Bodhisattva Bhumi Keenam Abhimukhibhumi Telah Mencapai Tahap Darsanamarga
Ceramah Lamdre ke-121 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Manohara Vasudhara, 6 Januari 2018 di Taiwan Lei Tsang Temple
Terlebih dahulu marilah kita bersembah puja kepada segenap Guru Silsilah, sembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja kepada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja kepada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja kepada Guru Thubten Dhargye, sembah puja kepada Tri-ratna Mandala, sembah puja kepada Adhinatha homa hari ini : Manohara Vasudhara, Dewi Pengait Rezeki.
Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung hari ini, Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan : Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wenwen. Penasihat hukum Zhenfo Zong, pengacara Lu Wenxiang. Segenap anggota tim profesor doktor dan medis Zhenfo Zong. Manajer Umum Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yuzhen. Pengusaha dari Amerika, CEO Perusahaan Sains dan Teknologi Focus : bpk. Lin Yifan. Anggota Legislatif Kota Tainan : Cai Wang-quan. Ketua umum Lotus Light Charity Society, Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue dan pembawa acara Sdri. Pei-jun ; Pembawa acara Lamdre dan Sutra Paribodhi, Acarya Lianhai ; Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Yaqi. My sister Lu Shengmei, My sister Lu Guoying dan suami, bpk. Li Hetong.
Selamat sore semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Taiwan ) Selamat sore semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton ) Wugai ! Wugaishai ! ( Bahasa Kanton : Terima kasih semuanya ) Selamat siang and selamat petang ! ( Mahaguru mengucapkan dalam bahasa Indonesia ) Kon’nichiwa ! ( Bahasa Jepang : Apa kabar ) Sawadika!( Bahasa Thailand : Apa kabar ) Hola Amigo ( Bahasa Spanyol : Apa kabar ) Te quiero mucho ! ( Bahasa Spanyol : Aku cinta kamu ) Semuanya dalam kondisi baik, terima kasih atas kedatangannya.
◎ Hari ini kita menekuni sadhana dari Manohara Vasudhara atau Dewi Pengait Rezeki. Saat saya membentuk mudra, memutar vajrankusa, Adhinatha ini turun hadir, sungguh istimewa. Kita sering mengatakan, harta adalah air, harta tercurah laksana air hujan, semua yang terkena air hujan hari ini dapat memperoleh harta. Saat Mahaguru keluar juga terkena gerimis, sungguh merasa terhormat, setetes air hujan, tidak perlu berapa, setetes cukup 10 juta ! Kita perhatikan mudra dari Manohara Vasudhara, merupakan mudra vajrankusa, ada sebuah kiat untuk mengundang kehadiran-Nya, vajrankusa mesti diputar ke kiri dan ke kanan sebanyak 3 kali, saat Anda membentuk mudra-Nya, putar 3 kali, maka Anda dapat menyentuh Hati Manohara Vasudhara, Ia pun akan hadir. Tadi pada saat bersadhana saya menggunakan vajrankusa dan memutarnya sebanyak 3 kali, mudranya yang diputar, mengikuti visualisasi Anda, vajrankusa berputar, Anda bervisualisasi vajrankusa milik Manohara Vasudhara berputar 3 kali, sama halnya, tangan Anda juga mesti berputar 3 kali.
Demikianlah mudranya, ini adalah kiat penekunan Manohara Vasudhara, mudra Anda mesti diputar 3 kali, Anda juga mesti bervisualisasi vajrankusa milik Manohara Vasudhara berputar 3 kali, inilah kiatnya. Tadi saya memutarnya 3 kali, dan Beliau pun hadir pada diri saya.
Apakah harta itu penting ? Penting. Memang penting, tapi, pemohon utama hari ini memang tidak sedikit, sedang-sedang saja, ini menandakan spiritual separuh dan harta separuh, sebab keduanya sama-sama penting. Dalam agama Buddha, dalam Tantra disebutkan 2 tahapan, yang satu disebut utpattikrama ( tahap pembangkitan ), dan yang satu disebut Sampannakrama ( tahap sempurna ).
◎ Saya juga telah mengulas bahwa sebelum mencapai bhumi ke-6, semua Bodhisattva masih berada dalam tahap utpattikrama, setelah mencapai bhumi ke-6, barulah disebut Sampannakrama, sebab bhumi ke-6 disebut Abhimukhi-bhumi. Apa yang muncul dalam Abhimukhi-bhumi ? Yaitu Buddhata Anda, Istadevata Anda muncul di hadapan. Ketika Anda telah memahami apa itu Buddhata, akhirnya Anda telah mencapai Darsanamarga, Anda telah menyaksikan marga dan memperoleh marga, ini disebut sebagai Abhimukhi-bhumi. Setelah tahap Darsanamarga, barulah disebut Sampannakrama, semua yang ditekuni sebelum Darsanamarga adalah utpattikrama. Dalam bhavana Tantra ada yang disebut sambharamarga, prayogamarga, dan Istadevata, ketiganya masih tergolong dalam utpattikrama, selanjutnya baru disebut sebagai bhavana Sampannakrama, bhavana setelah Darsanamarga disebut sebagai bhavana Sampannakrama.
Bhumi ke-7 disebut : Duramgama-bhumi, apa arti dari Duramgama-bhumi ? Semisal, dari Taichung kita berangkat menuju ke Taipei, atau dari Taichung berangkat menuju ke Taoyuan, ke luar kota, tapi sebenarnya ini bukan perjalanan jauh. Jika Anda pergi ke 'United States' Amerika Serikat, atau Australia, atau Eropa, atau Afrika, tempat yang jauh dari Taiwan, ini baru disebut sebagai perjalanan jauh, berapa lama jarak antara Taichung dan Taoyuan ? 35 menit, berarti tidak termasuk perjalanan jauh, masih tergolong sangat dekat, ke Taipei juga tidak jauh, hanya 1 jam.
