2013-08-10 Anda Tidak Mengerti Sadhana Tantra Anda Melakukannya Ibarat Meneguk Racun Anda Mengerti Sadhana Tantra Anda Melakukannya Ibarat Meneguk Amrta

Ceramah Ketujuhbelas Sadhana 9 Tingkat Dzogchen oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Kebaktian Sadhana Yidam Amitabha tanggal 10 Agustus 2013 di Ling Shen Ching Tze Temple


Sembah sujud pada guru silsilah, sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, sembah sujud pada Guru Sakya Dezhung, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada yidam kebaktian hari ini "Tathagata Amitabha umur tak terhingga, terang tak terhingga", sembah sujud pada Triratna Mandala.

Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, juga tamu agung kita hari ini, ROC Ministry of Foreign Affairs International Organizations Nyonya Dubes Liao Dongzhou Sdri. Judy, akuntan TBF Sdri. Teresa, produser CTI Gei Ni Dian Shang Xin Deng Sdr. Xu Ya-qi, dr. Zhuang Jun-yao, dr. Lin Shu-hua, dan acarya, lama, dan umat se-Dharma dari berbagai negara, selamat malam semua! Apa kabar! Apa kabar semua! (Bahasa Kanton)

undefined

Yidam kebaktian kita hari ini adalah Amitabha. Kita semua tahu Amitabha, namun, tidak tahu makna terdalam-Nya, tidak tahu di mana makna paling rahasia-Nya; sebenarnya di mana rahasia Tathagata Amitabha? Siapapun bisa japa "Namo Amituofo", selama itu umat Buddha, begitu bertemu, "Amituofo!" Daratan China japa "O (Bahasa Taiwan: hitam) mituofo", seperti menghitam. Kita Tantrika berpendapat, harus japa "Amituofo" baru benar, nada ringan "A", bukan nada berat "Omituofo", semua dicelakai oleh film, bhiksu palsu di film-film bertemu japa "Omituofo". 

Sebenarnya kata ini mengandung makna rahasia. Saya tadi sempat mengatakan, "Cahaya tak terhingga, umur tak terhingga", ini adalah makna rahasia-Nya. Umur-Nya tidak terhingga, cahaya-Nya tidak terhingga, menerangi semua penjuru, semua bisa terpancar, ini adalah makna rahasia-Nya. Kita umat Buddha harus mengerti setiap Buddha, Amitabha tetap Buddha raja obat, bukan hanya Bhaisajyaguru baru dapat menyembuhkan. Timur dan barat, di alam suci Avatamsaka tidak ada perbedaan, tidak ada timur, barat, selatan, utara, hanya demi kepentingan menyeberangkan insan, baru dibedakan, baru bervariasi. Sebenarnya, semua adalah satu warna, alam suci yang sama, tidak ada perbedaan.

Hari ini kembali mengulas Trekcho, dilengkapi lagi. Lebih dulu menceritakan 3 lelucon, dalam lomba mengarang, judul yang dituliskan guru adalah "Susul-menyusul", seorang anak mengarang, "Pulang kantor, ayah susul menyusul pulang." Penilaian guru, "Sebenarnya kamu punya berapa ayah?" Jadi, "susul menyusul" juga tidak boleh ditulis sembarangan. Selain itu, ada guru yang mengemukakan judul karangan, "Salah satu", seorang anak menulis, "Salah satu kaki kiri saya terluka." Penilaian guru adalah, "Apakah kamu lipan?" Begitu banyak kaki, ini juga lelucon. Guru mengemukakan sebuah judul, "Ternyata", seorang anak pun menulis, "Ternyata, ia adalah ayah saya." Penilaian guru, "Mohon ibu perhatikan sebentar." Kita mengulas Trekcho, Trekcho diterjemahkan ke Bahasa Han menjadi dihentikan segera, jika dihentikan segera, maka tidak ada lagi 3 lelucon di atas, 3 lelucon di atas itu menunjukkan kebimbangan. Namun, Trekcho adalah selamanya, penentuan, tidak ada jawaban kedua.

