20 Februari 2021 Pujabakti Sadhana Istadevata Jambhala Kuning dan Pengulasan Lamdre di Seattle Ling

20 Februari 2021 Pujabakti Sadhana Istadevata Jambhala Kuning dan Pengulasan Lamdre di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

#Liputan TBS Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

Setelah pujabakti berjalan dengan khidmat dan sempurna, dilakukan upacara mohon Dharma bagi Upacara Agung Musim Semi Pemberkahan Amitayus Buddha dan Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva di Rainbow Temple (彩虹雷藏寺). ⁣

Mahaguru Berdharmadesana, semestinya Amitayus Buddha adalah Istadevata homa minggu lalu, namun pada hari itu salju turun paling lebat di Seattle, dan menurut berita, pada hari itu juga di jalan tol I-90 telah terjadi sekitar 30 kecelakaan lalu lintas, Mahaguru mempertimbangkan keselamatan berkendara bagi umat, maka upacara hari itu ditiadakan, diganti menjadi upacara dua Istadevata pada tanggal 21 Februari 2021, yaitu: Amitayus Buddha dan Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva. ⁣

Ada umat yang bertanya, apakah Sadhana Amitayus Buddha bisa digabung dengan Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva? Jawabannya adalah bisa. Sebab asal-usul Amitayus warna merah adalah dari Amitabha Buddha, sedangkan Amitabha Buddha memiliki sinar tak terhingga dan usia tak terhingga, sekaligus merupakan Guru dari Avalokitesvara Bodhisattva, memiliki sumber yang sama. ⁣

Dalam padmakula, Amitabha Buddha adalah pemimpin kula, dan Avalokitesvara Bodhisattva tergolong dalam padmakula. Sahasrabhuja Sahasranetra Avalokitesvara Bodhisattva memiliki Dharmabala mahaluas, memiliki maitrikaruna tak terhingga, dan memiliki Maha Karuna Dharani, merupakan Bodhisattva yang dijunjung tinggi dalam Sutrayana maupun Tantrayana. ⁣

◎ Anda Bertanya Saya Menjawab - Interaksi Adalah Kekuatan

Siswa bertanya:⁣
Apa yang harus dilakukan supaya Istadevata turun hadir pada tubuh saya untuk membantu saya menjawab pertanyaan? Bagaimana saya membedakan apakah yang turun dan membimbing gerakan roh saya adalah Buddha dan Bodhisattva sejati, atau makhluk halus yang menyamar sebagai Buddha dan Bodhisattva? Bila saya telah melakukan pengundangan dan menjapa Mantra Istadevata di hadapan altar, kenapa roh jahat masih bisa menempel dan memberikan prediksi keliru dan mencelakai saya? ⁣

Mahaguru menjawab:
Ini sama dengan persoalan saya dahulu, merupakan persoalan yang sangat penting. Saya membaca tulisan Mahabhiksu Yinguang, roh yang turun dan menempel pada tubuh seseorang belum tentu adalah Dewata atau Buddha Bodhisattva dan Arhat sejati, sesunggunya itu adalah roh bajik atau bahkan roh jahat yang menyamar. Mahaguru sendiri pernah melihat ada yang mengaku sebagai Buddha Hidup Jigong yang hadir, padahal itu adalah hantu pemabuk, begitu datang dia langsung minta arak, terus minum sampai mabuk, baru kemudian mengaku bahwa dia adalah hantu pemabuk. ⁣

Pertama, dalam Tantra ada mantra pengundangan, kita menjapa: "Om A Hom. Suoha. Om A Hom. Suoha. Om A Hom. Suoha." Triaksara Mantra "Om A Hom" ini adalah Mantra Satya, disebut Triaksara Vidya, tiga aksara yang benar. Karena Anda telah menjapa mantra vidya, maka ada Dewata yang turun. Terlebih dahulu Anda mesti menjapa mantra. ⁣

Kedua, mesti membaca gatha pengundang. Setelah menjapa mantra pengundang, kemudian gatha pengundang, sehingga pada umumnya yang datang adalah roh benar. ⁣

Ketiga, karmavarana Anda mesti sudah sangat ringan, sudah terkikis, dan Anda sendiri memiliki kesadaran benar, karena kesadaran benar dapat mengundang Dewa Sejati. Jika pikiran Anda tidak benar, yang datang memenuhi undangan Anda pasti adalah dewa sesat, roh sesat, atau makhluk halus sesat. ⁣

Oleh karena itu, saat mengundang roh untuk turun pada diri Anda, ada tiga syarat utama: Japa mantra dari Istadevata yang Anda undang, atau pengundangan secara kolektif melalui mantra: "Om A Hom. Suoha" tiga kali, sehingga Istadevata yang Anda undang akan hadir. ⁣

Kemudian Anda membaca gatha pengundangan Istadevata tersebut. Yang paling penting adalah Anda mesti punya kesadaran benar, terlebih dahulu mengosongkan diri, "Om. Sibawa. Suda. Daerma. Sibawa. Suduohang." Ditambah dengan kesadaran benar, maka yang datang adalah Dewata sejati. Jika pikiran Anda sesat, yang datang adalah dewa sesat, sesederhana ini. ⁣

