2017-10-08 Prana Mesti Menembus 72 Ribu Nadi Tubuh Manusia - Nadi Tengah Nadi Kiri dan Nadi Kanan Merupakan 3 Nadi Utama

undefined

Ceramah Lamdre ke-105 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Amoghapasalokesvara, 8 Oktober 2017 di Rainbow Temple

Terlebih dahulu, marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha homa hari ini: Amoghapasalokesvara.

Gurudara, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung kita hari ini, akuntan TBF, sdri. Teresa. Prof. Wangli dari Fakultas Teknik Mesin Elektris National Cheng Kung University. Produser acara ‘Gei-ni dian-shang xin-deng’ di CTI Sdri. Xu Ya-qi. dr. Zhou Heng, dr. Zhuang Junyao. Pengusaha dari Malaysia, Datuk. Lei Fengyi dan istri Datin Zeng Meiting, beserta putrinya: Lei Qian. Sdr. Gao Minglu dari California, beserta istri. dr. Gao Huanxian. Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Taiwan) Selamat sore semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) Wugai! Wugaishai! (Bahasa Kanton: Terima kasih semuanya) ‘Thank you for coming’.

Terlebih dahulu mengumumkan kepada Anda semua, minggu depan, tanggal 15 Oktober, pukul 3 sore adalah Upacara Homa Simhamukha Dakini, Simhamukha Dakini merupakan Dharmapala dari Guru Padmasambhava, sekaligus merupakan Guru, Dharmapala, dan Istadevata dari Guru Padmasambhava. Mudra-Nya adalah Mudra Simharaja Jaya, kedua tangan merangkap ke dalam, jari tengah berdiri, jari kelingking berdiri, dan ibu jari berdiri (Mahaguru memperagakan). Mantra Hati Simhamukha Dakini: “A Jia Sa Ma. La Za Sha Da. La Sa Ma La Ya. Pei.” Ada mantra, ada mudra, dan bijaksaranya adalah “Chuli” atau “Xie”. Tentu saja Adhinatha ini sangat penting, sebab Beliau adalah Istadevata, Guru, dan Dharmapala dari Guru Padmasambhava.

undefined

Homa kita hari ini adalah Homa Amoghapasalokesvara, Adhinatha ini merupakan salah satu dari Enam Avalokitesvara, ada Enam Avalokitesvara, Beliau merupakan salah satunya. Pratima Beliau, tubuh berwarna putih, berwajah tiga, berlengan empat, tiap wajah memiliki 3 mata, tangan kanan memegang japamala, tangan kanan kedua memegang kundika, tangan kiri memegang padma, tangan kiri kedua memegang pasa. Di sini tertulis merupakan salah satu dari Tujuh Avalokitesvara. Menurut ingatan saya adalah Enam Avalokitesvara, tidak peduli ada berapa Avalokitesvara, semua adalah Avalokitesvara. 

(Catatan tambahan: Enam Avalokitesvara menurut Tantra Tiantai adalah: Aryavalokitesvara yang menyeberangkan makhluk alam neraka, Sahasrabhujalokesvara yang menyeberangkan makhluk alam preta, Hayagrivalokesvara yang menyeberangkan makhluk alam binatang, Ekadasamukhalokesvara yang menyeberangkan alam asura, Amoghapasalokesvara yang menyeberangkan insan di alam manusia, dan Cintamanicakralokesvara yang menyeberangkan makhluk alam surga. Sedangkan dalam Tantra Timur, Cundilokesvara / Cundi Bhagavati menggantikan posisi Amoghapasalokesvara. Ada juga yang menggabungkan dua pendapat dari Tantra Tiantai dan Tantra Timur, menjadi Tujuh Avalokitesvara.)

◎ Amoghapasalokesvara merupakan emanasi dari Avalokitesvara Bodhisattva, dalam Mandala Garbhadhatu Beliau merupakan Avalokitesvara Bodhisattva yang sangat agung, Beliau memiliki Dharmabala setara dengan Cundi Bhagavati, Gelar Vajra Beliau adalah: Samahitavajra, samahita berarti Vajra yang menjemput dan menuntun dengan sikap batin kesetaraan, Beliau tidak mendiskriminasi. Tidak peduli Anda adalah orang baik, orang jahat, atau orang yang bagaimana, Beliau sanggup menjemput dan menuntun, oleh karena itu disebut sebagai Samahitavajra. Di puncak kepala Beliau bersemayam Amoghasiddhi Buddha, sebab ada kata ‘Amogha’, Istadevata Beliau adalah Amoghasiddhi Buddha.

