2018-07-08 Tekun Berlatih Kundalini Sesuai Kiat Dapat Mengamati Cahaya Kundalini
Ceramah Lamdre ke-153 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Skanda Bodhisattva dan Sangharamapala, 8 Juli 2018 di Rainbow Temple Amerika Serikat
Sembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada Adhinatha homa hari ini : Skanda Bodhisattva dan Sangharamapala.
Gurudara, Tenzin Gyatso Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini : Sdri. Judy, istri dari Dubes Liao Dongzhou dari Kedutaan Besar Taiwan di Swedia dan Norwegia. Penasihat hukum TBF, pengacara Lu Wenxiang, dan pengacara Zhou Huifang. Akuntan TBF, sdri. Teresa dan suami. Bpk. Haha Letnan Jenderal dari Indonesia. Pengusaha sukses dari Indonesia, Ibu Ji-na-ka-na-na. Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Yaqi. Anggota tim profesor doktor Zhenfo Zong : prof. Ye Shuwen. Setjen terdahulu Lotus Light Charity Society Taiwan, sdr. Tian Yueyi dan istri. Datuk dari Malaysia : sdr. Li Haian, Datin Li Jing dan putrinya sdri. Li Qi. Datin dari Malaysia, sdri. Jufei. Penyanyi dari Malaysia, Xiao Tiantian. Wakil ketua Hong Kong Asia Youth Association, sdr. Chen Junda, pengusaha dari Hong Kong : sdri. Chen, dr. Gao Huanxian dan istri, dr. Zhuang Junyao dan ayahnya, Anggota dewan urusan emigran, Shifu Mai Xianhui. Selamat sore semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Taiwan ) Selamat sore semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton )
Hari Minggu depan, tanggal 15 Juli adalah Festival Bahari yang sekarang disebut Festival Naga, pada hari itu pergi ke Chinatown, jadi tidak ada upacara. Minggu depannya lagi, tanggal 22 Juli, adalah Upacara Homa Mahottara Heruka. Mahottara Heruka merupakan satu Adhinatha yang sangat berkekuatan di antara upacara Vajra dalam Zhenfo Zong, Beliau dapat menyembuhkan penyakit, mantra-Nya adalah : “Om. Biezha. Zhuoda. Mahaxie. Xili. Haluga. Hum Hum Pei.” Mudra-Nya seperti ini, ( Mahaguru memperagakan ), Beliau punya banyak mata, banyak kepala, wujudnya sangat istimewa. Hevajra, Guhyasamaja, Cakrasamvara, Yamantaka, dan Mahottara Heruka adalah Sadhana Pancamahavajra dalam Tantra ; Ada juga yang berpendapat tidak menggunakan Mahottara Heruka, jadi diganti dengan Kalacakra Vajra, ada berbagai macam pendapat. Ada yang memasukkan Mahottara Heruka, ada yang Kalacakra Vajra, kedua Adhinatha ini saling menggantikan, demikianlah menurut apa yang saya ketahui.
◎ Tbboyeh ( Zhenfo Boye Zang -真佛般若藏 ) dalam Zhenfo Zong berisi materi yang sangat lengkap, dan manfaatnya sangat banyak. Selain itu, tidak hanya buku elektronik, namun tersedia juga dalam bentuk buku suara. Silakan bergabung dalam keanggotaan Tbboyeh. Karya tulis Mahaguru : ‘Huangjin de Juzi’ ( Arti harfiah : Petuah Mulia -黃金的句子 ) secara singkat adalah petuah mulia, akan tetapi jika menggunakan istilah petuah mulia, banyak orang yang tahu bahwa dulu Mahaguru pernah menulis buku ‘Petuah Mulia’. Oleh karena itu diubah menjadi ‘Huangjin de Juzi’ yang sebenarnya masih berupa petuah mulia. Di dalamnya terdapat kiat yang penting. Harap semua memerhatikan buku ini.
