2015-05-10 Tujuan Bhavana Adalah Manunggal Dengan Bodhi


Ceramah Sadhana Dzogchen ke 138 oleh Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Api Homa Mahesvararaja Buddha, Minggu 10 Mei 2015 di Rainbow Temple, Seattle.


Marilah kita bersembah puja pada Para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada adinata homa hari ini : Mahesvararaja Buddha, sembah puja pada Triratna mandala.

Gurudara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, Ketua Vihara, para umat Se-dharma, dan umat Se-dharma yang menyaksikan melalui internet, tamu agung yang hadir hari ini antara lain : Istri dari Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs, Executive Yuan Dubes Daniel T.C. Liao : Sdri. Judy. Penasihat Hukum Zhen Fo Zong : Pengacara Zhou Hui-fang dan keluarga. dr. Zhuang Jun-yao dan ibunya, dr. Lin Shu-hua, dr. Gao Huan-xian dan dr. Huang Mei-juan. Penasihat Overseas Community Affairs Council, Republic of China (Taiwan) Sdri. Xie Ming-fang dan putra. Terima kasih atas kedatangan semua. Masih ada, Sdri. Teresa dan suaminya, juga Istri dari Bpk. Xue Sheng-hua Pimpinan Overseas Credit Guarantee Fund : Sdri. Xue Wang-shu-mei, ia adalah dewan urusan luar negeri, dulu menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan, kemudian menjadi istri dari pimpinan Overseas Credit Guarantee Fund. Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Taiwan ) Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ( Bahasa Kanton ) Wu-gai !Wu-gai-shai ! ( Bahasa Kanton : Terima kasih semuanya )

Hari ini kita melaksanakan api homa Mahesvararaja Buddha, meskipun dibandingkan dengan Para Buddha Bodhisattva yang lain Mahesvararaja Buddha lebih jarang diketahui oleh orang, namun kekuasaannya adalah yang paling besar, dengan kata lain asalkan Buddha ini menurunkan titah, semua pasti dapat tercapai. Asalkan Ia menolong Anda, pasti akan berhasil, Ia adalah adinata yang sangat istimewa. Buddha pernah mengatakan, "Raja segala raja adalah Dewa Raja Surga Keenam, Suciwan segala suciwan adalah Mahabodhi Buddha.", Raja segala raja adalah Raja yang teragung di antara semua raja, yaitu Raja Dewa Surga Keenam. Mahesvara Deva dan Dazizaitian sendiri memang sangat jarang yang memperhatikannya, keduanya adalah sama. Dalam Agama Hindu, Mahesvara Deva adalah Shiva, Ia tergolong sebagai Samhara Devata ( Dewa Pelebur ). Di India ada kuil yang diperuntukkan bagi Tri-murti, yang pertama adalah Brahma Dewa Pencipta, namun kuilnya sangat sedikit, yang kedua adalah kuil Dewa Pelindung atau Vishnu. Saya pernah bertanya pada orang India, mereka mengatakan bahwa pada umumnya kuil Dewa Pelindung lebih banyak daripada kuil Dewa Mahabrahma, kuilnya ada sekitar seribuan, seribu ini adalah perumpamaan. Sedangkan kuil Shiva lebih banyak kira-kira tiga hingga lima kali lipat dibandingkan dengan kuil Dewa Penciptadan kuil Dewa Pelindung, apabila diumpamakan kuil Dewa Pelindung ada seribu, maka kuil Dewa Pelebur paling tidak ada lima ribu. Di India kuil Dewa Pelebur adalah yang paling banyak, Shiva memiliki Lembu Nandi Putih sebagai vahana-Nya.

