2017-11-25 Menghormati Guru Menghargai Dharmadan Tekun Membina Diri Pasti Dapat Mencapai Bodhi

undefined

Ceramah Lamdre ke-116 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Mahadewi Yaochi, 25 November 2017 di Taiwan Lei Tsang Temple

Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja pada segenap Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha homa hari ini: Mahadewi Yaochi yang teragung.

Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung hari ini, antara lain, Bupati Nantou: Bpk. Lin Mingzhen. Kepala Urusan Sipil Pemerintahan Kabupaten Nantou: Sdri. Wu Yanling. Kepala Seksi Agama Pemerintahan Kabupaten Nantou: Bpk. Zeng Guiyuan. Penasihat Pemerintahan Kabupaten Nantou: Bpk. Ye Wenxin. Seksi Agama Pemerintahan Kabupaten Nantou: Bpk. Zhang Jianguo. Bpk. Huang Shirong, sekretaris dari Anggota Dewan Legislatif Yuan Kabupaten Nantou: Bpk. Ma Wen-jun. Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan: Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wen-wen. Anggota Legislatif Kota Tainan: Cai Wang-quan. Direktur Bedah Plastik Chung Shan Medical University Hospital Profesor Zheng Senlong. Wakil ketua Asosiasi Shandong di Nantou: Bpk. Cui Shucheng. Penasihat hukum Zhenfo Zong, pengacara Zhou Huifang. Segenap anggota tim profesor doktor dan medis Zhenfo Zong. Manajer Umum Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yuzhen. Datuk dari Malaysia: Bpk. Lei Fengyi dan istri Datin Zeng Meiting, beserta putrinya: Lei Qian. Datuk dari Malaysia: Bpk. Li Haian dan istri Datin Li Jing, beserta putrinya Li Qi. Wakil ketua umum Konfederasi Industri dan Perdagangan Tionghoa di Philadelphia: Bpk. Zhang Xiaozhen dan istri. Pimpinan Pasar Daging Kabupaten Yunlin: Bpk. Lin Hongyi. Komisaris Yimanxiangpin: Ibu Huang Xiuqing. Ketua Kuil Zhenxian: Sdr. Huang Di. My university classmates, bpk. Zhu Jinshui dan istri Chen Zexia. Ketua umum Lotus Light Charity Society, Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue dan pembawa acara Sdri. Pei-jun; Pembawa acara Lamdre dan Sutra Paribodhi, Acarya Lianhe, Acarya Lianjia, dan Acarya Lianhai; Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Yaqi. My sister, Ibu Lu Shengmei, ibu Lu Guoying 'and her husband': bpk. Li hetong. 

Terima kasih kepada para dermawan yang telah berdana untuk konsumsi: Cetiya Fasheng sebesar NT$ 100 ribu, sdri. Lin Lishu sebesar NT$ 100 ribu, sdr. Cai Zongyu sebesar NT$ 100 ribu, sdr. Lin Jiesheng (mendiang) sebesar NT$ 100 ribu, dan sdri. Yang Cuoqian dari Hong Kong sebesar NT$ 100 ribu. Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Taiwan) Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) Wugai! Wugaishai! (Bahasa Kanton: Terima kasih semuanya) Selamat siang and selamat petang! (Mahaguru mengucapkan dalam bahasa Indonesia) Saude! (Bahasa Portugis: Semua sehat) Sawadika! (Bahasa Thailand: Apa kabar) Kam-sam-ni-da! (Bahasa Korea: Terima kasih) Domo Kon’nichiwa! (Bahasa Jepang: Apa kabar) Good afternoon! (Bahasa Inggris: Selamat sore)