◎ Keutamaan Beliau ada pada kata: ‘Amogha’ (Tidak Hampa), permohonan yang Anda panjatkan kepada-Nya, akan dianugerahkan kepada Anda, oleh karena itulah disebut ‘Amogha’. Anda memohon penjemputan dan tuntunan terlahir di Alam Suci Buddha, Beliau tidak mendiskriminasi apakah Anda adalah orang baik atau orang jahat, atau bagaimana, Beliau akan menjemput dan menuntun semuanya, oleh karena itulah disebut sebagai Samahitavajra. Satu tangan-Nya memegang japamala, menandakan bahwa dengan melafal Nama-Nya dapat memperoleh penjemputan dan tuntunan, oleh karena itu kita mesti sering melafalkan: “Amoghapasalokesvara Bodhisattva”; Ada satu tangan yang memegang padma, yang bermakna terlahir dari padma, dapat memadamkan malapetaka, serta menyingkirkan karmavarana, dan menambah berkah; Satu tangan memegang kundika yang menandakan bahwa semua insan yang memiliki karmavarana, dapat dibersihkan dengan amrta dari dalam kundika, baik itu karmavarana alam neraka, preta, maupun binatang, semua dapat dikikis.
Adhinatha ini sungguh agung! Satu tangan-Nya ada yang memegang pasa, menggunakan pasa untuk mengikat segala harapan, supaya semuanya dapat tercapai. Pasa juga bisa menuntun insan terlahir di Sukhavatiloka. Mudra-Nya sangat istimewa (Mahaguru memperagakan), yang terutama, jari telunjuk dan ibu jari seperti ini, Beliau punya 3 macam mudra, ketiganya boleh digunakan, saya suka gunakan yang ini (Mahaguru memperagakan), cukup mengaitkan 2 kaitan, kedua tangan membentuk lingkaran, kalian mesti lihat dengan jelas, disatukan menjadi Mudra Amoghapasalokesvara. Selain itu, kalian sudah melihat pratimanya, ini adalah pratima Amoghapasalokesvara. Mantra-Nya: “Om. Amoga. Pisheya. Hum Pan  Zha.” Mantranya mesti dijapa sampai lancar.

◎ Hari ini kita mengulas Lamdre, “Dibedakan lagi menjadi tujuh, antara lain: 1. Yang menjadi tumpuan; 2. Menunjuk garbha; 3. Bertumpu pada Dharma yang dijadikan tumpuan; 4. Saling bergantung; 5. Membedakan jalur kesinambungan hetu (sebab); 6. Memilih kesinambungan mula; 7. Menggabungkan Dharma samsara dan Nirvana.”

Pembagiannya ada tujuh macam, setiap aksara (kata) yang Anda baca, hampir semua sangat sukar untuk dijelaskan. Penggunaan aksaranya (kata) juga tidak mendalam, aksara (kata) yang digunakan sangat aneh, setelah membaca seisi kitab Lamdre ini, penggunaan aksara (kata) dalam kitab ini sangat aneh.

◎ Demikian penjelasannya: "Berdasarkan landasanya dibagi menjadi empat: Nadi tubuh, aksara nadi, loka amrta, Prana Prajna yang dapat menyebarkan dan menyelaraskan ketiganya. Masing-masing terdiri dari dua jenis, yaitu hasil kasar dan hasil halus.”  Ada hasil kasar dan hasil halus, kita membahas nadi tubuh, “Nadi tubuh. Hasil kasar dari tubuh: Merupakan rongga tubuh sebagai tempat bergantung. Hasil halus dari tubuh: Ada tiga koti setengah nadi, yang lebih sedikit adalah nadi halus berjumlah 72000 nadi.” Dalam tubuh manusia ada 72 ribu nadi, “Empat nadi mustika, dan di istana ada 120 nadi, dan nadi utama berjumlah 32 nadi atau 7 nadi, dan yang lebih sedikit lagi adalah 3 nadi.” Pada umumnya kita membicarakan tiga nadi, yaitu nadi tengah, nadi kanan, dan nadi kiri, nadi utamanya ada 32 nadi atau 7 nadi, “Empat nadi mustika, dan di istana ada 120 nadi.” Nadi yang paling halus berjumlah 72 ribu nadi. 

