2015-01-10 Corak Hati Tathagata Mahaguru Lu Membuktikan Mahadhara
Ceramah Sadhana Dzogchen ke-121 oleh DharmarajaLiansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Vajravahari / Dorje Palmo,Sabtu, 10 Januari 2015 di Taiwan Lei Tsang Temple
Kita sembah puja pada guru silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, Guru Sakya Dezhung, Gyalwa Karmapa ke-16, Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada yang terhormat Dorje Palmo Vajravahari, sembah puja pada seratus ribu Dakini.
Gurudhara, Thubten Ksiti Rinpoche, dan Acarya Lianning yang buru-buru balik dari Seattle, Amerika Serikat, dan banyak Acarya yang datang dari tempat yang sangat jauh, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, Ketua Vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, tamu agung yang hadir hari ini antara lain Nyonya Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs, Executive Yuan Sdri. Judy, Secretary-General Of The Taiwan Provincial Government Bpk. Zheng Pei-Fu dan istri Ibu Han Wu-Zhen, mantan Kepala Daerah Perwakilan Kabupaten Nantou Bpk. Chen Zhi-Qing dan istri Ibu Liu Shu-Hui, Akademisi Academy Of Sinica Prof. Hsi-Yi Chu dan istri Ibu Chen Wen-Wen, Direktur Operasi Plastik Zhongshan Medical University Hospital DR. Zheng Sen-Long, Parlemen Kota Kaohsiung Ibu Xu Hui-Yu, tim Profesor Doktor Zhen Fo Zong – profesor yang direkrut khusus Prof. Wang Jin-Xian, Prof. Wang Li, Prof. Hong Xin-Yi, Prof. Cai Guo-Yu, Prof. Mai Yin-Huang, Prof. Ye Shu-Wen, Prof. Lin Xiu-Ju, DR. You Jiang-Cheng, DR. Liang Chao-Fan, dr. Lin Jun-An, Penasihat Hukum TBF Pengacara Zhuo Zhong-San, Wakil Ketua Vihara Dabei Gongdelin, Dusun Mingjian, Kabupaten Nantou, Bhiksu Shi Rongyi, Perwakilan Legislator Bpk. Cai Qi-chang - Ibu Chen Hui-Mei, Perwakilan Anggota Parlemen Kota Tainan Cai Wang-Quan, Ketua Umum Lotus Light Charity Society Acarya Changren, Ketua Pengurus Lotus Light Charity Society kawasan Taiwan Bpk. Li Chun-Yang, GM. ChingYi Biotech Co. Ltd. Ibu Zhang Yu-Zhen, Ketua Komisaris Perusahaan Perabot Chipin Nona Huang Shu-Yi, Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue, Pembawa Acara Sdri. Pei-Jun, Produser Acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. XuYa-Qi, My Sister Ibu Sheng-Mei Lu, Guo-ying Lu and Her Husband.
Selamat siang semua! Apa kabar semua! (BahasaTaiwan) Selamat siang semua! Apa kabar semua! (Mandarin) Tadi malam saat makan bersama, ada 52 orang umat dari Kowloon, Hong Kong, mereka ada sebuah vihara bernama Vihara Ling Xian, mereka bersama-sama bersadhana di sana, tidak ada nama vihara, cetiya, dan kebaktian bersama kita di sana, selamat datang pada mereka! Mereka tergolong umat Zhen Fo Zong bawah tanah, namun, walaupun bawah tanah, namun, sangat kompak. Saya melihat cahaya di atas ubun-ubun kepala mereka, setiap orang sangat teguh menjapa mantra, sradha sangat kokoh, di atas kepala mereka ada cahaya. Maaf, hari ini ada berapa yang datang dari Hong Kong, apa kabar! Apa kabar semua! (Bahasa Kanton) juga ada yang datang dari Thailand, Sawadika! (Bahasa Thai: apa kabar) Korea, Kam-sam-ni-da! (Bahasa Korea: terimakasih) yang datang dari Amerika, Thank you for coming! Hola Amigo! (BahasaSpanyol: apa kabar) Indonesia dan Malaysia, Selamat siang and selamat petang! (Bahasa Indonesia) Jepang (Bahasa Jepang: apa kabar) yang datang dari Perancis, Merci! (Bahasa Perancis: terima kasih) Bonjour! (Bahasa Perancis: apa kabar) Apakah ada yang datang dari Jerman? Kita ada bhiksu lama yang datang dari Jerman, juga ada yang berasal dari Brazil, Liang Yong (Acarya Lianhe), (BahasaSpanyol: semoga Anda sehat) Apa kabar.
