Guru Lu Menyeberangkan Insan Ibarat Gembala yang Membimbing Segenap Siswa Mencapai Keberhasilan Kemudian Barulah Diri Sendiri Mencapai Keberhasilan

undefined

Ceramah Lamdre ke-123 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Vajrakila, 20 Januari 2018 di Taiwan Lei Tsang Temple

Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada Adhinatha homa hari ini : Jilijilaya ( Vajrakilaya ).

Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung hari ini : Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan : Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Direktur Bedah Plastik Chung Shan Medical University Hospital Profesor Zheng Senlong. Penasihat hukum Zhenfo Zong, pengacara Luo Riliang, dan pengacara Huang Yueqin ; Segenap anggota tim profesor doktor dan medis Zhenfo Zong. Manajer Umum Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yuzhen. Datuk dari Malaysia : Bpk. Li Haian dan istri Datin Li Jing, beserta putrinya Li Qi . Perwakilan anggota Legislatif Kota Tainan : Cai Wang-quan. Seniman ukiran pasir : Master Wang Song-guan. Presiden Shandong Weikang Biology Medical Company Technology Co.,Ltd. : bpk. Liu Zhenpeng, beserta pimpinan di Taiwan : ibu Yao Dongping. Pimpinan Perusahaan Industri Raja Mutiara Shanghai : bpk. Liao Jintang. My classmates, bpk. Zhu Jinshui dan ibu Chen Zexia. Ketua umum Lotus Light Charity Society, Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue, dan pembawa acara : sdri. Peijun ; Pembawa acara Lamdre dan Sutra Paribodhi, Acarya Lianhai ; Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Yaqi. My sister Lu Shengmei, My sister Lu Guoying dan suami, bpk. Li Hetong. 

Terima kasih kepada Purity Wisdom New York ( Jinghui Tongxiuhui - 淨慧同修會 ) yang telah berdana untuk konsumsi sebesar NT$ 100 ribu. Selamat sore semuanya ! Apa kabar semuanya !  ( Bahasa Mandarin ) Selamat sore semuanya ! Apa kabar semuanya !  ( Bahasa Taiwan ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton ) Wugai ! Wugaishai ! ( Bahasa Kanton : Terima kasih semuanya ) Selamat siang dan selamat petang ! ( Mahaguru mengucapkan dalam bahasa Indonesia ) Kamsamnida ! ( Bahasa Korea : Terima kasih ) Sawadika!( Bahasa Thailand : Apa kabar )  Hola Amigo ! ( Bahasa Spanyol : Apa kabar ) Te quiero mucho ! ( Bahasa Spanyol : Aku cinta kamu ) Saude ! ( Bahasa Portugis : Sehat ) Merci ( Bahasa Perancis : Terima kasih ) Bonjour ! ( Bahasa Perancis : Apa kabar ) Kon’nichiwa ! ( Bahasa Jepang : Apa kabar ) Good afternoon ! ( Bahasa Inggris : Selamat sore )

◎ Terlebih dahulu, memberitahu Anda semua, suatu hari, pada saat saya sedang tidur, melihat seorang perempuan berdiri di samping tempat tidur, nampak ilam-ilam, saya kira itu Gurudara, hampir saja saya terbangun karena kaget. Setelah diperhatikan dengan saksama, ternyata bukan Gurudara, ternyata adalah ibunda dari Hanifa penerjemah bahasa Inggris saya, setelah melihatnya, kebetulan pada hari itu, saat pulang, Hanifa menyetir mengantarkan saya, ia memberitahu saya bahwa ibunya dibawa ke UGD di rumah sakit. Saya memberitahunya : “Anda mesti menelepon orang di UGD, atau kepada kerabat Anda, tanyakan bagaimana kondisi ibu Anda sekarang.” Ia pun menelepon, ia mengatakan bahwa ibunya telah meninggal dunia, di kota Malang Indonesia, meninggal di rumahnya sendiri. Saya memberitahu Hanifa, saya melihat kedatangan ibu Anda dalam mimpi, kemudian, saya melanjutkan : “Ibu Anda akan menghasilkan sarira.” Keesokan harinya, sdri. Hanifa terbang pulang ke Indonesia untuk menangani upacara duka mendiang ibunya.

undefined

Ternyata demikian, ibunya bangun di pagi hari, dan sempat memasak banyak lauk untuk diberikan kepada para kerabat, kemudian ia duduk di kursi, merasakan bahwa waktunya sudah tiba, ia tidak menderita sakit apa pun, ia mangkat dalam posisi duduk di kursi. Ini sangat langka, bangun di pagi hari, dalam kondisi serba baik, duduk di kursi, mendadak merasakan telah tiba waktunya untuk berpulang, kemudian ia pun mangkat dalam posisi duduk di kursi. Hanya seorang Mahasiddha yang dapat mangkat dalam posisi duduk di kursi. 

