2015-06-28 Prajnasunya Sejati Tiada Suatu Apapun Dalam Batin

◎Hari ini adalah api homa Tathagata Amitayus, Ia merupakan manifestasi dari Buddha Amitabha, kadang kita menyebut : Cahaya Tanpa Batas ( Amitabha ), Usia Tanpa Batas ( Amitayus ), Amitabha Buddha, Amitayus Buddha, semuanya merupakan sebutan bagi Amitabha Buddha ; Selain itu juga Mahaprabha Buddha, ini juga sebutan bagi Amitabha Buddha. Pratima Tathagata Amitayus berkepala satu dan berlengan dua, tubuh berwarna merah, rambut digelung ke atas, mengenakan mahkota ratna Pancadhyani Buddha, tubuh bagian atas mengenakan jubah surgawi, tubuh bagian bawah mengenakan gaun sutra, tubuh berhiaskan untaian ratna mutu manikam, penuh segala keagungan Sambhogakaya Buddha, kedua tangan membentuk mudra dhyana di atas lutut, menopang ratnakalasa panjang usia, kedua kaki bersila penuh, duduk di atas cakracandra padmasana. Ia berwarna merah, maka hari ini kita mengenakan pakaian warna merah yang melambangkan api homa Buddha Amitayus. Abhiseka hari ini merupakan abhiseka tiga adinata, sebab hari ini Trini Arya Dirgahayu telah hadir, yaitu Tathagata Amitayus, Usnisavijaya Bhagavati dan Sita Tara, ketiganya disebut sebagai Tiga Adinata Panjang Usia. Mudra-Nya dibentuk seperti ini, sebab perlambang yang terutama adalah menopang ratnakalasa amrta, bijaksara-Nya adalah bijaksara Amitabha Buddha : Hrih ( Xie ), dalam hal mantra ini merupakan sebuah aksara yang sangat baik.

Ceramah Sadhana Dzogchen ke 152 oleh Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Api Homa Buddha Amitayus, Minggu 28 Juni 2015 di True Buddha Rainbow Temple

Sembah puja pada Para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna Mandala, sembah puja pada adinata api homa hari ini : Buddha Amitayus, Usnisavijaya Bhagavati dan Sita Tara.

Gurudara, Tenzin Gyaltso Rinpoche, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, Ketua Vihara, para umat Se-dharma, dan umat Se-dharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini antara lain : Sdri. Judy, Istri dari Dubes Daniel T.C. Liao Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs.  Akuntan True Buddha Foundation : Sdri. Teresa dan suami. Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Taiwan : Sdri. Xu Ya-qi dan Taijing. dr. Zhuang Jun-yao, dr. Lin Shu-hua dan dr. Gao Huan-xian, California four small girls ( Empat Ibu Besar dari California ), Tim Tari Pujana Yang-guang : Pandita Lokapalasraya Lian-hua Su-ren dan segenap saudari Se-dharma lainnya. Sdri. Xue Wang-shu-mei istri dari Bpk. Xue Sheng-hua Pimpinan Overseas Credit Guarantee Fund ( Terdahulu ). Sdr. Gao Ming-lu, kakak kelas saya di sekolah survei : bapak dan ibu Zhang Xiao-zhen. Presiden Sheng-yen Lu Foundation : Dr. Lu Fo-qing. Lu Fo-qi dan keluarga, dan juga Andy. Selamat siang semua ! Apa kabar semua ! ( Bahasa Taiwan ) Selamat siang semua ! Apa kabar semua ! ( Bahasa Mandarin )  Apa kabar ! Apa kabar semua ! ( Bahasa Kanton ) Nong-hao ! ( Dialek Shanghai : Apa kabar ) Serba 'nong !' Selamat Ulang Tahun ( Mahaguru mengucapkan dalam Bahasa Indonesia )

