2018-02-25 Madhyamika dari Nagarjuna Bodhisattva - Nidana Bersifat Sunya pada Akhirnya Kembali pada Sunya Buddhata

undefined

Ceramah Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Nagarjuna Bodhisattva, 25 Februari 2018 di Multipurpose Gymnasium National Taiwan Sport University

Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada Adhinatha Argam Puja hari ini : Avatara Nagarjuna Bodhisattva.

Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung hari ini : Dubes Liao Dongzhou dari Kedutaan Besar Taiwan di Swedia dan Norwegia, beserta istri : Sdri. Judy. Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan : Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wenwen. Penasihat hukum TBF, pengacara Zhou Huifang, pengacara Lu Wenxiang, pengacara Luo Riliang, dan pengacara Huang Yueqin ; Segenap anggota tim profesor doktor dan tim medis Zhenfo Zong ; Rektor National Taiwan Sport University : Gao Junxiong Ph.D. ( Pemimpin arena saat ini ), Bpk. Lianda perwakilan anggota komite Legislatif Yuan Wu Zhiyang, Sekretaris Jenderal Pemerintah Kota Taoyuan : Bpk. Li Xianming, Kepala Biro Administrasi Sipil Taoyuan : Ibu Tang Huizhen, Kepala Urusan Sipil Pemerintahan Kabupaten Nantou : Sdri. Wu Yanling ; Datuk dari Malaysia, bpk. Lei Fengyi, dan istri Zeng Meiting, beserta putri : Lei Qian ; Datuk dari Malaysia, bpk. Li Haian, istri : Datin Li Jing, beserta kedua putri : Li Qi dan Li Xueli ; Ketua World Buddhist Forum Malaysia, Bhiksu Shi Zhaoshan (釋照山比丘) ; Direktur Utama Budaya Daden Indonesia : Bpk. Zeng Yaoquan dan istri : ibu Chen Ruiying ; Bpk. Liang Minhao Justice of the Peace dari Australia ; Dosen Fakultas Sastra Tionghoa Universitas Sao Paulo Brasil : Dr. Chen Zongjie dan istri dr. Chen Ruilian, Kepala Pusat Bahasa dan Budaya Lotus Light Brasil : Dr. Qi Yaobin dan wakil sdri. Liangyan ; Perwakilan Hawaii di Taiwan : bpk. Lei Jun, dr. Zhou Heng dari Atlanta, dr. Lin Shuhua ; Manajer Umum Pacific Island Club Guam di Taiwan Sdri. Zheng-yi ; Empat Ibu Besar dari California Amerika Serikat, dr. Zeng Lingyi dari Kanada, Dokter pengobatan tradisional Tiongkok, Luo Caihua, dari Caitya Xiude Swedia ( Xiudetang - 修德堂 ), Sdri Lin Kunyin Pimpinan Greenfield Group Uni Emirat Arab, dan bpk. Chen Tianlin. Ketua Kuil Huayi Cixinge Hsinchu : Ibu Liu Shuhui ; Artis ternama dari Taiwan : bpk. Tai Zhiyuan. Seniman pahat pasir : bpk. Wang Songguan. Seniman pahat bpk. Jian Zhengxing. My university classmates, bpk. Zhu Jinshui dan ibu Chen Zexia, serta bpk. Wang Dingping ; Ketua umum Lotus Light Charity Society, Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue, dan pembawa acara sdri. Pei Jun ; Pembawa acara Lamdre dan Sutra Paribodhi, Acarya Lianhai, Acarya Lianhe, dan Acarya Lianjia ; Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Yaqi. Kerabat saya dan seluruh kerabat Gurudara ; Selain itu, Anggota dewan kota Taipei : Ibu Wang Xinyi.

Selamat sore semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Taiwan ) Selamat sore semuanya, apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton ) Wugai ! Wugaishai ! ( Bahasa Kanton : Terima kasih semuanya ! ) Selamat siang dan selamat petang ! ( Mahaguru mengucapkan dalam bahasa Indonesia ) Good afternoon ! ( Bahasa Inggris : Selamat sore ) Konnichiwa ! ( Bahasa Jepang : Apa kabar ) Sawadika!( Bahasa Thailand : Apa kabar ) Kamsamnida ! ( Bahasa Korea : Terima kasih ) Hola Amigo ! ( Bahasa Spanyol : Apa kabar ) Te quiero mucho ! ( Bahasa Spanyol : Aku cinta kamu ) Saude ! ( Bahasa Portugis : Sehat ) Merci ( Bahasa Perancis : Terima kasih ) Bonjour ! ( Bahasa Perancis : Apa kabar ) Thank you for coming, every one ( Mahaguru mengucapkan dalam bahasa Inggris : Terima kasih atas kedatangan semuanya )

Hari ini kita melakukan Argam Puja Nagarjuna Bodhisattva, Argam Puja diajarkan oleh Istadevata dari Mahaguru sendiri, yaitu Mahadewi Yaochi. Oleh karena itu, dalam True Buddha School Zhenfo Zong ada Argam Puja yang diajarkan oleh Mahadewi Yaochi, ini sangat istimewa, tidak ada dalam aliran lain.

◎ Hari ini yang muncul terlebih dahulu adalah Mahadewi Yaochi, kemudian sama sekali tidak terduga oleh saya, pertanyaan bagi para Acarya, siapakah yang muncul kemudian ? Lebih baik saya yang mengungkapkannya, Namo Gurumula Shakyamuni Buddha, beserta Arya Anada, Arya Mahakasyapa, Sariputra, dan Mahamaudgalyayana ; Grup ketiga yang muncul, Nagarjuna Bodhisattva atau Sumeghasvararaja Buddha, dan Aryadeva Bodhisattva ; Kemudian, Buddhapalita dan Bhavaviveka ; Berikutnya adalah Guru Padmasambhava, Yeshe Tsogyal, dan Mandarava ; Kemudian adalah Naropa, dan Marpa ; Kemudian adalah Je Tsongkhapa ; Kemudian, yang terakhir, menurut kalian siapa ? Bisa menebaknya ? Padmakumara. Lihatlah, dalam persamuhan kita kali ini muncul banyak Buddha, Bodhisattva, Arhat, dan Pratyekabuddha, termasuk Mahadewi Yaochi, Beliau muncul pertama kali.

