Rangkaian Kegiatan Lotus Light Charity Society Indonesia Berbagi Beras - Lotus Light Charity Society Vihara Tri Ratna Singkawang
Hari Raya Trisuci Waisak merupakan perayaan terbesar bagi umat Buddha di seluruh dunia. Disebut Tri Suci Waisak, karena pada hari Waisak terjadi tiga peristiwa penting, yakni kelahiran Pangeran Sidhartha Gautama, tercapainya penerangan sempurna Sidharta Gautama, dan Buddha Gautama mencapai Parinibbana.
Waisak sebagai hari raya terbesar bagi umat Buddha, merupakan momentum berharga untuk berbuat kebaikan kepada sesama.
Wujudnya bisa berupa berdana membantu mereka yang membutuhkan, mendonorkan darah, melepaskan makhluk hidup, membersihkan Vihara, menciptakan suasana kehidupan rukun, damai, tenteram, dan harmonis atau perbuatan-perbuatan baik lainnya, dengan berbagi Kasih dan kebahagiaan, seperti yang dilakukan oleh umat Buddha Lotus Light Charity Society Vihara Triratna Singkawang yang membagikan beras kepada warga prasejahtera yang terdampak pandemi virus corona.
Vihara Triratna adalah Vihara Tantrayana Zhen Fo Zong, Tri Ratna melambangkan tiga simbol yang sangat terhormat, yaitu Buddha, Dharma, Sangha (Tri Ratna), Vihara ini dibangun pada tahun 1993 dan diresmikan pada Tahun 1995, berada di kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Ervianti Ani, salah satu pengurus Lotus Light Charity Society Vihara Triratna mengungkapkan, bakti sosial berbagi kasih kepada sesama, merupakan kegiatan sosial yang digagas dengan tujuan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak covid 19, yang diantarkan secara langsung kerumah Warga yang membutuhkan. Ia menyebutkan, bantuan beras berasal dari Lotus Light Charity Society dengan tujuan menyambut Trisuci Waisak 2565 Buddhis Era, sekaligus sebagai bagian dari rangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Ulang Tahun Dharmaraja Lian Sheng ke-77.
"Kegiatan Sosial yang Kami lakukan dalam rangka menyambut perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2565 Buddhis Era, adalah sebagai bentuk toleransi dan kepedulian kami untuk ikut meringakan beban warga prasejahtera, tentu mereka ingin bergembira juga menyambut hari raya Waisak, sehingga dengan adanya bantuan beras ini, kita harapkan dapat meringankan beban kesulitan mereka," ungkap Ervianti.
Menurut Ervianti, pembagian beras secara door to door dilakukan untuk mengurangi pertemuan massal dan menjadi bagian upaya mencegah penularan Covid-19.
"Kita semua mengikuti apa yang disarankan pemerintah untuk menghindari terjadinya kerumunan massa yang dikhawatirkan dapat mengakibatkan terjadinya kluster baru. Untuk itu, dalam kegiatan berbagi kasih ini, kami mendatangi rumah warga secara door to door. Hal ini untuk memutus penyebaran virus Covid-19," tukasnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya berpesan kepada segenap umat Buddha, khususnya umat Vihara Triratna Zheng Fo Zong untuk terus berbuat kebaikan, jauhkan diri dari perbuatan yang merugikan, sucikan hati dan pikiran, menjalani hidup benar sesuai ajaran Buddha Gautama.
"Sebagai umat Buddha, kita harus senantiasa mengembangkan sila, samadhi, dan panna di kehidupan sehari-hari, dan perbanyak berdana kepada sesama. Mari kita, tingkatkan kepedulian sosial di saat pandemi virus corona yang hingga kini belum juga berakhir. Salah satunya adalah berbagi dengan mereka yang kekurangan. Kita selayaknya selalu mendekatkan diri kepada Buddha Dharma, perbanyak kebajikan sesuai ajaran Buddha, dan selalu mendoakan agar Covid-19 cepat lepas dari negara kita. Salah satunya adalah dengan menjaga kesehatan, pakailah masker, menjaga jarak. Kita harus mematuhi hukum yang sudah dibuat pemerintah agar kondisi covid, segera normal kembali," ajaknya.
Chin Su Lie, salah seorang warga penerima bantuan, mengungkapkan sangat Beryukur dengan adanya bantuan yang diberikan, sehingga dalam menyambut Waisak, salah satu kebutuhan pokoknya bisa terpenuhi.
"Saya sangat senang dan berterimakasih kepada Lotus Light Charity Society Vihara Triratna yang memberikan bantuan beras, dalam rangka menyambut hari Trisuci Waisak. Saya mendoakan agar Vihara Triratna agar terus melakukan kegiatan sosial berbagi kasih dan kebahagiaan bagi sesama," ujar Chin Su Lie.
Teks : Rio Dharmawan