2015-09-26 Banyak Siswa Telah Berjumpa Dengan Dharmakaya Mahaguru


Ceramah Sadhana Dzogchen ke 173 oleh Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu pada Puja Bakti Bersama Sadhana Istadevatayoga Amitabha Buddha, Sabtu 26 September 2015 di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

Sembah puja pada Para Guru Silsilah, sembah puja pada Bhiksu Liaoming, sembah puja pada Guru Sakya Dezhung, sembah puja pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah puja pada Guru Thubten Dhargye, sembah puja pada Triratna mandala, sembah puja pada istadevata ( yidam ) puja bakti bersama hari ini : Amitabha Tathagata.

Gurudara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat Sedharma, dan umat Sedharma yang menyaksikan melalui internet, beserta para tamu agung yang hadir pada hari ini, Sdri. Judy istri dari Sekretaris Jenderal Coordinating Committee for North American Affairs, Executive Yuan Dubes Daniel T.C. Liao, Akuntan True Buddha Foundation : Sdri. Teresa, dr. Zhouheng, Tim Paduan Suara Tianyinyayue : Sdr. Guo, sdri.Lin, sdri.Zhang dan sdri.Gao, Produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Sdri. Xu Ya-qi, Istri dari Bpk. Xue Sheng-hua Pimpinan Overseas Credit Guarantee Fund : Sdri. Xue Wang-shu-mei, Tim Tari Pujana Yangguang Taiwan : Sdri. Su Guoying, dr. Zhuang Junyao, Penasihat Hukum True Buddha Foundation : Pengacara Zhou Huifang , Aktris dan presenter televisi Singapura : Sdri. Yiling. Selamat malam semuanya ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Mandarin ) Apa kabar ! Apa kabar semuanya ! ( Bahasa Kanton ) 

Hari ini adalah puja bakti Sadhana Istadevatayoga Amitabha Buddha, Amitabha Buddha adalah Sasanapati ( Pimpinan Ajaran ) di Sukhavatiloka, Maha Sadhana Amitabha Buddha sangat termasyhur. Dalam Sutrayana dan Tantrayana, Amitabha merupakan Tathagata yang sangat agung. Sangat banyak orang yang menekuni Sadhana Amitabha Buddha, apalagi kedua pengiring-Nya, yaitu Avalokitesvara Bodhisattva dan Mahastamaprapta Bodhisattva. Kemasyhuran Avalokitesvara Bodhisattva tersiar sampai jauh, Syama Tara Bhagavati dan Sita Tara Bhagavati juga merupakan emanasi Avalokitesvara Bodhisattva, bahkan Tiga Dewi dalam Sadhana Tridevi juga merupakan emanasi Avalokitesvara Bodhisattva, emanasi Avalokitesvara Bodhisattva tak terhingga banyaknya. Amitabha Buddha juga demikian, “Namo Amitabha Buddhaya dalam nama agung berjumlah tiga ratus enam puluh triliun seratus sembilan belas ribu lima ratus, Om. Amidiewa. Xie. “ Lihat, betapa banyak emanasi-Nya ? Berapakah jumlah umat manusia di dunia ini ? lebih dari 7 miliar jiwa !

◎ Amitabha Buddha berjumlah tiga ratus enam puluh triliun, sedangkan jumlah umat manusia di dunia hanya 7 miliar, sangat jauh dibandingkan dengan Amitabha Buddha, dari sini dapat kita ketahui bahwa emanasi Amitabha Buddha tak terhingga banyaknya, yang dituntun olehnya bukan hanya alam manusia. Di antara Seratus Istadevata Santam dan Krodha dari Mahottara Heruka ada Sadmuni, siapakah Sadmuni ? Muni adalah Shakyamuni Buddha, kita melafalkan mantra-Nya : “Om. Mouni. Mouni. Mahamouni. Sekyamouni. Suoha.” Muni adalah Suciwan Penuh Kasih, “Om. Suciwan Penuh Kasih. Yang Mengasihi. Suciwan Agung Dengan Kasih Sayang Agung. Suciwan dari Suku Shakya. Suoha.” Inilah arti dari Mantra Shakyamuni Buddha. Sadmuni antara lain : Muni Alam Surga, Muni Alam Manusia, Muni Alam Asura, Muni Alam Neraka, Muni Alam Preta, dan Muni Alam Hewan, Keenam Muni tersebut menuntun semua makhluk di enam alam.

