2017-02-04 Setelah Tercerahkan dan Menyaksikan Buddhata Maka Anda Adalah Tathagata

undefined


Ceramah Lamdre ke-56 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Hevajra, 4 Februari 2017 di Taiwan Lei Tsang Temple

Terlebih dahulu, marilah kita bersembah puja pada para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha Homa hari ini : Mata Air Amrta Ganacakra Sri Hevajra.

Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan : Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wen-wen. Anggota Legislatif Kota Tainan : Cai Wang-quan. Direktur Bedah Plastik Chung Shan Medical University Hospital Profesor Zheng Senlong. Segenap anggota Tim Profesor dan Tim Medis Zhenfo Zong. Penasihat Hukum TBF : Pengacara Zhou Huifang. Perwakilan anggota dewan Kota Taipei Que Meisha, Que Huiling. Manajer Umum Ching Yi Biotech Co. Ltd. Sdri. Zhang Yuzhen. Datuk dari Malaysia : Bpk. Lei Fengyi dan istri Datin Zeng Meiting, beserta putrinya Lei Qian. Dosen Fakultas Sastra Tionghoa Universitas Sao Paulo Brasil : Dr. Chen Zongjie dan istri dr. Chen Ruilian. Bpk. Zeng Yaoquan dan istri dari Budaya Daden Indonesia. CEO Marici New Energy Company Limited : Bpk. Liu Fuou. Pimpinan Fu Hua Guang Dong Hotel Bpk. Zhang Fuhao. Aktris dan presenter televisi Singapura : Sdri. Yiling. Teman sekelas Mahaguru di perguruan tinggi, Bpk. Zhu Jinshui dan istri Chen Zexia. Ketua umum Lotus Light Charity Society Acarya Changren, ketua pengurus Lotus Light Charity Society wilayah Taiwan Bpk. Li Chun-yang. Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi. Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue. Pembawa acara Lamdre dan Sutra Paribodhi, Acarya Lianhe, Acarya Lianga, dan Acarya Lianhai. My sister Ibu Lu Sheng-mei, ibu Lu Guoying ‘and her husband’ Bpk. Li Hetong. 

Selain itu, saya melihat ada banyak tamu agung, di antaranya adalah ( mantan ) asisten dari XX, Lianhua Chunhui, ada pemilik Bizhiyi Brasil, juga orang yang menyulam pipi XX, mereka semua datang ; Ada juga direksi dari XX Temple, sepertinya hari ini semua saksi telah hadir ; Juga banyak yang datang untuk memohon purifikasi, datang dari Amerika untuk memohon purifikasi, ada yang berasal dari Taiwan, juga dari berbagai negara, semua datang untuk memohon purifikasi. Hari ini mereka memadati lantai enam, banyak orang yang khusus datang untuk memohon purifikasi. Semua berkumpul karena nidana, kembali bergolak. 

Saya belum menyapa Anda semua. Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Taiwan ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton ) Selamat siang dan selamat petang ! ( Mahaguru mengucapkan dalam Bahasa Indonesia ) Doumo Konnichiwa ! ( Bahasa Jepang : Apa kabar ) Good afternoon ! ( Bahasa Inggris : Selamat sore ) Selamat sore ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Saude ! ( Bahasa Portugis : Semua sehat ! ) Te quiero mucho ! ( Bahasa Spanyol : Aku cinta kamu ) Hola Amigo ! ( Bahasa Spanyol : Apa kabar ) 

undefined


◎ Hari ini semua berkumpul karena nidana, kembali bergolak. Terlebih dahulu ceritakan sebuah lelucon. Ada seorang umat bertemu dengan saya, dia mengatakan bahwa setiap hari dia memberi saya 3 juta, saya mengatakan : “Wah ! Setiap hari Anda memberi saya 3 juta ? Luar biasa, berarti saya bisa menjadi sangat kaya, mohon tanya, apa pekerjaan Anda ?” Dia menjawab : “Bermimpi !” Benar-benar mimpi !

