2015-06-06 Memvisualisasikan Api Kundalini Menjadi Padma Bermahkota Delapan Memasuki Samadhi Padmasana Bermahkota Delapan


Ceramah Sadhana Dzogchen ke 145 oleh Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Bersama Sadhana Yidam Yaochijinmu, Sabtu 6 Juni 2015 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple


Sembah puja pada Para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada yidam puja bakti bersama hari ini : Yaochijinmu.

Gurudara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, Ketua Vihara, para umat Se-dharma, dan umat Se-dharma yang menyaksikan melalui internet, tamu agung yang hadir hari ini antara lain : Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs, Executive Yuan Dubes Daniel T.C. Liao dan istri : Sdri. Judy. Akuntan True Buddha Foundation : Sdri. Teresa. Penasihat Hukum Zhen Fo Zong : Pengacara Zhou Hui-fang, Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Taiwan : Sdri. Xu Ya-qi. dr. Zhou-heng, dr. Zhuang jun-yao, Dosen Chicago Northwestern University Medical School : Dr. Zhang-qiang, Anggota Orkestra Tian-yin-ya : Sdri. Liao dan Sdri. Lin.

Besok Dubes Daniel T.C. Liao dan istri Sdri. Judy akan pergi ke Yellow Stone Park, mereka mengunjungi teman dari kerabat, sekaligus pergi berlibur, besok mereka tidak hadir. Selamat datang Dubes Daniel, dia baru tiba kemarin malam.

Besok di villa ada api homa Manjusri Bodhisattva, saya juga telah mengatakan bahwa dalam Hinayana yang paling utama dalam hal Prajna adalah Sariputra, dalam Mahayana adalah Manjusri Bodhisattva, sedangkan dalam Vajrayana adalah Vajrasattva. Manjusri Bodhisattva selalu sangat agung, demikian pula dengan Vajrasattva, pada umumnya rupa dan atribut pratima mereka sangat agung. Sesungguhnya Sariputra juga sangat agung, mereka semua paling utama dalam Prajna.

Apabila Anda tidak membutuhkan Prajna, maka tidak perlu menjadi Pemohon Utama, apabila ingin memiliki Prajna, atau bahkan Prajna Buddha, silahkan mendaftar dan menjadi Pemohon Utama. Sebenarnya Dubes Daniel dan Sdri. Judy boleh terlebih dahulu mendaftar sebagai Pemohon Utama, sekalipun tidak bisa hadir, adhistana juga tanpa batas, Prajna menyinari segala penjuru, Prajna memenuhi semesta, sama dengan sinar.

Yidam puja bakti hari ini adalah Yaochijinmu, Anda semua telah melihat beberapa Minggu yang lalu Mahaguru terbatuk, sesungguhnya tidak ada flu, tidak demam, tidak pilek, tidak sakit kepala, tidak bersin, tidak ada gejala-gejala lain, hanya terasa gatal di tenggorokan. Beberapa hari yang lalu periksa pada dokter keluarga, dia mengatakan orang yang alergi juga akan meneteskan air mata dan ingus, juga batuk, ada banyak jenis alergi, tak terhitung banyaknya, paling tidak pasti meneteskan air mata dan ingus. Dia menanyai saya, apakah saya mengalami gejala itu, saya menjawab tidak. Saya hanya merasa gatal di tenggorokan. Sungguh mengherankan ! Dokter keluarga juga mengatakan ini tidak mirip dengan alergi, juga bukan flu. Saya berharap dia memberi saya obat semprot pelebar saluran pernapasan, bisa saya semprotkan saat terasa gatal, saluran pernapasan bisa sedikit melebar, sehingga bulu tidak akan mengganggu lokasi yang gatal, demikian fungsi dari obat semprot pelebar saluran pernapasan. Tapi dokter mengatakan : "Itu untuk mengobati asmayang berat, Anda tidak punya asma !" Dia memeriksa bagian dada dan pernapasan saya, dia mengatakan cukup bernapas dengan biasa, dia tidak mendengar suara bising. Kemudian diperiksa bagian belakang, dia juga tidak mendengar suara bising, semuanya normal, dia tidak menemukan penyebabnya. Kira-kira sudah terjadi selama dua minggu berturut-turut, hari ini adalah minggu ketiga, tidak dapat ditemukan penyebabnya. Dia memberi saya sebuah obat, dia mengatakan : "Ini bukan untuk menyembuhkan, melainkan untuk membuat tenggorokan Anda mati rasa beberapa saat". Setelah saya meminumnya, tidak terasa mati rasa apapun, sebenarnya apa yang terjadi ? Saya sendiri juga tidak jelas. Sampai hari ini, sudah tiga minggu.