Ia tidak pernah opname, hanya merasa dirinya semakin kurus, selain itu, tidak menderita penyakit apa pun. Ia duduk di kursi, dan langsung berpulang. Ia mangkat tepat saat saya melihat sesosok umat perempuan berdiri di samping tempat tidur saya. Hanifa mengkremasi ibunya, begitu dikremasi, luar biasa, seperti apakah sariranya ? Seperti kacang Macadamia, kalian pasti pernah makan ! Buah geluk, bulat dan putih, setiap butirnya sangat bulat, sarira yang ia ambil sebesar kacang Macadamia, itu adalah sarira vajra. Di televisi ada sariranya, itu hanya sebagian kecil saja, sariranya ada semangkuk penuh, saya sungguh terharu melihatnya. Sore ini Hanifa sudah kembali, penerjemah minggu lalu adalah sdri. Suren, penerjemah minggu ini adalah sdri. Hanifa, ia telah kembali, tadi malam baru tiba, ia memperlihatkan beberapa sarira dan bunga sarira tujuh warna, semangkuk penuh dan berbentuk seperti kacang. Sebesar kacang Macadamia ! Itu adalah sarira vajra. 
 
◎ Siang hari ini, saya telah meramalkannya, ke mana ibunya pergi ? Apakah ke Negeri Buddha Mahapadminiloka ? Begitu diramal, bukan ! Hah ? Kenapa bisa bukan ? Bukan ke Mahapadminiloka, jadi, sebenarnya ke mana ? Meramalnya lagi, apakah ke svargaloka, ke alam para Dewata ? Bukan juga ! Saya meramalnya lagi, apakah ia telah mencapai Kebuddhaan ? Juga bukan ! Ternyata ada di tingkat Bodhisattva, ia adalah Avalokitesvara Bodhisattva bhumi ke-7. 

Saya mengatakan : “Kenapa bisa demikian istimewa ?” Mencapai tingkat Avalokitesvara Bodhisattva bhumi ke-7, bagaimana bisa ? Saya bertanya kepada Hanifa : “Apa yang ia tekuni dalam keseharian ? Kita juga bisa ikut menekuninya !” Hanifa mengatakan, hanya ada 2 hal yang benar-benar ditekuni, semenjak tahun 1992 ia sudah menjapa Mantra Hati Guru tanpa henti, tentu saja sudah melebihi 8 juta kali, entah sudah lebih berapa dari 8 juta. Ia fokus menjapa Mantra Hati Guru, menjapa mulai dari tahun 1992 sampai saat ini berusia 83 tahun, ia meninggal dunia pada usia 83 tahun. Ia juga menjapa Sutra Raja Agung. 

Apakah kalian ingat ? Ayahanda dari Hanifa juga menjapa Sutra Raja Agung, dan juga menghasilkan sarira. Ibunya terutama menjapa Mantra Hati Guru dan Sutra Raja Agung, tentu saja ia juga bersadhana, akan tetapi sadhana bukan dijadikan sebagai penekunan utama, tiap kali Hanifa memintanya untuk bersadhana : “Anda mesti bersadhana !” Ia mengatakan : “Saya cukup menjapa Mantra Hati Guru.” Ia selalu menjawab seperti itu. Selain itu, Hanifa juga mengajarinya berlatih prana, tiap kali Hanifa mengajarkan bagaimana berlatih prana, ia langsung menguasainya, tidak seperti orang lain yang mesti berlatih lama baru bisa. Pernapasan botol, ia juga menguasainya sekali belajar. Vajrajapa, ia juga menguasainya dengan hanya sekali belajar. Sembilan tahap pernapasan Buddha, ia juga menguasainya sekali belajar, apa pun bisa, tiap kali mengajarinya sesuatu, ia langsung bisa. Ia menjapa Mantra Hati Guru dan Sutra Raja Agung Avalokitesvara, inilah kedua hal yang utama, selain itu, ia juga bersadhana, dan ternyata telah mencapai tingkat Avalokitesvara Bodhisattva.