Hari ini adalah homa dari Mahadewi Yaochi, sebenarnya saat saya hendak pergi meninggalkan Seattle Amerika Serikat, ‘in Seattle, this year last fire offering’, Adhinathanya juga Mahadewi Yaochi. Sekembalinya, Adhinatha ‘fire offering’ kali ini juga Mahadewi Yaochi, baik sekali. Beliau adalah Trimula dari Mahaguru, juga merupakan Tri Guru, sekaligus Istadevata, Mahadewi Yaochi adalah yang pertama, dan yang kedua adalah Amitabha Buddha, yang ketiga adalah Ksitigarbha Bodhisattva, semua adalah Istadevata Mahaguru. Saya sendiri, terhadap Mahadewi Yaochi…. Pada umumnya seorang umat Buddha hanya memuja Buddha, Bodhisattva, tapi dalam Tantra berbeda, di dalam Tantra mencakupi Buddha, Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, Dakini, dan para Devata. Dahulu yang pertama kali meminta saya untuk belajar Buddha juga adalah Mahadewi Yaochi. Dalam Kisah Para Devata, atau Liexianchuan, yang ada pada urutan pertama adalah Mahadewi Yaochi. Beliau pernah membukakan divyacaksu (mata batin) Guru Lu, juga membimbing saya untuk melihat kehidupan lampau, semua telah tertulis dalam buku saya.

◎ Saya juga telah berulang-kali membicarakan keagungan dan kemuliaan Mahadewi Yaochi. Terhadap mula diri sendiri, saya tidak pernah lupa. Bagi kita para sadhaka, yang paling penting adalah: Terhadap budi jasa dari mula diri sendiri, Anda tidak boleh lupa. Terhadap budi jasa, tidak pernah melupakannya. Terhadap dendam, Anda boleh melupakannya, namun terhadap budi jasa, jangan sampai lupa. Oleh karena itu, terhadap Guru saya sendiri, saya tidak akan melupakannya, seperti para Guru dari Tantra, Bhiksu Liaoming, Guru Sakya Zhengkong, Gyalwa Karmapa ke-16, dan Guru Thubten Dhargye, semua mesti saya ucapkan terlebih dahulu sebelum Dharmadesana, sebab ini adalah mula dari silsilah. Tanpa silsilah, tidak bisa disebut sebagai Tantrayana. Semua mula, semua pahala, dan segala sesuatu berasal dari adhisthana Guru. Oleh karena itu, Buddha ke-2 dari Udiyana, Guru Padmasambhava mengucapkan sebuah kalimat yang terkenal: “Dengan menghormati Guru, menghargai Dharma, dan tekun berbhavana, maka sadhaka pasti dapat mencapai Bodhi.” Yang pertama dalah ‘Menghormati Guru’, jika tidak menghormati Guru, semua akan habis, tidak ada alasan lain lagi.

Seumur hidup saya, terhadap para Guru yang pernah mengajar, entah itu di Sutrayana, Tantrayana, maupun agama lain, termasuk guru-guru saya di Yiguandao, saya tidak pernah lupa, juga tidak berani menghina mereka, sepatah kata pun tidak. Di antara mereka ada yang telah memukul saya, memarahi, bahkan menulis buku, akan tetapi, saya tidak membalas sepatah kata pun. Ini merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh tiap siswa Buddha, ini sangat penting. Jangan sampai kita mengkhianati Guru dan Sesepuh, jangan sampai menjadi orang yang sangat keji, jangan sampai mengkhianati Guru dan Sesepuh, sebab itu benar-benar merupakan kesalahan, semua mesti ingat pesan dari Guru Padmasambhava: “Hormati Guru.”