Sampai hari ini, saya masih ingat, wakil ketua Taiwan Lei Tsang Temple, sebelum dia membiara, ketika saya menginap di Hotel Jinghua, dia membawa sebuah kardus kertas kraft yang sangat besar, dia mengangkatnya, karena sangat berat, maka dia menjunjungnya di atas kepala, dia mengatakan : “Mahaguru, ini dipersembahkan untuk Anda.” Saya melihatnya, kardus apakah itu, besar sekali ? “Ini adalah semua uang hasil kerja seumur hidup saya, hari ini semua dipersembahkan untuk Mahaguru.” Peristiwa ini sudah berapa tahun ? 25 tahun yang lalu, di Hotel Jinghua, dia membawa uang hasil kerja seumur hidupnya, semua disimpan dalam kardus besar berwarna kuning itu, dia menjunjungnya di atas kepala, dan hendak dipersembahkan kepada Mahaguru. Saya membukanya, wah ! Semuanya adalah uang kertas bernilai besar dan berwarna hijau. Ungkapkan berapa banyaknya persembahan Anda saat itu ? Wah ! Jutaan. Luar biasa, jutaan di masa 25 tahun yang lalu, saat itu adalah jutawan.

Saya melihatnya, uang sekian banyak, saya tidak berani menerimanya, saya takut menyentuh banyak uang, saya sudah terbiasa miskin, melihat uang sebanyak itu, saya sendiri merasa takut. Kemudian saya mengatakan kepadanya : “Saya terima beberapa lembar saja sebagai penghargaan atas persembahan tulus Anda.” Saya pun menerima beberapa lembar saja. Ini yang paling berkesan, 25 tahun lalu, saya masih ingat, lokasinya berada di lobi Hotel Jinghua, saat itu saya sedang ‘check in’, dia datang dan mengatakan hendak memberi persembahan untuk Mahaguru. Luar biasa, itu adalah tabungannya seumur hidup, semua hendak dipersembahkan.

◎ Anda semua tahu, Mahaguru telah menuliskan Diktat Hevajra – Sunyata Dalam Mahasuka, Adhinatha homa kita hari ini adalah Hevajra, di antara Sadhana Vajra yang telah saya babarkan, inilah yang saya babarkan paling sempurna. Yang paling lengkap adalah Hevajra. Adhinatha ini merupakan Vajra yang pertama kali muncul di antara Sadhana Pancamahavajra dalam Tantra Tibet. Bersumber dari Marpa yang pergi ke India untuk memohon Dharma, merupakan salah satu dari Sadhana Vajra yang ditransmisikan oleh Naropa kepada-Nya, ada satu lagi yaitu Guhyasamaja, selain itu Beliau juga mentransmisikan beberapa Sadhana Vajra kepada Marpa. Marpa adalah Guru Sesepuh Kagyudpa, Guru Sesepuh pertama dari Tibet. Kemudian entah bagaimana, Hevajra terus diwariskan, sampai pada akhirnya menjadi sadhana istimewa dalam Sakyapa, yang secara khusus menekuni Mata Air Amrta Ganacakra Sri Hevajra. Hevajra yang saya peroleh ini, ditransmisikan oleh Guru Sakya Zhengkong atau Dezhung Rinpoche kepada saya, Beliau yang mengabhiseka saya.

◎ Pada umumnya Hevajra memiliki 8 wajah, 16 lengan, dan 4 kaki, tubuh berwarna biru sian, berparas krodha, keempat kaki menginjak empat mara. Apa sajakah keempat mara tersebut ? Yang pertama, mara klesha, Beliau dapat menyingkirkan semua klesha. Kedua, mara pancaskandha. Pancaskandha yang kita bahas minggu lalu, yaitu rupa, vedana, samjna, samskara, dan vijnana, mara pancaskandha. Yang ketiga adalah mara kematian, Beliau dapat mengatasi semua persoalan hidup dan mati. Yang keempat adalah Mara Devaputra, mara yang terbesar. Beliau menginjak keempat mara ini, ini berarti Beliau dapat menaklukkan empat mara.