Mengapa harus ada Dewa Pelebur ? Sebab merupakan sebuah siklus, tanpa adanya peleburan maka tidak akan ada pembangunan. Setelah menciptakan, maka melindunginya, kemudian meleburnya, selanjutnya melakukan penciptaan ulang, ini adalah sebuah siklus. Oleh karena itu dasar ajaran dalam Agama Hindu sendiri adalah siklus penciptaan, pemeliharaan dan peleburan, Tri-murti ini adalah Devata yang paling diagungkan di antara semua devata yang lain. Kekuatan peleburan lebih besar daripada kekuatan penciptaan, coba Anda lihat, sebuah kota, seperti di Nepal, yang sedang melakukan pembangunan secara bertahap, namun untuk menghancurkannya hanya butuh beberapa menit, semua langsung lebur. Dewa apakah yang paling hebat ? Dewa Pelebur yang paling kuat, tidak boleh meremehkannya. Oleh karena itu tidak boleh meremehkan Mahesvara Deva, sebab tanpa Mahesvara Deva, manusia tidak akan dapat mencapai Kebuddhaan. Saya beri sebuah contoh sederhana, Sakyamuni Buddha di bawah Pohon Bodhi harus mampu mengalahkan Mahesvara Deva barulah dapat menjadi Buddha, tanpa Mahesvara Deva maka Sakyamuni Buddha tidak akan dapat menjadi Buddha. Satu contoh lagi, saat Yesus hendak memulai pembabaran ajaran menuntun para insan, dia harus menghadapi ujian dari Mahesvara Deva selama empat puluh hari digurun, setelah berhasil dalam ujian tersebut barulah Ia dapat menjadi juru selamat. Agama Kristen juga demikian, pasti ada Mahesvara Deva, Dharmabalanya hampir menyamai Buddha, sebab Ia sendiri merupakan manifestasi Buddha. Satu contoh sederhana lagi, Yehuwa adalah satu pribadi, satu devata, dari manakah satan ? Satan adalah salah satu dari para malaikat yang Ia ciptakan sendiri, yaitu Lucifer yang merupakan pimpinan malaikat, sudah merupakan yang tertinggi, angka yang merepresentasikan dia adalah angka enam, Tuhan adalah angka tujuh, hanya selisih satu saja. 

Apabila Anda mampu mencapai siddhi dalam sadhana adinata ini, maka semua hal lokiya ( duniawi ) dapat terpenuhi. Oleh karena itu bagi para pemohon utama hari ini , semua permohonan lokiya Anda dapat terpenuhi, lihatlah, Today is the first time for fire offering in Rainbow Villa, hari ini adalah api homa pertama di Rainbow Villa, namun pemohon utamanya hanya beberapa orang saja, sepertinya sekitar lima puluhan ! Benar tidak ? Yang saya katakan sangat tepat, saya merasa heran, hari ini adalah apihoma pertama, tapi umat di sini sangat dingin. Tahukah Anda, bagaimana di Taiwan ? Apalagi saat upacara agung, berapa jumlah pemohon utamanya ? Tiga ribu orang !  Dalam upacara agung Mahottara Heruka, ada tiga ribu orang pemohon utama ! Tidak hanya itu, bahkan lebih banyak. Demikian juga dalam Upacara Adharma Buddha di Taiwan Lei Tsang Temple, pemohon utamanya mencapai ribuan orang.


Dharmabala dari adinata ini, Mahesvara Deva, sangat berkekuatan, daya peleburannya juga sangat berkekuatan, manfaat pertolongannya pada para insan juga sangat berkekuatan, mampu menyapu bersih semua rintangan, seharusnya Anda justru menjadi pemohon utama untuk adinata ini, hari pertama, first time in Rainbow Villa, just small potato chips. Pemohon utamanya sangat sedikit, namun Mahesvararaja Buddha telah hadir dengan penuh sukacita, Ia memberkati semua pemohon utama supaya harapannya yang terbesar dapat tercapai, semua permohonan lokiya dapat tercapai. Para insan didunia ini sangat jarang yang memohon untuk terlahir di Buddha-ksetra, juga sangat jarang yang memohon realisasi alam yang tak berwujud, namun banyak sekali yang memohonkan perihal delapan dharma dunia. Berbagai permohonan seperti memohon harta, memohon keturunan, memohon panjang usia, kesehatan, kemenangan atas perkara, keberhasilan studi, kelulusan ujian, semua ada pada adinata ini. Setelah mengamati, saya hanya kenal dua orang pemohon utama hariini, sebenarnya mereka sangat jarang menjadi pemohon utama, tapi mereka sangat hebat, mereka mengerti perlunya menjadi pemohon utama bagi adinata ini, namunkalian yang seharusnya sudah biasa bersadhana malah tidak tahu apa-apa, para bhiksu/ni sendiri tidak mempunyai sambhara ( sumber daya ), apabila Anda ingin mendirikan sebuah vihara, maka Anda harus menjadi pemohon utama adinata ini, sebab di India, kuil Shiva ada lima ribu, ini hanya perumpamaan, bukan berarti benar-benar lima ribu, maksudnya adalah lebih banyak dibandingkan dengan kuil Vishnu dan kuil Mahabrahma, adinata ini sangat penting. 