◎ Hari ini membahas Dewa Skanda atau Skanda Bodhisattva. Mantra-Nya adalah : “Om. Weituo Tianduo. Mahatianduo. Suoha” Mantra Sangharamapala adalah : “Om. Qielan. Xidi. Hum” Mudranya sama, Skanda Bodhisattva di sebelah sini, Sangharamapala di sebelah sini. Sangharamapala di Tiongkok adalah Guanshengdijun, wujudnya sama persis. Dalam sutra Buddha ada tertulis, dalam Pertobatan 3000 Buddha disebutkan bahwa di masa mendatang ada 3000 Buddha di dunia, pemimpin Seribu Buddha mendatang periode pertama adalah Padmaprabha Buddha ( Huaguang Fo ) ; Pemimpin Seribu Buddha mendatang periode kedua adalah Skanda, kelak Beliau mencapai Kebuddhaan dengan gelar Rucika Buddha ; Pemimpin Seribu Buddha mendatang periode ketiga adalah Maitreya Buddha. Di masa mendatang ada 3000 Buddha di dunia, yang pertama adalah Padmaprabha Buddha, yang kedua adalah Rucika Buddha, dan yang ketiga adalah Maitreya Buddha.
Kelak saat Maitreya Buddha terlahir di dunia, hampir semua insan di dunia saha dapat terseberangkan. Dalam sutra ada tertulis, saat Buddha parinirvana, ada Setan Kaki Cepat yang mencuri sarira Buddha, para Bodhisattva dan Arhat melihat setan itu membawa kabur sarira tersebut. Karena ia adalah Setan Kaki Cepat, setelah merebutnya ia pun kabur. Hanya Skanda Dharmapala yang segera mengejarnya, dan berhasil merebut kembali sarira Buddha, Skanda Dharmapala sendiri memiliki abhijna kaki dewata yang sangat cepat. Sangharamapala juga sama, zaman sekarang kecepatan mobil diukur dengan daya kuda. Dulu Guanshengdijun juga menunggangi kuda, kuda yang ditunggangi-Nya disebut Kuda Kelinci Merah, larinya sangat cepat, Beliau memiliki caranya sendiri, Beliau juga merupakan Dewa Berkaki Cepat. Sangharamapala saat ini merupakan Dewata Pelindung Vihara, Skanda Dharmapala juga merupakan Dewata Pelindung Vihara, terlebih adalah melindungi aula Mahavira.
Dulu saya telah membahas bangunan vihara di Tiongkok, begitu masuk pintu utama, ada Catur Maharajakayika, antara lain : Virudhaka, Dhrtarastra, Virupaksa, dan Vaisravana yang menjaga pintu utama, masuk lagi ke dalam, di hadapan nampak Maitreya Bodhisattva, menggunakan Bhiksu Budai dari Tiongkok sebagai wujud Maitreya Bodhisattva, dengan tawa menyambut tamu, tawa penuh sukacita ; Melewati Maitreya, tepat dibelakangnya nampak Skanda Dharmapala menghadap ke arah aula Mahavira. Dalam aula Mahavira terdapat Buddha trikala : Buddha masa lampau – Dipamkara Buddha, Buddha masa kini Sakyamuni Buddha, Buddha mendatang Maitreya Buddha ; Ada juga yang menyebutnya Buddha Triratna, begitu masuk aula Mahavira, di bagian tengah adalah Sakyamuni Buddha, di sisi tangan kanan adalah Bhaisajyaguru Buddha, di sisi tangan kiri adalah Amitabha Buddha. Selain itu, ada Pancadhyani Buddha : Vairocana Buddha, Aksobhya Buddha, Amitabha Buddha, Ratnasambhava Buddha, dan Amoghasiddhi Buddha.
◎ Pada umumnya Dharmapala vihara di Tiongkok adalah Skanda dan Sangharamapala, Beliau memiliki sadhana, yaitu : Sadhana Kaki Dewata Cepat, menuliskan aksara di atas kaki sendiri, yang satu menuliskan aksara di kaki sendiri, dapat mencapai banyak tempat, sadhana ini telah ditransmisikan di Hsinchu. Untuk Sangharamapala, kertas jiama diikatkan pada kaki sadhaka, merepresentasikan kuda, di malam hari bisa menunggang kuda mencapai segala tempat. Saat itu belum dibabarkan dengan mendalam. Ketahuilah, abhijna kaki dewata dari Skanda dan Sangharamapala dapat memasuki kehidupan lampau Anda, melihat masa lalu Anda ; Jika Anda ingin lihat masa depan, Anda juga bisa melihat masa depan Anda. Mereka memiliki kemampuan ini, bisa lihat masa lampau dan mendatang, bisa lihat trikala, yaitu lampau, sekarang, dan mendatang, jadi bukan hanya mencapai tempat yang ingin Anda tuju. Seperti saat ini kita ingin pergi ke Malaysia, saya menulis sebuah aksara ‘Ha’ di kaki, saat saya melakukan perjalanan astral, dalam sekejap pikiran, dengan cepat saya bisa mencapai Malaysia. Jika saya ingin ke Eropa, pergi ke Swedia menjumpai dubes Liao, ikat kertas jiama di kaki, berdoa kepada Buddha dan Bodhisattva, berdoa kepada Sangharamapala : “Saya ingin menunggangi Kuda Dewata, menuju ke Swedia untuk melihat apa yang dilakukan oleh dubes Liao.” Anda pun bisa “Wes..” ! Langsung menunggangi Kuda Dewata, Beliau semua memiliki kemampuan ini.