Tentu saja saya juga memohon kepada Yaochijinmu, sebab malam hari saat berbaring lebih mudah terbatuk, namun tidak demikian saat berdiri di siang hari, saat Berdharmadesana sepertinya juga terasa gatal dan terbatuk, saat tidak Berdharmadesana justru lebih baik. Setelah diamati, ada kalanya gatal dan terbatuk, ada kalanya tidak gatal dan tidak terbatuk. Kemarin malam saya meminum obat yang diberikan oleh dokter, malam hari saat berbaring juga terbatuk hebat, terbangun berulang kali karena terbatuk-batuk. Kemarin malam setelah terbatuk beberapa kali, saya berpikir : "Baiklah, saya akan melakukan bhadrakumbhaprana sambil berbaring !" Saya menghirup napas, kemudian mengetatkan otot anus, prana atas menekan ke bawah, prana bawah naik, menjadi bhadrakumbha, kemudian menahan napas, setelah beberapa saat baru dihembuskan. Saat melakukan bhadrakumbhaprana tidak terbatuk, kemudian saat melakukan untuk yang kedua kalinya mulai gatal lagi, saya melakukan bhadrakumbhaprana lagi, gatalnya hilang lagi. Yang ketiga kalinya datang lagi, saya melakukan bhadrakumbhaprana lagi. Wah ! Seperti sedang berlatih olah tubuh, berusaha melawannya, hingga akhirnya tertidur, tidur sampai pagi hari, begitu terbangun langit sudah cerah. Saya pikir : "Wah ! Sudah membaik ! Sungguh bersyukur !" Gatal tenggorokan adalah penyakit ringan, saya belum memohon fu pada Yaochijinmu, sebab saya tahu sebelum tiba pada masalah hidup dan mati maka saya tidak akan memohon pada-Nya, saya sendiri sangat keras, "Saya tidak memohon pada Anda, Anda juga tidak peduli pada saya, saya juga tahu, jika saya tidak memohon pada-MU, Anda juga tidak akan peduli". Barusan saat saya duduk di Dharmasana, tenggorokan terus gatal, saya sempat beberapa kali terbatuk pelan, kemudian terus gatal, maka saya melakukan bhadrakumbhaprana, kemudian membangkitkan kundalini, membakar bagian tenggorokan, begitu gatal, saya bakar, saya berusaha menghirup napas dengan perlahan, kemudian terus melakukan bhadrakumbhaprana. Akhirnya sedikit lebih baik, kebetulan memang waktunya Berdharmadesana. Sesungguhnya apa penyebabnya ? Dokter juga tidak tahu, Buddha Bodhisattva juga tidak mengungkapkannya, saya juga tidak bertanya. Saya mohon ! Biarlah saya Berdharmadesana sampai selesai ! Saya tahu sepertinya bhadrakumbhaprana sangat ampuh, oleh karena itu saya tiduran sambil melakukan bhadrakumbhaprana ! Padahal saya sangat jarang melakukan bhadrakumbhaprana sambil tiduran. Tadi begitu duduk di Dharmasana, terasa sangat gatal ! Rasa gatal kerap kambuh saat melakukan tiga hal, yang pertama adalah saat saya membuka ponsel, dia akan langsung gatal. Yang kedua adalah begitu saya berbaring untuk tidur, dia langsung gatal. Yang ketiga adalah begitu saya duduk di Dharmasana, dia langsung gatal. Tiga hal ini merupakan saat-saat yang paling sensitif.

Hari ini kita berpuja bakti bersama Sadhana Yidam Yaochijinmu tujuannya supaya batuk saya segera sembuh. Terima kasih semuanya, umat Se-dharma juga menjapa mantra dan melimpahkan jasa bagi saya, banyak juga yang memberi saya obat-obatan, sangat-sangat banyak, sampai-sampai saya bisa menjual obat batuk, ada obat yang bisa menahan selama dua puluh empat jam, ada juga yang dua belas jam, ada juga obat alergi, ada juga obat batuk, ada obat tradisional untuk dahak, ada juga Luohanguo, Chuanbei Pei Pa Koa, Longjiaoshan, ada juga obat untuk menghentikan gatal ! Sekarung banyaknya, Amituofo ! Terima kasih semua. Ada yang berdoa untuk saya, saya sendiri tidak memohon, jika bukan masalah nyawa, saya tidak akan memohon Buddha Bodhisattva, saya hanya memohon demi para insan, bukan memohon demi diri sendiri. Sebenarnya saya sendiri, meskipun meninggal juga tidak akan memohon, sifat memberontak saya sangat keras. 

