2017-12-23 Untuk Mencapai Tingkat Kesucian Diperlukan Metode dan Tujuan yang Ada Dalam Tiap Tingkat Abhiseka
Ceramah Lamdre ke-119 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Humsvaranadini Tara, 23 Desember 2017 di Taiwan Lei Tsang Temple
Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada Adhinatha homa hari ini: Humsvarandini Tara.
Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung hari ini, Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan: Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wenwen. Direktur Bedah Plastik Chung Shan Medical University Hospital Profesor Zheng Senlong. Penasihat hukum Zhenfo Zong, pengacara Zhou Huifang. Segenap anggota tim profesor doktor dan medis Zhenfo Zong. Manajer Umum Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yuzhen. CEO PT. Xiangleng, Dr. Xie Sipeng. CEO Asosiasi Chunfenghuayu, ibu Xu Qiqing. Anggota Legislatif Kota Tainan: Cai Wang-quan. Sdri. Que Huiling , wakil dari Que Meisha anggota dewan Kota Taipei. Wakil presiden Camara De Comercio Brasil China, Ibu Zhou Wenyu. My university classmates, bpk. Zhu Jinshui dan istri Chen Zexia. Ketua umum Lotus Light Charity Society, Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue dan pembawa acara Sdri. Pei-jun ; Pembawa acara Lamdre dan Sutra Paribodhi, Acarya Lianhai , Acarya Lianhe, dan Acarya Lianjia; Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Yaqi.
Terima kasih kepada segenap donatur konsumsi, bpk. Liao Benrui sebesar NT$ 100 ribu, sdr. Xiao Zhijie NT$ 100 ribu. Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Taiwan) Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) Selamat siang and selamat petang! (Mahaguru mengucapkan dalam bahasa Indonesia) Kam-sam-ni-da! (Bahasa Korea: Terima kasih) Kon’nichiwa! (Bahasa Jepang: Apa kabar?) Saude! (Bahasa Portugis: Semua sehat) Merci! (Bahasa Perancis: Terima kasih) Bonjour! (Bahasa Perancis: Apa kabar?) Hola Amigo (Bahasa Spanyol: Apa kabar?) Te quiero mucho! (Bahasa Spanyol: Aku cinta kamu) Merry Christmas and Happy New Year! Selamat ulang tahun! (Mahaguru mengucapkan dalam bahasa Indonesia)
◎ Hari Kamis baru saja kembali dari Malaysia, tadi setelah lihat video pendek, sepertinya telah melakukan banyak hal, hanya dalam waktu 8 hari. Saya sendiri, dari Kuala Lumpur sampai ke Ipoh, di sana ada 3 tempat, Ipoh, Taiping, dan Gopeng, juga berkunjung ke panti wreda: Pinghe Yanglaoyuan. Setelah mengunjungi Malaysia Barat, kemudian pergi ke Malaysia Timur, ke Vihara Vajragarbha yang dulu belum dikunjungi, sedangkan vihara yang dulu sudah pernah dikunjungi kini tidak lagi, jadi kami pergi ke Sabah, di sana ada Vihara Vajragarbha Sabah (沙巴雷藏寺), Vihara Vajragarbha Benjue (本覺雷藏寺), dan di Tawau, di sana ada Vihara Vajragarbha Lianhu (蓮湖雷藏寺) dan Vihara Vajragarbha Lianbin (蓮賓雷藏寺). Di sana Dharmadesana Mahaguru tidak menggunakan teks, termasuk pada saat upacara agung di Kuala Lumpur, juga tidak menggunakan teks, pergi dan Berdharmadesana secara spontan, merasakan adhisthana Buddha dan Bodhisattva, perlindungan Dharmapala, dan adhisthana dari segenap Guru Sesepuh. Kepergian kali ini, merasa semuanya baik, cukup baik!