◎ Hari ini adalah api homa Tathagata Amitayus, Ia merupakan manifestasi dari Buddha Amitabha, kadang kita menyebut : Cahaya Tanpa Batas ( Amitabha ), Usia Tanpa Batas ( Amitayus ), Amitabha Buddha, Amitayus Buddha, semuanya merupakan sebutan bagi Amitabha Buddha ; Selain itu juga Mahaprabha Buddha, ini juga sebutan bagi Amitabha Buddha. Pratima Tathagata Amitayus berkepala satu dan berlengan dua, tubuh berwarna merah, rambut digelung ke atas, mengenakan mahkota ratna Pancadhyani Buddha, tubuh bagian atas mengenakan jubah surgawi, tubuh bagian bawah mengenakan gaun sutra, tubuh berhiaskan untaian ratna mutu manikam, penuh segala keagungan Sambhogakaya Buddha, kedua tangan membentuk mudra dhyana di atas lutut, menopang ratnakalasa panjang usia, kedua kaki bersila penuh, duduk di atas cakracandra padmasana. Ia berwarna merah, maka hari ini kita mengenakan pakaian warna merah yang melambangkan api homa Buddha Amitayus. Abhiseka hari ini merupakan abhiseka tiga adinata, sebab hari ini Trini Arya Dirgahayu telah hadir, yaitu Tathagata Amitayus, Usnisavijaya Bhagavati dan Sita Tara, ketiganya disebut sebagai Tiga Adinata Panjang Usia. Mudra-Nya dibentuk seperti ini, sebab perlambang yang terutama adalah menopang ratnakalasa amrta, bijaksara-Nya adalah bijaksara Amitabha Buddha : Hrih ( Xie ), dalam hal mantra ini merupakan sebuah aksara yang sangat baik, namun dalam Bahasa Inggris maknanya tidak baik. Mengapa Amerika Serikat bisa demikian kuat ? Ternyata setiap hari mereka menjapa mantra ini, seharian menjapa Shit ( Xie ), sehingga negaranya sangat kuat, sebab tanpa disengaja mereka sedang menjapa mantra ini, tiap kali ada masalah selalu 'Shit' ( Xie ), Wah ! Pantas saja negaranya demikian kuat, mungkin inilah penyebabnya. Suatu ketika saya ikut Foqing dan Foqi untuk melihat lampu warna-warni di malam natal, saat melihat lampu ada seorang wanita bule yang berkata kepada seorang pria : "Shit on you.", saya berpikir : "Hah ? Dia bisa menjapa mantra !" pantas saja, Amerika Serikat bisa seperti ini, sekalipun sedang mengucapkan kalimat yang tidak enak didengar, mereka juga sedang menjapa mantra. Buddha Amitayus sangat baik, hari ini juga dihadiri oleh Usnisavijaya Bhagavati, mudra Usnisavijaya Bhagavati seperti ini, sedangkan mudra Sita Tara seperti ini, mudra Buddha Amitayus seperti ini ( Mahaguru memperagakan tiga mudra ). Mantra Hati Buddha Amitayus adalah : "Om. Amaruoni. Zuwendiye. Suoha."

Ada sebuah pengumuman, "Dua minggu lagi, tanggal 12 Juli, merupakan Dragon Festival di Seattle". Dulu disebut Richmond Maritime Festival, sekarang disebut Dragon Festival, pada tanggal 12 Juli pukul 11 siang di China Town akan diselenggarakan upacara peresmian altar True Buddha Seattle Chapter, bagi yang ada waktu silahkan hadir. Ada satu hal lagi yang perlu saya umumkan, akan bertambah satu Acarya lagi, yang  sebelumnya adalah bhiksuni Lian-yang (蓮央法師)  yang direkomendasikan oleh Acarya Lian-zhen (蓮鎮上師) dari Kalachakra Buddhist Asociation (三輪雷藏寺). Selain itu, Acarya Lian-ci (蓮慈上師) juga merekomendasikan bhiksu Lian-wu (蓮五法師), nanti akan memberikan Abhiseka Acarya kepadanya. Acarya Zhen Fo Zong harus ada yang merekomendasikan, seperti Acarya Lian-yin dan Acarya De-hui juga boleh merekomendasikan, juga Acarya dari beberapa wilayah, namun harus diselidiki terlebih dahulu, apakah mereka telah menjalani kebhiksuan selama lima tahun, Lian-wu telah menjalani kebhiksuan selama lebih dari sepuluh tahun. Bagaimana dengan Lian-yang ? Empat tahun ? Masih kurang setahun ! Tapi sudah diumumkan, ucapan orang bijak bukan main-main, tetap akan mengabhisekanya ! Untuk selanjutnya harus diperhatikan, harus sudah menjalani kebhiksuan selama lima tahun, memiliki sumbangsih terhadap aliran dan memiliki kapasitas yang sangat baik, sradha tidak luntur, sangat jujur, tekun bersadhana, mampu membabarkan Dharma menuntun para insan, harus memenuhi beberapa persyaratan ini, Anda harus mempertimbangkannya.