Kita cukup mengingat nadi tengah, nadi kiri, dan nadi kanan, pada umumnya inilah yang paling utama. Tahukah Anda apa yang disebut sebagai nadi manusia? Semua saluran yang menghubungkan mulai dari pori-pori sampai ke sekujur tubuh kita, saat prana memasuki tubuh kita, kemudian memasuki seluruh saluran, jumlahnya ada 72 ribu nadi, nadi yang utama adalah saat kita mengirup napas, hidung kanan menghirup napas sekali, lubang hidung kiri ditutup, prana memasuki nadi kanan Anda, kemudian berputar melalui lokasi 4 jari di bawah pusar Anda, naik lagi, menelusuri nadi kiri, bagian sini (lubang hidung kanan) ditutup, kemudian dihembuskan melalui nadi kiri. Demikianlah cara kita dulu melakukan Sembilan Tahap Pernapasan Buddha: Gunakan kelingking untuk menutupi lubang hidung kiri, terlebih dahulu visualisasi Buddha Bodhisattva menghembuskan napas berwarna putih, memasuki hidung Anda, memasuki lubang hidung kanan, tutup lubang hidung kiri, visualisasi prana masuk sampai ke bawah, terus sampai di sini, tekan lubang hidung kanan, dan hembuskan melalui lubang hidung, prana berwarna putih masuk, prana berwarna merah bersirkulasi dalam tubuh Anda, kemudian dari sini dihembuskan prana berwarna hitam. Berikutnya, kebalikan, masuk melalui lubang hidung kiri, dan keluar melalui lubang hidung kanan. Masuk melalui kedua lubang hidung, sampai di puncak kepala turun kembali, kemudian keluar melalui kedua lubang hidung, inilah permulaan Sembilan Tahap Pernapasan Buddha, setelah mencapai ubun-ubun, prana kembali mengalir ke bawah, setelah prana naik kembali, dihembuskan melalui kedua lubang hidung. Berarti ini sudah 3 tahap, merupakan permulaan dari Sembilan Tahap Pernapasan Buddha. (Mahaguru memperagakan) mula-mula menutupi lubang hidung kiri, kemudian lubang hidung kanan, begini cara menutupinya, kemudian, dilakukan bolak-balik sebanyak 3 kali; Pada saat yang sama, saat melakukannya, dapat menggunakan jari kelingking untuk menutup hidung, sampai pada akhirnya sudah tidak perlu menggunakan jari. Memberdayakan ketiga nadi. Sebab saat prana Anda tersimpan di sini, mesti memasuki nadi tengah, supaya prana upaya menjadi Prana Prajna, mengubah prana yang tidak bermanfaat menjadi bermanfaat, demikianlah pengulasannya secara sederhana. Dalam sadhana kita ada Sembilan Tahap Pernapasan Buddha.

undefined

◎ Pelatihan prana mesti dimulai dari Sembilan Tahap Pernapasan Buddha! Kemudian lakukan Pernapasan Botol, kemudian lakukan Vajrajapa; Mesti dimulai dari Pernapasan Botol, baru kemudian melakukan Vajrajapa, sesuai tahapan ini akan lebih baik.

Nadi tubuh, pada permulaan adalah tiga nadi, kemudian, tahukah Anda berapa jumlah nadi pada cakra ajna Anda? Berapa jumlah nadi pada cakra visuddha? Berapa jumlah nadi pada cakra anahata? Berapa jumlah nadi pada cakra manipura?

semua dijumlahkan menjadi 32 nadi atau 7 nadi, atau 120 nadi, sampai pada yang paling halus, menjadi 72 ribu nadi, yang terutama merupakan pembagian dari nadi pada cakra ajna, cakra visuddha, cakra anahata, cakra manipura, dan cakra svadhisthana, beberapa nadi utama dibagi lagi, beserta pembuluh darah kapiler, sampai pada tiap pori-pori. Jumlahnya adalah 72 ribu nadi, inilah hasil halus dari tubuh. Apa itu hasil kasar dari tubuh? Tubuh Anda adalah hasil kasar, sedangkan sampai pada pembagian nadi-nadi, semua merupakan hasil halus. Pada umumnya orang tidak tahu metode nadi. Hanya Tantra yang mengupas perihal nadi, sedangkan aliran eksoterik hanya membahas hasil kasar atau tubuh Anda! Tidak membahas hal-hal yang lebih halus di dalamnya, oleh karena itu disebut hasil kasar. Jika dibahas sampai pada bagian yang paling halus, yaitu 72 ribu nadi.

◎ “Hasil kasar dari aksara nadi: Dalam mandala Pojia ada 14 aksara, semua aksara yang terdiri dari aksara cakra 4 nadi dengan Bu Li Luo Ma La Ya adalah 37 aksara.”