Ketika Anda melihat kehadiran Pancamahavajra Tantra Tibet, Anda dapat melihat banyak kaki dan tangan, tiap tangan memegang Dharmayudham, semua berparas krodha, hampir sama, Hevajra yang paling mudah dikenali. Kenapa demikian ? Lihatlah tangan-Nya, tangan-Nya dijulurkan terbuka, dan tiap tangan memegang kapala, kapala adalah tempurung kepala, di dalamnya terdapat banyak Devata dan binatang. Tadi dalam penyaluran jasa saya mengatakan, Surya Deva, Ratri Deva, Surya, Candra, semua ada di tangan-Nya, Prthivi, Varuna, Agni, Vayu, semua ada di tangan-Nya, semua Devata ada di tangan-Nya, termasuk Dewa Rezeki Jambhala juga ada di tangan-Nya. Adhinatha ini dapat menyingkirkan semua penyakit, Mata Air Amrta merupakan keberadaan Varuna, oleh karena itu dapat menyingkirkan penyakit ; Dapat menaklukkan semua binatang buas, sebab di dalam kapala Beliau terdapat banyak binatang buas ; Dapat menganugerahkan segala harta, Adhinatha ini juga dapat menganugerahkan rezeki kepada Anda semua, sebab di dalam kapala Beliau terdapat Jambhala Kuning. Beliau dapat merealisasi Delapan Keleluasaan Agung, Beliau adalah Hevajra yang sangat leluasa, menguasai surga, bumi, matahari, dan rembulan.

Seperti akhir-akhir ini cuaca tidak wajar, saya berjumpa dengan siswa dari Australia dan menanyainya : “Apakah akhir-akhir ini Australia sedang panas ?” Seharusnya sangat panas, sebab ketika di sini musim dingin, di Australia adalah musim panas. Sungguh aneh ! Mereka menjawab : “Sungguh aneh ! seharusnya di negara kami sangat panas, akan tetapi tidak panas, kadang bahkan mencapai 20 sampai 30 derajat.” Australia sangat besar, sepertinya cuaca juga mengalami perubahan besar. Di Taiwan tahun ini, sampai saat ini seharusnya dingin, tapi sama sekali tidak dingin, setiap hari prakiraan cuaca mengejutkan kita, mengatakan bahwa Kamis depan, atau Jumat depan arus dingin pertama akan datang, dikhawatirkan akan terjadi hujan salju, atau entah bagaimana, saya sudah dikejutkan sampai hampir gila. Semua yang dikatakan prakiraan cuaca tidak akurat, kali ini kalian mesti percaya, kalian percaya saja, entah Kamis depan atau Jumat depan arus dingin yang terbesar akan datang, dikhawatirkan kali ini benar. Hevajra dapat mengendalikan Surya Deva, Candra Deva, siapa tahu setelah homa hari ini, besok benar-benar jadi musim dingin. Semoga Hevajra membantu, supaya arus dingin kali ini benar adanya. Saya sendiri takut panas dan tidak takut dingin.

Di sekeliling Adhinatha ini adalah wanita, ketika saya menekuni Adhinatha ini, merasa salut, karena Beliau memeluk Nairatmya, di samping ada Dakini Pelindung 4 Arah dan Dakini 8 Arah, serta 20 Devi. Semua 20 Deva, di surga ada yang disebut dengan 20 Deva, di surga keseluruhan ada 28 surga, dan semua Devi dari 20 surga mengelilingi Hevajra, ada Dakini 8 Arah, Dakini 4 Pelindung Arah, dan ada Nairatmya. Bisa dibilang 3000 selir cantik, sajak berpasangan berbunyi : “3000 selir cantik, alu besi diasah menjadi jarum sulam.” Saya mengubah “Alu besi diasah menjadi jarum sulam.” Menjadi : “Batu giok yang tidak dipotong tidak bisa bermanfaat.”

undefined


◎ Hevajratantra merupakan yang paling banyak saya babarkan. Mantra Beliau adalah : “Om. Diwa. Bizhu. Warila. Hum Hum Hum. Fazha. Suoha.” Bagaimana dengan mudra-Nya ? Kedua tangan beranjali, ibu jari ditekuk masuk ke dalam telapak tangan dan menekan bagian bawah jari manis, kemudian dua tangan beranjali, ini adalah Mudra Hevajra. Wujud-Nya, tadi telah saya ungkapkan, Beliau memiliki 8 wajah, 16 lengan, dan 4 kaki, tubuh berwarna biru sian, berparas krodha, 4 kaki menginjak 4 mara, 16 tangan memegang Dharmayudham, memeluk Nairatmya.