Mudra-Nya seperti ini, hanya selisih sedikit dengan Mudra Sakyamuni Buddha ( Mahaguru memperagakan ). Saya ungkapkan, sesungguhnya semua adalah satu, oleh karena itu saya pernah mengatakan : "Buddha dan mara satu hakikat". Hanya orang yang Tercerahkan yang memahami Buddha dan mara satu hakikat, bagi yang belum Tercerahkan hanya akan mengetahui Buddha adalah Buddha dan mara adalah mara, meskipun Ia merintangi Anda, sesungguhnya Ia sendiri merupakan manifestasi Buddha, daya penghancurnya juga merupakan manifestasi Buddha sendiri. Dalam Agama Hindu ada filosofi alam, musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin, di musim semi semua bertumbuh, musim panas merupakan saat yang paling subur, di musim gugur mulai penghancuran, sedangkan di musim dingin semua telah hancur lebur sampai bersih, kemudian tiba musim semi lagi dan mulai permulaan yang baru, di musim panassubur kembali, musim gugur sifatnya keras, hingga akhirnya tiba di musim dingin, semua senyap. Musim gugur dan musim dingin adalah peleburan, musim semi dan musim panas adalah penciptaan dan perlindungan. Ini adalah kebenaran alam, ini adalah siklus alam. Oleh karena itu jangan mengira musim gugur dan musim dingin tidaklah baik, Anda harus bertahan di musim gugur dan musim dingin barulah musim semi akan tiba, demikianlah filosofi dalam Agama Hindu. 

Tadi telah mengajarkan Mudra Mahesvara Deva, mantra-Nya adalah : "Om. Mo-xi-shi-la-bo-ya. Bu-da. Suoha.", Om bermakna seantero semesta, Mo-xi adalah Mahesvara Deva, keberadaan Raja Dewa Surga Keenam, 'Shi-la-bo-ya' adalah Shiva, 'Bu-da' adalah Buddha, Suoha adalah paripurna. Shiva manifestasi Buddha, Vishnu manifestasi Buddha, Mahabrahma manifestasi Buddha, inilah dasarnya.

Mahesvara Deva ( Mahesvararaja Buddha ) juga mempunyai Mantra Pereda Bencana, yaitu mantra yang biasanya kita japa, saat terjadi bencana Anda japakan mantra ini, berarti Anda menjapa hati-Nya, menjapa mantra adalah menyentuh hati-Nya, sehingga Ia mengetahui Anda, menganugerahkan apa yang Anda butuhkan, Mahesvararaja Buddha memiliki kekuatan ini. Di aula luar adalah Mahesvara Deva, di aula dalam adalah Mahesvararaja Buddha, dimanakah istana yang paling agung ? Letaknya di Surga Mahesvara, Surga Keenam dikamadhatu. Banyak Buddha Bodhisattva yang pernah mengunjungi Surga Keenam, Istana Vajra Dharmadhatu ada di Surga Keenam. Oleh karena itu sungguh tak terungkapkan lagi. Pratimanya sama dengan pratima Bhaisajyaguru Tathagata, sama-sama berwarna biru, mengenakan jubah kasaya berwarna kuning, memiliki tiga puluh dua atribut keagungan, kedua tangan membentuk Mudra Memutar Dharmacakra, duduk di atas padmasana, Anda harus memvisualisasikannya serupa dengan Buddha, Ia tergolong membantu Anda dalam delapan dharma lokiya.