Saya mendapati, dalam hal kemampuan terbang, bukankah di pintu depan Rainbow Vila ada 2 singa utara ? Singa utara itu juga punya kemampuan. Anda berdoa kepada 2 singa utara tersebut, katakan di malam hari ingin pergi ke mana, sebab sangat sedikit yang berdoa kepada Mereka. Di dalam kita masih punya 2 singa putih, mereka adalah singa selatan, singa selatan lebih kalem, singa utara lebih garang, sedikit sekali yang berdoa kepada mereka. Anda beranjali dan berdoa kepada Mereka : “Mohon bantuannya.” Kemudian Anda menunggangi singa utara, bisa mencapai berbagai belahan dunia, kedua singa tersebut memiliki kemampuan kaki dewata. Di tempat tinggal saya sendiri juga mempersemayamkan 2 singa, ada di pintu utama. Oleh karena itulah sekarang rumah saya jarang didatangi hantu, sebab kedua singa tersebut bisa menjaga pintu. Jika ada hantu yang datang, mereka akan langsung terbang keluar, ada suara “Krak !”, leher hantu pun patah, hebat sekali. Anda bisa panjatkan permohonan pada singa utara, benar-benar bisa memberikan respon spiritual.
◎ Ada banyak kisah seputar perjalanan astral abhijna kaki dewata. Dahulu ibu saya, Beliau adalah titisan Burung Taiping di samping Avalokitesvara Bodhisattva. Guha Avalokitesvara semacam itu hanya ada di Taiwan, Avalokitesvara Bodhisattva duduk di tengah, sebelah sini adalah Sudhanakumara, sebelah sini adalah Nagakanya, di bagian atas ada seekor Burung Taiping yang mematuk japamala milik Avalokitesvara Bodhisattva.
Ibunda saya adalah titisan dari Burung Taiping abdi Avalokitesvara Bodhisattva. Suatu hari, ada seorang umat dari Indonesia yang mengantarkan sebuah barang ke rumah saya di Taiwan, Taman Arama Zhenfo di Taiwan. Apa yang dikirim ? Garuda, Garuda adalah burung sayap emas yang sangat besar. Di Indonesia ada banyak ukiran Garuda. Malam hari itu, saya pulang dan mengabhiseka pratima tersebut, Garuda memiliki mantra : “Om. Biezha. Galuda. Zhalie. Zhalie. Hum Pei.” Pada malam saya mengabhiseka pratima, Garuda mencari Ibunda saya : “Konon Burung Taiping abdi Avalokitesvara Bodhisattva dapat terbang dengan sangat cepat, kami Garuda bisa lebih cepat, mari kita bandingkan !” Demikianlah penuturan dari Ibunda kepada saya, Burung Taiping abdi Avalokitesvara Bodhisattva sangat kecil, hanya sebesar telapak tangan. Seberapa besarnya Garuda ? Garuda sangat besar, sekian ribu kali lebih besar dari burung elang, sangat besar. Begitu sayap-Nya dikepakkan, air samudra akan bergolak mencapai langit ke sembilan ; Begitu terbang, dapat mengitari bumi beberapa kali. Garuda mengira Ia sanggup terbang mengalahkan Burung Taiping, Mereka terbang bersama, Garuda telah mengitari bumi sebanyak beberapa kali putaran, sedangkan Burung Taiping langsung lenyap begitu terbang, sebab Ia terlampau kecil, tidak nampak lagi. Pergi ke mana ? Ternyata hinggap di punggung Garuda, alhasil, seberapa jauh terbangnya Garuda, Ia pun juga terbang sejauh itu, Garuda mengatakan : “Aku kalah, sejauh apa pun aku terbang, Anda juga terbang sejauh itu.” Kemudian, Garuda menjadi vahana dari Ibu saya.
