2017-06-03 Sad-gati Penuh Duhkha yang Berakar dari Lobha Dosa dan Moha

undefined

Ceramah Lamdre ke-74 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Bersama Sadhana Padmasambhava (Lianhuashengdashi -蓮華生大士), 3 Juni 2017 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

Marilah kita bersembah puja kepada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Istadevata puja bakti hari ini : Guru Padmasambhava.

Gurudara, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Sdri. Judy, istri dari Dubes Liao Dongzhou dari Kedutaan Besar Taiwan di Swedia. Akuntan TBF, sdri. Teresa. Penasihat hukum TBF, pengacara Zhou Huifang. Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi. Anggota Tim Paduan Suara Tianyinyayue: sdri. Liao dan sdri. Zhang. dr. Chen Ruilian dari Universitas Sao Paulo Brasil. California four small girls (Empat ibu besar dari California), serta masih banyak lagi tamu agung yang tidak mendaftarkan namanya. Selamat malam semuanya! Apa kabar semuanya! (Bahasa Mandarin) Apa kabar! Apa kabar semuanya! (Bahasa Kanton)

undefined

◎ Hari ini kita melakukan puja bakti Sadhana Istadevata Padmasambhava. Guru Padmasambhava merupakan emanasi pemanunggalan tiga tubuh: Shakyamuni Buddha, Amitabha Buddha, dan Avalokitesvara Bodhisattva. Dalam legenda kuno, ada tiga bersaudara yang bersama membuat stupa, di India ada stupa berarti ada Buddha, ketiga bersaudara itu bersama membuat sebuah stupa yang sangat agung, setelah pembangunan rampung, ketiga bersaudara itu berpradaksina pada stupa, berpradaksina 3 kali, dan bersama membangkitkan ikrar.

Si Sulung berikrar: “Melalui jasa kebajikan pembuatan stupa ini, semoga kelak aku menjadi pemimpin, memimpin para bawahanku untuk menekuni jalan Buddha.” Ini adalah ikrar dari yang sulung. Berikutnya adalah saudara nomor 2, ia berikrar: “Kelak aku ingin berbhavana dengan sungguh-sungguh, dan menjadi seorang Pandita yang terbaik.” Pandita berarti seorang pembimbing yang sangat terpelajar, memiliki pengetahuan mendalam, dan baik dalam kesusilaan, “Supaya dapat mengajarkan Buddhadharma kepada para insan.” Inilah yang diucapkan oleh yang ke-2; Yang ketiga, yang bungsu mengatakan: “Semoga kelak aku dapat belajar Dharma kebenaran dan memperoleh keberhasilan, kemudian berkelana dan menaklukkan semua ajaran sesat, meringkus kaum tirthika dan para makhluk halus.” Inilah yang diutarakan oleh adik bungsu, ikrar mereka pun terwujud. Yang sulung terlahir sebagai Raja Trisong Detsen di Tibet, menjadi raja Tibet, inilah Raja Trisong Detsen. Yang kedua, ia menjadi Pandita Agung, kepala Universtitas Nalanda, yaitu Mahaguru Santarakshita. Yang ketiga, yang bungsu, ia menjadi Guru Padmasambhava, bermanifestasi dari padma di Danau Danakosha, belajar Dharma kebenaran, dan teristimewa dalam menaklukkan kaum tirthika dan ajaran sesat, serta meringkus semua makhluk halus.

Hari ini kita membahas Guru Padmasambhava. Raja Trisong Detsen, Mahaguru Santarakshita, dan Guru Padmasambhava, mendirikan vihara pertama di Tibet, yaitu Vihara Samye. Demikianlah kisah ‘Tiga Suciwan Bersaudara’ yang termasyhur, yaitu Raja Trisong Detsen, Mahaguru Santarakshita, dan Guru Padmasambhava. Demikianlah asal-usul Guru Padmasambhava. Kemudian Beliau dijuluki sebagai Buddha ke-2 dari Udiyana, yang artinya Ia telah mencapai Kebuddhaan, Guru Padmasambhava telah mencapai Kebuddhaan. Oleh karena itu, Beliau sangat agung dan mulia. Konon, Beliau menerima vinaya dan upasampada dari Arya Ananda. Di masa yang paling awal, Sang Buddha telah Parinirvana, dan Guru Padmasambhava terlahir di Udiyana, Udiyana dekat dengan Kashmir, termasuk India Utara. Sejarah ini sangat jarang diketahui, kebanyakan hanya mengetahui tentang ‘Tiga Suciwan Guru dan Siswa’, jika bukan demikian, pasti ‘Tiga Suciwan Bersaudara’, Raja Trisong Detsen, Mahaguru Santarakshita, dan Guru Padmasambhava, di kehidupan lampau Beliau bertiga telah membuat ikrar, sehingga memperoleh keberhasilan tersebut. Oleh karena itu, ikrar sangat penting, Bodhi-pranidhana dan Carya-pranidhana sangat penting. Apa itu pranidhana? Anda telah membangkitkan ikrar, bagaimana kadar daya ikrar Anda, demikian pula kelak Anda mesti menjalankan misi Bodhi Anda, ini disebut Bodhi-pranidhana. Carya-pranidhana, berarti Anda melaksanakan ikrar Anda tersebut, ini disebut Carya-pranidhana. Ada dua jenis Bodhi.