Jumlah umat manusia hanya sekitar 7 miliar, tahukah Anda berapakah banyaknya semut ? Tak terhitung. Berapakah banyaknya nyamuk ? Tak terhitung. Berapakah banyaknya lalat ? Tak terhitung. Selain umat manusia, masih ada makhluk yang terbang di angkasa, yang berenang di lautan, hewan-hewan di hutan, hewan yang terbesar saat ini adalah gajah, jaman dahulu adalah dinosaurus, sedangkan yang kecil adalah semut, berapakah banyaknya semut ? Anda tidak pernah memperhatikan dunia semut, semut juga memiliki negara, tak terhitung banyaknya. Mereka semua juga memiliki Buddhata. Oleh karena itulah Buddha Bodhisattva memanifestasikan Sadmuni demi menuntun para insan di enam alam, di tiap alam ada Shakyamuni Buddha. Kita sering mengucapkan, “Menuntun semua makhluk.”, apakah Anda mengira semua makhluk hanyalah umat manusia ? Umat manusia menganggap dirinya sebagai pusat, tidak memedulikan yang lain, sesungguhnya makhluk yang lain lebih banyak jumlahnya, seperti halnya dengan para makhluk di alam hantu, apakah itu alam hantu ? Para makhluk di pretaloka, ada juga para makhluk di devaloka, sangat banyak. Oleh karena itulah Buddha Bodhisattva perlu beremanasi sangat banyak, seperti Mahamaitri Mahakaruna Avalokitesvara Bodhisattva, Mahamaitri Mahakaruna Amitabha Tathagata, Mahastamaprapta Bodhisattva yang paling bijaksana, mereka menuntun semua makhluk dengan sangat banyak emanasi. Amitabha Buddha sangat banyak, tidak hanya di dunia manusia saja, ada di keenam alam tumimbal lahir. Kita sangat menghormati Istadevata hari ini, Amitabha Buddha, tadi sewaktu menjapa mantra, saya melihat kehadiran Gyalwa Karmapa ke-16. Guru Silsilah senantiasa memperhatikan kita, sering hadir dalam puja bakti kita, karena Ia hadir, maka saya memberitahukannya kepada Anda semua. Gyalwa Karmapa ke-16 adalah yang berwenang atas Mahamudra. Guru Silsilah Kagyudpa, mulai dari Tilopa, Naropa, kemudian Marpa yang merupakan Guru Silsilah pertama asli Tibet, kemudian adalah Milarepa, Gampopa, hingga Dusum Khyenpa - Gyalwa Karmapa ke-1, terus hingga Gyalwa Karmapa ke-16, kemudian sampai Gyalwa Karmapa ke-17, demikianlah silsilah terus berkesinambungan. Selain itu, sekte dalam Kagyudpa paling banyak, ada 4 sekte besar dan 8 sekte kecil, disebut “Empat Besar dan Delapan Kecil”, inilah silsilah Kagyu.

Hari ini kita ulas sejenak Sadhana Dzogchen, hari itu kita telah mengulas drongjuk phowa, sekarang akan saya bacakan satu paragraf.

◎“Saya Lu Shengyan, terlahir dari frekuensi yang terpancar dari Padmakumara, yang kemudian berpaut pada sebuah substansi material. Inilah Keleluasaan Hakiki dari Padmakumara, saya datang demi dunia ini, demi membabarkan Buddhadharma sejati, tak terhitung banyaknya malapetaka dan rintangan mara yang menghadang, namun semakin banyak rintangan mara, semangat saya justru semakin transenden, semakin luar biasa.”