Ini juga merupakan aksara mantra, pada tiap nadi terdapat aksara mantra, pada cakra ajna terdapat sebuah aksara mantra, pada cakra visuddha terdapat sebuah aksara mantra, pada cakra anahata terdapat sebuah aksara mantra, pada cakra manipura terdapat sebuah aksara mantra, pada cakra svadhisthana terdapat sebuah aksara mantra, merepresentasikan aksara mantra pada nadi tersebut. Di sini aksara “A” yang paling pendek, pada Istana Prasavadharma di bawah cakra manipura terdapat separuh aksara “A”. Bagaimana melafalnya? “Bu, Li, Luo, Ma, La, Ya.” Enam aksara, pada semua bagian itu terdapat aksara mantra yang merepresentasikan nadi tersebut, “Bu, Li, Luo, Ma, La, Ya.” Adalah aksara mantra, 6 aksara berarti 6 cakra, cakra ajna, cakra anahata, cakra manipura, cakra svadhisthana dan cakra muladhara, jumlahnya ada 6 aksara, “Bu, Li, Luo, Ma, La, Ya.”. “Ada 37 aksara dan semua aksara.”, sebenarnya pada tiap nadi dalam tubuh terdapat satu aksara mantra, aksara tersebut merupakan aksara Sansekerta, boleh gunakan aksara Tibet maupun Sansekerta. “Hasil yang paling halus adalah mulai dari dalam nadi tengah sampai pada aksara ‘A’ di dasar Istana Prasavadharma.”, yaitu separuh aksara “A” di dasar cakra tersebut. Apa makna dari separuh aksara “A”? Yaitu kundalini atau Dorje Phagmo (Vajravarahi), separuh aksara “A” berwarna merah, api yang terang, ada tiga karakteristik dari separuh aksara “A” ini.

◎ Apa yang disebut dengan ‘loka amrta’? Dalam hasil kasar, “Merupakan loka di bagian dalam nadi yang luar biasa.”, sebenarnya bisa diungkapkan dengan sangat mudah, akan tetapi di sini, cara pengungkapannya sangat aneh, pada tiap nadi terdapat amrta, seperti Bodhi Merah, Bodhi Putih, semua adalah amrta.
“Bagian dalam nadi yang luar biasa.”, lebih jelas lagi, Bodhi Merah adalah darah, dan semua carian dalam tubuh adalah Bodhi Putih, banyak cairan tubuh yang disebut sebagai Bodhi Putih, nama lain dari Bodhi Putih adalah ‘hormon’. Dulu saya pernah katakan, di mata ada cairan mata, di hidung ada ingus, di telinga ada kotoran telinga, di mulut ada liur, di lambung ada cairan lambung. Ada lagi, yang paling penting, di dalam pankreas ada insulin, semua itu disebut sebagai Bodhi Putih. Bodhi Merah adalah darah, jantung Anda mesti berdegup supaya Anda hidup, dan darah terus bersirkulasi, keluar dari arteri, kemudian vena, mencapai pembuluh darah kapiler, dan akhirnya kembali lagi ke jantung yang utama, dan keluar lagi, terus berputar, dan kembali ke jantung. Sirkulasi semacam ini adalah Bodhi Merah, inilah: “Bagian dalam nadi yang luar biasa” di dalamnya terdapat Bodhi Merah dan Bodhi Putih.

Yang disebut sebagai: “Hasil halus, laksana matahari terbit di samudra yang jernih, laksana warna-warni di leher burung jialijia, dan laksana warna yang terpantul dari bulir embun di rerumputan.” Oh! Sangat susah dibaca, penggambarannya sungguh berlebihan, semestinya penggunaan aksara (kata) tidak boleh demikian, gunakan aksara (kata) yang lebih sederhana, dengan demikian kalian bisa memahaminya, karena rumit, maka kalian tidak bisa memahaminya. Saya beritahu Anda semua, ketika air keluar menjadi urine (Bodhi Putih), ini adalah hasil kasar yang luar biasa. Di saat buang air kecil di toilet, urine yang dikeluarkan tergolong sebagai hasil kasar, Bodhi Putih yang luar biasa. Hasil yang dikeluarkan oleh benda materi juga berupa hasil kasar, hasil pembuangan, dibuang ke dalam kakus, kemudian diguyur dengan air.