Semua mengetahui Guru Padmasambhava, baru-baru ini ada sebuah lagu, yaitu: ‘Tujuh Kuntum Padma’, mantra yang dijapakan adalah mantra-Nya: “Om. A. Hum. Biezha. Gulu. Beima. Xidi. Hum. Om. A. Hum. Biezha. Gulu. Beima. Xidi. Hum. Om. A. Hum. Biezha. Gulu. Beima. Xidi. Hum. Om. A. Hum. Biezha. Gulu. Beima. Xidi. Hum.” Demikianlah Mantra Guru Padmasambhava yang dijapa dalam lagu ‘Tujuh Kuntum Padma’. Tubuh Guru Padmasambhava berwarna merah, menurut: “Om. A. Hum. Biezha. Gulu. Beima. Xidi. Hum. Xie.” Aksara Xie ini adalah bijaksara dari Amitabha Buddha, dan Amitabha Buddha berwarna merah. Oleh karena itu Guru Padmasambhava juga berwarna merah, terlebih dahulu visualisasi kemunculan aksara ‘Xie’ (Hrih), kemudian menjadi Guru Padmasambhava.

undefined

Kita lanjutkan pengulasan Lamdre: “Instruksi ibarat sentuhan emas; Vajrasloka merupakan instruksi laksana cintamani, sungguh mendalam, terdiri dari 10 ajaran.” Ada 10 macam instruksi, apakah sudah diulas semua? Sudah sampai yang ke-8? “Instruksi untuk memahami makna sejati Tripitaka.”, “Instruksi ibarat sentuhan emas”, dalam Lamdre yang sangat rumit, pilih inti ajaran yang penting, menunjuknya ibarat sentuhan emas, instruksi semacam ini cukup sulit.

Teristimewa untuk mengajarkan inti dari ajaran Lamdre, mengulas inti yang paling penting. Sakyapa memiliki ajaran Lamdre, dalam Sakyapa ada 13 inti sari yang berarti membabarkan inti sari yang paling penting, ibarat sentuhan emas. “13 Inti sari Lamdre”, sudah pernah dengar? Kelak kita ulas. “Instruksi ibarat sentuhan emas; Vajrasloka merupakan instruksi laksana cintamani, sungguh mendalam.” Vajrasloka dalam Lamdre ibarat cintamani, apa itu cintamani? Di ‘Langit’ ada cintamani, di dunia fana tidak ada, cintamani di ‘Langit’, apa pun yang Anda dambakan, bisa dihasilkan oleh cintamani, inilah yang disebut dengan cintamani. 

Dahulu saya telah mengajarkan Sadhana Cintamani Pandaravasini, Mantra Pandaravasini ditambah: “Juezhi. Juezhi. Juezhi.” , makna dari “Juezhi” adalah cintamani. Saat itu, XX sudah mengajarkan Sadhana Cintamani, akan tetapi ia hanya menjapa Mantra Pandaravasini, kemudian ketika saya menambahkan: “Juezhi. Juezhi. Juezhi.”, ia pun datang menanyai saya: “Mana boleh Anda mengajari semua: ‘Juezhi. Juezhi. Juezhi.’”. saya katakan: “Ah? Mantra Pandravasini yang Anda japa saya tambahkan ‘Juezhi’, ini adalah Sadhana Cintamani Pandaravasini.” Yang saya babarkan adalah Cintamani! Hanya ada di ‘Langit’! Sadhana Cintamani dari Avalokitesvara Bodhisattva, hanya Avalokitesvara Bodhisattva yang punya cintamani, apa pun yang Anda mohon, dapat diwujudkan dari cintamani, ini hanya ada di ‘Langit’, oleh karena itu ditambahkan: “Juezhi. Juezhi. Juezhi.”, ini juga sebuah lelucon, padahal ia telah mengajarkannya terlebih dahulu, akan tetapi mantra yang diajarkan keliru, dan mantra yang benar adalah yang saya babarkan, mesti ditambah dengan cintamani baru menjadi Sadhana Cintamani Pandaravasini. XX mempersalahkan saya mengapa tidak memberitahu sejak awal, saya katakan: “Sadhana yang belum saya transmisikan, kenapa Anda transmisikan terlebih dahulu?” Aneh! Sungguh mengherankan! Padahal saya belum mentransmisikannya, tapi ia telah mengabhiseka orang lain, ini keliru! 