Kemarin saya telah katakan, dalam hidup saya ini, mulai SD sampai SMA, saya memeluk agama Kristen, saya mempelajari Injil Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Saat itu, saya adalah guru studi Alkitab, Matius, Markus, Lukas, Yohanes, dan Kisah Para Rasul, saya menyebutkan Alkitab. Bagaimana dengan Perjanjian Lama ? Dimulai dari Kitab Kejadian, saya mempelajari Alkitab. Saat itu saya sangat menghormati dua orang tokoh, yang satu adalah Nabi Elia, dan yang satu adalah Nabi Elisa.

◎ Ketahuilah, saat Yesus turun dari Gunung Himalaya, mengenakan kasaya berwarna putih, Beliau mengenakan jubah bhiksulama kita, kasaya berwarna merah, Beliau hanya punya 2 jubah kasaya, yang satu adalah jubah dari Tantra Tibet Kagyudpa, yang satu adalah kasaya berwarna merah, Kagyudpa juga mengenakan kasaya berwarna merah. Yesus pergi ke sebuah sungai, di sana ada Yohanes Pembaptis yang sedang membaptis, Yesus mengatakan : “Aku ingin dibaptis, Yohanes baptislah aku.” Yohanes Pembaptis pun menjadi Guru dari Yesus, membaptis Yesus. Saat itu Pintu Langit terbuka, Allah mengatakan : “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi.” Sampai saat ini, masih sangat jelas bagi saya, saya mengerti, kehidupan lampau dari Yohanes Pembaptis adalah Nabi Elia, dan kehidupan lampau dari Yesus adalah murid dari Nabi Elia, yaitu Nabi Elisa. Di dunia ini sangat sedikit yang mengetahui hal ini. Dalam agama Buddha dibahas perihal tumimbal lahir, agama Kristen tidak membahas tumimbal lahir, jika tidak naik surga, pasti masuk neraka, sesungguhnya, para tokoh dalam Perjanjian Lama bertumimbal lahir dalam Perjanjian Baru.

◎ Yesus juga mengajarkan Buddhadharma, Buddhadharma yang bagaimana ? Tri-mandala-parisuddhi, kebaikan yang dilakukan tangan kanan, jangan sampai diketahui tangan kiri, kebaikan yang dilakukan tangan kiri, jangan sampai diketahui tangan kanan, ini berarti semua kembali pada sunya, dalam berbuat kebajikan, semua mesti dipulangkan pada sunya. Yesus juga membabarkan Buddhadharma.

◎ Dalam Buddhisme Tantra sering disebutkan mengenai banyak Guru yang memiliki abhijna besar, Beliau semua Mahahadir. Yesus pernah mengatakan : “Allah Mahahadir, di mana pun Anda berdoa kepada-Nya, Ia dapat mendengarnya, Ia dapat mendengar suara Anda, mendengar apa yang Anda katakan.” Oleh karena itu, hari ini saya mengatakan sebuah petuah mulia bagi Anda semua, “Asalkan Anda berdoa dengan tulus, maka Anda dapat memperoleh kontak batin.” Kenapa saya menyebut : Avatara Nagarjuna Bodhisattva ? Apakah kalian pernah nonton film Avatar ? Apa kedudukan Avatara ? Orang Barat menyebutnya ‘Demigod’ ( Setengah Dewa ), ada di antara umat manusia, tapi ia memiliki sifat Kedewaan, kita adalah manusia awam, akan tetapi kita punya Buddhata, inilah Avatara. ‘Avatara’ ini sangat penting, ia adalah Kesadaran Mahatinggi Alam Semesta.

Tadi Akademisi Academy of Sinica, Prof. Zhu Shi-yi mengatakan : “Kesadaran Mahatinggi, menjelma dari kondisi tidak berwujud.” Kenapa yang tidak berwujud bisa menjelma ? Bagaimana yang semula tidak berwujud, bisa mewujud ? Sekarang saya menanyai Anda, yang pernah belajar ilmu fisika dan kimia tahu, ada atom, neutron, proton, dan elektron. Pertanyaannya, apakah Anda bisa melihat neutron ? Apakah Anda bisa melihat elektron ? Apakah Anda bisa melihat proton ? Apakah Anda bisa melihat atom ? Siapa yang bisa melihatnya, angkat tangan, tidak ada yang angkat tangan, ini artinya semua tidak bisa melihatnya.

Mungkin hanya XX yang bisa melihatnya, XX sungguh hebat ! Suatu saat ia pergi nonton bisokop, film yang diputar sangat menarik, tapi ia malah kelelahan dan tertidur, saat filmnya usai, ia bangun, orang menanyainya : “Ini adalah film seru yang sangat menarik, tapi Anda malah tertidur ?” Bagaimana jawaban XX ? “Jangan remehkan saya, barusan saya pergi ke planet lain di luar angkasa.” Sungguh ! Amerika tidak perlu mengirim alat penjelajah Mars untuk berkeliling di Mars, setelah beberapa tahun mengitari Mars baru kembali, sedangkan XX di dalam gedung bioskop pun bisa mencapai planet lain. Saya beritahu Anda semua, hendak mengujinya ? Diuji bagaimana ? Mahaguru beritahu Anda, sederhana sekali, bukankah kita sering bermain dadu ? Tiga buah dadu, letakkan di dalam, dewa-dewa judi berdatangan, kocok, begitu diletakkan, baik, siapa yang mengatakan Anda punya kemampuan cenayang ? Sekarang juga katakan berapa buah titik yang ada di dalam ? Bukankah Anda punya kemampuan cenayang dan kemampuan super ? ! Mari lakukan eksperimen ! Jika Anda bisa mengetahuinya dengan tepat sebanyak 3 kali, berarti Anda memang seorang cenayang, benar tidak ? Jika tidak tepat ? Hanya mengusap hidung dan pergi, bisa kehilangan muka, mozaik ( sensor wajah ), keluar dari samping. Sebab Anda mengaku sebagai cenayang ! Seorang cenayang harus tahu dan bisa mengetahuinya saat diuji. Bukankah Anda sudah mencapai Mars, sungguh bualan bombastis, coba diuji, apakah Anda benar-benar seorang cenayang ?