Ini adalah kisah lampau, Ibu saya bertanding terbang dengan Garuda untuk mengetahui siapa yang lebih cepat dan siapa yang lambat, sungguh tak terduga, begitu terbang, Burung Taiping langsung lenyap, Garuda terbang dengan sekuat tenaga, beberapa kali kepakan sayap langsung mengitari bumi beberapa kali, akan tetapi Ia tidak bisa menemukan Burung Taiping. Ternyata Burung Taiping duduk di atas punggung Garuda. Ada peristiwa ini di masa lampau, kisah mengenai Ibunda saya.
Skanda dan Sangharamapala adalah Dharmapala. Lihatlah golok dari Sangharamapala, guandao Naga Hijau. Skanda Bodhisattva memegang vajradanda penakluk mara, begitu vajradanda ini dipukulkan, bahkan para Dewata pun harus turun dari langit. Menurut aturan agama Buddha, di dalam sebuah biara, jika pratima Skanda beranjali dan vajradanda diletakkan horizontal ditopang dengan lengan, menandakan tamu boleh menginap di biara, menandakan menyambut semua insan. Jika vajradanda dipegang demikian, menyentuh tanah, menandakan menolak tamu inap, tidak boleh menginap di biara. Kita punya berapa pratima Skanda ? Acarya Lianyin ? Saya tahu ada yang kecil, saya bertanya kepada Anda, berapa jumlahnya ? Ada 3 ?! Semua berbentuk seperti ini ? Ujung vajradanda menyentuh tanah. Tidak ada yang memegang vajradanda secara horizontal di antara kedua lengan, yang menandakan menyambut semua insan. Vajradanda horizontal di lengan menandakan menyambut semua orang, menyambut semua yang hendak bermalam ; Jika satu tangan memegang vajradanda dengan ujung menyentuh bumi, artinya tidak boleh menginap. Pesan satu pratima lagi ! Sungguh ada peraturan demikian. Dalam Sutrayana, saat makan, ada banyak aturannya, ada posisi sumpit dan mangkuk yang menandakan ingin menambah nasi, atau menandakan sudah kenyang, tidak ingin tambah. Biasanya saat anggota Sangha santap bersama, berderet sangat panjang, semua duduk makan bersama, tanpa bersuara, ada aturan bagaimana meletakkan sumpit, apa arti diletakkan di atas, apa arti diletakkan di bawah, upasaka dan upasika ada di samping, posisi Anda meletakkan sumpit juga menandakan apakah ingin menambah nasi, atau menambah sedikit lauk, atau ingin menyampaikan sesuatu, tanpa berbicara, ia cukup melihat posisi sumpit dan mangkuk Anda, maka langsung tahu bahwa Anda sudah kenyang, atau ingin tambah nasi, atau ingin apa, di dalam biara ada aturannya. Vajradanda horizontal di lengan menandakan menyambut semua untuk bermalam ; Jika menyentuh tanah, menandakan menolak tamu bermalam. Ini adalah aturan.
Apakah pratima ini dibuat dari tempat Acarya Changren ? Sebab 2 pratima tersebut terlampau besar, di tempat Changren sampai menyentuh langit-langit, jadi diberikan ke sini. Akhirnya Rainbow Temple pun memperoleh 2 pratima ini. Sebab di tempatnya tidak bisa masuk. Sungguh, ia memproduksi banyak pratima, Mahabala Vajra ini juga buatan dari Acarya Changren. Wah ! Yang ini sangat gagah. Simabandhana di rumah saya mengandalkan yang ini, mudah divisualisasikan, visualisasikan 4 lengan-Nya, satu memegang vajrapasa, satu pegang danda, satu vyajana, dan satu Mudra Tarjani, visualisasi kepala-Nya, wah ! Serba hitam. Beliau senantiasa melindungi atap saya ; Saya visualisasikan Beliau memenuhi atap saya !