Mahadewi Yaochi adalah Guru pembimbing saya, jangan karena telah belajar Buddha maka melupakan Beliau, tidak boleh. Jadi, sampai saat ini, satu-satunya Adhinatha yang teragung dalam ‘True Buddha School’ Zhenfo Zong adalah Mahadewi Yaochi, merupakan Adhinatha yang teragung dan termulia. Telah saya katakan, tanpa Mahadewi Yaochi, tidak akan ada Zhenfo Zong. Tanpa Mahadewi Yaochi, tidak akan ada Dharmaraja Liansheng; Tanpa Mahadewi Yaochi, mungkin sekarang saya adalah seorang anggota militer senior. Saya adalah lulusan sekolah geodesi, di sini ada kakak kelas saya: Zhang Xiaozhen, dan teman sekelas saya. Sekolah saya kemudian digabungkan menjadi Institut Teknologi Chung Cheng, sekarang menjadi Universitas Pertahanan Nasional. Saya tidak bisa melupakan mula, semula saya adalah seorang tentara, jika saya tidak berjumpa dengan Mahadewi Yaochi, mungkin saya akan terus berada dalam militer, sampai sekarang usia 73 tahun, mestinya telah pensiun, akan terus berada dalam militer. Tanpa Zhenfo Zong, tidak akan ada Lu Shengyan, tidak ada Dharmaraja Liansheng, tidak ada apa pun. Perjumpaan saya dengan Mahadewi Yaochi menjadi titik balik kehidupan saya, merupakan perubahan besar dalam hidup ini. Beliau yang membimbing saya untuk pergi berguru, belajar Buddha, membabarkan Dharma, menyeberangkan para insan, Beliau adalah mula saya sendiri, Mahadewi Yaochi yang paling saya hormati, Mahadewi Yaochi yang paling agung, dan Mahadewi Yaochi yang paling cantik.

undefined

Di lantai empat sisi macan Taiwan Lei Tsang Temple ada pameran lukisan Mahaguru, temanya adalah persik surgawi, persik surgawi dari Mahadewi Yaochi, acara tanda tangan buku juga di sana, pameran lukisan juga di sana. Menurut saya, kelak dalam membuat lukisan raksasa, semestinya cari tempat yang lebih besar, apakah di lantai empat sisi macan sana bisa digunakan untuk melukis? Bisa?

Melukis di sana juga baik, atau cari tempat yang besar untuk melukis, di atas juga bisa! Di bhaktisala juga bisa, bisa melukis di kanvas raksasa, bisa melukis sebesar tembok. Jika kalian ada waktu, bisa mengunjungi pameran lukisan di lantai empat sisi macan.

◎ Mengenai Acarya Lianhan (蓮翰上師), ada orang yang bertanya: “Mahaguru, kenapa di saat menjelang wafat Acarya Lianhan tidak bisa langsung mencapai keberhasilan?” Saya beritahu secara singkat dua alasannya, dua alasan yang lebih sederhana. Sebab beliau telah berpulang, dan telah terlahir di Sukhavatiloka, jadi tidak perlu membahas yang lain. Kenapa pada saat menjelang wafat beliau mesti mengalami pergumulan selama beberapa waktu?” Saya akan beritahukan masa lalunya yang tidak diketahui siapa pun.

Acarya Lianhan adalah lulusan Institut Seni Rupa di Guangdong, saat itu terjadi Revolusi Kebudayaan, kegiatan belajar terhenti, Acarya Lianhan bergabung dalam jajaran pengawal merah, pengawal merah sampai ke Xinjiang, ia pergi ke Xinjiang. Orang muda, usia setahun adalah penampilan perdana, usia 10 tahun  prestasi meningkat, usia 20 tahun adalah usia remaja penuh gelora, tepat pada saat beliau berusia 20 tahun, beliau pergi ke Xinjiang, berjumpa dengan seorang gadis dari suku Uighur, seorang gadis yang sangat cantik dengan wajah kemerahan, bermata lebar, pupil mata hitam dan lebar, rambutnya panjang, tubuhnya semampai. Seketika jantungnya berdegup keras, ia pun berteman dengannya, itu adalah cinta pertamanya. Ketika menjelang wafat, cinta pertamanya dan gambaran suku Uighur muncul di hadapannya. Cinta pertamanya muncul, itu adalah kekasihnya yang pertama! Pikiran beliau terarah padanya. Oleh karena itulah, saat itu saya mengatakan: “Aduh! Celaka! Acarya Lianhan akan pergi ke Xinjiang, bertumimbal lahir menjadi Dewa Gunung di Xinjiang.” Sebab ia terkenang akan gadis cinta pertamanya. Ini saya tahu, apakah kalian tahu? Kalian semua tidak tahu! Hanya saya yang tahu, kenapa ia bisa pergi ke Xinjiang untuk menjadi Dewa Gunung, inilah sebab utamanya, dan saya melihatnya.

