Bag 7. Tujuan Utama

Pengulasan Tata Ritual Sadhana Tantra Lengkap dan Mendetail 
 
Bag 7. Tujuan Utama
 
- Dharmadesana Dharmaraja Lian-sheng
- Rainbow Temple, 25 November 1992
 
Saya ingin memberitahukan kepada Anda semua, kelak Rainbow Villa ini merupakan tempat untuk mengajarkan Buddha Dharma, namun bagaimana dengan saat ini ? Tidak memperkenankan semua untuk bermalam di sini, penyebab utamanya adalah masih banyak hal terperinci yang masih belum disempurnakan. Maka semua tidak dapat bermalam di sini, bagaimana kelak ? mungkin bisa bermalam di sini, dan saat bermalam di sini juga ada aturannya, misalnya yang hendak bermalam di sini harus mempersiapkan kantong tidur, setelah pembabaran usai dapat pulang ke rumah masing-masing, sekaligus membawa pulang kantung tidur masing-masing, sebab di sini ada kesulitan untuk mencucikan selimut, dikuatirkan tiap selimut ada bau tiap orang ( semua tertawa ), ada sebagian orang yang tiap tidur selalu mengeluarkan air liur ( semua tertawa ) . Tentu saja di hotel tidaklah menjadi persoalan untuk mencucinya setiap hari, namun dikarenakan waktu tidur Anda lebih panjang, maka baunya akan menempel pada selimut, tidak hanya pada sprei, bahkan juga menempel pada kapuk di dalamnya, sehingga orang yang datang kemudian akan sukar beradaptasi. Maka kami telah mempertimbangkannya, sehingga diharapkan orang yang nantinya akan bermalam, harus membawa kantung tidur masing-masing, setelah acara usai dibawa pulang sendiri, selain hal-hal ini masih ada peraturan yang lain. Jika ada persoalan, kami akan mengumumkannya, supaya semua memahami, supaya sesuai dengan beberapa aturan dalam pengajaran di sini. Waktu pengajaran berikutnya telah ditetapkan yaitu bulan Mei tahun depan, mungkin lamanya satu minggu, dan dikarenakan banyak orang akan hadir, mungkin juga tidak dapat menampung semua yang ingin bermalam, kami akan menetapkan hanya dua puluh orang pria dan dua puluh orang wanita , saat itu juga wajib menyerahkan tesis, setelah dibaca, dapat mengetahui Anda sampai di tingkatan mana, sehingga dapat dipilih yang mana dapat belajar di sini, ini adalah poin pertama.
 
Bagaimana dengan poin kedua ? Kita perlu membahas tujuan dari aliran kita Zhenfo Zong. Dikarenakan saat ini siswa semakin banyak, maka tidaklah baik jika tidak terlampau memahami tujuan aliran. Tujuan utama dari aliran kita adalah 'Mampu Mengendalikan Hidup dan Mati Sendiri', maknanya adalah 'Tiada Kelahiran dan Tiada Kematian', bila dapat sepenuhnya mengendalikan hidup dan mati diri sendiri, berarti adalah Buddha Hidup, dekat dengan Kebuddhaan. Juga harus 'Memahami Batin Menyaksikan Buddhata', terbebas dari klesha, ini semua merupakan tujuan aliran kita. 
 
Arti dari tujuan adalah sebuah arah tujuan, sebuah bendera, adalah tepat bila Anda berjalan ke arah ini. Ini juga merupakan tujuan utama kita semua menekuni Buddha Dharma, yaitu 'Mengendalikan Hidup dan Mati Sendiri, Memahami Batin dan Menyaksikan Buddhata'. Memahami batin sendiri dan menyaksikan Buddhata mula diri sendiri, diri sendiri mengendalikan kelahiran dan kematian , sampai pada akhirnya Parinirvana, tiada kelahiran dan tiada kematian, mencapai Kebuddhaan, ini adalah tujuan utama aliran kita. Dapat juga dikatakan mengikis rintangan karma, terbebas dari klesha, ini juga merupakan satu bagian dari 'Mengendalikan Hidup dan Mati Diri Sendiri'.
 
