15 Maret 2025 Pujabakti Sadhana Istadewata Padmakumara di Seattle

15 Maret 2025 Pujabakti Sadhana Istadewata Padmakumara di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

Liputan Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺)

Gerimis di Seattle membawa hawa dingin musim semi, ujung ranting menghijau, hangat dan dingin silih berganti. Dinginnya pagi musim semi, tetap tidak sanggup membendung antusias Dharmayatra segenap siswa dari seluruh penjuru dunia, malam ini, semua memenuhi baktisala vihara cikal bakal yang terang oleh lampu. Sebelum pujabakti, beberapa umat mempersembahkan sebatang dupa dan menyalakan pelita di hadapan Buddha, harapan-harapan baik naik bersama wangi dupa, menembus surga, mencurahkan manggala.

Di tengah penantian para siswa, pada pukul delapan, Dharmaraja Lian Sheng hadir di baktisala, memandu semua untuk berpujabakti Sadhana Istadewata Padmakumara. Berkat adhisthana cahaya Buddha Dharmaraja Lian Sheng, pujabakti yang berjalan dengan khidmat, menjadi sempurna dan manggala.

◎ Anda Bertanya Aku Menjawab - Interaksi Adalah Kekuatan

Siswa bertanya:
Saat membaca Varga Pengamalan Tekad Samantabhadra, sungguh merasakan isinya sangat menyentuh, jika saat membangkitkan tekad dan melimpahkan jasa dapat merenungkan maknanya, siswa merasa akan lebih berarti. Timbul harapan siswa, bertekad dengan daya ikrar ini, membangkitkan Bodhicitta agung. Mohon petunjuk Buddha Guru, apakah menambahkan pembacaan Varga Pengamalan Tekad Samantabhadra saat melimpahkan jasa dapat menambah manfaat jasa kebajikan?

Dharmaraja Lian Sheng menjawab:
Bodhisatwa Samantabhadra mempunyai sepuluh ikrar agung, antara lain: 1. Sembah puja kepada sarwa Buddha; 2. Memuliakan Tathagata; 3. Membuat persembahan luas; 4. Bertobat atas karmavarana; 5. Bermudita atas jasa kebajikan; 6. Mohon memutar Dharmacakra; 7. Mohon Buddha menetap di dunia; 8. Senantiasa belajar kepada Buddha; 9. Senantiasa selaras dengan semua makhluk; 10. Melimpahkan jasa kepada semua.

Dalam pelimpahan jasa, menambahkan pembacaan Varga Pengamalan Tekad Samantabhadra, tentu saja boleh. Apa yang disebut sebagai tata ritual? Tata ritual adalah tahapan bhavana. Mengenai bacaan pelimpahan jasa, sadhaka boleh menambah dan menguranginya. Tidak harus membaca: “Semoga semua yang melafal nama Buddha, bersama terlahir di Sukhavatiloka, ke atas membalas empat budi agung, ke bawah menolong tiga alam samsara, berjumpa Buddha mengatasi tumimbal lahir, seperti Buddha menyeberangkan semua.”

◎ Pengulasan Sutra Surangama

“Buddha memberitahu Ananda.”
Buddha Sakyamuni memberitahu Arya Ananda.

“Engkau dan Aku satu napas, rasa terikat oleh hubungan darah.”
Kita sering mengatakan: “Satu napas dan satu tangkai.”, saat itu ada delapan pangeran yang ikut Buddha Sakyamuni meninggalkan kehidupan duniawi, para pangeran tersebut sebagian besar memiliki satu leluhur dengan Buddha Sakyamuni. “Engkau dan Aku satu napas”, Arya Ananda adalah adik sepupu dari Buddha Sakyamuni. “Rasa terikat oleh hubungan darah.”, mereka memiliki jalinan rasa sebagai satu generasi di bawah satu leluhur, ini adalah jalinan rasa persaudaraan.

“Saat awal Berbodhicitta, dalam Dharma-Ku, keunggulan apa yang Engkau saksikan, seketika merelakan ikatan mendalam hubungan duniawi.”
Saat awal Berbodhicitta belajar Buddha, menerima upasampada meninggalkan kehidupan duniawi, di dalam silsilah-Ku, keunggulan apa yang Engkau saksikan, sehingga rela meninggalkan semua harta, rupa, nama, dan semua jalinan duniawi, meninggalkan keduniawian demi berbhavana.

“Ananda berkata kepada Buddha: Aku menyaksikan Tiga Puluh Dua Tanda Keagungan Tathagata, yang sungguh luhur, dan terunggul.”
Arya Ananda menjawab Buddha Sakyamuni: “Aku menyaksikan Tiga Puluh Dua Tanda Keagungan Buddha Sakyamuni, yang luhur dan terunggul.”

“Unggul” berarti melampaui semua orang. “Miao” berarti sangat luhur. “Sheng” berarti sangat istimewa. “Jue” berarti tidak ada orang yang memiliki rupa seperti itu.

Apa itu tiga puluh dua tanda keagungan? Contohnya, telapak kaki Buddha adalah telapak kaki datar; Di telapak kaki terdapat tanda cakra dengan seribu jari-jari, yaitu tanda Dharmacakra; Saat berdiri, sepasang tangan menjuntai melampaui lutut; Di atas kepala Buddha terdapat urna; Memiliki bentuk lidah luas dan panjang, jika dijulurkan lidah Buddha dapat menutup seluruh wajah; Cuping telinga menjuntai ke bahu, kedua telinga melebihi mulut.