Ada semacam disebut 4 yoga, kita mesti berhasil dalam 4 jenis yoga, baru akan mendekati Trekcho. Keempat jenis yoga harus menetap dengan tenang, dengan kata lain, kita mesti bermeditasi di tempat itu. Yoga pertama Trekcho, disebut "menetap dengan tenang di Semeru". Arti dari "menetap dengan tenang di Semeru" adalah Anda harus seperti Gunung Semeru, menetap dengan sangat tenang. Gunung Semeru dalam Agama Buddha melambangkan pusat seluruh dunia, ia berdiri kukuh, di bawah terhubung ke tanah, di tengah mengecil, di atas menyembul sebuah panggung datar, bentuknya seperti pingang dan bagian atas tubuh beautiful lady, bentuk Gunung Semeru sangat istimewa, di dalam Sutra Buddha mengilustrasi seperti ini. Arti dari "menetap dengan tenang di Gunung Semeru" adalah Anda harus seperti Gunung Semeru menetap di sana tidak goyah, dengan kata lain, pikiran Anda menetap di sana tidak goyah, termasuk wujud luar, juga menetap di sana, seperti sebuah gunung, semua tidak goyah, dengan kata lain "menetap dengan tenang di Gunung Semeru", hampir mendekati Trekcho menghentikan segera.

Dulu, saya pernah menulis artikel, saat itu Mahaguru di Loteng Lingxian, bersadhana di Ballard, Seattle, Amerika Serikat, saya juga pindah ke beberapa tempat. Tempat pertama adalah Ballard, di sana bertapa kurang lebih 3 tahun, saat itu siswa tidak banyak, karena siswa jauh di Taiwan, juga tidak ada usaha yang bisa dijalankan. Saya minta sebuah meja pada Acarya Lianhuo. Acarya Lianhuo bertanya pada saya, "Buat apa Anda mau sebuah meja?" Saya mengatakan bahwa saya mau menaruh sebuah meja di ruang tamu, gelar sebuah tempat di sana, barangkali ada orang akan datang berkonsultasi. "Konsultasi?" Acarya Lianhuo pun tertawa, "Jangan gelar lagi, karena di sini adalah Ballard, Seattle, Amerika Serikat, di sini, selain kita, tidak ada siswa lain." Sungguh, saat itu tidak ada siswa, seorang pun tidak ada. Saat saya ke Seattle, pertama-tama tinggal di Ballard, no friends tidak ada teman, no students tidak ada siswa, I am master Lu, but no students, walaupun saya adalah Mahaguru Lu, namun, saya tidak punya siswa, nobody knows tidak ada yang tahu. Saya sendirian di sana sangat kesepian, terpaksa bertapa. Saat sedang bertapa, meditasi sangat mudah, mengapa? Saya tinggal di 10th Ave. Jalan raya ke-10, 80th street, saat itu saya keluar melihat sebentar, bahkan sebuah kendaraan pun tidak ada; begitu pintu rumah saya dibuka, seekor anak kucing pun tidak ada. Sehingga di Loteng Lingxian, yaitu ruang baca di atas, saya pun duduk bertapa dan bermeditasi di sana. Begitu bermeditasi, aduh? Sekujur badan saya membeku tak bergerak, berubah menjadi sebuah gunung besar, duduk diam di sana, sekujur badan saya seakan-akan berubah menjadi gunung tidak goyah. Saat ini, ada dua hantu mahabala yang menjelajah di angkasa lewat di Loteng Lingxian, Mereka berkata, "Aduh? Aneh, kapan di sini ada sebuah gunung?" Mengapa kita tidak tahu? Kita terbang begitu lama, tidak pernah melihat di Ballard ada sebuah gunung besar." Bagaimana? Tentu harus terbang mengitari gunung. Ada sesosok hantu berkata pada hantu lain, "Bukankah Anda hantu mahabala? Satu tapak Anda bisa menerjang Gunung Hua, pha! Gunung Hua pun terbelah, mengapa Anda tidak memberikannya satu tapak?" Hantu mahabala berpikir sejenak, benar juga, "Apa hebatnya gunung ini! Saya sendirian menerjang Gunung Hua, pha!" Tangan hantu mahabala ini membengkak, namun, gunung ini tidak goyah sedikit pun. Hantu satu lagi berkata, "Begini saja, saya bawa sebuah botol pusaka, Anda sedot gunung ini, karena gunung ini begitu kukuh, biarlah gunung ini disedot ke dalam botol pusaka." Hantu ini pun japa mantra Om Mani Padme Hum Ji Ji Ru Lv Ling, dipikirnya gunung bisa masuk ke dalam botol pusaka, tak disangka, gunung ini tetap tidak begerak. Pusaka-Nya tidak berguna. Kedua hantu pun berkata, "Sudahlah! Kalau begitu, terbang mengitari gunung saja!" Oleh karena itu, Mereka terbang mengitari gunung. Apa artinya? Anda harus melatih diri hingga berubah menjadi sebuah Gunung Semeru, siapapun tidak dapat menggoyahkan Anda, masalah apapun tidak dapat mempengaruhi Anda, ini barulah meditasi. Anda dapat bermeditasi hingga sepenuhnya tidak goyah, ibarat sebuah Gunung Semeru, meditasi demikian muncul, baru berarti Anda sendiri benar-benar di dalam samadhi, baru benar-benar disebut menetap dengan tenang dalam kondisi tidak goyah, tidak ada benda yang dapat menggoyahkan Anda. Namun, di dunia manusia juga sulit dikatakan, dulu, bukankah saya pernah menceritakan sebuah lelucon? Saat gempa bumi dahsyat di Sichuan, ada empat orang nenek sedang main mahyong, "Gempa bumi!" Gempa bumi sangat dahsyat, seorang nenek pun berdiri dan berkata, "Saya lihat sebentar." Ia buka jendela dan melihat, wah! Bangunan itu juga gempa, bangunan ini juga gempa, ia berkata, "Tidak apa-apa! Semua sedang gempa, kita lanjut main! Pokoknya di mana pun sedang gempa." Oleh karena itu, gunung juga bisa gempa. Pembinaan diri Mahaguru walaupun seperti Gunung Semeru, sangat kokoh tidak goyah, namun, juga takut dua macam gempa, kalian pikirkan saja, apa saja dua macam gempa tersebut, tidak boleh diutarakan di sini. Harus "menetap dengan tenang di Semeru", harus seperti Gunung Semeru tidak goyah, siapapun goyah, Anda tidak goyah, apapun yang terjadi di luar, Anda tidak goyah.

