Liputan Pelatihan Pelantunan Zhenfo yang Diselenggarakan oleh TBF di Taiwan Tengah⁣

Liputan Pelatihan Pelantunan Zhenfo yang Diselenggarakan oleh TBF di Taiwan Tengah⁣

【Dokumen pendidikan nomor 20200023:Pelatihan Pelantunan Zhenfo Perhentian ke-2 untuk Wilayah Taiwan Tengah di Taiwan Lei Tsang Temple】⁣


《Liputan World True Buddha News dari Nantou Taiwan》⁣

Pada tanggal 19 s.d. 20, serta 26 s.d. 27 September 2020, bertempat di Taiwan Lei Tsang Temple (台灣雷藏寺), True Buddha Foundation (TBF) menyelenggarakan Pelatihan Pelantunan Zhenfo Wilayah Taiwan Tengah, dengan Acarya Shi Lianwei (釋蓮衛上師) sebagai pembimbing.⁣

Walaupun sedang masa pandemi, namun masih ada 33 peserta yang datang dari tempat ibadah di berbagai penjuru Taiwan. Semangat mereka untuk belajar, dan tekun berlatih untuk maju demi memberi manfaat kepada insan luas tidak pernah luntur.⁣

Selain itu, pihak panitia dan Taiwan Lei Tsang Temple tetap memberlakukan protokol kesehatan, semua demi menjaga kesehatan bersama. Setiap anggota panitia dan peserta diwajibkan untuk tetap mengenakan masker, sebelum memasuki kelas juga wajib menjalani pengukuran suhu badan dan mencuci tangan menggunakan cairan disinfektan.⁣

Jadwal pelatihan kali ini dibagi menjadi 4 hari, setiap sore Acarya pembimbing mengulas inti tiap materi, dan pada malam harinya adalah kelas praktik. Selama 4 hari ini, diajarkan berbagai macam bentuk pelantunan yang berbeda sesuai kebutuhan ritus, mulai dari pelantunan dasar, penggunaan alat pengiring puja, membaca not balok, cara mendekorasi lokasi upacara, serta hal penting seputar papan komando dan surat doa. Mulai dari mantra, visualisasi, dan ritus persemayaman altar dirgahayu dan altar penyeberangan, sampai hal penting seputar pengundangan Buddha dan Bodhisattva, mulai dari cara memandu pujabakti dan upacara, sampai laku wibawa dalam menjemput dan mengantar upacarika, semua diajarkan dengan mendetail, dan dari setiap materi yang disampaikan bisa nampak kesungguhan Acarya pembimbing.⁣

Pada hari pertama kelas, tanggal 19 September, Acarya Shi Lianwei memulai pelajaran dari "Mengenal Pelantunan Puja", mengajarkan kepada para peserta mengenai luasnya makna sejati dalam pelantunan puja. Pelantunan bukan hanya mengutamakan teknik menyanyi dan cara menggunakan alat pengiring puja dengan benar, melainkan masih ada beberapa tingkat hal penting yang juga perlu untuk diperhatikan.⁣

Saat membawakan kelas, Acarya pembimbing juga meminta kepada para peserta untuk merenungkan materi yang disampaikan, serta memberikan tanggapan, dan melalui sesi tanya - jawab para peserta bisa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Selain itu, Acarya juga mengajarkan setiap teknik dan kiat pelantunan yang sangat berguna untuk diterapkan, sehingga semua dapat menangkap intisari materi, serta lebih menguasai pelantunan dan cara memandu puja.⁣

Pepatah mengatakan: "Harus ada target baru bisa maju.", selain memberikan bimbingan dengan saksama, pada hari pertama kelas Acarya juga mengumumkan bahwa keesokan harinya adalah ujian pelantunan yang dilakukan dengan cara mengundi untuk mendapatkan peserta yang harus tampil, serta mengharuskan para peserta didik supaya selain belajar teknik pelantunan, juga bisa memanfaatkan waktu untuk lebih tekun belajar, mendengarkan dan mengingat melodi, karena hanya dengan demikian baru bisa mencapai target untuk menguasai pelantunan yang baik.⁣