Bangun pukul 4 pagi hari, dan baru tidur pada pukul 1 tengah malam, atau pukul 2 tengah malam, ada 2 kali demikian, 8 hari dikurangi 2 hari; 2 hari bangun pada pukul 5 pagi, dijumlahkan sudah 4 hari, ada juga yang bangun pada pukul 6 atau 7 pagi, kurang lebih demikian selama 8 hari, setiap hari bangun sangat pagi. Hanya satu kali bangun pada pukul 7 pagi, 2 kali bangun pada pukul 4 pagi, dan pukul 5 pagi. Masih cukup baik! Tubuh ini masih bisa pulih, kali ini belajar bagaimana tidur di mobil, baik sekali! Syukurlah Mahaguru masih sanggup. Mengenai rumor yang mengatakan saya pingsan di bandara, sebenarnya tidak separah itu, hanya saja kurang tidur di malam hari, sehingga tekanan darah naik, menjadi tinggi. Saat itu, diukur, tekanan darah mencapai 177! Yang rendah adalah 80, tapi saya tidak pernah mengalaminya, sehingga merasa agak pusing, tidak perlu membesar-besarkannya, sampai mengatakan saya pingsan di bandara, dan hampir saja meninggal dunia! Tidak separah itu. Setelah mencapai 178, Buddha dan Bodhisattva mengadhisthana, Amitabha Buddha muncul, memberi secangkir amrta, tekanan darah dari 178 dalam sekejap turun menjadi 150. Pagi hari ini, saya sendiri telah mengukur tekanan darah, 140. Biasanya saya 134 sampai 137, yang rendah adalah 75 sampai 70, atau 70, detak jantung 65, masih cukup baik! Pagi hari ini tekanan darah adalah 142, sedikit tinggi, dokter mengatakan yang paling baik adalah di bawah 130, sekarang adalah 134 sampai 137. Diri sendiri mesti memikirkan cara untuk menurunkan tekanan darah. Saya menceritakan yang cenderung parah, terlalu pagi bangun, jam 4 pagi, begitu membuka mata, semua gelap, sebab saya mematikan lampunya, saya tidak tahu di mana kah saat itu, kemudian saya mencari tombol sakelar, mencarinya selama 10 menit baru bisa menemukan sakelar, kemudian baru menyalakan lampu. Oh! Ternyata masih berada di Malaysia. Kadang tubuh manusia bisa merasakan, saat terbangun, tidak tahu sedang berada di mana; Kadang saat terbangun, seakan-akan merasa: “Sebenarnya di mana kah saya sekarang?” Mengamati kondisi sekitar, hah? Oh! Akhirnya tau bahwa sekarang sudah berada di Taiwan, segalanya baik-baik saja.
◎ Hari ini kita melakukan Homa Humsvarandini Tara, Beliau adalah Istadevata karman, ada aksara Hum putih untuk santika; Aksara Hum kuning untuk paustika; Aksara Hum merah untuk vasikarana; Aksara Hum biru atau hitam, untuk abhicaruka. Oleh karena itulah Beliau adalah Istadevata karman.
Saya pernah menceritakan, di Kaohsiung ada sebuah lelucon, seorang pria berkata kepada wanita: “Tiap kali berjumpa denganmu, aku teringat akan Kaoshiung.” Wanita itu berkata: “Apakah kita berdua telah masuk ke dalam Sungai Cinta?”, di Kaohsiung ada sebuah sungai yang disebut Sungai Cinta (Ai He) yang sangat terkenal. Pria itu mengatakan: “Bukan, tiap kali aku melihat kamu, selalu teringat akan wali kota Kaohsiung, Chen Chu (Chen Ju).” Sebenarnya jangan salahkan saya karena membicarakan Chen Chu, kenapa? lelucon ini didapatkan dari internet, bukan saya yang membicarakan dia, melainkan ada dalam lelucon di internet. Wali kota Kaohsiung, Chen Chu, semua memiliki kesan mendalam terhadapnya, ia adalah seorang wali kota dari Partai Progresif Demokratik yang pernah dipenjara, sepertinya hanya Chen Chu yang pernah dipenjara. Sepertinya orang Kaoshiung memiliki kesan yang cukup baik terhadapnya!? Apakah di sini ada orang Kaohsiung? Nama lama dari Kaohsiung adalah: “Da gou” (memukul anjing), dalam bahasa Inggris adalah Kaohsiung. Tempat saya menetap selama 19 tahun, saya sangat merindukan Kaohsiung.
Hari ini adalah Homa Humsvaranadini Tara, kita tahu Beliau adalah Istadevata karman, sadhana telah ditransmisikan di Kaohsiung, jadi tidak perlu dibabarkan ulang. Akan tetapi mesti diungkapkan, sebab barusan saya melihat Humsvaranadini Tara. Terus terang saya beritahu Anda semua, saat saya baru mulai duduk, saya langsung melihat Humsvaranadini Tara, lebih rupawan dari gambar Humsvaranadini Tara ini, sangat cantik, melihat Beliau, barulah saya tahu, ternyata semua Tara sangat rupawan, semua sangat cantik. Dakini di surga, para Dewi dan semua Tara sangat cantik.
Kepergian ke Malaysia kali ini, Taiping, Ipoh, dan Gopeng. Konon ketiga tempat ini merupakan penghasil wanita cantik di Malaysia, sebab melihat semua sungguh nampak cantik. Apakah kalian tahu tim tari puja di Malaysia? Usianya antara 20 sampai 30, inilah tim tari puja sinar mentari yang sesungguhnya, sedangkan anggota muda tim tari puja di Taiwan, sebentar saja langsung ada 5 atau 6 yang menikah, dan hanya menyisakan…, mesti mengubah nama. Mesti merekrut! Siapa yang bertanggung jawab atas tim tari puja? Oh! Sdri. Su Ren yang bertanggung jawab, sdri. Su Ren mesti merekrut, mereka yang masih muda, yang berusia antara 20 sampai 30 tahun, sedangkan bagi yang berusia 30 tahun, mesti dibentukkan tim lain dengan nama: “Tim tari puja ibu-ibu.”. Gurudara menari bersama tim tari puja di Malaysia! Dari kejauhan memandang Gurudara masih laksana sekuntum bunga! Dilihat dari kejauhan, Gurudara berbaris bersama mereka, tubuhnya sama langsingnya dengan mereka. Mereka juga tidak berlatih sebelumnya, hanya berlatih melalui internet, akhirnya Gurudara masih bisa menari dengan sangat baik, bahkan sangat selaras, sangat serasi. Dalam kunjungan ke Malaysia kali ini, Gurudara tampil, beliau menari di Malaysia Barat, beliau juga menari di Malaysia Timur, menarikan beberapa tarian, sungguh tidak mudah. Tim tari puja Yangguang, barusan kita melihat pementasan tari mereka, tari Hari Natal, walau usia anggota di sini lebih senior, sebenarnya gerakan tarinya masih sangat indah. Kita mesti mengatakan demikian, gerakan tarinya masih sangat indah, postur tubuhnya juga indah. Mesti berkata demikian, supaya hati mereka senang.