Saya bertanya satu hal kepada Anda, Anda mengaku sebagai cenayang, baik, saya tanya, saat ini di pangkalan Angkatan Laut Zuoying ada berapa kapal perang yang bisa digunakan untuk berperang ? Silakan Anda jawab, ini bisa langsung diuji. Anda jawab, berapa jumlah kapal perang mereka, saat ini jam berapa menit keberapa, berapa jumlah kapal perang di Pangkalan Angkatan Laut Zuoying, tidak boleh selisih satu pun. Silakan gunakan kemampuan cenayang Anda, jika tepat, berarti Anda adalah seorang cenayang. Saya menanyai Anda ! Berapa jumlah kapal perang di pelabuhan Dalian Republik Rakyat Tiongkok saat ini ? Ini juga pertanyaan untuk Anda, Anda adalah seorang cenayang, silakan hitung ! Bagi yang tidak lulus ujian, silakan enyah ! Kelak, saat saya berjumpa dengan XX, saya beritahu Anda, Anda cenayang palsu, saya akan bandingkan dengan diri Anda, membandingkan apa ? Mohon tanya, membandingkan apa ? Saat ini belum terpikirkan oleh saya. Akan tetapi, dapat diuji dengan sangat mudah, apakah Anda asli atau palsu.

Ia sering mengaku bahwa semua binatang berkomunikasi dengannya, setiap binatang bisa berbicara dengannya, ia bisa berbicara dengan semua binatang, akan tetapi ia malah tidak bisa berbicara dengan manusia. Saat orang Jepang datang, ia tidak bisa berbicara dengannya, ‘because’ ia sama sekali tidak mengerti bahasa Jepang, ia tidak bisa berbicara dengan manusia, tapi malah bisa berkomunikasi dengan binatang. Anda percaya ? Bahkan ‘Hola Amigo!’ ( Bahasa Spanyol : Apa kabar ) ‘Te quiero mucho !’ ( Bahasa Spanyol : Aku cinta kamu ), saat berjumpa dengan orang Spanyol, Anda juga tidak bisa bicara dengan mereka, bahkan dengan manusia pun tidak bisa, tapi Anda malah bisa berbicara dengan semua binatang ? Benar-benar omong kosong ! Ia memelihara hantu, tentu saja omongannya adalah omongan hantu ( omong kosong ) !

◎ Nagarjuna Bodhisattva atau Sumeghasvararaja Buddha dengan saya barusan seperti yang tertulis dalam novel persilatan, disebut apakah ini ? Saat seseorang berbicara dengan seseorang, akan tetapi tidak terdengar oleh orang lain, dalam novel persilatan disebut apa ? ‘Ilmu transmisi suara’, Nagarjuna Bodhisattva memberitahu saya : “Terjadi dengan selisih 500 tahun.” Guru Padmasambhava terlahir setelah Sang Buddha Parinirvana, “500 tahun setelah penitisan Guru Padmasambhava, Nagarjuna Bodhisattva lahir, 500 tahun setelah penitisan Nagarjuna Bodhisattva, Naropa lahir.” Sebelum Beliau adalah Virupa, kemudian adalah Naropa, dengan demikian : Guru Padmasambhava, Nagarjuna Bodhisattva, Virupa, Naropa, kemudian adalah Je Tsongkhapa, kemudian Lu Shengyan, kebetulan sudah 2600 tahun. Demikianlah Beliau memberitahu saya, Anda mesti renungkan, tidak tepat 500 tahun, ada selisih beberapa tahun, mulai dari Guru Padmasambhava, Nagarjuna Bodhisattva, Virupa, Naropa, Je Tsongkhapa sampai Lu Shengyan, masing-masing selisih tidak sampai 500 tahun, inilah silsilah yang sejati. Guru Padmasambhava adalah seorang bayi yang lahir dari padma di Samudra Danakosha, Beliau adalah Padmakumara yang sejati, seorang kumara yang menjelma dari dalam padma.

Kemarin saya katakan, setelah Mahadewi Yaochi membuka divyacaksu ( mata batin ) saya, malam hari itu, saya mengarungi surga, juga kembali ke Mahapadminiloka, Mahadewi Yaochi menggunakan ‘ilmu transmisi suara’ memberitahu saya : “Itulah Padmakumara.” Beliau menunjuk pada cahaya yang sangat terang, begitu saya lihat, tanpa wujud dan tanpa atribut, cahaya putih yang cemerlang, sangat menyilaukan, peristiwa nyata ini merupakan penggerak utama saya dalam membabarkan Dharma di dunia fana. Hari ini saya ada di sini, apa yang saya katakan, mengenai Mahadewi Yaochi membawa saya melihat kehidupan lampau, “Kehidupan lampau Anda adalah Padmakumara, lihatlah dengan jelas.” Memberitahu ke telinga saya, jika saya hanya omong kosong, kemarin saya tidak bersumpah apa pun, hari saya bersumpah : “Lima petir menyambar kepala, masuk neraka, dan selamanya tidak terlahir kembali.” Mari kita bersumpah ! Anda XX berasal dari mana ? Berani bersumpah ? Lima petir menyambar kepala ! Selamanya ada di neraka, selamanya tidak terlahir kembali, inilah yang berani saya katakan, sebuah kalimat yang sangat penting.

◎ Mari kita membahas Madhyamika dari Nagarjuna Bodhisattva ! Kita juga bisa menekuni Sadhana Penjapaan Nagarjuna Bodhisattva, sebab ada mudra Beliau, Anda bisa membentuk Mudra Dharmadesana, atau Mudra Dharmacakra, saya peragakan untuk Anda semua ( Mahaguru memperagakan ), ini adalah Mudra Dharmacakra ke dalam, ini adalah Mudra Dharmacakra ke luar, selain itu ada Mudra Dharmacakra khusus dari Nagarjuna Bodhisattva, seperti pratima yang dipahat ini, juga membentuk Mudra Dharmacakra, mudra yang dibentuk oleh Nagarjuna Bodhisattva seperti yang kalian lihat ini adalah Mudra Dharmacakra. Mantra-Nya : “Om. Biezha. Najiazhuona. Putisaduo. Suoha.”, “Kesadaran Mahatinggi Alam Semesta, Siddhi Nagarjuna Bodhisattva yang memiliki Prajna teragung !” inilah makna dari mantra tersebut, ‘Najia’ adalah Naga, ‘Zhuona’ adalah sebuah pohon di India, “Om” adalah Kesadaran Mahatinggi Alam Semesta, “Najiazhuona” Nagarjuna yang penuh Prajna, “Putisaduo” adalah Bodhisattva, “Suoha” adalah Sarva-siddhi ( Segala jenis keberhasilan spiritual ) ; Inilah mantra Beliau.