◎ Saat bhavana Anda telah membuahkan sedikit pencapaian, Bodhi Putih Anda menjadi laksana samudra yang sangat jernih dan sangat tenang, dan mentari yang terbit adalah kristalisasi Bodhi Putih dan Merah hasil bhavana Anda; Ibarat burung jialijia (sejenis burung yang sangat cantik) yang warna bulu di lehernya sangat indah dan semarak; Atau ibarat ketika bangun di pagi hari, seperti embun yang berada di atas rumput, ini adalah hasil halus. Apa maksudnya? Hasil kasar adalah kotoran dan urine, kotoran mata, kotoran hidung, dan kotoran telinga, ini semua adalah hasil kasar, sedangkan hasil halus yang sebenarnya sangatlah indah, transparan dan berkilau ibarat cintamani. 

Suatu ketika, saya pergi berkunjung ke tempat Guru Thubten Dhargye, beliau memberikan sebuah bola kristal putih kepada saya. Saya tidak tahu apa artinya. Kemudian beliau menjelaskan: “Saya memberikan sebutir bola kristal putih transparan kepada Anda, saya ingin Anda berlatih Sadhana Bindu. Kelak bindu Anda akan seperti kristal ini, sangat transparan dan berkilau, sangat terang, sangat sempurna, artinya saya ingin supaya Anda menekuni Sadhana Bindu.” Apa yang disebut dengan Sadhana Bindu? 

undefined

◎ Kundalini yang terhimpun pada tubuh Anda, hangatnya dapat mencairkan bindu yang padat, sehingga ia turun tetes demi tetes ibarat mutiara terang, inilah bindu, inilah hasil halus. Melalui pengulasan ini, apakah jelas bagi kalian? Apabila tidak dijelaskan, kalian tidak akan tahu. Kalian berbhavana mulai dari hasil kasar sampai hasil halus, Bodhi Merah seperti bola kristal berwarna merah, transparan dan berkilau; Bodhi Putih seperti bola kristal berwarna putih, transparan dan berkilau.  Tentu saja tidak sebesar bola kristal, melainkan butiran kecil.

Ketahuilah, apabila Anda telah berhasil berbhavana sampai menghasilkan bola kristal ini, ketika ia kembali menjadi padat, ia akan naik, sampai ke tengkorak, kelak setelah kremasi akan nampak butiran butiran tertanam di dalam tengkorak, saya beritahu Anda semua, itu adalah sarira! Atau tertanam dalam sendi tulang Anda, di sendi ini, di dalam tubuh, di lutut, menjadi butiran putih dan sangat kukuh, itulah sarira yang merupakan kristalisasi Bodhi Putih dan Bodhi Merah. Rambut berwarna hitam, darah berwarna merah dan cokelat, Bodhi Putih dalam tubuh berwarna putih, sarira tulang berwarna putih, selain itu, ada yang berwarna hitam dan beberapa macam warna yang lain, semua dihasilkan di dalam tubuh Anda. Ini menandakan bhavana Anda telah membuahkan hasil. Kadang tidak menyisakan apapun, semua terbakar habis, semua menjadi sinar; Kadang semua berupa sarira, banyak butiran-butiran mutiara, itu adalah sarira sekujur tubuh. Acarya Lianhua Yimin (蓮花益民上師) menghasilkan sarira sekujur tubuh. Punya dia berwarna cokelat? Abu-abu, semua adalah sarira, sekujur tubuhnya adalah sarira, dari sini dapat diketahui bahwa pelatihan prana, nadi, dan bindunya membuahkan hasil, sehingga menghasilkan sarira; Orang yang belum berhasil dalam latihan prana, nadi, dan bindu tidak akan mungkin menghasilkan sarira. XX mengatakan ketika ia mencapai keberhasilan latihan kundalini, ia menghasilkan setumpuk sarira, dan semua dicuri oleh umat. Saya tidak paham, kenapa bisa dicuri sampai habis? Ketika seorang Siddha tidur di malam hari, terkadang, saat membalikkan badan akan mengeluarkan sarira, ada juga fenomena seperti ini.