Saya ulas Maha Ati Tantrayana, "Berikut di bawah ini saya tuliskan Sadhana Padmasana :  Memvisualisasikan padmasana bermahkota delapan, mempersembahkan padma kertas di atas altar Buddha, persembahkan sesuai dengan warna yang disukai diri sendiri. Keduatangan menekan 'dantian' yang berlokasi empat jari di bawah pusar, kemudian bervisualisasi kulit dan daging sekujur tubuh diri sendiri, dari ubun-ubun kepala, merekah dan tercerai berai, hanya menyisakan tulang belulang, dari kepala hingga leher, kemudian dari leher hingga tubuh, kedua tangan dan kedua kaki ( visualisasi ini mirip dengan visualisasi tulang belulang ) Saat visualisasi diri sendiri menjadi tulang belulang telah rampung, duduk dihadapan Buddha Bodhisattva. Saat itu visualisasikan padma kertas merah terbang memasuki 'dantian' diri sendiri, kemudian padma tersebut membesar dan bergerser ke bawah, menopang tulang belulang diri sendiri. Setelah visualisasi sangat jelas, japakanlah mantra : "Om. Amalani. Zhewendieye. Suoha" 108 kali atau 1.080 kali. Usai japa mantra, bersamaan dengan keluar masuknya napas memasuki dantian, menggunakan napas tersebut untuk meniup kundalini, mentransformasikan kundalini menjadi padma merah bermahkota delapan, memasuki Samadhi Padmasana Bermahkota Delapan".

Inilah Sadhana Padmasana. Sebenarnya Yaochijinmu, Amitabha Buddha dan para Buddha Bodhisattva, sangat banyak yang merupakan padmakula, tahta tempat duduk Buddha Bodhisattva adalah padma, Anda dapat memvisualisasikan Dharmasana berupa padma. Tulang belulang melambangkan niratman ( tanpa aku ), padma muncul dari 'Dantian Bawah' menjadi Dharmasana Anda, inilah metode sadhana visualisasi Dharmasana, telah dibabarkan dengan sangat jelas.

Anda harus ingat, samadhi sangatlah penting. Gyalwa Karmapa Parinirvana di sebuah rumah sakit di Zion Chicago, umat dari Chicago tahu rumah sakit tersebut. Pada umumnya setelah manusia meninggal dunia, kulitnya akan mulai keriput, tidak lagi halus, sekujur tubuh akan mulai mendingin, ada yang mendingin dari kakinya terlebih dahulu, kemudian naik kearah kepala, hingga akhirnya bagian kepala mendingin, saat manusia meninggal dunia akan kehilangan temperatur tubuh, kelembaban tubuh akan sirna, sehingga kulitnya akan menjadi keriput. Saat Gyalwa Karmapa meninggal dunia, kulit sekujur tubuhnya masih lembut, sesuai dengan aturan rumah sakit, orang yang meninggal dunia harus segera dipindahkan, tidak boleh dibaringkan lama di atas ranjang pasien, harus dipindahkan ke kamar mayat, sebab telah meninggal dunia, tiadalagi detak jantung, harus segera dipindahkan. Namun karena Beliau adalah Gyalwa Karmapa, apalagi Beliau melatih diri, maka para siswa berpendapat bahwa Beliau sedang memasuki samadhi, mereka mengatakan harus menunggu hingga Karmapa selesai bersamadhi, setelah benar-benar meninggal baru dapat dipindahkan, kemudian mereka memohon pada rumah sakit untuk mengijinkan tubuh Karmapa disemayamkan beberapa hari di sana. Dokter mengatakan tidak boleh, harus dipindahkan, saat itu di antara para siswa ada Tai Situ Rinpoche dalam Bahasa Mandarin adalah Daxidu, merupakan salah satu dari Empat Maha Dharmaraja, Tai SituRinpoche yang mengkonfirmasi Gyalwa Karmapa 17 Ogyen Trinley Dorje.