“Tubuh terang dan transparan, laksana lazuardi.”
Tubuh sangat terang, laksana lazuardi. Tubuh Buddha Sakyamuni berwarna keemasan, sangat terang.

“Senantiasa merenungkannya, bahwa wujud tersebut bukan dihasilkan dari kecintaan dan hasrat.”
Ananda sering merenungkannya, tiga puluh dua tanda tersebut bukan dihasilkan dari kecintaan dan hasrat, bukan seperti insan awam yang lahir dari cinta dan hasrat.

“Mengapa demikian?”
Mengapa bisa demikian?

“Napas penuh hasrat sangat kotor, perpaduan bau amis dan pesing, percampuran darah dan nanah.”
Napas insan fana sangat kotor, bagian dalam tubuh berbau amis dan pesing, dengan kata lain, penuh dengan benda kotor, mengalami peradangan dan mengalirkan nanah.

“Tidak dapat menghasilkan himpunan cahaya keemasan terang luhur kesucian terunggul.”
Tubuh Buddha Sakyamuni sangat bersih, bahkan sama seperti cahaya emas, berkilauan dan sangat terang.

“Sehingga berharap, menerima upasampada dari Buddha.”
Karena menyaksikan tiga puluh dua tanda keagungan Buddha Sakyamuni, dan sekujur tubuh Buddha yang berwarna keemasan, serta paras Buddha yang sangat agung, yang tiada duanya di dunia, maka Arya Ananda sangat berharap supaya tubuh Beliau juga bisa memiliki tiga puluh dua tanda keagungan, sama seperti Buddha Sakyamuni, sehingga Beliau memantapkan tekad untuk mengikuti Buddha, memohon Buddha untuk mengupasampada Beliau.

“Buddha mengatakan, sadhu, wahai Ananda.”
Buddha Sakyamuni mengatakan: “Sungguh baik apa yang Anda katakan, wahai Ananda.”

“Anda sekalian mesti mengetahui, bahwa semua makhluk, sejak masa tanpa awal, terus bertumimbal lahir, semua karena tidak tahu bagaimana menetap pada tubuh terang kesucian hati sejati.”
Kalian mesti tahu, sejak masa tanpa awal, semua makhluk terus bertumimbal lahir, lahir lagi, mati lagi, tidak kunjung terbebas dari samsara, semua karena tidak tahu bagaimana menetap pada tubuh terang kesucian hati sejati.

Manusia tidak mengetahui bahwa diri ini memiliki hati sejati yang senantiasa ada, yaitu Buddhata. Buddhata senantiasa ada, Ia suci, terang, merupakan tubuh terang tanpa sedikit pun kekotoran.

“Menggunakan semua delusi.”
Hal-hal yang dipikirkan oleh otak manusia, semua adalah pikira keliru, semua adalah delusi.

“Pikiran tersebut tidak nyata, sehingga ada tumimbal lahir.”
Semua delusi tidak ada yang nyata, sehingga ada tumimbal lahir. Hanya tubuh terang sifat sejati nan suci yang nyata.

“Kini Anda ingin mempelajari Anuttarabodhi.”
Hari ini, Anda ingin mengetahui bagaimana mencapai vimoksa anuttara? Tidak ada hal yang lebih baik dari vimoksa.

“Tekad sejati mencerahi Buddhata.”
Mesti memahami Buddhata semula Anda.

“Mesti dengan hati lurus membalas pertanyaan saya.”
Anda mesti langsung menjawab pertanyaan saya.

“Membalas” berarti menjawab.

“Karena sepuluh penjuru Buddha ada dalam satu jalan yang sama.”
Sepuluh penjuru Tathagata, semua menekuni Dharma yang sama, semua memahami hati sejati atau Buddhata.

“Terbebas dari kelahiran dan kematian, semua adalah hati yang lurus.”
Meninggalkan tumimbal lahir, semua dimulai dari hati sejati dan tubuh terang, sehingga mencapai keberhasilan, dengan kata lain adalah hati yang lurus.

“Hati dan ucapan lurus.”
Hati itu sejati, Buddhata itu sejati, lurus adalah sejati.

“Posisi Anda sejak awal hingga akhir, senantiasa tanpa kesesatan.”
Sepuluh penjuru Tathagata memiliki seruas jalan yang sama, Dharma yang sama, langsung mencapai Kebuddhaan, yang mereka tempuh bukan jalan yang berkelok, semua tidak menapaki jalan menyimpang, semua dengan hati lurus mencapai Kebuddhaan.

Usai Dharmadesana yang tiada duanya, Dharmaraja Lian Sheng berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sarana kepada siswa baru, kemudian mengadhisthana Air Maha Karuna Dharani, koperasi benda rohani, dan mengabhiseka pratima Buddha. Dilanjutkan dengan menganugerahkan adhisthana jamah kepala kepada segenap siswa yang hadir di lokasi.

Semua bersama berjalan melangkah meninggalkan vihara, gerimis lembut menerpa kulit tubuh, memandang Mulacarya berjalan menjauh, sungguh tampak nyata di hadapan, merasakan berkah tak terhingga dapat mengikuti langkah Buddha, memantapkan tekad untuk menghargai jodoh Dharma, dengan ketekunan, tidak menyia-nyiakan kehidupan ini.

------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#Padmakumara
Istadewata Pujabakti Minggu depan #BuddhaBhaisajyaguru

「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。