16 Maret 2025 Upacara Homa Bodhisatwa Mahapratisara di Rainbow Temple

16 Maret 2025 Upacara Homa Bodhisatwa Mahapratisara di Rainbow Temple

Liputan TBSN Lianhua Yu Cheng (蓮花鈺城)

Liputan Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺)

Pada tanggal 16 Maret 2025, Dharmaraja Lian Sheng hadir di Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺), memimpin Upacara Homa Bodhisatwa Mahapratisara (Dasuiqiu Pusa/大隨求菩薩), dan Berdharmadesana, menganugerahkan berkah kepada semua. Istadewata homa kali ini adalah Bodhisatwa Mahapratisara, Dharmaraja mengungkapkan jasa kebajikan terunggul dari Bodhisatwa Mahapratisara. Bodhisatwa ini merupakan Bodhisatwa penting dalam sistem Avalokitesvara, memiliki Asta Mudra Pratisara, antara lain: mudra pancasula dalam, mudra Kalacakra, mudra Yamantaka, mudra Usnisavijaya, mudra ekasula, mudra dvisula, mudra trisula, mudra Akasagarbha, dan mudra karanda. Bodhisatwa Mahapratisara memperoleh gelar karena sanggup memberi anugerah atas segala harapan semua makhluk.

Daya adhisthana luar biasa dari Bodhisatwa Mahapratisara dapat kita ketahui melalui yang tertulis dalam Sutra Buddha. Salah satunya, pada masa Raja Suddhodana, Yasodara mengandung saat Buddha Sakyamuni telah meninggalkan istana, hal ini tidak diperbolehkan dalam kalangan kerajaan, oleh karena itu Beliau dimasukkan ke dalam lubang api. Janin di dalam rahim Yasodara, yaitu Rahula menjapa Mantra Mahapratisara, mengubah lubang api menjadi kolam sejuk, melindungi Yasodara dari bahaya terbakar api. Bodhisatwa Mahapratisara memiliki daya gaib agung dalam mengentaskan makhluk dari penderitaan dan kesukaran, sungguh mulia, dan sepatutnya kita mendalami dan menekuninya.

Dharmaraja Lian Sheng mengisahkan pengalaman Beliau saat Berdharmayatra ke delapan tempat suci di India, antara lain: Lumbini, Sarnath, Sungai Niranjana, Grdhrakuta, Anathapindika Arama, Veluvana, Mahabodhi, dan Kushinagar, tapak tilas perjalanan hidup dan pencerahan Buddha, merasakan keagungan tempat suci agama Buddha, serta menyaksikan peninggalan bersejarah di tempat suci. Dharmaraja Lian Sheng mengungkapkan: “Dalam hidup ini, akan menyesal jika tidak ke India, setelah pergi ke sana, Anda juga akan merasa menyesal.” Di lingkungan yang penuh dengan kesukaran dan kesengsaraan dapat melahirkan filosofi dan agama yang agung, demikianlah yang terjadi di India dan Tiongkok, filsafat yang lahir dari sana sangat mendalam, dan bermunculan banyak sadhaka yang mencapai keberhasilan.

◎ Anda Bertanya Aku Menjawab - Interaksi Adalah Kekuatan

Pertanyaan siswa dari Singapura:
Apakah vijnana yang disebutkan dalam agama Buddha, yang dimaksud adalah kesadaran? Apakah roh? Apakah roh berdiam di cakra muladhara?”

Dharmaraja Lian Sheng menjawab:
“Roh tidak berdiam di cakra muladhara. Vijnana dalam agama Buddha mencakup sepuluh lapis kesadaran, tidak sama dengan kesadaran dan roh pada umumnya. Dalam agama Buddha, vijnana dibagi menjadi kesadaran indra mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran, alaya, amala, dan vimala, tiap kesadaran ada pada tingkat lapisan yang berbeda, tidak bisa sesederhana itu disamakan dengan konsep roh dalam Tao atau agama lain. Sama seperti logika kuda putih adalah kuda, dan kuda bukan kuda putih. Kuda putih memang benar adalah kuda, tentu saja kuda putih adalah seekor kuda, tetapi kuda bukan kuda putih, sebab kuda tidak hanya kuda putih. Kesadaran adalah roh, memang benar, tetapi roh belum tentu adalah kesadaran, sebab vijnana mencakup sangat banyak, tidak hanya roh belaka, oleh karena itu: “Roh adalah kesadaran, tetapi kesadaran bukan roh.”