Jika Anda ingin terlahir di Negeri Buddha, Anda mesti bisa sepenuh hati dan tak galau, melupakan segalanya, lupakan cinta dan benci, dalam Sutra Amitabha ada satu kalimat yang paling penting: “Sepenuh hati dan tak galau.”, jika Anda tidak mencapai kondisi sepenuh hati dan tak galau, Anda tidak akan bisa terlahir di Negeri Buddha, hati masih terikat, dan tidak akan bisa terlahir di alam suci! Upasaka Li Bingnan mengatakan: “Meskipun semua melafal Nama Buddha, akan tetapi sangat sedikit yang berhasil terlahir di alam suci.” Bahkan yang menekuni metode Sukhavati sekalipun juga tidak semuanya bisa berhasil terlahir di Negeri Buddha, apa sebab utamanya? Karena Anda tidak sepenuh hati. Dengan sepenuh hati dan tak galau, maka Anda bisa terlahir di Negeri Buddha, jika hati Anda masih terikat, maka Anda tidak akan bisa masuk ke alam suci, apalagi sampai mencapai yang dalam ajaran Tantra disebut sebagai: Kebuddhaan dengan tubuh saat ini, dan Kebuddhaan dalam kelahiran saat ini, tidak mungkin. Inilah penyebab yang pertama.

◎ Penyebab yang kedua, kalian juga tidak tahu. Saat saya keluar dari pertapaan dan kembali ke Redmond, Acarya Lianhan tiba di Redmond, ia memberitahu saya: “Saya tidak lagi mengerjakan Enlightenment Magazine, saya ingin mengubah haluan.” Saya bertanya: “Anda ingin kerjakan apa?” , “Saya ingin mengerjakan Budaya Daden.” Tahukah Anda? Tidak ada yang tahu, hanya Mahaguru yang tahu. Mahaguru mengatakan: “Tidak bisa.” Ia langsung berdiri: “Kenapa tidak bisa? Saya ingin kerjakan!” , “Saya bilang tidak bisa berarti tidak bisa.” , “Aku ingin kerjakan!” Ya tidak? (Gurudara: “Ya.”) Gurudara ada di samping, Gurudara ada di tempat, juga ada Lama Lianhui (蓮惠喇嘛), ia juga ada di tempat. Beliau mendebat saya, dan menggebrak meja dengan sangat marah, “Kenapa saya tidak bisa? Saya masih bisa hidup beberapa tahun lagi.” Saya katakan: “Tidak perlu marah, duduklah dan dengarkan saya.” Saya menjelaskan kepadanya: “Sudah ada yang mengerjakan Budaya Daden, ia juga tidak akan menyerah, jadi Anda tidak perlu kerjakan.” Akan tetapi, ia menjadi sangat marah. Hanya butir ini saja sudah bisa menyebabkan beliau jatuh ke neraka. Kenapa Acarya Lianhan tidak bisa mencapai Kebuddhaan? Tapi kenapa Acarya Liandeng (蓮嶝上師) bisa mencapai Kebuddhaan? Kenapa Acarya Lianhua Yimin (為什麼蓮花益民上師) bisa mencapai Kebuddhaan? Sebab mereka semua sepenuh hati! Saya hanya beritahu dua penyebabnya ini, yang lain telah berlalu, tidak perlu dibahas lagi.

Sebenarnya Acarya Lianhan sangat baik, beliau adalah sadhaka yang berjuang bersama Mahaguru, akan tetapi, hanya karena emosi sesaat, saat itu kami bersantap bersama di sebuah restoran, hanya saya, Gurudara, Lianhan dan Lianhui, empat orang bersantap bersama. Saat itu beliau sangat marah, sebelumnya beliau telah menyewa sebuah rumah di Redmond, akhirnya beliau pun pergi. Ini adalah peristiwa masa lalunya, hari ini membicarakannya, sebenarnya juga merasa tidak enak kepadanya.