Ia meminta dokter untuk memeriksa tubuh Karmapa, tubuh Karmapa sangat lembut, tidur bagaikan Buddha, raut muka-Nya seperti orang yang sedang tidur, kemudian meraba bagian jantung Karmapa, ternyata masih terasa hangat. Pada umumnya orang yang meninggal dunia akan kehilangan suhu tubuh, tapi bagian jantung Karmapa masih hangat, oleh karena itu dipastikan Beliau sedang memasuki samadhi, belum benar-benar meninggal dunia, maka dokter memperbolehkan tubuh Karmapa terus berbaring diranjang pasien selama beberapa hari. Akhirnya setelah dokter memeriksa secara langsung, ia membuktikan sendiri bahwa bagian jantung Karmapa masih hangat, bahkan kulitnya terus berada dalam kondisi baik. Saat seseorang meninggal dunia akan mulai muncul banyak tanda-tanda kematian, di antaranya mengeluarkan bau busuk, seperti bunga layu, ini juga ada dalam lima tanda-tanda kemerosotan dewa, yaitu tubuhnya mulai berbau, mulai berkeringat, parasnya akan merosot. Namun dalam beberapa hari itu paras wajah Gyalwa Karmapa masih sangat baik, tidak berkeringat, tidak mengeluarkan bau jenazah, bahkan bagian jantungnya masih hangat, ini menadakan Beliau sedang bersamadhi. Oleh karena itu pihak rumah sakit memperbolehkannya berbaring beberapa hari di atas ranjang pasien, beberapa hari kemudian saat kening-Nya mulai berkeringat, disebut keluar dari samadhi, barulah tubuh-Nya dibawa ke Rumtek Monastery di Sikkim India, singasana utama-Nya ada di sana, kemudian dikremasi, disebut juga sebagai "Jhapita", demikianlah prosesnya.

Dengan demikian, memasuki samadhi sangat penting, samadhi bukan tidur, bukan pula terjaga, yaitu sebuah kondisi di antara tidur dan jaga. Seorang Mahasiddha sejati, saat meninggal dunia Ia bisa juga memasuki samadhi. Apabila Anda memeriksa suhu tubuhnya, sekujur tubuh telah dingin, maka tentu saja itu bukan memasuki samadhi. Apabila di bagian jantung masih terasa hangat, berarti Ia sedang bersamadhi, bagian lain telah dingin namun bagian jantung masih hangat. Gyalwa Karmapa ke-16 sendiri memiliki tingkat bhavana yang sangat tinggi, hanya saja tubuh jasmaninya telah menderita kanker lambung, namun saat meninggal dunia, dengan kemampuan bhavana-Nya mampu memasuki samadhi beberapa hari, barulah kemudian benar-benar meninggalkan tubuh jasmani, barulah benar-benar dinyatakan meninggal dunia. Demikianlah kondisi saat Parinirvana-Nya.

Samadhi sangat penting, seorang sadhaka, apabila dapat memasuki samadhi, maka dia dapat terhubung dengan yidam, dengan demikian pasti terjamin terlahir di Buddha-ksetra. Siapakah yang benar-benar memasuki samadhi ? Melakukan sembilan tahap pernapasan Buddha kemudian memasuki samadhi, siapa yang benar-benar memasukinya ? Dalam samadhi, memasuki kondisi 'lupaego', bukan tidur juga bukan jaga, berada di antara tidur dan jaga. Tadi siapa yang benar-benar memasuki samadhi ? Oh ! Bapak dubes memasuki samadhi, dia memiliki pengalaman, bhavananya sangat baik, dia dapat melihat sinar, ada arus Dharma yang masuk, dia juga dapat memasuki samadhi. Bagi yang benar-benar mampu memasuki samadhi, maka kelak saat meninggal dunia sudah pasti memiliki penguasaan diri. Asalkan telah beryukta, pasti terjamin terlahir di Buddha-ksetra, inilah kondisi terhubung, menjadi satu, saat meninggal dunia menggunakan kaitan untuk mengait, oleh karena itu Anda harus terhubung dengan yidam sendiri, ini sangat penting. Saat berada dalam samadhi terhubung bersama dengan Guru, yidam dan Dharmapala sendiri. Dalam menuntun para insan, Mahaguru berharap supaya para siswa terhubung menjadi satu dengan Mahaguru, asalkan terhubung, maka kelak setelah Mahaguru berpulang, Anda telah memiliki penghubung. Saat Anda hendak berpulang, Mahaguru terhubung dengan Anda, menarik Anda terlahir di Mahapadminiloka, apabila kaitan tersebut ditanggalkan, maka dia tidak akan lagi bermanfaat, tidak akan terhubung. Dalam tantrayana diajarkan untuk sehari enam waktu mengenang Guru sendiri, mengenang yidam dan Dharmapala sendiri, ini merupakan latihan penghubungan. 

