2017-08-05 Mahaguru Mengamati Tanda Karma Tiap Siswa – Karmavarana yang Anda Bawa sejak Lahir Telah Tertulis Pada Wajah Anda

undefined

Ceramah Lamdre ke-88 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Bersama Sadhana Padmasambhava, 5 Agustus 2017 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

Marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Tri-ratna Mandala, sembah puja pada Istadevata puja bakti hari ini: “Guru Padmasambhava. Om. Biezha. Beima. Hum.”

Gurudara, Tenzin Gyatso Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Sdri. Judy, istri dari Dubes Liao Dongzhou dari Kedutaan Besar Taiwan di Swedia. Akuntan TBF, sdri. Teresa. Produser acara ‘Gei-ni dian-shang xin-deng’ di CTI Sdri. Xu Ya-qi. dr. Lin Shuhua, dr. Zhuang Junyao, Sdri. Que Huiling , wakil dari Que Meisha anggota dewan Kota Taipei. Anggota Legislatif Kota Gaoxiong (terdahulu): Bpk. Wu Dengshu dan putrinya sdri. Wu Wenxuan. Selamat malam semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton) 

undefined

Hari ini adalah hari Sabtu, kita semua bersama melakukan puja bakti Sadhana Istadevata Padmasambhava. Padmasambhava adalah Buddha ke-2 dari Udiyana, Beliau merupakan emanasi tubuh, ucapan, dan pikiran dari Shakyamuni Buddha, Amitabha Buddha, dan Avalokitesvara Bodhisattva, Beliau terlahir di Samudra Danakosha. Di India, selain dekat dengan lautan, danau yang berukuran besar disebut juga sebagai samudra, sesungguhnya Samudra Danakosha merupakan sebuah danau, dan bukan laut. Saat itu, Padmasambhava terlahir dari salah satu kuntum padma di sana, oleh karena itulah Beliau disebut sebagai Mahasattva yang Terlahir dari Padma.

◎ Padmasambhava juga berarti Bodhisattva yang terlahir dari padma, Mahasattva juga berarti Bodhisattva. Sangat sederhana, Beliau adalah seorang Padmakumara, terlahir dari padma, apalagi jika bukan Padmakumara? Beliau tidak memiliki asal-usul. Beliau tidak memiliki ayah dan ibu, Beliau adalah seorang anak yang terlahir dari padma, seorang kumara. Bhavana Beliau sangat berhasil, kita menyebutnya sebagai Buddha ke-2 dari Udiyana, Shakyamuni Buddha adalah Buddha pertama, sedangkan Beliau adalah Buddha ke-2. Alam Suci Beliau disebut Camaradvipa (gunung kejayaan yang berwarna tembaga). Beliau adalah emanasi dari Amitabha Buddha, Amitabha Buddha merupakan tubuh-Nya, ucapan dari Avalokitesvara Bodhisattva, dan pikiran dari Shakyamuni Buddha, tubuh, ucapan, dan pikiran, merupakan emanasi dari Dua Buddha dan Satu Bodhisattva.

Kita tahu bahwa Padmakumara merupakan salah satu Istadevata kita, Mahaguru juga merupakan orang pertama yang melihat Padmakumara. Sesungguhnya, Padmakumara berada di alam suci Mahapadmini di Sukhavatiloka yang merupakan alam suci Amitabha Buddha, sama saja. Di sana ada banyak Padmakumara, sangat banyak, semua merupakan emanasi Amitabha Buddha. Di dunia saha, di Sindhu India ada Padmakumara, yaitu Guru Padmasambhava. Di Negeri Buddha Shambala, Raja Kalki yang ke-2 adalah Raja Pundarika, tentu saja juga merupakan Padmakumara. Dalam Gua Dunhuang ada sangat banyak Padmakumara, saya ingat, sebuah universitas di Gansu menerbitkan sebuah buku, buku tersebut disebut: Peneltian Mengenai Padmakumara, ada sebuah tim yang khusus meneliti Padmakumara. Oleh karena itu Padmakumara bukan diucapkan oleh saya belaka, melainkan benar-benar ada Padmakumara. 

Padmasambhava sungguh agung, Beliau adalah seorang Guru Sesepuh yang pertama kali masuk Tibet untuk menyebarkan ajaran Tantra. Yang ke-2 masuk Tibet untuk menyebarkan ajaran Tantra adalah Arya Atisha, selain itu, masih ada beberapa Sangha dari India yang masuk Tibet untuk menyebarkan ajaran Tantra, ada beberapa orang. Akan tetapi, Padmasambhava yang paling awal masuk Tibet. Arya Atisha pada masa sebelum ada Gelugpa, di Tibet Beliau mendirikan Kadampa, merupakan pendahulu dari Gelugpa. Padmasambhava masuk menyebarkan ajaran Nyingmapa, yaitu ajaran Dzogchen, Beliau semua merupakan Guru Sesepuh yang memiliki keberhasilan agung. Padmasambhava sangat agung, disebut sebagai Mahasattva atau Bodhisattva, mula emanasi Beliau juga sangat agung, Beliau merupakan emanasi tubuh, ucapan, dan pikiran dari Shakyamuni Buddha, Amitabha Buddha, dan Avalokitesvara Bodhisattva, emanasi dari Dua Buddha dan Satu Bodhisattva. Sepertinya rupang Padmasambhava ada di sana!? Di sini ada satu?

