Bab 1. Bag 4.3. Memahami Mengapa Dibagi Menjadi Dua . Bag 5.1. Mengupas Keraguan.
Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana
- Sngagsrim Chenmo -
Oleh Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu
26 Juli 1994
Bab 1.
Bagian 4.3. Memahami Mengapa Dibagi Menjadi Dua .
Bagian 5.1. Mengupas Keraguan.
Hari ini kita kembali mengulas ‘Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana’ ( Sngagsrim Chenmo / Mi-zong-dao Ci-di Guang-lun /密宗道次第廣論 ) : Bagian 4.3. Memahami Mengapa Dibagi Menjadi Dua dan bagian 5.1. Mengupas Keraguan.
Di sini ada satu bagian yang membahas mengenai pembagian Mahayana menjadi dua yana, yaitu ‘Paramitayana’ dan ‘Tantrayana’. Sesungguhnya banyak orang yang mempertanyakan perihal Mahayana yang mencakupi dua yana ini,
Banyak orang yang berpendapat bahwa tidak seharusnya Tantrayana digolongkan dalam Mahayana. Namun bagaimana kenyataannya ? Kita juga berpendapat demikian, sebab dalam Tantrayana ada kekhususannya dan maknanya sendiri. Apabila dijajarkan dengan Paramitayana dalam Mahayana, singkat kata tetap nampak berbeda.
Mengapa Tantrayana juga digolongkan dalam Mahayana ? Sebab utamanya adalah berdasarkan besarnya tekad, inilah mengapa Mahayana dan Tantrayana disatukan. Di sini dikatakan Paramitayana dan Tantrayana disatukan menjadi Mahayana, sebab utamanya ada pada besarnya tekad.
Dalam Mahayana ada ‘Madhyamika’ dan ‘Vijnapti-matra’. Bhavana dalam Tantrayana juga tidak sepenuhnya berdasarkan ‘Madhyamika’ dan ‘Vijnaptimatra’. Keseluruhan bagian ini membicarakan mengenai hubungan antara Tantrayana dan Paramitayana, juga membicarakan bahwa Paramitayana tidak selalu sama dengan Tantrayana.
Apabila diulas berdasarkan metode pembagian seperti ini, kalimat terakhirnya sungguh menarik. “Jika tidak demikian, maka di dalam Mantrayana, harus terdapat banyak ‘Yana’.” Kita berpendapat : Seharusnya Tantrayana tetap dibedakan dari semua ‘Yana’ yang lain, tidak seharusnya dimasukkan dalam Mahayana, meskipun Tantrayana juga bertujuan untuk menuntun semua makhluk, namun metode bhavananya benar-benar berbeda dengan Hinayana maupun Mahayana.
Mengapa dalam Tantrayana juga dapat didirikan banyak ‘Yana’ ? Sesungguhnya metode Tantrayana, mulai dari fondasi hingga yang paling mendalam, semua mempunyai kekhususannya masing-masing. Menurut saya, yana dalam Tantrayana dapat dibagi sebagai berikut :
Yang pertama, ‘Rajayana’, yaitu ‘Raja Umat Manusia’ , sadhaka dapat menjadi raja di antara umat manusia. Saat ini Anda belum mengetahui betapa besarnya berkah karunia yang dihasilkan dari penekunan sadhana Tantrayana. Sesungguhnya, sekalipun kalian hanya menekuni satu macam sadhana saja, misalnya pujana ( persembahan ), pahala kebajikan yang dihasilkan dari penekunan pujana saja sudah sangat besar. Ada pujana manifestasi dari visualisasi, juga ada pujana homa, yang bila ditekuni maka kelak di kehidupan mendatang Anda akan memperoleh apa yang diharapkan.
Mungkin Anda mengatakan : “Aduh ! Seumur hidup saya miskin sekali, saat hendak menekuni Sadhana Tantra, bahkan untuk mendirikan altar mandala saja sangat kesulitan.” Peralatan untuk altar juga sangat mahal. Seperti tungku api homa ala jepang, harus ditata dengan sangat agung, semua disepuh emas, membutuhkan dua puluh ribu Dolar Amerika.