Hari ini mengadakan Homa Dorje Palmo, adinata yang satu ini boleh dikatakan adalah pemimpin Dakini, Dakini Buddha Dharmakaya adalah Bhagawati Pranjaparamita. Bagaimana menjapa mantra yang berada di akhir Sutra Hati? "Om. Jiē dì jiē dì. Bō luó jiē dì. Bō luó sēng jiē dì. Pútí sà póhē". Benar tidak? (Benar) Bhagawati yang satu ini adalah Bhagawati Dharmakaya, bernama Bhagawati Prajnaparamita. Sedangkan Dakini yang memperlihatkan Sambhogakaya, terutama adalah Dorje Palmo Vajravahari, Ia adalah pemimpin dari semua Dakini, Ia masih berada di atas Dakini Simhamukha Senge-Dongma. Hari ini mengadakan Homa-Nya, saya tadi saat di atas Dharmasana, mata dipejam sejenak, melihat Dorje Palmo memimpin seratus ribu Dakini, bersama-sama turun di Taiwan Cautun Lei Tsang Temple. Hari ini yang menjadi donatur utama berkarunia, abhiseka mereka kelak paling lengkap. Para Vajracarya seharusnya melatih prana, nadi, bindu, semua sampai abhiseka kedua harus melatih prana, melatih nadi, melatih bindu, semua butuh Dorje Palmo, karena Dorje Palmo Vajravahari adalah yidam melatih Samadhi Api Tummo, Ia adalah adinata Api Tummo, sama seperti bara api, bercahaya dan berkilauan di cakra pusar Anda. Melatih Samadhi Api Tummo, jika tanpa Vajravahari, mustahil berhasil. Selain itu, ketahuilah, di dalam Buddhisme Tibet secara keseluruhan, semua Rinpoche, semua adalah pria, tidak ada Rinpoche wanita, hanya ada satu, Beliau adalah inkarnasi dari Vajravahari. Beliau memiliki Vajravahari-Samdhi, sudah ditransmisikan kepada Acarya Liandian, silahkan berdiri! Bersediakah Anda memperagakan 27 jurus Vajravahari-Samdhi? Silahkan putar mantra hari Vajravahari. (Acarya Liandian memperagakan Vajravahari-Samdhi) Ini tergolong Vajravahari-Samdhi prana bergerak hingga ke seluruh tubuh, ke mana prana mengalir, di sana pun ada satu gerakan, metode 27 jurus Samdhi yang mengerahkan prana ke seluruh tubuh, dengan demikian dapat mengendurkan prana kita bahkan memenuhi seluruh badan, ini adalah Vajravahari-Samdhi Tantra Tibet. Wanita maupun pria ada metode Samdhi Vajravahari masing-masing. Gerakan yang tadi sempat dilakukan Acarya Liandian, prana bisa menuju ujung jari tangan, bisa menuju puncak otak, bisa menuju ujung kaki, ke ujung jari kaki, menuju seluruh bagian tubuh, agar prana dapat berjalan. Prana bisa lancar, penyakit seluruh badan pun dapat sirna, prana tidak lancar, sakit-sakitan, ini adalah prinsip yang sangat sederhana. Pipa air di rumah mampat, pasti akan bermasalah, jika prana dan nadi seluruh badan lancar, tubuh pun akan sehat. Oleh karena itu, di mana ada pegal, prana berjalan beberapa kali di sana, sakit pun akan sirna, ini adalah prinsip prana.