Paragraf ini membahas hubungan antara Padmakumara dengan Lu Shengyan, frekuensi berpaut pada sebuah substansi, sehingga dapat hadir di mana pun dan kapan pun, sekali pun Anda berada di ujung dunia, tetap dapat menampakkan diri di hadapan Anda. Sangat banyak yang dapat melihat Dharmakaya, seperti halnya Mahaguru hari ini melihat kehadiran Gyalwa Karmapa ke-16, secara langsung berjumpa dengan Karmapa. Meskipun Beliau telah Parinirvana, namun sesungguhnya saya masih dapat melihat-Nya, sebab pada diri saya terdapat arus Dharma dari-Nya. Saat saya melafalkan Mantra Catursarana : “Namo Gulubei.”, memvisualisasikan Bhiksu Liaoming, Acarya Shakya Zhengkong, Gyalwa Karmapa ke-16, Acarya Tubten Dhargye, empat Mulacarya saya, mengucapkan Nama Mereka, mengenang-Nya, “Namo Buddhaya.”, berarti mengenang Para Buddha, “Namo Dharmaya.” Berarti mengenang semua ajaran yang ditransmisikan-Nya dan semua kitab suci, “Namo Sanghaya.” Mengenang semua Sangha Suciwan, termasuk 16 Arahat Agung, 500 Arahat, semua adalah Sangha yang suci, patut mengenang Mereka, memohon abhiseka arus Dharma dari-Nya, begitu memanjatkan permohonan ini, Mulacarya langsung hadir, dan Anda dapat melihat-Nya.

 Siapakah siswa dari Alaska yang pernah melihat Mahaguru ? Acarya Lianyu yang mengatakannya, di manakah ketua vihara Baoyue Tongxiuhui ? Silakan berdiri dan menceritakannya.
 
◎ ( Ketua vihara : “Di malam hari tanggal 24, saat berada di Alaska, kami pergi untuk menyaksikan air mancur menari, kemudian saya berpikir, air mancur menari sangat indah, maka saya persembahkan kepada Mahaguru dan Istadevata. Kemudian kami pergi mengunjungi tempat yang lain untuk melihat gunung berapi, di sana saya juga mengundang Mahaguru dan Istadevata untuk menikmati keindahannya. Seorang saudari Sedharma yang saat itu juga ikut serta mengajak kami untuk turun, saya katakan tidak perlu, mendadak, saya melihat Mahaguru, Mahaguru mengenakan rompi naga berwarna putih, saya sempat mengira mata saya bermasalah, kemudian saya memerhatikannya lebih seksama, terlihat makin jelas, yang saya lihat adalah Mahaguru.” )

Mahaguru : “Terlihat berapa lama ?”
( Ketua vihara : “15 detik.” )
Mahaguru : “15 detik ?”
( Ketua vihara : “Semakin diamati semakin jelas.” )

Mahaguru : “1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 dan sirna, hanya 15 detik, cukup baik.”

◎ Ada seorang saudara Sedharma yang melihat penampakan Mahaguru dalam waktu yang sangat lama, sekitar sepuluh menitan ! Tubuh Mahaguru lebih tinggi dari atap bangunan ini, dia bahkan melihat saya membawa tas Sangha, ia juga melihat tas tersebut, bahkan pada tas tersebut terdapat bordiran nama saya dan tulisan Zhenfozong, dia sedang berada di lantai dua, sangat tinggi, Mahaguru berdiri, menjulang sampai atap lantai 2, dia melihat selama sekitar 10 menit. Dia adalah Sdr. Gao dari California, dia melihat penampakan Mahaguru dalam waktu yang paling lama.