Yang ingin mendirikan vihara malah tidak mengetahui kehebatan adinata ini, semua tidak memohonnya. Siapa yang hendak mendirikan vihara ? Apakah menjadi pemohon utama ? Berapa orang yang menjadi pemohon utama, kelak kalian semua dapat mendirikan vihara. Bagi yang hendak mendirikan stupa perabuan juga dapat mencapai keberhasilan. Saya telah memperkenalkan Mahesvararaja Buddha dengan singkat, tadi telah membahas Istana Vajra Dharmadhatu, sesungguhnya sisi lain dari Mahesvararaja Buddha adalah Vairocana Buddha, Mahesvararaja Buddha sama dengan Vairocana Buddha, saat melakukan api homa Mahesvararaja Buddha, Vairocana Buddha juga hadir, Mahesvararaja Buddha juga hadir, oleh karena itu kedua sisi hadir untuk mengadhistana Anda semua.


Saya lanjutkan pengulasan Sadhana Dzogchen, Dharmasana yang diduduki oleh Sakyamuni Buddha disebut sebagai Simhasana, "Dipan tempat duduk Buddha disebut Simhasana, dikarenakan singa merupakan raja segala hewan buas, maka Buddha yang paling mulia di semesta bertahta di atas singa. Namun masih banyak Buddha Bodhisattva lain yang juga bertahta di atas singa, seperti Mahavairocana Tathagata, Manjusri Bodhisattva, Dharmadhatu Akasagarbha Bodhisattva, semuanya menggunakan singa yang perkasa sebagai Dharmasana, selain itu Ekaksaracakrabuddhausnisa menggunakan tujuh singa sebagai tahta. Dalam Sadhana Simhasana tantrayana, perlu menekan titik nadi di puncak kepala".

Saya beritahu Anda semua, ada satu hal yang sangat mengherankan, saat Mahaguru mengunjungi Taman Rusa di Sarnath, tempat dimana Sakyamuni Buddha memutar Dharmacakra untuk pertama kalinya, saat Beliau menuntun lima bhiksu, membabarkan Sravakayana di Taman Rusa. Di Taman Rusa terdapat Dharmasana Sakyamuni Buddha, yaitu Simhasana. Saat itu saya pergi mengunjunginya bersama dengan rombongan, biasanya di samping Simhasana ada penjaga yang mengawasi supaya tidak ada orang yang menduduki Simhasana, sebab itu adalah Dharmasana dari Sakyamuni Buddha. Yang saat itu ikut ke India silahkan angkat tangan, Acarya De-hui juga ada. Tiba di Taman Rusa, kami tidak tahu peraturannya, tidak tahu bahwa itu adalah Simhasana yang tidak diperbolehkan siapapun untuk mendudukinya, umat yang ikut mengatakan : "Mahaguru, duduklah di atas sana !" Mereka juga tidak tahu ada larangan duduk di situ, saya juga tidak tahu, akhirnya saya naik dan duduk di atas Dharmasana tersebut, padahal Tenzin Geshe yang saat itu pergi bersama kami tahu bahwa Simhasana tidak boleh diduduki, tapi saya naik untuk duduk, sangat tenang. Setelah saya duduk, barulah ada orang yang mengatakan : "Tidak boleh duduk di situ ! Bagaimana Mahaguru bisa naik ke sana ?" di bawah ada beberapa orang yang mengatakannya, sepertinya saya mendengar satu orang mengatakan : "Tidak apa, biarlah dia duduk." Maka para penjaga membiarkan saya duduk, benar demikian ? Saya bahkan duduk Berdharmadesana di sana. Saya merasa heran, mengapa para penjaga sangat baik kepada saya ? Mungkin karena hanya saya yang mempunyai kualifikasi untuk duduk ! Di antara semua Dharmasana, Simhasana adalah yang teragung.

