu adalah hal yang mustahil, sangat sukar.
Dharmaraja kembali menggunakan kisah humor untuk menyampaikan makna Dharma, beliau menuturkan, ada orang yang mengatakan ia tidak bisa cocok dengan semua orang, oleh karena itu ia memutuskan untuk berhenti bersadhana, ingin meninggalkan Zhenfo Zong, apa hubungannya dengan Dharmaraja ? Bhavana adalah urusan setiap pribadi, jika diri sendiri tidak ingin mencapai Kebuddhaan, tidak ingin mencapai Sukhavatiloka, dan tidak ingin mencapai alam yang lebih baik, berarti diri sendiri merugikan diri sendiri, apa hubungannya dengan Dharmaraja ? Dharmaraja tidak bisa mewakili siapa pun untuk berbhavana, sebab bhavana adalah urusan pribadi masing-masing.
Ada yang mengatakan, “Mahaguru, kelak saat saya meninggal dunia, Anda harus datang menjemput saya.” Hal ini tidak salah, namun dimanakah bekal berkah Anda sendiri ? Di mana kah berkah yang Anda himpun melalui bhavana ? Jika diri sendiri benar-benar telah menghimpun sambhara, dan dengan adanya berkah kebajikan, maka dengan sendirinya Dharmaraja akan datang menjemput Anda. Tanpa berkah kebajikan, dan jika kemampuan bhavana tidak mencukupi, bagaimana mungkin Buddha bisa menjemput Anda ?
Dalam Tantra ada metode menuntun kesadaran, kelak jika Dharmaraja datang menuntun Anda, mengajarkan beberapa mantra kepada Anda, kemudian Anda menjapanya, maka Anda dapat terlahir di alam suci, akan tetapi, masih tetap memerlukan berkah kebajikan diri sendiri, jika tidak, daya karma buruk bisa memberatkan Anda, sehingga Anda tidak bisa ke alam yang lebih baik, daya karma buruk terlampau berat, Anda bahkan tidak dapat ditarik ke atas.
Dharmaraja menegaskan, belajar Buddha jangan sampai ada pemahaman keliru. Ada banyak orang menyatakan kepada Dharmaraja bahwa dirinya telah tercerahkan, akan tetapi orang itu melekat menginginkan kedudukan yang lebih tinggi. Orang yang telah cerah, baginya memperoleh atau tidak semua sama saja, inilah pencerahan yang sesungguhnya, jika Anda masih melekat kepada jabatan tinggi, berarti Anda belum tercerahkan. Lakukan kewajiban dengan sekuat tenaga, tapi jika tidak memperoleh yang diharapkan, tetap alamiah, inilah pencerahan. Selisih antara tercerahkan dan belum tercerahkan hanya sedikit saja, jangan salah mengira diri sendiri telah cerah, sebab pencerahan tidak sama dengan salah pemahaman.
Ada orang yang menyatakan dirinya telah cerah, namun ia memutuskan untuk tidak menyeberangkan insan, pencerahan namun tidak menyeberangkan insan ? Gunakan hati Bodhisattva, menyeberangkan insan atau tidak semua sesuai jodoh, pencerahan itu dapat bersikap selaras dengan nidana.
Dalam dhyana-samadhi kita juga mesti selaras nidana, jika bersikeras bahwa diri ini harus masuk samadhi, berarti Anda masih melekat. Pelajari sesuai aturan, lakukan dengan santai, tanpa kesulitan, meskipun masih banyak kesalahan, namun biarkan saja, pada akhirnya, di antara tegang dan longgar, bisa leluasa, dan inilah kondisi pencerahan yang sesungguhnya, memperoleh boleh saja, tidak memperoleh juga boleh, tiada memperoleh dan tiada kehilangan.
Orang yang telah cerah akan selaras dengan kebutuhan insan, sedikit pun tidak memaksakan, tiada memperoleh dan tiada tidak memperoleh, sebab memaksakan adalah sebuah kesalahan. Oleh karena itu dalam banyak hal, jangan mengira diri telah cerah, namun perilakunya sama sekali tidak mencerminkan pencerahan.
Sariputra pernah bertanya kepada Manjusri Bodhisattva, kondisi yang bagaimanakah itu nirvana ? Manjusri Bodhisattva memberitahu Sariputra, nirvana hanya sebuah istilah, dalam nirvana, tidak diketahui adanya nirvana, inilah yang dikatakan oleh Manjusri Bodhisattva. Sariputra sangat memuliakan Manjusri Bodhisattva, sebab hanya Manjusri Bodhisattva yang dapat menjelaskannya, sesungguhnya nirvana adalah tiada nirvana, karena tiada nirvana, maka itulah nirvana. Ini adalah prajna tertinggi yang dibabarkan dalam Vajracchedika Sutra.
Usai Dharmadesana, para hadirin yang memohon sarana memperoleh Abhiseka Sarana, kemudian Dharmaraja mengadhisthana Air Mahakaruna Dharani, mengabhiseka pratima Buddha, dan sebelum meninggalkan bhaktisala terlebih dahulu memberikan adhisthana jamah kepala kepada setiap umat yang hadir.
Kita semua diliputi rasa syukur atas pembabaran Dharma luhur yang mendetail dari Dharmaraja, kebijaksanaan dan welas asih Guru sungguh mendalam, membuat setiap siswa dapat memahami Dharma, dan melalui pemahaman Dharma kita dapat memiliki wawasan hidup yang lebih jernih dan luas.
Judul Asli :
2019年11月2日觀世音本尊法同修
Klik di sini untuk versi bahasa Mandarin
◎ Situs TBSN Terbaru ( Mandarin ) :
https://ch.tbsn.org/
Siaran Langsung Kebaktian dari Ling Shen Ching Tze Temple, setiap Minggu pukul 10:00 ( WIB )
Siaran Langsung Upacara Homa di Rainbow Temple, setiap Senin pukul 05:00 ( WIB )
◎ Klik di sini untuk tautan siaran langsung dengan penerjemah Inggris
◎ Klik di sini untuk tautan siaran langsung Mandarin
◎ Segera berlangganan (Subscribe) video resmi Zhenfozong :
http://youtube.com/c/truebuddhaschoolnet
https://vimeo.com/truebuddhaschool
◎ Mengapa dan Bagaimana Bersarana ?
http://tbsn.org/indonesia/news.php?cid=26&csid=7&id=1
◎ Pengulasan Sadhana Tantra :
http://tbsn.org/indonesia/newsList.php?cid=29&csid=36
◎ Kumpulan Ceramah Dharmaraja Lian-sheng :
http://tbsn.org/indonesia/newsClass.php?cid=29
◎ Karya Tulis Dharmaraja Lian-sheng :
http://tbsn.org/indonesia/newsClass.php?cid=23
◎ Laman facebook TBSN Bahasa Indonesia :
https://www.facebook.com/syltbsnindonesia
◎ Laman facebook TBSN Bahasa Inggris :
https://www.facebook.com/syltbsnenglish
◎ Laman facebook TBSN Bahasa Mandarin :
www.facebook.com/syltbsn
Mari bookmark situs resmi dan laman facebook Zhenfo Zong TBSN , kami akan senantiasa berusaha menyajikan berita dan Dharmadesana terbaru dari Dharmaraja Lian-sheng, supaya kita semua senantiasa bersama Buddha Guru.