2017-10-14 Padmakumara Adalah Buddha karena Padmasambhava yang Terlahir dari Padma Merupakan Buddha Kedua dari Udiyana
Ceramah Lamdre ke-106 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Bersama Sadhana Istadevata Padmasambhava, 14 Oktober 2017 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Terlebih dahulu, marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha puja bakti hari ini: Guru Padmasambhava.
Gurudara, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung hari ini hanya 2 orang, sesungguhnya setiap orang adalah tamu agung, akuntan TBF, sdri. Teresa, ia adalah pengelola toko di Zhenfo Zong kita ini; Produser acara ‘Gei-ni dian-shang xin-deng’ di CTI Sdri. Xu Ya-qi. Terima kasih atas acara yang diproduseri olehnya di Chung T’ien Television, acara dia sangat baik. Masih ada lagi, banyak tamu agung yang lain, semua terkemuka, dan karena kita semua punya muka, oleh karena itu semua adalah tamu agung. Selamat malam semuanya! Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton)
◎ Hari ini, yang kita tekuni adalah Sadhana Istadevata Guru Padmasambhava. Guru Padmasambhava bermanifestasi dari dalam padma, Beliau tidak punya ayah maupun ibu, juga tidak punya kakak dan adik, Beliau bermanifestasi dari dalam padma. India sangat luas, di daratan Utara tidak ada laut, danau yang sangat luas disebut laut, ada seorang raja yang sedang dalam perjalanan pulang dan melewati Samudra Danakosha, ia menggendong seorang bayi yang berada di atas padma, dan membawanya kembali ke negerinya, demikianlah kelahiran Guru Padmasambhava. Beliau bermanifestasi dari padma, Beliau adalah Padmakumara yang sejati. Sebutan Beliau adalah Padmasambhava (Terlahir dari padma)! Yang terlahir dari padma! Gelar Beliau adalah Saroruha Vajra, yang berarti Vajra yang mencapai keberhasilan manifestasi dari padma di danau, Gelar Vajra Beliau adalah Saroruha, dapat diketahui, Guru Padmasambhava adalah Bodhisattva yang bermanifestasi dari padma, Beliau adalah Padmakumara, Buddha kedua dari Udiyana.
Dalam Tantra, Istadevata dari Guru Padmasambhava adalah, asal-usul Beliau, yaitu Shakyamuni Buddha, Amitabha Buddha dan Avalokitesvara Bodhisattva, ketiganya manunggal. Merupakan emanasi tubuh, ucapan, dan pikiran dari Shakyamuni Buddha, Amitabha Buddha, dan Avalokitesvara Bodhisattva, sekaligus merupakan Buddha kedua dari Udiyana. Sampai di sini, lagi-lagi membicarakan XX, apa boleh buat, demikian banyak persoalan, hari ini ada tamu dari Amerika Selatan datang ke Seattle, ia menceritakan ucapan XX baru-baru ini, yang pertama, “Padmakumara adalah Bodhisattva bhumi ke-5 atau ke-6, dan bukan Buddha.”
◎ Mohon tanya, siapakah Guru Padmasambhava? Buddha! Buddha kedua dari Udiyana, merupakan Guru Sesepuh teragung yang sama-sama diakui oleh semua sekte Tantra, keempat sekte utama menjunjung tinggi Beliau, Beliau adalah orang pertama yang masuk Tibet untuk mentransmisikan Ajaran Tantra. Pada masa Raja Trisong Detsen, Tsenpo Tibet, yaitu Raja Trisong Detsen dari Tibet, menyambut Guru Padmasambhava di tepi Sungai Yarlung Tsangpo. Guru Padmasambhava adalah Buddha kedua dari Udiyana, sekaligus merupakan Guru Sesepuh Tantra, Beliau adalah Padmakumara! Beliau adalah Buddha!
Bagaimana bisa sembarang menyatakan bahwa Padmakumara merupakan Bodhisattva bhumi ke-5 atau ke-6? Pada saat Guru Padmasambhava mencapai keberhasilan sempurna, Beliau bermanifestasi menjadi tubuh sinar pelangi, sekujur tubuh memancarkan sinar, menjadi sinar pelangi. XX mengatakan Beliau adalah Bodhisattva bhumi ke-5 atau bhumi ke-6, sesungguhnya bhumi ke-5 dan ke-6 sudah cukup baik! Termasuk baik, terima kasih! Masih tetap Bodhisattva! Sudah cukup baik! Lihatlah. Empat tingkat kesucian, yang satu adalah Buddha, kemudian Bodhisattva, berikutnya Pratyekabuddha, dan Arahat, inilah empat tingkat kesucian. Pada umumnya, Bodhisattva berupaya menyeberangkan insan, memiliki pencapaian Bodhisattva, Ia tidak akan mundur lagi. Menjadi Bodhisattva sudah sangat baik, apalagi kita punya Alam Suci yang agung, Mahapadminiloka. Bodhisattva sudah sangat tinggi, sesungguhnya dapat menjadi seorang Bodhisattva sudah sangat tinggi. Guru Padmasambhava adalah Buddha.
