9 Mei 2021 Upacara Agung Homa Mahadewi Yaochi di Rainbow Temple

9 Mei 2021 Upacara Agung Homa Mahadewi Yaochi di Rainbow Temple

【Liputan TBSN】

Tanggal 9 Mei 2021, bertepatan dengan Hari Ibu, Rainbow Temple bersukacita mengundang Dharmaraja Liansheng memimpin Upacara Agung Homa Mahadewi Yaochi (Yaochijinmu - 瑤池金母). Sama seperti biasanya, usai memandu semua umat melakukan mahanamaskara kepada altar mandala, Dharmaraja mulai menyapa segenap umat melalui Zoom. Berikutnya, upacara pun berlangsung dengan khidmat dan penuh keagungan spiritual.

Usai upacara, Dharmaraja memberitahukan bahwa minggu depan adalah Upacara Homa Jambhala Kuning (Huangcaishen - 黃財神), dan Zhenfo Zong diumpamakan sebagai "Sekte Kemenangan", mengapa demikian? Sebab ada banyak pengalaman nyata para siswa yang memenangkan lotre, ada siswa yang setelah menang lotre secara diam-diam memberikan persembahan kepada Dharmaraja. Dharmaraja tertawa mengatakan bahwa tidak mungkin mengungkapkan nama setiap siswa yang menang, namun jika terus dipendam dalam hati, sungguh tak tertahankan!

Ada banyak siswa yang setelah menekuni Sadhana Mashangyouqian, Sadhana Jambhala Kuning, dan Sadhana Manohara Vasudhara mulai memenangkan lotre. Dharmaraja memberikan nasihat: Yang telah ada dalam nasib, tentu akan didapatkan; Namun jika tidak ada dalam nasib, tidak perlu dipaksakan. Dharmaraja mengucapkan selamat Hari Ibu kepada Mahadewi Yaochi, serta mengutip isi kitab Tao bahwa roh asal semua makhluk bersumber dari Mahadewi Yaochi, oleh karena itu, Mahadewi Yaochi adalah Ibu semua makhluk.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Umat dari Indonesia menanyakan:
1. Apakah upacara homa yang diselenggarakan tempat ibadah boleh menyediakan kayu homa penyeberangan arwah untuk umat?
2. Jika boleh, apakah kayu homa penyeberangan bisa menggantikan papan komando penyeberangan ukuran kecil yang dijual di tempat ibadah?
3. Ada beberapa tempat ibadah yang menyediakan formulir penyeberangan bertuliskan: "Semua roh hewan yang dibunuh secara sengaja maupun tidak sengaja" dan "Semua leluhur". Bagi umat yang ingin mendaftarkan roh-roh tersebut cukup memberikan tanda centang di samping dua tulisan tersebut, apakah formulir seperti ini sesuai aturan Dharma? Sebab, bukankah "Semua roh hewan yang dibunuh secara sengaja maupun tidak sengaja" dan "Semua leluhur" berjumlah sangat banyak? Sedangkan umat mungkin hanya berdana sekitar 10 dolar.

Terlebih dahulu, Dharmaraja mengonfirmasi bahwa pihak Rainbow Temple menyediakan kayu homa dan papan komando kecil untuk penyeberangan, dan harga keduanya sama. Dharmaraja mengungkapkan bahwa umat bisa memilih hendak menggunakan kayu homa atau papan komando, keduanya sama-sama berfungsi untuk penyeberangan.

Meskipun jumlah para leluhur sangat banyak, jika diri sendiri memiliki kemampuan, maka boleh memberikan persembahan lebih banyak. Mengenai berapa jumlah persembahan umat lain, biarkan saja sesuai kemampuan masing-masing, kita tidak perlu mengurusinya. Dharmaraja memberikan contoh kisah sebuah pelita persembahan seorang ibu tua yang miskin, oleh karena itu, berapapun jumlah persembahan, yang paling penting adalah dilakukan dengan tulus sesuai kemampuan. Dalam hal persembahan hendaknya dilakukan dengan penuh sukacita, masing-masing pribadi berusaha dengan tulus, tidak perlu mengurusi orang lain.

