Berikut merupakan asal Beliau, Raga Vidyaraja merupakan manifestasi dari Mahavirocana Tathagata yang memasuki hati Samantabhadra Bodhisattva, Ia merupakan Bodhisattva yang sangat agung. Raga Vidyaraja disebut sebagai Mahavidyaraja yang terunggul dan termulia di antara semua yoga. Raga Vidyaraja juga merupakan transformasi dari Vajrasattva atau Dharmaputra. Asal-usul Beliau sangatlah banyak, kisah yang beredar juga sangat banyak, ada yang mengatakan Ia adalah Mahastamaprapta Bodhisattva, ada yang mengatakan Ia adalah Samantabhadra Bodhisattva, ada yang mengatakan Ia adalah Vajrasattva, Vajrasatta dalam Tantrayana disebut sebagai Vajrasattva, dalam Sutrayana ada yang menyebutnya sebagai Mahastamaprapta Bodhisattva, ada juga yang menyebutnya sebagai Samantabhadra Bodhisattva, asal-usulnya sangat banyak. Istadevata ini banyak dipersemayamkan di Jepang, sangat banyak dipraktikkan di Tantra Timur, di Tantra Tibet juga ada, namun lebih populer dalam Tantra Timur.
Hari ini saya membabarkan kunci Sadhana Japa. Setiap hari Sabtu di sini, semua bersama membentuk mudra, menjapa mantra, 108 kali, memasuki samadhi, sembilan tahap pernapasan Buddha, tapi apakah Anda benar-benar melakukan sembilan tahap pernapasan Buddha ? Hari ini saya benar-benar melakukan sembilan tahap pernapasan Buddha, saya tidak tahu apakah kalian benar-benar melakukannya, ada kalanya saat pembawa acara mengatakan : “Melakukan sembilan tahap pernapasan Buddha, memasuki samadhi.”, Anda tidak melakukan sembilan tahap pernapasan Buddha, apakah Anda benar-benar memvisualisasikan sinar putih memasuki lubang hidung kanan ? Masuk putar balik, kemudian keluar dari lubang hidung kiri, karma gelap sekujur tubuh Anda keluar dari lubang hidung kiri, apakah Anda benar-benar bervisualisasi sinar putih keluar dari lubang hidung kanan Istadevata dan masuk ke lubang hidung kiri Anda ? Kemudian putar balik dan keluar dari lubang hidung kanan, sehingga karma gelap Anda keluar melalui lubang hidung kanan. Kemudian kedua lubang hidung Istadevata mengeluarkan sinar putih memasuki tubuh Anda, naik sushumna, tidak menembus, dan keluar dari dua lubang hidung, ini tiga tahap, kemudian dibalik, dibalik dan dibalik…jumlahnya adalah sembilan tahap, dengan demikian pikiran Anda sepenuhnya ada pada sembilan tahap pernapasan Buddha, berada pada napas, seketika Istadevata memasuki tubuh Anda, Anda manunggal dengan Istadevata, dengan demikian Anda dapat memasuki samadhi. Ini semua adalah kunci yang sangat penting.
Suatu ketika, Guru Padmasambhava bersama dengan 25 menteri siswa dan Vidyarajni Yeshe Tsogyal, tiba di sebuah lembah, Guru Padmasambhava menampilkan mandala 13 Vajrakilaya di angkasa, dan bertanya kepada para siswa : “Kalian akan bernamaskara terlebih dahulu kepada-Ku atau kepada mandala Vajrakilaya ?” Para siswa berpikir : “Setiap hari kami dapat berjumpa dengan Guru Rinpoche, setiap hari dapat bernamaskara kepada-Nya, hari ini ada mandala 13 Vajrakilaya yang sangat istimewa, berarti kami harus terlebih dahulu bernamaskara kepada Vajrakilaya.” 25 siswa bernamaskara kepada mandala Vajrakilaya, hanya Yeshe Tsogyal yang mengatakan : “Biasanya saya bernamaskara kepada Guru Padmasambhava, Sarvadharma bersumber dari Guru Padmasambhava, akar dari Sarvadharma adalah Guru Padmasambhava, maka saya tetap akan bernamaskara terlebih dahulu kepada Guru Padmasambhava.” Saat Ia bernamaskara, Guru Padmasambhava berkata : “Kalian 25 siswa bernamaskara kepada mandala 13 Vajrakilaya, hanya Yeshe Tsogyal yang bernamaskara kepada Saya, maka sadhana ini harus ditransmisikan kepada Yeshe Tsogyal.” Oleh karena itu Sadhana 13 Vajrakilaya ditransmisikan kepada Yeshe Tsogyal, kisah ini memberitahukan bahwa Mulacarya merupakan sumber dari Dharma.