Yang kedua, XX mengatakan bahwa setelah Guru Lu keluar dari pertapaan, adik dari XX mempersembahkan NT$ 10 ribu atau 20 ribu kepada Guru Lu, tapi tidak diketahui 10 atau 20 ribu. Persembahan adiknya, apa hubungannya dengan XX? Benar-benar tidak jelas! Ingatan orang tua tidak baik, mohon dimaafkan, sudah sekian tahun lalu, 10 sekian tahun lalu saat saya keluar dari pertapaan, siapa yang memberikan persembahan sebanyak 10 ribu, saya sudah lupa. Saya tidak ingin melibatkan keluarga mereka, tapi XX menyatakan, sebentar XX yang memberi persembahan, kemudian berubah lagi yaitu sdr. Zhou yang memberi persembahan, dan sekarang berubah menjadi adiknya, sebenarnya siapa yang memberikannya, dan sebenarnya 10 ribu atau 20 ribu? Saya sungguh tidak tahu. Saat itu, banyak orang memberikan persembahan, saya juga tidak jelas, saat keluar dari pertapaan, semua orang memberikan persembahan kepada Mahaguru, mana mungkin saya tahu berapa jumlah uang di dalamnya.
◎ Yang ketiga, XX mengatakan, “Mahadewi Yaochi Bermuka Hitam yang diundang oleh Mahaguru bukan roh sejatinya.” Jika bukan roh sejati, jadi roh apa? “Roh jahat, sebab, roh sejati tidak mungkin ingin membalikkan meja, atau masuk ke dalam tubuh Mahaguru.” Dengan demikian, secara sekaligus ia menjatuhkan semua medium di seluruh dunia. Berapa banyak medium di seluruh dunia? Di Singkawang Indonesia saja, setiap 5 langkah ada 1 klenteng, di saat persamuhan klenteng, muncul ribuan medium, apakah semua adalah roh jahat? Di Taiwan juga banyak medium. Di Amerika juga banyak medium, Mahaguru juga pernah mengundang Ksitigarbha Bodhisattva masuk! Ingatkah? Di masa awal, apakah dengan demikian Ksitigarbha Bodhisattva adalah roh jahat? Tentu saja, yang merasuki tubuh medium belum tentu adalah roh sejati, kebanyakan adalah makhluk halus, makhluk halus bisa merasuki. Berapa banyak medium Mazu? Tahukah Anda, ketika kirab Mazu, entah ada berapa banyak medium. Apakah kalian pernah lihat medium Mazu? Apakah dengan demikian semua Tianshangshengmu adalah roh jahat? Kali ini, sekali lagi kita jatuhkan pendapat XX. Dalam sekejap Anda langsung menghabisi semua medium di seluruh dunia, menyatakan bahwa semua medium di seluruh dunia tidak ada yang dimasuki oleh roh sejati. Siapa pernah lihat medium? Ada banyak medium, di Singapura juga ada! Di negara-negara Asia Tenggara, bahkan di Amerika juga ada. Ada satu medium yang pergi ke Amerika, ia merasa bahwa kondisi di Amerika cukup baik, menjawab satu pertanyaan konsultasi bisa mendapatkan US$ 10. Di Taiwan ada banyak medium, di setiap klenteng ada medium, semua bisa dilihat! Benar! Bahkan di internet pun ada. Luar biasa, XX menganggap semua medium adalah roh jahat? Ada banyak medium Tianshangshengmu, apalagi para senapati dari 5 Dewa Adipati, medium ada sangat banyak. Seperti Buddha Hidup Jigong, begitu hadir langsung minum arak! Mengibaskan kipas! Demikianlah ciri-ciri kehadirannya. Oleh karena itu tidak boleh menyatakan seperti itu. Boleh mengatakan bahwa sebagian besar dirasuki oleh makhluk halus, tapi tidak boleh mengatakan sebagai roh jahat. Kali ini, lagi-lagi mematahkan pendapat XX.