◎ Sudah jauh dari dunia fana, Anda telah melampaui utpattikrama, dalam agama Buddha, bhumi ke-7 disebut Duramgama-bhumi, telah sangat jauh dari dunia saha, Anda telah memiliki pandangan yang jauh melampaui, inilah bhumi ke-7. Tapi, dalam tahap utpattikrama, Anda mesti meningkatkan pembinaan diri dan kebajikan Anda, seperti yang dituturkan oleh Sang Buddha : “Jangan berbuat jahat.”, maksudnya adalah menaati sila, “Perbanyak perbuatan baik.”, berarti melakukan 10 perbuatan baik. Menekuni hal ini berarti merupakan tahap utpattikrama, dan akhirnya : “Sucikan hati dan pikiran”, ini adalah Sampannakrama.
Di dunia saha ini, semua serba uang. Dalam wayang potehi ada : “Uang datang !”, “Uang banyak sekali !”, uang, uang, dan uang, sebab dunia fana perlu uang, perekonomian sangat penting. Setelah Anda mempunyai sumber daya, Anda bisa mempraktikkan 10 perbuatan baik, seperti Yayasan Tzu Chi, mereka sedang berbuat baik, melakukan karya amal kebajikan, ini tergolong dalam sambharamarga. Ketika sumber daya kita mencukupi, maka kita dapat mempraktikkan 10 perbuatan baik.
Kadang di dunia ini masih ada perbedaan, di zaman dahulu, ada empat kelas : pelajar, petani, pengrajin, dan pedagang, pedagang menempati urutan akhir. Pelajar, orang yang berpendidikan, kemudian yang bercocok tanam, yang menghasilkan barang kebutuhan rakyat, yaitu petani ; Pengrajin ada pada urutan ketiga, dan pedagang ada di urutan akhir. Sekarang berbeda, pedagang menempati urutan pertama, lihat saja, begitu menyebut nama Jack Ma, semua orang langsung tahu. Jika Anda adalah peringkat pertama dalam ujian negara, atau peringkat pertama dalam ujian Universitas Nasional Taiwan, tidak ada orang yang tahu. Akan tetapi, begitu menyebut Jack Ma, semua orang langsung tahu ! Begitu menyebut Bill Gates… pokoknya semua orang tahu siapa saja orang terkaya di dunia. Orang terkaya di Taiwan, semua juga tahu. Di zaman saya, Wang Yongqing, tidak ada seorang anak pun yang tidak tahu. Akan tetapi, sebutkan presiden dari negara mana, hah, Anda langsung tidak tahu. Pertanyaan bagi Anda : “Siapa presiden Nigeria ?” Tidak tahu, Anda tidak tahu ! Saya menanyai Anda, siapakah presiden Islandia ? Siapa yang tahu ? Silakan angkat tangan, tidak ada yang tahu, es lilin apaan ? Saya tahu Anda suka makan. Baiklah ! Presiden Islandia disebut es lilin, mestinya adalah ruang pendingin ! Siapa kah presiden Norwegia ? Siapa presiden Kenya ? Lebih baik tanyakan yang lebih terkenal ! Siapa presiden Israel ? Tetap tidak ada yang tahu, yang saya tanyakan cenderung terpencil. Tapi Israel sangat terkenal ! ( Umat : Netanyahu ) Aduh ! Saya juga tidak mengerti yang Anda sebutkan, benar ! Tepat sekali, cukup ambil ponsel dan tekan, langsung tahu ! Sebenarnya, lihat saja, bahkan presiden pun tidak dikenal. Akan tetapi, para pedagang, asalkan mereka kaya raya, semua orang akan tahu. Dunia ini sudah terbalik. Jadi memberitahu Anda bahwa harta masih sangat penting, asalkan Anda kaya, maka Anda akan terkenal. Para politikus, yang telah masuk penjara, semua orang akan tahu, dan semua penyebabnya juga adalah harta, harta, dan harta ! Sesungguhnya, harta memang masih sangat penting dalam tahap utpattikrama. Saya harap, setiap sadhaka dapat memiliki harta yang cukup.
◎ Ada mudra, ada visualisasi, Manohara Vasudhara merupakan emanasi dari Hati Amitabha Buddha. Beliau sangat belia, tangan kanan memegang vajrankusa, tangan kiri menggendong nakula, ada wujud-Nya, ada mudra-Nya, selain itu, ada mantra-Nya : “Om. Maruoharia. Haria. Om. Yinkusa. Yinkusa. Xie Xie Xie. Hum Hum Hum. Pei. Suoha” demikianlah mantra-Nya. Dalam Kitab Pusaka Gambar Rupang ada Manohara vasudhara, Mantra Manohara Vasudhara sedikit panjang. Bagi yang ingin mempelajarinya, mesti menghafalnya sampai di luar kepala, bentuk Mudra Vajrankusa, visualisasikan Manohara Vasudhara sesuai dengan yang saya ajarkan, putar 3 kali, bersadhana dan memanjatkan permohonan kepada-Nya.
Beliau merupakan emanasi Hati Amitabha Buddha, Sukhavatiloka merupakan sebuah loka yang sangat makmur, merupakan alam suci dari Manohara Vasudhara, semua yang terbaik dikait ke Sukhavatiloka, seperti air delapan pahala, pohon 7 permata, permata indrajala, dan emas yang melapisi lantai ! Beserta Istana 7 Permata ! Semua dikait oleh Manohara Vasudhara. Di Negeri Buddha, yang paling makmur adalah Manohara Vasudhara, Beliau adalah Dewi Rezeki yang paling agung dari Negeri Buddha, jauh lebih tinggi dari Dewa Rezeki di dunia saha. Jika Anda berhasil berkontak yoga dalam penekunan sadhana Adhinatha ini, berarti telah mencapai alam suci, berarti berkontak yoga dengan Amitabha Buddha, berkontak yoga dengan Buddha. Beliau merupakan Dewi Rezeki paling agung dari alam suci, merupakan Dewi Rezeki tertinggi.
