2017-01-28 Mahavidyadhara Vajracarya Dapat Melakukan Empat Tingkat Abhiseka

undefined


Ceramah Lamdre ke-54 oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Maitreya Bodhisattva, Sabtu 28 Januari 2017 di Taiwan Lei Tsang Temple

Terlebih dahulu, marilah kita bersembah puja pada para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zhengkong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada Adhinatha Homa hari ini : Maitreya Bodhisattva.

Gurudara, Thubten Ksiti Rinpoche, para Acarya, Dharmacarya, Bhiksulama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini, Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan : Bpk. Zheng Pei-fu dan istri Ibu Han Wu-zhen. Akademisi Academy of Sinica Prof. Zhu Shi-yi dan istri Ibu Chen Wen-wen, Dekan Shining Acupunture & T.C.M Clinic : Liao Zhaoming M.D. Segenap anggota Tim Profesor dan Tim Medis Zhenfo Zong. Teman sekelas Mahaguru di perguruan tinggi, Bpk. Zhu Jinshui dan istri Chen Zexia. Perwakilan anggota dewan Kota Taipei Que Meisha, Que Huiling. Ketua umum Lotus Light Charity Society Acarya Changren, ketua pengurus Lotus Light Charity Society wilayah Taiwan Bpk. Li Chun-yang. Aktris dan presenter televisi Singapura : Sdri. Yiling. Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi. Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue dan pembawa acara : Sdri. Peijun. Pembawa acara Lamdre dan Sutra Paribodhi, Acarya Lianhe, Acarya Lianga, dan Acarya Lianhai. My sister Ibu Lu Sheng-mei, ibu Lu Guoying ‘and her husband’ Bpk. Li Hetong. Terima kasih kepada Cetiya Fasheng atas donasi konsumsi sebesar NT$ 100,000.