undefined

Trekcho kedua disebut "menetap dengan tenang ibarat laut". Bukankah laut itu bergolak? Mengapa dapat "menetap dengan tenang ibarat laut"? Anda tahu, laut adalah satu rasa, hanya ada satu rasa, rasa apa? Air laut itu asin, hanya ada satu rasa, air laut tidak manis, juga tidak asam, juga tidak pedas, air laut hanya satu rasa, Buddhata ibarat air laut, hanya ada satu rasa, hanya ada satu. Oleh karena itu, saya menulis sebuah gatha, yaitu "Buddhata ibarat laut, dunia manusia ibarat ombak, kita mengembara di tengahnya, pada akhirnya tetap kembali ke laut." 

(Mahaguru bernyanyi) Laut itu satu rasa, harus menetap dengan tenang di laut, Anda tidak ada diri Anda, Anda adalah Buddhata, Anda hanya satu rasa, tidak ada yang namanya Anda, saya, dia, pada akhirnya harus kembali ke laut, hanya satu rasa, itulah Buddhata. Anda harus mengerti Buddhata, ketika Anda mengerti Buddhata adalah pencerahan, Trekcho justru menghendaki Anda mencapai pencerahan, satu rasa ini mendekati Buddhata. Satu lagi adalah "menetap dengan tenang dalam semua perwujudan", yaitu bebas leluasa.