Seperti tungku api homa Mahaguru di Rainbow Villa, sangat indah dan agung, tapi saya tidak mempergunakannya. Mengapa ? Sebab terlampau mahal ! Hanya menjadi pajangan. Yang dipergunakan justru tungku yang lebih kasar, buatan Taiwan dan Amerika ( Mahaguru tertawa ) . Lebih baik memakai yang lebih kasar dan murah, tidak sampai hati untuk menggunakan tungku api homa yang demikian indah ? Coba lihat mangkuk dan piringnya, semua disepuh emas, bagian luar tungkunya juga semua disepuh emas, di atasnya masih ada stupa ratna, sangat indah ! Anda lihat, hanya hendak melakukan api homa saja harus mempersiapkan dua puluh ribu Dolar Amerika.
Sewaktu saya berkunjung ke Edmonton Kanada, ada seorang siswa yang sedang bersengketa di pengadilan. Saya bertanya : “Mengapa Anda bersengketa dengannya ?” Dia menjawab, “Sebab orang itu telah melarikan uang saya sebanyak seribu Dolar Kanada. “ Bersengketa di pengadilan demi seribu Dolar Kanada ? Coba lihat, betapa miskinnya siswa kita !
Saya menjumpai banyak yang mengirim surat mengenai keinginannya untuk berhasil menagih hutang, sebab ada orang yang telah berhutang padanya selama puluhan tahun dan belum dikembalikan, ia tidak sanggup melupakan ini, berapakah besar hutangnya ? Lima ribu Dolar Amerika. Dia tidak sanggup melupakan, selama dua puluh tahun dia terus teringat , terus menulis surat kepada Mahaguru , memohon supaya Mahaguru menggunakan Sadhana Abhicaruka untuk menaklukkan pihak lawan supaya membayar hutang.
Coba bayangkan, sebuah tungku api homa dalam Tantrayana seharga dua puluh ribu Dolar Amerika, tentu saja tidak sanggup memperolehnya. Seperti altar di Rainbow Villa, ada Sakyamuni Buddha, Bhaisajyaguru Buddha dan Amitabha Buddha, tiap rupangnya seharga dua puluh Dolar Amerika. Sedangkan yang lainnya, apabila dijumlahkan, total sekitar tiga ratus ribu Dolar Amerika. Hanya satu altar itu saja, di antaranya ada Avalokitesvara Bodhisattva yang dikirimkan dari Singapura, sepenuhnya terbuat dari batu kumala dan untuk mengangkatnya delapan orang sekalipun tidak akan sanggup, rupang itu tak ternilai harganya. Berapa biaya untuk mendirikan sebuah altar mandala ?
Namun, apabila dalam kehidupan saat ini Anda miskin, tidak apa, jangan kuatir ! Sebab hanya dengan menekuni sadhana dasar dalam Tantrayana saja, keberhasilan yang diperoleh adalah keberhasilan seorang raja, oleh karena itu disebut sebagai Rajayana. Yang pertama adalah Anda harus menguasai sadhana pujana dalam Tantrayana, Anda harus tahu bagaimana mentransformasikannya, maka berkah Anda dalam kehidupan yang akan datang setidaknya dapat menjadikan Anda sebagai seorang raja. Jangan dilihat betapa miskinnya dalam kehidupan saat ini, di kehidupan yang akan datang, kalian semua menjadi raja. Di kehidupan yang akan datang apabila Mahaguru ingin menjadi raja, entah siapa yang menjadi ratunya ? ( Semua tertawa ) , oleh karena itu sekalipun Anda tidak pandai dalam penekunan Tantrayana, hanya menekuni yang paling dasar saja dapat menjadikan Anda sebagai raja di antara umat manusia.
Saya beritahu sebuah rahasia, banyak orang yang saat ini menjabat sebagai presiden, direktur dan raja, pada kehidupan lampaunya pernah menekuni Tantrayana.
Banyak raja yang kehidupan lampaunya adalah seorang yang menjalani pravrajita ( meninggalkan keduniawian ), oleh karena itu kalian semua sangat memiliki berkah. Pada kehidupan kali ini kalian telah menjalani pravrajita , luar biasa ! Berkah karunia yang dihasilkan dari penekunan Dharma adalah menjadi raja selama beberapa kehidupan, tapi cukup memiliki satu permaisuri saja, jangan terlampau banyak selir ! ( tertawa )
Selanjutnya apa ? Vidyadharayana. Rajayana adalah ketika terlahir di dunia manusia akan menjadi raja, sedangkan Vidyadharayana adalah saat terlahir di surga akan menjadi Dewa Rsi. Ketika Anda menekuni mantra, telah menjapanya sampai sangat banyak, meskipun Anda belum mencapai keberhasilan dalam sadhana, namun Anda telah merupakan seorang Dewa Rsi ! Oleh karena itu disebut sebagai Vidyadhara Rsi.