Apakah Anda bisa visualisasikan Nagarjuna Bodhisattva ? Sederhana sekali, persis seperti Buddha yang sedang memutar Dharmacakra, akan tetapi berbeda di bagian kepala, ada 7 ekor naga, 7 ekor naga dalam berbagai warna. Tujuh memiliki makna sempurna. Kenapa 7 adalah sempurna ? Dalam satu minggu ada 7 hari, tidak ada hari ke-8, oleh karena itulah sempurna. Akan tetapi, kenapa ada 7 ekor naga ? Sebab Beliau mencapai keberhasilan sempurna, oleh karena itu ada 7 ekor naga. Lihatlah Kitab Kejadian dalam Perjanjian Lama, Allah menciptakan langit dan bumi, mulai dari hari pertama sampai hari keenam, beristirahat pada hari ketujuh, tidak ada hari kedelapan. Saat ini di Taiwan ada 2 hari libur akhir pekan, atau libur 2 hari berturut-turut, manusia sudah semakin malas. Bahkan Allah pun tidak bermalasan, tapi manusia malah malas. Jika itu saya, dalam seminggu saya tetap bekerja selama 7 hari, tidak pernah bermalasan, mesti lebih tekun, tiada istirahat. Nagarjuna Bodhisattva adalah Penguasa Seribu Sastra ! Beliau telah menulis seribu sastra ! Penguasa Seribu Sastra adalah pujian bagi Beliau, karya tulis Beliau sangat banyak, pengetahuan Beliau sangat baik, siapa yang dapat mengungguli Nagarjuna Bodhisattva ? Beliau adalah Guru Sesepuh bagi 8 aliran Sutrayana dan Tantra, siapa yang bisa menandingi ? Tidak ada !

◎ Dalam agama Buddha tidak ada Bodhisattva yang seagung Nagarjuna Bodhisattva yang merupakan Guru Sesepuh bagi delapan aliran, di masa lampau Beliau adalah Sumeghasvararaja Buddha, coba Anda renungkan. Ada visualisasi, mudra, dan penjapaan mantra, dapat menjadi sebuah tata ritual. Barusan kita juga menyaksikan yang ditampilkan di layar, sehamparan permukaan laut, bagaimana proses kemunculan padma, di tengah padma ada cakra surya dan candra, bagaimana menjadi Nagarjuna, aksara “Bang” ( Vam ) menjadi padma, gunakan aksara “A” untuk menjelma menjadi Nagarjuna Bodhisattva, kemudian adhisthana 3 cahaya, dan Anda pun bersih, mohon Nagarjuna Bodhisattva memasuki padma dalam hati Anda, Beliau masuk ke dalam Anda, Anda manunggal dengan-Nya, dalam sekejap Anda berubah menjadi Nagarjuna Bodhisattva, Nagarjuna Bodhisattva adalah Anda, Anda adalah Nagarjuna Bodhisattva, Anda sendiri menjadi Guru Sesepuh 8 aliran, menjadi Sumeghasvararaja Buddha.

Kita berbhavana, yang terutama adalah demi manunggal dengan Nagarjuna Bodhisattva. Hari ini wartawan menanyai saya : “Menurut Anda, apa makna dari Nagarjuna Bodhisattva ?” Saya menjawab : “Saya sedang belajar semangat dari Nagarjuna Bodhisattva.” Saya beritahu Anda ! Laozi dalam Daoisme sungguh luar biasa, tidak pernah terpikiran bagi Anda, Beliau mengatakan : “Kekosongan pikiran, kekosongan pikiran, dalam kekosongan pikiran ada sesuatu.” Apa ‘sesuatu’ ini ? Pertanyaan untuk semua. Thubten Ksiti silakan berdiri, apa ‘sesuatu’ ini ? Buddhata ! ‘Very good !’ Laozi juga sangat hebat ! “Kekosongan pikiran, kekosongan pikiran, dalam kekosongan pikiran ada sesuatu.” Demikianlah Madhyamika, menemukan ‘sesuatu’ itu dari dalam konsep jalan tengah. Madhyamika adalah sebuah pemikiran, menemukan ‘sesuatu’ itu dari dalam Madhyamika.

Dalam buku saya telah mengatakan sebuah perumpamaan. Bukankah di zaman dahulu ada metode memutar kayu untuk menghasilkan api ? Sebuah alas kayu dan sebuah kayu poros, gunakan tangan untuk memutarnya, pada saat panas sudah mencapai puncak, bum ! Muncul api ! Demikian pula cara menghasilkan Tummo dalam Tantra. Pertanyaan bagi Anda, apakah ada api pada tangan orang yang memutar kayu ? Tidak ada. Benar tidak ? Benar, di tangannya tidak ada api. Akan tetapi, apakah pada kayu poros ada api ? Tidak ada juga. Jadi, apakah pada alas kayu ada api ? Tidak ada. Dari manakah datangnya api ? Acarya Huijun ! Silakan berdiri, saya bertanya kepada Anda, dari mana asalnya api ? Api dari Sunyata ? Jawaban Anda selisih 18 ribu li ! Masih belum mendasar, bukan jawaban saya, itu adalah jawaban Anda sendiri. Api berasal dari Buddhata, dari Sunyata, jawaban Anda termasuk biasa saja.

◎ Saya beritahu Anda semua, api berasal dari pratyaya ( kondisi ), dari hetu-pratyaya ( sebab dan kondisi ), antara lain : Tangan, kayu poros, dan alas kayu, ketiganya berpadu barulah bisa memutar untuk menghasilkan api. Ini adalah hetu-pratyaya.

Sunyata yang tadi ia katakan adalah ‘Nidana bersifat sunya’, sunya, angkasa, sunyata, saat tiba pada pratyaya, menjadi Anda, Acarya Huijun (慧君上師), karena Anda sangat lucu dan makan es krim, sehingga menghasilkan postur tubuh yang demikian. Pada hari itu, Anda terpeleset, tidak bisa bangun lagi, itu adalah karma ! Itu adalah hetu-pratyaya ! Siapa suruh Anda makan sampai seperti itu ? Jangan lagi makan kaki babi, saya beritahu Anda semua, inilah nidana.