Sebab dalam masyarakat saat ini, ada banyak jenis Buddhisme, ada banyak sub aliran, juga ada banyak cabang. Apakah yang dimaksud dengan cabang ? Yaitu yang muncul secara lain, yang berada di luar tujuan Buddha Dharma, disebut sebagai cabang. Apa sajakah yang disebut sebagai cabang ? Misalnya seperti belajar menggambar Buddha, melukis thangka, ini merupakan cabang Buddhisme, ada juga belajar musik Buddhist, ini merupakan cabang Buddhisme. Ada juga yang menekuni Teknik Olah Tubuh ala Buddhisme, ini juga termasuk cabang, selain itu ada juga kelas seni Buddhisme, kelas memasak vegetarian, belajar pengobatan, olah prana, elektrokinesis, ini semua termasuk cabang ilmu Buddhisme. Cabang ini bertujuan untuk mendukung Buddha Dharma, dapat melengkapi Buddha Dharma namun bukan merupakan tujuan utama, cenderung tidak ada hubungannya dengan tujuan utama. 
 
Jika Anda ingin menekuni olah prana, menurut saya boleh saja, sebab dapat bermanfaat bagi prana tubuh Anda, bahkan menyehatkan tubuh, jadi boleh saja menekuni olah prana. Namun tujuan sejati dari aliran Zhenfo Zong adalah 'Mengendalikan Hidup dan Mati Sendiri, Memahami Batin dan Menyaksikan Buddhata', tujuan utama ini tidak boleh dilupakan, dengan kata lain, misalnya menekuni olah prana kemudian tidak lagi menekuni Buddha Dharma, ini berarti telah mencampakkan tujuan utama. 
 
Seperti misalnya Anda mulai menekuni 'elektrokinesis', mengutamakan penyembuhan, membantu memberikan penyembuhan pada orang, setelah Anda aktif membantu penyembuhan, Anda tidak lagi menekuni Buddhisme, ini berarti mencampakkan yang utama, yang seharusnya 'Memahami batin dan menyaksikan Buddhata' , 'Menguasai Hidup dan Mati diri sendiri', namun Anda telah mempelajari metode penyembuhan, menjadi seorang penyembuh, tidak lagi menekuni Buddhisme, tidak dapat terbebaskan dari kelahiran dan kematian. Oleh karena itu, tujuan utama aliran ini adalah terbebaskan dari kelahiran dan kematian, 'Memahami Batin dan Menyaksikan Buddhata'. Maka selain 'Menguasai Hidup dan Mati diri sendiri', 'Memahami Batin dan Menyaksikan Buddhata', semua disebut sebagai cabang, apakah dengan demikian Anda telah mengerti ? 
 
Selain itu masih ada satu hal lagi, dulu tantrayana menitikberatkan sadhana internal, apakah itu sadhana internal ? Termasuk sadhana kehidupan, sadhana kehidupan adalah bhavana untuk bagian dalam tubuh, dalam Buddhisme sendiri ada satu waktu ia juga disalahpahami sebagai cabang, sebab tantrayana menitikberatkan sadhana internal, sesungguhnya dalam Buddhisme ada sadhana Prajna dan sadhana kehidupan, ini dinamakan 'Menekuni Kehidupan dan Prajna'. 
 