Inilah yang kedua, yaitu Vidyadharayana, arti dari vidyadhara adalah menjapa mantra. Meskipun Anda hanya menekuni penjapaan mantra, dalam Tantrayana ada diajarkan bahwa Anda dapat mengadhistana air dan beras, Anda berada di luar ruangan melakukan persembahan : “Om. A. Hum” menuliskannya di atas air atau beras, kemudian menebarkannya di luar, menurut Tantra, semua burung yang memakan beras atau meminum air tersebut , di kehidupannya yang akan datang mereka akan terlahir di Buddha-ksetra. Hanya dengan memakan beras pujana manifestasi Anda, yang telah Anda adhistana hanya dengan mantra : “Om A Hum” yaitu Tri-aksara-vidya, maka mereka akan terlahir di Buddha-ksetra. Betapa besarnya kekuatan mantra ! Mantra bermanifestasi menjadi cahaya, daya mantra sangat menakjubkan.
Semua mantra tantra sangat menakjubkan, sangat mendalam dan sangat unggul. Oleh karena itu saat membahas mengenai mantra, di dalam sutra, Hyang Buddha selalu mengatakan : “Tak terperikan !” Apabila Anda dapat menjapa mantra hingga jutaan kali, puluhan juta bahkan milyaran kali, maka orang yang menekuni banyak sadhana sekalipun tidak akan dapat mengungguli Anda, sebab Anda telah terlebih dahulu mencapai tingkatan Vidyadhara Rsi. Oleh karena itu pahala penjapaan mantra sangat besar. Maka dalam Tantrayana masih dapat didirikan Vidyadharayana.
Selain itu, ada ‘Ksetra-parisuddhi-yana’ , dapatkah Anda terlahir di Buddha-ksetra ? Asalkan Anda beryukta dengan yidam, berarti Anda telah sangat istimewa. Sadhana dalam Tantrayana, hanya sebuah ‘Mahanamaskara’, atau Mahapujana, atau Catursarana, atau Caturapramanacitta, atau Sadhana Vajracitta Bodhisattva saja sudah sangat istimewa. Apabila Anda menekuni sadhana-sadhana tersebut, semua telah melampaui metode eksoterik, apalagi apabila Anda dapat beryukta dengan yidam, maka daya dari yukta tersebut dapat memastikan Anda terlahir di Buddha-ksetra. Saya berani menjamin : “Pasti terlahir di Buddha-ksetra.”
Asalkan Anda beryukta dalam Sadhana Yidam, dalam berbagai kondisi senantiasa manunggal, senantiasa kokoh dan sangat terang, maka adakalanya bahkan tidak perlu lagi proses penjemputan. Inilah sebabnya dalam Tantrayana ada ‘Pencapaian Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini juga.’ Pada umumnya eksoterik adalah ‘Kebuddhaan Melalui Penjemputan’. Apa itu ‘Kebuddhaan Dalam Kehidupan Saat Ini Juga’ ? Yaitu Anda langsung menjadi Buddha, tidak perlu lagi dijemput oleh Tathagata dan semua pengiringnya, inilah letak keunggulan Tantrayana. Maka ketika Anda telah beryukta dengan yidam, tidak perlu lagi kuatir dan bertanya-tanya : “Apakah Buddha akan datang ?” , “Apakah Amitabha Buddha, Avalokitesvara Bodhisattva dan Mahastamaprapta Bodhisattva akan datang menjemput ?” Tidak perlu kuatir ! Sebab Anda sendiri mampu bermanifestasi , Anda sendiri adalah Tathagata.
Pada saat kita bersadhana, yidam ada di angkasa, kemudian berpindah ke atas ubun-ubun Anda, berubah menjadi titik cahaya, turun menyusuri nadi sushumna ( nadi tengah ) Anda hingga tiba di cakra anahata ( cakra ulu hati ), titik cahaya tersebut semakin membesar hingga sebesar tubuh Anda, dalam sekejap Anda telah berubah menjadi yidam. Kita sering berlatih visualisasi ini.