◎ Semua pintu dan jendela di rumah saya ada Acalanatha Vidyaraja, setiap malam saya melakukan simabandhana. Sebab saya adalah penumpas roh jahat. Jika XX menggunakan roh jahat, menurut pengamatan saya, pasti langsung mencari kepalanya, tidak akan mencari kalian yang kecil, pasti mencari saya. Di kedua sisi pintu utama rumah saya ada 2 ekor singa, di setiap pintu dan jendela bersemayam Acalanatha Vidyaraja, atap dipenuhi Mahabala Vajra, bagian bawah tempat tidur saya dipenuhi vajrabhumi, penuh dengan visvavajra, simabandhana empat lapis ! Demikianlah saya melakukannya. Tempat tidur saya dijaga oleh Mahadewi Yaochi. Tiap kali saya bervisualisasi Mahadewi Yaochi, mana yang saya visualisasikan, tahukah Anda ? Kalian tidak pernah mengetahuinya, ini adalah sebuah rahasia, ada di Rainbow Vila, pratima di depan itu, berwarna biru, vyajana Beliau terurai, membawa persik berwarna emas. Lihatlah, benar tidak ? ( Benar ) Di atas kepala ada Qingluan, Shaoluan, Burung Luan abdi Beliau, ada di atas kepala-Nya. Demikianlah saya bervisualisasi, kemudian mengadhisthana tempat tidur saya, sebanyak 3 kali berturut-turut, mengandung daya yang sangat besar. Begitu saya mengadhisthana, topi pun bisa terlepas, kekuatannya sangat besar. Kemudian saya mulai japa mantra : “Namo Sanmanduo. Mutuonan. Warila. Lan. Han.” Di pintu dan di jendela bersemayam Acalanatha Vidyaraja. Berikutnya, menghadap ke angkasa, “Om. Mahabalaya. Hum Hum Pei.”, kemudian, visualisasi visvavajra berputar di bawah kaki saya, seluruh lantai penuh dengan vajrabhumi, tidur sangat nyenyak di malam hari, begitu hantu tiba, semua disapu bersih.
Hantu-hantu XX tidak berguna, bagaimana mungkin mereka adalah Dharmapala ? Di atas Dharmasana, saya telah berseru beberapa kali : “Jika berani, cari saya !” Apa yang terjadi ? Jika berani, maka datang saja, lepaskan pasukanmu kemari ; Jika tidak berani, Anda langsung kabur. Saya sudah berseru beberapa kali, Anda masih saja memelihara hantu apaan ? Saya sudah berseru bertahun-tahun, kemari berarti mengantar nyawa. Mengetahui cara simabandhana, sungguh banyak manfaatnya. “Namo Sanmanduo. Mutuonan. Warila. Lan. Han.” Pedang itu pun menebas, pedang Acalantha Vidyaraja menebas, sungguh luar biasa. Skanda Bodhisattva dan Sangharamapala juga bisa melakukan simabandhana, bisa menjadi Dharmapala. Roh jahat ? Tangkap dan jadi kudapan, kelak Skanda dan Sangharamapala, jika hantu XX datang kemari, datang 1 makan 1, datang 2 makan keduanya, datang berapa pun, makan semuanya.
◎ Lanjutkan sedikit mengenai Lamdre, “Berlatih marga, mengenali darsana, tanpa kuantitas sadhana, tanpa nilai sadhana, memasuki batin mengenali kondisi, mempertahankan loka, memerhatikan makan dan minum, serta aturan, segala tanda hangat anubhava batin dapat sesuai kehendak.”
“Yang pertama, berlatih marga : Berbhavana dengan tekun dalam posisi mula dari nidana marga. 2, mengenali darsana : Setelah mulai bhavana visualisasi, namun belum mengatasi cakra ilusi tubuh, batin mengamati sebelum penekunan, anubhava apa yang muncul, tidak peduli apa pun yang dihasilkan, batin tidak berada dalam khayal, senantiasa berdiam dalam mula. 3, tanpa kuantitas meditasi : Tanpa hitungan jumlah sadhana seperti 3 atau 4 kali sadhana. 4, Tanpa nilai sadhana : Tanpa nilai dari bhavana visualisasi. Kedua hal ini ada pada bagian ke-5, kunci memasuki batin mengenali kondisi, saat kondisi sukacita maka menekuninya, jika tidak sukacita maka tidak menekuni. Jika merasa tidak sukacita, kemudian memutuskan untuk tidak berlatih, maka tidak akan bisa menghasilkan manfaat. Jika berlatih dalam kondisi tanpa sukacita, ibarat kuda yang bersifat ingin kabur, ibarat air yang sifatnya basah, nidana luar bertolak belakang dengan hati, oleh karena itu tidak sesuai untuk berlatih.”