Sekarang membahas prana, “Hasil kasar dari prana adalah ucapan dan tawa, hasil halusnya adalah prana.” Bukankah Anda berbicara menggunakan prana, apakah ketika Anda tertawa menggunakan prana? Semua menggunakan prana, saat Anda bicara atau tertawa, semua adalah hasil kasar dari prana, hasil halusnya adalah prana. “Jumlahnya adalah 21600 napas, dan ini terbagi menjadi 10 prana karma, dan lebih sedikit lagi adalah 5 prana dasar, diringkas menjadi 3 jenis prana: masuk, tahan, dan keluar.” Kalimat ini, jika tidak dijelaskan, maka kalian tidak akan mengerti, setelah saya jelaskan, barulah kalian mengerti, 21600 napas berapa lama? Coba periksa, satu kali napas adalah 0.25 detik, sekali napas adalah 0.5 detik, “Terbagi menjadi 10 prana karma.” Napas Anda tergolong sebagai prana karma. “Lebih sedikit lagi adalah 5 prana dasar.”, apa itu “5 prana dasar”? Sederhana sekali, pernah saya katakan: Yang mengendalikan tubuh bagian atas adalah prana sirkulasi atas, yang mengendalikan tubuh bagian bawah adalah prana sirkulasi bawah, yang mengendalikan sirkulasi adalah prana sirkulasi samping, dan yang mengendalikan nadi tengah adalah prana mitra api, ada lagi satu prana yang tidak bisa bergerak, karena begitu prana ini bergerak, maka Anda akan meninggal dunia, yaitu prana jiwa. “Diringkas menjadi 3 jenis prana: masuk, tahan, dan keluar.” Ini adalah metode latihan prana. Kita hirup napas memasuki avadhuti bawah, menahan napas adalah tahan, ketika sudah tidak sanggup menahannya, dikeluarkan, dihembuskan. “Masuk” adalah menghirup napas, “Tahan” ditahan di dalam avadhuti bawah, “Keluar” berarti pada akhirnya dihembuskan. Ini semua ada caranya! Menghirup napas: Masuk melalui dua lubang hidung, lakukan pernapasan penuh, yaitu: halus, pelan dan panjang (Mahaguru memperagakan), ini menghembus napas, tadi pada saat saya diam berarti sedang menahan napas, menghirup napas, menahan napas, dan menghembus napas. “Tahan napas” berapa lama? Orang biasa dapat menahan napas selama 30 detik, kemudian perlahan ditambah sampai mencapai 2 menit, Anda mesti bisa menahan napas sampai 2 menit baru tergolong memenuhi syarat. Sebab prana mesti menetap selama 2 menit baru bisa masuk nadi tengah; Apabila Anda tidak sanggup menahan napas dalam waktu yang lama, maka prana tidak akan bisa masuk ke nadi tengah. Orang biasa, setiap hari menjalani hidup tanpa memperhatikan cara bernapas, sebenarnya mereka hanya bernapas sampai di tenggorokan, kemudian sampai di tenggorokan dikeluarkan lagi, yang bisa menghirup napas sampai paru-paru sudah lumayan, dan masih perlu dihirup sampai avadhuti bawah? Dibayangkan sampai ke avadhuti bawah? Prana ini memasuki nadi tengah, inilah pernapasan bhavana, disebut sebagai pernapasan penuh. Orang biasa menghirup napas sampai di tenggorokan, dan langsung dihembuskan lagi, satu kali hirup berarti satu kali masuk, sama sekali tidak bisa memasuki nadi tengah, ini adalah cara bernapas orang awam, atau hanya mencapai paru-paru, sama sekali tidak bisa masuk nadi tengah.

◎ Orang yang sedang berlatih prana, sekali hirup, prana akan bertahan di dalam selama 2 menit, dan sebagian prana akan masuk ke nadi tengah, dan ketika nadi tengah penuh, maka nadi tengah pun tembus. Oleh karena itu, terlebih dahulu mesti latihan prana. Dalam ‘Sngagsrim Chenmo’ (Risalah Agung Tahapan Jalan Tantra) ada disebutkan mesti latihan elemen angin, elemen angin adalah prana. Masuk berarti menghirup masuk, tahan berarti prana menetap di dalam Istana Prasavadharma di nadi tengah, dan berdiam selama 2 menit, baru kemudian dihembuskan, pada saat bermeditasi setiap hari mesti berlatih metode ini. Jika sering dilatih, maka kelak nadi tengah baru bisa tembus.