◎ Pengulasan Sutra Surangama

“Ananda, kini Aku bertanya kepadamu, saat Anda membangkitkan Bodhicitta karena menyaksikan tiga puluh dua tanda keagungan Tathagata, bagaimana melihatnya, sehingga timbul rasa suka? Ananda memberitahu Buddha: Begawan, rasa suka tersebut, menggunakan hati dan mata untuk melihat tanda-tanda keunggulan Tathagata, timbul rasa suka dalam hati. Oleh karena itu saya membangkitkan Bodhicitta, bertekad melepas kelahiran dan kematian. Buddha memberitahu Ananda: Seperti yang engkau katakan, sunguh rasa suka berasal dari hati dan mata, jika tidak mengenali keberadaan hati dan mata, tidak akan bisa menaklukkan debu klesa. Ibarat seorang raja, yang diserang oleh musuh, ia mengerahkan pasukan untuk mengusirnya. Maka pasukan tersebut mesti mengetahui keberadaan musuh. Anda bertumimbal lahir dikarenakan hati dan mata. Kini aku menanyai Anda, hati dan mata ini, kini ada di mana?”


Dharmaraja Lian Sheng mengulas: Arya Ananda mengatakan, dengan mata saya menyaksikan tiga puluh dua tanda keagungan Sang Tathagata, timbul sukacita dalam hati, sehingga membangkitkan Bodhicitta, bertekad untuk melepas kelahiran dan kematian dunia, bertekad untuk meninggalkan keduniawian, bertekad memperoleh tiga puluh dua tanda keagungan sama seperti Buddha Sakyamuni.

Buddha Sakyamuni memberitahu Ananda, seperti yang Anda katakan, karena mata menyaksikan tiga puluh dua tanda keagungan, hati pun menyukainya, sehingga Anda pun menjalani kebiksuan. Jika Anda tidak mengenali di mana hati Anda, di mana mata Anda, maka tidak akan dapat menaklukkan debu (kerisauan batin). Seperti raja yang diserang musuh, raja ingin mengerahkan bala tentara untuk mengusir musuh, raja pun menitahkan kepada pasukan untuk menghalau musuh, maka prajurit mesti mengetahui lokasi musuh, baru bisa pergi berperang melawan musuh. Jika Anda tidak tahu di mana musuh berada, bagaimana Anda bisa memeranginya?

Mengikuti pembahasan “lokasi hati dan mata”, Dharmaraja mengupas lebih dalam, Arya Ananda meninggalkan keduniawian karena menyukai tiga puluh dua tanda keagungan Buddha, serta menunjukkan bahwa jika tidak mengetahui di mana lokasi hati dan mata, maka akan sangat sukar untuk menaklukkan debu kekotoran. Mengisahkan percakapan antara Bodhidharma dan Shen Guang, Dharmaraja menekankan makna mendalam “Mencari hati tidak dapat diperoleh, justru dengan demikian hati pun tenang.” Sungguh menggugah kita semua.

Sembari bergurau, Dharmaraja mengisahkan nidana upasampada, saat rambut mengalami kerontokan parah, Beliau memutuskan untuk sekalian menerima upasampada, dari sini Dharmaraja menyampaikan bahwa untuk menjalani kebiksuan, diperlukan nidana yang mencukupi, oleh karena itu, lekaslah membangkitkan Bodhicitta. Usai upacara, Dharmaraja berjalan ke depan layar Zoom untuk berinteraksi dengan segenap siswa, kemudian menganugerahkan Abhiseka Sadhana Bodhisatwa Mahapratisara.

Upacara Homa Bodhisatwa Mahapratisara pun usai dengan sempurna di tengah kehangatan dan sukacita, semua penuh dengan rasa syukur dan Dharmasuka.

------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#Mahapratisara
Istadewata Homa Minggu depan #MahadewiYaochi

「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。