◎ Terus terang saya memberitahu Anda semua, kelak Mahaguru dikremasi, saya tidak berani menjamin akan menghasilkan sarira, saya mendapati, mereka yang berbhavana dengan tekun, yang berbhavana dengan sungguh-sungguh, bisa lebih unggul dari Mahaguru, mereka semua menghasilkan sarira, mereka semua bisa bermanifestasi. Seperti Acarya Lian-deng (蓮嶝上師), ia langsung mencapai Kebuddhaan ; Seperti Acarya Lian-hua Yi-min (蓮花益民上師), menghasilkan sarira sebanyak satu kantong goni, ukurannya sangat besar, sekantong, langsung mencapai Kebuddhaan ; Ada lagi, Acarya Liu Wen-qin (劉文欽上師) atau Acarya Lian-xin (蓮信上師), ia juga langsung mencapai Kebuddhaan ; Demikian pula dengan Acarya Lian-pin (蓮品上師), ia langsung mencapai keberhasilan. Lihatlah, ibunda dari Hanifa, mungkin kalian tidak kenal, mungkin juga kenal, ia berbhavana dengan sungguh-sungguh, setiap hari senantiasa menjapa Mantra Hati Guru dan Sutra Raja Agung, dan merealisasikan tingkat Avalokitesvara Bodhisattva bhumi ke-7, sungguh agung.

◎ Menurut saya, sebagai seorang sadhaka, yang paling penting, pertama, apakah batin Anda dapat terhubung dengan Istadevata, Guru, dan Dharmapala Anda ? Apakah Anda bisa terjalin menjadi satu garis dengan Kesadaran Mahatinggi yang teragung dari diri Anda sendiri ? Apakah Kesadaran Mahatinggi Anda dapat turun untuk manunggal dengan diri Anda ? Dapatkah setiap saat senantiasa bersama dengan Guru, Istadevata, dan Dharmapala, dan tiada berbeda ? Apakah dalam meditasi, Anda bisa merasakan kehadiran Istadevata ada di hadapan Anda, dan manunggal dengan Anda ? Dalam bhavana Anda, saat memasuki samadhi, dapat memasuki tubuh Anda, dan sepenuhnya manunggal tiada berbeda dengan Anda ? Bahkan dalam keseharian, dalam benak Anda, saat mengenang-Nya, apakah Istadevata, Guru, dan Dharmapala Anda muncul ? Saya beritahu Anda semua, demikianlah suciwan yang sesungguhnya.

Anda bukan fokus pada nama di dunia materi ini, bukan fokus pada kedudukan di dunia materi, bukan fokus kepada uang di dunia materi, bukan pula fokus kepada tubuh jasmani di dunia materi ini, kecantikan Anda, talenta Anda, keterampilan Anda, atau fokus kepada makanan. Oleh karena itulah bagi kita para sadhaka, satu hal yang paling penting adalah apakah kualitas batin Anda telah meningkat ? Apakah sudah melampaui ? Apakah begitu Anda mengenang Istadevata, Istadevata langsung turun ?

undefined

Saya beritahu Anda semua, tiap kali saya berjalan kembali dari tungku homa, saya melihat Mahadewi Yaochi, Bundaku di Langit, Beliau duduk di posisi paling atas, saya melihat-Nya, wajah-Nya selalu miring ke samping, tidak menatap saya, perasaan saya tidak enak. Saya melihat Anda, tapi Anda tidak melihat saya, padahal saya adalah Mahaguru ! Anda tidak sudi melihat saya ! Hari ini, saat saya berjalan kembali dari tungku homa, begitu saya lihat Mahadewi Yaochi, hah ? Beliau menatap saya secara langsung, padahal biasanya Beliau tidak memedulikan saya, “Enggan memedulikan Anda.”, hari ini melihat-Nya, mata Beliau menatap saya ! Bahkan juga tersenyum, saya pikir, saya masih bisa tertolong ! Sungguh, sudah beberapa kali, Beliau tidak menatap saya langsung, bahkan wajah-Nya menghadap ke samping, kali ini, wajah-Nya menatap lurus, menandakan saya masih bisa tertolong.

◎ Setiap hari saya berseru kepada-Nya ! “Bundaku di Langit, mohon tingkatkan kebijaksanaan saya, mohon gunakan amrta-Mu untuk mengabhiseka sekujur tubuhku, anugerahkanlah kekayaan spiritual kepada saya, supaya batin ini manunggal dengan Bundaku di Langit, mohon anugerahkan kesehatan pada saya untuk menyeberangkan para insan, semoga semua yang datang dengan permohonan dapat memperolehnya sesuai harapan, bagi yang memohon penyeberangan arwah, dapat terlahir di Negeri Buddha.” Demikianlah doa saya setiap hari, saya tidak akan berbohong kepada Anda semua, “Semoga semua yang memanjatkan permohonan dapat terpenuhi, bagi yang memohon penyeberangan arwah, biarlah semua dapat terlahir di Negeri Buddha.” Setiap hari, usai bersadhana, demikianlah saya melimpahkan jasa.