Sedangkan Buddhisme eksoterik biasanya hanya demikian : Setelah dia meninggal dunia, terbaring di atas kasur, segeralah melafal Nama Buddha ! Segera mengundang Trini Arya Sukhavatiloka : Amitabha Buddha, Avalokitesvara Bodhisattva dan Mahastamaprapta Bodhisattva , supaya Beliau semua membawa padmasana menjemput Anda. Anda harus melafal nama Nya hingga sangat mahir, melafal hingga kondisi satu pikiran tak kacau, melakukan pengundangan yang sepenuhnya manunggal, maka Trini Arya Sukhavatiloka akan menjemput Anda, dengan demikian barulah Anda akan terlahir di Sukhavatiloka. Namun ini merupakan sisi eksternal, kehadiran Beliau adalah secara eksternal, bukan merupakan manifestasi batin Anda. Namun Sadhana Tantra berada di dalam, saat Anda menekuni Sadhana Yidam, Ia akan bermanifestasi sesuai waktunya dan Anda sendiri mampu setiap saat berubah menjadi yidam, dengan demikian Anda mampu berpulang secara mandiri, tidak perlu lagi melafal Nama untuk berharap Beliau hadir. Oleh karena itu , dikarenakan dalam Tantrayana juga terdapat metode kelahiran di Ksetra-parisuddhi, maka dapat disebut sebagai Ksetra-parisuddhi-yana.
Kemudian lebih maju lagi adalah Buddhayana. Pencapaian Kebuddhaan dalam Tantrayana hanya mengutamakan ‘Pencapaian Kebuddhaan Dalam Kehidupan Saat ini juga.’ , diri sendiri yang berpulang, diri sendiri yang bermanifestasi menjadi terang, cahaya manifestasi menjadi Dharmakaya Buddha. Yana dalam Tantrayana dapat dikatakan membagi Buddha menjadi : Nirmanakayabuddhayana, Sambhogakayabuddhayana dan Dharmakayabuddhayana.
Apa itu Buddha Nirmanakaya ? Hari ini, semua yang duduk di sini, semua adalah Buddha Nirmanakaya, Anda menekuni Tantrayana dan memperoleh abhiseka ‘phala’, telah dianugerahi gelar Buddha , maka Anda adalah Buddha ! Kiat yang paling utama dalam Tantrayana adalah : “Anda adalah Buddha ! Siapakah Buddha ? Anda adalah Buddha !” Ini disebut ‘Buddha Nirmanakaya.’ Dalam Tantrayana da tiga macam Buddha, seperti saya ini, merupakan Buddha Nirmanakaya, mengenakan jubah ; Sedangkan Buddha Sambhogakaya hanya berjubah separuh badan ; Buddha Dharmakaya tidak mengenakan jubah. Mengapa Buddha Dharmakaya tidak mengenakan jubah ? Sebab tidak berwujud. Buat apa jubah ? Sebab Beliau adalah Kesadaran Agung Semesta, Beliau manunggal dengan semesta ini, buat apa jubah ? Buddha Dharmakaya tidak berwujud dan tanpa atribut, tidak ada jubah ; Buddha Sambhogakaya hanya mengenakan separuh, seperti Amitabha Buddha dari Sukhavatiloka merupakan Buddha Sambhogakaya, demikian pula dengan Padmakumara dari Mahapadminiloka, juga merupakan Buddha Sambhogakaya. Semuanya yang hari ini duduk di sini, mengenakan pakaian, semua adalah Buddha Nirmanakaya.
Menekuni Bhavana dapat merealisasi Pencerahan Batin Sendiri, setelah Tercerahkan, batin sejati akan hadir, memahami dengan jelas bahwa diri sendiri adalah Buddha Nirmanakaya yang hidup, diri sendiri adalah Buddha Hidup. Bukankah dalam Tantrayana ada Buddha Hidup ? Apakah dalam eksoterik ada Buddha Hidup ? Apakah ada Rinpoche ? Apakah ada Hutuktu ? yang artinya Buddha Hidup Titisan. Namun saat Anda telah Tercerahkan, Anda adalah Buddha Hidup. Ini hanya ada dalam Tantrayana, oleh karena itu ada Nirmanakayabuddhayana.
Apa itu Sambhogakayabuddhayana ? Setelah Anda merealisasi ‘purvanivasanusmrtijnanam’ ( kemampuan mengingat semua kehidupan lampau ) , Anda telah jelas mengetahui di mana yidam Anda sendiri , Anda memiliki Ksetra-parisuddhi sendiri, seperti makna dari ‘Xi-di. Hum’, Xidi adalah Ksetra-parisuddhi, Hum adalah keberhasilan – yaitu merealisasi keberhasilan Ksetra-parisuddhi Anda sendiri.