◎ Dalam Tantra, Padmasambhava merupakan Guru Sesepuh yang dijunjung tinggi oleh keempat aliran: Nyingmapa, Gelugpa, Kagyudpa, dan Sakyapa. Beliau terutama mentransmisikan Dzogchen atau Sembilan Tingkat Dzocghen, ada 9 yana, tentu saja dimulai dari Sravakayana, terus sampai Adiyoga, Anuyoga, dan Mahayoga, selain itu, Sravaka, Bodhisattva, Buddha, Pratyekabuddha, kriyatantra, caryatantra, jumlahnya ada 9 yana atau 9 tingkat.

Padmasambhava mentransmisikan ajaran Dzogchen, mulai dari Sravaka, terus sampai Adiyoga, tentu saja merupakan yang tertinggi, inilah 9 Tingkat Dzogchen. Pengenalan Guru Padmasambhava sampai di sini, Beliau telah menyeberangkan banyak insan, Beliau tidak lahir juga tidak mati, Beliau bertransformasi menjadi tubuh sinar pelangi. Beliau berada di Tibet selama 50 tahun, konon usia Beliau lebih dari 800 tahun. Ketika Beliau meninggalkan Tibet, kuda surgawi turun, ada Catur Maharajakayika yang menopang keempat kaki kuda tersebut, dan Padmasambhava duduk di atasnya, Beliau pergi ke negeri lain untuk membabarkan Buddhadharma menyeberangkan para insan. Beliau tidak Parinirvana, tidak memasuki Nirvana, terus menyeberangkan para insan.

undefined

◎ Kita lanjutkan pengulasan Lamdre, bacakan teksnya: “Demikianlah tiap-tiap tridrsta memiliki tiga makna”, ada tiga makna. Apa itu tridrsta? asubhadrsta, anubhavadrsta, dan vimaladrsta. Memiliki 3 makna, yaitu: ‘bergantung pada apa’, ‘apa penyebabnya’, dan ‘apa karakteristiknya’”. Apa yang disebut dengan ‘bergantung pada apa’? Yaitu muncul bergantung pada apa, yang pertama, bergantung pada apa. 

Kelahiran manusia di dunia saha ini bergantung pada karma, karena Anda memiliki karmavarana, sehingga Anda terlahir di dunia saha; Apa sebabnya? ‘apa penyebabnya’? Sebab, ada sebab dari sebab akibat, sehingga Anda terlahir di suatu tempat, siapa ayah Anda, siapa ibu Anda, keluarga Anda, semua merupakan ‘apa karakteristiknya’, ketika tidak bersih (asubha), apa karakteristik penampilan Anda? Ini adalah ‘apa karakteristiknya’.

Anubhava juga demikian, juga mengandung 3 makna, yaitu ‘bergantung pada apa’, ‘apa penyebabnya’, dan ‘apa karakteristiknya’; Di saat kondisi bersih (vimala) juga demikian, juga ada ‘bergantung pada apa’, ‘apa penyebabnya’, dan ‘apa karakteristiknya’. Di sini dibahas asubhadrsta, ‘bergantung pada apa’, ‘apa penyebabnya’, dan ‘apa karakteristiknya’, karakteristik yang dimaksud di sini adalah lebih ke arah batiniah, di sini adalah “Mrsalaksana keseluruhan”, apa itu ‘mrsalaksana’? Tubuh kita terus berubah, lihatlah foto masa muda Anda, apakah sama dengan yang sekarang? Tentu saja tidak sama. Dahulu ketika saya di Taichung, berjalan menuju ke perkayuan di Taiwan National University, begitu masuk langsung melihat A Zhen, saat itu, ia masih berdiri di meja resepsionis. Rupa dari A Zhen di masa lampau berbeda dengan A Zhen yang sekarang, akan tetapi, meski profilnya masih ada, namun sesungguhnya berbeda. Apabila A Zhen masih ingat rupa saya di masa muda yang sangat perlente, bagaimana sekarang? Saya sudah tua, paras sudah berbeda dengan masa muda, semua berubah, berubah sangat banyak. “Mrslaksana keseluruhan”, mrsalaksana berarti terus berubah tanpa henti.

◎ “Tanda karma dari tiap bagian”, bagaimana rupa kita umat manusia? Sebenarnya, setiap orang hanya punya satu hidung, dua mata, dua alis, satu mulut, dua telinga, demikian. Akan tetapi, kenapa setiap orang berbeda? Sekalipun kembar, masih ada bagian yang berbeda, ini tergolong sebagai ‘tanda karma’. Semua yang tertulis di wajah Anda, karma apa yang ada pada diri Anda, telah tertulis pada wajah Anda, bagaimana karma Anda. Oleh karena itu, Mahaguru dapat mengamati corak, melihat prana Anda, melihat rupa Anda, melihat wajah Anda, melihat semangat Anda, dengan mengamati rupa Anda bisa diketahui apa yang akan terjadi pada Anda.