Buddha pernah mengatakan,apa yang paling agung ? Yang paling agung adalah manunggal dengan Bodhi. Saat Anda manunggal dengan Bodhi, berarti Andalah yang teragung. Jangan mengatakan saat ini, namun saya sendiri mengetahui, kelak saya manunggal dengan Bodhi, oleh karena itu tidaklah remeh. Saya ceritakan sebuah lelucon, pada suatu ketika seorang tenor peringkat satu di dunia sedang berjalan-jalan dan berjumpa dengan tenor peringkat dua di seluruh dunia, sebagai orang Italia , Tenor Peringkat Satu membanggakan diri di hadapan Tenor Peringkat Dua dari Spanyol : "Minggu lalu saat saya menyanyi di sebuah gereja di Spanyol, di tengah-tengah menyanyi, para penonton mendadak berseru : 'Wah ! Mukjizat !" Tenor Peringkat Satu menoleh dan melihat patung Bunda Maria menteskan air mata. Tenor Peringkat Dua tertawa dan mengatakan, kebetulan saat saya konser di sebuah gereja di Italia, di tengah-tengah konser, mendadak para penonton berseru : "Ah ! Mukjizat !" Begitu menoleh, ternyata Yesus turun dari salib dan menjabat tangannya seraya memuji : "Sungguh indah, nyanyian Anda sangat merdu ! Lebih merdu daripada si gendut Italia yang minggu lalu telah membuat ibu saya menangis di Spanyol". Ini adalah perbandingan antara peringkat pertama dan peringkat kedua, antara manusia juga saling membandingkan, Dharmasana juga ada perbandingan, Simhasana adalah yang teragung, nomor satu. Buddha mengatakan, tidak perlu membandingkan, asalkan Anda menekuni bhavana hingga manunggal dengan Bodhi, maka Anda adalah nomor satu. Kondisi yang bagaimanakah pemanunggalan dengan Bodhi ? Terang akan batin sendiri, maka Anda Tercerahkan. Saat Anda telah merealisasikan Buddhata sendiri, telah menyaksikan Buddhata diri sendiri, terang akan batin dan menyaksikan Buddhata adalah manunggal dengan Bodhi. Inilah intinya, apa yang teragung ? Sebenarnya segala sesuatu adalah kecil adanya, semuanya setara, yang benar-benar nomor satu adalah manunggal dengan Bodhi, inilah yang teragung, inilah peringkat pertama. Menyebut peringkat pertama, ichiban, yang paling hebat, sugoi, sangat hebat, semuanya adalah peringkat pertama. 

Dalam Dharmadesana saya di Taiwan, masih adalagi satu poin, yaitu Abhiseka Panca-visaya, yaitu Abhiseka rupa, sabda (suara), gandha (wangi), rasa dan sparsah (sentuhan). Anda harus terbebas dari rupa, sabda, gandha, rasa dan sparsah, dengan demikian barulah Anda dapat merealisasikan keutamaan Anda. Saat Buddha berada di Taman Rusa, Ia pernah mengatakan kepada lima bhiksu : "Dukha, samudaya, nirodha, marga", yang paling akhir adalah marga, asalkan Anda manunggal dengan Bodhi, maka Anda dapatmemperoleh nomor satu. Namun bagaimanakah cara manunggal dengan Bodhi ? Terlebih dahulu Anda harus menyingkirkan panca-visaya : rupa, sabda, gandha, rasa dan sparsah, dengan demikian barulah Anda memperoleh nomor satu, tanpa adanya panca-visaya barulah termasuk nomor satu. Apabila masih ada panca-visaya, berarti Anda masih bertumimbal lahir dalam samsara, sebab hanya dengan menyingkirkan panca-visaya barulah Anda dapat melupakan semua, mengosongkan semua pikiran kacau, dengan demikian barulah dapat mencapai keberhasilan, barulah dapat menjadi nomor satu.

Sebuah lelucon, ada seorang pendeta baru yang sangat gugup saat hendak memberikan ceramah, maka dia bertanya pada seniornya : "Bagaimana supaya semua orang mentaati ucapan saya ?" Senior itu mengatakan : "Dulu saat saya baru menjadi pendeta, saya juga sangat gugup, tapi saya memikirkan sebuah cara, saat itu saya mengatakan : "Terkenang masa lalu, saatsaya tidur dalam dekapan seorang wanita . . " Saat semua orang merasa terkejut,saya melanjutkan : "Wanita itu adalah ibu saya". Setelah itu, semua pendengar menjadi sangat tersentuh". Maka, pendeta muda juga berceramah : "Teringat, dulu saat saya berbaring dalam pelukan seorang wanita". Seorang pendengarnya berpikir : "Mana boleh seorang pendeta mengucapkan kata-kata semacam itu ?" Pada mulanya pendeta itu hendak mengatakanm : "Wanita itu adalah ibu saya". Namun karena terlampau gugup, ia menjadi lupa, akhirnya ia mengatakan : "Wanita ituuuu . . . siapa dia . . .saya lupa !" Akhirnya yang diucapkan oleh pendeta muda itu berbeda dengan yang diucapkan oleh pendeta senior.