undefined


Hari ini adalah hari pertama dalam Tahun Baru Imlek, merupakan Hari Jadi Maitreya Bodhisattva, terlebih dahulu mengucapkan selamat kepada Anda sekalian, Selamat Tahun Baru Imlek ! Selamat Tahun Baru semuanya ! Musim semi, dikatakan bahwa, semenjak masa leluhur, terus diwariskan dalam jangka waktu yang sangat panjang, musim semi merupakan tahun baru yang sebenarnya, menurut kalender imlek, hari inilah yang disebut tahun baru yang sebenarnya. ◎ Tahun ini adalah tahun ayam, mengucapkan kepada Anda semua semoga memperoleh kemujuran dan keuntungan besar, dan yang sering dikatakan oleh Gurudara : “Kesempatan tidak boleh dilepaskan.”, manfaatkan tahun ayam dengan sebaik-baiknya, “Ayam Emas penuh sukacita”, juga “Kesempatan yang sangat langka”, harus hadir Upacara Maitreya Bodhisattva, ini benar-benar merupakan kesempatan yang tak boleh terlewat ! Hari ini juga merupakan Hari Jadi Maitreya Bodhisattva, Mahaguru akan nyanyikan sebuah lagu ulang tahun untuk Beliau ( Mahaguru menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dalam Bahasa Indonesia ), di sini kita bernyanyi untuk mengucapkan Selamat Ulang Tahun kepada Maitreya Bodhisattva, semoga Maitreya Bodhisattva senang mendengarnya, dan menganugerahkan berkah kepada semua orang. Terlebih dahulu memberkati Anda semua supaya menang undian, bisnis berkembang pesat, dan gaji naik beberapa kali lipat. Saya ingat Sutra Niaga : 出門出門經, Chūmén chūmén jīng, Melafal Sutra Niaga sebelum berniaga 下階就遇到觀世音, xià jiē jiù yù dào guānshìyīn, Melangkahkan kaki berjumpa Avalokitesvara, 東也一群佛,西也一群佛,南也一群佛,北也一群佛, dōng yě yīqún fo, xi yě yīqún fo, nán yě yīqún fo, běi yě yīqún fo, Di Timur adalah para Buddha, di Barat adalah para Buddha, di Selatan adalah para Buddha, di Utara juga para Buddha. 佛佛佛佛佛,我的貨品全賣清 fo fo fo fo fo, wǒ de huòpǐn quán mài qīng. Buddha, Buddha, Buddha, Buddha, Buddha, semua dagangan saya habis terjual. Ini dalam Bahasa Taiwan, bagaimana dengan Bahasa Inggris ? “When I open the door, I see ‘Guanshiyin’ Bodhisattva. In the East, there are so many Buddhas. In the West, there are many Buddhas. In the North, there are so many Buddhas. Ada lagi,In the South, there are so many Buddhas. Buddha, Buddha, Buddha, Buddha, Buddha……all of my items are sold out. Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Taiwan ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton ) Domou Konnichiwa ! ( Bahasa Jepang : Apa kabar ) Good afternoon ! ( Bahasa Inggris : Selamat sore ) Sawadika ( Bahasa Thai : Apa kabar ) Kamsamnida ! ( Bahasa Korea : Terima kasih ) Selamat siang dan selamat petang ! ( Mahaguru mengucapkan dalam Bahasa Indonesia ) Hola Amigo ! ( Bahasa Spanyol : Apa kabar ) Te quiero mucho ! ( Bahasa Spanyol : Aku cinta kamu ) Saude ! ( Bahasa Portugis : Sehat semuanya ! ) Merci ! ( Bahasa Perancis : Terima kasih ) Bonjour ! ( Bahasa Perancis : Apa kabar ) Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) ◎ Hari ini kita melakukan homa Maitreya Bodhisattva, bertepatan dengan hari ulang tahun Beliau, hari jadi di hari pertama Tahun Baru Imlek, dalam agama Buddha hanya Maitreya Bodhisattva, dalam Dao adalah Mahadewa Asali, Beliau berdua ada pada urutan pertama. Kenapa Maitreya Bodhisattva ada pada urutan pertama ? Sebab Beliau adalah calon Buddha yang pertama, Beliau adalah seorang Bodhisattva yang berada pada urutan pertama untuk mencapai Kebuddhaan. Dalam agama Buddha India hanya tersisa dua aliran utama, yang satu berasal dari Nagarjuna dan Aryadeva, yaitu Madhyamika. Tantra tergolong dalam Madhyamika, yaitu Madhyamika dari Nagarjuna dan Aryadeva. Kita punya Cetiya Zhongguan dari Acarya Lianyue. Sedangkan Maitreya Bodhisattva, tergolong Vijnaptimatra dari Asanga dan Vasubandhu. Dahulu, seorang tokoh teragung dari masa Dinasti Tang, yaitu Mahabhiksu Xuanzang, pergi menjadi duta ke Universitas Nalanda di India, sekaligus menjadi tokoh utama dalam Catatan Perjalanan ke Barat. Yang Beliau pelajari di Universitas Nalanda adalah Vijnaptimatra, dari sana Beliau membawanya kembali. Beliau memiliki silsilah Vijnanavada, yaitu : “Di dalam Tathagatagarbha ada Tathagata.”. Yang mereka bahas adalah mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran, klistamanas, kemudian adalah kesadaran kedelapan atau alaya, yang berada dalam kesadaran kedelapan adalah Tathagatagarbha. “Di dalam Tathagatagarbha ada Tathagata.”. Ketika Anda membuka kesadaran mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran, klistamanas, dan yang terakhir adalah alaya, di dalam alaya terdapat Tathagatagarbha, yaitu amalavijnana, tiada kekotoran, sebuah kesadaran tiada noda. “Di dalam Tathagatagarbha ada Tathagata” adalah aliran dari Vijnaptimatra. Mahabhiksu Xuanzang pergi ke India, setelah mempelajari Vijnaptimatra, membuka Pasamuan Tanpa Batas. Apa yang disebut Pasamuan Tanpa Batas ? Beliau duduk di atas Dharmasana, siapa pun boleh berdebat dengannya, akhirnya beliau memenangkan perdebatan, dan pulang ke Dinasti Tang Tiongkok dengan membawa kehormatan tertinggi. Kenapa beliau bisa memenangkan perdebatan ? Karena tidak ada orang yang berdebat dengannya. Ada beberapa pendapat, beliau duduk di atas sebuah Dharmasana yang tinggi, “Silakan, Anda semua boleh berdebat dengan saya.”, berdebat mengenai Vijnaptimatra, namun tidak ada orang yang berdebat dengannya, dan karena tidak ada yang berdebat dengannya, maka beliau pun menang. Pendapat yang lain mengatakan, semua orang dikalahkan olehnya, beliau adalah seorang ahli Vijnaptimatra, beliau berasal dari Universitas Buddhis Nalanda. Universitas Nalanda merupakan badan pendidikan tertinggi di antara semua universitas di India, beliau lulus dari sana, bahkan berdebat dengan semuanya, begitu semua mendengar tentang Universitas Nalanda, tidak ada yang berani berdebat dengannya. Oleh karena itulah beliau menang. Ada sebuah lelucon, ketika Sun Gokong butuh uang, ia meminjam uang kepada Tong Samcong. Tong Samcong mengatakan : “Kamu ingin pinjam uang ? Saya harus pulang untuk mendiskusikannya dengan istri.” Sun Gokong mengatakan : “Hah ? Sekian lama saya mengikuti Anda, Anda adalah seorang bhiksu yang tidak menikah ! Mana mungkin punya istri ?” Tong Samcong mengatakan : “Berarti tidak bisa didiskusikan lagi.” Mahabhiksu Xuanzang sangat hebat, beliau adalah Mahabhiksu di antara semua bhiksu agung. Di Pagoda Angsa Liar di Xian, saat itu banyak terjemahan pustaka yang disimpan di Pagoda Angsa Liar. Ketika beliau belajar di Universitas Nalanda, Guru memberitahunya : “Saya punya sebuah sutra yang paling penting, saya berikan untuk Anda.” Mahabhiksu Xuanzang menerimanya dengan sangat gembira, sepulangnya beliau ingin membacanya, ketika membukanya, hah ? Kenapa semua halaman putih bersih ? Semua hanya kertas putih. Mahabhiksu Xuanzang mengira itu adalah sebuah trik, beliau memanaskan bagian bawahnya dengan menggunakan api, mungkin akan nampak aksara, namun tiada apa pun. Kemudian beliau mencabut halaman buku tersebut dan merendamnya dalam air, siapa tahu bisa muncul aksara, ternyata tidak ada. Ternyata buku ini adalah yang tertinggi, yang ditransmisikan oleh Sang Guru, yaitu “Buku Langit Tanpa Aksara”. ◎ Mantra Hati Shakyamuni Buddha : “Om. Mouni. Mouni. Mahamouni. Shi (kya) mouni. Suoha.”, “Muni” berarti ‘Yang Agung Dalam Kebajikan’. Maitreya Bodhisattva memasuki Samadhi yang disebut Maitrikaruna. Oleh karena itu Maitreya Bodhisattva disebut ‘Yang Agung Dalam Maitri’, Shakyamuni Buddha adalah ‘Yang Agung Dalam Kebajikan’. Ekajatipratibaddha nomor satu adalah Maitreya Bodhisattva, kelak mencapai Kebuddhaan sebagai Maitreya Buddha. Pendapat yang awal mengatakan, ( di kehidupan lampau ) Maitreya Bodhisattva dan Shakyamuni Buddha merupakan siswa dari Tisya Buddha, saat itu Maitreya Bodhisattva telah mencapai keberhasilan terlebih dahulu, sedangkan Shakyamuni Buddha masih belum mencapai keberhasilan. Tisya Buddha mengamati nidana keduanya, yang satu adalah Shakyamuni Buddha, dan yang satu adalah Maitreya Bodhisattva, menurut Beliau, Shakyamuni Buddha memiliki jodoh yang lebih erat dengan dunia saha, Beliau dapat terlahir di dunia saha untuk menjadi Sasanapati pertama. Oleh karena itulah Shakyamuni Buddha menjadi Sasanapati pertama di dunia saha. Beliau sangat berjodoh dengan para insan di dunia. Shakyamuni Buddha terlahir di dunia terlebih dahulu, dan kelak yang akan terlahir di dunia adalah Maitreya Bodhisattva. Oleh karena itu ada : Sutra Kelahiran Maitreya Mencapai Kebuddhaan, selain itu, Maitreya Bodhisattva juga mempunyai Sutra Maitreya Terlahir di Tusita. Sesungguhnya, Maitreya Bodhisattva mencapai Kebuddhaan terlebih dahulu, dan Shakyamuni Buddha kemudian, akan tetapi, Shakyamuni Buddha yang paling berjodoh dengan para insan di dunia saha, yang berjodoh ada pada urutan pertama, dan Maitreya Bodhisattva ada pada urutan kedua, merupakan Raja Buddha Mahaberdaulat. Maitreya Bodhisattva juga termasuk sebagai nomor satu, lihatlah, yang satu adalah ‘Yang Agung Dalam Kebajikan’, dan satunya adalah ‘Yang Agung Dalam Maitri’, semua sama. Di Tibet, mereka menyebut Maitreya Bodhisattva sebagai Jampa Sangye, bahkan ada vihara khusus, disebut sebagai Biara Jampaling di Chamdo Tibet, mempersemayamkan Maitreya Bodhisattva. Mudra dari Maitreya Bodhisattva adalah Mudra Dharmadesana, ada Mudra Dharmadesana yang mengait ke dalam, ada juga yang keluar.