Mengamati rupa, alis menandakan hubungan persaudaraan, mata mengungkapkan kebijaksanaan, hidung adalah gudang harta, dagu adalah pelayan, ekor alis adalah percintaan, kedua bagian ini adalah percintaan, punya berapa istri, lihat ada berapa banyak garis di atas ini, pada belahan rambut ada berapa garis, dapat kelihatan berapa jumlah istri Anda. Apakah di kehidupan lampau Anda memiliki harta, apakah kelak memiliki harta, lihat istana harta Anda (hidung), persaudaraan (alis), kebijaksanaan (mata), harta (hidung), pelayan (dagu), percintaan (ekor mata), berapa istri (garis belahan rambut), Anda dinikahi berapa orang, semua tergambar pada wajah Anda! Sesungguhnya semua ada di wajah Anda, tidak bisa lari. ‘Mayi Xiangshu’ hanya mengamati wajah Anda, ‘Santing Xiangfa’, ini adalah masa muda Anda, ini adalah usia pertengahan, ini adalah masa tua Anda, semua ada pada wajah Anda. Tentu saja jika Anda pergi ke klinik kecantikan atau pergi ke Korea dan kembali, Anda menjadi berbeda, tidak bisa terlihat lagi, sebab semua telah berubah! Wajah telah berubah, yang seperti ini tidak bisa dilihat. Apabila wajah Anda masih asli, tidak pernah operasi, sangat mudah untuk dilihat. Begitu melihat hidung bhiksu Liankai saya langsung tahu kehidupan lampaunya, beberapa kehidupan yang lampau, ia bukan seorang hartawan. XX mengatakan, di kehidupan lampau bhiksu Liankai adalah seorang hartawan, seorang tuan tanah, ia telah memperistri 18 orang, punya 57 anak, wah! Berketurunan demi berbakti pada negara, sekarang terjadi penurunan jumlah anak, sekarang bahkan tidak berani untuk melahirkan satu anak pun, dia malah punya 57 anak, dan 18 istri. Akan tetapi, setelah saya mengamati hidung bhiksu Liankai, saya mendapati ucapan XX keliru, di kehidupan lampaunya tidak pernah menjadi hartawan, tidak pernah menjadi orang kaya, tidak pernah. Berarti XX telah membual. Semua ini karena ada ‘tanda karma’, ada ‘mrsalaksana’.

“Bergantung pada apa?” Sebenarnya bergantung pada apa? “Sloka mengatakan: pudgala, makhluk hidup di 6 alam samsara, dengan batin dwi-paramarsa; Secara khusus menunjuk pada kesinambungan pudgala.” , “Bergantung pada apa? Bergantung pada makhluk hidup.” Makhluk hidup bisa ditanamkan benih, yang bukan makhluk hidup tidak punya benih (Gatha Dharma Patriark ke-5: Menanamkan benih pada makhluk hidup, bermula dari bhumi hetu dan menghasilkan phala; Yang bukan makhluk hidup tidak punya benih, tiada sifat dan tiada kelahiran.) 

◎ Bersandar pada makhluk hidup, ada wujud pria dan wanita, “Makhluk hidup di 6 alam samsara”, semua di 6 alam samsara merupakan makhluk hidup, dewa, manusia, asura, alam neraka, preta, dan binatang, semua di 6 alam samsara merupakan makhluk hidup, oleh karena itu, bergantung pada “Makhluk hidup di 6 alam samsara, dengan batin dwi-paramarsa. Secara khusus menunjuk pada kesinambungan pudgala.” Kesinambungan dari semua makhluk hidup tidak lepas dari 6 alam samsara. Karena bergantung pada makhluk hidup, sehingga berada dalam 6 alam samsara. Demikianlah makna kalimat ini. Sekarang, kita bergantung pada apa? Kita bersarana kepada Buddha, Dharma, dan Sangha, bersarana kepada Buddha berarti bersarana kepada tuntunan-Nya, bersarana kepada Dharma berarti bersarana kepada Buddhadharma yang dibabarkan oleh Sang Buddha, bersarana kepada Sangha berarti Suciwan yang menjaga kelangsungan Buddhadharma.

