Bag 29. Paripurna
Pengulasan Tata Ritual Sadhana Tantra Yang Lengkap dan Mendetail
Bag 29. Paripurna
- Dharmadesana Dharmaraja Lian-sheng
- Rainbow Temple, 29 November 1992
Kemudian adalah Maha-paripurna, usai menjapa Mantra Sataksara, Mahaguru pernah mengajari semua, saat melakukan parinamana perlu melafal beberapa kalimat : "Siswa bernama ....... Menekuni sadhana ini untuk ......." Kemudian dilanjutkan : "Semoga semua yang melafal Nama Buddha, bersama terlahir di Sukhavatiloka. Ke atas membalas empat budi jasa agung, ke bawah menolong para insan tiga alam rendah. Berjumpa Buddha mengakhiri kelahiran dan kematian, seperti Hyang Buddha menuntun para insan." Siswa bernama ...... Mengharapkan semoga semua yang bersadhana senantiasa sehat sentosa, senantiasa berbahagia, semua rintangan karma tersingkirkan dan semua harapan yang baik dapat terpenuhi." Demikianlah parinamana dalam bahasa sehari-hari. Kemudian perlu melakukan paripurna.
Paripurna adalah menggambar lingkaran, saat lingkaran digambar meancarkan cahaya api, terbentuklah lingkaran cahaya api, kemudian melafal sebuah mantra : "Semoga semua harapan yang baik dapat terpenuhi, semoga semua malapetaka sirna !", saat melafal semua malapetaka sirna, mengangkat vajra, menunjuk ke arah angkasa, menggoyangkan gantha, dan serukan suara : "Wen!" Dalam sekejap di angkasa muncul cahaya terang kobaran api yang melingkari Visva-vajra ( vajra salib ) di atas padmasana. Visva-vajra melambangkan kekokohan. Padma sendiri melambangkan Prajna, Visva-vajra ada di atas padma melambangkan fungsi perlindungan, menghancurkan mara, cahaya api adalah paripurna, harus melakukan visualisasi ini. Sehingga muncul visual visva-vajra di atas padma yang dikitari oleh cahaya api, menyingkirkan semua mara.
Dulu pernah dituliskan, visualisasikan di hadapan ada sebuah lokasi yang gelap di angkasa, yang melambangkan mara. Begitu vajra menunjuknya dan "Wen!", menggoyangkan gantha, maka kegelapan itu sirna, segera menjadi visva-vajra di atas padma dikitari oleh cahaya api, inilah Mahaparipurna. Saat itu telah berarti sadhana Anda sangat paripurna. Segala harapan dapat terpenuhi, semua malapetaka sirna, "Wen!" Saat itu menggoyangkan gantha dan vajra.