◎ Hari ini kembali mengulas Lamdre, “Penjelasan gatha Vajraslokha Lamdre”, belakangan ini saya baru tahu bahwa Lamdre ada 9 versi, yang kita gunakan adalah versi dari Virupa. Yang terutama adalah Virupa dan silsilah dari Tibet, ditransmisikan oleh Drokmi Lotsawa Shakya Yeshe, Shakya Yeshe secara langsung berjumpa dengan Virupa. Virupa memiliki tiga siswa transmisi, Pandita sebagai Raja Kebijaksanaan, Beliau memberitahu Shakya Yeshe bahwa silsilah Lamdre ada 9, ada 9 Guru Sesepuh. Menurut sepengetahuan saya, Vagisvarakirti Acarya merupakan salah satu dari Sad Dvarapandita di Vihara Vikramasila, Beliau menggunakan cara yang sangat rahasia untuk mengupas Lamdre, tahapan mulai dari awam sampai pencapaian, seluruhnya ada 9 Guru Sesepuh, termasuk di antaranya adalah Krishna Acarya dan Krishna Acarya kecil, berarti ini sudah 2 silsilah. Vagisvarakirti Acarya satu silsilah lagi; Virupa juga satu silsilah, dengan demikian ada 4 silsilah. Yang saya lihat adalah 4 silsilah ini, selain itu, masih ada lagi 5 silsilah, saya masih belum lihat kelima silsilah ini, termasuk di antaranya ajaran Mahamudra juga termasuk dalam Lamdre. Oleh karena itu Lamdre sangat luas, juga sangat mendalam, secara singkat menjelaskan asal-usul Lamdre kepada kalian semua. Ada 9 Guru Sesepuh dari India yang telah mentransmisikan Lamdre.
“7.2, 20 ajaran dari Lamdre”, mengenai Abhiseka Kalasa, ada marga, darsana, metode dan tujuan, kondisi jelang wafat, dan phala (pencapaian); Sampai pada abhiseka kedua, Abhiseka Guhya, sama halnya, ada 5 phala Dharma; Demikian pula dengan Abhiseka Prajna; Demikian pula dengan abhiseka keempat. “Terlebih dahulu membabarkan, memperoleh abhiseka, mesti bisa menapaki marga dengan rangkaian bhavana.” Apa arti dari rangkaian bhavana? Setelah Anda memperoleh abhiseka, Anda mesti melakukan rangkaian bhavana, rangkaian bhavana adalah kesinambungan dalam Tantra, berbhavana dengan kesinambungan.
◎ “Oleh karena itu diajarkan 20 ajaran Lamdre, slokha mengatakan: ‘Instruksi dalam 4 atau 5 marga Utpattikrama.’ Semua berada dalam masing-masing abhiseka.” Apa artinya?
Tiap abhiseka mempunyai metode rangkaian bhavana, metode bhavana yang ditekuni sesuai dengan tahapan, inilah makna dari rangkaian bhavana. Kemudian menanyakan: “Apa marganya? Apa darsananya? Apa metode dan tujuannya? Bagaimana kondisi jelang wafat? Apa pencapaiannya?” Lima pertanyaan, saat Anda berbhavana, Anda mesti tahu apa itu marga, apa itu darsana, apa itu metode dan tujuan. Apa yang mesti dilakukan saat jelang wafat? Bagaimanakah pencapaiannya? Semua mesti dihapami dengan jelas.
◎ “ Empat marga dalam empat tingkat abhiseka: Menghimpun hetu yang menghasilkan samadhi, ini adalah sambharamarga.”, ini mesti dijelaskan kepada Anda semua, Anda mesti menghimpun semua jasa kebajikan, pahala yang baik, merupakan hetu (sebab) untuk mencapai samadhi, ini tergolong dalam sambharamarga. Anda mengutamakan pahala bhavana, menghimpun pahala, ini dapat menghasilkan hetu dari samadhi, ini disebut sambharamarga. Ini merupakan lingkupan sambharamarga, sambharamarga berarti Anda berdana, menghimpun jasa kebajikan dalam menolong insan lain, menggunakan berbagai nidana kebajikan ini untuk dijadikan nidana (pencapaian) samadhi, ini disebut sebagai sambharamarga.