"Bagaimana saya membedakan apakah yang turun dan membimbing gerakan roh saya adalah Buddha dan Bodhisattva sejati, atau makhluk halus yang menyamar sebagai Buddha dan Bodhisattva?" Gerakan roh tidak masalah, yang terutama adalah masalah kesadaran benar, kesadaran benar sangat penting. ⁣

"Bila saya telah melakukan pengundangan dan menjapa Mantra Istadevata di hadapan altar, kenapa roh jahat masih bisa menempel dan memberikan prediksi keliru dan mencelakai saya?" Saya beritahu Anda, mencelakai Anda sendiri atau orang lain? Tentu saja mencelakai Anda sendiri dan orang lain. ⁣

Saat Anda mengundang Istadevata, japa mantra dan simabandhana sangat penting, namun apakah Anda benar-benar telah membersihkan pikiran Anda sendiri? Apakah Anda telah mengosongkan diri? Jika Anda tidak membersihkan pikiran sendiri, tidak mengosongkan diri, kemudian berupaya meminjamkan tubuh Anda kepada Buddha dan Bodhisattva, padahal sesungguhnya yang memegang kendali adalah kesadaran Anda sendiri, jawaban yang muncul akan sesuai keinginan Anda sendiri. Anda mesti kosongkan diri sendiri, supaya 100% Buddha dan Bodhisattva turun pada tubuh Anda, tidak boleh menyisakan kesadaran sendiri walau 7 bagian dan roh yang hadir hanya 3 bagian, ini menyebabkan prediksi menjadi keliru, bisa mencelakai diri sendiri dan orang lain. ⁣

Siswa bertanya:⁣
Seringkali, saat kita bersadhana, menjapa mantra atau memanjatkan permohonan, disarankan untuk membakar dupa dan dilakukan di hadapan pratima Buddha dan Bodhisattva. Namun ada beberapa siswa yang karena berbagai hal, sehingga tidak bisa menyusun altar, atau tidak bisa mempersemayamkan pratima, juga tidak memungkinkan untuk membakar dupa, sehingga tiap kali bersadhana, japa mantra, dan memanjatkan doa, semua dilakukan dengan visualisasi. Mohon petunjuk Mahaguru, apakah doa yang seperti ini akan didengar oleh para Buddha dan Bodhisattva? Bolehkah sadhana atau japa mantra tanpa membakar dupa dan tanpa sarana puja nyata, hanya menggunakan visualisasi? ⁣

Mahaguru menjawab:⁣
Dupa merupakan salah satu bentuk sarana puja, ada pancapujana, antara lain: bunga, dupa, pelita, teh, dan buah. Ada astapujana: bunga, dupa, pelita, teh, buah, sankha, air mandi, dan vilepana. Sankha warna putih yang digunakan dalam Tantra harus berulir ke arah kanan atau sesuai arah jarum jam, ini bermakna memenuhi sesuai harapan. Arah putar non-Dharma adalah berlawanan arah jarum jam. Oleh karena itu sankha mesti dipilih yang berulir searah jarum jam. ⁣

Membakar dupa untuk memuja Buddha adalah salah satu tradisi agama Buddha. Jika di rumah tidak memungkinkan untuk menyusun altar, asalkan dalam hati Anda ada wangi dupa, berdoa sambil beranjali pun cukup. Saat hendak bersadhana, jika di rumah tidak memungkinkan untuk menata sarana puja, maka cukup visualisasikan benda yang Anda sukai untuk dipersembahkan, bisa juga gunakan secangkir teh atau air bersih sebagai persembahan, panjatkan permohonan kepada angkasa dengan menggunakan dupa hati. ⁣

Boleh juga mempersembahkan pakaian baru Anda, sebelum dikenakan, buat simabandhana, japa: "Om. Borulanzheli." 7 kali, visualisasi Vajrapani Bodhisattva di atas pakaian Anda, saat pakaian dikenakan, ia akan menjadi baju zirah yang melindungi diri Anda. ⁣

Semua makanan dan minuman Anda bisa dipersembahkan terlebih dahulu, yang penting Anda mempersembahkan dengan ketulusan, kemudian tenangkan batin dan mulai memanjatkan doa kepada para Buddha dan Bodhisattva, maka Buddha dan Bodhisattva yang Mahahadir pasti bisa mendengar Anda. ⁣

Membakar dupa pun ada maknanya, yaitu mengikis karmavarana kegelapan batin, dan membakar dupa Dharma kebenaran tanpa pamrih. ⁣

Dupa mengandung lima makna:
1. Dupa sila - Menghindari perbuatan buruk, memperbanyak perbuatan baik.⁣
2. Dupa samadhi - Sraddha tak mundur.⁣
3. Dupa prajna - Menyucikan diri.⁣
4. Dupa vimoksa - Mematahkan kegelapan batin.⁣
5. Dupa vimoksa jnanadarsana - Menembusi segalanya tanpa rintangan. ⁣

◎ Dharmaraja Liansheng Melanjutkan Pengulasan Lamdre

Teks: 1. Hetu; Slokha: "Marga yang dihasilkan nidana internal dan eksternal", di bawah Lokuttaramarga adalah pengamalan marga dari dua nidana.
Pengulasan: Di bawah Lokuttaramarga tergolong sebagai lokiyamarga. Marga dijalani dengan dua nidana, yaitu: bhavana dilakukan dengan sambharamarga dan prayogamarga.