Hari ini, ibunda dari Hanifa telah mencapai tingkat Avalokitesvara Bodhisattva bhumi ke-7, bhumi ke-7 adalah tingkatan Sampannakrama ( Tahap Penyempurnaan ), semua di atas bhumi ke-6 adalah Sampannakrama, dan semua di bawah bhumi ke-6 masih berada dalam tingkat utpattikrama. Kita berterima kasih kepada ayahanda dan ibunda dari Hanifa, mereka telah memberikan teladan yang sangat mulia, supaya kita semua semakin tekun, supaya setiap orang dapat meraih keberhasilan. 

Vajrakilaya hari ini adalah Dewa Vajra pada masa awal, di saat Guru Padmasambhava masuk Tibet, Beliau menaklukkan Raja Setan Mahakuat, dan menjadi Vajrakila. Kenapa tadi saya menyebutkan : “Gulu. Jilijilaya.” ? Sebab, saat Guru Padmasambhava menjelma menjadi Vajrakila, Beliau memasuki tubuh Vajrakila, menjadi Vajrakila yang merupakan penjelmaan dari Guru Padmasambhava, disebut sebagai : “Gulu. Jilijilaya.”, orang Tibet menyebut : “Guru Rinpoche”, yaitu Guru Padmasambhava. Oleh karena itu, “Gulu. Jilijilaya.” Adalah Vajrakila penjelmaan Guru Padmasambhava. Guru Padmasambhava pernah mendirikan 13 mandala dari 13 Vajrakila, memberikan instruksi kepada Vidyarajni Beliau, Yeshe Tsogyal, untuk menerima abhiseka dari 13 Vajrakila. Vajrakila adalah Dharmapala di masa awal, merupakan yang paling awal, di saat Guru Padmasambhava masuk Tibet. Oleh karena itu, Nyingmapa sangat menjunjung tinggi Vajrakila. Selain itu, dalam Gelugpa, Kagyudpa, dan Sakyapa, semua juga sangat menghormati Vajrakila, Beliau merupakan Dharmapala Agung bagi para tantrika. Beliau berkepala 3 dan berlengan 6, merupakan pemanunggalan dari Vajrapani, Manjusri, dan Avalokitesvara. Kita tahu, Vajrapani merepresentasikan Dharmabala, wajah utama adalah Vajrapani, wajah yang lain adalah Yamantaka Vajra emanasi dari Manjusri Bodhisattva, dan wajah yang satunya adalah Hayagriva Vidyaraja emanasi dari Avalokitesvara Bodhisattva, berkepala 3 dan berlengan 6, kedua tangan di antaranya memegang pasak vajra.

◎ Pertama kali saya berkunjung ke Gunung Furong di Tsuen Wan Hong Kong untuk bertemu dengan Kakek Guru kalian, saat itu, yang pertama kali diberikan kepada saya oleh Beliau adalah pasak Vajrakila, saya menyebutnya vajra sula tunggal bermuka 3. Di saat saya melakukan ritual, saya sering menggunakan vajra sula tunggal bermuka 3, vajra sula tunggal berwajah 3 ini adalah pemberian dari Guru Thubten Dhargye kepada saya, dan saya terus menyimpannya di Taman Arama Zhenfo di Seattle Amerika Serikat, berada di dalam kamar saya, ditancapkan di atas timbunan beras. Inilah Vajrakilaya, Dharmabala Beliau sangat besar.

Beliau punya sayap, sangat jarang ada Dewa Vajra yang tampil bersayap, Beliau menggunakan bagian tipis dari pisau sebagai sayap, seperti pisau tajam yang sangat tipis, dan kedua sisinya sangat tajam, di saat bersekolah kita pernah menggunakannya, apakah cutter ? Bukan ! Ah ! Pisau cukur ! Dimasukkan ke dalam bisa digunakan untuk mencukur kumis, dulu tidak ada pisau cukur elektrik, kita menggunakan silet, itu mirip dengan sayap-Nya. Saat Beliau terbang, tidak ada siapa pun yang dapat menahannya, begitu lempengan pisau terbang, semua akan terpenggal, oleh karena itu Beliau memiliki kekuatan yang sangat besar dalam penaklukkan.

