2015-09-06 Emanasi Sesuai Kehendak Adalah Keleluasaan Hakiki
Ceramah Sadhana Dzogchen ke 170 oleh Dharmaraja Liansheng Shengyen Lu pada Upacara Agung Api Homa Surupa Tathagata, Minggu 6 September 2015 di True Buddha Rainbow Temple
Sembah puja pada Para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Zheng-kong, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala, sembah puja pada adinata api homa hari ini : Surupa Tathagata, Sapta Tathagata dalam Ulkhamukhayoga.
Gurudara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet. Tamu agung yang hadir hari ini antara lain : Akuntan True Buddha Foundation : Sdri. Teresa dan suami, Penasihat Hukum True Buddha Foundation : Pengacara Zhou Huifang, Produser Sembilan Tingkat Dzogchen, Diktat Hevajra, dan Ulasan Risalah Agung Tahapan Jalan Tantrayana - Acarya Lianyue, Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi, dr. Zhuang Junyao, Sdri. Que dan Sdri. Lin dari Tim Tari Pujana Yang-guang Taiwan, dr. Lin Shuhua, Sdr. Guo, Sdri.Cai dan Sdri. Lin dari Tim Paduan Suara Tianyinyayue, JP. Minhao dan istri dari New Venice Australia, Kepala Humas Taiwan Lei Tsang Temple : Sdr. Wang Zizhu, dr. Gao Huanxian, Sdr. Qizhong dari Taiwan. Tadi saat Sdri. Lin Yixuan berdiri, saya melihat ada satu Dakini di atas kepalanya, Dakini itulah yang sering hadir pada diri Anda. Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Selamat siang semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Taiwan ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton ) Saya katakan, tahukah Anda ? ( Bahasa Kanton )
Kita bahas sebentar mengenai api homa minggu depan, minggu depan tanggal 13 September pukul 2 sore, lebih awal dari biasanya, semula adalah jam 3, sekarang diubah menjadi jam 2, adalah api homa Mahottara Heruka. Upacara Mahottara Heruka pernah diselenggarakan di Balai Peringatan Chiang Kai-shek Taiwan, suara pelantunan mantra dalam Upacara Mahottara Heruka yang diselenggarakan pada bulan Maret tahun ini, merupakan suara mantra yang paling agung, gagah, khidmat dan paling berkekuatan dalam Zhenfo Zong. Semenjak mendengar suara mantra itu, kemudian mendengarkan suara mantra yang lain, tidak lagi ada rasa, suara mantra itu terus terbayang. Pelafalan mantra Surupa Tathagata hari ini tergolong lumayan, di dalam api homa Rainbow Villa ini, suara mantra yang dilafalkan hari ini tergolong memenuhi syarat.
◎ Saya beritahu Anda, saya juga sangat takut ular, tapi terus terang saya beritahukan, di kediaman yang terdahulu, bukan yang saat ini, dahulu saya tinggal seatap dengan ular. Kami tidur di dalam rumah, di ruang bawah tanah ada dua ekor ular, sebab musim dingin sangat dingin, ruang bawah tanah lebih hangat, apalagi di sana juga terdapat pipa pemanas ruangan. Di musim semi dan musim panas, mereka pun keluar, namun di musim dingin mereka bersembunyi di ruang bawah tanah rumah kami. Dua ekor ular tersebut bukan berwarna emas dan hijau, melainkan bergaris-garis, seperti ruas payung, berwarna coklat, keduanya sering melata di depan pintu rumah saya. Saya tidak tahu harus bagaimana, apalagi tidak boleh membunuh, maka saya katakan kepada mereka : “Apabila kalian ingin saya seberangkan, maka silakan menuju ke jalan dan berhenti saja di sana.” Setelah saya mengatakannya, mereka sungguh melata hingga di jalan, mereka sungguh dilindas mobil, saya memindahkannya menggunakan bambu, kemudian menjapa mantra dan menguburkan mereka di lereng bukit belakang rumah. Ternyata dua ekor ular tersebut adalah dua siswa Mahaguru di kehidupan yang lampau, mereka memilih untuk menetap bersama saya. Sampai akhirnya saya mengatakannya, barulah mereka melata sampai dilindas mobil, kemudian saya menyeberangkan arwah mereka.
Saat menetap di sana, tiap kali membuka pintu, selalu ada beberapa burung di depan pintu, semuanya mati, sungguh mengherankan, ternyata mereka memang ingin mati di depan rumah, mereka sengaja terbang kemari dan mati di depan pintu rumah, satu demi satu mati di depan pintu rumah. Bagaimana ini ? Lebih baik menyeberangkan arwah mereka, setelah menyeberangkannya, muncul sebuah kontak batin, ternyata mereka semua adalah siswa di kehidupan yang lampau, mereka sengaja datang ke rumah Mahaguru. Selain itu, ada juga yang masih hidup, tapi mereka menabrak kaca. Ada burung yang menabrak kaca di rumah di Phantom Lake, mereka tidak hanya menabrak sekali saja, mereka mati-matian terus berusaha menabrakkan diri, hingga akhirnya mati di bawah jendela. Saya mengambil mereka semua kemudian menyeberangkannya, kontak batin yang saya peroleh adalah : “Semua adalah siswa Anda di kehidupan lampau, mereka terlahir kembali sebagai hewan dikarenakan telah melanggar sila, saat ini mereka semua mengakhiri hidup di rumah Anda, atau di dekat rumah Anda, memohon Anda menyeberangkan arwah mereka.” Mahaguru menyeberangkan arwah mereka, mereka semua melakukannya demi terlahir kembali sebagai manusia, maupun terlahir kembali di alam yang lebih baik. Bagi kalian yang tinggal di Amerika, apakah kalian pernah menemui peristiwa semacam ini ? Di mana pun saya menetap, maka burung akan mati di depan pintu rumah. Apabila saya adalah orang biasa, maka pasti akan menyangka ada orang yang mengirimkan teluh, sebab begitu pintu dibuka, ada tumpukan burung mati, apalagi jika bukan teluh ? Mereka menabrak kaca, menabraknya berulangkali hingga mati, selain itu ada dua ekor ular. Mungkin ular yang tadi kita lihat, juga memohon penyeberangan arwah. Peristiwa ini sering terjadi, hari ini mengagetkan Anda semua, mohon maaf.