Yang keempat, “Mahadewi Yaochi di bhaktisala vihara cikal bakal sudah lama tidak ada.” Maksud XX adalah, umat tidak perlu lagi datang kemari untuk berdoa, karena tidak akan manjur. Mahadewi Yaochi di vihara cikal bakal ada di sini, XX mengatakan Beliau sudah tidak ada, dan minta supaya umat tidak perlu datang kemari, sebab sudah tidak manjur lagi. Tolong tanya, kalau begitu, siapa yang manjur? XX yang manjur? Benar, ia yang manjur! Apa artinya Mahadewi Yaochi? Mahadewi Yaochi kita sudah tiada. XX tidak menyadari bahwa Mahadewi Yaochi adalah Suciwan Agung Mahamulia! Guru Padmasambhava pernah mengatakan: “Asalkan Anda menjapa Nama atau mantra-Ku, dan berdoa dengan sangat tulus kepada-Ku, maka Aku akan hadir di hadapan Anda.” Inilah penuturan Guru Padmasambhava. Mahadewi Yaochi adalah Suciwan Agung Mahamulia, Maha Ada, sama seperti Guru Padmasambhava. Sama seperti Avalokitesvara Bodhisattva, hadir di semua tempat di mana insan memanjatkan doa kepada-Nya, tidak harus ada rupang, Beliau bisa hadir secara leluasa. Sama halnya dengan Mahadewi Yaochi, di mana pun Anda berdoa kepada Mahadewi Yaochi, saat saya berjalan di luar, ada yang menanyakan suatu hal kepada saya, saya juga bisa langsung menjawabnya, tidak harus selalu di hadapan rupang Mahadewi Yaochi, di mana pun tetap bisa mengundang kehadiran Mahadewi Yaochi, sebab Beliau dapat hadir leluasa menanggapi doa tiap insan di mana pun berada. Mana boleh mengatakan bahwa Mahadewi Yaochi di vihara cikal bakal sudah tidak ada dan tidak manjur? Bukankah ini lelucon? Lagi-lagi pendapat XX terpatahkan! Sekalipun rupang Mahadewi Yaochi ini dicuri, Beliau masih tetap ada, demikianlah Suciwan Agung Mahamulia, Beliau Maha Ada! Oleh karena itulah disebut sebagai Suciwan Agung Mahamulia! Ada berapa banyak rupang Mahadewi Yaochi kita di sini? Di aula homa Rainbow Vila ada Mahadewi Yaohi, tak terhitung banyaknya. Di Taman Arama Zhenfo ada Mahadewi Yaochi, di ruang konsultasi ada Mahadewi Yaochi, di kediaman saya sendiri ada sekitar 4 sampai 5 Mahadewi Yaochi, di rumah saya ada banyak rupang Mahadewi Yaochi, bahkan saya tidak bisa menghitungnya. Berapa banyak rupang Mahadewi Yaochi di Taman Arama Zhenfo? Mahadewi Yaochi di kediaman saya, ada di tingkat atas altar, Mahadewi Yaochi sangat banyak, termasuk rupang di koperasi, ada berapa rupang Mahadewi Yaochi? Bagaimana mungkin bisa hilang? Di Rainbow Vila ada banyak Mahadewi Yaochi! Ada banyak rupang! Ada Mahadewi Yaochi Bermuka Hitam! Ada Vyaghravaktra Vajra, ada banyak Mahadewi Yaochi. Kadang yang ini hadir, kadang yang itu hadir, Mahadewi Yaochi sangat banyak. Siapa bilang tidak manjur? XX mengatakan tidak manjur, meminta supaya kalian tidak perlu datang kemari, sungguh ucapan yang sangat aneh, bahkan ucapan semacam itu juga bisa dilontarkan olehnya. Apa artinya? Itu adalah ucapan dari kelas taman kanak-kanak agama Buddha, coba Anda renungkan ! Mahadewi Yaochi tidak harus setiap hari duduk di sana! Mesti mengundang, barulah Beliau hadir, untuk apa Beliau terus duduk di sana? Termangu melihat kalian? Emanasi Mahadewi Yaochi tak terhitung banyaknya, mana mungkin tidak manjur? Bagaimana dengan tempat Anda? Aneh! Tempat dia yang manjur! Ini disebut pemikiran apa? Seorang umat mengatakan: “Otaknya bermasalah !” Mengalami gangguan kejiawaan, otaknya bermasalah!
◎ Mahadewi Yaochi adalah Suciwan Agung Mahamulia Yang Maha Ada, sanggup hadir menanggapi semua doa di mana pun berada, bahkan dalam Sutra Mahadewi Yaochi disebutkan bahwa Cihang Dashi memuliakan Mahadewi Yaochi. Siapakah Cihang Dashi? Beliau adalah Avalokitesvara Bodhisattva! Shakyamuni Buddha juga memuliakan Mahadewi Yaochi. Avalokitesvara Bodhisattva sanggup dengan leluasa hadir menanggapi doa setiap insan di mana pun berada, demikian pula dengan Mahadewi Yaochi, memenuhi jagat raya, tidak ada istilah tidak manjur. Mematahkan pendapat XX. Saya mendapati, sepertinya otaknya bermasalah? Sungguh!