◎ Hari ini kita lanjutkan pengulasan Lamdre, “9.1, Marga, menekuni Mandala Tubuh ( Yoga )”, mandala tubuh sangat penting, mengubah tubuh Anda menjadi mandala dari para Buddha, Bodhisattva, dan para Adhinatha.
Dahulu, kita pernah pelajari satu sadhana, yaitu Sadhana Tolak Bala Mandala Tubuh Avalokitesvara Bodhisattva, ada orang yang melukis Sadhana Tolak Bala Mandala Tubuh Avalokitesvara menjadi sebuah thangka, siapakah orang ini ? Acarya Lianhan (蓮翰上師). Ia melukis thangka Sadhana Tolak Bala Mandala Tubuh Avalokitesvara Bodhisattva, apakah kalian masih ingat sadhana ini ? Baik sekali. Beberapa hari ini, Acarya Lianhan datang mengganggu saya, sampai saya tidak bisa tidur. Ia masih cukup baik ! Ia telah terlahir di Negeri Buddha. Saya katakan : “Buat apa Anda masih mengurusi urusan dunia fana ? Lebih baik berada di Negeri Buddha.” Dahulu, pada saat pendeta agama Kristen atau imam agama Katolik memimpin pemakaman, saat memakamkan jenazah ke dalam liang lahat, mesti mengucapkan : “Biarlah tanah kembali kepada tanah, biarlah roh kembali kepada Roh, biarlah Allah menuntun roh ini.” Jadi saya memberitahu Acarya Lianhan : “Anda sudah menjadi roh ! Lebih baik Anda berada di Negeri Buddha, buat apa Anda masih terus ribut di sini.” Saya katakan : “Buat apa Anda begini ?” Saya mengundang Mahadewi Yaochi supaya menjemput Acarya Lianhan, dan mengantarnya ke Sukhavatiloka, jangan terus menetap di dunia fana.
Ia masih melekat, melekati apa ? Uang, rumah… wah ! Terus terganggu olehnya selama hampir satu minggu. Kemarin malam baru lebih tenang, tidak terganggu lagi. Saya katakan : “Biarlah tanah kembali kepada tanah, roh kembali kepada Roh, Anda tidak perlu merisaukan segala persoalan tanah, semestinya Anda pergi ke Negeri Buddha.” Mahadewi Yaochi menjemput dan mengantarnya ke Negeri Buddha. Hari ini saya baru tahu, bahwa kemarin ia sudah dimasukkan ke dalam Ruang Sukhavati ( ruang abu ), kemarin malam saya baru bisa lebih nyenyak.
Saya pikir, orang yang sangat mudah tidur seperti saya ini, kenapa beberapa hari ini tidak bisa tidur ? Apakah ini perbuatan XX ? Bukan ! Tidak mungkin ! Akhirnya, saya baru tahu, ternyata adalah Acarya Lianhan, terus mengganggu saya selama beberapa hari. Ia mengatakan, ini mesti menjadi milik siapa, ia menuliskan ini mestinya menjadi milik siapa, itu menjadi milik siapa, yang lain lagi milik siapa…, inilah yang terus ia ributkan. Saya katakan : “Tolong ! Entah berapa banyak milik Anda, saya juga tidak tahu !” Apa yang mesti menjadi milik siapa, atau apa yang mesti menjadi miliki siapa, ah ! Saya katakan : “Buat apa Anda masih mengurusi hal-hal ini ?! Tidak perlu ! Lebih baik Anda berada di Negeri Buddha.” Akhirnya, kemarin malam saya bisa tidur nyenyak. Hari ini mereka memberitahu saya, bahwa hari ini Acarya Lianhan masuk ke dalam stupa, mungkin inilah sebabnya sehingga saya bisa tenang. Jika tidak, sungguh ribut sekali.
◎ “Menekuni Mandala Tubuh ( Yoga ), terlebih dahulu mesti menyempurnakan latihan meditasi.” Mesti belajar meditasi, setelah Anda sempurna dalam meditasi, barulah bisa berlatih Mandala Tubuh. Kemudian, “Bervisualisasi bijaksara dalam hati sendiri memancarkan sinar.”, apakah dalam hati Anda ada bijaksara, dalam kelopak padma hati Anda, Anda mesti ingat bijaksara Istadevata. Seperti hari ini adalah Manohara Vasudhara, bijaksara-Nya adalah “Chuli” ( Hrih ), bijaksara di tengah hati bersinar.
“Mengundang Heruka Vajra Hitam di tengah angkasa di hadapan diri sendiri, tiada berbeda dengan Guru.”, Vajra Heruka tentu saja merupakan Dewa Vajra, Anda boleh visualisasikan Istadevata ada di hadapan, atau Mulacarya ada di hadapan, atau Muladharmapala diri sendiri ada di hadapan, ada di hadapan Anda. “Berada di tengah angkasa, di hadapan diri sendiri, tiada berbeda dengan Guru.”, tiada berbeda dengan Mulacarya Anda sendiri. Metode bhavananya adalah mesti menguasai cara meditasi, kemudian Anda mesti berpujana, “Mempersembahkan persembahan eksternal, internal, guhya, dan Tathata.” Persembahan dibagi menjadi : persembahan eksternal, persembahan internal, persembahan guhya, dan persembahan Tathata, ini sesuai dengan persembahan dalam Sadhana Eksternal, Sadhana Internal, Sadhana Guhya, dan Sadhana Guhyatiguhya, ada berbagai persembahan yang berbeda.