Anda dalam melatih diri, dalam melatih Trekcho, biasanya, daya gaib yang muncul, menghasilkan banyak terang, akan menghasilkan berbagai macam sensasi. Namun, Anda jangan heran, terhadap setiap sensasi, Anda harus menetap dengan tenang di dalam semacam sensasi. Itu sebabnya, sensasi apapun yang muncul, Anda juga harus menetap dengan tenang di dalam sensasi tersebut, namun, juga tidak terpengaruh, inilah "menetap dengan tenang dalam semua perwujudan". Misalnya, Mahaguru sekarang berumur 70 tahun, tidak tampan dan gagah lagi seperti saat berumur 20 tahun lebih. Ketika saya tampan dan gagah, rambut saya disisir menyamping, menutupi setengah bagian alis, begitu rambut dihempas, sangat gagah. Sekarang sekali hempas? Rambut hilang. Namun, biarpun Anda berambut, atau tidak berambut, Anda menetap dengan tenang dalam kondisi tersebut, tidak ada perbedaan.

Saat saya kecil, juga sangat bandel, panjat atap, panjat tembok, kemudian loncat dari atap ke ruang istirahat, di tengahnya berjarak sangat jauh, siut! Saya pun loncat melewatinya, "melayang di angkasa" dalam novel silat, juga menguasai "tiga langkah menangkap jangkrik", "terbang di atas rumput", terbang sebentar di atas rumput lalu turun lagi, saat itu sangat polos, sekarang juga sangat polos, juga seperti kanak-kanak. Saya menetap dengan tenang di dalam pikiran bocah. Walaupun rupa kanak-kanak telah lewat, rupa yang gagah juga telah lewat, sekarang? Rupa yang dewasa juga muncul, dengan adanya keriput, memperhatikan keriput sendiri, karena saya "menetap dengan tenang dalam perwujudan", menetap dengan tenang dalam kondisi diri sendiri yang sebenarnya. Tidak apa-apa, "menetap dengan tenang dalam perwujudan", namun hati tidak goyah.