Hevajra sangat istimewa, ketiga mata berwarna merah, membelalak, rambut berwarna kuning berdiri ke atas dan saling terjalin, mengenakan mahkota, anting, kalung, gelang, dan sabuk, sekujur tubuh memancarkan api Mahajnana. Hevajra berlengan 16, Dharmayudham yang dipegang antara lain : Gajah Putih, Prthivi kuning, Kuda biru, Varuna putih, keledai merah, Agni merah, kerbau merah, Vayu biru, Unta abu-abu, Candra putih, manusia merah, Surya merah, Singa Biru, Yamaraja Biru, kucing merah, Jambhala Kuning. Pada keenambelas tangan-Nya terdapat Devata, termasuk Surya, Candra, Prthivi, Varuna, Agni, dan Vayu. Keberhasilan Beliau merupakan yang terbesar, dengan menekuni sadhana-Nya, setelah Anda mencapai keberhasilan, yang pertama adalah merealisasi Vajra tak lapuk. Yang kedua adalah Raja Mahabala. Selain itu adalah Raja Keberhasilan Lokiya, Raja Moksa Lokuttara, mahalobha dari Hevajra adalah Mahasuka upaya kausalya, esensi krodha dari Hevajra adalah maitrikaruna, mudita dan upeksa dari Hevajra adalah Buddhata upaya kausalya dan Prajna, demikianlah mengenai Hevajra.

◎ Dalam pembabaran Sadhana Hevajra, saya dapat mengulasnya dengan sangat jelas, kita memiliki sebuah buku berjudul Diktat Hevajra, Adhinatha ini merupakan Adhinatha yang saya babarkan paling jelas di antara semua Sadhana Vajra. Adhinatha yang kedua adalah Kalacakra. Kalacakra adalah Vajra yang muncul paling akhir, keempat aliran menjunjung tinggi Kalacakra, saya juga telah sangat banyak membabarkan Kalacakratantra, kedua Adhinatha ini merupakan Vajra yang dimiliki oleh Mahaguru, yang satu adalah Kalacakra, dan yang satunya adalah Hevajra. Silsilah Kalacakra saya berasal dari Guru Thubten Dhargye ; Silsilah Hevajra merupakan abhiseka dari Guru Sakya Zhengkong atau Dezhung Rinpoche. Saya memperoleh abhiseka teragung dua Adhinatha ini, terlebih, yang paling saya sukai adalah kedua Adhinatha ini. Selain itu, Vajra Sila kita, Mahabala Vajra, hanya ada dalam Zhenfo Zong, merupakan Vajra yang terunggul. Ada Dua Mahadharmapala yang tanda tangan kontrak dengan kita untuk melindungi semua siswa Zhenfo Zong, semua mesti ingat, yang satu adalah Marici Devi, dan yang satu adalah Mahabala Vajra. Kedua Adhinatha ini sangat penting, bagi siswa Zhenfo Zong, kedua Adhinatha ini merupakan Dharmapala teragung kita semua.

Terlebih dahulu, saya ceritakan sebuah lelucon ! Ada empat orang tua yang bermain mahjong, yang satu pergi ke toilet, akhirnya dia lupa bahwa dia sedang bermain mahjong, setelah dari toilet, dia pun langsung pulang ke rumah. Ketiga orang tua yang lain menunggunya seharian penuh, mereka pikir, orang ini pamit pergi ke toilet, tapi sebenarnya pergi ke mana ? Ketika hendak meneleponnya, ketiga orang itu lupa siapakah orang tua yang tadi telah pergi. Mahaguru sendiri memang pelupa, mudah lupa. Biasanya menginjak usia 70 sekian tahun, orang akan menjadi pelupa, bisa melupakan banyak hal, seringkali saat hendak mengambil benda tertentu, masuk ke dalam kamar, mendadak lupa hendak mengambil apa. Apa boleh buat, akhirnya jalan kembali, setelah separuh jalan, ah ! Teringat lagi, kemudian balik lagi, berjalan ke kamar, hah ? Lupa lagi, sebenarnya mau ambil apa, akhirnya setelah berusaha mengingatnya beberapa hari baru ingat kembali. Jadi, adakalanya dalam menyebut nama, Anda jangan menyalahkan Mahaguru, karena kadang saya bisa menyebut Zhang San sebagai Li Si, Li Si saya sebut sebagai Wang Wu. Melihat orangnya saya memang kenal, akan tetapi sering melupakan namanya, mohon maaf, demikianlah yang disebut lupa. Namun ada satu benda yang tidak akan dilupakan, selamanya tidak akan terlupa, coba Anda pikirkan, benda apakah itu ? Uang !