Anda 15 detik, sangat cepat. Tadi saya melihat Karmapa juga sekitar 15 detik. Selain dapat melihat, juga dapat mendengar, di siang hari, menampakkan diri,  ada yang melihatnya dalam kondisi jaga, ada juga yang dalam meditasi, ada yang melihat dalam mimpi, bermacam-macam. Ada seorang saudari Sedharma dari Indonesia, di mana dia ? Oh ! Silakan berdiri di sana, dia baru bersarana satu tahun, namun dalam mimpi telah melihat Mahaguru sebanyak 12 kali, dia mengatakan kedatangannya kali ini adalah karena saya yang mencarinya dalam mimpi : “Kamu datang tidak ?” Dia menjawab : “Datang.” Kemudian dia bertanya kepada orang-orang : “Sebenarnya saya harus ke mana ?” Orang-orang menjawab : “Ke Seattle Amerika.”, maka dia pun datang kemari.  Anda baru pertama kali datang kemari ? “First time”, dia adalah orang Indonesia, baru bersarana satu tahun tapi telah memimpikan Mahaguru sebanyak 12 kali, dalam mimpi selalu membabarkan banyak metode kepadanya. Ini adalah frekuensi, saat frekuensinya sesuai, akan muncul sebuah penampakan, entah itu dalam mimpi, dalam meditasi, maupun dalam kondisi jaga. Apabila Anda ingin bicara, silakan saja !

◎( Sdri. Sedharma : “Saat saya memuja Buddha di altar, saya melihat Mahaguru. Juga saat Upacara Pertobatan Kaisar Liang, di hari ketiga, begitu tiba, saya langsung mengenakan jubah, saat menghaturkan pujana, saya menutup mata, melihat sinar Mahaguru seperti sebuah ‘rainbow’.” ) 

Mahaguru : “Anda melihatnya dalam kondisi jaga ?”

( Sdri. Sedharma : “Benar. Saya menutup mata… Saya melihatnya saat menutup mata, sekali.” )

Mahaguru : “Hanya sekali ? Oh ! Dua kali ?”

 


◎ Dia sangat berafinitas dengan Buddha, seorang siswa yang baru bersarana, baru satu tahun, telah 12 kali berjumpa dalam mimpi, bahkan kali ini saya bertanya : “Anda datang tidak ?” Maka dia datang. Begitu berjumpa dengan saya, dia langsung mengatakan : “Saya datang.” Saya mengatakan : “Oh ? Apa hubungannya kedatangan Anda dengan saya ?” Kemudian dia menjelaskan bahwa saya yang memintanya datang, maka dia pun datang. Dia belum pernah kemari sebelumnya, apalagi baru bersarana setahun, demikianlah jalinan afinitas yang ada, dia sangat sering menerima frekuensi , seperti frekuensi yang dikatakan dalam kalimat ini : “Lu Shengyan terlahir dari pancaran frekuensi Padmakumara.” Dapat dikatakan, di mana pun Anda dapat menerima frekuensinya, oleh karena itu Anda dapat bersaksi, apabila Anda dapat menerima sepenuhnya dengan sangat erat, bahkan memasuki kondisi manunggal, maka itulah yukta.

Sebagian orang sama sekali tidak mengalaminya, sebagian orang merupakan sekat penghalang frekuensi tersebut, sehingga sama sekali tidak dapat menerima frekuensi, yang demikian apa boleh buat, bagi yang dapat menerima frekuensi semacam ini, akan muncul fenomena saling berkontak batin, entah itu dalam mimpi, dalam meditasi, bahkan di siang hari, begitu mata terpejam langsung nampak, bahkan dikelilingi oleh sinar pelangi, memang fenomena semacam ini bisa terjadi, fenomena ini adalah frekuensi yang berpaut pada sebuah titik.

Suatu ketika di Nanshanyashe, saya melakukan penyeberangan arwah untuk almarhum kakak Gurudara, rumah di Amerika pada dasarnya memang tertutup, saat melakukan penyeberangan arwah, mendadak muncul seekor belalang, di Taiwan disebut ‘Dubazai’, atau jangkrik, jangkrik berwarna hitam, sedangkan Dubazai berwarna kuning. Saat itu saya sedang melakukan penyeberangan arwah, tiba-tiba seekor belalang menghampiri, dia merayap di atas karpet, seumur hidup di Amerika ini saya tidak pernah melihat belalang seperti itu, bagaimana mungkin mendadak muncul ? Kemudian Gurudara hendak menangkapnya. Saya katakan : “Jangan ditangkap, roh kakakmu telah tiba, dia ingin memberitahukan kepada kita, maka dia menempel pada sebuah media, berjalan ke hadapan altar, supaya Anda bisa menyeberangkan arwahnya. Jangan ditangkap, itu adalah roh kakak Anda yang menempel pada seekor belalang.” Dia merayap di karpet, di hadapan saya, saat saya sedang melakukan penyeberangan arwah. Sungguh mengherankan, roh menempel pada seekor belalang, roh kakak dari Gurudara, bukan berarti kakaknya berubah menjadi belalang, melainkan rohnya tiba dengan cara menempel pada sebuah medium.