Mari cerita sebuah lelucon, di dalam hutan ada dua ekor kelinci kebetulan bertemu, mengobrol masalah hutan akhir-akhir ini. Ada seekor kelinci berkata, "Tahukah kamu? Akhir-akhir ini di hutan muncul virus baru, begitu kelinci terserang, akan mengalami halusinasi, menjadi gila." Kelinci satu lagi sangat terkejut dan berkata, "Kamu sudah gila? Kita kan singa!" Akhir-akhir ini, di Taiwan juga ada semacam virus baru, yaitu penyakit anjing gila, saat meninggal dunia akibat terserang penyakit anjing gila, sepertinya seluruh tubuh bisa gemetaran, bahkan begitu terserang, jika tidak segera disembuhkan, seratus persen akan meninggal dunia, sudah lebih dua puluh kasus. Biasanya, kelinci berpikir dirinya adalah singa, itu sudah tidak benar. Tantra ada sebuah peribahasa, mengatakan, "Tempat yang dilompati singa, kelinci tidak boleh ikut-ikutan melompat." Karena saat singa melompat, melompat sangat jauh, jika kelinci ikut melompat bisa mati terjatuh. Ajaran Tantra juga sama, ada sebagian yang beracun, Anda adalah kelinci, Anda meneguk sadhana Tantra, Anda pun bisa mati keracunan. Jika Anda adalah singa, Anda meneguk sadhana Tantra, sadhana Tantra ini adalah amrta. Aneh sekali, racun dan amrta itu berlawanan. Namun, jika Anda tidak tahu metode, Anda melakukannya, sama halnya dengan meneguk racun, Anda pun mati. Jika Anda mengerti metode, Anda melakukan, Anda pun ibarat meneguk amrta, Anda akan berhasil. Oleh karena itu, Sadhana Tantra tidak boleh ditekuni sembarangan, ibarat Anda tidak mengerti aturan, menekuni asal-asalan, juga tidak boleh. Karena Anda telah berhasil, Anda menekuninya, Anda pun mendapatkan amrta. Namun, orang lain menekuninya, akan mati keracunan, sadhana Tantra juga demikian. Oleh karena itu, pertama, Anda mesti memiliki abhiseka yang sejati, ada Acarya sejati yang mengajari Anda, Anda benar-benar mendapatkan abhiseka, Anda benar-benar mulai menekuni, jangan sekali langsung menekuni sadhana paling tinggi. Ada orang berpikir, "Saya mau menekuni Buddha Atarma, saya mau memohon abhiseka Buddha Atarma." Menulis surat pada saya memohon abhiseka Buddha Atarma. Akan tetapi, sebenarnya Anda adalah raja singa atau kelinci? Inilah letak permasalahannya. Jika, Anda adalah seekor kelinci, Anda menekuni Buddha Atarma, Anda pun meneguk racun; jika Anda adalah seorang raja singa yang melatih diri, Anda menekuni Buddha Atarma, Anda pun mudah sekali kontak yoga. Demikianlah kita menekuni ajaran Tantra, tidak boleh orang ini menekuni sadhana ini, Anda pun ikut-ikutan menekuni sadhana ini. Shri Simha membagikan Sadhana Dzogchen menjadi Tantra Luar, juga merupakan Sadhana Dzogchen; Tantra dalam juga merupakan Sadhana Dzogchen; Sadhana rahasia juga merupakan Sadhana Dzogchen, Sadhana sangat rahasia juga merupakan Sadhana Dzogchen. Pertama kali, Anda tidak boleh menekuni Sadhana sangat rahasia, tidak boleh menekuni Sadhana rahasia, Anda mesti mulai dari Tantra luar, kemudian Tantra dalam, kemudian menekuni rahasia, kemudian baru menekuni paling rahasia, keempat tingkatan Sadhana Dzogchen ini dibagikan oleh Shri Simha. Jika setiap "rahasia", Anda tidak ada kontak yoga, Anda jangan meloncatinya, singa dapat melompat, Anda tidak boleh melompat, ini justru harus "menetap dengan tenang dalam perwujudan". Karena Anda berada dalam Maha Yoga, Anda pun menetap dengan tenang di Maha Yoga, menekuni Maha Yoga hingga kontak yoga. Jika Anda di Anu Yoga, Anda pun menekuni Anu Yoga, Anda jangan loncat menekuni Ati Yoga, sebaiknya melatih setahap demi setahap.

Selanjutnya, harus menetap dengan tenang di dalam terang. Karena Anda telah mencapai kondisi tidak tergoyahkan, satu rasa dan muncul daya gaib, jika Anda dapat menetap dengan tenang, Anda pun dapat menetap dengan tenang di dalam terang, yaitu cahaya yang Anda wujudkan, Anda pun menetap dengan tenang di dalam terang. Inilah keempat yoga Trekcho, bagaimana "menetap dengan tenang di Semeru", bagaimana "menetap dengan tenang ibarat laut", bagaimana "menetap dengan tenang dalam perwujudan", dan bagaimana menetap dengan tenang di dalam terang, ini disebut empat jenis yoga.

undefined

Trekcho juga masih ada 3 macam, apa saja? Disebut "trimoksa", tiga jenis pembebasan. Kita menekuni ajaran Tantra, terutama untuk mencapai pembebasan. Ada sebuah lelucon, pembebasan di peternakan, kuda berkata pada sapi, "Saya sangat merindukanmu, I miss you." Sapi berkata, "Me too saya juga sangat merindukanmu." Kuda melanjutkan, "I love you very much saya sangat mencintaimu." Sapi menjawab, "Me too saya juga sangat mencintaimu." Saat ini, kuda merasa tidak boleh kehilangan kesempatan, berkata, "Can I kiss you? Bolehkah saya menciummu?" Sapi menggeleng, berkata, "No tidak boleh." 