undefined


◎ Saya bentuk untuk kalian. ( Mahaguru memperagakan ) ada Mudra Dharmadesana ke dalam, ada juga yang keluar. Karena kelak Maitreya Bodhisattva mencapai Kebuddhaan, kelak pasti mencapai Kebuddhaan, oleh karena itu ada Sutra Kelahiran Maitreya Mencapai Kebuddhaan, ada Tiga Pasamuan Nagapuspa. Tiga Pasamuan Nagapuspa ini sungguh luar biasa. Sebab, dalam Pasamuan Nagapuspa yang pertama, kedua, dan ketiga, jumlah insan yang berhasil diseberangkan melebihi ratusan juta, sekian ratus juta insan berhasil diseberangkan. Saat itu, pada pasamuan terakhir, Pasamuan Nagapuspa Ketiga, Anda cukup melafal “Namo Buddhaya” langsung mencapai keberhasilan, Beliau langsung menjemput Anda untuk terlahir di Negeri-Nya, Maitreya Buddha menyeberangkan semua sampai habis. Beliau adalah Raja Buddha Mahaberdaulat di masa mendatang, jumlah insan yang Beliau seberangkan tak terhingga banyaknya, semua diseberangkan, Anda cukup melafal “Namo Buddhaya” atau “Namo Fo”, hanya sepatah “Namo Fo” langsung mencapai keberhasilan.