Pertanyaan kedua berasal dari umat di Malaysia:
Mahaguru, saya merasa sangat bimbang, apakah jodoh itu sudah ditakdirkan? Apakah kelak menikah dengan siapa sudah menjadi suratan takdir? Apakah kita punya pilihan? Jika pada saat yang sama ada banyak pilihan, apakah diri sendiri bisa memilihnya? Ataukah sudah ditakdirkan kita akan bersama dengan siapa. Jika tersurat adanya rintangan perkawinan dalam bazi, apakah masih bisa diubah? Apakah rintangan ini sudah takdir? Jika terkena teluh sehingga jodohnya hanya sebentar, apakah masih bisa diubah?

Dharmaraja menjelaskan, tentu saja Anda bisa memilih ingin menikah dengan siapa, namun hasil pilihan Anda telah tersurat dalam takdir Anda. Dharmaraja pernah menggunakan metode "Shao Zi Yishu" menghitung shio ayah dan ibu, jumlah saudara kandung, bahkan jumlah gaji bulanan, semua sangat akurat, tanpa selisih sedikit pun. Akhirnya diri sendiri membuat pilihan, namun ternyata hasil pilihan tersebut merupakan suatu yang telah ada dalam takdir. Dahulu, ibu dari Gurudara datang untuk berkonsultasi mengenai jodoh Gurudara, semua hasil ramalan Dharmaraja, termasuk kapan usia menikah, semua benar-benar akurat. Namun saat itu, Dharmaraja tidak membocorkan detail dari hasil ramalan.

Sesuai dengan "Empat Ajaran Liao Fan" mengenai metode membangun nasib, kebajikan besar dan kejahatan besar bisa mengubah nasib dan peruntungan, oleh karena itu rintangan perkawinan dapat diperbaiki, selain itu, belajar Buddha juga bisa memperbaikinya, bahkan rintangan dan teluh juga bisa diatasi.

Pertanyaan terakhir dari umat di Singapura:
Dalam memilih Buddha Bodhisattva atau Dewata yang hendak dipuja, apakah makhluk suci yang berjodoh ada hubungannya dengan lima elemen diri atau dengan bazi kita pribadi?

Dharmaraja memohon petunjuk para makhluk suci melalui ramalan Dewata, jawaban yang muncul adalah: Ada hubungannya.

◎ Dharmaraja Melanjutkan Pengulasan Lamdre

Slokha: "Pojia dari Sambhogakaya Panca Bhagavati", perbedaan Guru Pembimbing: Sebagai Panca Buddha Ayah dan Buddha Ibu Sambhogakaya; Perbedaan lokasinya, dalam sumber Dharma, istana yang melampaui segalanya menjadi fenomena prajna; Perbedaan parivar, dalam slokha disebut: "Bodhisattva yang berjodoh", merupakan Bodhisattva bhumi ke-11 atau bhumi ke-12; Perbedaan berdasarkan Dharma yang dibabarkan, dalam slokha disebut: "Melihat rahasia yang dibabarkan", membabarkan makna rahasia nan mendalam Vajrayana sebagai yana tertinggi.

Slokha: "Melihat nilai kesucian dari nilai kesucian Stri Mudra", di setiap nadi Bhagavati, tanpa rintangan melihat nilai kebijaksanaan, setelah menjadi nidana rahasia, di lingkungan luar melihat fenomena anubhava, menghasilkan lima jenis abhijna tanpa rintangan.

Dan lagi, jika nilai kesucian berhimpun pada mata, dapat menghasilkan divyacaksu, berhimpun di telinga menghasilkan divyasrotra, berhimpun di hati, saat wafat dapat memindahkan kesadaran, mengetahui arah kelahiran berikutnya, memiliki kemampuan membaca pikiran orang lain. Jika memenuhi semua nadi usnisa, memperoleh abhijna.

Slokha: "Saat nilai kesucian mencapai semua aksara nadi, abhijna tanpa rintangan", dapat menjelmakan berbagai bentuk nadi dalam tubuh sendiri, jika dapat membawa nilai kesucian Mudra untuk mengalir masuk, eksternal berubah menjadi abhijna aneka rupa tanpa rintangan.

Slokha: "Dapat berpindah sesuai pikiran." Setelah memenuhi istana, menggiring nilai kesucian mengalir memasuki lokasi aksara "A", secara eksternal, teringat akan segala perihal antara diri sendiri dengan insan lain dalam banyak kehidupan.