◎ Apa arti dari bersarana kepada Guru? Sama artinya dengan bersarana kepada Sangha Suci. Bersarana kepada Buddha, Dharma, Sangha Suci, melindungi dan menyokong Guru dalam Buddhadharma. Tidak boleh bersarana kepada siapa? Tentu saja, tidak boleh bersarana kepada dewata, bahkan kepada para dewa pun Anda tidak boleh bersarana; Setelah bersarana kepada Buddha, tidak boleh bersarana kepada dewata, apalagi kepada hantu, hantu lebih tidak boleh lagi, juga tidak boleh memujanya. Sebab, apa itu hantu? Hantu adalah hawa yang tersisa setelah manusia meninggal dunia, kali ini saya telah ungkapkan dengan sangat jelas! 

undefined

Kebanyakan orang tidak bisa menjelaskan apa itu hantu? Anda tidak bisa menjelaskannya. Apa itu hantu? Sedikit hawa yang tersisa setelah seseorang meninggal dunia akan menjadi hantu, disebut sebagai hawa hantu, tentu saja tidak boleh bersarana kepada hantu! Bahkan tidak boleh disemayamkan di altar, tidak boleh disemayamkan di Ksitigarbhasala, terlebih lagi tidak boleh dipuja, tidak boleh! Sebagai seorang yang bersarana kepada Buddha, bahkan kepada dewa pun tidak boleh bersarana, apalagi kepada hantu? Sangat sederhana. Hantu sangat rendah, meski punya daya gaib, akan tetapi sangat rendah, belum tergolong sebagai abhijna. Tentu saja semua binatang juga punya kemampuan luar biasa, kita semua juga tahu.

“Apa penyebabnya”, “Kesinambungan adalah yang dalam sloka disebut sebagai: kerisauan batin”, apa sebabnya, sebab semua mrsalaksana dan tanda karma dari para insan adalah penderitaan, kerisauan batin, Anda bergantung pada kerisauan batin ini, “Karena bergantung pada sebab kemelekatan pada ego, maka menghasilkan kerisauan batin, berbuat karma bergantung pada afinitas ini, memunculkan tanda-tanda karena bergantung pada karma dan kerisauan batin.” Bagaimana munculnya kerisauan batin, karena Anda punya kemelekatan, Anda tidak bisa memperoleh apa yang Anda kejar, sehingga muncul kerisauan dalam batin, sekalipun berhasil memperolehnya, Anda juga akan risau. 

Menikah juga ada kerisauan hidup perkawinan, tidak menikah juga ada kerisauan karena tidak menikah; Berduit juga ada kerisauan karena duit, tidak punya uang juga ada kerisauan karena tidak ada uang, semua penuh kerisauan, semua adalah penderitaan. Oleh karena itulah yang dibabarkan pertama kali oleh Sang Buddha adalah ‘duhkha’, sebab kerisauan batin adalah penderitaan.

‘Apa yang menjadi karakteristiknya’, membicarakan karakteristik, “Substansi dari drsta, sloka menyebutkan: asubhadrsta. Para insan awam, melekati yang tidak nyata sebagai nyata, menghasilkan segala 'laksana' yang keliru.” Inilah ‘apa yang menjadi karakteristik’. “Ada 2: Mrsalaksana keseluruhan, tanda karma dari tiap bagian”, tanda apa? Barusan saya jelaskan, tubuh jasmani kita tidak bersih, perihal mengenakan liontin Buddha, semua mengira bahwa liontin Buddha adalah bersih, mengira bahwa setelah mandi tubuh menjadi bersih, akan tetapi isi usus Anda adalah barang yang sangat kotor. Ketika Anda masuk toilet, mengira bahwa liontin Mahabala mesti digantung di luar toilet, setelah keluar baru mengenakan kembali liontin Mahabala, sebenarnya tidak perlu demikian, sebab setiap hari Mahabala Vajra ada di atas kotoran Anda, Anda gantungkan di sini berarti digantung di atas kotoran, yaitu apa yang ada dalam usus Anda! Oleh karena itu buat apa dilepaskan? Yang keluar juga berasal dari dalam usus Anda, air seni juga berasal dari kandung kemih Anda. Setiap hari Anda mengenakan Mahabala Vajra, mengira Mahabala Vajra sangat bersih, setelah masuk toilet menjadi tidak bersih, sebenarnya pandangan ini keliru, yang Anda keluarkan dan alirkan, semua berasal dari tubuh Anda, mana ada bagian yang bersih? Pada dasarnya tidak bersih.

◎ Telah saya katakan, kepala bisa menghasilkan ketombe, mata bisa menghasilkan kotoran mata, telinga bisa menghasilkan kotoran telinga, hidung bisa menghasilkan ingus, di dalam mulut ada air liur, keringat Anda sama dengan air seni, di sekujur tubuh, mana ada bagian yang bersih?

Yang disekresikan oleh pori-pori adalah air seni! Oleh karena itu, orang mengatakan, wanita mengalirkan keringat wangi, tapi saya tidak percaya! Karena keringat adalah air seni Anda, yang dialirkan oleh pria, di ketiak ada bau badan, mulut juga berbau, benar tidak? Masih ada lagi bagian yang lebih kotor, ini adalah ‘asubha drsta’. Insan awam menganggap yang tidak nyata sebagai nyata, sesungguhnya semua itu tidak nyata, semua pada tubuh Anda tidak nyata, semua lahiriah tidak nyata.