Kenapa demikian ? Sepatah “Namo Buddhaya”, Maitreya Bodhisattva langsung menyinari, tujuh kuntum padma mekar dalam hati para insan. Wah ! Tujuh kuntum padma mekar, Buddhata telah nampak, ikut Maitreya Bodhisattva mencapai Kebuddhaan. Sebelumnya telah dibicarakan mengenai tujuh kuntum padma, semua bisa menyanyikannya, saya masih belum bisa, seandainya saya telah hafal liriknya, saya pasti bisa menyanyikannya. Anda ( Gurudara ) akan perlihatkan liriknya kepada saya ? Berarti saya harus menyanyikannya ! Gurudara mengatakan, tahun baru jangan terlalu serius, santai sedikit, kita menyanyi bersama. ( Mahaguru menyanyikan ‘Tujuh Kuntum Padma Mekar’ : “Padma tujuh warna mekar dengan indahnya di samudra, Guru Rinpoche yang mungil berjalan ke arah ku, Ia bertanya apakah dalam hatiku ada ketulusan dan cinta kasih, ku katakan bahwa dalam hati ini ada cinta kasih laksana tujuh kuntum padma yang mekar. Aku berharap supaya padma dalam hati tiap insan mekar, aku berharap supaya di seluruh dunia ada cinta kasih, aku berharap bunga segar kedamaian mekar di dunia, aku berharap tiada lagi duka nestapa. Om A Hum. Biezha. Gulu Beima. Xidi Hum. Om A Hum. Biezha. Gulu Beima. Xidi Hum. Om A Hum. Biezha. Gulu Beima. Xidi Hum. Om A Hum. Biezha. Gulu Beima. Xidi Hum.” ) Napasnya tidak kuat, menyanyikannya dengan buruk, mohon maaf. Saya nyanyikan lagi sebuah lagu : “Om. Mani. Beimi. Hum” – ‘Kampung Halaman’ : “Kampung halamanku di Shigatse, di sana ada sebuah sungai yang indah, ibu mengatakan bukit itu penuh dengan sapi dan kambing, semua berkat berkah dari Bodhisattva. Langit yang biru dan awan-awan, gelombang air sungai sungguh jernih, elang mengepakkan sayap terbang melintas, meninggalkan lagu yang menyentuh kalbu. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Kampung halamanku di Shigatse, di sana ada sebuah sungai yang indah, ibu mengatakan bukit itu penuh dengan sapi dan kambing, semua berkat berkah dari Bodhisattva. Langit yang biru dan awan-awan, gelombang air sungai sungguh jernih, elang mengepakkan sayap terbang melintas, meninggalkan lagu yang menyentuh kalbu. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum. Om. Mani Mani Beimi. Hum.” Dia mengharapkan supaya tujuh kuntum padma mekar di dalam hati tiap insan, berharap supaya setiap insan punya cinta kasih, dalam hati tiap insan di dunia ada cinta kasih, berharap kuntum bunga kedamaian mekar di dunia, dia berharap supaya tiap insan tiada duka nestapa. Itu sangat baik, itu adalah kebajikan dan kasih sayang dari Shakyamuni Buddha, kebajikan dan kasih sayang dari Maitreya Bodhisattva, semua sama. Pemohon utama hari ini memiliki berkah, semua berjodoh dengan Maitreya Bodhisattva, kelak pasti mencapai Kebuddhaan dalam Tiga Pasmuan Nagapuspa, Anda pasti dapat berjumpa dengan Maitreya Bodhisattva.

undefined


Hari ini melanjutkan pengulasan Lamdre, di sini membahas mulai memasuki pembabaran Lamdre, demikian bunyi gatha : “Tempat bersandar bagi hati adalah Catur Mandala tubuh diri sendiri, dijelaskan bahwa sama sekali tiada berbeda, Caturkaya, dan empat jenis Acarya, memberikan empat jenis abhiseka dan mengajarkan marga serta darsana, terdapat empat tingkat asas dan praktik, serta Caturphala.” Dahulu, kita telah mengulas Risalah Agung Tahapan Jalan Tantra dari Arya Tsongkhapa, ada empat topik utamanya, sesuai dengan urutan, entah apakah kalian para Acarya masih mengingatnya ? Empat hal utama dalam Risalah Agung Tahapan Jalan Tantra, siapa yang masih ingat ? Acarya siapa yang masih ingat ? Acarya Lianyue ?

◎ Kriyatantra, Caryatantra, Yogatantra, dan Anuttaratantra, empat macam, ini berhubungan dengan yang dibahas dalam Kagyudpa, yang pertama adalah Ekagrayoga, yang kedua adalah Nisprapancayoga, yang ketiga adalah Samarasayoga, dan yang keempat adalah Abhavanayoga, semua saling berhubungan.