Dulu, belajar Taoisme pun mengerti mengubah "mengubah energi vital menjadi prana, mengubah prana menjadi kesadaran, mengubah kesadaran kembali ke kekosongan, mengubah kekosongan kembali kekebenaran". Yang namanya Metode Nei-dan dalam Taoisme, "mengubah energi vital menjadi prana, mengubah prana menjadi kesadaran, mengubah kesadaran kembali kekekosongan, mengubah kekosongan kembali ke kebenaran" kita pun menyatu dengan "kebenaran". Taoisme bicara tentang energi vital, prana, dan kesadaran, Tantra bicara tentang prana, nadi, bindu. Prana harus menembus nadi seluruh badan, justru menggunakan 27 jurus metode Samdhi Vajravahari. Apa arti dari Api Tummo? Yaitu di titik empat jari di bawah pusar adalah api, itulah Istana Sheng-Fa, suhu badan berasal dari sana. Di sana ada sebuah segitiga, di atas segitiga ada setengah aksara A (separuh kiri), berputar terbalik ditaruh di Istana Sheng-Fa, saat ini adalah sebatang api, begitulah api itu berasal. (Mahaguru membuat gerak isyarat) kita harus menvisualisasikannya menjadi Dorje Palmo, Vajravahari justru berada di atas Istana Sheng-Fa, ini adalah sebuah rumus. Ketika Anda selesai visualisasi, ia merah, panas, dan bersinar, dari sana, api tummo mulai dihasilkan, menyalakan api tummo mengandalkan Tu-Na kita, mengembuskan prana dan menarik napas, agar api menyala ke atas, ini adalah Sadhana Api Tummo. Ketika Api Tummo sampai ke atas kepala, menyentuh kening kita, ada istilah yang kita sebut cairan bulan Bodhicitta, ketika cairan bulan Bodhicitta turun, saat ini api tummo dan bindu melebur di cakra hati kita, kemudian cakra hati kita terbuka, kita pun bisa melihat Buddhata terang kita yang sebenarnya, ini adalah penekunan Tantra, disebut fungsi bakar-tetes. Namun, di dalam ketrampilan biasa kita sendiri, mesti didukung oleh Vajravahari-Samdhi, prana dan nadi seluruh tubuh kita baru akan lancar, bahkan tubuh kita tidak akan menderita penyakit yang sangat serius. Mahaguru sering kali melakukan Samdhi, kalian sebut Vajra-Samdhi, sebenarnya itu adalah Samdhi sepuluh aksara, tangan cakra, ditambah sedikit modifikasi, itu adalah metode Samdhi yang dilakukan pria. Yang dilakukan Acarya Liandian tadi adalah Metode Samdhi versi wanita, yang Mahaguru lakukan adalah versi pria. Saya biasanya juga pernah melakukan, semua orang juga pernah menyaksikan. Hari ini saya lakukan juga! Baik! (Mahaguru melakukanVajra-Samdhi). Yang dilakukan tadi juga Samdhi Api Tummo, versi wanita lebih lembut, versi pria lebih keras, agar prana seluruh tubuh bersirkulasi di tubuh, prana di seluruh tubuh bergerak, dengan demikian, tubuh baru akan sehat. Ada satu lagi, jika mau menyalakan api tummo, kita sedang bergerak itulah angin, kekokohan tubuh adalah tanah, tanah justru keras. Dalam proses pergerakan, api menyala dengan sendirinya, seluruh tubuh akan memanas, bahkan berkeringat, itulah api. Apa itu air? Ketika prana kita bersirkulasi di nadi tengah, naik turun, dengan sendirinya akan mengeluarkan semacam cairan, melebur dengan api, disebut "peleburan air dan api", sangat penting. Prinsip Tantra agak mirip dengan metode melatih Nei-dan, namun, caranya beda, yang satu ini sangat penting. Sebenarnya, semua ini adalah rumus yang sangat penting, kita harus melatih prana dengan sebaik-baiknya, baru dapat melancarkan nadi tengah, setelah dilancarkan, beroperasi, api tummo baru akan menyala. Sampai cairan bulan Bodhicitta di cakra kening, air dengan sendirinya akan turun, dengan adanya air ini, baru bisa awet muda, mengandalkan air di alam tubuh baru bisa awet muda, di dalam ilmu medis disebut mengandalkan hormon. Apa itu hormon? Yaitu bindu, mengandalkan bindu, baru dapat awet muda, baru ada vitalitas. Tanpa hormon, keremajaan pun hilang. Oleh karena itu, baik melatih diri atau apapun, dapat mempertahankan jiwa dan raga sangat muda, ini adalah satu titik berat. Kita memiliki tubuh yang sehat, secara batin, kita pun bisa naik tingkat dalam melatih diri, kita pun dapat memahami hati dan menyaksikan Buddhata. Saya sering mengatakan memahami hati dan menyaksikan Buddha, apa itu memahami hati? Anda telah sadar, di dunia ini Anda bukan orang awam lagi. Anda adalah orang yang tercerahkan, itulah memahami hati, kita telah sepenuhnya melihat dengan jelas segala sesuatu di dunia ini. Ada sebagian orang tidak melihat dengan jelas, ia kebingungan di sana? Di bingungkan oleh kekayaan, rupa, dan popularitas. Jika kita dapat melihat dengan jelas tidak untung dan tidak rugi, di dunia ini tidak mendapatkan apa-apa, juga tidak kehilangan apa-apa. Seseorang pulang setelah lulus belajar di tempat Patriak VI Huineng, orang lain bertanya padanya, "Apa yang Anda pelajari di tempat Patriak VI Huineng?" Ia menjawab, "Saya tidak belajar apapun". "Karena Anda tidak belajar apapun, kalau begitu, buat apa Anda pergi ke tempat Patriak VI Huineng?" Sadhaka ini menjawab, "Jika saya tidak pergi ke tempat Patriak VI Huineng, saya tidak tahu saya selamanya tidak mendapatkan apa-apa".