Sekarang mengulas yang pertama, ia menjelaskan lagi apa itu Lamdre, “Instruksi Lamdre nan mendalam”, “Lamdre adalah marga yang terhubung dengan phala.” Keduanya digabung, “Sesungguhnya tidak berbeda.” Sebenarnya, keduanya tidak memiliki perbedaan apa pun, “Merupakan satu substansi yang sama namun berbeda konsep, dalam ‘marga’ sesungguhnya telah ada daya alamiah untuk menghasilkan ‘phala’.” Phala merupakan sebuah daya. “Lamdre hanya sebagai representasi, ‘marga’ terhubung dan sama dengan ‘hetu’, ‘marga’ terhubung dan sama dengan abhiseka, darsana-bhumi, dan doktrin, yang digunakan secara sesuai.” Di dalam sini juga disebutkan ‘hetu’, Lamdre hanya merepresentasikan, sesungguhnya ‘marga’ terhubung dan sama dengan ‘hetu’, ‘marga’ terhubung dan sama dengan abhiseka, darsana-bhumi, dan doktrin yang digunakan secara padu. 

◎ Di masa awal, Sang Buddha membabarkan: “Duhkha, samudaya, nirodha, dan marga.”. ‘Marga’ ada pada urutan akhir. Apa itu ‘Duhkha’? Sad-gati penuh derita, selama Anda masih berada di sad-gati, maka tidak ada istilah bahagia. Katakanlah dunia fana! Inilah duhkha, Sang Buddha telah banyak membabarkan perihal duhkha. Lobha, dosa, dan moha merupakan sumber duhkha. Selain itu adalah, terpisah dengan yang dicinta, orang yang saling mencintai telah berpisah, ini adalah duhkha; Berkumpul dengan yang dibenci, setiap hari berkumpul dengan orang yang tidak disukai, namun orang yang saling sangat mencintai justru tidak bisa bersama, inilah duhkha! Orang yang sangat menyebalkan malah kelihatan setiap hari, bahkan tidak bisa ditinggalkan, demikianlah berkumpul dengan yang dibenci. Selain itu adalah tidak memperoleh apa yang diinginkan, banyak orang yang murka ketika tidak bisa memperoleh apa yang diinginkan, “Apa pun yang saya inginkan tidak tercapai.”, muncul kerisauan, inilah duhkha.

◎ Bukan hanya alam manusia yang menderita, tiga alam rendah juga menderita, alam asura lebih menderita lagi, alam asura adalah pertikaian, khusus bertikai, tentu saja sangat menderita! Antara Anda kalah atau aku menang. Alam neraka merupakan yang paling menderita di antara berbagai penderitaan! Alam binatang adalah kebodohan! Avidya! Kebodohan ada di alam binatang. Mereka tidak tahu bagaimana berbhavana, bukankah ini menderita? Saling memangsa! Ikan besar memangsa ikan kecil, ikan kecil memangsa udang kecil, udang kecil makan lumpur, bagaimana mungkin tidak menderita? Ikan juga sangat berbahaya, lihatlah ‘Discovery - Splendour of the Seas’, ada seekor ikan yang sedang berenang, mendadak datang seekor hiu, dan tubuhnya pun terbelah! Banyak yang berbentuk aneh, ada yang mirip teratai, ketika seekor ikan masuk, hap! Ikan itu pun mati. Dasar samudra adalah dunia binatang! Alam manusia juga demikian! Alam binatang semua demikian! Seperti harimau, singa, gajah, dan ular! Semua sangat berbhaya, saling memangsa. Lihatlah alam binatang, yang kuat memangsa yang lemah, mana ada kebahagiaan? Apa berikutnya?