Seperti Mahaguru sendiri, melafal Yaochijinmu, memvisualisasikan Yaochijinmu, saat menjamah kepala kalian saya telah terhubungdengan Yaochijinmu yidam saya, sambil menjamah kepala saya melafal Mantra Yaochijinmu. Saat berbincang dengan kalian, ada kalanya secarik kertas diperlihatkan kepada saya, saat itu saya melihatnya, Yaochijinmu juga sedang melihatnya, saya bertanya kepada-Nya, Dia segera menjawabnya. Setelah terhubung, saya bertanya kepada yidam, maka yidam segera menjawab saya, lihatlah, sepanjang jalan, setiap konsultasi, pertanyaan seperti : "Bagaimana bisnis saya ? Baikkah ? Atau bagaimana ? Apakah kadang baik dan kadang buruk ? Apakah baik terlebih dahulu kemudian memburuk ? Ataukah buruk dahulu kemudian membaik ?" Saya harus menjawab semua. Ada kalanya saat sangat tidak baik, saya enggan mengungkapkannya, ada kalanya banyak hal yang saya pendam, tidak mengungkapkannya pada Anda, sebab merupakan 'bad news' , "Demikian saja, biarlah Yaochijinmu memberi Anda petunjuk mimpi.", Anda memohon pada Yaochijinmu supaya memberikan petunjuk mimpi, Yaochijinmu yang akan memberitahu Anda, tidak ada hubungannya dengan saya. Sebenarnya hasil jawabannya tidak begitu baik, saya sukar mengungkapkannya, jadi biar Yaochijinmu yang memberitahu Anda ! Supaya Beliau memberi petunjuk dalam mimpi ! Oleh karena itu terhubung itu sangatlah penting, apabila biasanya Anda terhubung dengan yidam, saat saya menghaturkan pujana saya juga terhubung menjadi satu dengan yidam dan Buddha Bodhisattva. Tadi saat saya melakukan bhadrakumbhaprana, saya melafal Mantra Hati Padmakumara, saat itu Padmakumara hadir pada diri saya. Saat melafal Mantra Hati Yaochijinmu, maka Yaochijinmu hadir pada diri saya, saya mendoakan semoga Anda semua memperoleh kesehatan, panjang usia dan keleluasaan. Bagaimana dengan saya sendiri ? Alamiah saja, Zhang-qiang mengatakan dia ingin panjang usia seperti Dalai Lama, tapi saya sendiri memiliki kecenderungan pada naiskramyacitta dan menuntun para insan. Apabila naiskramyacitta sangat berat, maka tidak lagi memedulikan panjang pendeknya usia, sekalipun sakit juga biarkan saja, hanya berharap tidak menderita sakit yang terlalu parah dan dapat berpulang sekehendak hati, dengan demikian lebih murni, tidak perlu menyusahkan orang lain.


Saya berharap dapat sering terhubung dengan Buddha Bodhisattva dalam samadhi, terhubung dengan Padmakumara, terhubung dengan Yaochijinmu, terhubung dengan Para Adinata, begitu terhubung, terjamin terlahir di Buddha-ksetra, sebab Ia mengait dan membawa Anda. Oleh karena itulah ada sadhana bijaksara A dan Hum, seantero semesta ini adalah aksara A, insan adalah aksara Hum, visualisasikan diri sendiri adalah aksara Hum, kemudian aksara A mengait lingkaran aksara Hum, dengan demikian telah terhubung, begitu ditarik langsung terlahir di Buddha-ksetra.

Ada orang yang khusus menekuni visualisasi aksara A di angkasa, bervisualisasi diri sendiri menjadi aksara Hum, sebuah bijaksara, begitu dikait langsung terlahir di Buddha-ksetra, dikait dan terhubung menjadi satu disebut sebagai samadhi, hari ini saya mengulas samadhi dalam Sadhana Dzogchen.