Dalam hal Sadhana Prajna, tidak menitikberatkan bhavana tubuh, dengan kata lain saya makan sangat sedikit, sangat sederhana. Saat jatuh sakit juga tidak peduli. Bagaimana dengan tempat tinggal ? Menetap di bawah pohon, jubah yang dikenakan juga sudah usang. Untuk sarana transportasi juga tidak mau menaiki becak maupun kendaraan yang ditarik oleh manusia, selalu harus diri sendiri melayani diri sendiri, tidak ingin menanggung karma insan, rela mengerjakan semuanya sendiri. Dapat dikatakan bhavana semacam ini sangat mendekati duskara-carya, sepenuhnya menitikberatkan sadhana Prajna, adakalanya saat dia jatuh sakit, ia akan tetap bermeditasi, demam juga tetap bermeditasi, sekalipun sakit parah, ia juga tidak peduli, menurutnya tubuh adalah sampah, dikarenakan adanya tubuh jasmani justru menyebabkan ketidakmampuan untuk leluasa, oleh karena itu ia memperlakukan tubuhnya sendiri dengan sangat keras. Kemudian ia berupaya untuk Kebuddhaan dalam hal Prajna dan pemahaman. Dulu banyak para sadhaka yang menempuh jalan ini, merelakan tubuh jasmani, menyebutnya 'Kantung kotoran', ia sudah tidak menginginkan kantung kotoran ini lagi. Dia meremehkan kantung kotoran ini, setiap hari ingin menyiksanya, ada yang melakukan bhavana sampai menyiksa diri sendiri, seperti apakah menyiksa diri itu ? Bahkan ada yang menyayatnya dengan pisau, menjungkir balikkan tubuh sendiri, bermeditasi di hutan belukar yang berduri, membakar tubuh sendiri, membenamkan tubuh sendiri, ia menggunakan berbagai metode untuk menyiksa diri, supaya pikiran dapat berkonsentrasi dan mencapai Prajna Anuttara, memperoleh Prajna Kebuddhaan. Ini dinamakan Sadhana Prajna, dia tidak menekuni Sadhana Kehidupan. 
 
Namun Tantrayana tidak sama, tantrayana mengutamakan Sadhana Prajna, juga Sadhana Tubuh Jasmani, tubuh juga perlu diolah dengan baik, dengan demikian barulah dapat panjang usia demi memahami Kebenaran Semesta, oleh karena itu ada perbedaan pandangan. 
 
Dulu sadhaka yang menekuni dhyana maupun Tao, memilih jalan duskara-carya, samasekali tidak memperdulikan kantung kotoran ini. Namun Tantrayana selain menitikberatkan sadhana Prajna, juga menitikberatkan sadhana prana tubuh sendiri, sadhana untuk membuka nadi dan olah bindu, ini disebut 'Sadhana Prajna dan Kehidupan'. Menurut Mahaguru sendiri memang seharusnya Prajna dan Kehidupan harus ditekuni bersamaan, sebab jika vitalitas tubuh Anda baik, dengan demikian Prajna juga dapat bertumbuh, jika kekuatan tubuh Anda mencukupi, usia panjang, barulah dapat memahami Kebenaran Buddha Dharma. Jika Anda tidak menghargai nyawa diri sendiri, Anda hanya mengejar Prajna, jika nyawa sudah tidak ada lagi, maka bagaimana Prajna bisa diperoleh ? Jika tubuh jasmani ini tiada lagi, maka kita juga tidak akan bisa mendalami Prajna Buddha Dharma, oleh karena itu kita Tantra Zhenfo menitikberatkan Sadhana Prajna dan Kehidupan, Anda harus memperoleh Prajna Kebuddhaan, namun Anda juga harus menjaga kesehatan tubuh Anda, supaya vitalitas melimpah, bahkan menekuni sadhana pembangkitan kundalini, olah prana dan bindu, langsung mentransformasikan tubuh jasmani menjadi sunya. Dulu Tantrayana pernah pada satu ketika dipandang sebagai adharmik, sebabnya adalah ia juga menitikberatkan pada pelatihan tubuh jasmani, prana dan nadi. Gagasan utama dalam Buddhisme, metode manapun yang Anda gunakan untuk mencapai Kebuddhaan, untuk 'Memahami Batin dan Menyaksikan Buddhata' , 'Mengendalikan Hidup Mati Sendiri', ini termasuk dalam tujuan utama Buddhisme. Sedangkan yang lainnya, termasuk sebagai cabang, kita hanya dapat menyebutnya sebagai pelengkap Buddhisme, saya harap Anda semua dapat memahaminya, jangan sampai mencampakkan yang utama.
慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。