◎ Alam preta, tenggorokan setipis jarum, perut sangat besar, setiap hari kelaparan, bagaimana mungkin bisa bahagia? Semua menderita! Alam yang paling baik adalah alam surga, akan tetapi, meski Anda mencapai Surga Naivasamjnanasamjnayatana, ketika berkah Anda telah habis, dengan sendirinya mesti terjerumus ke tiga alam rendah. Oleh karena itu, alam surga juga menderita! Sebab para dewata memiliki lima tanda kemerosotan, dengan kata lain, para dewata di surga, di surga kamadhatu, di surga rupadhatu, di surga arupadhatu, ketika berkah surgawinya telah habis, mesti bertumimbal lahir di sad-gati, alam surga juga berada dalam samsara. Lima tanda kemerosotan para dewata merupakan permulaan dari tumimbal lahir, bunga di kepala mulai layu, tubuh mulai berbau, mulai berkeringat, kondisi tubuh mulai merosot, tidak bisa duduk lama, merasa tidak nyaman duduk di singasana sendiri, demikianlah lima tanda kemerosotan para dewata. Mulai dari alam surga, semua dalam sad-gati sama sekali tiada kebahagiaan; Alam manusia, penuh derita.

undefined

◎ Menurut yang dibabarkan oleh Sang Buddha, apa yang disebut dengan ‘samudaya’? Sederhana sekali, karma Anda dari banyak kelahiran ditambahkan dengan kerisauan dalam kehidupan saat ini, semua terhimpun, inilah samudaya. Kerisauan apa yang Anda miliki dalam kehidupan saat ini, Anda melekati sesuatu, maka Anda memiliki kerisauan tersebut; Anda menginginkan sesuatu, maka mulai muncul kerisauan, demikianlah kerisauan.

Selain itu, karma dalam banyak kelahiran, semua bisa menimbulkan kerisauan dan penderitaan, ini adalah fenomena samudaya. Bagaimana dengan ‘nirodha’? Merupakan sebuah Dharma, ‘nirodha’ sendiri merupakan sebuah Dharma, Dharma apa? Sang Buddha mengajarkan Anda bagaimana mengikis rintangan karma banyak kelahiran dan kerisauan kehidupan saat ini, melenyapkannya, sampai sepenuhnya tiada karma dan tiada kerisauan, cara ini disebut ‘nirodha’. Terakhir, membahas kata ‘marga’ dari Lamdre (Marga-phala), apa itu ‘marga’? Menapaki sebuah ‘jalan’, Anda melangkah seturut jalan, berjalan di atas jalan, selaras dengan ‘marga’; Perbuatan Anda, ucapan Anda, dan pikiran Anda, selaras dengan ‘marga’, dengan sendirinya akan membentuk ‘phala’ (hasil / pencapaian), inilah Lamdre. Melalui penjelasan saya ini, kalian dapat memahaminya dengan jelas. 

Siapa yang mendirikan vihara terbesar? Di Taiwan ada empat organisasi besar, vihara yang didirikan oleh Gunung Sinar Buddha sangat besar, sudah yang paling besar! Vihara yang didirikan oleh Gunung Sinar Buddha sangat megah, sangat besar. Vihara kita, Zhenfo Zong, ‘True Buddha School’, tidak ada yang bisa menandinginya. Apabila hendak membandingkan besarnya, Vihara Chung Tai Chan di Buli, apakah Anda pernah ke sana? Besar tidak? Besar! Kita tidak perlu membandingkan Vihara Vajragarbha siapa yang paling besar? Sesungguhnya apabila Vihara Vajragarbha dibandingkan dengan  Gunung Sinar Buddha, atau dengan Vihara Chung Tai Chan, atau dengan rumah sakit Tzu Chi, ketika saya berada di Taiwan, Acarya Lianya (蓮涯上師) sering menyetir lewat Rumah Sakit Tzu Chi di Tantzu (Tanzi), astaga! Begitu saya lihat, hampir saja saya terjatuh dari mobil, rumah sakit di Tantzu, dilihat dari jalan tol, nampak sangat besar bagaikan Istana Potala! Wah! Saya katakan, Rumah Sakit Tzu Chi di Tantzu adalah sebuah benteng!