Di dunia ini, kekayaan, rupa, dan popularitas itu tidak untung dan tidak rugi, kita tidak akan mendapatkan apapun, juga tidak akan kehilangan apapun, semua tidak ada, tidak untung dan tidak rugi, Buddhata asal kita tetap ada. Setelah kita membuktikan Buddhata kita sendiri, baru dapat mencapai kebuddhaan. Oleh karena itu, kita harus lebih dulu sadar, setelah sadar, inilah disebut mencapai pencerahan, bukan pencerahan Koki Aji. Di sini ada sebuah lelucon, menceritakan bahwa setelah Koki Aji mengalami masalah, ia meminta petunjuk pada Master XX, ia bertanya, "Master, Master, bagaimana dengan masalah saya ini?" Master XX ambil sebuah keranjang, baru dianyam sampai setengah, diserahkan kepada Koki Aji, "Ambillah!" "Aduh! Mengapa memberikan saya keranjang, apa artinya?" Koki Aji bertanya, "Master, apa artinya ini?" Master XX menjawab, "Anda lanjut menganyam saja!" (kata menganyam juga bisa berarti mengarang).
Pencerahan menurut kalangan Agama Buddha adalah kita memahami kebenaran, hanya orang yang telah sadar baru disebut memahami! Jika kita belum sadar, masih mendambakan sesuatu, melekat pada sesuatu. Oleh karena itu, belajar Buddha justru harus mengerti lebih dulu mencapai pencerahan, kemudian mempraktekkannya. Kemudian mewujudkannya, jika kita mengerti, kita telah mencapai pencerahan, maka harus mempraktekkan dan mewujudkannya. Saat ini, kita pun menjadi seorang yang sangat tawar. Ada sebuah lagu berjudul apa? Hétáng ya hétáng nǐ màn man màn man chàng yuèguāng ya yuèguāng nǐ màn manmàn man tīng yō yú er ya yú er nǐ màn man màn man yóu yō dàndàn de dàndàn dedàndàn de yuèguāng…wǒ xiàng zhǐ yú er zài nǐ de hétáng zhǐ wèi hé nǐ shǒuhòu nàjiǎo bái yuèguāng yóuguòle sìjì héhuā yīrán xiāng děng nǐ wǎn zài shuǐzhōngyāng…(Hetang Yuese yang dibawakan oleh penyanyi duet terkenal “Phoenix Legend”) Yang tawar, segalanya tawar, sinar bulan yang tawar, setelah hati kita jelas, kita pun akan menjadi seorang yang sangat tawar. Hidup di dunia ini, seperti Mahaguru hidup di dunia ini, saya mengajarkan Anda semua untuk sadar, selebihnya, tidak ada lagi. Dikatakan saya melakukan sesuatu, saya tidak melakukan apapun, karena setelah dilakukan, kadang-kadang banyak yang bertolak belakang ada yang sangat bahagia, ada yang sangat sedih. Ada sebuah lelucon, ada seorang pria berkata pada sesama pria, "Saat saya muda, ada kisah cinta yang tak terlupakan, kemudian saya sedih sekali". Pria satu lagi bertanya, "Teman wanita Anda meninggalkan Anda?" Ia menjawab, "Kebalikannya, karena ia menikah dengan saya". Cinta mungkin akan berubah menjadi benci. Bukankah saya telah mengatakan pada Anda semua? Apapun bisa berubah. Anicca yang di sabdakan Sang Buddha, Anda anggap segala sesuatu itu sangat tawar, dunia ini tidak ada apa-apanya, anicca, karena anicca, yakni berubah-ubah. Oleh karena itu, akan menjadi sangat normal, tidak ada apa-apanya, tidak perlu di hiraukan. Begitu kita memahami kebenaran ini, tiga corak Dharma yang di sabdakan Sang Buddha, anicca, kita pahami, apapun anicca, semua sedang berubah, tidak ada satu pun yang tidak berubah, sangat tawar, segala sesuatu di dunia ini demikian, hanya ada satu yang tidak berubah, Buddhata asal kita itu tidak berubah. Kita harus memperlihatkan Buddhata kita, juga tidak perlu diperlihatkan, memang sudah ada di sana. Sebenarnya, juga bukan hasil pelatihan kita, karena memang di sana! Asalkan kita telah tersadarkan, kita pun memahami, ini baru disebut mencapai pencerahan, asalkan kita tersadarkan, kita pun mencapai pencerahan. Kita harus mengerti banyak kebenaran yang disabdakan Buddha, kita mengerti semua, kita tahu semua, namun, tidak mampu melakukan, tidak boleh tidak mampu melakukan. Karena mengerti kebenaran Buddha, kita justru mempraktekkannya.