◎ Ada satu lagi, saya pergi ke Hong Kong, Acarya Lianhan berada di sebuah hotel di Hong Kong, beliau keluar dari lift bersama saya, tidak ada orang lain di samping, saya berjalan di depannya, beliau berjalan di belakang, tiba-tiba beliau bersujud: “Mahaguru, mohon beritahu saya, mohon memberi petunjuk, mohon beri saya sepatah kata.” Saya bertanya: “Sepatah kata apa?” , “Apa itu pencerahan?” Saya katakan: “Jika saya memberitahu Anda, berarti pencerahan itu bukan milik Anda.” Beliau mengatakan: “Saya masih ingin dengar.” , “Baik, jika Anda ingin dengar, saya akan memberitahu Anda.” Jadi demikianlah asal-usul pencerahan beliau, segala sesuatu ada sebabnya! Ada sebab, maka ada akibat. Sehingga pada saat menjelang wafat, saya bantu lakukan simabandhana, untuk menghalau segala yang tidak baik, segala yang kotor, semua dihalau, kemudian gunakan satu aksara mantra, sebuah aksara mantra Amitabha Buddha, digambar di cakra ajna, cakra anahata, atau di telapak tangan, semua boleh; Asalkan menggenggam aksara mantra itu, pasti dapat terlahir di alam suci Amitabha Buddha. Mengungkapkan hal ini, tidak tergolong bersalah kepadanya, atau bagaimana, sesungguhnya, sangat penting bagi kita para sadhaka, tidak boleh ada kesalahan sedikit pun. Tantra mengajarkan kesucian tubuh, ucapan, dan pikiran, apabila tubuh, ucapan, dan pikiran Anda tidak bersih, maka sudah pasti tidak akan bisa berhasil, tidak bisa merealisasi Bodhi. Tantra mesti berlatih menyucikan tubuh, ucapan, dan pikiran, tidak boleh ada sedikit pun noda, kelak di saat menjelang wafat, Anda mesti lupakan semuanya, barulah bisa terlahir di Negeri Buddha. Ini mengenai Acarya Lianhan, ini juga merupakan peringatan bagi semuanya. Lihatlah! Ekspresi penuh emosi saat beliau berdiri, hal itu telah melanggar butir pertama dari 14 Sila Dasar Tantra.

Kita mesti ingat, bagaimana sikap terhadap Mulacarya diri sendiri, terhadap Guru diri sendiri, terhadap Guru yang pernah mengajari Anda. Saya juga pernah berguru pada Master Xiao Changming dari Tiande Shengjiao, saya pernah berguru pada banyak guru. Di daerah sini ada sebuah Baodian, milik Bibi Chen dari Yiguandao, sebuah vihara yang sangat besar. Saya pernah menjalin jodoh dengan Bibi Chen, saya bahkan pernah menjadi seorang Dianchuanshi (pandita) di Yinguandao! Saya pernah berguru di banyak aliran agama, sungguh! Dahulu saat saya masih mencari keyakinan, saya telah berkeliling ke banyak tempat, dan berguru pada banyak orang, kepada tiga sthavira: Xiandun (賢頓), Jueguang (覺光), dan Huisan (慧三), ketiganya merupakan Guru Sila saya. Bhiksu Yinshun (印順導師), Dao-an (道安), dan Bhiksu Leguo (樂果法師) adalah Guru saya. Dahulu ketika Majalah Buddhis di Hong Kong mengkritik saya, saya tidak membalas sama sekali, sebab Sthavira Jueguang adalah ketua editor Majalah Buddhis Hong Kong, merupakan seorang tokoh penting, dan saya tidak berani membantah. Orang yang tidak akan membantah setiap Gurunya adalah Guru Lu. Kita yang belajar Buddha jangan sampai mengkhianati Guru dan Sesepuh.

undefined

◎ Saya bacakan teks Lamdre, saya beritahu Anda, Lamdre ditransmisikan oleh Mahasiddha Virupa kepada Drokmi Lotsawa Sakya Yeshe, Beliau merupakan tokoh yang sangat penting dalam Sakyapa, Lamdre dimiliki oleh Sakyapa. Di sini disebutkan: “Ini semua merupakan nilai anubhava yang mengikuti pikiran, yang terutama adalah empat nilai. 