◎ Beberapa hari yang lalu saya meminta Empat Ibu Besar dari California untuk memohon kepada Raja Naga supaya menurunkan hujan, karena cuacanya sudah terlampau panas. Mereka memohonnya kemarin pagi, mendekati pukul 11 Raja Naga melihat kedatangan Empat Ibu Besar, tentu saja mereka semua adalah veteran wanita cantik, Raja Naga masih sangat senang. Sebenarnya Raja Naga berdiri menyambut mereka, mungkin karena wibawa kalian lumayan besar, sehingga membuat Raja Naga berdiri menyambut, kalian memberikan penghormatan kepada-Nya, Ia juga beranjali kepada kalian, cukup baik ! Ternyata pagi hari ini langsung turun hujan, bahkan disertai gemuruh halilintar. Baik sekali ! Begitu kalian memohon, Ia langsung menurunkan hujan dan petir, wah ! Sangat hebat !

Bukankah California sedang kekeringan ? Mereka Empat Ibu Besar tinggal di Los Angeles California, di sana sedang dilanda bencana kekeringan, ditambah kebakaran hutan, sangat jarang hujan, juga ada gempa bumi, sesungguhnya cukup salah satu dari Empat Ibu Besar, siapakah dia ? Yaitu Lian-wei atau Sun Ai-zhen, cukup dia seorang. Saat dia memohon kepada Raja Naga, maka Raja Naga berdiri menyambut, sebab ia telah beryukta dengan Avalokitesvara Bodhisattva, bahkan saat ini ia adalah nirmanakaya dari Avalokitesvara Bodhisattva, dia sedikit bicara dan tekun bersadhana, Buddha Bodhisattva mengetahui ketekunannya dalam bersadhana, setiap hari pasti bersadhana, tidak pernah berhenti, Avalokitesvara Bodhisattva telah beryukta dengannya. Pada mulanya Avalokitesvara Bodhisattva tidak mirip dengannya, namun wajah Avalokitesvara Bodhisattva makin lama makin mirip dengannya, Avalokitesvara Bodhisattva di rumahnya adalah dia sendiri, dia adalah Avalokitesvara Bodhisattva, dia adalah nirmanakaya dari Avalokitesvara Bodhisattva. Oleh karena itulah saat ia berdoa kepada Raja Naga, bahkan Raja Naga harus berdiri menyambut, beranjali kepadanya, dan sangat ampuh !

Tiga Ibu Besar yang lain, Ibu Wei, Ibu Chen dan Ibu Jiang juga memiliki sinar pahala yang sangat besar. Ibu Sun berbeda, sebab dia bersadhana setiap hari, bahkan bersadhana di waktu yang sama dan selalu tepat waktu, Langit mengetahuinya, ia tidak pernah bolos. Apakah ketiga ibu besar yang lain pernah membolos ? Ibu Chen, silahkan Anda ungkapkan sendiri. Dia mengangguk, dia pernah membolos. Bagaimana dengan Ibu Wei ? Membolos juga ? Bagaimana dengan Ibu Jiang ? Dia juga membolos. Bagaimana dengan Ibu Sun ? Apakah Anda bersadhana setiap hari ? Ya, dia bersadhana setiap hari. Oleh karena itulah berbeda adalah berbeda, sama adalah sama, dalam yang berbeda ada persamaan, di dalam yang sama ada perbedaan. Penerjemah akan sangat sukar menerjemahkan ini. Ibu Wei telah melakukan banyak api homa, juga banyak kontak batin, kondisi keluarga juga menjadi manggala. Semua putrinya telah menikah, semua putranya juga telah menikah, baik sekali.

◎ Kembali mengulas Maha Ati Tantrayana, "Untuk memulainya, perlu menggunakan visualisasi, bervisualisasi hingga muncul di hadapan, kemudian menggunakan Prajnasunya untuk menyingkirkan yang telah muncul, dengan demikian menjadi pemberdayaan agung yang tak terperi, dengan adanya pemberdayaan agung ini, dalam sekejap dapat memasuki Kebuddhaan. Saat langsung memasuki Kebuddhaan, inilah penghentian seketika yang melampaui segala kata-kata dan pemikiran".