undefined

◎ Vajrakila memiliki Sadhana Penyeberangan Arwah, nanti akan mengabhiseka Anda semua, ada 3 sadhana, yang satu adalah Sadhana Penyeberangan Arwah, kemudian Sadhana Menyingkirkan Teluh, dan Sadhana Kemakmuran. Bagaimana cara menyingkirkan teluh ? Sederhana sekali, lakukan Homa Vajrakila, kemudian, pergilah ke kuburan untuk mencari ranting pohon, yang panjangnya sekitar 7 inchi, kupas kulitnya, gunting menjadi sepanjang 7 inchi, kemudian, jika Anda tahu siapa yang meneluh Anda, tuliskan nama orang itu pada ranting tersebut, panjangnya 7 inchi, tulis namanya di atas ranting dari kuburan itu, kemudian, masukkan ke dalam api homa, dengan demikian teluh akan sirna. Ini adalah Sadhana Menyingkirkan Teluh, sangat langka. Jika Anda melakukan ini, maka teluh itu akan tersingkirkan. 

Bagaimana jika Anda tidak tahu siapa orang yang meneluh Anda ? Anda boleh menulis ‘Anonim’. Pergilah ke kuburan untuk memungut ranting yang sudah jatuh ke tanah, gunting sepanjang 7 inchi, kupas kulitnya, kemudian tuliskan ‘Anonim’ di atasnya, jika Anda kena teluh, masukkan ranting tersebut ke dalam api homa, maka teluh itu akan langsung tersingkirkan, teluh itu akan sirna, inilah Sadhana Vajrakila untuk Menyingkirkan Teluh. Dalam Sadhana Menyingkirkan Teluh ada kiatnya, kalian bisa membaca dan mengetahuinya.

Mesti mengundang kehadiran Vajrakila, yang paling penting, jari tengah dari mudra yang Anda bentuk tegak lurus ( Mahaguru memperagakan 4 mudra yang berbeda ), ini sudah 4 mudra, yang tegak lurus adalah mudra dari Vajrakila ; Yang sedikit ditekuk adalah Yamantaka Vajra ; Kedua jari tengah saling silang adalah Raga Vidyaraja. Kedua jari tengah terpisah menjadi Vajradamstra atau Ksitigarbha Bodhisattva, tadi saya telah membentuk 4 mudra. 

Bagaimana dengan besok ? Upacara Veda Dharmapala dan Sangharamapala yang diselenggarakan oleh Vihara Vajragarbha Fuyou di Hsinchu, saya beritahu Anda, mudra keduanya sama, sangat mirip dengan mudra dari Vajrakila, tapi sedikit berbeda. Besok baru saya peragakan untuk kalian, silakan menjadi pemohon utama, menyambut semua untuk menghadiri upacara di Hsinchu besok. Veda dan Sangharamapala, keduanya adalah Dharmapala, yang satu memegang vajradanda penakluk mara, Beliau adalah Dharmapala dari Shakyamuni Buddha ! Yang satu memegang Guandao Naga Hijau, bagaimana Mereka bisa menjadi Dharmapala dari Shakyamuni Buddha ? Anda memohon Mereka menjadi Dharmapala, maka Anda sama dengan Shakyamuni Buddha, sangat agung. Veda Dharmapala dan Sangharamapala merupakan Dharmapala yang pasti dipersemayamkan di setiap vihara, kedua Dharmapala ini sangat agung.

◎ Ingatkah Anda, Veda Dharmapala dan Sangharamapala kita pernah cedera ? Benar ! Entah siapa yang memaku kaki Mereka ? Menggunakan paku besi rel kereta api, tiap rel dipaku menggunakan paku besi itu, supaya rel tidak bergerak, ia menggunakan paku besi tersebut, di saat tidak ada orang, ia memaku kedua kaki Veda Dharmapala dan Sangharamapala, tujuannya adalah supaya Mereka tidak bisa bergerak. Ia mengira dengan demikian Mereka tidak akan bisa bergerak. Saya beritahu Anda ! Orang yang memakunya, orang jahat yang memaku kaki Veda Dharmapala dan Sangharamapala, sekarang sepasang kaki orang itu justru terpaku sendiri, sama sekali tidak bisa digerakkan, saya mengetahuinya. Di dunia ini ada orang yang kurang kerjaan, ia menggunakan paku besi untuk memaku kaki dari Veda Dharmapala dan Sangharamapala, menyangka dengan demikian Dharmapala tidak akan bisa bergerak, akhirnya, setelah memaku, ternyata sama saja dengan memaku kaki diri sendiri.