‘Om. Gu-lu. Lian-sheng. Xi-di. Hum’ . ‘Om’ adalah Kesadaran Semesta, ‘Gu-lu’ adalah Guru pembimbing ; ‘Lian-sheng’ adalah Buddha Hidup Lian-sheng. ‘Hum’ adalah keberhasilan Ksetra-parisuddhi. ‘Om. Gu-lu. Lian-sheng. Xi-di. Hum’ ditambah dengan ‘A. He. Sa. Sha. Ma. Ha’ bermakna semua makhluk di enam alam berpulang pada Ksetra-parisuddhi, memperoleh keberhasilan.
Oleh karena itu, saat menekuni mantra ini, berarti Anda sedang menekuni keberhasilan Ksetra-parisuddhiyana, kemudian kelak Anda sendiri menjadi Buddha , sehingga di dunia ini Anda adalah Nirmanakayabuddhayana, sedangkan Ksetra-parisuddhi Anda adalah Sambhogakayabuddhayana. Setelah Anda sendiri mencapai Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini juga, maka inilah Dharmakayabuddhayana. Anda telah melebur dalam Samudra Vairocana.
Demikianlah di dalam Tantrayana dapat didirikan banyak ‘yana’, saya sendiri yang membaginya, ini tidak tertulis dalam risalah ; Namun, risalah ini menyatakan : “Jika tidak demikian, maka dalam Mantrayana, juga dapat didirikan banyak ‘yana’.”
Sesungguhnya di dalam Mantrayana, hanya dengan sebuah metode penjapaan mantra Anda dapat mendirikan Rajayana. Sebab Anda menekuni pujana dan penjapaan mantra. “Om. Saerwa Datajiada Yidamu Gululana Mianchala Kan Niliye Dayemi.” Hanya menjapa mantra ini saja Anda dapat menjadi raja ; Hanya menjapa mantra ini dapat memasuki Rajayana. Seperti pelafalan Mantra Dewa Bumi, banyak orang melafalkannya, bahkan di aliran eksoterik juga menjapanya, Anda dapat menjadi seorang tuan tanah, seperti seorang pimpinan kota, berkahnya sangat besar, ini semua tergolong ruang lingkup Rajayana.
Anda juga dapat menekuni Vidyadharayana menjadi Vidyadhara Rsi. Saat Anda telah menjapa mantra dalam jumlah yang sangat banyak, berkah Anda telah terkumpul di surga, Anda tiba di Surga Vidyadhara, juga di Surga Ao-ming, menjadi Vidyadhara Rsi , sebab mantra dapat memancarkan cahaya, sungguh tak terperikan !
Saat Anda mencapai keberhasilan dalam Sadhana Yidam , Anda dapat tiba di Ksetra-parisuddhi Yidam Anda.
Hanya sebuah Buddhayana, di dalamnya telah terdapat Nirmanakayabuddhayana, Sambhogakayabuddhayana dan Dharmakayabuddhayana, sungguh sangat agung !
Oleh karena itu, seharusnya dalam Tantrayana masih dapat didirikan banyak ‘Yana’.
Seharusnya Tantrayana tidak dimasukkan dalam Mahayana, harus berdiri sendiri sebagai Tantrayana atau Mantrayana. Ada orang yang berpendapat bahwa teks mantra-mantra juga digolongkan ke dalam Tripitaka, sesungguhnya tidak boleh ! Seharusnya berdiri sebagai sebagai Mantra-pitaka, sehingga menjadi 12 Bagian Catur-pitaka ; Mantra dapat dijadikan menjadi sebuah ‘pitaka’, menjadi Mantrapitaka.
Oleh karena itu kita merasa bahwa Tantrayana sangat agung, hanya satu buah sadhana saja sudah berbeda dengan yang lain, berbeda dengan metode umum dalam Buddhisme. Selain itu juga sangat istimewa, sangat unggul , melampaui dan luar biasa.
Semoga Anda sekalian dapat menghargai Sadhana Tantra Zhenfo. Anda perhatikan tahapan bhavana tersebut : Terlebih dahulu adalah penekunan yidam, kemudian menekuni ‘Sadhana Dalam’, dilanjutkan dengan Sadhana Guhya, berlanjut ke ‘Guhyatiguhya’ ; Tahapan ini sangat jelas, bukan pembagian asal-asalan. Saya harap semua dapat menghargai Sadhana Tantra.
Om Mani Padme Hum
26 Juli 1994