◎ Seperti Sunny menantu saya, dia adalah orang Indonesia, di Jakarta, ayahnya meninggal dunia, dia kembali untuk mengikuti upacara kremasi. Hari itu hujan turun dengan sangat deras, mereka duduk di dalam mobil, peti mati ada di depan, hendak menuju ke tempat kremasi, mendadak ada seekor kupu-kupu yang terbang menghampiri, dia hinggap di atas pundak Sunny, bahkan tidak mau pergi, diusir bagaimana pun dia tetap tidak pergi. Orang-orang berusaha mengusir kupu-kupu itu, tapi dia tidak pergi, dia terus hinggap di pundak Sunny, kupu-kupu itu adalah ‘father’ dari Sunny. Sungguh mengherankan, roh dapat menempel pada seekor hewan, kemudian hinggap di sana, sebab ayahnya paling menyayangi Sunny, afinitas mereka sangat erat, oleh karena itu dia hinggap di atas pundak Sunny.

Kemudian, Sunny membawa sedikit abu almarhum ayahnya kembali ke Seattle, terjadilah hal yang tak terduga. Tahukah Anda ? Sunny dan Foqi tidur bersama, tidak seperti saya dan Gurudara yang tidur terpisah, saya tinggal di sisi Timur di Nanshanyashe, sedangkan Gurudara tinggal di sisi Barat, dia tidak akan mendengar suara teriakan saya, baru bisa didengar setelah berjalan mendekat, ada interkom untuk komunikasi, mengangkat gagang telepon, kemudian menekan nomor, baru bisa bicara. Sunny dan Foqi tidur bersama, pada suatu malam, Foqi membuka matanya, berbalik dan melihat ternyata almarhum ayah mertuanya tidur di antara mereka berdua, di tengah Sunny dan Foqi. Foqi benar-benar melihatnya, tidak hanya demikian, itu masih belum apa-apa, ayah Sunny bahkan bisa terbang !  Di dalam rumah, dia terbang ke sana ke mari, terbang ke hadapan Foqi, Foqi langsung menjapa : “Om. Gulu. Liansheng. Xidi. Hom. Xie.” Arwah ayah Sunny langsung mundur, padahal sebelumnya sangat dekat dengannya, Foqi merasa takut, dia sudah merupakan ‘ghost’, sudah bukan ayah mertua. Maka dia menjapa : “Om. Gulu. Liansheng. Xidi. Hom. Xie.” Dia bahkan membentuk sebuah mudra, sehingga roh tersebut sedikit mundur ke belakang, akhirnya dia benar-benar sering menampakkan diri, tidak hanya di malam hari, bahkan di siang hari juga menampakkan diri.

 


◎ Akhirnya Foqi tidak berdaya lagi, dia meminta saya untuk datang, “Dia sering menampakkan diri, di malam hari tidur di tengah-tengah saya dan Sunny, bagaimana ini ?” Sesampainya di sana, terlebih dahulu saya menebarkan beras dan garam, menjapa mantra melakukan pembersihan, kemudian mengundang rohnya, dan memasukkannya ke dalam guci abu, kemudian membuat simabandhana ( perbatasan sakral ), sehingga dia tidak bisa keluar lagi. Semenjak saat itu, dia tidak pernah menampakkan diri lagi.