◎ Demikianlah Madhyamika dari Nagarjuna Bodhisattva. Kira-kira pada abad ke-6, filsafat Vijnaptimatra di India menjadi sangat populer, Vijnaptimatra juga menyelidiki Buddhata, ia bermula dari mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran, akar pikiran, alaya, dan dalam alaya tersimpan Buddhata, ia tegak lurus, sedangkan Nagarjuna Bodhisattva bersifat horizontal, menggunakan berbagai pemikiran untuk mengajarkan kepada semua. Saat itu, ada dua tokoh, yaitu Buddhapalita dan Bhavaviveka, Buddhapalita dan Bhavaviveka yang memegang teguh Madhyamakakarika memulihkan teori pemikiran dari Nagarjuna Bodhisattva dan Aryadeva. Madhyamika dari Buddhapalita adalah Prasangika, sedangkan Bhavaviveka adalah Svatantrika Madhyamaka. Apa itu Prasangika Mahdyamaka ? Mengatasi dan tidak berdiri sendiri, mengutamakan hetuvidya, menggunakan penalaran dan pengetahuan, kebijaksanaan, untuk menunjukkan sunya dari jalan tengah. Bhavaviveka adalah Svatantrika Madhyamaka : Mengatasi dan berdiri sendiri – mengutamakan nilai perbandingan dalam hetuvidya, menjabarkan sunya atau Buddhata secara positif.

Saya tambahkan, saya memberitahu wartawan, apa itu ‘kekal’, secara tubuh jasmani kita, Anda pasti sering berpikiran : “Roh saya tidak sirna, terus bertumimbal lahir.” Ini adalah pandangan ‘kekekalan’ ; Ada juga yang berpendapat, dunia ini sungguh ada, rumah bersifat abadi, mobil juga abadi, perhiasan juga abadi, manusia itu abadi, ini disebut pandangan kekekalan ; Apa itu nihilisme ? Ada orang yang berpendapat, kelak meninggal dunia, saya akan tiada, saya tidak akan bertumimbal lahir, saya tidak mengakui keberadaan Buddha, Bodhisattva, Dewata, makhluk halus, saya tidak percaya, kelak meninggal dunia saya pun tiada, ini disebut nihilisme.

◎ Pandangan jalan tengah dari Nagarjuna Bodhisattva ada di antara kekal dan nihil, disebut jalan tengah. Contohnya, menurut orang zaman sekarang, Mahaguru pernah menikah, punya istri, punya anak, ini adalah keduniawian. Akan tetapi batin Mahaguru melampaui duniawi, lebih tinggi dari duniawi. Meskipun duniawi, Shakyamuni Buddha juga demikian, istri dari Shakyamuni Buddha bernama Yasodhara, mereka memiliki seorang putra bernama Rahula, akan tetapi Beliau melampaui duniawi, Beliau meninggalkan kehidupan duniawi, menapaki jalan Lokuttara. Beliau telah melalui jalan lokiya ( duniawi ), juga menapaki Lokuttara ( adiduniawi ), setelah keluar dari duniawi, Beliau kembali untuk menyeberangkan para insan dunia, setelah Beliau melampaui keduniawian, Beliau kembali ke kehidupan dunia untuk menyeberangkan insan, inilah jalan tengah. Mengapa demikian ? Sebab Beliau telah melampaui keduniawian, telah cerah, namun kembali lagi ke duniawi untuk menyeberangkan insan, dengan kata lain, Beliau tidak meninggalkan keberadaan, juga tidak meninggalkan sunya, tidak meninggalkan sunya, juga tidak meninggalkan keberadaan, dipadukan menjadi jalan tengah. Inilah doktrin ‘Zhongyong’ ( Doktrin Konfusianisme mengenai jalan tengah dan tidak menyimpang ). Mengenai api, bukankah tadi telah diberikan sebuah contoh ? Memutar kayu untuk menghasilkan api, api, inilah yang disabdakan oleh Shakyamuni Buddha : “Segala sesuatu muncul dan lenyap karena sebab dan kondisi.”, ( Sarvadharma muncul karena hetu-pratyaya, sarvadharma lenyap karena hetu-pratyaya ), ‘Nidana bersifat sunya’, selain menyingkirkan pratyaya tersebut, Anda mencerahi sunyata, mencerahi Buddhata, menyingkirkan semua pratyaya, semua karmavarana, maka Anda dapat melihat Buddhata, inilah pemikiran dari Nagarjuna Bodhisattva.

Saya beri lagi sebuah perumpamaan, dulu di masa SD, kita melakukan sebuah eksperimen, ambil secarik kertas yang mudah terbakar, kemudian kita membakarnya menggunakan sinar matahari, tangan kita memegang kaca pembesar, pernah tidak ? Kemudian memusatkan pada satu titik, menyinari secarik kertas ini, tak berapa lama kemudian, bum ! Kertas itu pun terbakar, sama halnya, di dalam sinar matahari tidak ada api ; Apakah api ada dalam kaca pembesar ? Dalam kaca pembesar juga tidak ada api ; Apakah api ada pada kertas ? Di atas kertas juga tidak ada api ! Dari manakah api ? Sebab kertas, kaca pembesar, dan sinar matahari berpadu, dari hetu-pratyaya ini dihasilkan api. Semua fenomena fisika di dunia ini berasal dari hetu-pratyaya, kita lihat bumi ini, bumi ini juga mengalami proses pembentukan, menetap, rusak, dan sunya. Lihatlah kita manusia ini, kemarin saya katakan, saya punya sebuah foto saat saya masih bayi dan telanjang, belum diperlihatkan kepada semua. Jika diperlihatkan, itulah saat Lu Shengyan masih bayi. Saat itu saya sangat jarang berfoto, foto di masa SMP berasal dari kartu pelajar, foto masa SD berasal dari kartu pelajar, foto masa SMA juga berasal dari foto kartu pelajar, demikian pula dengan kartu pelajar perguruan tinggi, dan selembar foto kelulusan, jumlahnya ada 5 – 6 lembar foto, sangat sedikit. Akan tetapi, di dalamnya semua adalah Lu Shengyan, yang saat ini duduk di atas Dharmasana juga adalah Lu Shengyan, sebenarnya siapa Lu Shengyan yang asli ? Tiada Lu Shengyan, itu adalah nidana masa lampau. Suatu hari, Lu Shengyan tidak lagi duduk di sini, tidak bisa lagi membabarkan Dharma, tidak bisa lagi menulis, empat elemen terurai, siapa Lu Shengyan ? Tidak ada ! Nidana bersifat sunya, pada akhirnya berpulang pada sunyata, berpulang pada Buddhata. Semua mesti mengenali hal ini.

