2013-07-28 Pandanglah Mentari Terbenam Biarkan Cahayanya Menerangi Anda Dan Anda pun Bercahaya
Ceramah Keempatbelas Sadhana 9 Tingkat Dzogchen oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Agung Homa Mahakala tanggal 28 Juli 2013 di Rainbow Temple
Pertama-tama kita sembah sujud pada guru-guru silsilah, sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, sembah sujud pada Guru Sakya Dezhung, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa ke-16, sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala, sembah sujud pada adinata homa hari ini Mahakala.
Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet. Tamu agung kita hari ini adalah nyonya Dubes Liao Dongzhou Sdri. Judy, akuntan TBF Sdri. Teresa, profesor Department of Electrical Engineering, National Cheng Kung University Dr. Wang Li, direktur OCAC (Overseas Chinese Affairs Commission) Overseas Credit Guarantee Fund Nyonya Xue Shenghua dan Sdri. Xue Wang Shu-mei, dr. Lin Shu-hua, dr. Zhuang Jun-yao. Di antara tamu agung ada seorang direktur OCAC Overseas Credit Guarantee Fund Nyonya Xue Sheng-hua dan Sdri. Xue Wang Shu-mei, OCAC di ROC tidak termasuk kementerian luar negeri, merupakan organisasi independen -- OCAC. Di mancanegara ada kantor sekretariat kementerian luar negeri, selain itu ada OCAC, sedangkan OCAC khusus melayani warga Tionghua di luar negeri, warga Tionghua ROC tergolong di dalam yurisdiksi OCAC. Overseas Credit Guarantee Fund adalah Departemen Keuangan OCAC, merupakan milik OCAC, sedangkan direktur keuangan yang paling utama adalah Xie Sheng-hua, Nyonyanya adalah Sdri. Xie Wang Shu-mei. Posisi Xie Sheng-hua setara dengan ketua dewan OCAC, dengan kata lain menteri keuangan OCAC, mengatur semua keuangan, posisinya sangat tinggi. Dulu, Beliau adalah wakil ketua OCAC, sekarang Beliau adalah menteri keuangan OCAC, posisi sangat tinggi. Nama ini kelihatan sangat panjang, sebenarnya adalah Departemen Keuangan OCAC, seharusnya begitu! Oleh karena itu, lebih tinggi dibandingkan wakil ketua OCAC, sama dengan menteri keuangan OCAC, oleh karena itu, direktur OCAC setara dengan menteri keuangan. Seattle ada Economic and Cultural Office, ketuanya sama dengan konsul di sini; OCAC mengatur urusan perantauan Tionghua, semua urusan perantauan Tionghua di bawah kekuasaannya, membantu semua warga Tionghua. Kedua organisasi ini, satu adalah Kementrian Luar Negeri, satu adalah OCAC. Selain Economic and Cultural Office, juga ada ketua Culture Center, sama dengan ketua OCAC. Selamat siang semua! Apa kabar semua! Apa kabar! Apa kabar semua! (Bahasa Kanton)
Hari ini kita mengadakan homa Mahakala. Mahakala jarang kita dengar, namun, yidam yang satu ini justru sangat penting. Kita japa, "Om. Mahakalaya. Suoha." Yaitu mantra nama-Nya. Mudra-Nya? Ini adalah mudra Kalacakra (Mahaguru memperagakan), mudra Mahakala itu kebalikannya, mudra-Nya begini. Selain itu, Ia juga memiliki sebuah mudra, kedua tangan dirangkap dalam, jari kelingking berdiri, jari manis berdiri, jari tanah dan jari air berdiri menghadap ke kekosongan, ini juga mudra Mahakala, Ia memiliki 2 mudra. Apa gunanya mudra ini? Jika dua ibu jari saling bergesekan 3 kali, artinya Om. Mahakalaya mengundang semua makhluk halus, semua mendengarkan perintah-Nya.