◎ Minggu lalu, baru saja membicarakan Jambhala Merah Ganapati, di Brunei, Acarya Lianning mengatakan ada orang yang menang undian, adakah ? Berdirilah dan serukan : “Ada !”. ( Acarya Lianning : “Ada !” ) di Brunei ada orang menang undian. Selain itu, saya dengar ada beberapa orang yang menang undian, semoga “Rezeki masuk ke rumah Zhenfo Zong saya.”, dengan demikian dapat menampilkan daya Zhenfo Zong, memenangkan Super Lotto, lotre utama.

Apakah kalian bisa melupakan uang sendiri ? Aneh, saya bisa melupakan apa pun, tapi tidak bisa melupakan uang. Pada dasarnya orang tua mudah melupakan apa saja, namun siapa pun yang mempersembahkan uang sebesar sekian kepada Mahaguru, saya akan mengingatnya dengan jelas. Jangan berpura-pura bodoh, “Sekian banyaknya persembahan saya kepada Anda.”, yang sedikit nominalnya, tentu saja saya tidak ingat, sedangkan yang banyak nominalnya, tentu saja saya bisa mengingatnya. Yang sedikit, semua sama, sehingga tidak ingat lagi, sungguh maaf. Namun yang nominalnya besar, saya bisa mengingatnya.

Ceritakan lelucon lagi, seorang yang bertubuh gemuk sedang bertamu di rumah temannya, begitu melihatnya, anak dari temannya yang masih berusia 10 tahun langsung mengatakan : “Jelek sekali bibi ini.” Mendengarnya, dia merasa sangat jengkel, saat dia hendak meluapkan amarah, temannya langsung minta supaya si anak minta maaf. Kemudian si anak kembali berkata kepadanya : “Bibi, sebenarnya Anda cantik.” Mendengarnya, dia merasa sangat gembira, dan begitu dia bersiap untuk merendah, temannya langsung menghardik si anak : “Saya minta kamu minta maaf, bukan minta kamu berbohong !” Saya beritahu Anda, Mahaguru tidak berdusta, tidak akan berbohong, Mahaguru tidak pernah berdusta. Padmakumara tentu tidak berdusta, berucap apa adanya. Seperti hari ini, Mahaguru melihat kehadiran Hevajra, juga Vajrasattva, Vajrapani Bodhisattva, dan Vajracitta Bodhisattva, ketiga Bodhisattva ini hadir bersamaan, bersama Dakini 8 Arah, Dakini Pelindung 4 Arah, semua hadir. Acarya Zhenfo Zong kita, semua juga tidak bisa berdusta.

◎ Sekarang di sini ada seorang saksi, Acarya Lianzi (蓮紫上師), di manakah Acarya Lianzi ? Acarya Lianzi, maaf, apakah Anda berbohong ? Tidak, Acarya Lianzi mengatakan, Padmakumara tentu tidak berdusta, dia mengatakan tidak. Sekarang saya menanyai Anda, ungkapkan saja apa yang ada dalam benak Anda, saya tanya : “Apakah XX berdusta ?” ( Acarya Lianzi : “XX berdusta !” ) Berapa lama Anda berada di tempatnya ? ( Acarya Lianzi : “Kira-kira 10 tahun.” ) Oh ! Dia berada di tempat XX selama 10 tahun. Anda pernah mengatakan, “Berdusta adalah keahliannya.”, benarkah ? ( Acarya Lianzi : “Benar !” )

