22 September 2024 Upacara Agung Homa Mahadewi Yaochi di Rainbow Temple
Liputan TBSN Lianhua Lihua (蓮花麗樺)
Pada tanggal 22 September 2024, Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺), Seattle, Amerika Serikat, dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Homa Mahadewi Yaochi (Yaochijinmu/瑤池金母). Usai homa, Dharmaraja Liansheng memberitahukan kepada semua, bahwa Istadewata homa minggu depan adalah Pingalakumara (Kumara Pengabul Harapan/Manyuantongzi/滿願童子), Mantra Pingalakumara: “Om. Bili. Yun’ga. Suoha” Wujud Beliau, tangan kiri menopang buah bilva, tangan kanan membentuk mudra varada. Lebih lanjut lagi, Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, Pingalakumara disebut juga Kumara Daun Teratai, Beliau memiliki daya magis untuk membantu insan mewujudkan dambaan hatinya.
Saat upacara homa sedang berlangsung, Dharmaraja Liansheng mengenang pengaruh penting Mahadewi Yaochi terhadap hidupnya. Beliau mengungkapkan, semenjak berjumpa Mahadewi Yaochi di masa muda, Mahadewi Yaochi menjadi sandaran seumur hidupnya. Dharmaraja Liansheng mengungkapkan: “Sejak berjumpa dengan Mahadewi Yaochi pada usia dua puluh sekian tahun, hingga sekarang usia 80 tahun, dalam berbagai kondisi baik itu baik maupun tidak, Mahadewi Yaochi senantiasa menyertai di sisiku, membantu saya melalui berbagai kesukaran dalam hidup.” Beliau menekankan, dalam hidup ini, memiliki keberhasilan seperti ini, semua semata berkat adhisthana dan perlindungan Mahadewi Yaochi.
Dharmaraja Liansheng berbagi bagaimana beliau menghormati dan memuja Mahadewi Yaochi dalam keseharian. Beliau mengungkapkan, setiap pagi bangun tidur, selalu mempersembahkan teh kepada Mahadewi Yaochi yang disemayamkan di Arama Nanshan, sebelum tidur di malam hari, selalu mengucapkan selamat malam kepada Mereka. Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, meskipun dalam hidup pernah berbuat salah, tetapi Mahadewi Yaochi senantiasa mengampuni dan menerima dengan tangan terbuka, hal ini membuat Beliau merasa sangat bersyukur.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Pertanyaan siswa dari Singapura:
“Mengenai perihal melihat Dharmakaya Buddha Guru, siswa menyadari suatu hal yang berbeda. Saat bersadhana, tanggal 9 Desember 2023, saat melakukan metode memutar ribuan cakra, dengan cepat Buddha Amitabha menampakkan diri, kedua mata menghadap ke bawah, kedua mata memancarkan sinar putih bersih. Saya tidak mengedipkan mata, Beliau tidak menghilang. Saya tidak mengalihkan perhatian, Beliau tidak menghilang. Saya tidak memahami makna kehadiran Buddha Amitabha, kemudian saya menatap cahaya suci dari mata Beliau. Kemudian mendadak berkontak batin, bahwa Satyabuddhaloka dimulai dari cahaya suci tersebut. Membuat saya tertegun lama. Sejak saat itu, saya menatap sepasang mata Stupa Maha Buddha, saya melihat sepasang mata Buddhalocani, itu semua adalah sepasang mata Guhyapati, yaitu sepasang mata Mulacarya Dharmaraja Liansheng. Mohon petunjuk Buddha Guru, apakah ini juga berarti melihat Dharmakaya Buddha Guru?”
Dharmaraja Liansheng mengungkapkan ada banyak pengalaman berjumpa dengan Dharmakaya, kemudian menjelaskan hubungan erat antara Buddha Amitabha, Padmakumara, Buddhalocani, dan Guhyapati. Beliau mengungkapkan, melihat Buddha Amitabha berarti melihat perwujudan dari Padmakumara, keduanya tiada berbeda.
Lebih lanjut Dharmaraja menjelaskan, menatap sepasang Stupa Maha Buddha, Buddhalocani, atau Buddha Guru, semua berarti melihat Dharmakaya Buddha. Beliau menekankan: “Saat Anda menatap mata saya, saya adalah Guhyapati.” Ini menjelaskan bahwa Buddhalocani, Buddha Amitabha, dan Dharmaraja Liansheng, memiliki satu hakikat Dharmakaya, tidak terpisahkan.
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Bagian 9, Varga Masuk Pintu Dharma Nondualisme
Bodhisatwa Satyarata: “Nyata dan tidak nyata adalah dualisme. Melihat yang nyata tidak pernah melihat kenyataan, apalagi yang tidak nyata! Mengapa demikian? Sebab bukan dilihat dengan mata jasmani, melainkan dilihat dengan mata kebijaksanaan, dan mata kebijaksanaan ini tiada melihat pun tiada tidak melihat, ini disebut memasuki Pintu Dharma nondualisme.”
Bodhisatwa Satyarata, maknanya seperti dalam nama, yaitu berucap satya, Bodhisatwa yang tidak berdusta. Dalam Dharmadesana, Dharmaraja menunjukkan, dalam Buddhadharma ada Dharma satya dan Dharma asatya. Dharma satya adalah kebenaran, tergolong kebenaran absolut, sedangkan Dharma asatya adalah kebenaran duniawi atau pintu Dharma upayakausalya duniawi. Dharmaraja Liansheng menyebutkan, meskipun ada beberapa orang bisa melihat Dharmakaya, tetapi esensi Dharmakaya adalah tidak nyata, tidak bisa sepenuhnya ditetapkan sebagai ada atau tidak ada.
Lebih lanjut, Bodhisatwa Satyarata membahas: “Melihat yang nyata tidak pernah melihat kenyataan.” Sekalipun melihat Dharmakaya, fenomena ini juga sesaat saja, Dharmakaya sendiri tidak kekal, dalam Sutra Vajra ini disebut “Dharma adalah bukan Dharma”. Meninggalkan konsep nyata dan tidak nyata, sehingga dapat masuk Pintu Dharma nondualisme.
Berikutnya, Dharmaraja Liansheng mengungkapkan pengalaman beliau di Tiongkok, Taiwan, dan Amerika Serikat, merenungkan persoalan patriotisme. Beliau mengungkapkan, akar beliau dari Tiongkok, tumbuh di Taiwan, dan sekarang menetap di Amerika Serikat, ketiga negara ini berjasa bagi beliau, oleh karena itu, tidak dapat membedakan mesti lebih mencintai negara yang mana. Dharmaraja menekankan, sadhaka mesti dapat melampaui batasan negara, batasan konsep lurus dan sesat, mengasihi semua makhluk.
Di akhir, Dharmaraja mengisahkan tentang orang Indian, dari kecil kita didoktrin bahwa kavaleri adalah pihak yang lurus, dan orang Indian adalah pihak yang keliru, tetapi sesungguhnya itu adalah konflik demi bertahan hidup, tidak bisa dengan mudah dibedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Oleh karena itu, sadhaka mesti bisa melampaui dualisme, memandang semua dengan welas asih, ini adalah semangat utama dari Pintu Dharma nondualisme.
Usai Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sadhana Mahadewi Yaochi kepada segenap umat yang hadir di lokasi, upacara pun berakhir dengan manggala dan sempurna.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#MahadewiYaochi
Istadewata pujabakti Minggu depan #PingalaKumara