◎ Hari ini mengulas Lamdre, “Menunjuk pada garbha”, kita membahas ‘garbha’ (han-zang), “Kesadaran yang dirasakan hati, belum dipilah berdasar jenisnya, atau belum terbagi, kesadaran pengetahuan akan upaya, menampilkan terang dan tanpa rintangan, secara Dharmata dan sunya disebut sebagai ‘Garbha’.”
Tentu saja kalimat ini sukar untuk dipahami.
“Tanya: Mengapa disebut garbha?”’han’ dari kata ‘bao-han’ (mengandung), dan ‘zang’ dari kata ‘lei-zang-si’ (vihara vajragarbha). “Jawab: Sebab ia menjadi dasar bagi samsara dan Nirvana; Sebelum melakukan pelatihan dengan upaya kausalya, ia akan menjadi samsara, tapi jika menggunakan upaya kausalya untuk melatihnya, maka ia akan menjadi Bodhi, oleh karena itulah disebut sebagai ‘dasar’.” saya beritahu Anda semua, ini adalah Buddhata yang tersimpan dalam diri para insan. Buddha menuturkan bahwa semua makhluk memiliki Buddhata, tersimpan dalam diri, disebut sebagai ‘Garbha’. Apabila, “Sebelum melakukan pelatihan dengan upaya kausalya” dengan kata lain, jika Anda tidak tahu bagaimana membina diri menggunakan upaya kausalya, maka Anda akan terus bertumimbal lahir, Buddhata ini terus berada dalam samsara; “Tapi jika menggunakan upaya kausalya untuk melatihnya” apabila Anda mengerti bagaimana menggunakan Buddhadharma upaya untuk membina diri, Anda dapat merealisasi Bodhi, mencapai Kebuddhaan, atau menjadi Bodhisattva. “Oleh karena itulah disebut sebagai dasar.”, garbha merupakan dasar diri kita, apakah dengan demikian bisa dipahami? Kalimat ini, ‘garbha’ sebagai dasar juga merupakan benih. Saya telah katakan, apabila benih ditabur di atas lantai semen, selamanya tidak akan bertunas. Benih mesti bisa bertunas, tumbuh menjadi anak pohon, kemudian menjadi pohon besar, memiliki ranting, berdaun, berakar, dahan, daun, bunga, dan buah, semua bisa muncul; Benih yang ditabur di atas lantai semen, tidak ada yang memindahkannya ke dalam tanah, tidak ada air, tidak ada sinar matahari, dan tidak ada udara; Apabila benih ditabur di tanah, ada sinar matahari, ada udara, maka bisa mencapai Kebuddhaan; Apabila tidak ada, selamanya adalah benih, hanya sebuah dasar, demikianlah makna yang terkandung di dalamnya.
◎ “Garbha sendiri melekat pada kondisi luar, menghasilkan lobha dan dosa, menjadi kerisauan batin dan pencemaran, berbuat karma buruk dan menjadi pencemaran karma, karma ini menghasilkan akibat dan kelahiran kembali, terlahir dan tercemar lagi, karena belum menggunakan pelatihan upaya kausalya sehingga bertumimbal lahir, menggunakan 3 himpunan loka atau 3 tuntunan, dituntun memasuki marga (jalan), maka dapat mencapai Anuttarabodhi.”
Ini masih mengupas garbha. Garbha sendiri, apabila tubuh kita digunakan untuk melekati kondisi luar atau lingkungan kita saat ini, melekati lingkungan kita saat ini, kemudian muncul ketamakan dan kebencian, menjadi serakah, semisal, ingin memiliki banyak uang, menginginkan rumah, menginginkan mobil, menggunakan cara yang tamak untuk membeli rumah. Misalnya adalah korupsi, Anda boleh mendapatkan harta yang halal, tapi Anda tidak boleh mengorupsi uang orang lain, sebab itu berarti berbuat karma buruk, akan menyebabkan kerisauan dan pencemaran. “Berbuat karma buruk dan menjadi pencemaran karma.”, berarti pencemaran karmavarana, “Karma ini menghasilkan akibat dan kelahiran kembali.” , karena ada karma ini, sehingga terbentuklah buahnya, dan karena tidak menggunakan upaya kausalya atau tidak membina diri menggunakan Buddhadharma, maka Anda akan terjerumus ke dalam tumimbal lahir, terus bertumimbal lahir dalam karmavarana. Apabila “Menggunakan 3 himpunan loka atau 3 tuntunan, dituntun memasuki marga (jalan), maka dapat mencapai Anuttarabodhi.”, ”3 tuntunan” berarti Triratna dalam Tantra: prana, nadi, dan bindu; Apabila berbhavana menggunakan prana, nadi, dan bindu, maka Anda dapat memperoleh Anuttarabodhi.