“Melalui pemahaman yang dihasilkan dari empat marga, memperoleh empat macam anubhava.” Pemahaman dari empat marga, antara lain: sambharamarga, prayogamarga, Darsanamarga, Bhavanamarga, dalam empat tingkat marga ini, anubhava yang Anda peroleh juga dibagi menjadi empat. “Merupakan jnana hangat dari paryogarmaga”, dalam hal ini, dengan pemahaman yang dihasilkan dari menekuni empat marga (sambharamarga, prayogamarga, Darsanamarga, dan Bhavanamarga), Anda memperoleh empat macam anubhava, ini tergolong sebagai prayogamarga.
◎ “Dalam aturan ajaran ini, diutamakan sambharamarga dan prayogamarga, keduanya dihasilkan secara berpadu.”, “Dalam aturan ajaran ini” mengutamakan “sambharamarga” dan “prayogamarga”, keduanya dihasilkan secara berpadu, “Aturan ajaran ini” yang dimaksud adalah Lamdre. “Transformasi dari metode dan tujuan pemahaman ini, menghasilkan tanda-tanda pembuktian Lokuttara dari metode dan tujuan darsanamarga, bhavanamarga, dan Parayana atau abhavanamarga.”, saya akan menjelaskan bagian ini, makna dari metode dan tujuan, masing-masing punya metode dan tujuan, dalam abhiseka awal, abhiseka kedua, abhiseka ketiga, dan abhiseka keempat, ada metode dan tujuannya masing-masing. Saat metode dan tujuan telah bertransformasi, barulah disebut sebagai Darsanamarga yang tergolong Lokuttara (adiduniawi), hanya pada saat telah mencapai Darsanamarga, barulah tergolong Lokuttara, sedangkan tingkat sebelumnya, yaitu sambharamarga dan prayogamarga, semua tergolong lokiya (duniawi), terus sampai darsanamarga baru menjadi Lokuttara. Ada lagi, dalam bhavanamarga, apa yang mesti Anda lakukan, setelah Darsanamarga bhavana baru dimulai, menjadi Bhavanamarga, selangkah lebih maju adalah Parayana atau Abhavanamarga.
“Metode dan tujuan menghasilkan tanda pembuktian”, tanda pembuktian ini seperti dalam Dasa bhumi Bodhisattva (10 tingkat bhumi Bodhisattva); Terlebih dahulu, akan timbul rasa cukacita, disebut sebagai sukacita mahasukha, saat itu disebut sebagai Bodhisattva bhumi awal; Ada 10 bhumi Bodhisattva. Sampai di atas Bodhisattva bhumi ke-10, bhumi ke-13 tergolong sebagai Buddha. Di sini disebutkan, “Dalam bhumi ke-13 melebur dalam empat praktik, memperoleh caturkaya, disebut sebagai Phala Abhimukhi.”
◎ Nirmanakaya, Sambhogakaya, Dharmakaya, dan Satyakaya merupakan empat jenis phala (hasil bhavana / pencapaian); Dalam abhiseka awal, Anda bisa memperoleh pencapaian Nirmanakaya; Dalam abhiseka kedua, bisa memperoleh pencapaian Sambhogakaya; Dalam abhiseka ketiga, bisa memperoleh pencapaian Dharmakaya; Dalam abhiseka keempat, bisa memperoleh pencapaian Satyakaya, ini adalah empat jenis phala. “Pencapaian Caturkaya, disebut sebagai Phala Abhimukhi”, apa itu Phala Abhimukhi? Pencapaian yang telah muncul di hadapan. Anda menggunakan anubhava untuk melalui 13 bhumi, sesuai dengan empat jenis abhiseka, memperoleh keberhasilan dalam abhiseka awal, pasti dapat memperoleh pencapaian Nirmanakaya Buddha. Memperoleh keberhasilan dalam abhiseka kedua, pasti memperoleh Sambhogakaya Buddha; Memperoleh keberhasilan dalam abhiseka ketiga, pasti memperoleh Dharmakaya Buddha; Memperoleh keberhasilan dalam abhiseka keempat, bisa memperoleh Satyakaya, Tubuh Sejati, oleh karena itulah disebut sebagai Caturkaya.
Pengulasan ini sangat mendalam, akan tetapi, saya telah mengupasnya, apabila Anda bersadhana dengan baik, maka Anda pasti bisa memahaminya. Apabila Anda masih menekuni sambharamarga, atau masih menekuni prayogamarga, maka anubhava yang diperoleh akan berbeda; Setelah mencapai Darsanamarga, anubhava juga berbeda. Seperti Mahaguru, telah mencapai Darsanamarga, apa artinya? Telah Cerah. Setelah Cerah, Anda teruskan bhavana, anubhava dalam tiap marga adalah berbeda, oleh karena itulah disebutkan bahwa pembagian 13 bhumi berdasarkan anubhava.