undefined

Vajarakila ada 13 Adhinatha dengan wujud berbeda, Acarya Le-zhi (樂智上師) pernah mencari 13 Vajrakila yang berbeda, sehingga ia telah menerima abhiseka Vajrakila. Hari ini, dalam Abhiseka Vajrakila yang kalian terima ada Sadhana Penyeberangan Arwah, kalian bisa menemukannya di internet, ada Sadhana Menyingkirkan Teluh, dan ada Sadhana Kemakmuran, di dalamnya ada kiat-kiat. 

Saya ulas sejenak mengenai Lamdre, karena telah mengulas posisi Pancabuddha, juga 32 Dakini, 60 Dakini, ada juga yang berjumlah 8, sebenarnya apa maksudnya ? Saya beritahu Anda, ada 60 nadi, 32 nadi, nadi adalah Dakini. Di sini tertulis, Istana Pancadhyani Buddha, dari atas ke bawah : Istana Vairocana Buddha, Istana Amitabha Buddha, Istana Aksobhya Buddha, Istana Ratnasambhava Buddha, dan Istana Amoghasiddhi Buddha, ini adalah lima cakra ! Cakra ajna, cakra visuddha, cakra anahata, cakra manipura, dan cakra svadhisthana, Pancadhyani Buddha berada di lima cakra. Kalian akan tahu setelah membaca “Tafsir Vajrasloka Lamdre”, apa itu lima istana ? Bagaimana bentuknya ? Berapa jumlah Dewi yang mengitarinya ?

◎ 32 Dewi di sekeliling, ini adalah cakra ajna, 32 Dewi artinya ada 32 nadi. Cakra visuddhi adalah lokasi Amitabha Buddha berada, yaitu istana yang keempat, ada 16 Dewi mengitarinya, 16 Dewi berarti 16 nadi. Berikutnya adalah istana dari Aksobhya Buddha, ada 8 Dewi yang mengitarinya, yaitu padma berkelopak 8, 8 Mahadewi berarti 8 nadi utama. Ada lagi, istana yang pertama adalah istana dari Ratnasambhava Buddha, setelah membacanya, kalian akan tahu berapa jumlah nadi. Kemudian, lihat Amoghasiddhi Buddha, istana yang kedua, lihatlah ada berapa banyak Dewi di sana berarti itulah jumlah nadi di sana, kalian mesti tahu.

Saya lanjutkan, “Berikutnya, mengamati kondisi keberadaan 62 Dewa, 12 Adhinatha, serta 10 Krodha Vidyaraja Hum.” Di sini ada 10 Vidyaraja, di sekujur tubuh Anda ada 10 sendi, “12 Adhinatha” apa artinya ? Dalam setahun ada 12 bulan, cara visualisasi “12 Adhinatha” dan “62 Dewa”, ini juga ada dalam tubuh Anda. 

“Dengan demikian, wujud nadi adalah nirmanakaya, aksara internal adalah Sambhogakaya, amrta adalah Dharmakaya guhya.” Yang tergolong sebagai amrta adalah Dharmakaya guhya, yang tergolong sebagai aksara mantra adalah Sambhogakaya, yang tergolong sebagai wujud adalah nirmanakaya, mesti ingat penjelasannya. “Prana adalah Tubuh Parama Tathata.” Yang tergolong sebagai prana disebut sebagai Tubuh Tathata, “Dari marga wujud memperoleh keberhasilan leluasa Caturkaya, Istana Tak Terukur dari raksacakra dan visualisasi realistis 157 Istadevata.” Kita sering mengatakan bahwa Mahottara Heruka punya Seratus Istadevata Santam dan Krodha, sesungguhnya, masih ada yang lain, tidak hanya seratus, karena seratus hanya sebuah interpretasi. Selain itu, masih ada Bhagavati yang belum dimasukkan di dalamnya, di dalam Seratus Istadevata Santam dan Krodha ada banyak Bhagavati, jika benar-benar dihitung, jumlahnya ada 157 Istadevata. “Visualisasi realistis.” Visualisasi yang nyata.