Ada banyak jendela, berderet rapat, saya pernah mengunjungi Rumah Sakit Tzu Chi di Tantzu, begitu masuk, hampir saja pingsan di sana. Lobinya saja sudah sebesar Seattle Ling Shen Ching Tze Temple 2 acre, di sini kita luasnya adalah 2.7 acre, sebuah lobi seluas 2.7 acre! Besarnya luar biasa, bagaimana mungkin dibandingkan dengan mereka? Bagaimana dengan Dharma Drum Mountain? Seharusnya juga sangat besar!? Lihatlah institusi cabang milik Dharma Drum Mountain, ada di jalan Shizheng nomor 1, dibangun 7 – 8 tingkat, cabang institusi Dharma Drum Mountain ada di Taichung, didirikan di Taichung, satu lantai menghabiskan biaya sekitar lebih dari seratus juta, jumlahnya ada 8 lantai, berarti lebih dari delapan ratus juta, ini hanya cabang saja, dan bukan pusat dari Dharma Drum Mountain, hanya sebuah cabang di Taichung. Setelah melihatnya, benar-benar, sudahlah! Jangan membandingkan besar kecilnya vihara dengan orang lain, sudahlah! Tidak usah dibandingkan, yang kita bandingkan adalah Buddhadharma, hanya bisa membandingkan Buddhadharma, jika tidak, mana bisa dibandingkan? Benar tidak?

undefined

◎ Master Shengyen juga sangat terkenal, dahulu di New York, ia adalah siswa dari Bhiksu Dongchu dari sekte Chan. Master Shengyen menulis sebuah sajak, kalimat yang pertama, “Tiada persoalan, namun menua di tengah kesibukan”, tiada persoalan, namun tetap saja sibuk sampai tua, kalimat ini sangat baik, sesungguhnya tiada persoalan, Mahaguru juga terus sibuk sampai tua. Kalimat yang kedua? “Di dalam sunya ada tangis dan tawa”, pada dasarnya dunia ini sunya. 

Akan tetapi? Oh! “Tiada persoalan, namun tetap saja sibuk sampai tua, di dalam sunya ada tangis dan tawa, pada hakikatnya tiada aku, kelahiran dan kematian dapat dibuang.”, sajak ini ia persiapkan selama 4 tahun, telah ditulis 4 tahun sebelumnya, dan 4 tahun kemudian ia parinirvana, dan sajak ini pun dipublikasikan. Di Tiongkok Daratan ada banyak bhiksu yang ternama, ia mengatakan: “Tiada apa pun!” Kalimat ini tidak ada apa-apa.

Demikian menurut saya, menua di tengah kesibukan, kalimat ini memang benar, pada hakikatnya di dunia ini tiada persoalan, Anda juga sesibuk itu, justru karena sibuk, dan di tengah kesibukan pun telah menua. “Di dalam sunya ada tangis dan tawa”, pada hakikatnya dunia ini sunya, sunyata, akan tetapi, di dalam sunya, kadang Mahaguru juga bisa menangis, Mahaguru juga bisa tertawa, di dalam sunya ada tangis dan tawa! Ini memang benar! Ini wajar! “Pada hakikatnya tiada aku”, pada dasarnya yang ditekuni oleh Mahaguru adalah anatman! “Kelahiran dan kematian dapat dibuang, sesungguhnya tidak perlu memedulikan kelahiran dan kematian, “Dapat dibuang”, kata ‘dibuang’ ini keliru. Saya ubah menjadi: “Tiada kelahiran dan kematian yang dapat dibuang.”, tiada kelahiran dan kematian yang dapat dibuang.

◎ Kalimat terakhir keliru, “Kelahiran dan kematian dapat dibuang.”, ini menandakan Anda masih punya kelahiran, pada akhirnya membuang kelahiran, kematian juga dibuang, menandakan bahwa Anda masih berada di dunia fana. Sebuah kalimat yang paling penting dalam Chan adalah abhava, tiada kelahiran, bagaimana mungkin ada kematian? Hanya abhava yang merupakan alam tertinggi, pada hakikatnya aku adalah abhava, tiada aku, tiada Lu Shengyan, tiada Zhenfo Zong, tiada lahir dan tiada mati, abhava merupakan tingkat yang tertinggi. 

Akan tetapi, kalimat tersebut menandakan Anda masih punya kelahiran dan kematian, menandakan Anda masih punya kelahiran, dengan demikian habis sudah, sajak ini menjadi keliru, beri tanda ‘X’. Ia tidak paham apa itu abhava, kondisi tertinggi dalam Chan, Patriark ke-6 Huineng mengatakan: “Masing-masing mengucapkan bahasa abhava”, kalimat terakhir adalah “Masing-masing mengucapkan bahasa abhava”, ini adalah kondisi tertinggi.

Tiap orang membicarakan abhava, ini adalah kondisi tertinggi, inilah yang sejati, demikianlah Buddhadharma yang sejati. Yang paling penting dalam Lamdre ada  pada kata ini: abhava, mencapai abhava berarti mencapai Bodhi, Anda adalah Tathata, Buddhata yang asali, sunyata yang asali, Buddhata yang sejati ada di dalamnya. Oleh karena itu, kata-kata XX tentang 500 tahun, benar-benar sebuah lelucon, sungguh!

