Enam alam samsara sangat sederhana, sesungguhnya hanya berupa penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan radikal, apa maksudnya ? Yaitu semua karma yang Anda lakukan diakumulasikan, kemudian ditimbang, setelah ditimbang, sesuai dengan kecenderungan mana yang lebih berat, maka di alam itulah Anda terlahir kembali, apabila pikiran Anda dipenuhi asusila, maka Anda terlahir di alam hewan ; Apabila Anda cenderung gemar menggunakkan cara merampok dan merebut, maka Anda terjerumus ke neraka ; Kebanyakan hubungan antar manusia berupa saling menindas, aku menindasmu, engkau menindasku, umat Buddha yang terutama harus belajar bersabar. Sekali pun mereka menindas kita, tidak masalah, Yesus mengatakan : “Anda hendak mengambil jubahku, maka bahkan bajuku akan kuberikan.” Di dalam Alkitab Beliau juga mengatakan : “Anda menampar pipi kananku, bahkan pipi kiriku akan kuberikan.” Ini adalah kesabaran Yesus, Yesus juga sangat sabar, orang menampar pipi kananya, maka Dia akan memberikan pipi kiri-Nya, ini adalah kesabaran, siapa yang bisa seperti Dia ? Dalam Alkitab tertulis sangat jelas. Tapi Anda tidak bisa bersabar. Oleh karena itu, ketidakrukunan orang adalah karena dia belum Tercerahkan. Orang yang benar-benar dapat rukun dengan siapa pun, berarti hatinya seluas angkasa, seperti Adharma Buddha, seperti Vajradhara, angkasa biru meliputi semuanya. Anda bisa mencapai keberhasilan karena hati yang luas, yang mampu meliputi semuanya. Ini saling menjadi sebab dan akibat, apabila semakin bersadhana hati Anda semakin sempit, maka pasti terjerumus ke enam alam samsara, apabila hati Anda semakin luas bagai angkasa, maka Anda pasti adalah orang benar. Inilah Ekasatya Dharmadhatu. Dengan demikian, samsara adalah Nirvana, sebab hanya ada Ekasatya Dharmadhatu.
Hitam dan putih saling kontradiksi, saling bertentangan, demikian juga dengan kebaikan dan keburukan. Ada yang mengatakan : “Saya tahu, agama mengajarkan orang untuk berbuat kebajikan.” Menurut Buddhisme, ucapan ini keliru, sebab ada hal baik, maka pasti ada hal buruk. Apakah agama adalah tentang mengajarkan orang berbuat baik ? Memang benar ! Diajari untuk berbuat baik, namun tidak sepenuhnya demikian, perbuatan baik adalah Ajaran Buddha, namun Ajaran Buddha bukanlah perbuatan baik. Ini adalah pandangan filosofi, kuda putih bukanlah kuda, mengapa kuda putih bukan kuda ? Sebab kuda bukanlah kuda putih, kuda putih adalah kuda, apakah kuda putih adalah kuda ? Ya kuda, tapi kuda putih bukanlah kuda.
Dalam Empat Ajaran Liaofan terdapat Ajaran Membentuk Nasib sendiri, bagaimana mengubah nasib dan peruntungan Anda sendiri, mengubah afinitas Anda, inilah ‘Empat Ajaran Liaofan’ yang ditulis sendiri oleh Yuan Liaofan, di dalamnya dibahas perihal nasib dan peruntungan. Nasib dan peruntungan bisa diubah. Mengapa Anda perlu berbhavana ? Banyak yang mengatakan : “Mahaguru telah mengatakan, karena daya karma berpindah kesana dan kemari, tidak dapat diubah, jadi untuk apa kita bersadhana ? Lebih baik tidak usah.” Orang itu mengatakan : “Untuk apa kita menekuni Buddhisme ?! Tidak usah ! Untuk apa kita bersadhana ? Tidak usah ! Saya hanya bisa berjalan mengikuti nasib dan peruntungan, pasrah saja !” Tidak boleh ! Sebab hanya bhavana yang dapat mengubah nasib dan peruntungan Anda ! Bhavana dapat mengubah nasib dan peruntungan, kebajikan besar juga dapat mengubah nasib dan peruntungan, kejahatan besar juga dapat mengubah nasib dan peruntungan, oleh karena itu kebajikan besar, kejahatan besar dapat mengubah nasib dan peruntungan, ditambah dengan bhavana, juga dapat mengubah nasib dan peruntungan.
Karena Ia mampu melahap semua kekotoran, maka dalam Tantra Timur Jepang ada yang mempersemayamkannya di dalam toilet. Ia tidak gentar akan semua kekotoran, sementara itu, Para Rsi paling takut dengan segala yang kotor, sebab tiap kali menjapa mantra, kemudian terciprat benda kotor, maka mantra dan ilmu gaib akan kehilangan keampuhannya. Tiongkok kuno mengenal tiga benda yang dapat menghilangkan keampuhan ilmu gaib, yang pertama adalah darah datang bulan, ini yang paling kotor. Yang kedua adalah darah anjing hitam, ini dapat menggagalkan semua ilmu gaib. Yang ketiga adalah air seni kuda, dapat menggagalkan semua mantra dan ilmu gaib. Cularsi dan Maharsi bisa menjapa mantra, namun darah menstruasi dapat merintangi dan menggagalkan semua mantra tersebut. Saat itu hanya Ucchusma vajra yang tidak gentar terhadap segala benda kotor, sebab Beliau sanggup melahap semua benda yang kotor. Ia sangat hebat, jasa kebajikan-Nya sangat agung, oleh karena itu menekuni sadhana-Nya tidak akan gentar terhadap segala benda kotor, dan dengan tenang dapat menghadiri acara pernikahan, upacara duka, mendatangi rumah duka, rumah sakit maupun pekuburan. Bagi yang terus melahirkan anak perempuan, ingin memperoleh putra, menjapa mantra dan menekuni Sadhana Ucchusma Vajra dapat melahirkan seorang putra, inilah manfaat dari Ucchusma Vajra. Segala gangguan roh jahat dapat diatasi oleh Ucchusma Vajra, manfaatnya sangat besar, inilah yang saya babarkan di Madison Square.
Bagaimana memasuki samadhi ? Sangat mirip dengan tidur, tapi berbeda, sebelum Anda tertidur, apabila masih terus memikirkan sesuatu, Anda tidak akan bisa tidur, tidak bisa memasuki alam mimpi ! Anda harus sepenuhnya menenangkan batin, kepala menjadi sangat sejuk, tiada rangsangan, perlahan Anda melupakan semuanya, dan dalam sekejap Anda sudah tidak tahu lagi kapan Anda mulai tertidur. Bukankah demikian ? Anda tidak bisa mengatakan : “Saya telah tidur. ( sambil tersenyum )”, tidak mungkin, di saat Anda telah tertidur, apakah masih dapat berbicara ? Masih dapat berpikir : “Saya telah tidur.” Tidak mungkin, saat tidur, Anda tidak menyadari bahwa Anda telah tertidur, yang demikian baru disebut sebagai tidur. Oleh karena itu, di dalam samadhi, Anda tidak mengetahui bahwa Anda sedang bersamadhi, inilah samadhi yang sejati.