Kuda sangat sedih dan bertanya, "Why mengapa?" Sapi pun agak malu dan berkata, "Ibu saya berkata, kepala sapi tidak boleh berhadapan dengan mulut kuda." Mengatakan No berarti belum terbebaskan, di hati masih ada keberatan. Keberatan apa! Kiss ya kiss, keberatan apa? Benar tidak? Lagipula tidak bisa melahirkan anak! Cium ya cium, hanya kulit gatal saja, tidak ada apa-apanya. Kadang-kadang, ada semacam keberatan, yaitu diri sendiri belum mencapai kondisi pembebasan.

Kondisi pembebasan yang sesungguhnya adalah tidak ada keberatan, apapun tidak ada, masih keberatan apa? Mahaguru ingin sekali memperlihatkan dua titik pada Anda semua, Acarya Lianzhe di Taiwan Lei Tsang Temple mengatakan, "No! Jangan!" Teriak sangat tragis, Beliau keberatan, sedangkan Mahaguru tidak ada keberatan sedikit pun, lepas ya lepas! Apa hebatnya! Paling-paling kalian semua melihat, saya sendiri juga tidak rugi! Kalian juga tidak untung, orang yang keberatan terlalu banyak, oleh karena itu, masih tidak ada kesempatan. Jadi, lain kali, saat saya melakukan palang sejajar, saya mau berbaju berdada rendah. Mahaguru tidak keberatan, tidak seperti banyak orang, semua keberatan, benar tidak? Keberatan itu tidak baik! Sungguh, hati yang polos. Sadhaka seagung itu, sadhaka, masih keberatan apa? Tidak ada yang perlu keberatan! Sungguh! Asalkan Anda terbebaskan sepenuhnya, apapun kritikan orang lain terhadap kita, sapu semua hingga bersih. Saat datang musim gugur, daun maple memerah, daun maple banyak, daun-daun ini disapu bersih, suasanan hati Anda sendiri sangat bersih, Anda adalah orang yang terbebaskan, Anda pun tidak ada keberatan lagi. Seperti saya kiss Ping'er, bunyi kiss sangat keras, kiss ke langit, bunyi kiss sangat keras, saat tidak ada Ping'er, saya kiss siapa? Tidak ada orang mengatakan, "Kiss saya." Anda adalah seorang sadhaka agung, takut apa? Apa yang ditakutkan, ini disebut "walau Gunung Tai rubuh di depan kita, wajah tidak memucat". Wajah tidak akan ketakutan, karena Anda telah mencapai keberhasilan dalam sadhana, Anda telah memahami hati dan menyaksikan Buddhata, meninggal dunia ya meninggal dunia, shiu! Hilang, Anda masih keberatan apa? Tidak ada yang perlu keberatan. Oleh karena itu, yang keberatan itu hatinya tidak bersih, sehingga ada keberatan. Jika Anda tidak dapat menetap di dalam terang, berarti Anda belum mencapai tahap pembebasan, Trekcho adalah pembebasan.

