Keutamaan Istadevata Bhaisajyaguru Buddha ada pada ikrar-Nya, yaitu apabila Anda bisa melihat Bhaisajyaguruvaiduryaprabha Tathagata, atau Bhaisajyaraja Bodhisattva, Bhaisajyasamudgata Bodhisattva, Suryaprabha Bodhisattva, Candraprabha Bodhisattva, dan 12 Yaksadevasenapati, apabila Anda bisa melihatnya dalam sadhana, atau berjumpa dengan-Nya dalam mimpi, atau berjumpa dengan-Nya dalam samadhi, berarti sungguh merupakan anubhava yang sangat kuat. Apalagi jika Anda berdoa kepada-Nya, maka penyakit tubuh Anda bisa sembuh dengan mudah, ini merupakan ikrar Beliau. Apabila bisa berkontak yoga dengan-Nya, maka banyak penyakit yang bisa teratasi. Bahkan bisa berjumpa dengan-Nya, tidak hanya di siang hari, di malam hari bisa melihat-Nya, di dalam samadhi juga bisa, semua bisa tersembuhkan.
Homa yang dilakukan hari ini adalah Jilijilaya atau Vajrakila, Mantra-Nya: “Om. Biezha. Jilijilaya. Saerwa. Biganian. Bang. Hum Pei.” Mantra Pendek “Om. Puba. Duojie. Hum Pei.” , “Om. Puba. Duojie. Hum” Saat Guru Padmasambhava masuk Tibet, Adhinatha ini merupakan salah satu Dewa Perintang yang merintangi Guru Padmasambhava masuk Tibet. Setelah Guru Padmasambhava menaklukkannya, Beliau pun menjadi Dharmapala Ajaran Buddha. Sebelumnya, Beliau adalah Dewa agama Bon, kita menyebutnya Shamasana Adipati. Apa itu Shamasana Adipati? Merupakan penguasa kuburan di mana setelah manusia meninggal dunia dikebumikan. Sebelumnya Beliau adalah Dewa Bon yang sangat bengis, kemudian, setelah menjadi Dharmapala agama Buddha, melalui transformasi, Beliau menjadi berwajah tiga, berkepala tiga bermata tiga, tubuh berwarna biru tua, berkepala tiga dan berlengan enam, berkaki empat, bersayap dua, Ia bisa terbang. Sayap-Nya laksana dedaunan yang terbuat dari pisau, sangat panjang, bisa terbang sangat cepat dan sangat tajam, dapat menjadi senjata; Sayap-Nya adalah sebuah senjata.
Hari ini kita menekuni Sadhana Istadevata Padmakumara, semua mesti telah mengetahui, pada saat Shakyamuni Buddha belum mencapai Kebuddhaan, saat Beliau masih menjalankan aktivitas Bodhisattva, di kehidupan lampau Shakyamuni Buddha pernah terlahir sebagai Raja Sthamavat, saat itu sudah ada Padmakumara, mereka membimbing Raja Sthamavat untuk berjumpa dengan Suvarnaprabha Buddha, semua terjadi pada masa yang sangat awal! Oleh karena itu, Padmakumara lebih dahulu mencapai Kebuddhaan dibandingkan dengan Shakyamuni Buddha, semua ini bisa dijelaskan.
Hari ini yang kita lakukan adalah homa dari Simhamukha Dakini, homa kali ini menghasilkan Dharmabala yang sangat kuat. Asal-usul Simhamukha Dakini adalah Prajnapramita Bhagavati, dari Dorje Phagmo atau Vajravarahi, ketiganya merupakan kepala dari para Dakini. Vajravarahi memiliki kekuatan untuk menaklukkan, Simhamukha Dakini juga memiliki Dharmabala abhicaruka yang dahsyat, ‘super power’, merupakan Adhinatha yang memiliki Dharmabala sangat kuat. Kenapa kepala singa digunakan sebagai representasi, sebab singa adalah raja dari semua binatang, tidak ada yang dapat menandingi singa.
Hari ini, yang kita tekuni adalah Sadhana Istadevata Guru Padmasambhava. Guru Padmasambhava bermanifestasi dari dalam padma, Beliau tidak punya ayah maupun ibu, juga tidak punya kakak dan adik, Beliau bermanifestasi dari dalam padma. India sangat luas, di daratan Utara tidak ada laut, danau yang sangat luas disebut laut, ada seorang raja yang sedang dalam perjalanan pulang dan melewati Samudra Danakosha, ia menggendong seorang bayi yang berada di atas padma, dan membawanya kembali ke negerinya, demikianlah kelahiran Guru Padmasambhava. Beliau bermanifestasi dari padma, Beliau adalah Padmakumara yang sejati. Sebutan Beliau adalah Padmasambhava (Terlahir dari padma)! Yang terlahir dari padma! Gelar Beliau adalah Saroruha Vajra, yang berarti Vajra yang mencapai keberhasilan manifestasi dari padma di danau, Gelar Vajra Beliau adalah Saroruha, dapat diketahui, Guru Padmasambhava adalah Bodhisattva yang bermanifestasi dari padma, Beliau adalah Padmakumara, Buddha kedua dari Udiyana.