◎ “Dalam Empat Abhiseka dapat memilih tiga macam bagian dari Lamdre : Luas, menengah, dan ringkas ; Menerima dan mempertahankan Darsanabhumi.”, Dapat mencapai metode visualisasi yang Anda lihat, ini disebut Darsanabhumi. Kita membahas penglihatan, “9.2, Penglihatan. Penglihatan 3 Dharmata yang muncul dari penekunan marga :  Penglihatan Dharmata Kini.” Dharmata yang nampak saat ini, disebut sebagai “Penglihatan Dharmata Kini” ; “Penglihatan Dharmata Angkasa”, yang berasal dari angkasa, disebut sebagai penglihatan Dharmata angkasa ; “Penglihatan Dharmata Berpasangan”, yaitu penglihatan Dharmata saat Vidyaraja atau Buddha tampil berpasangan, yaitu maitrikaruna dan sunyata, ada juga penglihatan Dharmata yang berupa upaya kausalya dan sunyata yang berpasangan.

“Masing-masing mentransformasikan metode keberadaan dari avidya.”, mengubah metode keberadaan menjadi Darsanabhumi, sebuah metode untuk mengubah keberadaan menjadi ketiadaan, “Dharmata yang terpisah dari kemelekatan pikiran.”, telah meninggalkan semua permainan konsep, “Memastikan kesatuan Dharmata, dan perbedaan wujudnya menjadi tiga”, yaitu “Penglihatan Dharmata Berpasangan”, “Penglihatan Dharmata Angkasa”, dan “Penglihatan Dharmata Kini”. 

Saya membabarkan ajaran Tantra yang sejati kepada Anda semua, sesungguhnya, ada banyak penglihatan. Ada penglihatan dalam mimpi, seperti Mahaguru, melakukan perjalanan astral, saya melakukan perjalanan astral dalam mimpi, leluasa dalam mimpi, tidak ada yang bisa mengatur, saya dapat melakukan perjalanan astral setiap saat. Kemarin malam, saya berkata kepada Bunda di Langit, Kesadaran Mahatinggi diri saya : “Saya ingin melihat seseorang.” Saya pun bisa bersama dengan seseorang itu. Begitu saya memberitahu-Nya, langsung bisa melihat seseorang itu. Asalkan saya memberitahu Bunda Mahatinggi, saya ingin terbang ke suatu tempat, pada malam hari itu juga saya bisa terbang ke sana. Sekarang pertanyaan bagi Anda semua, dapatkah kalian memberitahu Istadevata Mahatinggi : “Malam hari ini saya ingin terbang ke suatu tempat.”, apakah Anda bisa pergi ke sana ? Apabila Anda bisa pergi ke sana, berarti Anda telah memperoleh penglihatan, ini disebut penglihatan dalam mimpi. Jika Anda melihat orang itu secara nyata, ini adalah penglihatan kini. Ada penglihatan mimpi dan penglihatan angkasa, selain itu, penglihatan sunyata, Buddhata berjumpa dengan Buddhata. Tadi telah saya katakan, bisakah Anda berkomunikasi dengan Kesadaran Mahatinggi Anda sendiri ? Bisakah Anda manunggal dengan Kesadaran Mahatinggi Anda sendiri ? Apakah hati Anda bisa manunggal dengan Guru, Istadevata, dan Dharmapala ? Bisa atau tidak ? Jika bisa, berarti bhavana Anda telah berhasil. Jika tidak, Anda mesti lanjut untuk lebih tekun berbhavana. 


Ceritakan sebuah lelucon, istri menanyai suami : “Mana yang lebih cantik, istri terdahulu atau yang sekarang ?” Suami menjawab : “Walau kamu berubah menjadi abu sekalipun, istri yang terdahulu tetap tidak secantik kamu.” Di hari pernikahan, suami bersumpah kepada istri : “Kelak jika aku tidak lagi mencintaimu, biarlah aku mati disambar gledek.” Kemudian, sang suami pun menciptakan penangkal petir, ini bersesuaian. Pulang naik kereta api, yang duduk di samping saya adalah seorang perempuan yang cantik, saya menyapa dengan ramah : “Apa kabar, kamu dari universitas mana ?” , “Saya dari jurusan kedokteran universitas XX.”, “Wah ternyata kamu adalah seorang dokter ?” Ternyata perempuan cantik itu adalah seorang dokter ! “Kalau begitu, kelak saya akan periksa ke Anda.” Wanita cantik itu menjawab : “Saya adalah dokter forensik.” Ia adalah dokter investigasi forensik. Saya mendapati zaman sekarang banyak dokter yang cantik, apakah Anda juga merasakan hal yang sama ? Bahkan masih sangat muda, seperti dokter gigi, saya ingat, saat dokter Li sedang pendekatan dengan kekasihnya, ia pura-pura sakit dan periksa ke dokter wanita itu, benar tidak ?