Teks: 1. Hetu dekat: Di bagian ini berdasarkan hetu dekat, nidana eksternalnya adalah menerima empat abhiseka dari nirmanakaya; Nidana internalnya adalah yang disebutkan dalam teks di bawah sebagai "Melihat Mandala Tubuh".⁣ ⁣

Pengulasan: Jika ingin menekuni sambharamarga dan prayogamarga, terlebih dahulu membutuhkan abhiseka, ini adalah hetu. Setelah menerima abhiseka, baru boleh memulai sadhana. Sebelum abhiseka tidak bisa menekuni Tantra. ⁣


Teks: 2. Phala; Slokha: "Bisa memperoleh nirmanakaya sifat sejati nan leluasa", ini adalah phala tertinggi, saat makna dan tujuan telah selaras dengan phala, dan hetu bersemayam dalam phala nadi, mengandung makna semua tubuh menampilkan nirmanakaya dari bhumi ke-13.⁣ ⁣

Pengulasan:⁣
Jika bhavana telah memperoleh phala, maka Anda bersemayam dalam mandala tubuh. Kita sering melihat sinar prajna, jika diamati dengan detail, di dalam sinar prajna ada banyak benang, dan benang tersebut terbentuk dari titik-titik, kemudian benang menjadi satu bidang. Jadi titik, benang, dan bidang, kemudian muncul mandala. Di dalam lingkaran sinar prajna ada mandala, Anda berdiam dalam mandala tubuh Anda sendiri, berarti Anda memperoleh phala (hasil bhavana). ⁣

Nirmanakaya sifat sejati nan leluasa adalah phala tertinggi, setelah Anda mencapai final, Anda telah manunggal dengan Istadevata. Anda berdiam dalam mandala tubuh di dalam sinar prajna, inilah phala tertinggi Anda. ⁣

"Hetu bersemayam dalam phala nadi, mengandung makna semua tubuh menampilkan nirmanakaya dari bhumi ke-13." Bhumi ke-13 adalah Buddha, yang muncul adalah mandala di dalam sinar prajna. ⁣

Teks: Slokha "Tubuh suci, abhiseka kalasa tertinggi." Merupakan abhiseka instruksi hetu jauh, tersambung dengan utpattikrama marga pengetahuan hetu jauh.⁣

Pengulasan:
Hetu jauh adalah Anda memulai dari tubuh kasar insan awam, yaitu tubuh jasmani kita saat ini, organ-organ di dalam tubuh sangat kasar dan bau. Bhavana mesti dilakukan hingga mencapai tubuh halus, apa itu tubuh halus? Hati Anda, tubuh halus adalah sinar terang, sambhogakaya dan Dharmakaya Anda juga tergolong sebagai tubuh halus. ⁣

Bhavana dimulai dari tubuh awam, menyingkirkan semua klesha dan kemelekatan, menjelma menjadi tubuh yang paling halus, inilah yang dimaksud dengan menyucikan tubuh. Abhiseka kalasa tertinggi, yaitu dari memperoleh abhiseka kalasa, terus sampai bhavana mencapai tubuh suci, merupakan abhiseka hetu jauh. Berikutnya memahami utpattikrama dari marga hetu jauh.

Teks:⁣
Mengajarkan nidana hetu dekat, slokha: "Tanda pembuktian Tathata, Saptabodhyanga", yang disebut dengan Bodhi adalah kebijaksanaan bhumi pertama. "Anga" adalah hetu dekat. "Sapta" adalah nadi ratna; Slokha: "Istana empat nadi ratna, tiga nadi utama, menyaksikan mandala tubuh.", simpul nadi empat cakra nadi menjadi berbentuk istana, di atasnya terdapat empat aksara Ai Wang Ma Ya, esensi, darah, dan tiga nadi nadi tengah."


Istana empat nadi ratna, tiga nadi utama, menyaksikan mandala tubuh. Di dalam sinar prajna terdapat titik-titik, benang, bidang, membentuk istana. Mandala tubuh adalah mandala tubuh Anda di dalam sinar prajna. ⁣

"Tanda pembuktian Tathata, Saptabodhyanga" Bodhi adalah kebijaksanaan Bodhisattva bhumi pertama. "Anga" adalah penyebab yang dekat. "Sapta" adalah nadi ratna. Mahaguru sering melihat istana di dalam sinar prajna, bentuk istana tersebut di bagian atas terdapat empat aksara mantra, ini tergolong mandala Dharma, empat aksara mantra ini antara lain: "Ai. Wang. Ma. Ya", beserta esensi ayah, darah induk, dan tiga nadi nadi tengah. ⁣

Dengan tulus kami memanjatkan syukur atas welas asih Mahaguru dalam membabarkan ajaran Dharma nan luhur.

「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。