Biasanya saat Berdharmadesana, orang akan merasa yang diucapkan oleh Mahaguru sangat berkekuatan, ada power, patut diyakini, yang saya ucapkan adalah satya. Saat saya menerima wawancara di Taiwan, yang mewawancarai saya adalah Sdri. Zhou Ming-jing, dia bertanya : "Mahaguru, apa yang paling Anda sukai di dunia ini ?" Saya menjawab : "Di dunia ini, saya paling suka wanita cantik". Saat saya mengatakan wanita cantik, ada banyak pendengarnya, ribuan orang duduk mendengar, semuanya terdiam. Di bawah podium tangan Gurudara mengisyaratkan : "Bagian ini harus dipotong". Sebab wawancara itu akan disiarkan di televisi, bagaimana boleh Mahaguru mengatakan suka wanita cantik ? Namun, saya melanjutkan, wanita cantik bagaikan sekuntum bunga, bunga yang sangat indah, semua orang suka melihatnya, demikian pula dengan Mahaguru, bagaimana mungkin tidak suka ? Namun di malam hari saat saya tidur, dalam hati saya tiada bunga, bunga itu telah sirna. Oleh karena itu saat Anda melihat seorang wanita cantik, tentu saja akan timbul rasa suka, baik pria maupun wanita semuanya menyukai kecantikan. Tapi ! Berjalan melalui ratusan bunga, tiada satupun kelopak yang menempel di tubuh, setelah melihatnya jangan dimasukkan dalam hati, maka Anda tidak akan terpengaruh oleh wanita cantik, Anda masih mampu melanjutkan bhavana. Apabila setelah Anda melihatnya dan Anda terpengaruh, maka Anda tidak akan bisa menekuni bhavana, Anda menjadi orang awam. Apabila Anda ingin menjadi nomor satu, setelah melihatnya harus dilupakan. Namun rasa suka masih merupakan rasa suka, apakah Anda suka melihat sesuatu yang buruk ? Benar tidak ? Mahaguru juga pernah memberi satu contoh, tiap kali makan, yang terlihat adalah kepala botak,Anda bertanya, apakah lauknya enak ? Tentu saja tidak enak ! Apabila di sampingada wanita cantik, maka lauknya akan terasa sangat enak, ini adalah sebuah kesan yang berbeda ! Kondisinya berbeda, wanita cantik itu juga tidak dibawa pulang ! Seperti pendeta tadi, oleh karena itu saat berbicara harus mengandung kekuatan, sekalipun mengeluarkan ucapan yang mengejutkan, kemudian diberi penjelasan, setelah dijelaskan, yang mendengar memperoleh pemahaman, tertawa sejenak, Mahaguru juga demikian, setelah tertawa sejenak maka sudah berlalu. "Apa yang Anda sukai ?" , "Suka wanita cantik." , menyukai kecantikan tidak ada salahnya ! Saat itu yang mendengar berpikir : "Mana boleh seorang sadhaka mengucapkan hal itu ?" Gurudara di bawah podium mengisyaratkan : "Cut bagian ini". Saya mengatakan : "Tidak perlu di-'cut', saya akan jelaskan kepada Anda semua". Apakah wanita cantik dibawa pulang ? Wanita cantik juga tidak ditinggalkan dalam hati, setelah melihatnya maka membiarkannya berlalu, biar demikian saja ! Apa yang perlu dikhawatirkan ? Tetap saja peringkat pertama ! Oleh karena itu boleh duduk di atas Simhasana, sebab saya mampu mengangkat juga mampu meletakkan, harus mampu demikian, barulah nomor satu.