Tiap kali ujian, Xiaoming selalu mendapatkan nilai 20 – 30, tapi kali ini ia mendapatkan nilai 62. Ibu guru menanyainya: “Apakah kamu menyontek?” Xiaoming menjawab: “Mana mungkin? Jika saya benar menyontek, pasti nilai saya tidak hanya 62.” Sebenarnya, belajar Buddha ibarat ujian, saat Anda benar-benar belajar sampai sempurna, dan mempraktikkannya, maka Anda akan memperoleh nilai sempurna, inilah Buddhadharma. Anda memahami Buddhadharma dan mempelajarinya dengan sempurna, Anda memahami Madhyamika dari Nagarjuna Bodhisattva, Mahaguru juga memahami Vijnaptimatra dari Asanga Bodhisattva, kemudian Anda belajar sesuai dengan konsep Madhyamika dan Vijnaptimatra, setelah memperoleh kesempurnaan, berarti Anda memperoleh nilai 100. Apabila setiap hari Anda bicara dengan burung, bicara dengan kura-kura, bicara dengan nyamuk, bicara dengan lalat, bicara dengan semua binatang, mohon tanya, apakah binatang bisa membabarkan Buddhadharma yang bermanfaat bagi Anda? Tidak mungkin. Alam binatang tidak mungkin bisa digunakan untuk bhavana. Anda bicara dengannya, dia juga tidak mengerti! Dia juga tidak mengerti bhavana Anda! Anda tidak bisa membantunya, dia juga tidak bisa membantu Anda, tapi setiap hari Anda bicara dengan binatang, apakah itu Buddhadharma? Tentu saja bukan Buddhadharma, itu adalah sulap. Menurut saya, jika memang bisa berbicara dengan binatang, paling –paling Anda akan menjadi pelatih hewan. Saya pernah ceritakan sebuah kisah! Konfusius punya seorang siswa yang bernama Gong Yezhang, semua tahu kisah ini! Ia mengerti ucapan burung, “Gong Yezhang , Gong Yezhang , harimau Gunung Selatan menggigit kambing. Anda boleh kemari makan dagingnya, dan saya makan ususnya.” Burung memberitahunya, harimau Gunung Selatan menggigit kambing, Anda boleh pergi mengambil dagingnya untuk dimakan, tapi tinggalkan ususnya untuk saya (burung) makan. Wah! Gong Yezhang pergi dengan gembira, di sana benar-benar ada seekor kambing yang digigit oleh harimau, ia pun mengambil kambingnya, tapi tidak meninggalkan ususnya. Di kesempatan yang lain, burung datang lagi, “Gong Yezhang , Gong Yezhang , harimau Gunung Selatan menggigit kambing. Anda boleh makan dagingnya, saya makan ususnya.” Sebelumnya, Gong Yezhang telah makan daging kambing sampai kenyang, sangat senang, kali ini ia mendengar burung memanggilnya lagi, ia pun pergi lagi. Tak disangka, tidak ada kambing, hanya harimau yang ada di sana, dalam seketika Gong Yezhang dimangsa oleh harimau itu. Inilah satu-satunya kisah mengenai manusia yang berbicara dengan burung, yang pernah saya dengar dalam seumur hidup saya. Ini adalah sebuah legenda, Konfusius punya seorang siswa bernama Gong Yezhang, tapi dia tidak punya integritas, dan akhirnya dimangsa oleh harimau.