Persembahan eksternal : Persembahan berwujud. Persembahan Internal : persembahan berupa bindu dan Tummo. Persembahan Guhya : persembahan cakra svadhisthana. Persembahan Tathata : persembahan berupa kebijaksanaan, Prajna Buddha. “Penghormatan dan namaskara dengan devosi yang sangat kuat.”, juga mesti bersembah puja, kemudian, “Melebur dalam diri sendiri”, Vajra Heruka di angkasa melebur dalam diri sendiri. “Ibarat membawa pelita yang mengusir kegelapan, terang menampakkan Mandala Tubuh.”, di sebuah ruangan yang gelap, tertutup, tidak menyalakan lampu, “Membawa pelita memasuki kegelapan.”, berarti membawa lilin menyala memasuki ruangan yang gelap, dengan demikian seluruh ruangan akan menjadi terang. Ketika Vajra Heruka memasuki tubuh Anda yang semula gelap, begitu masuk, tubuh Anda pun bersinar terang, di dalam pun menjadi terang-benderang.
◎ “Sebelum melandaskan pada visualisasi terang, terlebih dahulu melatih Cakra Perlindungan”, saat baru mulai menekuni mandala tubuh, terlebih dahulu mesti berlatih Cakra Perlindungan. Apa itu Cakra Perlindungan ? Yaitu metode untuk melindungi diri sendiri. “Visualisasi di pintu usnisa terdapat berbagai vajra.”, di puncak kepala Anda terdapat banyak vajra ; “Di telapak kaki terdapat Vajrabhumi.”, ingat, bagian telapak kaki Anda adalah Vajrabhumi ; “Di bagian tulang rusuk adalah Vajraprakara”, tulang rusuk menjadi Vajraprakara ; “Kulit adalah Vajrapanjara dan Puspachatra”, kulit adalah Vajrapanjara dan Puspachatra ; “Rambut halus menjadi jala anak panah.”, semua bulu dalam pori Anda menjadi jala anak panah yang mengarah ke luar ; “Kuku menjadi kobaran api.”, kuku tangan Anda menjadi kobaran api ; “Di tengah Istana Tak Terukur, terdapat angin di bagian telapak kaki, pusat pertemuan tiga jalur merupakan tempat api berada, perut merupakan elemen air, dan ulu hati merupakan elemen tanah.” ; “Tulang belakang adalah Gunung Sumeru, mandala tubuh berbentuk persegi empat.” Ketahuilah, ada sebuah mantra :
天圓地方。
Tiān yuán dì-fāng.
律令九章。
Lǜ-lìng jiǔ zhāng.
五臟均常。
Wǔ-zàng jūn cháng.
願享寧康。
Yuàn xiǎng níng kāng.
Langit berbentuk lingkaran, bumi berbentuk persegi, lihatlah thangka, di bagian luar berbentuk persegi, di bagian dalam adalah lingkaran, thangka selalu dibuat berdasarkan prinsip langit lingkaran dan bumi persegi, lihatlah mandala pasir, dibuat dengan prinsip yang sama, ini adalah mandala tubuh.
"Angin di telapak kaki”, di telapak kaki Anda adalah cakra angin, “Pusat pertemuan tiga jalur” berarti lokasi pertemuan nadi kiri, nadi kanan, dan nadi tengah adalah Tummo, “perut” Anda adalah air, “ulu hati” adalah tanah, “tulang belakang” Anda menjadi Gunung Sumeru. “Mandala Tubuh berbentuk persegi empat”, “Empat pintu empat nadi hati”, empat nadi hati mempunyai empat pintu, mengapa empat pintu ? Coba Anda renungkan, pada setiap thangka ada empat pintu, pintu timur, pintu barat, pintu selatan, dan pintu utara. Kemudian, “Delapan sendi adalah delapan pilar” ini adalah pilar, membangun istana, Mandala Tubuh berarti mendirikan mandala tubuh diri sendiri. “Mata adalah lis lima warna”, mata adalah apa ? Di Vihara Vajragarbha ada lis, apa itu lis ? Terbang keluar, mata pun berubah menjadi lis bangunan, Vihara Vajragarbha kita cukup baik, di atas lis atap ada kera, ada berapa kera yang diukir ? Berapa jumlahnya ? Ada 9, tepat sekali. Saya beritahu Anda, di Kota Terlarang Beijing, di atas lis atapnya ada beberapa ekor kera. Jika Anda berkunjung ke Cheong Wa Dai di Korea, di depan ada 3 pintu, di Cheong Wa Dai juga ada kera, sebab di sana merupakan bangunan yang memiliki silsilah dari Tiongkok ! Oleh karena itu, Korea adalah Tiongkok, ini juga benar. Lihatlah, di belakang Kota Terlarang adalah Jingshan, Cheong Wa Dai juga bersandar pada sebuah gunung, ada aspek fengshui, di atas lis atap ada beberapa ekor kera, jika kalian pergi ke sana, perhatikan, di sana juga ada kera, itu adalah silsilah Tiongkok. “Hidung adalah lis mestika”, di bagian tengah disebut lis mestika, “Gigi” adalah untaian permata, “Bibir dan lidah” adalah pahala keinginan luhur, “Telinga” adalah gapura peringatan, ada yang mengatakan itu adalah payung, di samping ada gapura peringatan. Apa yang disebut dengan gapura peringatan ? Saya jelaskan supaya lebih cepat dipahami, dua pita Mahaguru yang bertuliskan “Om Mani Padme Hum” diibaratkan sebagai gapura peringatan. “Mandala akan muncul dengan terang.”, saat itu mandala Anda akan muncul. Ini disebut metode sadhana dari Mandala Tubuh.