Rohnya memang pernah menampakkan diri, telah berada di alam hantu, saya memasukkanya ke dalam guci abu dan memberi simabandhana sehingga dia tidak bisa keluar, oleh karena itu, sekarang rumah mereka tidak terkena pengaruh lagi. Semenjak mereka membawa pulang abunya, suasana rumah menjadi berbeda, kemudian semenjak saya melakukan simabandhana di rumah mereka, fenomena itu telah sepenuhnya berhenti. Hantu hendaknya memahami batas-batas dengan dunia manusia, mana boleh tidur di tengah-tengah Sunny dan Foqi ? Ayahnya sangat menyayangi putrinya, peristiwa semacam ini sering terjadi, ini juga merupakan semacam frekuensi, sehingga dia terus mengikutinya.

Ada seorang nenek yang sangat menyayangi cucunya, setelah dia meninggal dunia dia terus mengikuti cucunya, menjadi roh pelindungnya, “Siapa pun tidak boleh berbuat jahat pada cucuku.” Dia sering melindungi cucu-cucunya, ada juga peristiwa semacam ini. Demi melindunginya, mengikuti sebab dan kondisi, dikarenakan sangat mencintai cucunya, ia terlahir kembali dan menikah dengan cucunya, ini benar-benar ada. Dahulu di masa pemerintahan Kaisar Liang, Dinasti Liang,  ada seorang bhiksu bernama Zhigong, dia menghadiri perjamuan seorang siswa, begitu dia mengamati, ternyata cucu siswanya telah menikah dengan kelahiran kembali dari neneknya, benar-benar ada peristiwa semacam ini. Bhiksu Zhigong mampu melihatnya, oleh karena itu, ada kalanya roh pelindung berupa dewa, namun ada juga yang berupa hantu, bagi penekun Tantrayana yang telah beryukta, pelindungnya adalah Dharmapala. Persoalan frekuensi ini telah saya bahas demikian panjang lebar.

Ceritakan sebuah lelucon, di hari pertama sekolah, Xiaoming masuk ke ruang kelas dengan kondisi seragam tidak rapi, gurunya sangat terkejut dan bertanya : “Apa yang terjadi ?” Xiaoming mengatakan : “Saya berjumpa dengan perampok.” Guru : “Ya Tuhan ! Mereka merampok apa ?” Xiaoming : “Semua PR liburan musim panas telah dirampok !” Guru : “Keluar !”

Nasib dan peruntungan manusia sungguh mengherankan, kapan bisa berjumpa dengan orang yang bagaimana, jalinan afinitas seperti apakah yang akan muncul, semua telah ditetapkan dalam nasib. Ketetapan nasib sungguh unik, sesungguhnya nasib dan peruntungan manusia telah ditetapkan, namun setelah ditetapkan, dapatkan diubah ? Dapat diubah ! Seperti dalam Empat Ajaran Liaofan, di dalamnya tertulis “Ramalan Yijing Shaozi.”dari Shao Kangjie, sangat akurat, di usia sekian Anda akan berjumpa dengan marga Xiao, dia akan meminjam uang Anda, kemudian uang Anda tidak akan kembali, dia bisa memprediksikan dengan demikian akurat ! Apa shio dari ayahnya, apa shio dari ibunya, dia menghitungnya dari tahun, bulan, hari, jam dan menit, ini adalah lima pilar, pada umumnya adalah ramalan empat pilar, tahun, bulan, hari dan jam, sedangkan Shao Kangjie menghitung sampai lima pilar, dia menghitung sampai ke menit, oleh karena itu menjadi lebih akurat. Dia bisa memprediksikan shio dari ayah dan ibu Anda, Anda punya berapa saudara laki-laki dan perempuan, kapan Anda akan kerampokan, akan Anda kecurian, apa saja yang dicuri, semua telah ditetapkan dalam nasib. Namun apakah bisa diubah ? Tentu saja bisa, oleh karena itulah ada Empat Ajaran Liaofan.

◎ Dalam Empat Ajaran Liaofan terdapat ilmu membentuk nasib, “Kebajikan besar, atau kejahatan besar, dapat mengubah nasib dan peruntungan.” Setelah Anda melakukan kebajikan yang sangat besar, maka nasib dan peruntungan Anda menjadi lebih baik, yang semula ada bencana, menjadi tiada ; Namun apabila Anda melakukan perbuatan yang sangat jahat, maka nasib dan peruntungan Anda juga akan berubah, berubah menjadi tidak baik. Kebajikan besar atau pun kejahatan besar dapat mengubah nasib dan peruntungan, inilah ilmu membentuk nasib.