Keesokan harinya, begitu kelas dimulai, langsung penuh suasana mendebarkan, karena masuk sesi ujian acak. Peserta yang namanya didapatkan melalui proses undi harus tampil untuk menampilkan hasil ketekunan belajarnya, tentu saja ada yang tampil dengan leluasa, ada pula yang nampak sangat gugup. Akan tetapi, bagaimanapun, Acarya selalu memberikan dorongan semangat dan petunjuk supaya para peserta bisa meningkatkan kemampuan masing-masing, selain itu peserta yang tampil juga harus menyampaikan penilaian terhadap diri sendiri, dengan demikian proses belajar ini dapat berlangsung aktif bagi kedua belah pihak, bahkan melalui introspeksi diri peserta bisa menyadari hal-hal dalam diri yang perlu ditingkatkan lagi. Di antaranya, Acarya Lianwei menunjukkan kekurangan sama yang sering dialami oleh para pemula, serta mengingatkan semua bahwa jika saat melakukan pelantunan ada nada yang keliru atau keliru memainkan alat pengiring, jangan sampai berhenti di tengah jalan, mesti tetap dilanjutkan dengan tenang, jangan sampai pelantunan puja berhenti di tengah jalan.⁣

Usai ujian, dilanjutkan dengan kelas berikutnya, Acarya Shi Lianwei mulai mengajarkan cara menata lokasi upacara, segala seluk-beluk dan hal penting seputar papan komando dan surat doa, serta nidana dan persiapan Ulkhamukhayoga. Pada saat yang sama, Acarya juga berbagi dan mengajarkan kepada para peserta mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan saat mempersiapkan tim yang melakukan dana amrta dalam ritus Ulkhamukhayoga. Usai santap malam, tiba saatnya pelajaran praktik, mengajarkan teknik pelantunan 2 suara dan 6 suara dalam ritus mahapujana di depan Buddha dan pelantunan Nama Agung Ksitigarbha Bodhisattva.⁣

Saat segenap peserta berdiri untuk melakukan mahanamaskara kepada thangka Pohon Sarana Zhenfo Zong yang disemayamkan di depan kelas, pelatihan minggu pertama kali ini pun telah usai, para peserta dan Acarya saling berpamitan, kembali ke kediaman masing-masing, dan menantikan perjumpaan selanjutnya yang pasti akan lebih baik.⁣

Hari demi hari berlalu, tiba saatnya sesi pelatihan minggu ke-2, para peserta dari berbagai wilayah di Taiwan mulai berdatangan untuk menginap di Taiwan Lei Tsang Temple, bersiap untuk mengikuti pelajaran berikutnya yang lebih kaya materi. Sore hari tanggal 26 September, dari dalam ruang rapat di bawah lapangan Taiwan Lei Tsang Temple, kembali terdengar suara penyampaian materi dan bahkan suara tawa sukacita para peserta didik.⁣

Materi kelas kali ini yang terutama adalah kiat ritus persemayaman, pengundangan, visualisasi dan mantra altar dirgahayu dan altar penyeberangan. Di antaranya, Acarya Shi Lianwei berbagi pengalaman saat beliau menyaksikan sendiri di setiap tempat ibadah yang beliau kunjungi, karena berbagi pengalaman dapat memberi dorongan semangat dan sebagai sarana untuk introspeksi diri.⁣

Acarya mengajarkan kepada para peserta, dalam melakukan pengundangan, memandu upacara maupun pujabakti, bervisualisasi saat menggambar fu, semua mesti dilakukan dengan sungguh-sungguh, jelas, dan sikap hati harus tulus dan fokus, tidak boleh asal-asalan, dengan demikian baru bisa mengundang kehadiran para Buddha dan Bodhisattva. Malam harinya, Acarya Shi Lianwei melanjutkan kelas di sore hari, mengajarkan cara pelantunan dan penggunaan alat pengiring puja untuk pelimpahan jasa altar dirgahayu dan altar penyeberangan. ⁣