Inilah trekcho, paragraf ini sangat sukar dijelaskan, dulu Mahaguru sering mengatakan dalam pandangan saya, di dunia ini tiada manusia. Sedangkan dalam pandangan semua orang, di bulan tidak ada manusia. Apakah di bulan ada manusia ? No, tidak ada manusia. Apakah di bumi ada manusia ? Ada ! Namun dalam pandangan Mahaguru di bumi tidak ada manusia. Kalian pasti merasa sangat heran, bagaimana mungkin dalam pandangan Mahaguru di bumi ini tidak ada manusia ? Apakah kami bukan manusia ? Sungguh aneh. Ada yang mengatakan : "Saya bukan orang sembarangan, namun jika sembarangan saya bukanlah orang."

Mengapa Mahaguru mengatakan di bumi tidak ada manusia ? Tidak ada manusia justru membuktikan ucapan Sang Buddha : "Hanya Aku yang teragung". Apa maksudnya ? Sebab Ia memandang di dunia tiada manusia. Sama halnya dengan Mahaguru, setelah menekuni bhavana hingga saat ini, saya memandang di dunia tiada manusia. Mengapa tiada manusia ? Lebih baik saya memberitahukan alasannya, orang yang telah meninggal dunia, tidak disebut manusia lagi, yang telah meninggal dunia disebut hantu ! Bertumimbal lahir di enam alam. Kemudian yang belum bertumimbal lahir, tentu saja juga bukan manusia, sebab belum menjadi manusia ! Yang telah berlalu, sudah bukan manusia lagi, yang akan datang juga bukan manusia, yang ada di tengah-tengah ini, apabila Anda dapat hidup hingga usia seratus tahun, sudah sangat panjang umur, tergolong orang yang beruntung, apakah menurut Mahaguru yang hidup selama seratus tahun ini bukanlah manusia ? 'Present tense' bisa menjadi 'past tense', yang telah lampau bukan lagi manusia, yang saat ini juga akan menjadi masa lampau, sedangkan yang akan datang belum lahir, oleh karena itu di bumi ini sama sekali tiada manusia, Anda harus merenungkannya.

 "Mengapa Mahaguru mengatakan tidak ada manusia ? Apakah kami ini bukan manusia ?" Tentu saja bukan manusia, sebab kelak kita akan menjadi masa lalu, yang telah berlalu juga bukan lagi manusia, yang akan datang juga bukan manusia, yang saat ini juga akan menjadi masa lalu, oleh karena itu bukanlah manusia. Saya sedang menjelaskan Prajnasunya dalam paragraf tersebut, saat tiba pada Prajna Tertinggi, Anda akan memandang di bumi ini sama sekali tiada manusia, oleh karena itulah dikatakan : "Hanya Aku yang teragung, bahkan diri sendiri juga bukan manusia, jadi apa ?" Jadi adalah Buddha ! Tathagata ! Sambuddha ! Yang benar-benar memiliki Prajnasunya, dalam batin-Nya tiada suatu apapun, oleh karena itulah tidak tercemari oleh apapun, baik dan buruk tidak mencemarinya. 

Saya beri pertanyaan, di bulan, apakah itu kebajikan ? Apakah itu kejahatan ? Apakah itu vegetarian dan non-vegetarian ? Adakah ? Di atas bulan tiada manusia ! Sama sekali tiada baik dan buruk, tiada vegetarian maupun non-vegetarian. Apabila Anda mampu memiliki Prajnasunya, berarti sudah hampir Pencerahan, orang yang memiliki Prajnasunya barulah disebut Tercerahkan, orang yang tidak memiliki Prajnasunya pasti tercemari. Tidak peduli tercemari ataupun yang suci, sesungguhnya semua adalah sunya. Di bulan mana ada kebajikan dan kejahatan ? Apakah di bulan ada Buddha Dharma ? Dalam Vajracchedika Sutra dinyatakan dengan sangat jelas, "Bahkan Dharma tetap harus dilepaskan, apalagi yang bukan Dharma". Bahkan Buddha Dharma pun pada akhirnya harus dilepaskan, apalagi yang sama sekali bukan Buddha Dharma.