Meskipun nasib dan peruntungan telah ditetapkan, Shaozi adalah hitungan yang berasal dari penembusan takdir, dia mengetahui nasib dan peruntungan tiap insan, menyusun dan mengombinasikannya, Tieban Shenshu dari Shaozi Yishu ada beberapa buku, dia dapat menghitung Anda termasuk baris yang mana, akan muncul banyak baris, kemudian membuka buku-buku Tieban Shenshu, baris pertama apa, baris sekian apa, sangat sesuai dengan nasib dan peruntungan Anda, di usia tertentu berapakah jumlah gaji Anda, bahkan jumlah gaji dapat diketahui, itu adalah prediksi menembus takdir.

Shakyamuni Buddha menolak takdir, tidak suka orang berkutat dalam takdir. Mengapa ? Sebab menurutnya setelah mendalami Buddhisme, setelah menekuni bhavana, nasib dan peruntungan dapat diubah, oleh karena itu Ia tidak menyukai perbintangan dan ramalan nasib. Sang Buddha tidak  menganjurkan perbintangan dan ramalan nasib, Beliau berpendapat bahwa penekunan Buddhisme dapat mengubah nasib dan peruntungan. 

Ada lagi lelucon Xiaoming, hari itu adalah hari pertama pelajaran Bahasa Taiwan, guru mengatakan : “Xiaoming, silakan membuat kalimat dengan kata : ‘Buyue ertong’ (Kesamaan tanpa disengaja ).” Xiaoming berdiri dan mengatakan : “Kemarin malam di taman saya melihat seorang kakak yang sangat cantik, saya mengatakan : ‘Mau berkencan ?’ kakak itu menjawab : ‘Buyue ertong’ ( Tidak berkencan dengan anak-anak.)” Sebab Xiaoming masih anak-anak ! Yang dimaksud gurunya adalah, “Kesamaan tanpa disengaja.” ( homofon dengan : Tidak berkencan dengan anak-anak  ). Gurunya mengatakan : “Keluar !”

 


◎ Sesungguhnya manusia, hantu, dewa, Bodhisattva dan Buddha berbeda, namun manusia dapat berkomunikasi dengan hantu, manusia juga dapat berkomunikasi dengan dewa, manusia dapat berkomunikasi dengan Bodhisattva, manusia juga dapat berkomunikasi dengan Buddha, seperti idiom : “Kesamaan tanpa disengaja.”. Tergantung tingkatan Anda ! Apabila Anda adalah orang yang belum memperoleh tingkatan Kebuddhaan, maka Anda tidak mungkin dapat berinteraksi dengan Buddha ; Apabila Anda adalah orang yang tidak memiliki hati Bodhisattva, maka Anda tidak mungkin dapat berinteraksi dengan Bodhisattva ; Apabila dalam batin Anda tidak ada cahaya, maka Anda tidak mungkin dapat berinteraksi dengan dewa ; Apabila hati Anda hanya seperti orang duniawi, maka dari manakah daya gaib Anda ? Asalnya dari hantu.

Memang benar Anda memiliki daya gaib, namun tingkatan Anda hanya sebatas interaksi dengan hantu belaka. Sebab Anda masih bersifat duniawi, hantu juga sangat duniawi, oleh karena itulah dia dapat berkomunikasi dengan Anda, Anda bisa memperoleh bisikan hantu, hantu bisa memberitahukan sesuatu kepada Anda, sehingga Anda mengetahui beberapa hal, hantu juga mempunyai kemampuan gaib tertentu. Di antara hantu dan dewa, daya dari hantu lebih kecil, akan sangat akurat untuk hal yang kecil, namun tidak akan dapat mengetahui hal besar ; Dewa lebih tinggi daripada hantu, dewa memiliki daya lebih besar, oleh karena itu mengetahui lebih banyak hal. Daya Bodhisattva lebih besar, daya Buddha lebih besar lagi. Ada sebuah film horor berjudul Hantu Menyerang Hantu, hantu berkelahi dengan sesama hantu, hantu yang saya kirimkan, bertarung dengan hantu di tubuh Anda, tergantung siapa yang menang. 