Istri berkata kepada suami: “Ada orang yang ingin membeli saya seharga US$ 10 juta, apakah kamu bersedia?” Suami menjawab: “Tidak boleh!” Istri merasa sangat gembira, ia lanjut bertanya: “Apa sebabnya?” Suami menjawab: “Saya tidak mau memperoleh uang dengan cara yang bertentangan dengan hati nurani!” Ini juga merupakan sebuah anubhava, anubhava apa? Semula istrinya bersukacita, mengira bahwa suami sangat mencintainya, tapi ternyata maksud jawaban suami tidak seperti itu, ini adalah rasa yang timbul dari bhavana dan jiwa raga Anda, merupakan fenomena tidak dapat berkontak yoga.
Apabila Anda telah berkontak yoga dalam Abhiseka Kalasa, Anda benar-benar melihat Istadevata Anda, anubhava yang dihasilkan akan berbeda, Anda akan sangat bersukacita, akhirnya Anda memperoleh fenomena kontak yoga, melihat Istadevata, apalagi merupakan penglihatan sejati. Sama seperti tadi saat saya melihat Humsvaranadini Tara.
◎ Saat Anda mencapai Darsanamarga, dalam bhavana, Anda bisa melihat Istadevata diri sendiri, bahkan Istadevata manunggal dengan Anda, merasakan dipenuhi arus Dharma, rasa sukacita itu, rasa kemunculan Dharmabala Istadevata itu, semua berbeda. Bagi yang tidak berkontak yoga, tidak bisa mengetahuinya.
Dr. Zheng Senlong dari Universitas Kedokteran Chung Shan juga merupakan direktur bedah plastik. Pada papan iklan sebuah klinik kecantikan tertulis: “Kecantikan yang palsu masih lebih baik daripada kejelekan yang sebenarnya; Jika wanita tahu bagaimana mencintai diri sendiri, maka pihak ketiga akan kalah dengan Anda.” , “Uang bisa menghidupkan sel-sel, uang kertas bisa meratakan kerutan; Lewat usia 30 tahun tidak lagi disebut perawatan wajah, melainkan pemeliharaan; Wajah yang terawat akan nampak tetap, wajah yang tidak terawat akan nampak lebih tua; Penderitaan akan berlalu, tapi kecantikan bisa dipertahankan; Jika wajah dipercantik, maka suami tidak akan selingkuh; Sering mampir ke klinik bisa menjadi gadis cantik, kemudian menjadi seorang dewi, tapi yang tidak mau mampir akan menjadi bibi tua; Rubah tidak bisa tanpa ekor, wanita cantik tidak bisa tanpa dagu.” Semua ini adalah kalimat kontak yoga, sungguh!
◎ Orang yang belajar Buddha nampak sebagai orang yang benar-benar membina diri, orang yang belajar Buddha mesti bertanggung jawab atas wajah diri sendiri. Orang yang belajar Buddha mesti mengamati wajah sendiri dengan jelas, apakah wajah Anda adalah wajah yang tamak? Apakah wajah yang penuh dengan kebencian? Atau wajah yang penuh kebodohan? Cobalah untuk bercermin! Kita mesti punya wajah yang memancarkan welas asih, wajah yang memancarkan pembinaan diri, setidaknya mesti mirip dengan salah satu ciri-ciri Buddha!
Dari sorot mata, sebagian besar bisa nampak sesuatu, lihatlah sorot mata itu, lihatlah mata itu! Apakah mata yang cabul? Apakah mata yang penuh nafsu keinginan? Diri sendiri mesti bisa melihatnya! Benar tidak? Apakah mata Anda adalah mata yang memancarkan bersihnya jiwa? Bersih atau tidak, kadang mesti dilihat dari wajah diri sendiri, mesti bisa melihatnya, jika tidak, coba periksa pada dr. Zheng.
Ketahuilah, bagian atas alis tergolong masa kecil Anda, mulai dari alis sampai ujung hidung Anda merupakan masa remaja dan usia pertengahan, mulai dari hidung sampai dagu adalah masa tua Anda, usia senja Anda, ini disebut sebagai: Metode Santing untuk membaca wajah. Dari alis bisa nampak relasi dengan saudara, adik dan kakak Anda. Dari hidung bisa nampak harta kekayaan Anda. Dari mata bisa nampak apakah batin Anda bersih. Dari bibir, ujung hidung, dari hidung bisa nampak harta kekayaan, dari bibir bisa terlihat apakah Anda bisa menjadi seorang pejabat, menjadi pejabat mesti lihat bentuk bibir Anda, bagian dagu untuk melihat pelayan Anda, semua pendukung di bawah Anda bisa terlihat dari dagu Anda; Ekor alis untuk melihat hubungan asmara Anda, jika Anda menyisir rambut, di bagian sini ada ujung lancip, dari guratan di sana bisa nampak berapa jumlah istri Anda, semua fitur wajah bisa digunakan untuk mengamati diri Anda, dari telinga bisa terlihat kesehatan dan panjangnya usia Anda. Bisa tidak? Istana saudara (alis), istana harta (hidung), istana batin (mata), istana asmara (ekor alis), istana kedudukan (bentuk bibir), istana bawahan (dagu), serta berapa banyak istri Anda, semua tercatat di bagian atas, apa ini? Ini disebut metode dan tujuan. Mempelajari Lamdre juga mesti pelajari metode dan tujuan, apa metode dan tujuan Anda? Bagaimana Anda melangkah? Anda ingin menjadi orang yang bagaimana, kelak Anda ingin mencapai tingkatan apa, semua memerlukan metode dan tujuan. Anda ingin belajar abhiseka apa? Abhiseka kalasa, abhiseka sadhana internal, Abhiseka Anuttaratantra, Abhiseka Mahapurna, setiap abhiseka punya metode dan tujuannya, dari anubhava bisa nampak tingkat bhavana Anda, sampai di mana kah bhavana Anda, di sini lah intinya. Meskipun yang tadi diceritakan hanyalah sebuah lelucon, akan tetapi memang nyata.