◎ Hanya orang yang memiliki Prajna sangat tinggi barulah memahami tingkatan ini, ini disebut Prajnasunya. Jika Anda telah mempunyai Prajnasunya, begitu Anda menggunakan Prajnasunya untuk merenung, maka segalanya akan tembus. Namun apabila Anda berpikir tanpa menggunakan Prajnasunya, terus terang saja, sesungguhnya Anda sedang menciptakan kerisauan sendiri, diri sendiri menciptakan penderitaan, diri sendiri yang mencari kekotoran, semuanya adalah hal-hal yang sementara, seperti harta, rupa, nama, makan dan tidur.

Saya sering mengatakan, orang yang paling kaya adalah Wang Yong-qing, setelah dia meninggal dunia, tidak memiliki apapun lagi. Hartanya diwariskan untuk putra dan putri, sekarang adakalanya uang bertambah, adakalanya berkurang, sudah bukan yang terkaya lagi. Di jaman kita dahulu yang paling kaya adalah Wang Yong-qing, dulu nama Guo Tai-ming masih belum dikenal, demikian pula dengan Zhang Zhong-mou ! 33 tahun yang lalu, dari Taiwan saya berimigrasi ke Amerika Serikat, siapa itu Guo Tai-ming ? Tidak pernah mendengarnya ! Tidak tahu ! Siapa itu Zhang Zhong-mou ? Tidak tahu ! Orang-orang ini muncul belakangan, semuanya menjadi orang kaya berkat bisnis ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Di jaman kita dahulu hanya mengenal Wang Yong-qing, oleh karena itu semuanya hanya sementara, tidaklah kekal.

Lebih baik hari ini saya juga mengulas mengenai rupa, seperti Empat Ibu Besar dari California, saat baru tiba untuk bersekolah di Amerika, mereka sangat cantik, apabila melihat foto masa muda mereka, mereka adalah Empat Gadis Cantik ! Sekarang bahkan Raja Naga pun harus mundur memberi jalan, saat mereka ke sana, Raja Naga mengatakan : "Baiklah ! Baiklah ! Cukup ! Cukup ! Tidak perlu menyemburkan air liur lagi, besok Saya akan menyemburkan sedikit air liur ( hujan ) untuk kalian". Bahkan Raja Naga pun terkejut, untung saja kalian memperlihatkan cahaya terang kepada Raja Naga, oleh karena itu mereka adalah gadis cantik yang sejati ! Yaitu kecantikan batiniah dan bukan kecantikan lahiriah, dengan demikian rupa dapat sirna, kecantikan batiniah mereka memancarkan sinar, apalagi salah satunya adalah emanasi dari Avalokitesvara Bodhisattva. Avalokitesvara yang mengenadari naga ! "Karena mereka telah datang untuk memohon kepada-Ku, mana boleh Aku tidak memberikan sedikit air liur untuk mereka ?" Akhirnya Raja Naga mencurahkan air liur-Nya, paginya langsung hujan, bahkan disertai halilintar ! Rupa tidaklah eksis, dapat mempertahankannya sedikit lebih lama sudah sangat beruntung ! Sungguh ! Anda telah melihat foto lama saya, dulu saya juga sangat keren, begitu saya muncul, banyak gadis akan mengikuti di belakang saya. Adik saya bisa mengkonfirmasinya, sungguh, saya berjalan di depan, di belakang diikuti oleh ratusan gadis ! Sebab saya berjalan di jalan sekolah khusus wanita di Gaoxiong, saat saya pergi ke sekolah, mereka juga mengikuti saya pergi ke sekolah. Saat itu saya sangat keren, sangat santun dan sangat tenang, mata saya tidak melirik ke kanan dan ke kiri, saya melangkah maju dengan gagah, supaya kalian melihat sikap orang terhormat, melihat seorang Suciwan, saya tidak pernah melirik mereka, merekalah yang melihat saya. Tapi orang akan bertanya : "Bagaimana Anda bisa tahu mereka melihat Anda ?" Sebab saya punya mata ketiga, sungguh menarik. Namun saya yang saat ini sedikit berbeda dengan masa muda saya yang keren, sekarang merupakan rupa keagungan dan kemuliaan. Apakah saya memiliki kharisma ? ( Ya ! ) Apakah kalian mencintai Mahaguru ? ( Cinta ! ) Demikian banyak orang yang mencintai, sungguh berjalan kemanapun selalu dicintai, masih merupakan seekor naga ! Selamat Ulang Tahun ! ( Mahaguru mengucapkan dalam Bahasa Indonesia ) Hari ini merupakan hari ulang tahun saya, hari ulang tahun junior ( ungkapan merendah ), semua orang tidak berani menjelekkan. Oleh karena itu semuanya mentaati Mahaguru, terima kasih semuanya, terima kasih !