Dalam Tantrayana juga ada hal yang demikian, Dharmapala saya adalah Yamantaka, Dharmapala dia juga adalah Yamantaka, namun mengapa Dharmapala saya dapat mengalahkan Dharmapalanya ? Padahal semua sama-sama menekuni Sadhana Yamantaka, mengapa Yamantaka saya dapat menandingi Yamantaka Anda ? Semua tergantung dengan daya Dharmapala Anda. Sesungguhnya kontak batin terjadi seperti idiom : “Kesamaan tanpa disengaja.” Hanya saja berbeda dalam tingkatanya. Oleh karena itu, banyak orang memiliki kemampuan gaib, umat Sedharma juga ada yang memiliki kemampuan gaib, tapi yang mereka miliki adalah kemampuan gaib kecil, penembusan hantu, sebab frekuensi batin Anda sama dengan hantu, oleh karena itu terhubung dengan hantu, selalu ingin mengeruk uang, ingin mempergunakan kemampuan gaib untuk mengeruk uang, untuk memerdayai orang lain, sehingga hantu penipu menempel pada diri Anda, demikianlah yang terjadi. Banyak hal yang merupakan “Kesamaan tanpa disengaja.”

Ceritakan sebuah lelucon, hari ini kantor mengirimkan pesan singkat yang berbunyi, kinerja dalam setengah tahun ini cukup baik, demi berterima kasih atas ketekunan semuanya, maka di Hari Raya Tiongchiu nanti semua ditambah empat bulan. Wah ! Semua orang sangat gembira, tak lama kemudian, kantor kembali mengirimkan pesan : “Mohon maaf ! Tadi kata ‘kue’ yang terlewat, seharusnya adalah : Di Hari Raya Tiongchiu semua mendapat tambahan empat kue bulan.” Semula dikira ditambah gaji selama empat bulan, ternyata adalah ditambah empat kue bulan, satu kata ‘kue’ menyebabkan selisih yang sangat banyak.

Demikian pula dengan daya gaib, saat bisikan hantu kurang atau lebih satu kata, maka selisihnya bisa sangat besar. Anda mendengar : “Oh ? Orang ini kelak bisa naik jabatan, kemudian gajinya akan meningkat beberapa kali lipat.” Kemudian Anda mengatakan kepadanya : “Anda akan naik jabatan, gaji Anda akan lebih banyak dua kali lipat dibandingkan sekarang.” Maka orang itu pun pulang untuk menanti kabar baik, akhirnya apa yang terjadi ? Ternyata atasannya minta dia tambah jam lembur, ternyata bukan naik jabatan, melainkan tambah jam lembur, hanya selisih sedikit kata, pantas dikatakan gaji akan lebih banyak, ternyata sebabnya adalah bertambah jam lembur, hanya kekeliruan lafal saja bisa menjadi sangat berbeda arti, hal ini bisa saja terjadi pada seorang cenayang. 

Satu lelucon lagi, keluarga petani kedatangan seorang tamu, kepala keluarga petani ingin menyembelih seekor ayam jantan, tapi ayam itu terbang sampai ke atap rumah, kepala keluarga itu memaki ayam tersebut : “Kalau kamu tidak turun, aku bunuh semua ayam betina, supaya kamu hidup sengsara !” Ayam jantan itu tertawa : “Akhirnya aku bisa bebas, bisa mencari ayam liar !” Lelucon apakah ini ? Apakah bisa dihubungkan dengan Buddhadharma ? Tidak bisa !

◎ Tiap insan mempunyai nasib dan peruntungan masing-masing, namun semua dapat diubah, asalkan berbhavana, nasib dan peruntungan Anda dapat diubah. Selain itu, asalkan Anda berbhavana, penembusan spiritual Anda tidak hanya dengan hantu dan dewa, Anda bahkan akan beryukta dengan Buddha dan Bodhisattva.

Om Mani Padme Hum.

 

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。