◎ “ Wu Zetian membuktikan bahwa kesuksesan tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin; Zhu Yuanzhang membuktikan bahwa kesuksesan tidak ada hubungannya dengan kelahiran; Napoleon membuktikan bahwa kesuksesan tidak ada hubungannya dengan tinggi badan; Jack Ma membuktikan bahwa kesuksesan tidak ada hubungannya dengan penampilan; Bill Gates bisa membuktikan bahwa kesuksesan tidak ada hubungannya dengan latar belakang akademis; Saya sendiri membuktikan bahwa kesuksesan tidak ada hubungannya dengan saya.” Mahaguru membuktikan bahwa setiap orang yang tekun berbhavana bisa mencapai keberhasilan.
“Tahun lalu, tetangga bertamasya ke Thailand, ia pulang dengan membawa sebotol besar arak ular, di dalamnya ada seekor ular sendok besar, setiap hari ia minum sedikit, bahkan memamerkan kepada teman-temannya bahwa arak ini sungguh mujarab, dan kondisi tubuhnya semakin baik.”, lihatlah Mahaguru duduk dengan sangat tegak, postur tubuh semakin baik. “Saya juga merasa ia lebih bersemangat dibandingkan yang dulu, akhir-akhir ini, kelihatan lebih muda beberapa tahun. Pagi hari ini, araknya sudah habis diminum, ia mengambil ular sendok itu dan ingin merebusnya, untuk diminum kuahnya, saat itu, barulah ia mendapati bahwa ular itu terbuat dari plastik.” Kelihatanya, suplemen apa pun tidak penting, yang paling penting adalah spiritual! Benar! Setelah makan suplemen, merasa semakin bersemangat, setelah menekuni sekali sadhana, Anda merasa anubhava sangat baik, namun Anda mesti benar-benar memperoleh anubhava yang sesungguhnya, menekuni sadhana dengan sungguh-sungguh, arus Dharma benar-benar mengabhiseka diri Anda, Anda sendiri bisa merasakan arus Dharma mengaliri diri Anda.
Saat berkunjung ke Malaysia, sungguh, angkasa mengalirkan arus Dharma, sangat panjang, semua orang memotretnya, juga ada pelangi yang tegak lurus ke arena upacara. Selain itu, saat memotret Mahaguru, kadang Mahaguru menjadi 2, yang satu adalah Mahaguru dalam ukuran besar sampai atap, dan yang satu adalah Mahaguru yang duduk di atas Dharmasana, ada 2 Mahaguru, kenapa yang satu sangat tinggi, dan yang satu sangat pendek? Tentu saja saya pendek, lihatlah Yiting, jika saya melepas sepatu hak tinggi, saya bahkan lebih pendek dari dia, ia masih berusia 12 tahun, dan sudah lebih tinggi dari saya. Akan tetapi, tubuh sejati saya, sungguh lebih tinggi dari atap.
◎ Mahaguru pernah bertemu dengan beberapa tokoh besar, saya juga tidak merasa rendah diri, meskipun postur tubuh saya pendek dan kecil, tapi saya merasa setinggi atap, ada anubhava seperti ini. Apakah saat bersadhana, ketika perhatian Anda terpusat, arus Dharma mengalir dalam tubuh Anda, Istadevata memasuki tubuh Anda, Dharmabala memasuki tubuh Anda, Anda merasa diri sendiri menghasilkan ‘power’, muncul kekuatan, mesti ada rasa seperti ini barulah merupakan anubhava kontak yoga.
Di Kaohsiung ada seorang gadis yang menelepon polisi lalu lintas, ia menelepon sambil menangis dan menuturkan: “Kabut terlalu pekat, lampu lalu lintas tidak jelas, pagi hari ini telah menerobos 6 lampu merah, berapa banyak denda yang harus saya bayar?” Polisi lalu lintar menjawab: “Kendarai mobilmu dengan tenang! Karena kabut terlalu pekat, maka foto bukti pelanggaran Anda juga pasti tidak jelas.” Sampai lampu lalu lintas tidak jelas, bagaimana bisa didenda? Kamera mengambil gambar, bahkan nomor kendaraan pun tidak jelas, jadi tenang saja. Ini adalah fenomena kontak yoga. Lewat jam 1 tengah malam, suami belum pulang, istri menelepon 10 teman suami untuk menanyakan keberadaan suaminya, setiap orang menjawab: “Malam ini dia memang bersama dengan saya.” Ketika menelepon orang yang ke 11, jawabannya juga sama. Begitu ponsel teman ini berbunyi, setelah mengangkat ponselnya, dengan panik ia berteriak: “Kak! Tidak peduli di mana pun Anda, cepatlah pulang! Istri Anda menelepon ke mana-mana mencari Anda!”