Terlebih dahulu saya jelaskan bagian ini, apa yang disebut berlatih marga, yaitu pada saat berlatih pembangkitan kundalini, Anda lakukan sesuai dengan tiap kiat, berlatih dengan tekun ; Apa yang disebut dengan ‘mengenali darsana’, “Setelah mulai bhavana visualisasi, namun belum mengatasi cakra ilusi tubuh, batin mengamati sebelum penekunan, anubhava apa yang muncul, tidak peduli apa pun yang dihasilkan, batin tidak berada dalam khayal, senantiasa berdiam dalam mula.” Saat Anda berlatih pembangkitan kundalini, Anda dapat mengamati berapa banyaknya cahaya kundalini yang muncul, sebab Anda bisa melihat cahaya ! Seperti dubes Liao, ia bisa melihat cahaya, apakah Anda bisa lihat cahaya ? Ia bisa melihat cahaya. Anda mesti memejamkan mata, memusatkan pikiran, mendadak melihat cahaya, ini adalah ‘mengenali darsana’, tidak peduli apa pun yang Anda lihat, hati masih ada pada ‘mula’, apa itu ‘mula’ ? Pikiran dalam batin Anda adalah sama, tak bergerak, atau ada di angkasa, tidak gerak, disebut ‘mula’. Pikiran yang tak bergerak disebut ‘mula’. Pikiran yang bergerak berarti sedang mengamati, bisa melihat cahaya, bagaimana ukuran cahaya tersebut, Anda dapat melihatnya.
Dahulu ada seorang Master Qinghai, ia mengajarkan 2 metode : Mendengar suara di dalam, mendengar suara dalam diri Anda, dan melihat cahaya di dalam ; Metodenya juga menarik minat banyak orang. Dalam Tantra, sejak awal sudah mencakupi bagaimana cara mendengar suara di dalam, dan melihat cahaya dalam. Setelah Anda melihat cahaya dalam, hati tak bergerak, saat mengamatinya, hati bergerak. Terlebih dahulu Anda melihat setitik sinar merah, titik sinar merah berhimpun menjadi sehamparan cahaya, sehamparan cahaya ini berubah menjadi mahacahaya merah, kemudian memenuhi tubuh sendiri, bahkan terpancar keluar melalui pori-pori tubuh, dapat melihat cahaya pori tubuh ; Apa itu ‘tiada kuantitas sadhana’, tiga atau empat kali sadhana.
◎ Anggota Sangha mesti bersadhana 4 kali sehari, sekali di pagi hari, sekali di tengah hari, ( 4 kali termasuk sekali di senja hari ), dan sekali di malam hari ; Tanpa nilai sadhana, “Tanpa nilai dari bhavana visualisasi.”, kita tidak usah acuhkan bagian ini, kita cukup tiga atau empat kali. Kenapa kedua hal ini disebut : “Tanpa jumlah sadhana” dan “Tanpa nilai sadhana”, ini tergantung Anda sendiri ; “Kedua hal ini ada pada bagian ke-5, kunci memasuki batin mengenali kondisi, saat kondisi sukacita maka menekuninya, jika tidak sukacita maka tidak menekuni.” Artinya adalah, penekunan pembangkitan kundalini pasti menghasilkan sukha, sukha itu muncul karena gesekan bangkitnya kundalini pada nadi tengah, disebut sebagai Mahasukha. Di dunia ini ada kenikmatan kecil, jika manusia tidak bersadhana, atau sepenuhnya tidak bersadhana, terjadi gesekan, tetap akan muncul rasa senang, namun itu disebut kenikmatan kecil. Lebih jelas lagi, kenikmatan pria, hanya sekejap, hanya sesaat, langsung lenyap, hanya dalam beberapa detik langsung berakhir. Kenikmatan wanita lebih panjang, sedangkan kenikmatan pria langsung berakhir sekejap saja.
Karena kenikmatan kecil inilah, lahir seorang anak, tanpa kenikmatan ini, untuk apa melahirkan ? Oleh karena itu konsep penciptaan juga mengherankan, Ia menggunakan kenikmatan kecil ini untuk memikat Anda, supaya kalian berdua menikah, memasuki kamar pengantin, menikmati kenikmatan kecil, akhirnya kenikmatan kecil itu justru menghasilkan penderitaan besar, sebab Anda telah melahirkan anak, Anda harus memeliharanya, mendidiknya, membesarkannya, butuh banyak biaya, bersusah payah, demi kenikmatan kecil ini Anda melahirkan anak ! Tanpa kenikmatan kecil ini, bagaimana Anda bisa melahirkan ? Saya tidak akan melahirkan anak !