◎ Metode untuk mengubah tubuh Anda menjadi sebuah mandala. Di bagian tengah tentu saja adalah Istadevata Anda, Guru, dan Heruka, tiada berbeda, semua berada di tengah mandala Anda, langit lingkaran dan bumi persegi, di bagian tengah langit ada istana, di tengahnya terdapat Dharmasana, dan Mulacarya duduk di atasnya, sekaligus merupakan Istadevata Anda dan Dharmapala, demikianlah Trimula, inilah metode sadhana Mandala Tubuh.
Bulu di pori-pori menjadi anak panah yang mengarah ke luar, asalkan Anda menekuni Mandala Tubuh, berarti Anda memperoleh perlindungan, segala sesuatu yang tidak baik dan berusaha mendekati Anda, begitu anak panah dilesatkan, maka ia akan terpanah. Di empat pintu ada empat penjaga ! Kita sebut Pancamahavajra, di tengah adalah Heruka yang utama, dan di keempat pintu dijaga oleh empat Heruka, Istadevata duduk di tengah, saat Anda menekuni Mandala Tubuh, maka sekujur tubuh Anda menjadi mandala.
Dalam Tantra, dalam pembuatan thangka, atau mandala pasir, atau Mandala Dharma berbentuk aksara, atau yang kita tata ini, di bagian tengah adalah Adhinatha, dikelilingi oleh para Dharmapala, ini tergolong sebagai mandala di rumah, Anda mesti berlatih untuk mengubah diri sendiri menjadi mandala. Selain itu, para Adhinatha yang berjodoh dengan Anda, semua berada dalam Mandala Tubuh Anda, ini merupakan salah satu sadhana yang sangat penting dalam Tantra, yaitu Sadhana Mandala Tubuh.
◎ Bukankah dulu saya telah membabarkan Mandala Tubuh ! Juga menggunakan cakra elemen tanah, air, api, angin, dan angkasa, kemudian Avalokitesvara Bodhisattva muncul, kemudian Avalokitesvara Bodhisattva berada dalam Mandala Tubuh, ini adalah Sadhana Tolak Bala Mandala Tubuh Avalokitesvara, dapat menghindarkan dari segala malapetaka, apabila Anda menekuni Mandala Tubuh, Anda dapat terhindar dari banyak bencana, terhindar dari banyak rintangan mara, dan kesukaran yang ditimbulkan oleh makhluk halus, semua tidak akan bisa mencelakai Anda.
Beberapa malam ini Mahaguru tidak nyenyak tidur, saya sempat mengira saya benar-benar akan mangkat di usia 73 tahun, tapi ternyata Acarya Lianhan (蓮翰上師) yang datang. Acarya Lianhan adalah orang dalam, tentu saja bisa keluar masuk dengan leluasa, sekalipun dibuat simabandhana, ia tetap bisa masuk, sebab ia tahu simabandhana saya ! Saat ia hendak masuk, ia pun mengatakan : “Saya adalah siswa dari Guru Lu, saya adalah seorang Acarya.” Acalantha Vidyaraja dan Mahabala Vajra pun membiarkannya masuk, ia juga bisa masuk vajrajala, sebab ia adalah siswa saya, bahkan sangat dekat, seorang siswa semenjak periode awal. Ia telah bersarana sejak awal, ketika saya menetap di Taiping Jingwu, ia sudah bersarana, sebelum pergi ke Amerika, ia adalah siswa periode awal. Ia datang memberitahu saya, mesti membagikan ini dan itu kepada siapa, saya memberitahunya : “Saya tidak tahu.”, saya memberitahunya : “Ini sudah bukan dunia Anda lagi, Anda tidak perlu mengkahwatirkannya lagi, masalah adil atau tidak, tidak perlu Anda khawatirkan, orang yang berjodoh dengan sendirinya akan mendapatkannya, orang yang tidak berjodoh tidak akan mendapatkannya, pergilah dengan tenang ! Jangan terus merisaukan mana yang mesti diberikan kepada siapa.” Demikianlah saya memberitahunya.
Seorang hakim perempuan berkata dengan sangat marah kepada seorang terdakwa : “Saya sudah bekerja selama 7 tahun di sini, dan di sini pula saya melihat Anda sebanyak 7 kali ! Apakah Anda tidak merasa malu ?” Terdakwa menjawab : “Wahai ibu hakim, Anda tidak bisa naik jabatan, dan ini bukan salah saya !” Kadang, sungguh ! Ada sebagian orang yang setelah berbuat salah, tapi tidak tahu apa salahnya, ada sebagian orang yang setelah berbuat salah, tapi masih tetap membela diri.
◎ Akhirnya saya tahu sebuah rahasia, beberapa hari ini, saya berjumpa dengan Sita Tara, Beliau menampakkan diri, saya bertanya kepada-Nya : “Sita Tara, Saptalocani Bhagavati, saya bertanya kepada Anda, kenapa ceramah XX enak didengar ? XX telah memikat banyak umat, banyak orang suka mendengar ceramahnya.” Apa yang dikatakan oleh Sita Tara kepada saya ? “Apakah Anda tidak tahu ? Menjiplak !” Menjiplak ? Saya katakan : “Menjiplak bagaimana ? Kenapa bisa menjiplak ?” Beliau mengatakan : “Semua kisah kesaktiannya adalah hasil menjiplak dari Anda.” Saya tidak percaya ! Bagian mana yang menjiplak saya ?
