16 Juni 2024 Upacara Homa Maha Padmakumara Putih di Rainbow Temple
Liputan Lianhua Lihua (蓮花麗樺)
Pada tanggal 16 Juni 2024, Dharmaraja Liansheng memimpin Upacara Homa Maha Padmakumara Putih (Dabai Lianhuatongzi/大白蓮花童子). Usai homa, Dharmaraja mengumumkan Istadewata homa minggu depan adalah Mahadewi Yaochi.
Dharmaraja Liansheng mengenang, kala berusia 26 tahun, ikut Sang Ibunda melakukan pemujaan di kuil Yuhuang, saat itu berjumpa dengan Bibi Ji’o (Bibi Guru Qiandai), Bibi A Ya, Bibi A Lian, dan Xu Tianci dari Kuil Cihui cabang Shibi, yang sedang melakukan pelayanan di kuil Yuhuang. Bibi Ji’o bertanya, siapa di lokasi yang bernama Katsu? Nama awam Dharmaraja Liansheng jika diterjemahkan dalam bahasa Jepang adalah Katsu, demikian pula sebutan Dharmaraja di masa kecil, oleh karena itu Sang Ibunda memberi isyarat supaya Dharmaraja maju ke depan untuk menjawab.
Saat itu, melalui Bibi Ji’o, Mahadewi Yaochi menyampaikan misi masa depan untuk menyeberangkan semua makhluk, Dharmaraja mengungkapkan saat itu beliau adalah umat Kristen, Mahadewi Yaochi mengatakan, cukup berlutut, maka akan paham. Setelah Dharmaraja berlutut, beliau melihat Mahadewi Yaochi, Buddha Amitabha, dan Bodhisatwa Ksitigarbha menampakkan diri di tengah cahaya berkilauan, ada pula dua kata anugerah dari Mahadewa Yuhuang, yaitu: kesetiaan dan keadilan. Setelah kembali ke markas survei, malam hari itu, Dharmaraja menyaksikan Padmakumara, setiap malam berikutnya, Dharmaraja selalu dibangunkan untuk bersadhana. Mengalami berbagai hal, membuat Dharmaraja benar-benar meyakini keberadaan alam tak berwujud. Saat itu tidak ada siapa pun yang mengenal Padmakumara, Dharmaraja mengunjungi banyak vihara dan kuil, mencari tahu tentang Padmakumara, tetapi tidak menghasilkan apa pun, baru kemudian dijumpai buku penelitian Gua Dunhuang oleh Universitasi Lanzhou, Tiongkok, di antaranya ada penelitian Padmakumara. Ternyata dalam tiap ceruk di Dunhuang, terdapat Padmakumara.
Akhirnya baru diketahui, ternyata Xiang’guang Tongzi menjelma menjadi Padmakumara, dan semua adalah perwujudan dari Buddha Amitabha. Pada masa Dinasti Tang, ada 10 sajak anak-anak yang dinyanyikan anak-anak, yaitu kidung Padmakumara. Belakangan dilakukan penelitian, ternyata Ratnasamudgatakumara dan Ratnamatikumara adalah Padmakumara, Guru Padmasambhava sesepuh Tantra juga Padmakumara. Mahamudra dalam Kagyudpa ditransmisikan oleh Buddha Adharma kepada Ratnamatikumara dan Ratnasamudgatakumara, dalam penelitian Padmakumara dijumpai bahwa Bodhisatwa Avalokitesvara dan Bodhisatwa Mahastamaprapta adalah Ratnamatikumara dan Ratnasamudgatakumara, semua adalah Padmakumara, semua tergolong padmakula, dan pemimpin padmakula adalah Buddha Amitabha.
Dharmaraja mengungkapkan, banyak orang menyaksikan Dharmakaya Dharmaraja, termasuk di antaranya adalah Biksu Lianyi (蓮屹法師) dari Norwegia yang dijuluki khalayak sebagai Biksu Dokter. Setelah memperoleh gelar Medical Doctor, justru meninggalkan keduniawian, mengenakan jubah biksulama menjalani profesi sebagai dokter, tetap menolong insan di klinik. Karena masalah visa, sehingga masih terus berada di Norwegia, belum bisa ke Seattle. Dalam buku Dharmaraja yang ke-302 memuat kesaksian Biksu Lianyi.
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Bagian 9, Varga Masuk Pintu Dharma Nondualisme
Bodhisatwa Animisa berkata: “Upadana dan anupadana adalah dualisme. Jika Dharma anupadana, maka tidak dapat diperoleh, karena tidak diperoleh, maka tiada mengambil, pun tiada melepas, tiada berbuat, tiada bertindak, disebut masuk Pintu Dharma nondualisme.”
Mengapa dinamakan Animisa? Sebab mata kebijaksanaan Beliau senantiasa terbuka, selamanya bijaksana. Beliau senantiasa mengamati pikiran diri sendiri, setiap saat mengamati batin sendiri dengan mata kebijaksanaan. Animisa berarti tidak pernah berhenti, mata tidak berpaling. Titik berat di sini adalah upadana dan anupadana, sebagian besar insan awam adalah upadana, hanya Bodhisatwa yang berbhavana hingga tingkat adbhuta baru bisa anupadana. Upadana berarti karena diri sendiri merasakan baik dan tidak baik, sehingga timbul rasa suka dan duka, ini juga merupakan diskriminasi batin. Bodhisatwa yang sejati adalah anupadana, melihat apa pun, tidak akan memengaruhi batin-Nya, tidak akan mengakibatkan pergolakan batin, ini adalah kebijaksanaan sekaligus daya samadhi. Demikianlah kondisi tak goyah walau angin bertiup dari delapan penjuru, tanpa batin diskriminasi menyeberangkan semua makhluk.
Dharmaraja mengungkapkan: “Terhadap beberapa hal di dunia, Anda tidak memiliki sikap batin diskriminasi, tidak upadana, pun juga tidak anupadana, menjadi satu. Tiada melakukan, tiada bentuk, menjadi tiada. Sama, setara, batin tiada diskriminasi, demikianlah masuk Pintu Dharma nondualisme.” Dharmaraja menyemangati semua untuk berbhavana hingga kondisi tidak terpengaruh lingkungan eksternal, melihat apa pun, tidak terpengaruh, dengan demikian sanggup bersamadhi, dan menghasilkan kebijaksanaan.
Usai Dharmadesana, Dharmaraja menyapa segenap siswa daring, kemudian berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sadhana Maha Padmakumara Putih kepada segenap siswa yang hadir secara langsung di lokasi. Upacara pun usai dengan sempurna.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#Padmakumara
Istadewata Upacara Minggu Depan #MahadewiYaochi