Bicara dengan burung, bicara dengan kucing, apa manfaatnya? Membuang waktu saja, bicara dengan Buddha Bodhisattva tentu saja bermanfaat, XX bisa bicara dengan Buddha Bodhisattva, Mahaguru tidak bisa, Mahaguru hanya menerima anubhava, tidak bisa berbicara. Apakah Buddha Bodhisattva bisa mengajarkan Buddhadharma kepada Anda? Tentu saja! Secara teori bisa, tapi bisakah secara praktik? Tidak bisa, mesti ditransmisikan oleh Guru silsilah sendiri, transmisi lisan, saya telah membaca banyak buku XX, banyak artikel ceramahnya, memang ada secara teori, tapi tiap kali ia membahas ketekunan sadhana, semua ambil dari pembabaran Mahaguru yang pernah ia dengar. Oleh karena itu, dalam belajar Buddhadharma, mesti memahami teori, akan tetapi praktik bhavana mesti diupayakan oleh diri sendiri. Akan tetapi, saya mendapati bahwa kemampuan dia berbicara dengan binatang hanyalah kebohongan belaka, kemampuan dia berbicara dengan Buddha dan Bodhisattva juga kebohongan belaka, benar-benar persis dengan apa yang dikatakan oleh Bhiksuni Lianyan (蓮言法師): “Penipu besar abad ini.” XX mampu membentuk sebuah organisasi, dan kelak organisasi XX akan muncul dengan nama: “Sindikat Penipu”. Sindikat penipu dari Taiwan sudah tersebar ke seluruh dunia, entah sudah berapa banyak yang tertangkap di seluruh dunia. Apa tujuannya? Harta kekayaan, mereka menipu harta. Oleh karena itulah, wahai siswa Zhenfo Zong, kalian mesti berhati-hati, jagalah uang kalian dengan penuh kewaspadaan, jangan sampai tertipu oleh sindikat penipu.
Saya punya seorang rekan sejawat wanita, ia baik dalam segala hal, hanya saja sedikit malas, semalas apa? Di saat nenek yang paling menyayanginya jatuh sakit, berbaring di atas tempat tidur selama 2 bulan, ia pulang untuk merawatnya. Tidak sampai beberapa hari, neneknya sembuh dan bangun, juga bisa menanak nasi, dan bisa melakukan semua aktivitas. Semua orang memuji rekan saya telah merawatnya dengan baik, kemudian semua bertanya kepada sang nenek, bagaimana cara rekan saya merawatnya, nenek itu menghela napas: “Jika saya tidak bangun, saya khawatir dia bisa mati kelaparan.”
Semua tahu bahwa Gurudara nomor satu dalam memasak, sungguh, beliau sangat mahir memasak, masakan apa pun, cukup sekali lihat, beliau pun langsung tahu mesti ditambahkan apa dan dikurangi apa, sekali lihat langsung tahu. Dahulu ketika beliau menikah ke keluarga kami marga Lu, saat itu, ayah saya memujinya: “Sungguh berkah bagi keluarga kami! Bisa mendapatkan menantu yang demikian, sangat mahir memasak!” Pernah beliau seorang diri menangani makan bagi 200 orang, bahkan sekitar belasan meja! Seorang diri beliau memasak 13 lauk, dan setiap meja penuh. Beliau adalah koki yang sangat berbakat, bahkan sangat rajin. Kelebihan Gurudara adalah rajin, masakannya sungguh sangat baik, tidak seperti perempuan zaman sekarang. Siapakah di antara perempuan zaman sekarang yang mahir urusan dapur? Beliau mulai dari urusan dapur, dan beliau serba bisa. Bisa membuat 13 lauk, ada 200 siswa makan di rumah kami, menata meja, ditata sampai depan, sampai ke jalan. Lihatlah, beliau punya kemampuan ini.
◎ Ini sama dengan belajar Buddhadharma, sama seperti Nagarjuna Bodhisattva, Buddhadharma tidak akan habis digali, menanyakan apa pun kepada Beliau, Beliau selalu bisa menjawabnya. Anda bertanya Buddhadharma kepada Mahaguru, Mahaguru telah belajar selama 40 tahun, selalu bisa diuji, saya telah membaca banyak pustaka, dan benar-benar mempraktikkannya, benar-benar tekun berbhavana. Bacalah buku saya, “Meditasi Dalam Meditasi”, isinya penuh dengan kiat-kiat bhavana. Sedangkan buku ceramah XX, semua penuh dengan teori, jika tidak, pasti pembicaraan dengan burung, pembicaraan dengan bunglon, pembicaraan dengan sesuatu, hanya itu saja. Meskipun ada ujaran untuk berbuat baik, saya beritahu Anda, agama mana yang tidak mengajarkan untuk berbuat baik? Agama Kristen juga mengajari orang untuk berbuat baik, agama Katolik juga mengajari orang untuk berbuat baik, akan tetapi dalam hal menyucikan hati dan pikiran, keutamaan ini hanya ada pada Paramarthasatya yang kita bahas.