◎ Menganggap yang palsu sebagai nyata, demikianlah manusia, manusia awam menganggap yang palsu sebagai nyata. Semua atribut ego merupakan khayal, palsu, ilusi, tidak nyata, sungguh demikian.

Xiaoming menangis di satu sisi kelas, ibu guru berusaha untuk menenangkannya: “Apa yang terjadi?” Xiaoming menjawab: “Tadi dalam perjalan menuju ke sekolah, saya bertemu dengan seorang pengemis yang minta uang, saya melihatnya, dalam hati pun merasa sedih.” Wah! Xiaoming punya rasa empati, ibu guru mengatakan: “Anak baik, kamu punya empati, tidak perlu bersedih.” Xiaoming mengatakan: “Yang membuat saya sedih adalah, uang dalam mangkuknya masih lebih banyak daripada uangku!” Dalam Zhenfo Zong, siapa yang paling kaya? XX yang paling kaya. Hari ini datang seseorang yang pernah membantu XX menangani akun, saya tidak ungkap namanya. Ia menangani semenjak tahun 2013 sampai Oktober 2016. Saat itu, XX menghubunginya supaya ia mengirimkan semua uangnya, ia memberikan semua buku akun dan daftar nama kepada Mahaguru, ia menyerahkan buku akun mulai dari 2013 sampai 2016 kepada Mahaguru, benar tidak? Buku akun ada pada saya, di antaranya, ada banyak bagian di mana dia sendiri juga mengirim persembahan untuk Mahaguru,  tiap kali adalah RMB 10 ribu, berarti berapa NT? Tidak peduli berapa, singkat kata, uang tersebut, semua persembahan dari dia, Mahaguru tidak pernah terima, kemana perginya? Sudah berada di tempat XX. Ada orang yang memberitahu saya bahwa uangnya sudah lenyap, saya bertanya: “Jadi uang Anda….?” , “Sudah ada pada XX.”, ia hanya mengatakan “Sudah ada di sana.”, kemana perginya persembahan untuk Mahaguru? Sudah ada di sana (XX). Dalam buku akun sangat jelas, ibu ini mengurusi buku akunnya selama lebih dari 3 tahun, mulai 2013 sampai Oktober 2016, ia menyerahkan semua detail buku akun XX kepada Mahaguru. Dari dalamnya dapat diketahui, kemana perginya uang persembahan bagi Mahaguru? Pergi ke sana (XX). Benar! Beberapa siswa yang memberi persembahan bagi Mahaguru, minta XX untuk menyampaikan pada Mahaguru, kemana perginya semua uang itu? Ke sana (XX). Uang adalah urusan kecil, tidak apa, yang paling penting, XX pernah berkunjung ke rumahnya, menginisiasi dan memberkati altarnya. Sebelumnya, kondisi anggota keluarga sehat-sehat saja, anak, istri, ibu, semua sehat, begitu XX memberkati, anak, ibu, langsung sakit-sakitan, apalagi anaknya, tiap tengah malam langsung demam, terus mengalami sesak napas, selain itu, mereka memberitahu saya bahwa anaknya juga bicara tidak masuk akal. Tidak masuk akal bagaimana? Mendadak mengatakan: “Aku ingin cari mama!”, mama mengatakan: “Ini mama!” , “Kamu bukan mamaku!” anaknya berubah menjadi orang lain, begitu saya mengamatinya, ternyata hantu anak-anak menempel pada dirinya. Hari ini secara khusus memberikan purifikasi bagi mereka bertiga, memberi purifikasi pada ibunya, pada istrinya, juga pada anaknya, menghalau semua yang tidak bersih. XX berkunjung ke rumahnya sebanyak 2 kali, menginisiasi dan memberkati altar, padahal sebelumnya tidak ada masalah, begitu XX menginisiasi altar, pasti jadi bermasalah, semua langsung jatuh sakit, anaknya sesak napas di tengah malam, menjadi orang lain, bahkan bicaranya tidak masuk akal, membicarakan hal-hal yang aneh, padahal hantu anak-anak yang menempel dan bicara, bisa terlihat. Akan tetapi, begitu hantu tersebut diusir dari tubuhnya, ia pun membaik.

Barang bukti ada di tangan Mahaguru, dan saksi sedang mendengar Dharma di sini. Apakah hari ini ia hadir? Dia hadir, buku akun adalah barang bukti, saksinya adalah mereka. Ia memberi persembahan untuk Mahaguru, setiap kali adalah RMB 10 ribu , dan sudah mempersembahkannya sangat lama, memiliki niat dan upaya untuk memberikan persembahan, banyak persembahan umat juga termasuk di dalamnya, tidak hanya 10 ribu. Ada buktinya, saksi juga ada. Kemana perginya uang  itu? Pergi ke tempat XX. Semula keluarga mereka baik-baik saja, tapi setelah XX memberikan insiasi altar dan pemberkatan, setiap malam anaknya mengalami asma, tiap kali pukul 11 malam, mulai sesak napas, ketempelan hantu! Apakah membawa hantu ke rumah umat adalah perbuatan baik? Setelah Anda memberkati altar mereka, setelah menginisasi altar mereka, selalu saja terjadi fenomena yang sama, apakah Anda masih bersikeras untuk menyembah hantu?