Sekarang sedang populer ‘Membuka nadi tengah’, ada seorang guru yang mengaku bisa membukakan nadi tengah, ia mengatakan: “Aku bantu untuk membuka nadi tengahmu!” Kemudian ia menggunakan jari untuk menekan ubun-ubun, “Sudah tembus belum? Bagaimana rasanya? Apakah terasa nyaman? Berarti sudah tembus, baiklah! Silakan bayar, NT$ 20 ribu!” Yang semacam ini disebut menembus nadi tengah?! Bukan! Itu bukan membuka nadi tengah! Bisa disebut adhisthana, tapi tidak bisa disebut sebagai membuka nadi tengah, dan semua yang mengklaim bisa membuka nadi tengah adalah palsu! Prana mesti masuk nadi tengah baru disebut sebagai menembus nadi tengah, dan harus sangat melimpah, sehingga menembus sekujur nadi tengah, satu garis lurus nadi tengah tiada sumbatan, inilah bhavana nadi yang sejati. Mesti dicapai melalui upaya bhavana diri sendiri, dan bukan dibukakan oleh orang lain. Sudah paham? Hal ini mesti jelas! ‘Membuka nadi tengah’ yang sedang populer adalah keliru.

Anda mesti melihat dengan jelas! Saya beritahu Anda semua, setiap bangun pagi saya mesti melakukan olahraga bola mata, menghadap ke arah yang sangat jauh, bola mata diputar ke kiri, dan ke kanan, masing-masing 14 kali, kemudian buka mata, lihat tempat yang paling jauh, ini bisa mengolahragakan mata Anda. Asalkan mata Anda bisa berolahraga, maka usianya akan lebih panjang. Orang itu bangun pagi, matanya melihat ke arah yang sangat jauh, bola mata mesti diputar. 

Di sebuah warung, datang seorang pelanggan, ia berkata kepada penjual: “Saya mau semangkuk bakso tanpa bakso, tapi mau sup telur, nanti saya ambil.” Seorang pria memberitahu orang disebelahnya: “Sekarang banyak orang gila! Bukankah cukup katakan pesan sup telur?!” Pesan bakso tanpa bakso dan ingin sup telur? Saya beritahu Anda! Hampir mirip dengan cara penulisan Lamdre ini, sungguh! Panjang lebar, ditulis banyak sekali, tapi pengungkapannya tidak jelas, tujuannya supaya Anda tidak bisa memahaminya. Ini ibarat ingin makan sup telur, tapi malah bilang pesan bakso tanpa bakso, dan hanya mau sup telur.

undefined

◎ Kitab Lamdre ini terutama diperuntukkan bagi sadhaka sejati, untuk dibaca oleh orang yang tahu bersadhana. Jika Anda tidak mengerti, atau orang luar membacanya, bagaimana mungkin orang yang tidak paham bisa mempelajarinya? Ini diperuntukkan bagi Acarya sejati, ia mesti mengerti apa itu “Masuk, menetap, dan keluar”, yaitu mengirup napas, menahan, dan menghembus! Tapi dia kurang satu napas, apa yang terjadi, untung saja Mulacarya memahami apa itu masuk, tahan, dan keluar.

Apa yang disebut sebagai lima prana? Juga tidak ditulis dengan jelas. Lima prana yaitu: Prana sirkulasi atas, prana sirkulasi bawah, prana sirkulasi samping, prana mitra api, dan prana jiwa, semua ini mesti jelas! Lihatlah, di sini tertulis 21600 napas, 4 detik satu napas, ini pasti kasar! Dalam buku ini, kadang ditulis secara biasa, kadang terbalik, kemudian diungkapkan dengan aksara (kata) yang mendalam, sengaja supaya Anda tidak paham, mesti dijelaskan oleh Vajracarya yang sejati, barulah kalian bisa memahaminya, ini disebut “Transmisi lisan”, butuh penjelasan Acarya supaya Anda bisa memahaminya. Jika tidak dijelaskan, maka membacanya hanya akan membuat kalian bingung. Apa yang disebut dengan ‘loka amrta’? Hasil kasar, katakanlah tinja dan air seni! Hasil halus adalah Bodhi merah dan putih, akan tetapi, ia tidak menulisnya seperti ini, sama seperti lelucon yang saya ceritakan.

Ada seorang suami yang bermarga Zhou. Ia menanyai si suami: “Nama apa yang sebaiknya kita berikan pada anak kita?” Suaminya menjawab: “Sebut saja Zhou Yi (Senin)! Dengan demikian bisa melahirkan mulai dari Zhou Yi sampai Zhou Qi (Minggu)!” Istrinya bertanya: “Tapi bagaimana jika anak ke-8 lahir?” Suaminya menjawab: “Gunakan saja marga kamu!” (Istri bermarga Xia) , “Dinamakan apa?” , “Xia Zhouyi (Senin depan).” Lamdre ini tidak bisa Zhou Yi (Senin), Zhou Er (Selasa), Zhou San (Rabu), dan Zhou Si (Kamis), setelah saya membacanya, mesti direnungkan baru bisa mengulasnya.