Singkat kata, jika ingin mengetahui batin enam alam, maka prana hati berhimpun pada bijaksara di sana, sehingga dapat mengetahui isi hati. Ini berarti mengetahui Dharma nidana sejati eksternal, internal, dan rahasia, diajarkan bahwa tanda keberhasilan Tathata bersumber dari hati."

Dharmaraja mengungkapkan bahwa teks bagian ini masih sangat mentah, jika belum pernah berbhavana mencapai tingkat spiritual tersebut, tidak akan bisa mengulasnya. Makna bagian ini adalah pada hakikatnya Pancadhyani Buddha ada dalam diri kita, lima caka adalah lima istana, merepresentasikan Pancadhyani Buddha. Panca Bhagavati merepresentasikan Bhagavati pada lima cakra, dalam Tantra Bhagavati merupakan Istadevata Prajna, garis Ibu merepresentasikan Sutra Prajna. Garis ayah merepresentasikan Sutra Upaya Kausalya. Keduanya berpadu menjadi perpaduan prajna dan upaya.

Buddha terdiri dari Buddha Dharmakaya, Buddha Sambhogakaya, dan Buddha Nirmanakaya, sedangkan parivar Buddha adalah Bodhisattva. Salah satu contohnya adalah Amitabha Buddha dengan parivarnya: Avalokitesvara Bodhisattva dan Mahastamaprapta Bodhisattva. Para Bodhisattva yang berjodoh ini adalah Bodhisattva bhumi ke-11, bhumi ke-12, tingkatannya sangat tinggi, dalam Tantra dibedakan berdasar Pancadhyani Buddha Sambhogakaya.

"Nilai kesucian dari nilai kesucian Stri Mudra." Stri Mudra berarti Karma Mudra, bagian ini berarti di saat bersama dengan kalyanamitra dapat mengetahui berapa nilai kesucian mitra. Jika bisa mengenali Stri Mudra yang suci, jika dapat dipadukan dengan sangat baik, dapat menghasilkan abhijna tanpa rintangan. Mesti perhatikan, Stri Mudra mesti memeproleh vyakarana baru bisa menjadi Karma Mudra. Sebagai contohnya, jika abhijna tanpa rintangan, mata memperoleh kesucian, memiliki divyacaksu. Hati suci, di saat meninggal dunia dapat langsung mengarahkan kesadaran menuju ksetraparisuddhi, dapat mengetahui tempat kelahiran selanjutnya dan memperoleh kemampuan membaca pikiran insan lain. Sadhaka pria berbhavana sampai memunculkan usnisa, memperoleh abhijna, dan Stri Mudra juga memperoleh manfaat. Di penghujung Dharmadesana, Dharmaraja menuturkan, dalam proses bhavana, yang paling penting adalah kesucian diri sendiri dan kesucian Bhagavati.

Usai Dharmadesana, Rainbow Temple mengundang Gurudara untuk tampil bersama merayakan Hari Ibu. Terdengar suara lagu "Lubinghua" (Bunga Es Kusam) dan "Shishangzhiyoumamahao" (Hanya Ibu yang Terbaik di Dunia Ini), Gurudara melangkah maju menuju kue tar, paras beliau memancarkan senyum sukacita. Seumur hidupnya, Gurudara sekuat tenaga mendukung Zhenfo Zong, sehingga Dharmaraja dapat fokus membabarkan Dharma tanpa merisaukan hal lain, membantu meningkatkan jiwa kebijaksanaan para insan, Gurudara adalah ibu agung bagi Zhenfo Zong. Terlebih dahulu Gurudara mempersembahkan bunga segar kepada Dharmaraja, merepresentasikan para insan berterima kasih kepada Dharmaraja atas anugerah jiwa kebijaksanaan. Kemudian Dharmaraja mempersembahkan bunga segar kepada Gurudara, sebagai tanda terima kasih atas sumbangsih tanpa pamrih beliau kepada Zhenfo Zong. Gurudara berfoto bersama Dharmaraja, dilanjutkan dengan berpamitan kepada segenap siswa melalui Zoom. Dalam suasana sukacita dan kehangatan, upacara pun telah sempurna.

Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui tautan di bawah ini (Bahasa Mandarin):
www.tbsva.org/tbnw/epaper_detail1602.htm

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。