undefined

◎ Orang yang belajar Buddha, Namo Buddhaya, Namo Dharmaya, Namo Sanghaya, bersarana kepada Buddha, Dharma, dan Sangha para suciwan, bersarana kepada Guru juga merupakan Sangha Suciwan. Hanya boleh Tri-sarana atau Catur-sarana, bersarana kepada Buddha, Dharma, Sangha, Mulacarya, hanya boleh Catur-sarana! Apakah Anda masih bersarana kepada dewata? Apakah Anda masih bersarana kepada hantu? Tentu saja tidak boleh! Mana boleh menyembah hantu? Hantu tidak boleh ada di altar, tidak boleh.

Lewat di depan sebuah toko, pada papan tertulis: “Toko Surga Barang Berkualitas, Masuk Ada yang Gratis.”, orang ini sangat gembira, ia masuk dan bertanya kepada pemilik toko: “Apa yang gratis?” Pemilik toko memicingkan mata dan mengatakan: “Beli barang gratis senyuman, tidak beli maka gratis keluar!”  Tetap saja gratis, akan tetapi, semua hanyalah tipuan. Tentu saja kita tahu, “Toko Surga Barang Berkualitas, Masuk Ada yang Gratis”, semua mengira pasti ada barang gratis! Apa artinya senyuman gratis? Jika tidak beli barang, maka gratis keluar! Sangat lucu. Sebagai manusia, jangan sampai membohongi sesama, dusta merupakan salah satu yang paling mudah dilanggar. Kita umat Buddha mesti menjaga lima sila, yang pertama, tidak membunuh, Anda tidak boleh membunuh; Tidak asusila, dalam aturan Buddhadharma ada yang tergolong persetubuhan tepat, akan tetapi yang diluar aturan Buddhadharma, berarti asusila, oleh karena itu tidak boleh asusila; Yang ketiga, paling penting, tidak berdusta, tidak boleh berbohong, permbicaraan yang tidak bermanfaat, sembarang bicara, berlidah dua, dan ucapan jahat, semua tergolong sebagai ucapan keliru; Tidak mencuri, selain itu, tidak mengonsumsi minuman keras. Tidak mencuri juga sangat sukar, orang datang dan bicara, saya menanyainya: “Bagaimana dengan uang Anda?” , “Sudah diraup di tempat XX.” Apakah Anda sendiri dengan senang hati memberikannya kepada XX? Bukan, melainkan XX mengintimidasinya, dan Anda diharuskan memberinya.

Pemegang saham dari Lianhua (nama) berkonsultasi, dan XX memberitahunya: “Saya melihat seekor siluman ular putih yang sangat besar, melibas Anda dengan menggunakan ekornya, ingin melibas Anda sampai mati!” Pemegang saham itu bertanya: “Kenapa ingin melibas saya?” XX pun bertanya kepada Siluman Ular Putih: “Kenapa Anda ingin melibas dia?” , “Ia bilang di kehidupan lampau Anda telah berutang 100 keping emas kepadanya.” Ini penuturan Siluman Ular Putih, ia mengatakan bahwa di kehidupan lampau, pemegang saham itu telah berutang sebesar 100 keping emas. Kemudian, XX memanggil seorang bhiksuni untuk membawa kalkulator, ketik 100 keping emas, kemudian dikalikan harga emas sekarang, ia mengatakan: “Mari tawar menawar, memberikan yang lebih murah bagi Anda. Asalkan Anda memberikan US$ 200 ribu kepada saya, maka saya akan bantu Anda untuk berbuat pahala untuk meleraikan ikatan dendam antara Anda dengan Siluman Ular Putih!” Coba Anda bayangkan sendiri, US$ 200 ribu! Pemegang saham dari Lianhua (nama) berkonsultasi, XX minta supaya dia membayar US$ 200 ribu! Uang apakah US$ 200 ribu? untuk berbuat pahala. Apakah ada teori semacam ini? Bukankah ini penipuan? Bukankah ia menggunakannya untuk mengintimidasi orang lain? Lianhua (nama) menjalankan usaha restoran, namanya Chen Ji, tinggal di San Francisco, XX mengatakan bahwa Dewa Bumi di rumahnya telah berpesan, 10% penghasilan restoran Chen Ji harus dipersembahkan kepada XX, dan mesti lakukan 10 kali homa, satu kali homa tarifnya US$ 100 ribu! Dijamin bisa menyingkirkan rintangannya. Lianhua (nama) bertanya, mesti ambil berapa kali homa? “Bahkan 10 kali pun belum cukup!” 10 kali homa berarti US$ 1 juta, Lianhua (nama) mengatakan: “Uang yang telah saya serahkan kepada XX, jika dijumlahkan, sudah mencapai lebih dari US$ 1 juta!” Hanya Lianhua (nama) seorang diri! XX juga minta US$ 200 ribu kepada pemegang saham dari Lianhua (nama), alasannya adalah untuk buat pahala. Ini semua adalah lahiriah! Dalam Lamdre disebut sebagai fenomena asubha (kotor).