Oleh karena itu, orang yang menderita penyakit makhluk halus menjadi donatur hari ini, asalkan menjapa mantra Mahakala, membentuk mudra ini, memerintahkan "penyakit makhluk halus sirna", semua makhluk halus pun buyar. Mudra ini (kedua tangan rangkap dalam, kelingking dan jari manis berdiri) adalah mengundang semua makhluk halus. Biasanya jangan sembarang dibentuk, karena mudah mengundang makhluk halus, namun sulit mengantarnya, jika Anda tidak mengerti mengantar makhluk halus, Anda telah mengundang mereka, tetapi tidak mengerti memanfaatkan makhluk halus, nanti, mereka akan memakan seisi rumah Anda. Oleh karena itu, mudra ini jangan sembarang dibentuk, asalkan ibu jari gesek 3 kali, semua makhluk halus mendengarkan perintah. Hari ini yang tidak menjadi donatur, maaf sekali; yang menderita penyakit makhluk halus, merasa diganggu, tidak mengerti menjadi donatur, apa boleh buat, tunggu lain kesempatan! Lain kali kesempatan kira-kira sekian tahun lagi.
Hong Kong ada 3 siswa, kemarin khusus terbang dari Hong Kong ke sini, hari ini mau terbang pulang, demi abhiseka ini. Di mana ketiga siswa Hong Kong itu? Silahkan berdiri. Di sana.
Mereka siswa Hong Kong mengerti kehebatan yidam yang satu ini, ada beberapa siswa Seattle dan Kanada, tidak mengerti menghargai, benar-benar memalukan. Orang lain sangat menghargai Mahakala, sedangkan kita siswa Seattle, pokoknya abhiseka apapun sudah ada. Siswa Vancouver tidak banyak yang tahu betapa pentingnya yidam yang satu ini. Dulu, saat Buddha Sakyamuni di bawah Pohon Bodhi, Beliau mengundang Mahakala menjadi Dharmapala-Nya, Beliau adalah penguasa makhluk halus yang melindungi Buddha Sakyamuni bermeditasi mencapai pencerahan di bawah Pohon Bodhi, oleh karena itu, Beliau adalah Dharmapala yang sangat agung, boleh dikatakan adalah gabungan dari Dharmapala. Tidak ada yang tahu gabungan dari Dharmapala. Dharmapa yang satu ini begitu luar biasa, ada umat Hong Kong mengerti terbang ke sini untuk menerima abhiseka dan terbang pulang, malam ini mereka mau terbang pulang, demi abhiseka ini. Ada sebuah pepatah Taiwan, "Dekat biara meremehkan dewa", karena mereka terlalu dekat dengan Ling Shen Ching Tze Temple, sehingga, apapun asal-asalan, ada abhiseka, tidak ada abhiseka, tidak apa-apa. Pokoknya, Ling Shen Ching Tze Temple begitu dekat, Mahaguru datang kapanpun diundang, diundang 24 hours (jam), terlalu praktis. Orang lain mau memohon satu abhiseka, terbang bolak balik dari tempat yang sangat jauh, dan menghabiskan uang yang sangat banyak! Sekarang, tiket pesawat sangat mahal, harga bahan bakar naik! Tidak mudah, waktu, dana, semangat, mereka layak diacungi jempol.
Mudra Mahakala adalah "Om. Mahakalaya. Suoha." Gambarupang Mahakala, Beliau menginjak di atas gajah putih, Beliau berlengan enam; sebenarnya Mahakala berlengan dua, juga berlengan empat. Beliau adalah penguasa tunggal semua makhluk halus, boleh dikatakan penguasa tunggal semua dewa Dharmapala. Dengan adanya mudra, gambarupang, mantra, boleh dijadikan tatacara Mahakala. Saat kita memvisualisasikan-Nya, Ia bermata 3, berlengan 2, juga ada berlengan 4, juga ada berlengan 6. Wujud-Nya banyak versi, sebenarnya Beliau adalah perwujudan dari mana? Ada yang mengatakan Vairocana, perwujudan Vairocana; juga ada yang mengatakan perwujudan Buddha Sakyamuni; perwujudan dari Bodhisattva Avalokitesvara. Dharmapala yang satu ini memiliki Dharmapala yang sangat luar biasa.