◎ Demikianlah manusia, demikianlah semua fenomena fisika, demikianlah mobil, demikianlah rumah, demikianlah lahan yasan, segala sesuatu juga demikian halnya, tidak ada sesuatu yang kekal. Jika Anda ingin mencapai kondisi kekal, hanya Buddhata dan sunyata yang kekal. Hari ini Nagarjuna Bodhisattva memberitahu kita apa itu kekal, apa itu kehidupan kekal. Jika Anda benar-benar bisa merealisasikan sunyata, Anda memahami Buddhata, Anda telah tercerahkan, Anda telah memahami pencerahan, barulah Anda benar-benar mencapai Kebuddhaan !

Demikianlah Nagarjuna Bodhisattva mencapai Kebuddhaan melalui metode Madhyamika, Beliau telah mengenali sunyata, dan karena sunyata pula, Beliau leluasa bagaikan awan di angkasa, oleh karena itulah Beliau adalah Raja Buddha Awan Luhur nan Leluasa ( Sumeghasvararaja Buddha ). Jika Anda telah mengenali sunyata, maka Anda pun leluasa. Jika pakaian Anda hilang, Yesus pernah mengatakan, jika ada orang yang mengambil pakaian luar atau jaket Anda, berikan pula pakaian dalam Anda. Yesus mengatakan, jika ada orang yang menampar pipi kanan Anda, berikan pula pipi kiri Anda, sungguh mengherankan ! Kenapa Yesus mengatakan hal tersebut ? Bukankah itu adalah milik Anda ! Sekarang pertanyaan untuk semua, apa itu benda milik Anda ? Baiklah ! Acarya Lianyuan, lihat saya, silakan berdiri, apa itu yang merupakan milik Anda ? Oh ! Nyawa, nyawa adalah milik Anda ? Nyawa bisa mati, bagaimana mungkin milik Anda ? Apa yang menjadi milik Anda ? ( Jawab : “Tidak ada.” ) Benar tidak ada. Silakan duduk. Saya beritahu Anda, tidak ada sesuatu apa pun yang merupakan milik Anda, inilah yang diberitahukan oleh Nagarjuna Bodhisattva kepada kita. Jika Anda kehilangan uang, tidak perlu bersedih, Anda tidak menggunakannya, orang lain yang menggunakannya, untuk apa bersedih ? Toh orang yang menemukannya yang akan menggunakannya ! Ia tetap bernilai ! Jika bukan Anda, maka pasti orang lain yang menggunakannya, sekalipun Anda kehilangan uang, orang lain yang akan menggunakannya ! Tidak ada hubungannya ! Apa hubungannya antara Anda yang menggunakan atau orang lain yang menggunakan ? Jika bisa leluasa seperti ini, berarti Anda adalah Sumeghasvararaja Buddha ! Anda adalah Padmaprabhasvara Buddha ! Inilah Buddhadharma yang dibabarkan oleh Yesus, sama seperti Buddhadharma yang dibabarkan oleh Nagarjuna Bodhisattva.

Kita semua adalah nidana, kelak kita semua akan berpulang pada sunyata. Jangan mengira benda-benda yang dikenakan oleh Mahaguru, wah ! Mahaguru mengenakan batu mirah ! Bahkan di atasnya diukir nama Mahaguru, di dalamnya ada nama dalam bahasa Inggris, Sheng Yen Lu, ini adalah batu mirah yang sangat mahal, ini adalah persembahan dari Acarya Lianxin (蓮馨上師) dari Hong Kong. Di bagian ini ( tangan kanan ) ada sebuah batu mirah, 29 karat, sebuah batu mirah yang sangat besar, pemberian siapakah ini ? Sdri Lin Kunyin Pimpinan Greenfield Group Uni Emirat Arab, silakan berdiri. Mengapa Mahaguru mengenakannya ? Sebab, jika tidak dipakai, Acarya Lianxin akan merasa tidak senang, sdri. Kunyin juga akan merasa tidak senang. Benar tidak ? Lebih baik dipakai, dipakai untuk diperlihatkan kepada mereka. Kadang dipakai secara bergilir, jika barang pemberian orang tidak saya kenakan, ia akan memerhatikan, “Mahaguru, kenapa Anda tidak memakainya ?” Dipakai untuk memberi rasa senang kepada orang lain, bukan saya yang senang, saya menganggapnya tidak ada sesuatu apa pun ! Cincin ini adalah pemberian dari penerjemah saya, Hanifa, ia yang memesankannya, batu mirah ini dari Kunyin. Saat Hanifa membawa batu mirah 29 karat ke sebuah toko perhiasan untuk membuat cincin, pemilik toko perhiasan memberitahunya : “Batu mirah ini adalah asli, jika tanpa cacat sama sekali, seluruhnya adalah batu mirah transparan 29 karat, harganya 100 juta !” 100 juta NTD.

Saya beritahu Anda, semua batu merah ada cacatnya, bahkan semua hampir pecah, sedikit hampir pecah, tapi yang saya kenakan, tidak ada orang yang melihat batu mirah ini memiliki cacat, sudah hampir pecah, mereka juga tidak bisa melihatnya. Yang penting, 100 juta adalah 100 juta, yang penting diri sendiri sukacita, diri sendiri menyukainya, orang lain juga suka, semua orang juga suka, semuanya leluasa. Ini adalah semangat jalan tengah. Sesungguhnya, segala sesuatu adalah palsu, tidak ada yang asli, akan tetapi, juga asli. Kenapa ? Saya beritahu, tidak pernah terpikirkan sebelumnya, Anda kira bunga ini sangat indah, Anda memetiknya untuk kekasih, “Bunga ini merepresentasikan hatiku.”, kekasih Anda menyukainya, tahukah Anda ? Begitu Anda memetik bunga mawar ini, ia telah berteriak : “Aduh sakit sekali !”, tumbuhan itu memiliki nyawa. Jangan dikira Anda vegetarian, berarti tidak membunuh, saat Anda mencabut lobak, ia akan mengaduh : “Matilah aku.” Anda makan sayur, ah ? Sayur apa yang paling baik untuk menambah darah ? ( Mahaguru bertanya kepada Gurudara ), ubi bit merah ? Sayur apakah yang paling kaya akan zat besi ? Bayam. Semua memiliki nyawa, saat Anda menarik bayam, ia berteriak : “Aduh ! Matilah aku.” Saat Anda menebang batang pohon, “Saya ingin kayu bakar”, pohon itu akan kesakitan ! “Aduh ! Lengan saya putus !” Saat menebas akarnya, berarti kakinya putus. Jangan dikira bebatuan ini tidak bernyawa, semua jenis mineral adalah bernyawa, semua memiliki medan magnet.