Seperti kita jelas-jelas tahu bahwa wanita boleh melakukan 27 jurus metode samdhi Vajravahari, pria boleh melatih metode samdhi versi pria, sedangkan kita tidak pernah melatihnya. Ini boleh membantu peredaran prana pada tubuh kita. Kita harus belajar Tu-Na, kesehatan justru mengandalkan pernapasan kita, mengandalkan prana kita, kemudian mengandakan membuka seluruh nadi tubuh kita, nadi tengah dibuka, mengandalkan api tummo, menyalakan api tummo, mengandalkan bindu turun, memicu keluar seluruh bindu sekujur tubuh kita. Selanjutnya, kita memancarkan cahaya, bindu ada cahaya bindu, api tummo ada cahaya api tummo, cahaya api dan cahaya air, saling berbaur, ini adalah cara melatih diri. Demikian penjelasan versi Tantra, sama dengan prinsip metode Nei-dan Taoisme,, hanya saja metode nya berbeda, Tantra Tibet ada pelatihan prana, nadi, bindu. Namun, yang paling awal, kita tetap harus menekuni Sadhana Yidam, kita tentu harus kontak yoga dengan Vajravahari, Vajravahari di 4 jari di bawah pusar, berdiri di dalam istana Sheng-Fa berbentuk segitiga, agar api menyala membantu kita. Vajravahari bisa membantu kita menyalakan api tummo. Oleh karena itu, melatih hingga abhiseka kedua, lebih dulu melatih Anasrava, kemudian melatih prana membuka nadi tengah, kemudian melatih api tummo, melatih metode Bindu, Bindu turun, melatih membuka lima cakra, melatih melihat Buddha didalam diri sendiri, kemudian terang muncul, terang ini melebur ke dalam terang alam semesta, yakni pertemuan cahaya anak dan induk, inilah keberhasilan, didalam Taoisme, ada "melatih kesadaran kembali ke kekosongan" dari Taoisme, semua yidam, alam suci Buddha Bodhisattva adalah "kekosongan", kemudian "melatih kekosongan kembali ke kebenaran", yaitu mencapai kebuddhaan. Oleh karena itu, sebagian besar teori itu saling berhubungan. Sehingga, Sadhana Vajravahari itu sangat penting, setiap sadhaka melatih Sadhana Dalam, tentu harus kontak yoga dengan adinata ini, semua harus abhiseka, harus berjodoh baru boleh.
Saya baca satu paragraf Sadhana Dzogchen,"Padmasambhava menghendaki saya mengenakan jubah kuning, mengenakan topi kuning, ini ada sebab-musababnya. Pertama, Lama Tibet pada umumnya, mengenakan jubah Dharma berwarna merah marun, mengenakan warna merah gulungan emas itu lebih tinggi tingkatannya, posisi yang paling tinggi baru mengenakan jubah kuning, sehingga Padmasambhava menghendaki saya mengenakan jubah kuning, jubah kuning itu paling terhormat. Artinya saya langsung menerima kehormatan maha-tinggi yang diberikan Padmasambhava pada saya". Di sinilah sebabnya saya meminta Anda semua mengenakan jubah kuning, jubah utama saat itu adalah pakaian warna kuning. Hari ini kita mengenakan warna pakaian sesuai dengan yidam yang kita tekuni. Oleh karena itu, sekarang sudah beda. "Kedua, saya pernah menerima abhiseka Sekte Kuning, yakni Thubten Lama dari Istana Yonghe mentransmisikan sadhana kepada Guru Thubten Dhargye, Guru Thubten Dhargye mentransmisikan sadhana kepada Guru Thubten Kimo, saya pribadi adalah Guru Thubten Kimo, "Thubten Kimo" adalah nama wisudi saya dalam Sekte Kuning. Sehingga, saya lebih memenuhi kriteria mengenakan topi kuning, mengenakan jubah kuning, apalagi saya sangat mendalami karya inkarnasi Padmasambhava, Atisa "Sastra Jalan Agung", walaupun saya melatih Kye-rim dan Dzog-rim dari 5 Mahavajra, namun, juga telah menekuni tingkatan 9 yana, mendapatkan Vajragarbhayana yang paling terang, ini adalah sadhana nomor satu di Tibet, yaitu Sadhana Dzogchen dari Buddhatayana, prajnayana". Termasuk Buddhata dan kebijaksanaan, kebijaksanaan adalah pranjaparamita. Pendirian keempat sekte Tantra Tibet "Merah, Kuning, Putih, Kombinasi", masing-masing mempunyai kelebihan, namun, keempat sekte ini, tak lain tak bukan adalah upaya-kausalya, boleh dikatakan terbebaskan dari bentuk apapun. Saya mengira "menyaksikan hasil pembinaan diri" itu tidak hampir sama dan tidak beda jauh, jika melatih diri sampai final, tidak ada perbedaan 4 ajaran lagi, bahkan Buddhadharma pun tidak ada". Semua orang akan mengira sangat aneh, mengapa bahkan Buddhadharma pun tidak ada? Saya tanyakan pada Anda semua satu pertanyaan, jika Anda sendirian naik pesawat ulang-alik terbang kebulan, di bulan tidak ada satu orang pun. Apakah di bulan ada Buddhadharma? Ada orang menjawab tidak ada, tidak ada Buddhadharma. Apakah matahari ada Buddhadharma? Jika bulan tidak ada Buddhadharma, kalau begitu, apakah matahari ada Buddhadharma? Sebenarnya, di dunia manusia baru boleh melatih diri. Kita tahu, dunia manusia ada Buddhadharma, namun, Buddhadharma juga alat, jika kita telah berhasil, bahkan Buddhadharma juga tidak perlu, 4 ajaran juga tidak ada.