Ada kalanya seorang pravraj ( bhiksu dan bhiksuni / petapa yang meninggalkan keduniawian ) harus mengorbankan hidup demi Buddhadharma, mengorbankan nyawanya sendiri demi menolong para insan, rela berkorban hidup demi Dharma, yang demikian barulah disebut sebagai Bodhisattva. Apabila serba takut, bagaimana mungkin bisa membabarkan Buddhadharma ? Oleh karena itu umat Buddha harus memahami semangat Bodhisattva, bukan hanya menerima Bodhisattvasila belaka, yang telah menerima Bodhisattvasila silakan angkat tangan, para bhiksu dan bhiksuni tentu saja sudah menerima Bodhisattvasila, begitu menerima upasampada langsung menerima Bodhisattvasila. Bagaimana dengan umat perumah-tangga ? Yang menerima Bodhisattvasila sangat banyak.
Saya telah membabarkan Tujuh Dewa Berkah, transmisi perdana dilakukan di Xinzhu, juga tata cara sadhananya, tiap adinata mempunyai asal-usul masing-masing. Di antara Tujuh Dewa Berkah, hanya satu yang tergolong asli Jepang, yaitu Ebisu, Ia adalah Dewa Berkah asli Jepang, sedangkan yang lain berasal dari Tiongkok. Sebenarnya Buddhisme Jepang dan Tantrayana Jepang berasal dari Tiongkok. Dahulu, Kobo Daishi berkunjung ke Vihara Qinglong di Xian untuk berjumpa dengan Sthavira Huiguo, Sthavira Huiguo mentransmisikan Tantra Tiongkok kepada-Nya, kita menyebutnya Tantra Tiongkok. Tantra Tai adalah Tantra dari Gunung Tiantai. Sedangkan Tantra Timur adalah Tantra Tiongkok yang diajarkan sampai ke Jepang, Kobo Daishi membawa serta semua teks dan sutra kembali ke Jepang, disebut sebagai Tantra Timur. Dimulai dari Kobo Daishi, maka lahirlah Tantra Timur di Jepang. Dari manakah Tantra Tiongkok ? Dari India, Subkarasimha, Vajrabodhi dan Amoghavajra, tiga Acarya ini tiba di Dinasti Tang pada masa Kaiyuan pemerintahan Kaisar Tang Xuanzong, mereka membabarkan ajaran Tantra, oleh karena itu disebut sebagai Tiga Mahaguru Perintis. Tantra Tiongkok adalah Tantra yang disiarkan dari India ke Tiongkok. Kemudian di masa Sthavira Huiguo, Beliau mentransmisikannya kepada Bhiksu Pelajar dari Jepang, yaitu Kukai ( Kobo Daishi ). Setelah Kukai memperoleh silsilah Sthavira Huiguo, Ia membawanya kembali ke Jepang menjadi Tantra Timur. Oleh karena itu, Tantrayana ada Tantra Tiongkok, Tantra Tiantai dan Tantra Timur. Sedangkan Tujuh Dewa Berkah ini dapat dikatakan merupakan perpaduan antara Dao dari Tiongkok, Tantrayana dan Jepang. Ebisu adalah dewa lokal Jepang, sedangkan dewata yang lain, yaitu : Maitreya Bodhisattva juga merupakan Dewa Berkah, Laozi juga merupakan Dewa Berkah, Suciwan Kutub Selatan juga merupakan Dewa Berkah, Lijing Vaisravana Deva juga merupakan Dewa Berkah, Sarasvati Devi juga Dewa Berkah, dan juga Mahakala dari Tantrayana yang juga merupakan Dewa Berkah. Daosime, Buddhisme dan Tantrisme berpadu menjadi Tujuh Dewa Berkah Jepang, ini sangat unik.