◎ Orang zaman sekarang sungguh hebat, bisa melakukan kontrasepsi, demi kesenangan sesaat inilah sehingga muncul banyak persoalan di antara pria dan wanita. Mahasukha dalam Tantra timbul karena bangkitnya kundalini Anda, bergesekan dengan nadi tengah, dan menghasilkan Mahasukha. Saya beritahu Anda, jika hasilnya tidak ada, maka tidak akan ada Mahasukha, sekalipun berbhavana Anda tidak akan merasakan sukha, “Berlatih dalam kondisi tanpa sukacita, ibarat kuda yang bersifat ingin kabur.” Saya beritahu Anda, “batin ibarat kera, pikiran ibarat kuda’, tidak dapat berkonsentrasi, “Ibarat air yang sifatnya basah”, menghasilkan sifat air, kondisi batin seperti kera, kondisi pikiran seperti kuda liar, “nidana luar bertolak belakang dengan hati”, sadhana dan visualisasi tidak menyatu dengan hati, meninggalkan pikiran Anda, tidak berkonsentrasi pada sadhana, “oleh karena itu tidak sesuai untuk berlatih”, kondisi seperti ini tidak perlu bersadhana. Demikianlah maknanya. Jika kundalini belum bangkit, sekalipun berbhavana, tidak akan merasakan sukacita, tidak perlu berlatih.
Saya beritahukan sebuah cara, saat Anda merasa tidak sukacita saat bersadhana, itu artinya ada rintangan dalam tubuh Anda. Saat itu, mungkin nadi Anda sedang kacau, satu-satunya cara adalah menggunakan metode guncangan, dulu pernah saya peragakan, ( Mahaguru memperagakan ), mengguncangkan tubuh seperti ini, guncangan ini dapat membuat nadi Anda menjadi normal. Jika nadi Anda bengkok, pelatihan kundalini pasti tidak akan menghasilkan sukacita, pelatihan anasrava juga tidak menghasilkan sukacita, jika ingin kondisi nadi baik, maka mesti melakukan metode guncangan seperti ini, dengan demikian nadi akan kembali teratur, menjadi lancar, demikianlah metodenya. Akan tetapi, bagi yang mengalami skiatika, jangan lakukan ini. Bagaimana jika tulang Anda patah ? Syaraf tulang duduk yang putus sudah tidak bisa lagi. Ini adalah cara untuk mengatur nadi Anda, setelah melakukannya, nadi Anda akan lurus. Demikianlah artinya, mesti mengajarkan metode ini kepada Anda, jika tidak, Anda akan merasa tidak nyaman ! Jika Anda sudah merasa nyaman, maka Anda akan melakukannya.
“Jika telah merasakan sukacita, namun memutuskan untuk tidak berlatih, maka tidak akan bisa menghasilkan manfaat.” Jelas-jelas telah merasakan sukha, tapi Anda malah berhenti berlatih, ini keliru, akan tetapi, jika Anda berlatih namun tidak merasakan sukacita, sekalipun berlatih juga tidak baik, demikianlah maksudnya. Jika Anda berlatih namun tidak sukacita, pasti nadi terpelintir atau tersumbat, mesti lakukan metode yang tadi Mahaguru ajarkan. Ini adalah sebuah kunci.
Hari ini, Xiaowang dan Xiaozhen suami istri bertengkar hebat, dengan muka berlinang air mata dan ingus Xiaozhen mengatakan : “Tahu begini saya akan dengar nasihat mama saya, jangan mau dinikahi kamu !” Mendadak Xiaowang terdiam, mengatakan : “Kamu bilang, mama kamu pernah melarang pernikahan kita ?” Xiaozhen menganggukkan kepala, Xiaowang menggebrak meja dan mengatakan : “Aduh ! Ternyata beberapa tahun ini aku telah keliru mempersalahkan dia !” Anda tahu maksudnya ? Persoalan suami istri, seperti yang kemarin diceritakan, sangat sukar dipahami. Dulu saya pernah ceritakan sebuah lelucon, ada orang yang ingin bunuh diri loncat dari gedung, polisi pun tiba dan memberikan nasihat kepadanya dari samping : “Jangan loncat, sebenarnya ada persoalan apa, mungkin kita bisa bantu ?” Ia mengatakan : “2 tahun lalu, teman saya melarikan istri saya.” Dengan heran polisi mengatakan : “Jika Anda ingin loncat, bukankah seharusnya sejak 2 tahun lalu sudah loncat ?” Orang yang akan loncat itu menoleh dan berkata kepada polisi : “Bukan ! Sekarang sahabat saya itu mengatakan akan mengembalikan istri saya.” Lihat, betapa menakutkannya istri, sungguh ! Ada yang sangat menakutkan.