Suatu hari, seorang pria masuk ke dalam sebuah bar, ia memesan : “Dua gelas bir !” Pramusaji mengatakan : “Pak, kenapa Anda pesan 2 gelas ?” Pria itu menjawab : “Satu gelas untuk saya sendiri, dan satu lagi untuk teman saya yang sedang sakit dan opname, jadi saya mewakilinya untuk minum segelas.” Keesokan harinya, ia masuk lagi ke bar tersebut, dan mengatakan : “Segelas bir !” Dengan penuh perhatian pramusaji itu bertanya : “Apakah teman Anda telah meninggal dunia ?” Pria itu marah sekali : “Sembarangan !” Pramusaji mengatakan : “Kenapa Anda hanya minum segelas ?” Pria itu menjawab : “Sebab saya sedang berpantang minum bir !” Anda mengerti ? Ia sedang pantang minum, jadi ia minum untuk temannya. Dalam lelucon ini ada banyak makna yang tersembunyi.

Seekor kelelawar terbang masuk ke dalam kantor, semua staf wanita berteriak panik, saya melihat di samping ada seorang staf wanita yang gemuk, ia sedang melakukan pencarian di Baidu, apa yang ia cari ? “Apakah kelelawar bisa dimakan ?” Gemuk, pasti ada sebabnya, jika tidak, coba Anda tanya kepada Acarya Hui-jun (慧君上師), pasti tahu. Tikus di rumah saya bisa membuka lemari es, seorang saudari Sedharma dari Malaysia memberi durian Musang King, saya letakkan di dalam lemari es, Huijun pun membuka lemari es, tikus di rumah saya bisa membuka lemari es, inilah penyebab kegemukan. Anda sudah makan berapa durian ? Oh ! Anda menjebak Lian-yu (蓮伃), Anda yang ingin makan, Lian-yu tidak, tapi Anda memaksanya untuk makan. Oh ! Huijun mengatakan tidak mungkin bisa makan sebanyak itu, jadi ia berikan sedikit kepada Lian-yu. Gemuk pasti ada sebabnya, saya beritahu Anda, ada sebab maka ada akibat, ada sebab baru bisa memperoleh akibat itu. Lihatlah ibunda dari Hanifa, ada sebabnya baru bisa mencapai tingkat Avalokitesvara Bodhisattva bhumi ke-7. 

◎ Lakukan bhavana dengan sebaik-baiknya, tentu saja Lamdre sangat mendalam, di dalam Lamdre ada banyak ajaran, tak terhitung banyaknya, hanya mengenai Mandala Tubuh saja sudah dibahas sangat banyak, dalam Lamdre ada banyak Sadhana Tantra, ia mengajarkan bagaimana bersadhana, dan tingkatan apa yang dapat Anda capai, oleh karena itulah disebut sebagai Lamdre.

Karena melalui bhavana, barulah Anda dapat memperoleh pencapaian, ini disebut sebagai Lamdre. Jika Anda tidak menekuni marga ( jalan ), bagaimana mungkin bisa memperoleh phala ( pencapaian ) ? Demikianlah Lamdre, segala hal ada sebabnya. Hari ini Istadevata Mahatinggi menatap saya dengan lurus, begitu saya lihat, ternyata Guru Lu masih bisa tertolong. Lihatlah, orang lain sudah mencapai keberhasilan, sedangkan saya sekarang baru bisa tertolong, lihatlah betapa kurangnya bhavana saya !

◎ Kalian semua bisa berbhavana lebih baik dari saya, asalkan setiap orang mau berbhavana dengan sungguh-sungguh, semua bisa mencapai keberhasilan yang lebih baik dari Mahaguru, Mahaguru tentu bukan nomor satu, sebab saya menyeberangkan insan dengan cara gembala, para domba berjalan di depan, saya berjalan di paling belakang. Selain itu, ada metode menyeberangkan insan dengan cara bahtera bersama, yaitu semua bersama menaiki bahtera yang sama, untuk bersama naik ke tepian. Selain itu, masih ada lagi satu cara menyeberangkan para insan, yaitu cara raja, saya mencapai Kebuddhaan terlebih dahulu, kemudian baru menyeberangkan para insan. Ada cara bahtera bersama untuk menyeberangkan para insan. Saya menggunakan cara gembala untuk menyeberangkan para insan, menggembalakan semua domba mencapai pantai seberang, kemudian saya akan mencapai keberhasilan di urutan paling akhir.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。