Trimoksa yang pertama, yaitu "tiada jati diri". Benda apa yang ada jati diri? Orang awam ada jati diri, pembebasan sejati tidak ada jati diri, semua benda di dunia ini tidak ada jati diri. Menurut Anda, apakah rumah ada jati diri? Tidak ada! Rumah itu dibangun dari kayu, paku, semen, ubin, dan semua pilar, jika rumah diurai, maka tidak ada jati diri lagi. Seperti gantha ini, apakah ada jati diri? Ada, fungsinya adalah berbunyi Tong, inilah sifatnya, namun, asalkan ia masih mengandung tembaga, apakah ada jati diri? Saat gantha diuraikan atom tembaga, ia tidak ada jati diri lagi. Jadi, di dalam Sutra Vajracchedika Prajna-paramita mengatakan "pinda-graha". Apa itu "pinda-graha"? Manusia itu sendiri tidak ada jati diri, namun setelah "pinda-graha", maka sudah ada jati diri. Tanah, air, api, angin, akasa, dan kesadaran Anda masuk, Anda pun menjadi diri Anda, Anda pun menghasilkan jati diri sendiri. Jika Anda mau terbebaskan, maka, tanah, air, api, angin, dan akasa diuraikan, Anda pun menjadi tidak ada jati diri. Apa itu jati diri? Saya jelaskan secara sederhana, semuanya tiada jati diri. Mari cerita sebuah lelucon, sebuah lelucon membuat kalimat, judulnya adalah, "sangat...dan sangat..." anak-anak menulis, "Kaki ibu sangat halus dan sangat kasar." Penilaian guru, "Sebenarnya halus atau kasar?" Ada orang sangat ceroboh, ada orang bekerja sangat teliti. Seperti Acarya Dehui, ia adalah seorang yang bekerja sangat teliti. Setiap masalah masuk dalam pikirannya, berubah menjadi 1000 jenis masalah. Ia bisa berpikir banyak, ia akan berpikir, "Apakah masalah ini berhubungan dengan politik? Ada lagi, apakah berhubungan dengan organisasi? Apakah masalah ini akan berpengaruh pada Ling Shen Ching Tze Temple? Apakah masalah ini akan berpengaruh pada umat? Ia akan memikirkan banyak hal yang sangat halus. Istilah Bahasa Inggrisnya disebut picky. Namun, teliti ada kebaikan dari teliti, ia berpikir sangat jauh, itulah sifatnya, sifatnya adalah sangat teliti, itu karena ia banyak membaca novel detektif. Detektif bisa berpikir, "Ini jejak kaki siapa? Jejak kaki bebek? Jejak kaki ayam? Jejak kaki anjing? Jejak kaki manusia? Jejak kaki anak kecil?" Dari sebuah jejak kaki, ia bisa berpikir banyak, inilah sifat Acarya Dehui. Bagaimana dengan Mahaguru? Meredamkan masalah, "jangan berpikir terlalu banyak, lakukan saja." Saya ini tergolong "lakukan saja", tidak peduli yang lain, saya tidak peduli! Aduh! Salah ya salah! Tidak peduli, saya tidak peduli! Bagi saya, lebih dulu melakukan, setelah melakukan, begitu bertemu masalah, baru atasi, ini baru disebut pembebasan! Seperti watak Acarya Dehui, jika mau terbebaskan, harus diatasi satu demi satu! Benar juga! Satu demi satu diatasi, merasa cukup, maka teratasi dan terbebaskan. Mahaguru tidak demikian, Mahaguru sekali langsung terbebaskan. Ini juga karakter, merupakan masalah watak. Namun, pembebasan yang sejati adalah "tiada jati diri", tidak ada jati diri.

Di sini ada sebuah lelucon, presiden Amerika Serikat sering mengalami bahaya dilempari sepatu, namun, mereka dapat dengan humoris membuyarkan kecanggungan saat itu. Saat George Bush masih menjabat, pernah dilempari sepatu, ia tertawa dan berkata, "Kelihatannya, ekonomi Amerika Serikat lumayan juga, kalau tidak, tidak akan melempar sepatu kulit buaya semahal ini." Sampai George W. Bush, juga dilempari sepatu, saat itu George W. Bush sangat kegirangan, "Bagus, ayah saya masih menyimpan sebelah sepatu kulit buaya, sekarang sudah menjadi sepasang." Ini adalah humor, humor ini juga semacam pembebasan. Kita tidak ada salahnya mengatasi setiap hal dengan humor, ini adalah semacam pembebasan! Harus mengerti apa itu pembebasan. Ketika di dalam hati Anda masih melekat, Anda mesti melepaskan kemelekatan ini. Ada orang tidak mampu lepas dari asmara, seorang pria mencintai seorang wanita, namun, si wanita tidak mencintainya, rela mati daripada dipermalukan, sehingga mencari cara menyiram si wanita dengan asam belerang, semua akan terjadi. Atau seorang wanita mencintai seorang pria, si pria juga tidak menghiraukannya, sangat merepotkan. Perpisahan antara pria dan wanita mengandung pengetahuan yang luas, pria dan wanita mau berpisah, benar-benar sangat sulit, karena, jika satu pihak tidak mau berpisah, maka menjadi semacam kemelekatan, ia akan iri pada Anda seumur hidup, cemburu pada Anda seumur hidup, mencelakai Anda seumur hidup, tetap menggigit erat Anda, seperti penyakit crazy dog anjing gila, menggigit kaki Anda, mutlak tidak akan lepas.