Oleh karena itu, memahami sifat sejati semua mandala, terhubung dengan empat jenis Prana Garbhajnana, kesempurnaan tiga takhta, memotong ilusi dari dalam, nidana berhimpun di dalam tubuh, dua Kebenaran yang berasal dari kesinambungan upaya kausalya tubuh dan tiada konsep untung dan rugi.”, “8.2, memperoleh abhiseka apa?” , “Memperoleh abhiseka apa: Mandala pasir warna, mandala aksara pojia, mandala Bodhicitta, dan mandala Paramartha Bodhicitta.” 

Mandala pasir warna, dalam Tantra, mandala yang dibuat dari pasir berwarna merepresentasikan abhiseka awal, disebut sebagai mandala pasir warna, berbentuk bidang, bundar di dalam dan persegi di luar, empat sudut, di keempat penjuru ada tembok, Adhinatha tertentu punya posisi tertentu, masing-masing memiliki mandalanya sendiri. Telah saya katakan, di dalam sinar prajna ada mandala, mandala dari tiap Adhinatha, saat sinar prajna turun, semua berupa mandala dari berbagai Adhinatha. Untuk membuat mandala pasir warna mesti belajar terlebih dahulu. Mandala aksara pojia adalah mandala aksara Sansekerta, seperti mandala Garbhadhatu dan Vajradhatu yang terdapat banyak aksara Sansekerta, tiap aksara merepresentasikan mandala tiap Buddha Bodhisattva, mandala aksara Sansekerta adalah Mandala Dharma. Mandala Bodhicitta adalah mandala cakra anahata, mandala hati, mandala tubuh. Mandala Paramaratha Bodhicitta ada di angkasa, tidak berwujud dan tidak beratribut. Abhiseka awal menggunakan mandala pasir warna, memperoleh abhiseka yang pertama. Mandala aksara Sansekerta adalah abhiseka kedua, dan abhiseka ketiga adalah mandala Bodhicitta, kemudian adalah mandala Paramartha Bodhicitta, masing-masing merepresentasikan tahapan. Sampai pada mandala Bodhicitta, Anda telah tercerahkan, Paramartha Bodhicitta, paramartha sama dengan pencerahan, Anda telah mencerahi kebenaran semesta, ini adalah mandala Paramartha Bodhicitta. 

Segala fenomena dimulai dari anubhava, seperti halnya Dasabhumi Bodhisattva, yang pertama adalah pramudita bhumi, saat Anda mencapai bhumi Bodhisattva yang pertama, segala yang Anda peroleh, semua telah tertulis dengan sangat jelas dalam buku, bhumi pertama, timbul sukacita yang paling besar dalam hati Anda, ini adalah Bodhisattva bhumi pertama. Sampai pada Dharmameghabhumi, berarti Bodhisattva bhumi ke-10, Anda juga akan mengalami anubhava semacam itu. Dasabhumi Bodhisattva sepenuhnya merupakan anubhava yang dialami oleh tubuh dan batin Anda. Di sini tertulis: “Nilai anubhava yang mengikuti pikiran, yang terutama adalah empat nilai. Oleh karena itu, memahami sifat sejati semua mandala, terhubung dengan empat jenis Prana Garbhajnana.” Apa itu Prana Garbhajnana? Sudah saya jelaskan kepada Anda semua, di samping nadi tengah adalah prana mitra api, di bagian atas tubuh adalah prana sirkulasi atas, di bagian bawah tubuh adalah prana sirkulasi bawah, di tepian tubuh adalah prana sirkulasi samping, empat jenis Prana Garbhajnana. 