A Qiang berkata kepada temannya : “Aku ingin bercerai, sudah 2 bulan lamanya istri saya tidak bicara kepada saya.” Temannya menjawab : “Coba kamu pikir dulu masak-masak, zaman sekarang istri seperti itu sudah sangat langka.” Hanya tidak bicara, istri semacam ini sudah sangat langka ! Yang ada justru terus ribut di telinga Anda. Di dunia ini ada 2 hal yang sangat sukar untuk dilakukan, yang pertama, menanamkan pemikiran diri sendiri ke benak orang lain, yang kedua, memasukkan uang orang lain ke saku diri sendiri. Jika berhasil dalam hal yang pertama, disebut guru, jika berhasil dalam hal yang kedua, disebut bos. Sedangkan yang berhasil dalam keduanya, disebut istri. Bagaimana bisa demikian ?
Sepasang suami istri pergi ke kantor pengacara untuk membuat surat cerai, istri mengatakan : “Sejak menikah sampai saat ini, ia tidak pernah mendengar ucapan saya.” Suami : “Sembarangan ! Bukankah kali ini kamu yang mengajak saya ke kantor pengacara, dan saya pun datang ?” Lihatlah, semua adalah persoalan suami istri, lebih baik tahun ini hidup membiara. Istri menanyai suami : “Kenapa hari ini kamu berpakaian rapi ?” Suami menjawab : “Hari ini adalah peringatan tahun emas pernikahan kita.” Istri mengatakan : “Lelucon apa ini ? Kita baru menikah 5 tahun !” Suami menjawab : “Tapi, selama 5 tahun ini, bagiku ibarat 50 tahun.” Lihat, masih saja persoalan suami istri. Saya merasa, seumur hidup ini, ada sedikit penyesalan, jika saya adalah Acarya Lianyin, saya pasti lebih sukacita dari mahasukha yang dihasilkan dari penekunan kundalini.
Seorang anak laki-laki merasa malu, akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya kepada perempuan yang ia sukai : “Laki-laki seperti apa yang kamu sukai ?” Perempuan itu menjawab : “Yang cocok. ( Touyuan, homofon dengan kepala bulat ) Dengan sedih laki-laki itu menjawab : “Rata sedikit tidak boleh ?” Seorang murid bertanya kepada guru : “Bagaimana menulis aksara ‘fen’ ( kotoran ) ?” Sesaat guru itu juga lupa, terpaksa menjawab : “Jelas-jelas ada di dalam kepala, kenapa tidak bisa keluar ? ( tak terpikirkan )” Seorang terdakwa sedang menerima hukuman tembak, tapi karena pelurunya adalah produk gagal, pada tembakan pertama tidak melesat, kemudian tembakan kedua, tembakan ketiga, saat itu, terdakwa menangis : “Pak ! Lebih baik Anda cekik saya saja ! Daripada terkejut terus sepert ini !”
Seorang petani merasa putrinya sungguh buruk rupa, ia pun memintanya untuk menjaga ladang jagung, menyamar menjadi orang-orangan sawah untuk menakut-nakuti burung gagak, akhirnya, tidak hanya menakut-nakuti burung gagak, bahkan ada 3 ekor gagak yang terkejut sampai akhirnya mengembalikan jagung. Sang ayah menanyai putrinya : “Kenapa mama menangis sedih ?” Putrinya menjawab bahwa ibunya berhasil mendapat juara pertama lomba rias horor, ayah mengatakan : “Bukankah seharusnya gembira ?!” Putri menjawab : “Tapi mama tidak merias diri, ia hanya mengantarkan saya ke perlombaan tersebut.” Lihatlah, betapa menakutkan ibunya, sungguh menakutkan !
◎ Menurut saya, jalani hidup ini dengan tawa, semua bergembira, semua berlalu, tiada sesuatu apa pun dalam hidup ini, jalani dengan sukacita, dan berbhavana dengan sebaik-baiknya. Ini sangat penting. Om Mani Padme Hum.