undefined

Lima tahun, sepuluh tahun, bahkan seumur hidup, menggigit Anda seumur hidup, dan tidak akan lepas. Seperti guntur yang bergemuruh di Seattle kemarin, guntur tidak lepas, menggigit erat, cinta demikian sangat menakutkan, sungguh. Jika, Anda mengerti pembebasan, maka akan berpikir bahwa di dunia ini rumput harum ada di mana-mana, mengapa hanya mencintai sebatang bunga? Benar tidak? Anda tidak mampu mencintai orang ini, lebih baik Anda mencintai orang lain! Bukankah terbebaskan? 

Jika bahkan ini pun tidak dapat dicintai, cintailah orang lain! Jika, yang lain juga tidak dapat dicintai, bagaimana? Paling tidak, Anda masih bisa mencari sebuah klub malam pembebasan!? Benar tidak? May I buy a drink for you? Saya boleh traktir Anda minum segelas? Benar tidak? Karena, ia juga tidak menemukan pria baru di sini! Anda juga tidak menemukan wanita, Anda baru pergi ke klub malam! Anda pun mengatakan May I buy a drink for you? Keduanya saling bertatapan, lumayan, bukan! Saling menaruh iba dengan penyakit yang sama, demikian juga lumayan, ini juga semacam pembebasan! Harus mengerti pembebasan, baru tidak akan menggigit erat orang yang Anda cintai, tetap harus ada cara pembebasan.

Trekcho mengajarkan kita cara pembebasan. Namun, sebenarnya, yang paling sulit dipisahkan dan paling sulit direlaikan adalah asmara, terutama mencintai hingga titik ekstrim, iri dan cemburu akan datang bersamaan. Namun, jangan terlalu serius, maka tidak apa-apa, justru karena ada cinta maka ada iri dan cemburu, benar tidak? Anda mencintai terlalu berlebihan, orang yang Anda cintai malah tidak mencintai Anda, cemburu dan iri akan menjadi peristiwa yang sangat mengerikan, peristiwa ini tidak dapat terbebaskan. Jadi, berpisah adalah sebuah masalah yang sangat sulit. Ketahuilah ada sebuah cara, mau berpisah, jika tidak menemukan alasan, boleh menggunakan cara ini, jika si wanita mau berpisah dengan pria, gunakan ekspresi yang sangat menyedihkan datang ke tempat si pria, katakan padanya, "Saya sudah terkena kanker payudara, bahkan sudah menyebar ke payudara satu lagi, kedua payudara harus dibuang." Kemudian, si wanita pun pergi, pulang, jika si pria masih menelepon Anda, artinya ia sangat mencintai Anda. Saat ini, si pria berpikir, "Kedua payudara sudah tidak ada, apakah saya masih mencintainya?" Ia akan mempertimbangkan sejenak. Jadi, cara ini masih bisa digunakan, ada lagi, jika si pria tidak mencintai si wanita, ia juga bermurung, "Sayang, maaf, saya one night stand." Si wanita berkata, "Tidak apa-apa one night stand, saya masih mencintaimu." "Namun, saya terkena AIDS." Ah! Jika si wanita masih mencintai Anda, oh! Itu adalah cinta sejati, luar biasa, hebat. Biasanya, jika terkena AIDS, "Saya masih menikah denganmu?" Ia akan mempertimbangkan. Berpisah juga ada 2 cara.

Apa yang dimaksud pembebasan? Pembebasan itu ada caranya, "tiada jati diri" adalah sebuah cara, di dalam Trekcho dikatakan, ini adalah sebuah cara yang sangat baik, sekian untuk hari ini. Om Mani Padme Hum.


來源:Seattle Ling Shen Ching Tze Temple


慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。