Sita Tara mengatakan, “Ingat !”, sekarang saya tuturkan apa yang Beliau katakan. Saat saya berada di Camano Island, saya melihat laut, saya melemparkan Kalasa Raja Naga, Delapan Maharaja Naga pun muncul, air samudra bergelora, Delapan Maharaja Naga datang bersarana. Hah ? XX juga punya kisah tentang Delapan Maharaja Naga yang datang bersarana ? Bahkan dilebih-lebihkan, semua Raja Naga datang untuk bersarana kepadanya, inilah yang dimaksud dengan menjiplak. Saya mengatakan : “Baiklah ! Anda mengatakan ia menjiplak, apa lagi ?” , “Bukankah dulu Anda punya seekor Acarya Kucing ?” Seorang Acarya yang terlahir kembali sebagai kucing, entah dari mana datangnya, dan kemana perginya. Kemudian, XX pun punya seekor bunglon, ini adalah hasil menjiplak, cerita seputar bunglon bahkan lebih banyak dari Acarya Kucing ! XX memang melebih-lebihkannya. Sita Tara melanjutkan : “Anda punya Rainbow Vila, disebut sebagai Vila Arwah Janin, di dalamnya semua adalah arwah janin, ya tidak ?” Saya mengatakan : “Ya.” , “Saya beritahu Anda, Sekolah Alam Baka milik XX, dan kisah mengenai arwah janin yang belajar di sana, semua adalah hasil menjiplak dari kisah arwah janin di Rainbow Vila.” Lagi-lagi sebuah jiplakan, dan dibesar-besarkan, bahkan arwah janin itu masih perlu ikut ujian, dan rapornya dikirimkan kepada wali murid, setiap wali murid akan menerima rapor arwah janinnya. Begitu saya dengar, hah ? Ternyata Sekolah Alam Baka adalah hasil menjiplak Vila Arwah Janin.”
Saya bertanya kepada Sita Tara : “Apakah masih ada ?” , Beliau mengatakan : “Ada. Lihat saja, Anda pergi ke Gunung Wutai, berjumpa dengan seorang bhiksu penjelmaan dari Manjusri Bodhisattva, XX juga ikut-ikutan pergi ke Gunung Wutai, dia berjumpa dengan seorang nenek dan mengatakan bahwa bhiksuni tua itu adalah jelmaan Manjusri Bodhisattva. Kemudian ia melihat seorang bapak yang berada di dalam lift yang sama dengannya, ia juga mengatakan bapak itu adalah jelmaan Manjusri Bodhisattva. Semua itu menjiplak kisah kunjungan Anda di Gunung Wutai. Ada lagi, Anda pergi berkunjung ke Dharamsala, berjumpa dengan Dalai Lama, XX juga pergi ke Qinghai, Gansu, tiba di sebuah tempat, berjumpa dengan seorang Buddha Hidup di Tiongkok, ini juga hasil menjiplak, semua adalah hasil menjiplak. Segala kisah seputar abhijna juga hasil menjiplak Anda, kemudian ia membesar-besarkannya.” Ya Tuhan ! Kenapa bisa demikian ? Beliau mengatakan : “Bukankah Anda pernah berbincang dengan Acarya Kucing ? XX pun langsung mengaku bisa berkomunikasi dengan semua binatang, langsung dilebih-lebihkan, semua binatang, semua yang terbang di angkasa, dan merayap di bumi, atau yang berenang di air, semua bisa berkomunikasi dengannya.”
“Dalam salah satu tulisan Anda ( Mahaguru ), Anda menceritakan ketika berada di salah satu kuil di Hawaii, ikan mas di sana bersarana kepada Anda. XX pun mendapatkan ide, semua ikan di lautan bisa bersarana kepadanya, semua burung di langit juga bisa bersarana kepadanya, semua datang bersarana kepadanya, dia bisa berkomunikasi dengan mereka, semua cerita XX menjiplak Anda.” Saya memberitahu Sita Tara : “Pengalaman saya adalah benar adanya !” Sita Tara mengatakan : “Pengalaman Anda memang benar, akan tetapi cerita palsu yang dikarang olehnya bahkan lebih meyakinkan dari yang asli !” Ia memalsukan sampai lebih mirip dari aslinya, tidakkah ini mengejutkan Anda ? Bukankah Sita Tara telah mengatakan ? Di dunia ini ada asli maka pasti ada yang palsu, sebutir berlian di tangan Anda adalah berlian asli, tapi ada kelemahannya, bisa pecah jika terbentur, berlian palsu bahkan lebih berkilau dari berlian asli ! Bahkan terbentur apa pun tidak akan rusak ! Begitu saya mendengarnya, “Apakah masih ada ?” , “Ada ! …. Tidak perlu disebutkan lagi.” Coba pikir, dari manakah inspirasi kesaktian dia ? Ternyata inspirasinya berasal dari Mahaguru, semua hasil menjiplak, bahkan saking lamanya menjiplak sampai terbiasa, dan bisa mengarang yang baru.
Sita Tara telah memberi tahu saya, begitu saya renungkan, aduh ! Sungguh ! Saya punya kisah tentang Acarya Kucing, ia pun mengarang tentang bunglon, sungguh ! Saya berkunjung ke Dharamsala, ia pun pergi ke Qinghai. Saya naik Gunung Wutai, berjumpa dengan Manjusri Bodhisattva, ia pun mengarang kisah perjumpaan dengan Manjusri Bodhisattva, bahkan mengarang banyak cerita di Gunung Wutai, ia membual sebagai guru dari Kaisar Shunzhi, di Gunung Wutai ia berjumpa dengan Kasiar Shunzhi, dan mengatakan bahwa Kaisar Shunzhi telah menantinya di sana. Hah ? Pemerintahan Qing Manchuria sudah berapa ratus tahun lalu ? 500 tahun, sekitar 500 tahun, ia mengatakan sudah menantinya selama berapa tahun ? Demikianlah yang ia katakan ! Amituofo ! Siapa Guru dari Kaisar Shunzhi ? Penasihat Negara Mahabhiksu Yulin ! Sekarang Mahabhiksu Yulin berada di Vaiduryaloka Timur, dan XX membualkan bahwa dirinya adalah Mahabhiksu Yulin. Ah ! Sudahlah, tidak perlu bahas lagi tentang dia.