Dia juga mengatakan, Acarya Lianzi ikut XX selama 10 tahun, dia mengatakan : “Berdusta merupakan keahlian dari XX.”, ucapan ini sudah cukup menggambarkan dia, tidak perlu mengatakan hal lain lagi. Padmakumara tidak pernah berdusta. Baiklah, terima kasih, silakan duduk. Hari ini saya minta Anda untuk berdiri, sebab hari ini adalah pertama kalinya Anda menghadiri upacara saya di Taiwan tahun ini, dia membabarkan Dharma di Vihara Vajragarbha Chicago, hari ini adalah pertama kalinya dia menghadiri upacara dalam tahun ini. Secara tidak sengaja, saya teringat ucapan dia, jadi memintanya untuk berdiri, dan bukan secara sengaja dipersiapkan. Telah 10 tahun dia ikut XX, “Berdusta adalah keahlian XX.”, inilah kesimpulan yang diperolehnya. Ucapan ini sudah menjelaskan tentang XX. Ah ! Hampir saja kehilangan kewarasan. Lelucon yang satu ini demikian, kemarin mengambil antrian di rumah sakit, ada orang yang menerobos antrian, saya menanyai dia : “Kenapa Anda menerobos antrian ?” Dia menjawab : “Karena saya tidak mempunyai standar.” Untuk sesaat, saya tidak bisa menjawabnya, saya langsung menamparnya. Dia terkejut dan bertanya kepada saya : “Kenapa kamu menampar saya ?” Saya memberitahunya : “Karena saya sakit ! Jika tidak, buat apa saya ke rumah sakit ? Tahun ini, siapa yang perlu ditakuti, semakin takut semakin lemah, semenjak menderita gangguan jiwa, ah ! Saya makin bersemangat !” Semenjak Mahaguru mendapat gangguan jiwa, justru semakin bersemangat.

undefined


◎ Hari ini lanjutkan sedikit pengulasan Lamdre. “Lamdre ini merupakan Amrta ajaran dari Sri Virupa Yogi yang Mahaleluasa.”, kalimat ini menyatakan, sesungguhnya Lamdre menyebutnya sebagai Yogi, apa itu Yogi ? Berasal dari makna Yoga. Telah beryoga dengan Mahaleluasa, merupakan tuturan Guru Sesepuh Sri Virupa, ajaran Amrta Beliau, tiap aksara, tiap kata, ibarat amrta yang dapat menyembuhkan 84 ribu jenis penyakit. Amrta seperti yang dipegang oleh Amitayus Tathagata, tangan memegang Amrta Kalasa, seperti Bhaisajyaguru Tathagata, di dalam patra-Nya penuh dengan amrta yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Manusia, apabila tiada penyakit, tidak akan datang ke dunia fana, semua yang datang ke dunia fana pasti berpenyakit, tuturan dari Guru Sesepuh ibarat amrta yang dapat menyembuhkan penyakit, Beliau datang untuk menuntun kita semua, menyembuhkan 84 ribu jenis penyakit kita.

◎ “Merupakan Dharmaparyaya upaya kausalya yang dapat menyeberangkan para insan menuju ke Alam Suci Amara.”, pintu Dharma ini tergolong sebagai upaya kausalya, Lamdre merupakan sebuah upaya kausalya, sebuah metode yang sangat baik, kita menyebutnya sebagai upaya kausalya. Sesungguhnya metode Prajna merupakan metode upaya kausalya, “Tanpa upaya kausalya, Prajna tidak akan muncul.”, kalimat ini sangat penting, sebenarnya Prajna ada dan tak tergoyahkan, menggunakan berbagai cara dan bahasa untuk menuntun Anda, ini merupakan upaya kausalya. Menggunakan berbagai metode luhur, untuk membimbing semua sadhaka, ini merupakan upaya kausalya, disebut sebagai Dharmaparyaya upaya kausalya.