Setelah tidur nyenyak di malam hari, tibalah saatnya kelas yang terakhir di tanggal 27 September. Pada hari itu, Acarya mengajarkan tata wibawa dalam menyambut dan mengantar upacarika, serta menyampaikan hal-hal penting dalam memandu pujabakti dan upacara. Di antaranya, Acarya kembali mengingatkan para peserta, saat memandu ritus di tempat ibadah masing-masing, jangan sampai hanya dibaca dan berlalu begitu saja seperti aliran air, mesti disediakan waktu bagi upacarika dan umat untuk melakukan visualisasi yang jelas. Kemudian Acarya mengajarkan persiapan sebelum memandu upacara bersarana dan sesi abhiseka. Untuk menjalankan upacara singkat abhiseka sarana, tempat ibadah mesti mempersiapkan foto Mulacarya, supaya sebelum umat yang baru menerima abhiseka sarana dapat mengenal Mulacarya sendiri dengan jelas, supaya tidak keliru mengenal dan mengacaukan silsilah.⁣

Sedangkan persiapan sebelum sesi abhiseka, selain beberapa hal penting yang mesti dipersiapkan oleh tempat ibadah dan umat, dengan gaya humoris Acarya menyampaikan pengalaman pribadinya untuk mengingatkan pihak anggota tempat ibadah supaya saat mengundang Acarya untuk melakukan abhiseka pemberkatan usai upacara dapat menyiapkan rupang berukuran kecil, karena jika rupang yang digunakan terlalu besar dan berat, setelah selesai melakukan abhiseka Acarya akan sukar mengangkat lengannya. Mendengarnya, para peserta tertawa terbahak-bahak, menganggukkan kepala tanda setuju. Usai suasana santai, semua mengingat materi penting yang telah disampaikan, demi meningkatkan kualitas Dharmabakti di tempat ibadah masing-masing.⁣

Di kelas malam terakhir, Acarya mengajarkan cara pelantunan Mantra Hati Mulacarya dan Padmakumara versi panjang dan pendek, selain itu juga mengajarkan bagaimana menggunakan vajra dan menabuh tambur, Acarya menyampaikan penjelasan dan memperagakan gerakan dengan ringkas dan jelas. Dengan diiringi suara tepukan tangan, kelas periode kali ini pun berakhir dengan sempurna.⁣

Usai bernamaskara kepada Mulacarya dan Pohon Sarana, para peserta, Acarya Shi Lianwei dan segenap relawan berfoto bersama di ruang kelas dan mandala Tantra lantai 1 Taiwan Lei Tsang Temple, menorehkan kenangan foto senyuman sukacita karena telah memperoleh banyak manfaat dari proses pelatihan. Umat yang semula tidak saling kenal, yang tempat ibadahnya berjauhan, setelah melalui kebersamaan dalam pelatihan selama 2 minggu, baik itu tinggal bersama, ikut kelas bersama, dan ujian bersama, mulai timbul jalinan persaudaraan erat, dan berat untuk berpisah, setelah saling memberikan nomor kontak, barulah semua saling berpamitan.⁣

TBF selaku penyelenggara pelatihan kali ini menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Acarya Shi Lianwei selaku Acarya pembimbing yang telah secara maksimal dan efisien membuat segenap peserta bisa belajar dan pulang dengan membawa banyak hasil yang berharga. TBF juga menyampaikan terima kasih kepada Taiwan Lei Tsang Temple yang telah mendukung dengan sepenuh hati, dalam masa pandemi terus berupaya maksimal menjaga kesehatan semuanya, menyediakan akomodasi dan konsumsi yang terbaik, sehingga para peserta dapat belajar dengan tekun tanpa mengkhawatirkan hal-hal lain.⁣

Akan tetapi, ini bukan akhir. Berikutnya, TBF dan Acarya Shi Lianwei akan lanjut memberikan bimbingan pada tanggal 3 s.d. 4 Oktober dan 10 s.d. 11 Oktober 2020 di Cizunzhe Ceitya Chungkuan Taipei (中觀堂慈尊者), menyelenggarakan Pelatihan Pelantunan Zhenfo yang ke-2 di Taiwan wilayah utara, terus menanamkan benih bagi pendidikan Zhenfo Zong, supaya dapat berakar dengan baik.⁣

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。