Saya akhir-akhir menulis sebuah artikel, menceritakan tentang kita semua sedang bermain rumah-rumahan, "rumah-rumahan" itu tadinya memang permainan anak-anak. Sebenarnya orang dewasa juga sedang bermain rumah-rumahan. Sama saja, Zhen Fo Zong sedang bermain rumah-rumahan Zhen Fo Zong, Sheng-Yen Lu telah menulis 246 seri buku, kemarin lusa telah rampung, menulis buku juga bermain rumah-rumahan. Hari ini saya memiliki 5 juta siswa juga sedang bermain rumah-rumahan, semua adalah palsu, tidak ada satu pun yang asli, menulis buku juga palsu, transmisi sadhana juga palsu, 5 juta siswa juga palsu, Zhen Fo Zong juga palsu. Apa yang dinamakan asli? Kita melihat, menyaksikan Buddhata barulah disebut asli, selebihnya adalah palsu. Tidak ada yang asli, ajaran apapun itu palsu. Serius dikatakan, di dunia ini, tidak ada yang namanya lurus, semua adalah sesat, yang namanya agama, semua adalah ajaran sesat. Jangan kira diri sendiri adalah ajaran lurus, Zhen Fo Zong adalah ajaran sesat, ketahuilah, semua adalah sesat, tidak ada satu pun yang lurus. Apa itu lurus? Ketika kita telah mencapai kebuddhaan, barulah lurus, segalanya adalah palsu. Buddha mengucapkan satu kalimat, apa yang disebut besar, maha? Yang menyatu dengan Dao adalah maha, setelah kita mencapai Dao, kita paling besar. Tanpa mencapai Dao, semua adalah palsu, tanpa mencapai Dao adalah sesat. Mana ada yang lurus? Yang lurus itu bohong. Hari ini Zhen Fo Zong juga palsu, 5 juta siswa juga palsu, Sheng-Yen Lu juga sedang bermain rumah-rumahan, menulis buku, semua adalah palsu. Hanya ada satu, kita telah tersadarkan disebut mencapai pencerahan, kita menyatu dengan Buddha, itulah sejati, itulah lurus. Selain itu, semua adalah sesat. Benar tidak? Namun, yang tadi saya katakan, semua adalah benar. Ada seekor sapi jantan berkata pada sapi betina dengan paniknya, "Cepat kabur! Presenter televisi terkenal telah datang!" Sapi betina berkata, "Presenter terkenal datang ya datang, mengapa harus kabur?" Sapi jantan berkata, "Presenter terkenal paling ahli dalam meniup sapi (ungkapan: membual), kamu masih tidak kabur?" Sapi betina yang lari terbirit-birit berkata pada sapi jantan, "Mengapa kamu ikut kabur?" Sapi jantan, "Aduh!, kamu tidak tahu, presenter terkenal ini tidak hanya meniup sapi (membual), bahkan bisa menarik telur (ungkapan: menakut-nakuti)!" Presenter televisi terkenal! Ada berapa persen keaslian di dalamnya? Sebenarnya kebanyakan itu palsu. Anda kira Anda telah menikah, hari baik Anda telah datang, mengapa harus memilih hari baik? Karena sejak itu tidak ada hari baik lagi.
Mari cerita sebuah lelucon, ada seorang nona yang sangat manja mau menikah, calon menantu pria mengunjungi calon mertua, ayah si nona sangat tidak tega memandang calon menantu, mengatakan, "Setelah menikah, kamu tentu harus...." calon menantu langsung melanjutkan, "Saya tahu,setelah menikah saya tentu akan menjaganya dengan baik!" Alhasil, ayah mempelai wanita menggeleng-geleng, berkata, "Maksud saya, setelah menikah...tentu harus jaga diri baik-baik!" Menakutkannya, itulah sebabnya bhiksu memutuskan menempuh kehidupan bhiksu.