◎ Pada masa Shakyamuni Buddha, ada orang yang menemukan sebuah bejana besar berisi emas di semak-semak di pinggir sungai, wah! Banyak orang yang datang untuk melihatnya, begitu Sang Buddha melihatnya, langsung mengajak semua siswa untuk pergi, “Tinggalkan tempat ini, itu adalah ular berbisa.” Uang adalah ular berbisa, tinggalkan! Tanda apakah ini? Ular berbisa yang dilihat oleh Sang Buddha, adalah benda yang diinginkan oleh insan awam di dunia, oleh karena itu ada banyak tanda, melalui sudut pandang yang berbeda, ada banyak tanda-tanda. Dalam pengelihatan Mahaguru, tiap siswa memiliki tanda-tanda yang berbeda, ada yang jujur, dan ada yang licik. Ada yang tidak menaati pancasila, ada yang membunuh, menggugurkan kandungan! Berapa banyak orang yang sudah disuruh oleh XX untuk menggugurkan kandungan? 

“Musuh bebuyutan tiga kehidupan ada dalam perut Anda, janin yang Anda kandung adalah musuh bebuyutan tiga kehidupan, harus diaborsi!” Apaan ini? Sudah berapa banyak janin orang yang digugurkan oleh XX? Pembunuhan! Tidak asusila, ia adalah seorang wanita, mungkin saja tidak, mungkin bisa menjaga sila ini, seandainya ia sangat cantik, belum tentu ia bisa menaatinya. Karena ia punya perut yang besar, sehingga membuatnya nampak lebih jelek, sehingga tidak mudah untuk melanggarnya. Ia pernah mengatakan bahwa dahulu ia sangat cantik, tapi kenapa sekarang bisa berubah menjadi jelek? Ia memohon kepada Avalokitesvara Bodhisattva: “Bodhisattva, karena saya sangat cantik, ketika saya memberikan konsultasi, ada orang yang meraba paha saya, meraba pantat saya, menyerahkan catatan kecil, oleh karena itu, demi mencegah supaya kaum pria tidak berpikiran asusila, mohon Avalokitesvara Bodhisattva membuat saya menjadi jelek!” Akhirnya perutnya pun membesar. Benar demikian? Tadi baru saja bahas sila tidak berbuat asusila, baiklah! Tidak mencuri, ia telah meraup harta melalui intimidasi! Bagaimana mungkin perbuatannya itu bukan termasuk mencuri? Benar tidak? Bahkan persembahan untuk Mahaguru pun ia ambil, kemana perginya persembahan untuk Mahaguru? “Pergi ke tempat XX!”, ini adalah pencurian. Tidak berdusta, sudah berapa banyak kebohongan yang Anda buat? Saudari Sedharma dari Selandia Baru ada di sini, di tempatnya ada kunang-kunang, XX pergi ke Selandia Baru, melihat kunang-kunang, XX mengatakan: “kunang-kunang ini telah menanti saya selama 110 ribu tahun, kunang-kunang memohon supaya saya menyeberangkan mereka.” 110 ribu tahun? Saat itu, bahkan Shakyamuni Buddha pun belum lahir di dunia! Saat itu belum ada istilah penyeberangan arwah, dan kunang-kunang telah mengetahuinya semenjak 110 ribu tahun lalu? Apalagi, mengenai Anda hendak lewat di sana, bahkan kunang-kunang pun telah memprediksikannya, apakah kunang-kunang bisa melakukan ramalan dewata? Ya Tuhan! Ini adalah kebohongan! Lihatlah, ia melanggar sila mencuri, ia juga berdusta, ia juga membunuh. 

◎ Anda bahkan membuat: “Arak Raja Naga Pelindung Ajaran”. Minta supaya orang membelinya, membeli arak Anda! Shakyamuni Buddha pernah mengatakan sesuatu, apakah itu? Dalam sutra Buddha benar-benar ada kalimat ini: “Anda memberikan secangkir minuman keras kepada orang yang tidak bisa minum dengan bijak, maka dalam 500 kehidupan Anda tidak akan punya tangan!” 