Apabila kalian melihat bumi sebagai bulan, seperti yang barusan telah dikatakan, di dalam kue bulan tidak ada bulan. Saya katakan lagi, di dalam kue matahari tidak ada matahari. Dulu Chen Chuan-fang menceritakan sebuah lelucon, ada orang yang pergi makan mi daging sapi, saat pesanannya telah tiba, dia mendapati di dalam mi daging sapi tidak ada daging sapi, ternyata itu adalah mi kuah daging sapi, hanya mi yang dimasukkan dalam kuah bekas merebus daging sapi, oleh karena itu tidak ada daging sapi. Dia bertanya pada penjualnya : "Pak, mengapa di dalam mi daging sapi tidak ada daging sapinya ?" Penjual itu menjawab : "Saat Anda makan kue matahari, apakah di dalamnya ada mataharinya ? Saat Anda makan kue bulan, apakah di dalamnya ada bulan ? Oleh karena itulah dalam mi daging sapi buatan saya selamanya tidak akan ada daging sapinya". Dalam mi daging sapi tidak ada daging sapi, kisah ini mengajarkan Anda untuk merenung, apakah di bumi ada manusia ? Apabila di bumi tidak ada manusia, segala sesuatu mudah, Anda tidak akan tercemari, tidak ada harta, rupa juga tidak memikat ; Rupa juga tidak nampak dalam pandangan Anda, dalam pandangan Anda juga tiada harta, tiada nama, ketiganya tiada, Anda tidak tercemari, tidak ada apapun yang dapat mencemari Anda. Asalkan Anda memahami bahwa di bumi tiada manusia, maka muncullan pemberdayaan agung, disebut sebagai pemberdayaan agung yang tak terperi, coba renungkan, saat itu Anda telah Tersadarkan, mulai timbul Pencerahan. Saya sering mengatakan : "Di dalam kue matahari tidak ada matahari. Di dalam kue bulan tidak ada bulan". Dahulu saya belum mengatakan : "Di atas bumi sama sekali tidak ada manusia". Supaya Anda semua memahaminya, Prajnasunya adalah "Di atas bumi sama sekali tidak ada manusia".

◎ Apabila Anda sering merenungkan : "Di atas bumi sama sekali tidak ada manusia.", maka segala fitnahan, segala penghinaan, segala serangan dan apapun itu tidak akan memengaruhi Anda, saat itu Anda disebut sebagai Tersadarkan, sudah sangat dekat dengan Pencerahan, sudah tergolong lumayan.

Dikarenakan tiada sedikitpun kekotoran, maka tidak perlu lagi bersabar, setiap saat Anda selalu tekun, juga tidak perlu lagi dana, semua hanyalah upaya kausalya. Sad-paramita anatara lain, dana, sila, ksanti, virya, prajna dan dhyana, keenamnya ini adalah upaya kausalya, saat itu asalkan Anda mempergunakan upaya tersebut, Anda pasti berhasil, Anda tidak tercemari. Yang pertama, Anda harus tak tercemari, tak tercemari disebut trekcho atau penghentian seketika, seketika menghentikan semua kerisauan, masih ada kerisauan apa lagi ? Sama sekali tiada manusia, apa yang Anda risaukan ? Coba Anda jawab ! Apa yang Anda risaukan ? Tiada fitnahan, tiada serangan, tiada rintangan, Anda juga tidak mengejar ketenaran, sebab tidak ada ketenaran yang dapat dikejar. Anda juga tidak akan pergi ke Korea untuk operasi plastik, saat ini pergi operasi plastik sangat berbahaya, sebab ada MERS.