"Padmasambhava, muncul di dalam samadhi saya (menyebut gatha pujian). Sedari awal mencapai keberhasilan mendalam adalah Liansheng. Jubah kuning dan topi kuning dihormati manusia dan dewa. Corak hati Tathagata membuktikan Mahadhara. Merintis aliran dan transmisi Sadhana dihormati oleh para insan". Di sini ada satu kalimat "sedari awal mencapai keberhasilan mendalam", sebenarnya saya telah lama sekali mencapai pencerahan, namun, pencerahan tidak boleh diutarakan, karena hanya ada satu yang mutlak, tidak ada "dua", dengan kata lain "satu", "satu" adalah mutlak, di dunia ini, benda apa yang mutlak, itulah asal mula pencerahan, mutlak itu tidak relatif. Baik, jahat, masih ada dua sisi, bukan mutlak. Oleh karena itu, jangan melihat non duniawi dengan Dharma duniawi. Dharma duniawi adalah Dharma 4 kebenaran, Dharma non duniawi itu tergolong Dharma Nitartha, sedangkan Nitartha baru tergolong lurus. Yang namanya segala Dharma duniawi adalah kemudahan, sesat, pintu samping, jalan kiri, bukan lurus. Oleh karena itu, keberhasilan yang disebut di sini adalah "Liansheng", titisan teratai, bersih sepenuhnya, bersih juga Buddha yang bersih, salah satu julukan Buddha, juga salah satu julukan dewa.
Untuk bersih sudah sangat sulit, kalau begitu,kita mau mencapai kondisi bersih absolut, tidak hanya secara perilaku, namun secara perbuatan, ucapan, dan pikiran kita dengan kondisi bersih mendekati ajaran Tantra, perbuatan bersih, ucapan bersih, pikiran bersih mendorong kita mendalami ajaran Tantra dengan menjapa mantra melambangkan kebersihan ucapan dengan sentuhan tubuh dan mudra melambangkan kebersihan perbuatan dengan pikiran dan visualisasi melambangkan kebersihan pikiran, kontak yoga dengan yidam lewat 3 jenis kebersihan. Jika tidak ada 3 jenis kebersihan ini, tidak dapat kontak yoga dengan yidam. Karena yidam itu sendiri adalah bersih. Ini adalah sebuah logo di dalam Dharma yang sangat dalam dan menakjubkan. Namun, pencerahan bukan ini, karena ada kondisi bersih, maka ada kondisi kotor, berarti dua sisi. Apa itu pencerahan? Justru kita diminta untuk mencerahi, benar-benar telah mencerahi pencerahan, sesungguhnya kita telah memperoleh juga sama halnya dengan tidak memperoleh, pencerahan sama halnya dengan tidak mencapai pencerahan. Kita mesti mempraktekkan pencerahan ini, mempraktekkannya. Kalimat terakhir yang tercantum di dalam Sutra Vajra, "Yang namanya Arahat itu bukan Arahat, karena bukan Arahat, baru disebut Arahat". Yang namanya Sheng-Yen Lu bukan Sheng-Yen Lu, karena bukan Sheng-Yen Lu, barulah Sheng-Yen Lu. Kita sering mengucapkan kalimat ini, ini ada alasan yang bisa dijelaskan, saya secara sederhana menjelaskan satu kalimat, yang namanya Sheng-Yen Lu sama sekali bukan Sheng-Yen Lu, karena tidak ada satu benda pun bisa dijadikan lambang Sheng-Yen Lu. Apakah kepala itu Sheng-Yen Lu? Bukan. Tangan itu Sheng-Yen Lu? Bukan. Kaki juga bukan Sheng-Yen Lu. Tubuh juga bukan Sheng-Yen Lu. Jantung, hati, limpa, paru-paru, ginjal, organ mana pun bukan Sheng-Yen Lu. Sheng-Yen Lu itu apa? Pinda-graha, kombinasi, setelah terurai, apapun tidak ada lagi. Inilah penjelasan untuk "yang namanya Sheng-Yen Lu itu bukan Sheng-Yen Lu", karena ketika kita tahu apa bahwa apapun tidak dapat mewakili Sheng-Yen Lu, maka itulah Sheng-Yen Lu yang sebenarnya. Inilah penjelasan untuk kalimat ini, saya jelaskan pada Anda. Di dalam Sutra Vajra, sering keluar kalimat demikian, sangat jelas! Segala sesuatu di dunia ini adalah pinda-graha, semua tidak ada, tidak ada jati diri, namun, tidak ada jati diri sudah mendekati pencerahan. Masuk lagi itu apa, Mahaguru sedari awal telah mengerti, "sedari awal mencapai keberhasilan mendalam adalah