Mengenai Kriyatantra, Caryatantra, Yogatantra, dan Anuttaratantra, semua tertulis dengan sangat jelas dalam Risalah Agung Tahapan Jalan Tantra. Di sini dikatakan “Tempat bersandar bagi hati”, sesungguhnya hati Anda bersandar pada apa ? Bersandar pada Catur Mandala pada tubuh Anda sendiri. Empat mandala ini adalah empat bagian, yaitu Kriyatantra, Caryatantra, Yogatantra, Anuttaratantra, empat jenis mandala, dalam tubuh Anda bisa muncul empat jenis mandala, Kriyatantra, Caryatantra, Yogatantra, dan Anuttaratantra, sedangkan dalam Anuttaratantra hampir tiada mandala. Bagaimana cara mendirikan mandala Kriyatantra ? Dalam Risalah Agung Tahapan Jalan Tantra dikatakan : “Mandala Caryatantra lebih sederhana daripada Mandala Kriyatantra.”, sedangkan Yogatantra berarti mandala tubuh Anda, tubuh Anda telah manunggal dengan mandala, disebut sebagai Yogatantra, Samarasa ; Anuttaratantra adalah Mandala Angkasa, sutra yang terakhir diterima oleh Mahabhiksu Xuanzang, Buku Langit Tanpa Aksara adalah angkasa, dalam Tantra disebut sebagai Mandala Angkasa, Anuttaratantra. “Tempat bersandar bagi hati adalah Catur Mandala tubuh diri sendiri.”, yaitu Kriyatantra, Caryatantra, Yogatantra, dan Anuttaratantra.

“Dijelaskan bahwa sama sekali tiada berbeda, Caturkaya, dan empat jenis Acarya.” Dalam penjelasannya sama sekali tiada berbeda, apa itu ‘Caturkaya’ ? Kita sering membahas Trikaya, yaitu Dharmakaya, Sambhogakaya, dan Nirmanakaya, tubuh apakah itu Dharmakaya ? Angkasa ; Tubuh apakah itu Sambhogakaya ? Yang muncul penuh keagungan di Negeri Buddha, yaitu Buddha Sambhogakaya. Buddha Dharmakaya adalah angkasa, Buddha Sambhogakaya berpakaian separuh, sedangkan Buddha Nirmanakaya adalah kita sendiri. Di musim dingin masih mengenakan syal, sungguh tak disangka, hari ini sangat panas, syal ini sudah melingkar di leher, tubuh hampir berkeringat, ini mengenai Trikaya. Namun sesungguhnya Trikaya ini juga merepresentasikan kebijaksanaan, sesungguhnya adalah empat jenis kebijaksanaan. Empat kebijaksanaan yang mana ? Pratyaveksanajnana, Samatajnana, Adarsanajnana, sedangkan Dharmadhatusvabhavajnana adalah jenis yang kelima, masih ada satu lagi, Krtyanusthanajnana, keempat jenis kebijaksanaan ini sama dengan empat jenis tubuh. Kita juga membahas, Dharmakaya, Sambhogakaya, Nirmanakaya, dan Nisyandakaya, apabila ditambah lagi dengan satu jenis tubuh : Tubuh Penikmatan, menjadi lima jenis tubuh, di sini dibahas Caturkaya.

◎ Empat jenis Acarya, empat jenis Guru, Acarya dibagi menjadi empat jenis. Acarya dari Kriyatantra adalah Acarya yang paling mendasar, Acarya dari Caryatantra, Acarya dari Yogatantra, dan Acarya dari Anuttaratantra, Acarya yang tertinggi mencakupi keempat tantra tersebut, dia menguasai semua, yaitu Acarya Vidyadhara yang tertinggi.

Sesungguhnya Acarya memang terbagi menjadi empat jenis, Acarya tingkat pertama memahami bagaimana menata mandala, bisa mendirikan mandala ; Pada permulaannya, mandala yang lebih rumit, seperti Vajradhatu dan Garbhadhatu, tiap mandala mesti ditata. Dengan adanya mandala baru bisa menerima abhiseka ! Tanpa mandala mana bisa menerima abhiseka ? Acarya Kriyatantra, Acarya Caryatantra, Acarya Yogatantra, dan Acarya Anuttaratantra, sedangkan yang menguasai semuanya adalah Mahavidyadhara Vajracarya, Acarya juga dibedakan tingkatannya. Di sini dijelaskan tiada perbedaan, kenapa tiada perbedaan ? Mahavidyadhara Vajracarya yang tertinggi, tidak membedakan antara Kriyatantra, Caryatantra, Yogatantra, dan Anuttaratantra, sebab dia menguasai keempatnya, bahkan telah melebur menjadi satu, jadi tiada perbedaan, karena dia yang tertinggi. “Dijelaskan bahwa sama sekali tiada berbeda, Caturkaya, dan empat jenis Acarya.”