Akhir-akhir ini di televisi Taiwan diberitakan perihal teroris asmara, saat sepasang kekasih hendak berpisah sungguh sangat sukar, ini adalah sebuah pembelajaran. Teroris asmara adalah : "Aku mencintaimu tapi kamu tidak mencintaiku, aku tidak akan membiarkanmu mencintai orang lain, aku akan membunuhmu !" Ini adalah teroris asmara. Mahaguru adalah kekasih yang paling baik, mengapa ? Sebab saya tidak akan mencelakai pasangan, sekalipun ia pergi, "Baiklah, berpisah". Sederhana saja, satu patah kata mengakhirinya. "Anda mau datang ? Okay, welcome". Masih menyambutnya. Dalam hati saya tidak ada sedikitpun kebencian, tidak ada ! Mahaguru mampu mengangkat juga mampu meletakkannya, manusia nomor satu yang sejati. Selain itu, orang nomor satu yang sejati harus mampu melihat kesetaraan para insan. Semua insan adalah manusia, semua bersama, semua adalah bagian kehidupan, saya tidak mendiskriminasikan engkau, aku dan dia. Saat saya menyingkirkan orang lain, bukankah itu berarti menyingkirkan diri sendiri ? Oleh karena itu Pencerahan yang sejati adalah tidak mendiskriminasikan engkau, aku dan dia. Ada orang yangmenyimpan kebencian dalam hati, tapi bagaimana bisa membenci ? Sebab membenci orang lain berarti membenci diri sendiri, bagaimana mungkin bisa membenci orang lain ? Sebab orang lain adalah diri sendiri !


Ini adalah kalimat pertamadalam Buddhisme, sadhana tonglen (berempati) dapat membangkitkan Bodhicitta. Saat Anda membantu orang lain, saat Anda melihat orang miskin, Anda merenungkan, bagaimana seandainya Anda sendiri yang miskin dan sakit-sakitan ? Oleh karena itu saat Anda membantu orang lain, Anda membangkitkan Bodhicitta, berempati pada deritanya, bagaimana seandainya Anda sendiri sakit dan tidak punya biaya untuk pengobatan ? Dengan demikian Anda akan membangkitkan Bodhicitta untuk menolong orang lain.

Inilah sadhana yang diperoleh Arya Atisha saat memohon Dharma pada Dharmakirti di Jambi, Mahaguru Dharmakirti mengajarkannya salah satu metode membangkitkan Bodhicitta : 'Tonglen'. Apakah Anda mau dibunuh? Tentu saja tidak mau ! Jadi mana boleh Anda membunuh orang ? Berempati, maka Anda tidak boleh membunuh, tidak boleh mencelakai orang lain. Demikian pula dalam hal asmara, lakukan perenungan empati, mana boleh membenci orang lain, mana boleh mencelakai orang lain ? Para teoris asmara tidak menekuni Buddha Dharma. Ada kalanya kita harus merenungkan posisi orang lain, mengapa orang itu tidak menginginkan Anda, mengapa dia ingin berpisah dengan Anda ? Saat dia ingin berpisah dengan Anda, saat ia ingin bersama dengan orang lain, Anda justru harus mendoakan kebahagiaannya ! Sebab orang lain dapat memberinya kebahagiaan lebih banyak.