 "Jangan bertanya dari manakah aku ?" Apakah Anda pernah mendengar lagu ini ? 'Ganlanshu' digubah oleh Sanmao ? Komposernya adalah Wang Luo-bin. Wang Luo-bin adalah siswa Zhen Fo Zong ! Dia bersarana di Singapura, dia menyanyi untuk saya, tidak perlu memakai mikrofon, dantian-nya sangat bertenaga, begitu menyanyi, Wah ! Kita sering menyanyikan lagunya ! "Kemanakah perginya burung kecil masa muda ?", burung kecil masa muda telah sirna, juga : "Mengangkat tudung kepalamu." , "Nona dari Osaka". Semuanya adalah lagunya ! Lagunya cukup banyak ! Dia adalah kebanggaan Zhen Fo Zong !

Renungkanlah, saat tiada tercemar maka Anda tidak ada karma, saat tiada karma maka Anda mencapai Kebuddhaan, juga terombang-ambing dalam samsara, langsung mencapai Kebuddhaan. Mengapa Anda mempunyai karma ? Sebab tercemar. Dari manakah pencemaran tersebut ? Dari harta, dari rupa, dari nama, dari makanan dan minuman, dari tidur, berasal dari keserakahan, kebencian dan kebodohan batin, dari keraguan dan dari kesombongan. Apabila tiada manusia, maka dari manakah keserakahan, kebencian, kebodohan, keraguan dan kesombongan ? Tiada apapun. Prajnasunya adalah Samantacaksu yang kemarin saya ulas.

Saya ceritakan sebuah lelucon, guru bertanya : "Siapakah penyair yang Anda sukai ?" Seorang murid menjawab : "Penyair patriotik, Quyuan". Guru bertanya : "Mengapa ?" Murid itu menjawab : "Sebab Quyuan paling baik hati, penyair lain setelah meninggal dunia hanya mewariskan banyak puisi yang harus kami hafalkan, namun saat Quyuan meninggal, dia mewariskan tiga hari libur Hari Raya Duanwu !" Ini di Taiwan, setelah kelas terdiam selama tiga detik, suara tepuk tangan langsung membahana. Selamat Hari Raya Duanwu ! Laozi mengatakan : "Pasti Suci, pasti ragu". Mendengarnya semua merasa sangat heran, apa maksudnya ? Maksud dari Laozi adalah Anda jangan mendengar ucapan Orang Suci, "Orang Suci tidak mati, Tao Agung tidak masuk akal." ( Sumber : Quqie-pian karya Zhuangzi ), "Percaya penuh pada buku,  masih lebih baik tidak ada buku." ( Sumber : Jinxinxia karya Mengzi ) Daripada setiap hari hanya membaca buku, lebih baik tidak usah membaca buku. Dulu kehidupan kita sangat sederhana, mulai bekerja saat fajar dan beristirahat saat senja, tidak ada televisi yang bisa dilihat, di pedesaan Taiwan tidak ada televisi, juga tidak ada radio. Di rumah saya miskin hingga radio pun tidak punya, tidak bisa mendengarkan siaran ! Juga tidak ada televisi, di jaman kita dahulu mana ada televisi, di masa kecil kita tidak ada televisi. Tidak bisa nonton televisi, tidak bisa mendengar siaran radio, juga tidak bisa lihat berita, keluarga juga tidak mampu berlangganan koran. Apa yang dapat dilakukan ? Hiburan yang terbaik ada di malam hari, saat udara semakin sejuk, bulan telah nampak, menggelar tikar di halaman rumah, beberapa orang dewasa dan anak-anak duduk di sana berbincang-bincang, saat hari mulai larut, semua pun tidur, begitu bangun tidur langsung ke sawah untuk bercocok tanam dan beristirahat saat senja telah tiba, orang semacam ini tidak melakukan karma buruk apapun. Saat itu mana ada night club ? No ! Mana ada tempat disko ? Bahkan tidak ada karaoke, di pedesaan tidak ada apapun, hiburan yang terutama adalah saat matahari mulai terbenam, saat rembulan telah muncul, menggelar tikar, menyajikan sedikit biskuit, buah-buahan, setelah makan mendengarkan obrolan orang-orang dewasa, kemudian pergi tidur. Di masa kecil kami menjalani hari-hari seperti itu. Sangat sederhana. Tidak ada karma, tidak akan mengatakan : "Saya akan ikut pemilihan". Juga tidak akan mengatakan : "Saya akan pergi operasi plastik". Semua orang kulitnya terjemur matahari, gigi manula sudah ompong, saat mereka hendak mencium kami, begitu kami melihat mereka mendekat, ompong, bau napasnya tidak sedap, maka anak kecil selalu memalingkan mukanya, atau segera sembunyi, demikianlah kehidupan masa kecil, sangat polos. Saat itu semuanya juga tidak memikirkan ingin mengeruk keuntungan, hanya setiap hari bekerja. Pergi menukarkan uang yang didapatkan. Saat itu benar-benar tiada pencemaran, saat ini semua serba tercemar.