◎ Satu hal yang penting, saat Anda bersadhana, lebih baik tidak lagi memikirkan hal lain, jangan ada pikiran khayal. Saat pikiran lain mulai masuk, mesti langsung diamati, langsung menjapa sebuah mantra: “Pei!” untuk menghapusnya, sebab pikiran yang bercabang menyebabkan Anda tidak akan bisa berkontak yoga.
Ketika Anda tekun berlatih pengamatan, berhasil mengamati pikiran yang bercabang, berarti Anda telah mengalami kemajuan, bhavana telah naik satu tingkat. Demikian pula dengan menjapa sutra, saat pikiran kacau masuk, ibarat televisi menyiarkan iklan, saat Anda nonton televisi, mendadak muncul iklan, Anda tidak suka lihat iklan, maka Anda memindahkan ke saluran yang lain. Anda mesti lakukan hal yang sama, saat Anda bersadhana, jika pikiran kacau atau iklan masuk, Anda langsung japa “Pei!”, lakukan sekali sadhana dengan baik dan bersih, arus Dharma pasti terus masuk, Istadevata pasti muncul, saat Anda bersadhana tanpa pikiran bercabang, dengan jelas visualisasi Istadevata, Anda juga menggunakan kiat dan metode, maka Istadevata pasti muncul. Beberapa hari lalu, saat saya mentransmisikan sadhana di Vihara Vajragarbha Chuanlv (傳律雷藏寺傳), Sadhana Nagesvararaja Buddha, demikianlah mudranya (Mahaguru memperagakan), mudra ini mirip dengan Mudra Kalacakra, akan tetapi 10 jari tidak bersilangan, kedua ibu jari saling sentuh, ketahuilah, kedua ibu jari mesti bergesekan tiga kali, dengan demikian Anda bisa menyentuh Hati Nagesvararaja Buddha, ini adalah sebuah kiat. Beliau tahu Anda sedang menekuni sadhana-Nya, saat tubuh, ucapan, dan pikiran Anda bersih, Beliau dapat memasuki diri Anda, Anda juga tahu bahwa Beliau sungguh memasuki diri Anda, Anda manunggal dengan Nagesvararaja Buddha.
Ada sepasang suami istri yang bertengkar setiap hari, suaminya terus menahan diri, tapi akhirnya, suatu hari, istrinya berteriak: “Aku sudah tidak tahan lagi, aku harus cerai!” Tak disangka, suaminya langsung menangis keras. Istrinya tertawa dan berkata: “Kenapa? Merasa berat berpisah denganku?” Suaminya menggelengkan kepala, ia bicara sembari menangis: “Bukan. Sebabnya, kebahagiaan datang terlalu mendadak.” Suatu hari, XX datang mencari Mahaguru, dengan mimik sangat serius ia mengatakan: “Sekarang beginilah aku, menurut Anda, bagaimana aku kelak?” Saya memberitahunya: “Tidak masalah jika Anda mau pergi, semua bisa diberikan kepada Anda, mereka yang ikut Anda, semua untuk Anda.” Ia mengatakan : “Ada beberapa perkumpulan puja bakti yang ingin ikut aku, Thubten Ksiti juga ingin ikut aku, si A juga ingin ikut aku, caitya B juga ingin ikut aku…”, ia sudah berkeliling ke seluruh dunia, ia mengira dirinya sudah melebarkan sayap dan sudah bisa berdiri sendiri, ia ingin berdiri sendiri! Ingin memisahkan diri. Begitu saya mendengar ia ingin berdiri sendiri, sungguh, saya hampir menitikkan air mata, mengapa kebahagiaan datang terlalu mendadak? Anda mau pergi? Sungguh menggembirakan! Sungguh! Air mata saya menetes, sangat tersentuh, kenapa? Sebab kebahagiaan datang terlalu mendadak, akhirnya sebongkah batu besar di hadapan saya menyingkir sendiri. Saat itu, dengan gembira saya mengatakan: “Semua bisa saya berikan kepada Anda.” Hampir saja saya menjual diri sendiri. Bukan! Mana mungkin Padmakumara memisahkan diri dari Padmakumara, yang satu ke timur, dan yang lain ke barat? Pasti ada satu yang merupakan Padmakumara sejati, dan satunya adalah Padmakumara palsu, yang palsu pasti ingin meninggalkan yang asli, sebab yang asli tidak akan bisa dipalsukan, dan palsu bukanlah yang asli.