◎ Akhir-akhir ini saya lihat iklan toko di Taiwan, membuat marmer, benar ? Mereka membelah marmer menggunakan gergaji mesin. Ketahuilah, bagi Anda yang menguasai ilmu pengetahuan, silakan diuji, saat medan magnet sebesar itu sedang berputar, terbelah separuh, hilang separuh, hanya tersisa yang kecil terus berputar. Batu permata apa pun, logam apa pun, emas, perak, tembaga, besi, dan timah, semua memiliki nyawa, semua memiliki medan magnet, hanya berbeda dalam kuat dan lemah saja. Sekarang banyak orang mengenakan gelang bermedan magnet, cincin medan magnet, untuk mendukung peruntungan diri, ada orang yang melakukan hal ini. Apakah ini beralasan ? Ada ! Bukan tanpa alasan, akan tetapi tergantung apakah kekuatannya besar atau kecil, selain itu, banyak yang palsu, semua ini adalah nidana.

◎ Kita membahas enam alam kelahiran, semestinya adalah delapan alam kelahiran. Sepengetahuan saya, termasuk mineral dan tumbuhan, seharusnya adalah delapan alam kelahiran. Pandangan manusia hanya pada enam alam kelahiran, sesungguhnya ada alam dewa, manusia, asura, neraka, preta, binatang, mineral, dan tumbuhan, ada delapan alam, coba Anda ukur menggunakan alat, ilmu pengetahuan saat ini lebih berkembang, bisa menggunakan alat untuk mengukur mineral. Saya mengatakan delapan alam kelahiran, kelak semua akan tahu ada delapan alam kelahiran, tumbuhan dan mineral juga memiliki kehidupan.

Saya beritahu, segala sesuatu bukanlah yang asli, segala sesuatu bukanlah palsu. Oleh karena itu, dalam pandangan jalan tengah dari Nagarjuna Bodhisattva, “Sarvadharma adalah demikian !” Segala sesuatu di dunia ini adalah demikian adanya. Dalam Madhyamakakarika disebutkan : “Terahir dari kondisi dan hetu-pratyaya. Disebut sebagai Sunyata. Dinamai sesuai dengan pratyaya, nidana sebagai jalan tengah. Kesimpulannya adalah : ‘Jika ada Bodhisattva yang dapat mencerahi tiada kelahiran dan tiada kematian, terlahir dari kondisi dan hetu-pratyaya, laksana langit tanpa awan, sinar mentari dapat menyibak kegelapan, dapat menghancurkan avidya, mencapai Kebuddhaan.” Saat ini para insan di dunia saha hidup dalam kondisi ini, kondisi apa ? Jika bukan asli berarti palsu, jika bukan palsu berarti asli. Saya beritahu, bukan asli, tapi bukan pula palsu, hanya karena nidana semata. Saat kondisi telah padam, semua akan kembali pada Sunyata.

◎ Jika Anda berbhavana, ketika pratyaya telah padam, maka Anda akan melebur ke dalam Sunyata, Anda menjadi Mahadaya, kekal, daya tanpa batas, Anda adalah Nagarjuna Bodhisattva, Asvagosha Bodhisattva, Anda adalah Penguasa Tertinggi, Anda manunggal dengan Penguasa Tertinggi, Anda adalah Kesadaran Mahatinggi Alam Semesta, Anda adalah Istadevata, Anda adalah Buddha. Asalkan Anda telah cerah, mencapai pencerahan, Anda menghentikan semua hetu-pratyaya baik dan buruk di dunia, karma baik dan karma buruk telah sirna, Anda telah mencapai keberhasilan.

Saya sering menanyai Anda : “Apakah di bulan ada manusia ?” Lebih baik menanyai Gurudara, apakah di bulan ada manusia ? Gurudara mengatakan tidak ada. Sebab menurut ilmu pengetahuan dewasa ini, yang paling dekat dengan bumi adalah bulan, sama sekali tidak ada manusia. Sekarang pertanyaan untuk Anda semua : “Di bulan, apa yang disebut dengan baik dan buruk ? Apakah di bulan ada baik dan buruk ?” Kenapa tidak ada yang menjawab ? Oh ! Tidak ada. Benar ! Di bulan tidak ada baik dan buruk. Pertanyaan lagi untuk Anda : “Di bulan, apa itu vegetarian dan apa itu non-vegetarian ?” Tidak ada. Pertanyaan lagi, “Apakah di bulan ada Buddhadharma ?” siapa yang tadi bersuara lantang ? Ia juga mengatakan tidak ada ! Benar tidak ? Ah ? Kenapa Anda tidak menjawab ? Anda mengatakan tidak ada, benar ? Kenapa tidak menjawab ?

◎ Di bulan juga tidak ada Buddhadharma, saat Anda telah mempelajari sampai tingkatan yang paling dalam, Buddhadharma hanyalah bahtera untuk menyeberangkan insan ! Vajracchedika Sutra menuturkannya dengan sangat baik : “Bahkan Dharma pun mesti dilepaskan, apalagi yang bukan Dharma.”, bahkan Buddhadharma pun mesti dilepas, setelah Anda benar-benar mencapai keberhasilan, mencerahi Buddhata sejati, mencerahi Sunyata, tiada lagi konsep baik dan buruk, tiada lagi karma baik dan buruk, dan Anda adalah kekal. Dalam kondisi tersebut, semua yang kita tekuni saat ini, seperti Caturprayoga, Guruyoga, Istadevata, kemudian anasrava, Tummo, bindu, terang, Anuttaratantra, dan ketika Anda mencapai keberhasilan tubuh sinar pelangi, Anda tidak perlu lagi menekuni Caturprayoga, Istadevatayoga, anasrava, Tummo anasrava, bindu, dan terang, sebab Anda sendiri adalah terang.