Di mana dr. Xiaoqiao? Xiaoqiao membawa XX untuk berkunjung ke sebuah gereja yang paling tua di Dominika, begitu masuk, Bunda Maria dan para malaikat berkata kepada XX: “Kami telah menanti Anda selama 500 tahun di sini.” Xiaoqiao memberitahu saya, ia bilang telah membawa XX berkunjung ke sebuah gereja paling tua, XX mengatakan bahwa Bunda Maria dan para malaikat telah menantinya di sana selama 500 tahun. 500 tahun belum mencapai tingkat tertinggi, apa artinya 500 tahun? Mereka masuk, dan XX menunjuk ke arah mimbar, di bawah gereja ada jenazah yang dikuburkan, juga di bagian depan, sebagian besar tempat menguburkan jenazah. Di Westminster Abbey Inggris, seluruh temboknya juga penuh jenazah, di bawah tanah juga, semua ditulisi nama, sama dengan keseluruhan gereja Katolik. Kemudian, di bawah mimbar ini, XX mengatakan ada jenazah seorang uskup agama Katolik, ia mengatakan: “Uskup itu adalah aku.” XX mengatakan dia lah yang dikuburkan di bawah mimbar itu, ia adalah uskup, dalam sekejap ia pun menjadi uskup. Pantas saja, di abad pertengahan mereka mencari dana dengan cara menjual surat pengampunan dosa, apabila Anda berdosa, Anda boleh membelinya, gunakan uang untuk beli surat pengampunan dosa, dengan demikian Anda tidak berdosa. Penggunaan surat pengampunan dosa dalam agama Katolik pernah dipertanyakan oleh khalayak, di masa awal mereka menggunakan surat pengampunan dosa, XX juga menggunakan cara ini, jika Anda beli bintang besar, kelak Anda dapat mencapai bintang besar, butuh uang berapa baru bisa mencapai bintang besar? Jika Anda beli bintang menengah, maka Anda bisa mencapai bintang ukuran menengah. Anda beli bintang kecil, maka kelak paling tidak Anda punya bintang kecil untuk ditinggali. Yang penting Anda mau keluar uang, maka Anda bisa mencapai tempat itu, apa bedanya ini dengan surat pengampunan dosa? Sama saja. XX mengaku dahulu ia adalah seorang uskup, juga membual bahwa Bunda Maria dan malaikat telah menunggunya selama 500 tahun di sana, untuk apa menunggu dia? Saya tanya Anda! Untuk apa menunggu dia? Apakah minta dia kembali untuk menjadi biarawati? Kenyataannya tidak! Apakah minta supaya dia berdonasi bagi gereja tersebut? Menunggu dia selama 500 tahun, paling tidak mesti ada tujuannya! Benar tidak? Apakah Anda hendak menyumbang untuk gereja? Kenyataannya tidak! Setelah melihat-lihat, ia langsung pergi begitu saja, jadi untuk apa menunggu dia selama 500 tahun? Kenapa saya mesti menunggu Anda selama 500 tahun? Mesti ada tujuannya! Benar tidak? Paling tidak, Anda mesti menyumbang untuk gereja ini ! Jika tidak, Anda kembali untuk menjadi biarawati! Benar tidak? Semua tidak dilakukan! Ia pergi begitu saja, untuk apa Bunda Maria menunggunya selama 500 tahun? Ini adalah sebuah pertanyaan, ‘question’.

◎ Berikutnya adalah kabar yang dibawa oleh Acarya Lian-ning (蓮寧上師), di Selandia Baru ada sebuah lokasi wisata, yaitu sebuah gua yang berwarna hitam, kita naik perahu ke sana, dan bisa menyaksikan banyak kunang-kunang (glowworm), apakah kalian pernah lihat? Dalam sebuah gua yang gelap, di bagian atas penuh dengan kunang-kunang, ada sangat banyak. Ketika XX berkunjung ke Selandia Baru, ia masuk untuk melihatnya, begitu lihat: “Aduh! kunang-kunang di sini telah menunggu saya selama 500 tahun!” Sungguh menggelikan, apakah Anda bicara tanpa melalui otak? 