◎ Mahapadminiloka merupakan alam suci bersama bagi kita para Padmakumara, Mahapadminiloka manifestasi dari mata Buddhalocani, semua merupakan alam suci dari kita Padmakumara. Anda (XX) mengarang sendiri alam Pasukan XX, Anda menyatakan punya alam suci pribadi, aneh sekali, dari manakah alam suci Anda itu? Pasti jamban petani di zaman dahulu, sebuah tempat untuk mengumpulkan pupuk dari kotoran, itu adalah alam Anda (XX)! Alam suci kami ada di Negeri Buddha nan suci, di sana ada Air Delapan Pahala Kebajikan, sedangkan alam Anda adalah jamban. Kebahagiaan sungguh datang dengan mendadak, Zhenfo Zong masih bisa tertolong.
Semut bersiap menikah dengan gajah, semut mengatakan: “Kamu sudah pasti tidak akan mengadakan jamuan?” Menikah mesti menjamu kerabat dan teman, gajah menggelengkan kepala: “Tentu saja tidak, sebab kerabat dan teman kamu terlalu banyak, kita bisa rugi.” Sungguh! Jika seisi sarang semut keluar, pasti akan rugi, semut langsung menyahut: “Benarkah? Sebanyak apa pun kerabat dan teman saya, tetap tidak sebanding dengan kerabat dan temanmu, mereka sangat gemar makan, porsi makan semua semut bahkan tidak sebanding dengan banyaknya porsi makan satu kerabat kamu.” Sungguh! Teman gajah bisa makan dengan sekali lahap. XX menyangka bisa makan Zhenfo Zong dengan sekali lahap, tak disangka, Zhenfo Zong justru semakin berkembang, sama sekali tidak merugi, Zhenfo Zong semakin bersatu!
Lelucon yang terakhir, pada saat usia pertengahan, kehidupan manusia ibarat Kisah Perjalanan ke Barat, memiliki tekanan dari Sun Gokong, tahukah Anda tekanan Sun Gokong? Di kepalanya ada simpai mantra, asalkan menjapa “Om. Mani. Padme. Hum”, kepalanya langsung sakit; Pada usia pertengahan, postur tubuh akan menjadi Ti Patkai, Huijun terus menatap saya, berharap supaya saya membicarakan dia; Model rambut dari Sha Wujing, bagaimana model rambut Sha Wujing? Botak di tengah. Cerewetnya mirip dengan Tong Samcong. Dan yang paling penting adalah makin dekat dengan Langit Barat. Sungguh! Di usia pertengahan Mahaguru, masih merasa diri sendiri sangat perlente, tidak ada foto usia pertengahan, merasa diri sendiri cukup tampan, tapi tahukah Anda? Semenjak usia pertengahan, ibarat meluncur di perosotan, saat berada di tanjakan sangat pelan, namun sampai pada usia pertengahan, sangat cepat ibarat meluncur di perosotan. Oleh karena itu mesti menghargai waktu yang ada, gunakan untuk berbhavana dengan sebaik-baiknya, dan memperoleh pencapaian.
Cara berpakaian wanita sungguh sangat penting, mengenai cara berpakaian pria, saya tidak tahu bagaimana, saya hanya punya satu macam jubah, saya bertanya kepada Gurudara, ke mana jas saya yang dulu? Dasi saya? Celana panjang saya? Jas saya yang mahal? Gurudara mengatakan semua telah diberikan kepada orang lain. Benar tidak? Anda telah memberikan semua jas dan pakaian saya kepada orang lain. Saya hanya punya beberapa pakaian olahraga, saat berolahraga mesti mengenakan pakaian olahraga, jubah Lama tidak cocok untuk olahraga, apakah celana renang saya masih tersimpan dengan baik? Celana renang masih ada.
◎ Jubah yang dikenakan Mahaguru adalah teladan bagi sadhaka, sadhaka mesti selalu mengenakan tricivarani, kecuali saat tidur, boleh mengenakan pakaian tidur, mengenakan pakaian dalam, saat keluar mesti mengenakan jubah Lama, atau rompi naga, dalam berpakaian mesti rapi, bagi saya jubah ini adalah merek nomor satu. Mengenakan pakaian bermerek belum tentu dilihat oleh orang, akan tetapi saat keluar mengenakan jubah Lama, setiap orang akan melihat Anda. Belajar Buddha mesti perhatikan penampilan, ini dalam hal lokiya, ada juga bagian dalam, yang tergolong Lokuttara, kita mesti punya paras yang benar-benar welas asih, dan bukan kamuflase belaka. Bhavana kita, kepala gundul kita, semua merupakan tanda keagungan kita. Menurut saya, apabila sekarang saya berambut, tentu saja tidak akan nampak anggun, bukan paras yang anggun, menurut saya, setelah menggunduli kepala, barulah benar-benar paras yang anggun, terlebih, perilaku kita mesti sesuai dengan aturan, mesti memahami vinaya, segala perilaku dan segala tindak-tanduk kita sedang diperhatikan oleh umat manusia, Anda mesti menjadi seorang sadhaka yang sesuai dengan kriteria. Upasaka upasika juga sangat agung, meski masih berambut, tapi wajah mesti memancarkan wibawa seorang sadhaka, di bagian dalam maupun luar, mesti menaati sila yang telah diajarkan oleh Sang Tathagata, membentuk paras anggun dari seorang upasaka dan upasika yang sejati.
Om Mani Padme Hum.