Membicarakan masa kecil, lebih baik sekarang menceritakan sebuah lelucon mengenai masa kecil. Di masa kecil ibu mengatakan : "Serigala datang !" Begitu kami membayangkan wujud serigala sangat menakutkan, maka kami segera tidur. Setelah mengenyam bangku sekolah, teman mengatakan : "Guru datang !" Di masa sekolah kita sangat takut pada guru. Saat bekerja, rekan kerja mengatakan : "Bos datang !" Semuanya ketakutan, segera bekerja dengan giat. Setelah menikah, teman mengatakan : "Istri datang !" Wah ! Sangat ketakutan. Saat ini apakah yang paling ditakuti ? Yaitu saat simpanan mengatakan : "Bulan ini saya tidak datang".

◎ Apabila Anda memandang dunia saha sebagai 'Tiada manusia', apa yang Anda takutkan ? Anda akan menjadi 'Tiada persoalan', tak gentar, sebab Anda telah Tercerahkan, menurut Anda tiada segala sesuatu, tiada persoalan, memahami tiga karakteristik universal yang dibabarkan oleh Sang Buddha : anitya ( ketidakkekalan ), anatman ( tiada ego ) dan santam ( Nirvana kedamaian abadi ). Segala hal yang terjadi di dunia ini tiada yang tetap, ini disebut ketidakkekalan. Presiden bukanlah presiden abadi, wanita cantik juga tidak akan selamanya cantik, kedudukan juga bukan kedudukan yang abadi, kecantikan tidaklah abadi, tiada yang abadi, ini disebut anitya. Saat melebur dalam anatman, Anda tidak lagi demi ego, melainkan demi para insan, berkarya dalam kebajikan, upaya kausalya. Santam merupakan Prajnasunya, ketiganya ini merupakan tiga karakteristik universal yang dibabarkan oleh Tathagata. Sebuah lelucon lagi, ada sepasang suami istri yang sedang menghadiri sebuah pameran, si istri yang menderita rabun jauh parah mendekatkan wajahnya ke sebuah potret dan berkata kepada suami di sebelahnya : "Seumur-umur inilah potret yang paling jelek yang pernah saya lihat". Suaminya menarik si istri ke pinggir dan memberitahunya dengan lirih : "Jangan keras-keras  ! Itu bukan potret, itu cermin !" Oleh karena itu saya katakan kepada Anda semua, kecantikan tidaklah abadi. Apabila Anda masih mempunyai pertanyaan mengenai Prajnasunya, kelak akan saya jelaskan lagi. Hari ini sampai di sini.

Om Mani Padme Hum.


Judul Asli :
2015-06-28《蓮生法王開示》真正智慧空 心中空無一物

Sumber :
http://tbsn.org/chinese3/news.php?cid=29&csid=50&id=41

◎ Mengapa dan Bagaimana Bersarana ?
http://indonesia.tbsn.org/modules/news3/article.php?storyid=5

◎ Pengulasan Sadhana Tantra : 
http://tbsn.org/indonesia/newsList.php?cid=29&csid=36

◎ Kumpulan Ceramah Dharmaraja Lian-sheng :
http://tbsn.org/indonesia/newsClass.php?cid=29

◎ Beberapa Karya Tulis Dharmaraja Lian-sheng Yang Telah Diterjemahkan Dalam Bahasa Indonesia :
http://tbsn.org/indonesia/newsClass.php?cid=23

Diterjemahkan Oleh Lianhua Shian

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。