Menurut penelusuran melalui ponsel, kunang-kunang hanya bisa hidup 2 bulan sampai 1 tahun, di sana ada banyak kunang-kunang, bersinar seperti lampu, kunang-kunang menyinari gua itu, wah! Sangat terang, sangat indah, dan kunang-kunang itu menunggu Anda selama 500 tahun? Apakah kunang-kunang bisa tahu hal mengenai 500 tahun lampau? Tahu hal mengenai 500 tahun yang akan datang? Bualan Anda ibarat meniup kerbau sampai terbang ke langit! Mana ada bualan yang demikian luar biasa! Benar-benar…., 500 tahun ini sungguh mencelakai para insan! Shakyamuni Buddha sering membahas perihal 500 tahun, sehingga XX terus mengingatnya, dan mengarang, yang itu menantikannya selama 500 tahun, yang ini juga menantinya selama 500 tahun, bahkan Dewa Bumi juga menantinya selama 500 tahun, Bunda Maria dan malaikat dalam gereja juga menantinya selama 500 tahun, bahkan kunang-kunang juga menantinya selama 500 tahun. Sudahlah! Benar-benar lelucon!

Lamdre bukan demikian, mesti mengulas: “Duhkha, samudaya, nirodha, dan marga.” Marga berarti menapaki jalan yang benar, inilah yang mesti kita pelajari dalam belajar Buddha, menapaki jalan yang benar, disebut sebagai jalan kebenaran, dengan demikian Anda bisa memperoleh pencapaian, menghasilkan daya ‘phala’, Lamdre yang kita ulas merupakan phala ketika Anda merealisasikan Bodhi. Kita menyebutnya naik tingkat spiritual, mencapai Sukhavatiloka, kelahiran padma tingkat rendah, tingkat menengah, dan tingkat atas, Mahaguru mengatakan bahwa Mahaguru juga ingin terlahir di Sukhavatiloka, apabila bisa mencapai kelahiran padma tingkat rendah, saya sudah sangat puas, Mahaguru merasa, asalkan bisa mencapai Sukhavatiloka, tidak mundur lagi, sekalipun kelahiran padma tingkat rendah juga boleh, kelak kita semua berpulang ke Mahapadminiloka, Sukhavatiloka. Saya pikir, kelak berpulang, sekalipun kelahiran padma tingkat rendah juga sudah cukup.

◎ Arwah janin dari Acarya Lian-gao (蓮高上師), ini juga sebuah lelucon. XX membuka sekolah alam baka, satu semester lamanya 3 bulan, tiap semester membutuhkan iuran sebanyak US$ 1000, dua Arwah Janin milik Acarya Lian-gao disekolahkan di sana, tiap 3 bulan mesti menyerahkan US$ 2000, tiap 3 bulan mesti membayar iuran untuk satu semester, Arwah Janin dia memiliki prestasi yang baik, dan sekarang telah mencapai kelahiran padma tingkat pertengahan di Sukhavatiloka. Sedangkan kita, di Rainbow Vila ada satu Arwah Janin, karena ia sangat pandai, ia tidak disebut sebagai Arwah Janin, karena ia meninggal ketika tumbuh, jadi ia juga berada di Rainbow Vila. Bagaimana Arwah Janin di Rainbow Vila? Biaya pendaftaran sukarela, cukup serahkan satu kali saja, langsung memberinya papan nama, para Arwah Janin di Rainbow Vila bisa mendengarkan Buddhadharma. Salah satu di antaranya adalah seorang anak yang meninggal dunia di usia kecil, setelah ia tumbuh, Surga Yama mencarinya untuk dijadikan sekretaris, sebagai staf kantor. Apa itu Surga Yama? Tahukah Anda? Surga Yama adalah Surga dari Yama Raja, yaitu alam baka. Arwah Janin yang memiliki prestasi terbaik dan tertinggi di Rainbow Vila hanya bisa menjadi staf di samping Raja Yama, ini pun kita merasa sangat gembira, anak ini sungguh luar biasa, sangat baik, ia dapat bekerja pada Raja Yama, sangat baik.

Akan tetapi, tidak sebanding dengan sekolah alam baka, mereka bilang yang benar adalah sekolah akhirat, Arwah Janin di sekolah akhirat, 2 Arwah Janin milik Acarya Lian-gao, mereka telah mencapai kelahiran padma tingkat menengah di Sukhavatiloka. Setelah saya mendengar kabar ini, saya sungguh ingin bersekolah di sekolah akhirat, lebih baik saya bersekolah di sekolah akhirat! Saya cukup dengan kelahiran padma tingkat bawah, tidak harus tingkat menengah. Selalu kalah dengan dia, benar-benar memalukan, semua serba kalah, mereka telah melampaui Anda, wah! Kelahiran menengah, luar biasa! Bahkan yang bunuh diri pun telah dijadikan sebagai Buddha Mahajnana, astaga!