Liansheng". "Jubah kuning topi kuning dihormati manusia dan dewa, corak hati Tathagata membuktikan Mahadhara", tubuh saya ada cahaya, Anda dapat menyaksikan cahaya pada tubuh saya, saya dapat menyaksikan cahaya Buddha, saya dapat menyaksikan Vajravahari muncul diangkasa, saya dapat menyaksikan seratus ribu sosok Dakini muncul di tengah angkasa, dapat menyaksikan. Ketika kita dapat menyaksikan cahaya Anda sendiri, "corak hati Tathagata membuktikan Mahadhara", maka Anda adalah "Vajracarya Mahadhara". Kalimat terakhir, "Merintis aliran dan transmisi Sadhana dihormati oleh para insan", merintis aliran dan transmisi Sadhana adalah permainan, dihormati oleh para insan juga permainan, titik berat ada pada kalimat ketiga, "membuktikan Mahadhara", memutuskan mencapai kebuddhaan. Anda sudah hampir pergi, begitu Buddhata muncul, itu sudah cukup, maka mencapai kebuddhaan. Anda tidak pergi, namun, Buddhata juga muncul, berarti Anda adalah Buddha sekarang, yaitu Buddha. Itu sebabnya, kita semua harus mengerti dengan jelas prinsip ini. Saya jelaskan lebih dalam.
Semua orang lebih mengerti prinsip duniawi,prinsip duniawi bisa menggunakan banyak ilustrasi, lihat saja dunia manusia! Apa itu dunia manusia, "Saat miskin, pelihara babi, saat kaya, pelihara anjing. Saat miskin, di rumah makan sayur liar, saat kaya, di restoran makan sayur liar. Saat miskin, bersepeda di jalanan, saat kaya, bersepeda di ruang tamu. Saat miskin, ingin menikah, saat kaya, ingin bercerai. Saat miskin, istri merangkap sekretaris, saat kaya, sekretaris merangkap istri. Saat miskin, pura-pura kaya, saat kaya, pura-pura miskin. Manusia! Tidak ada yang bicara jujur, mengatakan saham adalah racun, semua sedang main, mengatakan uang adalah dosa, semua sedang meraup, mengatakan wanita adalah bencana, semua menginginkannya, mengatakan posisi tinggi itu berbahaya, semua sedang mendaki, mengatakan rokok dan minuman keras merusak badan, tidak ada yang berpantang, mengatakan surga paling indah, tidak ada yang mau pergi! Pria ingin tinggi, wanita ingin kurus! Anjing pakai baju, manusia memperlihatkan daging di desa, pagi-pagi ayam memanggil manusia, di kota, malam-malam manusia memanggil ayam". Apakah ini? Semua adalah sesat, tidak ada yang bicara jujur. Hari ini hanya Mahaguru yang bicara jujur. Apa itu dunia manusia? "Tiga orang dokter yang berasal dari Taiwan, Jepang, Amerika berkumpul dalam seminar berkelas internasional, ketiganya mulai membanggakan kehebatan ilmu pengobatan negara masing-masing. Dokter Jepang berkata, sepuluh tahun yang lalu kami ada seorang pemuda mengalami kecelakaan lalu lintas, jari sudah putus terlindas, setelah dilarikan ke rumah sakit dan dioperasi, tahun ini ia memperoleh juara pertama dalam lomba piano berskala internasional. Dokter Amerika berkata, sepuluh tahun yang lalu kami ada seorang pemuda yang kakinya putus terlindas saat kecelakaan lalu lintas, setelah dilarikan ke rumah sakit dan dioperasi, terakhir saat ikut pertandingan olimpiade, ia adalah juara lari jarak pendek seratus meter". Wah! Semua sangat hebat, "Setelah dokter Taiwan dengar, di samping bicara dengan tenang, dua puluh tahun yang lalu, kami ada seorang pemuda geger otak saat mengalami kecelakaan lalu lintas, dilarikan ke rumah sakit, kami menanamkan otak seekor babi padanya, sekarang ia adalah presiden kami". Ini adalah dunia manusia, saya tidak mengatakan presiden yang mana, bisa dimaki sampai mati. Inilah fenomena di dunia manusia, semua sedang berbohong, semua adalah sesat. Hari ini saya katakan pada Anda semua, mengajari Anda untuk tersadarkan, kemudian melatih diri dengan sebaik-baiknya, menyaksikan Buddhata sendiri, itu barulah sejati.
Om Mani Padme Hum.