“Memberikan empat jenis abhiseka dan mengajarkan marga serta darsana.”, empat abhiseka tersebut bertujuan supaya Anda dapat menyaksikan darsana. Yang pertama adalah Abhiseka Kalasa, kita tahu Abhiseka Kalasa, ini adalah Kalasa Abhiseka dalam Tantra, laksana seekor merak, ini adalah abhiseka pertama, Abhiseka Kalasa ; Abhiseka Internal adalah Bodhi Merah dan Bodhi Putih, melatih prana, nadi, dan bindu, ini adalah abhiseka tingkat kedua. Abhiseka untuk pelatihan prana, nadi, dan bindu adalah Bodhi Merah dan Bodhi Putih. Di Tibet, Abhiseka Kalasa bukan hanya air, masih ditambah dengan banyak obat-obatan tradisional, kemudian meminumkan air abhiseka kepada Anda, ini membutuhkan visualisasi.

Saya akan jelaskan apa itu empat abhiseka. Abhiseka Kalasa, ketika menyentuhkan kalasa ke atas kepala, Istadevata yang diundang oleh Acarya telah berada di dalam kalasa, pori-pori Istadevata terbuka, Susu Dharma Istadevata mengalir memasuki air, kemudian baru melakukan abhiseka, ini adalah Abhiseka Kalasa. Mahaguru sering mengangkat kalasa dan menyentuhkan ke atas kepala, abhiseka apa yang Anda inginkan ? Abhiseka Maitreya Bodhisattva, maka Maitreya Bodhisattva ada di dalam, kemudian pori-pori terbuka, Arus Dharma mengalir dari pori-pori Beliau memasuki air biasa, kemudian mengabhiseka Anda semua, ini disebut Abhiseka Kalasa.

◎ Apabila Anda belum berkontak yoga, berarti Anda bukan Acarya. Anda mesti berkontak yoga dengan Istadevata Anda ! Setelah Anda berkontak yoga, barulah Anda bisa mengundang Istadevata tersebut memasuki Kalasa Abhiseka, namun apabila Anda belum berkontak yoga, Anda tidak akan bisa melakukan pengundangan.

Mahaguru mengabhiseka kalian, apabila tidak bisa mengundang Istadevata, menjadi apakah abhiseka tersebut ? Membuka air ledeng, menyemprotkan air menggunakan selang yang digunakan untuk menyiram tanaman, sampai akhirnya semua selesai menerima abhiseka. Ketika seorang Acarya yang belum berkontak yoga mengabhiseka Anda, ibarat menyiram air ke atas kepala Anda belaka.

Apabila hati Acarya tersebut masih sangat kotor, ibarat air seni disiramkan ke atas kepala Anda, menyiramkan benda kotor ke atas kepala Anda. Hati yang tidak bersih, tidak sepenuh hati, berarti ibarat abhiseka air seni ! Bahkan tidak mempunyai kualifikasi untuk memberikan Abhiseka Kalasa yang mendasar sekalipun. Oleh karena itu, mengundang kehadiran Istadevata : “Maitreya Bodhisattva, mohon turun hadir ke dalam Kalasa Abhiseka ini.”, dari angkasa turun ke mandala, dari mandala masuk ke Kalasa Abhiseka, kemudian Acarya mengabhiseka Anda, dengan demikian barulah Anda memperoleh Abhiseka Kalasa yang sesungguhnya. Apabila belum berkontak yoga dengan Maitreya Bodhisattva, dan Anda mengabhiseka orang lain, sama seperti yang sering dikatakan oleh Setjen Pemerintah Provinsial Taiwan : “Menggambar harimau dan bunga anggrek.”, artinya ‘omong kosong’, bukan abhiseka yang sesungguhnya, abhiseka omong kosong, menipu harta orang. Saya mengundang Avalokitesvara Bodhisattva, yang teragung, Avalokitesvara Bodhisattva yang maitrikaruna. Bodhisattva telah hadir, memasuki Kalasa Abhiseka, apakah ini ? Demikian cepat berkontak yoga ? Benar, Avalokitesvara Bodhisattva ada di samping saya, begitu saya mengundang, Beliau langsung masuk, ini disebut Abhiseka Sejati, jika tidak, hanya abhiseka omong kosong belaka.

◎ Apabila Anda mengunjungi nenek hantu, dia menyatu dengan hantu, yang datang jika bukan hantu ini maka pasti hantu itu, abhiseka apa itu ? Abhiseka Hantu, sebab dia menyatu dengan hantu ! Kita berkontak yoga dengan Buddha, setelah berkontak yoga dengan Amitabha Buddha, berkontak yoga dengan Pancamahavajra, Adhinatha manakah yang tidak sanggup diundang ? Asalkan Anda telah berkontak yoga dengan Buddha, Bodhisattva, Pratyekabuddha, Arahat, telah berkontak yoga dengan Empat Tingkat Suciwan, Adhinatha mana yang tidak berkontak yoga ? Semua telah berkontak yoga. Ini hanya Abhiseka Awal, apabila belum berkontak yoga, walau di atas kepala Anda terdapat Pancabuddha, abhiseka yang diberikan juga ritual belaka. Anda melakukan sesuai tata ritual, telah mengetahui tata ritual, berarti Anda adalah Acarya tata ritual. Bahkan Abhiseka Kalasa pun Anda tidak sanggup.