◎ Anda mesti paham, ada 2 jenis Buddhadharma, yang satu adalah: samvrtisatya (kebenaran relatif), dan yang satu adalah ‘Paramarthasatya’ (kebenaran mutlak), Paramarthasatya adalah kebenaran final, ada 2 jenis kebenaran, yaitu samvrtisatya dan Paramarthasatya, untuk mencapai Kebuddhaan diperlukan Buddhadharma adiduniawi, barulah Anda bisa mencapai keberhasilan. Samvrtisatya hanya mengajari Anda untuk terlahir di surga, sangat sederhana, demikianlah pengulasan saya untuk Anda semua. Anda mesti mempraktikkannya, barulah bisa sempurna, dan tidak hanya berteori belaka. Siapa yang menguasai teori? Doktor agama Buddha bisa, sebab mereka spesialis mempelajari agama Buddha, mereka bisa mengajar di universitas, mereka adalah seorang profesor, mereka bisa mengajarkan teori kepada Anda, akan tetapi jika tidak diaplikasikan secara nyata, maka tidak akan mungkin mencapai Bodhi.
Ayah memberitahu saya, jika ujian kali ini ada kemajuan, ayah akan memberi 2000 dolar sebagai hadiah, akhirnya, saya tetap saja tidak lulus ujian, saya hanya ingin menggunakan cara ini untuk memberitahu ayah: “Saya bukan orang yang bisa dibeli dengan uang.” Cukup beralasan. Tapi alasan ini merupakan alasan yang menyimpang. Seperti yang tadi Mahaguru bahas, XX mengatakan: “Padmakumara adalah Bodhisattva bhumi ke-5 dan ke-6, dan bukan Buddha”, mohon tanya, apa urusannya dengan Anda? Bhumi ke berapakah Padmakumara, apakah Ia adalah Buddha, apakah Ia adalah Bodhisattva, apa urusannya dengan Anda? Bina diri Anda sendiri dengan sebaik-baiknya, kuncinya adalah belajarlah dan tekunilah sampai sempurna, bhumi ke berapa pencapaian dari Padmakumara, ini semua tidak ada hubungannya sama sekali dengan Anda, terus terang saja! “Mahadewi Yaochi Bermuka Hitam bukan roh sejati”, mohon tanya, apa urusannya dengan Anda? Mahadewi Yaochi Bermuka Hitam adalah Mahadewi Yaochi Bermuka Hitam, Beliau sejati atau sesat, apa hubungannya dengan Anda? Tidak ada hubungannya dengan Anda! Tekunilah dengan baik sadhana Anda, jangan sembarang mencampuri urusan lain. “Mahadewi Yaochi di bhaktisala vihara cikal bakal sudah tidak ada, umat tidak perlu datang berdoa lagi, sebab semua sudah tidak manjur.” Sejak lama tidak ada? Apakah kalian telah melihatnya, Beliau masih duduk di sini! Tidak dicuri oleh Anda! Orang datang atau tidak untuk berdoa, apa urusannya dengan Anda? Uruslah diri sendiri dengan sebaik-baiknya, bina diri sendiri dengan sebaik-baiknya, sempurnakan Buddhadharma Anda sendiri, membina diri dengan sebaik-baiknya, yang lain tidak perlu Anda urus, urusan vihara cikal bakal bukan urusan Anda, jangan melontarkan omong kosong lagi!
Kenapa saya mengurusi Anda? Kenapa mesti membicarakan Anda? Sebab saya sedang mengajari Anda. Anda telah melontarkan sekian banyak omong kosong, sedangkan apa yang saya ucapkan adalah ucapan satya, mengajari Anda, XX, apakah Anda mengerti? Sederhana sekali! Yang saya babarkan adalah Buddhadharma, sedangkan yang dia ucapkan adalah omongan burung, bicara dengan burung nuri, bukankah itu omongan burung? Bicara dengan anjing, bukankah itu omongan anjing? Jika bukan dengan anjing, maka pasti dengan burung, jika tidak, pasti bicara dengan bunglon, dan akhirnya bunglon dia naikkan pangkatnya menjadi Raja Naga Empat Sukacita, bahkan mengatakan ia adalah emanasi Bodhisattva. Apa yang patut disenangi dari menjadi Raja Naga Empat Sukacita? Secara tingkatan, Raja Naga hanya termasuk golong Astagatyah, hanya merupakan Dewa Pelindung, jika Bodhisattva menjadi Raja Naga Empat Sukacita, entah sudah turun berapa level? Anda bahkan mengatakan bahwa Raja Naga Empat Sukacita sangat gembira? “Akhirnya saya menjadi Raja Naga Empat Sukacita!” Sekarang mengajari Anda, hanya empat tingkat kesucian, Buddha, Bodhisattva, Pratyekabuddha, dan Arahat, yang tidak mundur lagi, sedangkan yang lain, semua berada dalam 6 alam tumimbal lahir. Ini untuk mengajari XX! Memang seharusnya mengajari XX!