Ada sebuah lelucon mengenai Putri Abu (Cinderella ), konon setelah Putri Abu menjadi pengantin Sang Pangeran, ia merasa sangat gembira, Sang Pangeran dan Si Putri melewati hari-hari penuh kebahagiaan. Dulu setiap hari harus menimba air, mengumpulkan kayu bakar, menanak nasi, mencuci baju, bahkan seringkali tidak memperoleh makanan. Sekarang hanya dengan memerintah para dayang, maka ia akan memperoleh berbagai makanan lezat, setiap hari selain tiga kali perjamuan makan mewah, masih ada teh dan makanan kecil di sore hari, sungguh membuatnya makan penuh kegembiraan ! Belum sampai dua tahun ia masuk istana, Sang Pangeran sudah semakin dingin terhadapnya, sering terlihat dia menghela nafas menatap gadis-gadis cantik di luar istana. Putri Abu merasa heran,  hingga suatu hari ia mendapatkan sebuah ide, ia mengeluarkan sepatu kaca dan mengenakannya, 'Krak' sepatu kacapun pecah, Putri Abu segera memanggil Ibu Peri, Ibu Peri menggelengkan kepala : "Ahh . . . Saya lupa mengingatkan kamu, sepatu kacahanya sanggup menopang seratus kilo. Tapi kamu sudah terlampau gemuk". Pada mulanya dia masih tidak terlalu mempedulikan kegemukannya, tapi akhirnya dia makin tidak tahan, sebab Sang Pangeran berencana untuk mencari istri muda, dia bertekad untuk diet, maka dia pergi ke sebuah klinik pelangsingan tubuh. Pelayan di sana memberi petunjuk supaya dia masuk ke dalam sebuah sauna, Putri Abu masuk ke dalam sauna, dia menjumpai di dalam ada dua orang obasan ( wanita dewasa ) yang lebih gemuk dari dia, dia memperkenalkan diri : "Apa kabar, saya adalah Putri Abu. Siapa kalian ?" , "Saya adalah Putri Tidur." , "Saya adalah Putri Salju." Apakah manusia bisa mempunyai paras cantik yang abadi ? Mungkinkah ? Tidak mungkin. Oleh karena itu kecantikan hanya sesaat.

Apakah kecantikan yang abadi ? Ialah nomor satu, saat Anda manunggal dengan Bodhi itulah kecantikan yang abadi, Anda adalah Buddha yang bertahta di atas Simhasana, inilah satu-satunya, sebab semua materi di dunia ini adalah tidak kekal, rupa, sabda, gandha, rasa dan sparsah tidaklah kekal, hanya satu, setelah Anda manunggal dengan Bodhi, barulah forever. Untuk apa kita menekuni bhavana ? Yaitu untuk manunggal dengan Bodhi, menjadi nomor satu, menjadi abadi. Sekarang semua duduk di sini, dikarenakan siang hari, semua lebih bersusah payah, mendengar Dharmadesana Mahaguru bisa mengantuk, Mahaguru mengamati sejenak, ada banyak orang yang memejamkan mata. Tentu saja ada yang masih mengalami jet lag, tapi beberapa yang tidak mengalami jet lag juga ingin tidur, tidur juga tidak masalah ! Singkat kata, Anda harus ingat satu kata, didunia ini hanya satu hal yang abadi, yaitu Bodhi, asalkan Anda manunggal dengan Bodhi, segalanya akan sempurna dan indah, Anda adalah nomor satu, ichiban, peringkat pertama selama-lamanya, sedangkan peringkat utama yang lain masih dapat jatuh. Seperti Putri Abu, Putri Tidur dan Putri Salju, mereka semua sudah tiada, semua bisa menua, yang muda juga bisa menjadi semakin gemuk. Saat Anda melihat yang langsing, Anda mengetahui bahwa langsing adalah cantik, saat Anda melihat yang gemuk, Anda tahu bahwa gemuk adalah buruk, saat Anda melihat yang rupawan, dalam beberapa saat kemudian pasti akan berubah, segala sesuatu pasti akan mengalami kemerosotan, hanya satu yang tidak mengalami kemerosotan, yaitu Bodhi.

Kita menekuni bhavana supaya manunggal dengan Bodhi, saat Anda telah manunggal dengan Bodhi, Anda adalah peringkat pertama, Simhasana adalah peringkat pertama, Sakyamuni Buddha adalah peringkat pertama, Semua Buddha adalah peringkat pertama, sesungguhnya kita tiap insan adalah peringkat pertama, semua siswa Zhen Fo Zong juga peringkat pertama. Yang kaya juga bisa berubah menjadi miskin, yang cantik bisa berubah menjadi jelek, yang berkedudukan paling tinggi juga bisa jatuh, hanya satu yang selamanya nomor satu, itulah Bodhi, itulah Buddha.

Om Mani Padme Hum.

 

Judul Asli :
2015-05-10
《蓮生法王開示》修行要與道合一

 

「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。