Suatu hari kucing menikah dengan anjing, tidak berapa lama kemudian mereka bercerai, hakim bertanya: “Kenapa bercerai?” Anjing menjawab: “Semenjak kami menikah, setiap malam si kucing tidak pulang, perilakunya tidak benar.” Kucing berseru: “Fitnah! Saya hanya pergi untuk mengejar tikus!” Anjing menimpali: “Coba Anda dengar, apakah itu pantas?” Saat berbicara dengan ayah dan ibu, ibu menghela napas dan mengatakan: “Umur kamu sudah 30 sekian tahun, tapi tidak pernah lihat kamu bawa pulang kekasih pria, apakah tidak ada yang menginginkan kamu?” Mendadak putrinya merasa rendah diri. Ayah mengatakan: “Jangan bicara begitu kepada putrimu.” Begitu mendengarnya, putrinya dengan gembira menatap si ayah: “Ayah yang paling menyayangi saya.” Ayah mengatakan: “Kelak, paling tidak pasti ada yang salah lihat!” Salah lihat dan memperistrinya.

undefined

◎ Harap semua perhatikan: Bhavana lebih pokok, lebih bijak, dan lebih penting ketimbang semua hal lain. Sebab ini menentukan masa depan Anda, tumimbal lahir Anda, dan keberhasilan, serta pencapaian Anda di masa mendatang, mesti sangat hati-hati, tidak boleh bercanda, mesti sangat cermat, bahkan merupakan sebuah jalan yang mesti ditempuh dengan tiap langkah. Kita mesti menapaki jalan benar, jangan menapaki jalan yang tidak baik. Mohon adhisthana, mohon istadevata menerima dan membimbing, tentu saja Buddha, Bodhisattva, Vajra Dharmapala, Daka dan Dakini yang datang memberikan bimbingan, berdoa kepada Vajra Vidyaraja , para Dharmapala, dan para Devata untuk melindungi Anda sebagai sadhaka, dan Anda mesti menemukan Mulacarya yang sejati!

Saya beritahu Anda, pada dasarnya bhavana kita sama sekali tidak ada hubungannya dengan hantu, dalam bhavana kita melakukan perlindungan, melindungi diri dari segala gangguan makhluk halus dan mara. Kita melakukan simabandhana diri, berlatih Raksacakra, melakukan simabandhana lingkungan, semua adalah untuk mencegah gangguan makhluk halus dan mara. Apabila ada yang memelihara hantu, jangan sampai Anda ikuti, siapapun tahu, buat apa mengikuti orang yang memelihara hantu? Tentu saja hantu punya sedikit daya gaib, kita menyebutnya kesaktian hantu. Mereka bisa membantu Anda untuk memprediksikan dan mengatasi persoalan kecil, tapi jangan sampai keyakinan Anda pada mereka membuat Anda tersesat dari jalan benar bhavana. Inilah yang terpenting! Apabila Anda mengetahui Acarya mana yang memelihara hantu, maka Anda jangan mengikutinya! Apa manfaat mengikutinya?! Dia memang bisa memperlihatkan beberapa kontak spiritual kepada Anda, atau bahkan membantu Anda menyelesaikan persoalan keluarga. Akan tetapi semua itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan pembinaan diri!

◎ Saat itu, apa sajakah yang ditentang oleh Shakyamuni Buddha? Fisiogonomi, ramal, mengubah peruntungan, nujum, dan fengshui. Sesungguhnya, semua ilmu itu hanya sebagai penunjang saja, tidak bisa dijadikan sebagai pelatihan utama! Apabila Anda menjadikan itu semua sebagai pelatihan utama, berarti Anda telah berjalan di jalan menyimpang. Jangan belajar ilmu teluh dan sebagainya, dan jangan sampai melakukannya, sebab itu artinya berbuat karma buruk! Semua tahu, Anda mesti berjalan di atas jalan benar, tidak boleh menyimpang sedikit pun. Begitu Anda menyimpang, sedikit penyimpangan saja bisa menyebabkan selisih yang sangat jauh! Makin menyimpang makin jauh, dan semakin konyol. Kita memuja Buddha, Bodhisattva, Vajra Dharmapala, Daka dan Dakini, kita menghormati dan meneladani Beliau semua, sebab kita sedang belajar Buddha. Jangan sampai Anda belajar hantu! Inilah intinya! Pengulasan hari ini sampai di sini.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。