Adik bertanya kepada kakak : “Kak, kamu adalah orang yang paling suka kebersihan yang pernah saya jumpai.” Xiaoming menjawab : “Kamu terlalu memuji, bagaimana kamu bisa menyimpulkan seperti itu ?” Adik menjawab : “Tidak peduli dalam hal apa pun, kamu selalu cuci tangan ! ( Lepas tanggung jawab ).” XX juga demikian, ia adalah orang yang paling bersih, kenapa ? Sebab dia suka ‘cuci tangan’ dari perbuatannya mencelakai semua orang. Liao Hequn duduk di mana ? Anda juga dicelakai sampai mengenaskan, XX juga ‘cuci tangan’. Dia adalah Liao Hequn dari Perkumpulan Puja Bakti Hualian, ia baru kembali dari San Francisco, sekarang suami istri itu masih punya beberapa masalah, saya akan mengadhisthana Anda, yang penting Anda telah kembali.
Seorang guru TK menanyai seorang anak perempuan : “Apa pekerjaan ibu kamu ?” Anak itu menjawab : “Ibu saya berbisnis.” Guru bertanya : “Apa pekerjaan ayah kamu ?” Anak itu berpikir sejenak, kemudian menjawab : “Dia melakukan apa pun yang diperintahkan oleh ibu !” Hati-hati ! Coba Anda pikir, Mulacarya tidak pernah minta Anda melakukan sesuatu, pernahkah minta seseorang untuk lakukan sesuatu ? Tidak ! Sepenuhnya mesti atas inisiatif diri sendiri, kalian sudah belajar Buddha, mesti punya inisiatif sendiri, mesti mengatur hidup diri sendiri, jangan sampai Mahaguru mesti memberitahu Anda apa yang harus dilakukan. Akan tetapi, XX berbeda, ia akan memerintahkan setiap orang untuk melakukan sesuatu, kepada setiap orang yang mempersembahkan khata, ia akan memberitahu mereka : “Sekarang Anda harus melakukan….”, semua yang diperintahkannya adalah hal-hal yang menguntungkan dirinya sendiri, atau menguntungkan kuil pusat hantu miliknya, hanya dua hal ini saja.
Seorang tua sedang tidak enak badan, ia pergi periksa ke rumah sakit, dokter memberitahunya : “Anda perlu lakukan pemeriksaan ( homofon dengan : ‘menelan’ ) darah, kotoran, dan urin.” Setelah mendengarnya, orang tua ini langsung masuk toilet, tak lama kemudian, orang tua itu kembali dan memberitahu dokter : “Menelan darah, menelan urin, semua bisa aku lakukan, tapi tidak bisa menelan kotoran !” Ini salah paham. Kita belajar Buddha tidak boleh salah paham, seperti Sadhana Mandala Tubuh, Anda tidak boleh salah paham, Anda berbaring, kemudian bervisualisasi, dalam meditasi bervisualisasi Istadevata memasuki diri Anda, segalanya nampak jelas bagi Anda, Anda masuk ke dalam Mandala Tubuh, melihat mandala yang ditransformasikan diri sendiri, langit lingkaran bumi persegi, di bagian tengah lingkaran adalah istana. Seperti Mandala Mahottara Heruka yang dibuat oleh Acarya Lianyue (蓮悅上師), sebenarnya, Mandala Mahottara Heruka tidak semudah itu, ia mendirikannya dengan cara yang lebih sederhana, Mandala Mahottara Heruka yang sesungguhnya terdiri dari beberapa tingkat, bahkan terbuat dari ukiran emas dan perak, sangat anggun. Mandala Mahottara Heruka yang sesungguhnya tidak mudah untuk dibuat.
Guru menanyai Xiaoming : “Xiaoming, kamu bisa berenang ?” Xiaoming menjawab : “Tidak bisa.” , “Bahkan anjing pun bisa berenang, kamu kalah dengan anjing !” Cara bicara guru ini juga keliru. Xiaoming menjawab : “Guru, apakah Anda bisa berenang ?” Guru menjawab : “Bisa !”, Xiaoming mengatakan : “Berarti apa bedanya Anda dengan anjing ?” Oleh karena itulah, kita mesti hati-hati saat bicara, Xiaoming sangat pandai. Ada satu lagi lelucon mengenai Xiaoming, guru bahasa nasional bertanya : “Silakan tambah satu kata dalam kalimat ini : ‘Aku suka kamu’, supaya makna kalimat ini menjadi kebalikannya, supaya berkesan sangat tragis dan menyedihkan.” Si A mengatakan : “Aku tidak suka kamu.” Sunguh sangat tragis, Si B mengatakan : “Aku pernah menyukai Anda.” Ditambahkan satu kata : ‘pernah’, berarti sekarang sudah tidak suka, Xiaoming paling hebat, apa yang ia katakan ? “Aku suka ibu kamu.” Ia mengatakannya kepada putrinya. Bahasa ! Seperti tulisan dalam ‘Sngagsrim Chenmo’ ( Risalah Agung Tahapan Jalan Tantra ) tidak boleh ditambah satu aksara, juga tidak boleh kurang satu aksara. Anda tahu, sabda Arya, Shakyamuni Buddha punya banyak sutra, ditambah satu aksara juga tidak boleh, kurang satu aksara juga tidak boleh, sebab maknanya bisa berubah.