Istri menanyai suami: “Kenapa seharian penuh kamu cuma memperhatikan wanita cantik?” Suami menjawab: “Jika aku tidak suka lihat wanita cantik, bagaimana mungkin dulu aku memilihmu?” Dulu XX sendiri yang berdiri, bahkan ada saksinya! Bhiksuni Mingyi adalah saksinya! Dia menyaksikan di tempat! Di dalam Ling Shen Ching Tze Temple. Saya mengatakan: “Yang mengenakan pakaian berwarna ungu, silakan berdiri!” She Miaozhi tidak berdiri, saat ia hendak berdiri, bum! Mendadak sebuah tong air pun berdiri! Ya Tuhan! Padahal ia mengenakan pakaian berwarna biru! Saya masih ingat! Postur tubuh seperti pantat lebah, rok pensilnya seperti lebah, berwarna biru, ia pun berdiri.
Begitu saya lihat, yang mengenakan warna ungu tidak berdiri, tapi yang warna biru malah berdiri, apakah dia buta warna? Dia mengenakan warna biru, kenapa bisa berdiri? Dalam hati saya berpikir, ini adalah berkah atau petaka? Sekalipun petaka, tak terhindarkan, biarlah ia menanggungnya! Biar saya lihat, tapi begitu ditanggung, kesalahan dilakukan selama bertahun-tahun. Ucapannya juga berubah-ubah, ia mengaku bahwa orang lain yang mendorongnya berdiri. Ya Tuhan! Apakah tong air bisa didorong? Bagaimana mungkin orang lain kuat mendorongnya? Dia sendiri yang berdiri, jelas-jelas saya lihat dia berdiri sendiri, tapi dia mengaku bahwa orang lain yang mendorongnya. Ia sangat ahli membelokkan fakta, “Saya tidak berdiri”, mohon tanya, jika Anda tidak berdiri, apakah saya akan membiarkan Anda untuk melakukannya? Ia bersikeras membelokkan fakta. Oleh karena itu, jika bukan berkah, maka pasti petaka, jika memang petaka, berarti tak terhindarkan. Tidak apa! Terserah saja. Saya pernah katakan, segala hal adalah baik adanya, saya justru berterima kasih kepadanya! Saya bisa demikian tekun menulis buku, padahal sebelumnya sudah tidak ada inspirasi, semua telah dituangkan dalam buku, mendadak muncul persoalan ini, bagus sekali, kebahagiaan datang terlalu mendadak, saya bisa menulis lagi beberapa buku. Sungguh Bodhisattva memberkati, semua baik adanya. Ini juga sebuah pembelajaran, menggunakan contoh ini untuk mengajari Anda semua.
Suami berkata kepada istrinya: “Kamu seharian memarahi orang, aku tidak tahan lagi, aku ingin berpisah, aku ingin cari lagi.” Bagaimana jawaban istrinya? “Orang semacam kamu ini, sekalipun cari lagi, pasti tetap akan dimaki!” Suami menjawab: “Silakan saja jika mau memaki! Paling tidak saya bisa dengar dari yang baru.” Hari ini, Mahaguru bisa menulis beberapa buku ini, seperti “Tentang Makhluk Halus”, “Ratu dari Semua Kebohongan”, dan “Kota Hantu”, semua baru, sungguh baru, tidak seperti sebelumnya, saat semua membaca buku Mahaguru, kesemuanya membahas Buddhadharma, beberapa di antaranya sangat mendalam, dan saya telah berupaya untuk mengulasnya dengan sangat jelas, namun saya masih merasa terlampau dalam, ada beberapa yang Mahaguru perlu kupas supaya lebih jelas.
◎ Lamdre adalah Anuttarabodhi, mengulas teori dari yang paling dasar sampai paling mendalam. Oleh karena itulah disebut sebagai Lamdre (Marga-phala) ‘marga’ berarti Anda menapaki jalan bhavana, dan memperoleh ‘phala’ (buah keberhasilan), sehingga disebut Lamdre. Inilah yang dilestarikan oleh Sakyapa. Mahamudra dalam Kagyudpa, Dzogchen dalam Nyingmapa, Lamdre dalam Sakyapa, dan Yamantaka dalam Gelugpa, keempatnya ini memiliki banyak kesamaan dan sedikit perbedaan. Menurut Mahaguru, di dunia ini, tidak peduli apa pun yang terjadi, semua baik adanya, kita juga tidak perlu meratapi dan pesimis, “Kenapa Zhenfo Zong bisa menjadi seperti ini?”, jangan berpikiran terlalu banyak, sesungguhnya, banyak hal adalah sebuah pembelajaran. Berkat adanya XX, barulah Mahaguru bisa setiap hari dengan sukacita membahas persoalan XX kepada Anda semua.
Om Mani Padme Hum.