◎ Prana Garbhajnana berawal dari napas kita, dan prana yang memasuki nadi tengah, dan disebut sebagai Prana Prajna. Ada empat jenis prana Prana Garbhajnana, tidak berwujud, dan hanya berupa napas biasa. Setelah memasuki nadi tengah, prana sirkulasi atas, prana sirkulasi bawah, prana sirkulasi samping, prana mitra api, dan prana kehidupan Anda, menjadi lima jenis prana, prana kehidupan tidak bergerak, sedangkan keempat prana yang lain adalah bergerak, inilah: “Empat jenis Prana Garbhajnana.”

Selain itu, “Kesempurnaan tiga takhta, memotong ilusi di dalam.” dalam tubuh Anda, memotong semua ilusi, “Nidana berhimpun dalam tubuh.” karena nidana prana, nadi, dan bindu, berhimpun dalam tubuh Anda, “Dua Kebenaran yang berasal dari kesinambungan upaya kausalya tubuh dan tiada konsep untung dan rugi.” Dua Kebenaran antara lain uttpatikrama dan sampannakrama, utpattikrama adalah upaya kausalya, dan sampannakrama adalah Paramartha Bodhicitta. Inilah poin yang paling penting untuk dibabarkan kepada Anda semua.

Seorang menantu pria berkata kepada ibu mertuanya: “Anda adalah wanita paling cantik yang pernah saya jumpai, memiliki keanggunan alami, ramah, dan kepribadian yang istimewa.” Ibu mertua mengatakan: “Kenapa kamu bicara sambil memejamkan mata?” Menantu pria mengatakan: “Saya tidak bisa melontarkan ucapan membuta dengan mata terbuka.” Mahaguru selalu jujur dalam berbicara. Lamdre ini memang tidak mudah untuk diulas, apabila Anda tidak paham teori Tantra, dan tidak pernah benar-benar melatihnya, Anda tidak akan bisa mengulasnya, Lamdre mengandung makna yang sangat mendalam. Mahasiddha Virupa adalah kepala di Nalanda, Beliau pernah bertapa di Negeri Boruonai, mencapai keberhasilan Lamdre, mencapai keberhasilan Sampannakrama. Mahasiddha Virupa sangat agung.

“Madonna berusia 55 tahun, kekasihnya 22 tahun; Jennifer Lopez berusia 42 tahun, kekasihnya berusia 26 tahun; Bai Suzhen Siluman Ular Putih berusia 1000 tahun, telah bertapa selama ribuan tahun, tapi Xu Xian hanya berusia 24 tahun; Wanita yang masih lajang tidak perlu khawatir, jika sampai saat ini masih belum menemukan cinta sejati, mungkin si dia masih belum lahir.” Lelucon ini cukup menarik. Persoalan di dunia ini sungguh unik, banyak hal yang tidak terpikirkan oleh Anda, dan tak terduga. Setelah Anda belajar Buddha, ketika Anda benar-benar memperolehnya, merealisasikannya, maka dengan sendirinya akan muncul daya itu. Jadi, usia bukan persoalan, asalkan daya itu muncul, apakah usia masih akan menjadi persoalan?!

Xiaoqian dan Xiaowang bertamasya bersama ke Afrika Selatan, dalam perjalanan, seekor singa memelototi mereka, Xiaoqian langsung mengganti sepatu kulit dengan sepatu olahraga, dengan ketakutan Xiaowang bertanya: “Untuk apa berganti sepatu olahraga? Kamu tidak akan bisa lolos dari kejaran singa!” Xiaoqian mengatakan: “Siapa yang ingin lomba lari dengan singa? Saya cukup berlari lebih cepat dari kamu!” Ini artinya tidak ada rasa solider terhadap teman, antar kawan mesti ada rasa solider, mestinya saat itu Xiaoqian memberitahu Xiaowang: “Larilah dulu, biar saya korbankan diri saya.” Inilah solider. Antar kawan mesti ada rasa solider, demikianlah kawan sejati. Anda telah berguru, dan seorang Guru mesti memikirkan siswanya, ini baru seorang Guru yang benar-benar membuat Anda bersukacita. 