Apa itu Dharmaparyaya Prajna ? Metode kebijaksanaan agung, tanpa upaya kausalya, Prajna tidak akan sampai pada setiap insan. Tubuh jasmani kita juga merupakan sebuah upaya kausalya, semua Istadevata yang muncul juga merupakan sebuah upaya kausalya, kebijaksanaan yang sehati merupakan Prajna Sunyata dari Tathagata, setelah melalui transmisi dari Guru Sesepuh menjadi Dharmaprayaya upaya kausalya. “Menuju ke Alam Suci Amara.” , apa itu Amara ? di sini disebutkan, para insan yang lahir pasti mengalami kematian, tidak ada satu pun yang tidak mati, namun apabila Anda melihat kelahiran sebagai sunya, maka akan menjadi tiada kematian. Ada yang bertanya kepada saya : “Apakah Anda adalah Lu Shengyan ?” Mahaguru menjawab : “Tidak tahu.” Kaisar Liang bertanya kepada Bodhidharma, dengan keras dia berseru kepada-Nya : “Siapa gerangan di hadapan saya ini ?” dia bertanya kepada Bodhidharma, Bodhidharma menjawab : “Tidak tahu.” Sepatah kata ini mengandung makna mendalam, namun Kaisar Liang mengira Bodhidharma sedang mempermainkannya, tidak tahu bagaimana ? Menurut saya, saya juga tidak tahu. Apakah orang di depan ini adalah Lu Shengyan ? Saya katakan, tidak tahu. Kenapa tidak tahu ? Lu Shengyan terdahulu, Lu Shengyan yang berusia 20 sekian tahun penuh percaya diri, begitu saya keluar, banyak wanita yang mengikuti dari belakang ! Karena saya keluar dari terminal ! Apakah Lu Shengyan saat itu berbeda dengan Lu Shengyan yang sekarang ? Tentu saja berbeda !

Adik ketiga saya, Lu Guoying pergi ke rumah adik pertama Lu Shengmei, di rumah adik pertama dipajang banyak foto masa muda saya, ketika saya pindah rumah, saya tidak bisa menemukan foto saya, ternyata semua telah dibawa pergi oleh adik pertama saya, semua diambil dan dipajang di rumahnya. Adik ketiga pergi ke rumah adik pertama, melihat banyak foto masa muda saya, Lu Guoying mengatakan : “Saya tidak menyangka dulu kakak begitu percaya diri dan tampan.” Benar tidak ? Hari itu, saat makan, Anda yang memberitahu saya, dapat diketahui seperti apa saya saat ini. Apakah Lu Shengyan pada masa itu sama dengan Lu Shengyan yang sekarang ? Tidak sama ! Apakah Lu Shengyan yang berusia 80 tahun sama dengan Lu Shengyan saat ini ? Tentu saja tidak sama, oleh karena itu, tentu saja saya katakan tidak tahu, sebenarnya yang Anda tanyakan adalah Lu Shengyan yang mana, apakah Lu Shengyan yang baru lahir ? Semua tidak sama ! Itu semua hanya sebuah perlambang, inilah makna dari apa yang dikatakan oleh Bodhidharma. “Dharma” dua aksara ini juga merupakan lambang belaka. Apa itu Alam Suci Amara ? Apakah Anda tahu Tathagata ? Sepertinya datang, namun sepertinya juga tidak datang ; Sepertinya datang, namun sepertinya juga pergi, seakan-akan datang dan pergi, sama saja, hanya orang yang tercerahkan yang mengulas Tathagata ! Kita terlahir di dunia saha ini, sesungguhnya seakan-akan datang, seakan-akan pergi, apabila Anda mencerahi hal ini, maka Anda telah mencapai Alam Suci Amara, ini disebut Pencerahan, inilah Tathagata. Apakah kita datang ke dunia saha ini ? Sepertinya iya, sebab tubuh jasmani Anda berbicara di sini. Suatu hari nanti, Anda meninggal dunia, sehingga seakan-akan tidak datang, hanya sebuah mimpi belaka, sebuah sandiwara. Apabila Anda dapat berpikiran seperti ini, barulah Anda dapat terbebas dari klesha diri sendiri. Apa yang Anda peroleh di dunia saha ?

Sebenarnya Kaisar Liang adalah tokoh tragedi, meskipun dia telah menjalani kebhiksuan empat kali, selain menjadi kaisar dia juga menjadi bhiksu, diupasampada di Vihara Tongtai, kemudian kanselir membawa uang untuk menebusnya menjadi kaisar kembali. Dia lari lagi ke Vihara Tongtai untuk membiara, beberapa kali menjalani kebhiksuan dia selalu lari ke Vihara Tongtai. Empat kali dia lari ke Vihara Tongtai untuk menjalani kebhiksuan, dia ingin membiara, tidak ingin menjadi kaisar. Dia juga mengalami tragedi, dinastinya berakhir seketika. Yang bermarga Xiao menjadi kaisar di dua dinasti, yang satu adalah Qi, dan yang satu adalah Liang, pada masa Dinasti Qi dan Liang, kaisar dijabat oleh marga Xiao. Pada masa dinasti tersebut, pada akhirnya Kaisar Liang mencerahi, sekalipun menjadi kaisar, tetap saja, tiada suatu yang diperoleh. Dia mempunyai empat kisah tragedi, keluarga kekaisarannya juga punya banyak skandal.