Abhiseka Internal, abhiseka tingkat dua, menggunakan bunga putih dan bunga merah, bunga putih adalah Bodhi Putih, bunga merah adalah Bodhi Merah. Di zaman dahulu, abhiseka dilakukan dengan inti sari wanita dan pria, keduanya dicampur dan dimakan, ini adalah abhiseka kedua. Namun saat ini, mana ada abhiseka seperti itu ? Kita menggunakan bunga merah dan bunga putih, bunga merah mewakili Bodhi Merah, bunga putih mewakili Bodhi Putih. Abhiseka ini membutuhkan dua hal, yang satu adalah Istadevata, dan yang satu adalah Bhagavati, ini adalah abhiseka kedua. “Abhiseka Ketiga, tubuh Anda adalah mandala.”, mandala tubuh, mandala tubuh menggunakan sentuhan, Anda menyentuh Istadevata, menggunakan mopit untuk merepresentasikan menyentuh Istadevata, Istadevata mesti disemayamkan di tengah, kemudian Anda menyentuh, ini adalah abhiseka ketiga. “Abhiseka Keempat, mandala angkasa.”, dengan kata lain tidak dibatasi wujud lahiriah. Oleh karena itu abhiseka sangat penting.

“Memberikan empat jenis abhiseka dan mengajarkan marga serta darsana.” Apa itu marga ? Apa itu darsana ? Darsana berarti supaya Anda melihat, apakah Anda telah melihat mandala ? Melihat, mengabhiseka Anda, mengulas marga Abhiseka Pertama, marga Abhiseka Kedua, marga Abhiseka Ketiga, dan marga Abhiseka Keempat, marga Abhiseka Keempat berarti pencerahan, supaya Anda tercerahkan. Kagyudpa mengatakan : “Empat Abhiseka memperoleh Mahamudra.” Entah acarya terkutuk yang mana, mendadak dia melihat kaki Padmasambhava, dia mengatakan : “Saya beri kalian Abhiseka Mudra Kaki Besar.” Ini tidak benar, kita tahu, Dzogchen dari Nyingmapa, Mahamudra dari Kagyudpa, Lamdre dari Sakyapa, Yamantaka dari Gelugpa, tidak ada yang disebut dengan Abhiseka Mudra Kaki Besar. Kelak saya juga bisa menciptakan : Abhiseka Jari Tengah Mahaguru ; Abhiseka Jari Tengah tidak boleh. Abhiseka Ibu Jari untuk kalian, Abhiseka Dua Ibu Jari, Abhiseka Tiga Ibu Jari, Abhiseka Empat Ibu Jari, Abhiseka Lima Ibu Jari, karangan sendiri, itu artinya menggambar bunga anggrek dan harimau ( omong kosong ), semua palsu, jangan percaya, tidak boleh dibuat-buat sendiri ! “Memberikan empat jenis abhiseka dan mengajarkan marga serta darsana.”, menjelaskan maknanya, mengulas melalui darsana diri sendiri.

undefined

“Terdapat empat tingkat asas dan praktik, serta Caturphala.”, Caturphala ! Empat jenis pencapaian, yang terakhir adalah Kebuddhaan, berikutnya adalah Bodhisattva, kemudian Pratyekabuddha, dan kemudian Arahat, “Masing-masing ada empat tingkat.”, juga sama terdiri dari empat tingkat. “Terdapat empat tingkat asas dan praktik, serta Caturphala.”, Caturphala yang disebutkan di sini, berarti Anda telah berkontak yoga, merupakan sebuah pencapaian. Yang kedua, Anda telah mencapai keberhasilan dalam latihan prana, nadi, dan bindu, ini juga pencapaian. Kemudian, prana, nadi, dan bindu Anda telah tembus, dapat memancarkan sinar, dalam tubuh Anda ada Sarva Mandala, merupakan pencapaian yang ketiga ; Pencapaian yang keempat, Anda telah sama dengan angkasa, berkontak yoga dengan angkasa, ini adalah pencapaian keempat. Kontak yoga dengan Istadevata merupakan pencapaian pertama, kemudian keberhasilan dalam latihan prana, nadi, dan bindu, merupakan pencapaian kedua ; Pencapaian ketiga, Anda telah memiliki Mandala Tubuh, telah samarasa, cakra ajna adalah Vairocana Buddha, cakra visuddha adalah Amitabha Buddha, cakra anahata adalah Aksobhya Buddha, cakra manipura adalah Ratnasambhava Buddha, cakra svadhisthana adalah Amoghasiddhi Buddha, para Buddha telah menetap dalam tubuh Anda, Anda sama dengan Buddha.