◎ Dalam melakukan segala hal, atau dalam Dharmadesana Mahaguru, kita jangan sampai tidak jelas akan tuturannya, dengan kata lain, saat kita belajar Dharma, mesti mengingat esensi tiap ajaran, hati mesti fokus ke sana, tidak boleh selisih sedikit pun. Seperti saat Mahaguru menjapa Sutra Raja Agung, tidak boleh selisih satu aksara pun, tiap aksara mesti melalui benak, dan mesti mengenang tiap Buddha, tidak boleh selisih satu aksara pun, begitu muncul sedikit pikiran bercabang, saya langsung perhatikan, langsung singkirkan, langsung “Pei !” kita mesti sangat sempurna. Dalam sadhana pribadi Anda, apabila Anda bisa melakukan satu kali sadhana dengan sempurna, sama sekali tidak ada kesalahan, tapi jika ada kesalahan, maka mesti japa Mantra Sataksara 3 kali untuk menamabalnya.
Saya yakin, kita semua yang menjapa sutra, Nama Buddha, atau bersadhana sebanyak 4 kali, pasti ada luputnya, bahkan bisa muncul pikiran khayal, saat bersadhana, Anda akan merasakan tidak ada rasa yang nyata, atau tidak fokus pada sadhana, separuhnya adalah pikiran khayal, apa yang mesti dilakukan ? Lebih baik menjapa 3 kali Mantra Sataksara untuk menambalnya. Saat kita melakukan homa, kenapa mesti japa 3 kali Mantra Sataksara ? Untuk menambal kekurangan dan kesalahan dalam bersadhana. Jika suatu hari nanti, Anda bisa menjapa sekali Sutra Raja Agung dengan sangat utuh, bahkan tiap aksara melalui benak Anda, setiap Buddha dan Bodhisattva muncul di hadapan Anda, saat itulah disebut sempurna. Jadi dalam berlatih meditasi, jangan sampai ada pikiran khayal yang masuk, begitu masuk, berarti sudah tergolong sebagai sebuah kesalahan. Tapi, jika pikiran khayal memang masuk, kalian tidak perlu khawatir, segera japa Mantra Sataksara untuk menambalnya, inilah intinya. Atau boleh juga dijapa ulang, “Wuliang Zhufo. Duobao Fo. Shijiamouni Fo. Mile Fo. Achu Fo. Mituo Fo.”, saya menjapanya dalam bahasa Taiwan, “Zhongyang yiqie zhongsheng. Zai Fo shijie zhongzhe. Xingzhu yu dishang. Jizai xukong zhong. Ciyou yu yiqie zhongsheng. Geling anwen xiuxi. Zhouye xiuchi. Xin changqiu songcijing. Nengmie shengsi ku. Xiaochu zhu du hai.” Saat kita menjapa, setiap kata mesti melalui benak kita, setiap Buddha dan Bodhisattva muncul, jika ada kesalahan, gunakan Mantra Sataksara untuk menambalnya.
Suami berkata kepada istri : “Istriku, besok malam saya akan mengundang seorang rekan untuk makan bersama di rumah.” Istri menjawab : “Kamu sudah gila ? Sudah setahun aku belum membersihkan rumah, sudah 3 bulan tidak pergi ke pasar, ada 30 sekian piring yang belum dicuci, aku juga tidak bisa masak.” Suaminya mengatakan : “Aku tahu.” Istri menimpali : “Kamu tahu ? Kenapa masih saja mengundang rekan untuk makan bersama ?” Suami menjawab : “Sebab rekanku ini ngotot ingin menikah !” Oleh karena itulah ! Ya Tuhan ! Apakah menikah itu baik ? Atau tidak menikah itu baik ? Orang yang berada di dalam tembok malah berusaha untuk meloloskan diri, orang di luar tembok malah berusaha untuk masuk ! Orang yang paling pandai, tentu saja menjadi bhiksu atau bhiksuni !
Melakukan apa pun jangan terlalu keras kepala, inilah tema dari lelucon ini, di hari pertama, Xiaobai pergi memancing, tidak mendapatkan apa pun. Di hari kedua, ia pergi memancing lagi, masih tetap sama. Di hari ketiga, baru saja ia tiba, seekor ikan besar loncat keluar dari sungai, dan berseru keras : “Jika masih saja menggunakan wortel sebagai umpan, aku akan pukul kamu !” Satu kata, jangan terlalu keras kepala, mengira apa yang dilakukan oleh diri sendiri sudah pasti benar.
◎ Kadang kita juga bisa berbuat salah, seperti Mahaguru sendiri juga bisa berbuat salah, salah maka mengaku salah, dan akibat dari kesalahan ini sungguh besar, saya sungguh merasa bersalah kepada segenap siswa Zhenfo Zong. Sesungguhnya, ( saat itu ) secara tidak sengaja, XX berdiri, saya lihat tidak ada orang lain yang berdiri, orang yang saya minta untuk berdiri malah tidak berdiri, dan yang tidak seharusnya berdiri malah berdiri, saat itu, semestinya saya langsung memutuskan : “Yang saya katakan tadi tidak sah !” Dengan demikian bisa menolong banyak orang. Saat itu saya berpikir, jika memang ada orang yang berani menanggungnya, maka biarlah ia coba untuk menanggungnya, kesalahan ini lah, yang membuat banyak umat celaka. Saya bertobat kepada Buddha dan Bodhisattva, Buddha dan Bodhisattva mengatakan : “Segalanya sudah nasib ! Ada di luar kemampuan manusia. Apabila Anda bisa melampaui ujian ini, barulah Anda bisa berhasil.” Saya sungguh merasa bersalah kepada banyak umat, sungguh mohon maaf, saya mesti minta maaf kepada segenap siswa Zhenfo Zong, juga mesti bertobat pada diri sendiri, karena telah keliru mengenali seorang Acarya. Saya minta maaf kepada segenap siswa Zhenfo Zong, tidak hanya siswa Zhenfo Zong, mestinya minta maaf kepada semua makhluk, saya ingin menebus kesalahan ini. Saya memberitahu Anda semua, sungguh mohon maaf, karena keliru mengenali seorang Acarya, sungguh bisa mencelakakan banyak orang.
Om Mani Padme Hum.