undefined


◎ Pada masa Kaisar Liang, ada empat orang, yang pertama, ketika selirnya, Ding Linguang meninggal dunia, dia merasa sangat berduka. Yang kedua, ketika putra mahkotanya, Xiao Tong, putra dari Ding Lingguang meninggal dunia. Yang ketiga adalah sahabat karibnya, Perdana Menteri Shanzhong, seseorang yang melatih Dao, sedangkan yang melatih diri dalam Buddhadharma adalah Bhiksu Zen Zhigong, yang melatih Dao adalah Perdana Menteri Shanzhong, Perdana Menteri Shanzhong juga meninggal dunia. Dia membantu sang kaisar untuk mengolah pil, akhirnya dia juga meninggal dunia. Perdana Menteri Shanzhong adalah Tao Hongjing, di Tiongkok dia merupakan seorang Daois yang sangat terkenal, dia juga meninggal dunia. Yang keempat adalah pelayan laki-laki yang tumbuh sejak kecil sampai dewasa bersamanya, seorang pelayan semenjak dia belum menjadi kaisar, yang terus ikut dia sampai tua, namanya adalah Chen Qingzhi, dia juga meninggal dunia. Akhirnya dia mencerahi tiada suatu yang diperoleh. Ketika Anda memahami tida suatu yang diperoleh, barulah Anda dapat tercerahkan. Setelah tercerahkan, Anda dapat mencapai Alam Suci Amara.

Virupa juga demikian : “Membuka pintu rahasia Hati para Buddha Trikala.”, para Buddha, berkat Pencerahan, setelah tercerahkan, menyaksikan Buddhata, setelah menyaksikan Buddhata, mencapai Kebuddhaan. Pintu rahasia adalah tercerahkan dan menyaksikan Buddhata, semua Buddha tercerahkan dan menyaksikan Buddhata. Bodhisattva masih belum tentu tercerahkan. Sedangkan para Buddha pasti tercerahkan dan menyaksikan Buddhata, telah menyaksikan pintu rahasia Buddhata, Virupa membabarkannya. “Ini adalah Vajrasloka Mula laksana Cintamani.” Ibarat cintamani, “Segala akar yang menyempurnakan semua harapan yang bersifat tidak kekal maupun yang terunggul.” Segala akar adalah pencerahan dan menyaksikan Buddhata, asalkan tercerahkan dan menyaksikan Buddhata, Anda adalah Tathagata, dan apabila Anda adalah Tathagata, maka telah mencapai Alam Suci Amara, merupakan Alam Suci Keabadian.

Ada sebuah lelucon, ada seseorang yang mengikuti kelas berkendara, orang ini berkata kepada pelatih : “Pak pelatih, saya gugup sekali.” Pelatih mengatakan : “Gugup apanya ? Yang seharusnya gugup adalah orang yang berjalan kaki, Anda tidak melewati lampu merah, Anda juga tidak melewati lampu hijau, apakah tidak ada warna yang Anda sukai ? Apakah Anda sudah melihat orang itu ?” Orang yang belajar mengatakan : “Saya sudah melihatnya.” Pelatih mengatakan : “Tabrak saja dia.” Orang itu menjawab : “Saya tidak berani.” Pelatih : “Kalau tidak berani, kenapa kamu tidak segera mengerem mobil ?”

◎ Ketahuilah, kita yang belajar Buddhisme, mesti mendengar ucapan Guru, ketika Anda diminta untuk jalan, maka jalanlah, ketika Anda diminta untuk mengerem, maka Anda mesti mengeremnya, jika tidak, Anda pasti mengalami kecelakaan. Benar tidak ? ( Hadirin menjawab : “Benar !” ). Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。