Dalam sutra Buddha ada kalimat ini, Anda memberikan secangkir minuman keras kepada orang untuk diminum, tidak peduli bagaimanapun, Anda bukan hanya telah melanggar sila tidak mengonsumsi minuman keras, Anda bahkan membuat arak versi sendiri? Arak Anda disebut: “Arak Raja Naga Pelindung Ajaran”, tentu saja, bukan Anda yang memproduksinya sendiri, dibuat dari apa? Tahukah Anda? Apakah Chunfei tahu? Apakah dia punya “Arak Raja Naga Pelindung Ajaran”? Ada. 1 botolnya US$ 168, dolar Amerika! Ia malah berjualan arak! Telah membabarkan kepada Anda perihal sila tidak mengonsumsi minuman keras! Dahulu di Taiwan Lei Tsang Temple, di hari ulang tahun saya, mereka membuat arak yang disebut: “Arak Panjang Umur Mahaguru”, ketika mereka bersiap hendak menjualnya, kami langsung melarangnya! Mana boleh berjualan arak? Bukan Taiwan Lei Tsang Temple yang berjualan arak, Acarya Lianou (蓮歐上師) dari True Buddha School Vajrayana Association of R.O.C. yang membuatnya, “Mahaguru sedang berulang tahun! Kita berjualan arak panjang umur, semua bisa beli arak panjang umur.” Saya mengatakan tidak boleh, orang yang belajar Buddha tidak boleh minum minuman keras, juga tidak boleh menjual minuman keras kepada orang lain. Dalam surta Buddha ada kalimat, Sang Buddha mengatakan: “Anda memberikan minuman keras kepada orang lain, maka dalam 500 kehidupan Anda tidak akan punya tangan.” Ini adalah sila yang terakhir, tidak mengonsumsi minuman keras. Tidak membunuh, tidak asusila, tidak mencuri, tidak berdusta, dan tidak minum minuman keras, “Arak Raja Naga Pelindung Ajaran” apa-apaan ini? Saya beritahu Anda! Anda telah menghina Raja Naga! Raja Naga adalah Dharmapala ajaran Buddha, dalam sutra Buddha, Anda semua bisa mencarinya, mengenai apa yang dikatakan oleh Shakyamuni Buddha: “Anda memberikan minuman keras kepada orang lain, maka dalam 500 kehidupan Anda tidak akan punya tangan.” Demikianlah sila sangat ketat. Anda bahkan tidak menaati pancasila yang mendasar! Umat Buddha macam apa Anda? Tidak boleh!

◎ Kita yang belajar Buddha tahu lima sila ini, Anda mesti menaatinya. Kelima sila ini, ada solusinya, yaitu kapan diperbolehkan, dan kapan tidak boleh, bagi umat awam, asalkan belajar Buddha, maka harus menaati lima sila ini. Apabila Anda adalah seorang Sangha Agung yang telah cerah, telah memahami semua, maka ada pembebasan dari sila, tidak diikat oleh sila. Apa maksudnya? Anda telah mencapai Kebuddhaan, telah menjadi Vajra Dharmapala maka tidak terikat oleh sila, saat itu, Anda boleh mempersembahkan minuman keras dan daging, demikianlah dalam Tantra. Kenapa boleh mempersembahkan daging? Tapi, tidak boleh disembelih sendiri, disebut sebagai daging bersih dengan tiga persyaratan: Tidak mendengar suara saat disembelih, tidak menyembelihnya sendiri, dan tidak disembelih demi diri Anda. Apabila Mahaguru berkunjung ke rumah Anda, dan Anda menyembelih seekor babi, maka Mahaguru tidak akan memakannya. Kenapa demikian? Sebab karena kedatangan saya, maka Anda menyembelih babi tersebut. Tidak boleh disembelih demi diri Anda, melainkan diperoleh dengan cara membeli, ini boleh, ini disebut sebagai daging bersih yang memenuhi 3 syarat. Anda tidak mendengar suara penyembelihan, Anda tidak menyembelihnya sendiri, masih ada, jika karena kedatangan Anda maka disembelih untuk menjamu Anda, yang demikian tidak boleh; Ada sisi fleksibel yang khusus.

◎ Di sini ada tertulis: “Mrsalaksana keseluruhan”, “Semua 'laksana' para makhluk, meski muncul dari batin, tidak eksisten di luar, namun karena perbedaan batin, maka menjadi seakan nyata, ibarat katarak mata yang menyebabkan munculnya selaput khayal.” Hal utama yang hendak disampaikan di sini adalah semua fenomena merupakan ilusi.

Dusta sangat sukar untuk dikendalikan, XX telah banyak berdusta, tidak ada satu kata pun yang jujur, benar-benar kebohongan besar, XX telah melanggar sila tidak boleh berdusta. Seorang wisatawan menunggangi kuda kayu komedi putar, mendadak, seorang wisatawan ditangkap oleh suku kanibal, wisatawan itu bertanya kepada suku kanibal: “Kenapa Anda menangkap saya?” kepala suku tertawa dan berkata: “Komedi putar ibarat meja putar sushi bagi kami!” Anda duduk di atas kuda kayu itu, berputar, suku kanibal melihat di samping, “Itu adalah sushi putar bagi kami!”, seperti restoran masa kini, ada meja saji putar, ini cerita mengenai pelanggaran sila tidak membunuh. Ada seorang nona, ia kentut di dalam lift, karena terlalu bau, orang disampingnya tidak tahan dan bertanya: “Nona, kamu ini makan apa?” Dengan bangga nona itu mengatakan: “Hei! Sudah untung saya membiarkan supaya Anda bisa mencium baunya! Kamu malah ingin tahu resep rahasia masakannya?” Pengulasan hari ini sampai di sini.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。