Ceritakan sebuah lelucon, ini sangat cerdik, polisi Taiwan sering melakukan pemeriksaan kadar alkohol, apakah di Amerika ada? Ada juga! Ada pemeriksaan kadar alkohol melalui napas. Polisi menanyai pengendara: “Baru menenggak miras?” Pengendara menjawab tidak. Polisi mengatakan: “Kenapa ada bau arak?” Pengendara: “Baru minum segelas bir.” Polisi mengatakan: “Bir juga tergolong miras!” Pengendara bertanya: “Apakah ‘wo-niu’ (siput) adalah ‘niu’ (kerbau)?” Tentu saja siput bukan kerbau. Polisi menjawab: “Bukan.” Pengendara bertanya: “Apakah ‘jiang-you’ (kecap) adalah ‘you’ (minyak)?” Polisi juga menjawab bukan. Pengendara bertanya lagi: “Apakah ‘guniang’ (nona) adalah ‘niang’ (ibu)?” Polisi menjawab bukan. Pengendara mengatakan: “Apakah ‘pijiu’ (bir) adalah ‘jiu’ (arak)?” Polisi menjawab bukan. Pengendara mengatakan: “Baiklah! Jadi tidak usah diperiksa!” Kadang demikianlah bahasa, alam baka adalah alam baka, akhirat adalah akhirat, alam baka sama saja dengan akhirat. Sekolah alam baka adalah sekolah akhirat? Alam baka adalah akhirat.

Lelucon yang kedua, Xiaoming menangis mengadu kepada mama: “Papa baru saja memukulku, kemudian memukul lagi.” Mama mengatakan: “Anak baik! Kenapa papa memukulmu? Dan kenapa kamu dipukul lagi?” Xiaoming menjawab: “Yang pertama, saya menunjukkan rapor saya kepada papa, karena semua adalah angka merah, papa pun marah, jadi saya pun dipukul.” Tidak ada komentar. Mama bertanya: “Lalu bagaimana yang ke-2?” Xiaoming menjawab: “Karena papa mendapati ternyata itu bukan rapor saya.” Mama bertanya: “Jadi milik siapa?” Xiaoming menjawab: “Itu adalah rapor papa semasa SMP.” Lihatlah, kita mesti pukul XX berapa kali? Bahkan Dewa Bumi juga mengatakan telah menantinya selama 500 tahun, ini mesti dipukul sekali; Kemudian di Dominika, di sebuah gereja yang tertua, Bunda Maria menunggunya selama 500 tahun, XX mesti dipukul untuk yang ke-2 kalinya; kunang-kunang juga menunggunya selama 500 tahun, bukankah dengan demikian mesti dipukul 3 kali?

Seorang pengusaha sukses memberitahu anaknya: “Seorang yang sukses, mesti punya integritas dan bijaksana, mesti memenuhi 2 syarat ini.” Putranya berkata: “Apa itu integritas?” Sang Ayah menjawab: “Integritas berarti jelas-jelas tahu bahwa besok akan bangkrut, tapi hari ini tetap mengantarkan barang kepada pelanggan.” Ini adalah integritas, benar tidak? Baik sekali, Putra bertanya lagi: “Apa itu bijaksana?” Ayahnya menjawab: “Jangan lakukan tindakan bodoh tersebut.” Ketahuilah, XX tidak punya integritas, bahkan kebijaksanaan pun tidak, jika tidak, ia tidak akan terus keliru dalam hal 500 tahun, ia tidak punya kebijaksanaan! Anda tidak punya integritas! Kenapa Dewa Bumi menunggu Anda selama 500 tahun? Ingin bersarana kepada Anda? Kenapa kunang-kunang menunggu Anda selama 500 tahun? Apakah kunang-kunang bisa menunggu Anda selama 500 tahun? Bahkan menggunakan lutut pun tidak akan terpikirkan! Bagaimana mungkin kunang-kunang bisa berpikiran untuk menunggu Anda selama 500 tahun? Mereka adalah binatang! Alam binatang sangat bodoh, dan masa hidupnya tidak sampai 1 tahun, yang paling lama adalah 1 tahun, bahkan tidak punya kebijaksanaan! Bagaimana mungkin menunggu Anda selama 500 tahun? Anda tidak punya kebijaksanaan! Dapat diketahui bahwa dalam ucapan Anda sama sekali tidak ada integritas.

Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。