Sebuah lelucon, Bhiksu Tong ( Tong Sam Cong ) memanggil Ti Pat Kai : "Pat Kai, kemarilah !" setelah masuk, memintanya untuk berbalik kemudian melangkah, Pat Kai bertanya : "Guru, Anda memanggil saya masuk, kemudian meminta saya untuk berjalan keluar, apa maksudnya ?" Bhiksu Tong mengatakan : "Meskipun tidak pernah makan daging babi, setidaknya saya pernah melihat babi sedang berjalan !" Kisah ini memberitahu kita semua, meskipun Anda tidak pernah memasuki samadhi, setidaknya harus tahu apa itu samadhi, namun yang terbaik adalah setiap orang dapat memasuki samadhi. Yidam memasuki tubuh Anda, seperti yang tadi dikatakan oleh pembawa acara, bervisualisasi Yaochijinmu di angkasa memancarkan seberkas cahaya, kemudian bervisualisasi Yaochijinmu di cakra-anahata Anda juga memancarkan seberkas cahaya, sinar yang dipancarkan diri sendiri berbentuk kaitan, mengait Yaochijinmu masuk ke dalam diri Anda, keduanya manunggal, dua Yaochijinmu manunggal, Anda telah menjadi Yaochijinmu, kemudian Yaochijinmu di angkasa manunggal dengan Anda, kemudian perlahan membesar seukuran tubuh Anda, dalam sekejap Anda berubah menjadi Yaochijinmu. Ini juga merupakan cara untuk memasuki samadhi, yaitu mentransformasikan Anda menjadi yidam, keduanya manunggal, saat stabil dalam pemanunggalan maka disebut sebagai samadhi. Meskipun Anda tidak memasuki samadhi, setidaknya Anda tahu apa itu samadhi, kelak saat fenomena samadhi timbul, Anda akan tahu bahwa itulah samadhi.

Sebuah lelucon lagi, ada seorang bapak pulang kerumah, kemudian menceritakan sebuah lelucon kepada istrinya yang telah berbaring di atas tempat tidur, tapi istrinya tidak tertawa, akhirnya si suami ribut minta cerai, orang luar bertanya : "Anda hanya menceritakan sebuah lelucon kepada istri Anda, dan dia tidak tertawa, kenapa harus bercerai ?" Si suami menjawab : "Anda tidak tahu ! Meskipun istri saya tidak tertawa, tapi dibawah tempat tidur ada seorang laki-laki yang tertawa". Ternyata ada sebabnya. Demikian pula dengan kita, membutuhkan banyak kondisi barulah dapat memasuki samadhi.

Asalkan batin Anda sepenuhnya ada pada yidam, maka dengan mudah dapat memasuki samadhi. Dalam tantrayana dikatakan sehari enam waktu mengenang yidam, yaitu pagi hari bangun tidur mengenang yidam, di tengah hari mengenang yidam, di senja hari mengenang yidam, saat hendak tidur juga mengenang yidam, dalam mimpi juga mengenang yidam, apabila dalam mimpi Anda juga dapat melafal Nama Buddha, saat dalam mimpi menghadapi situasi berbahaya Anda dapat teringat yidam, berarti luar biasa, berarti bhavana Anda ada hasilnya.

Pada umumnya dalam mimpi tidak bisa mengendalikan diri, namun apabila dalam mimpi Anda juga dapat melafalkan Nama Buddha, saat menghadapi situasi tidak baik Anda melafal Amituofo ! Anda teringat Amitabha Buddha, teringat yidam, dan yidam Anda muncul dalam mimpi. Itu semua adalah hasil bhavana, yang tidak punya hasil pasti terombang-ambing dalam mimpi, terlarut dalam apa yang dimimpikan. Kita harus menekuni bhavana pemanunggalan tri-guhya, harus menampakkan hasil.

Sebuah lelucon lagi, ada dua pria sedang berbincang, "Istri saya sangat sering mendapat rejeki nomplok, beli saham langsung naik, beli rumah juga langsung naik harga". Pria yang satunya mengatakan : "Jadi kenapa Anda bermuram durja ?" Pria itu menjawab : "Dia baru saja membeli asuransi jiwa untukku". Anda paham ?! Semua yang dibeli istrinya dapat membuahkan hasil. Dalam sebuah kantor ada dua wanita yang sedang memperdebatkan siapa yang dapat terlebih dahulu bicara dengan manajer, akhirnya mereka bertengkar sangat ribut, manajer tidak tahan lagi dan mengatakan : "Sungguh keterlaluan ! Apa yang terjadi ? Beritahu saya, yang jelas !" Mendengarnya, dua wanita cantik itu ribut lagi memperdebatkan siapa yang pantas bicara terlebih dahulu. "Cukup !" Manajer teriak : "Yang gemuk silahkan bicara dulu !" dalam sekejap seluruh dunia menjadi hening.