◎ Di sekujur tubuh Anda terdapat para Bodhisattva, Pratyekabuddha, Arahat, ini adalah Samarasayoga, disebut sebagai Mandala Tubuh, ini tergolong sebagai Pencapaian Ketiga ; Pencapaian Keempat, tubuh Anda telah serupa angkasa, telah manunggal dengan seantero alam semesta atas dan bawah, ini adalah Pencapaian Keempat.

Demikian pengulasan saya, Anda semua telah jelas, “Memberikan empat jenis abhiseka dan mengajarkan marga serta darsana. Terdapat empat tingkat asas dan praktik, serta Caturphala.”, tanpa pengulasan dari saya, ketika kalian membacanya, tidak akan mengetahui maknanya. Hari ini telah diulas, kalian telah memahaminya, inilah makna dalam gatha ini.

Semua tahu, segala sesuatu mesti sepadan, mesti saling padan, Caturphala, Catur Abhiseka, Empat Tingkat, Empat Jenis Acarya, Caturkaya, Catur Mandala, semua sepadan, semua harus sesuai, sepadan dengan sangat baik, tidak boleh tidak sesuai.

Lelucon yang pernah kita ceritakan, gajah menikah dengan semut, telah sangat lama semut terus memanjat, sampai akhirnya sudah hampir berciuman dengan gajah, mendadak Si Gajah menghembuskan napas, si semut langsung lenyap. Si Gajah sangat marah ! “Untuk berciuman denganmu saja mesti menunggu beberapa bulan barulah kamu bisa memanjat sampai di sini, tapi ketika kita berciuman, kamu langsung menghilang, sekali hembusan napas saja kamu langsung hilang !” Suatu hari Si Semut memanjat sampai telinga Si Gajah, kemudian mengatakan sesuatu kepadanya, Si Gajah pun pingsan, karena Si Semut mengatakan : “Aku telah hamil.” Gajah pun pingsan. Akhirnya, Si Gajah menikah dengan Si Semut, Si Semut sangat marah, dia menjulurkan satu kaki di luar pintu sarang semut, orang menanyainya : “Apa yang kamu lakukan ?” Si Semut menjawab : “Kalau Si Gajah lewat kemari, aku ingin menjegal dia.” Masih ada ? Si Gajah sedang berenang di kolam, di tepi kolam Si Semut berteriak : “Suamiku, cepat kemari !” Si Gajah pun naik ke tepi, kemudian Si Semut mengatakan : “Kamu boleh kembali berenang !” Si Gajah kembali berenang dan bertanya kepada Si Semut : “Sebenarnya untuk apa kamu memanggil saya naik ?” Si Semut menjawab : “Aku ingin periksa apakah kamu diam-diam memakai celana renangku.” Ini tidak sepadan ! Bagaimana mungkin gajah bisa menikah dengan semut ? Ini tidak sepadan.

◎ Dalam Tantra mengutamakan padanan, Acarya tingkat manakah Anda, abhiseka apa yang boleh Anda berikan kepada siapa, ketika tingkatan Anda belum sampai, mana boleh mengabhiseka orang lain ?

Apakah Anda telah berkontak yoga ? Yang pertama adalah Abhiseka Kalasa, apakah Anda telah berkontak yoga ? Yang kedua, Abhiseka Internal, merupakan abhiseka prana, nadi, dan bindu, apakah Anda telah mencapai keberhasilan dalam Sadhana Bindu ? Bindu dapat mengalir turun, dan kundalini naik, keduanya melebur dan membuka cakra anahata, ini adalah Sadhana Bindu. Apakah Anda telah mencapai keberhasilan dalam Sadhana Bindu ? Jika belum, Anda telah melakukan abhiseka tingkat dua untuk orang lain, itu artinya melanggar aturan, tidak sepadan. Abhiseka Ketiga, Anda telah memiliki abhiseka tubuh, dengan kata lain, tubuh, ucapan, dan pikiran adalah Buddha dan Bodhisattva, dalam tubuh Anda bersemayam Buddha, Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, Dakini, dan para Devata, kapan pun dan di mana pun, ucapan dan perilaku Anda samarasa, ucapan Anda adalah mantra, tubuh Anda adalah mandala, pikiran Anda adalah Buddha, kaki Anda berpijak pada Alam Suci Anda, Anda telah mencapai tingkatan tersebut, barulah Anda bisa berkontak yoga dengan seluruh angkasa, setelah Anda memiliki mandala tubuh, barulah Anda bisa memberikan Abhiseka Ketiga kepada orang lain, Abhiseka Anuttarayogatantra, atau Abhiseka Sparsa. Sampai yang tertinggi, Anda telah manunggal dengan angkasa, tingkat keempat. Hari ini mengulas dua gatha ini, mulai dari empat mandala sampai pada Caturkaya, sampai pada empat jenis Acarya, dan empat jenis abhiseka, supaya Anda tahu dan dapat mencapai Darsanamarga. Asas dan praktik pada akhirnya adalah empat jenis pencapaian dan empat tingkat. Om Mani Padme Hum.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。