Segala sesuatu timbul dari nidana, batin kita juga bisa menghasilkan sesuatu ! Seperti saat melihat manisan plum, kita akan memproduksi air liur, sebab manisan itu asam, orang dari daratan mengatakan asam saat makan jeruk, saat Anda melihat manisan plum, air liur akan mengalir, ini karena pengaruh pikiran. Buddhadharma merupakan fungsi batiniah, saat Anda bervisualisasi, maka pikiran Anda pun bersih, saat Anda menjapa mantra, ucapan Anda menjadi bersih, saat Anda membentuk mudra, tubuh Anda pun menjadi bersih, metode pemurnian inilah yang digunakan dalam Tantra, bersadhana sampai kondisi baik dan buruk menjadi bersih, saat Anda telah sepenuhnya bersih, maka Anda telah bertransformasi menjadi terang dalam alam semesta. Dalam Tantra ada keberhasilan dalam tubuh saat ini juga, bahkan tubuh jasmani Anda pun juga mencapai keberhasilan ; Bisa juga mencapai keberhasilan dalam kehidupan saat ini juga, bisa juga mencapai keberhasilan melalui bardo. Anda telah menjadi tubuh bardo, kemudian melebur dalam Istadevata, ke dalam Seratus Istadevata Santam dan Krodha, Anda mencapai keberhasilan, ini disebut keberhasilan bardo, ini merupakan metode keberhasilan yang agung.

Ceritakan sebuah lelucon, seorang wanita menanyai seorang pria, ini adalah pertanyaan klasik : “Jika ibu kamu tenggalm bersamaan denganku, siapa yang akan kamu tolong terlebih dahulu ?” Pria itu menjawab : “Tentu saja menolong kamu.” Wanita : “Wah ! Sungguh mengharukan ! Tapi, kenapa kamu menolongku terlebih dahulu ?” Pria itu menjawab : “Sebab setelah menolong kamu, permukaan air akan surut, sehingga ibu saya bisa tertolong.” Dalam Buddhadharma, ini merupakan nilai perbandingan, sebab wanita itu terlalu gemuk.

Suatu hari, mendadak si suami tersadar dan memberitahu istrinya : “Semenjak hari ini, aku tidak akan minum minuman keras lagi.” Ia menulis sebuah catatan harian untuk istrinya, “Minuman keras adalah musuhku, istri adalah nyawaku, aku ingin berubah.” Melihatnya, si istri sangat gembira, kemudian menanyainya : “Bagaimana kelak jika berjumpa lagi dengan musuh ?” Tanpa berpikir panjang si suami menjawab : “Jika bertemu musuh, bahkan nyawa pun tidak penting lagi, tentu saja harus menghadapi musuh.” Ini adalah nilai perbandingan.

Seorang pria dari Taichung berwisata ke padang rumput di Mongolia Dalam, begitu turun dari bus ia langsung menghirup napas dalam-dalam, “Udaranya sungguh segar, kualitasnya sungguh baik.” Tak disangka, tiba-tiba tubuhnya tidak tahan dengan kondisi lingkungan yang demikian bersih, ia langsung keracunan oksigen, dan pingsan. Ambulans tiba tepat pada waktunya, kemudian menanyai asal-usul pasien, pasien itu menjawab dari Taichung, perawat langsung mencabut selang oksigen, dan menyambungkannya dengan saluran pembuangan gas mobil, supaya pasien itu menghirupnya. Perlahan-lahan ia pun segar kembali dan mengatakan : “Inilah bau kampung halaman.” Saya beritahu Anda, ini merupakan perihal pelestarian lingkungan. Kondisi udara di Taichung saat ini sungguh parah, di Seattle udaranya sangat baik, pasti tidak terbiasa, oleh karena itu lebih baik menetap di Taiwan, ini diucapkan hanya supaya semuanya gembira. Ini juga merupakan perbandingan, juga timbul dari sebab dan kondisi. Dulu kondisi udara di Taichung sangat baik, kenapa sekarang menjadi buruk ? Karena PLTA, segala sesuatu timbul dari sebab dan kondisi.

Ini juga merupakan perbandingan, Chunghwa Telecom membuat statistik percakapan dengan lawan bicara yang berbeda, waktu rata-rata tiap kali sambungan telepon, pria – pria : 59 detik ; pria – ibu : 50 detik ; pria – ayah : 30 detik ; pria – wanita : 1 jam 23 menit 59 detik ; wanita – wanita : 5 jam 29 menit 59 detik ; suami – istri : 3 detik ; istri – suami : 14 kali menghubungi tanpa diterima. Ini merupakan perbandingan.

Minggu depan sudah tahun baru, pagi hari saya pergi ke bank untuk menarik uang, wah ! Banyak sekali yang mengantri, setelah mengantri sangat lama, akhirnya tiba giliran saya, kasir menanyai saya : “Berapa jumlah yang akan Anda tarik ?” Saya mengatakan 200 ribu, kasir berkata tidak sebanyak itu. Saya mengatakan : “Kalau begitu, lebih baik saya menarik 100 ribu.” Kasir mengatakan tidak sebanyak itu, saya pun langsung emosi, “Meskipun hari ini banyak yang menarik uang tabungan, kenapa bank sebesar ini bahkan 100 ribu pun tidak ada ?” Tak disangka, kasir balik marah dan berteriak : “Bukan bank yang tidak punya uang, melainkan uang tabungan Anda tidak sebanyak itu.”

◎ Saya beritahu semuanya, jika Anda tidak berbhavana, ibarat dalam rekening Anda tidak ada tabungan yang baik ; Jika Anda tidak bersadhana, tidak berbhavana, meskipun Anda menyadari sesuatu setelah mendengar Dharmadesana hari ini, tapi karmavarana masih ada, dan dalam rekening Anda tidak ada sumber daya yang mencukupi untuk terlahir di alam suci. Kita berbhavana adalah demi mempupuk sumber daya terlahir di alam suci. Om Mani Padme Hum.

「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。