Tadi Mahaguru mengatakan, apa itu samadhi ? Apakah kalian telah terhubung ? Apakah sehari enam waktu mengenang Guru, yidam dan Dharmapala ? Atau Anda beralasan : "Terlalu sibuk . . ." padahal mengenanghanya butuh sekejap saja. Ada kalanya waktu yang tersedia sangat sedikit, maka saya langsung melakukan sadhana tahap inti, saya hilangkan tahap awal dan tahap akhir. Saat waktunya mencukupi, maka saya bersadhana lengkap, tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Sadhana Zhen Fo Zong sudah paling sederhana, dalam Tantra Tibet tata ritual sadhananya sangat rumit.


Yang kita tekuni sudah tergolong sangat sederhana, jika dalam sehari bahkan satu sadhana pun tidak sanggup, apabila Anda tidak dapat memasuki samadhi, maka paling tidak Anda menjapa mantra dan mengenang yidam Anda ! Menjapa mantra dan visualisasikan yidam. 

Coba lihat saat saya naik pesawat, ada kalanya terjadi turbulensi dan pesawat terguncang hebat, seakan-akan sayap pesawat akan patah, bagaimana mungkin semua penumpang tidak merasa khawatir ? Saat itu Anda mengenang yidam Anda sendiri, setelah terhubung menjadi satu dengan yidam maka Anda tidak akan takut, sekalipun ada sesuatu yang terjadi dengan pesawat, dengan satu kaitan Anda langsung terlahir di Buddha-ksetra ! Mengapa tidak takut ? Sebab begitu naik pesawat langsung mengenang Mulacarya, yidam dan Dharmapala, kemudian memvisualisasikan yidam, melafal Mantra Hati yidam, memasuki samadhi, saat itu Anda telah terhubung. Anda akan mengetahui kehadiran yidam, terhubung menjadi satu dengan Anda, sehingga batin menjadi tenang, setelah batin tenang Anda dapat makan dan tidur dengan baik. Sekuat apapun goncangannya, Anda dapat terus nyenyak, tidak lagi khawatir, berkat kaitan dan berkat penghubungan Anda tidak akan takut lagi. Demikianlah yang saya lakukan, asalkan ada hubungan, maka tiada lagi rasa takut, tiada lagi pikiran kacau, tiada lagi pikiran keliru, demikianlah pentingnya samadhi.

Namun jangan sampai salah paham, saya ceritakan sebuah lelucon, kemarin saat makan mi, seorang ibu yang duduk di samping meja datang menghampiri saya, dengan mulut sedang mengunyah pangsit rebus, ia mengatakan : "Anda butuh 'chu-nv' ?" ( chu-nv / gadis, mirip pelafalan cu / cuka) Saya langsung terkejut dan mengatakan : "Anda masih gadis ?" Matanya terbelalak menatap saya, kemudian mengambil cuka di atas meja saya dan pergi. Oleh karena itu jangan salah paham akan pengertian samadhi, Anda semua sering mendengar kata samadhi, tapi jangan sampai salah pengertian. Maksud ibu itu adalah apakah Anda membutuhkan cuka di atas meja Anda, ternyata ia sedang minta ijin untuk mengambil sebotol cuka itu. Oleh karena itu sekalipun tidak pernah makan babi, setidaknya juga pernah melihat babi berjalan, kalimat ini ada dalam pepatah Bahasa Taiwan. Samadhi sangat penting, apabila Anda memahami samadhi, maka Anda dapat menekuni semua Dharmasana. Ada seorang Buddha yang khusus menangani Dharmasana, disebut sebagai Buddha Raja Pelita Sumeru ( Xu-mi-deng-wang-fo)  nama ini ada dalam Sutra Raja Agung ( Gao-wang-jing ). Hari ini sampai di sini.

Om Mani Padme Hum.

 

Judul Asli :
2015-06-06
《蓮生法王開示》將拙火想成八葉蓮花 入八葉蓮座三摩地

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。