◎ Saya sering beritahu nenek hantu: “Anda (XX) memelihara hantu sebanyak itu.” Asalkan Anda pernah baca asal-usul hantu yang dipeliharanya, maka Anda akan tahu berapa jumlah hantu yang dipeliharanya, ia mengambil batu nisan dari kuil hantu di Tianmu untuk dijadikan nisan utama di dalam ruang Dharmapalanya, batu nisan dari kuburan masal, bertuliskan: “Para Arwah yang Termasyhur”, ia mengambilnya dan mempersemayamkannya di bagian tengah ruang Dharmapalanya, bahkan mengundang hantu lain yang tak terhitung banyaknya, perilaku sepert ini, ia menyebut dirinya sedang belajar Buddha. “Hantu Anda telah mencelakai banyak orang!” Sebagai seorang Guru, saya menyatakan, duduk di sini dan menyatakan: “Mintalah kepada hantu Anda untuk mencari Mahaguru, jangan mengganggu siswa saya yang baik!”

Sudah pernah saya katakan kepada hantu-hantu yang dipelihara olehnya, jika berani jangan kabur! Jika ingin cari, maka cari saja kepalanya, dan jangan cari siswa-siswa saya yang baik, Mahaguru rela menanggung semua demi kalian. Ini adalah rasa solider! Sebagai seorang Guru tidak boleh mengatakan: “Kalian jangan ganggu saya! Pergi dan ganggu saja siswa-siswa itu!” berarti Guru ini tidak punya rasa solider, benar tidak? Seorang Guru mesti punya rasa solider! Betapa agungnya hantu Anda, Anda bahkan menaikkan tingkatan mereka sebagai Devasenapati, bahkan dinaikkan lagi menjadi sebuah alam suci, apakah semua ucapan Anda harus dianggap sah? Tapi kenapa tidak berani mencari saya? 3 hantu Jepang Anda, dan 2 hantu Tionghoa, kenapa ketua hantu-hantu itu tidak berani mencari saya? Jangan menindas mereka yang lemah!

Mahaguru punya titah Raja Setan, mereka tidak berani mencari saya, pernah mencari sekali namun kemudian tidak berani datang lagi, pasti tidak berani lagi. Siang hari ini saya makan sedikit saja, benar tidak? Saya beritahu Anda, hantu adalah kudapan saya! Siang hari ini saya makan sangat sedikit, hanya makan beberapa sayuran hijau! Tidak makan yang lain, minum secangkir teh, secangkir teh ginseng, dan makan beberapa sayur hijau, sebab begitu saya lihat roh jahat, langsung tangkap dan makan! Menjadi kudapan saya! Anda berani datang? Berapa jumlah hantu yang Anda pelihara? Silakan datang semuanya! Dan semua akan dilahap! Sudah memelihara hantu, masih berpura-pura baik, mengaku belajar Buddha, tapi, jelas-jelas memelihara hantu! Apa itu belajar Buddha? Apakah masih ada yang bisa dikatakan lagi? Bahkan batu nisan “Para Arwah yang Termasyhur” pun Anda ambil dan semayamkan di ruang Dharmapala? 

Seorang sopir bus bertanggung jawab untuk mengantarkan 20 pasien kejiwaan ke rumah sakit, di tengah perjalanan ia merasa malas, ia pun berhenti dan minum-minum di sebuah bar, setelah minum, semua pasien telah melarikan diri dari bus. Sopir itu mendapat ide, ia mengenadari bus itu sampai ke sebuah terminal terdekat, dan berteriak: “Boleh naik gratis!”, kemudian ia mengantarkan para penumpang ke rumah sakit, dan memberitahu petugas di rumah sakit: “Pasien-pasien ini sangat emosional, suka bicara ngawur, dan berhalusinasi.” Tiga hari kemudian, pihak rumah sakit baru mengetahui bahwa orang-orang itu adalah orang waras.

◎ Saya beritahu Anda semua, hari ini yang duduk di sini adalah orang waras, sedangkan mereka yang menyembah hantu semua adalah penderita gangguan jiwa!

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。