Di Tantra Jepang, Mahakala tergolong dewa rejeki, wujud-Nya tidak segalak ini. Namun, di Tibet, Mahakala ini juga dewa rejeki, Ia juga bisa mendatangkan rejeki, semua kekayaan, dikuasai-Nya. Perkenalan di sini menuliskan bahwa Mahakala berlengan 2, berlengan 4, berlengan 6, merupakan dewa Dharmapala Guru, Yidam, dan Dharmapala; Mahakala berlengan 2 adalah Dharmapala Karman Kargyupa. Mahakala ada berwajah 1 berlengan 6, Ia total bermata 3, mata yang penuh amarah, bertubuh hitam dan biru, seluruh tubuh memancarkan cahaya api yang menyala-nyala, sangat mengerikan, tubuh menyandang selembar kulit gajah berwarna putih, kepala gajah menghadap ke bawah, keempat kaki menopang di belakang kedua pundak dan kedua kaki.
Tangan kanan paling atas menghadap ke atas mencengkeram kaki gajah, tangan kiri memegang trisula, kedua tangan di tengah, tangan kanan memegang tongkat tengkorak, tangan kiri memegang tali, kedua tangan utama memegang tengkorak kapala dan katari; tubuh selain kulit gajah, di atas leher ada ular hijau dan kalung, kaki, leher, dan pergelangan tangan dibelit oleh ular putih, melambangkan bisa menaklukkan raja naga dan yaksa; di pinggang dibalut rok kulit macan, dibelit banyak kepala manusia.
Walaupun Mahakala bertangan 6, namun, hanya berkaki 2, kaki kanan ditekuk, kaki kiri terjulur, berdiri di atas seekor gajah putih yang telungkup, tangan kiri memegang kapala, tangan kanan memegang katari, demikian gambarupang-Nya. Gambarupang-Nya bermacam-macam, benda yang dipegangnya belum tentu sama. Ada orang mengatakan Ia adalah titisan dari Vairocana; juga ada orang mengatakan Ia adalah titisan Shiva; ada orang mengatakan Ia adalah titisan Avalokitesvara. Oleh karena itu, kekuatan-Nya juga sangat besar. Di Jepang, Ia adalah salah satu dari 7 dewa berkah, Mahakala juga merupakan dewa rejeki. Ada orang memuja-Nya di dapur, artinya Ia sendiri bisa meningkatkan semua bekal; semua orang memuja-Nya di tanah pemakaman, karena Ia juga merupakan penguasa pemakaman, semua makhluk halus berada di bawah kekuasaan-Nya. Ia memiliki sebuah mudra yang istimewa, tadi sempat diperlihatkan pada Anda semua, yaitu mudra yang harus dibentuk saat mengundang semua makhluk halus. Dharmapala-Nya sangat besar. Yang dijelmakan oleh Avalokitesvara adalah Mahalaka berlengan 6. Saat Buddha Sakyamuni meditasi di bawah Pohon Bodhi, Mahakala-lah yang menjadi Dharmapala-Nya. Samye Monastery dapat berdiri, juga Mahakala-lah yang menjadi Dharmapalanya, sehingga Samye Monastery dapat berdiri, Beliau adalah sesosok Dharmapala agung kebijaksanaan yang paling penting di Tibet. Orang lain berkata, "Diguna-guna." Mahakala bisa menghancurkan semua jimat dan mantra jahat, semua guna-guna, dewa sesat, rintangan mara, semua gangguan musuh, Ia mampu hancurkan. Oleh karena itu, di Tibet, banyak orang menekuni yidam yang satu ini. Di timur, Mahakala jarang orang kenal. Dulu, True Buddha School Zhenfo Zong kita juga pernah transmisi, namun, jarang orang menjadikan-Nya sebagai yidam. Hari ini sekian penjelasan untuk Mahakala.
Hari ini, kita bahas sejenak Bagian Alam yang diutarakan oleh Manjushrimitra di dalam Sadhana Dzogchen. "Alam" sebenarnya berarti bebas leluasa, terutama menjelaskan tentang "terang dan leluasa". Padmasambhava memiliki sebuah wujud yaitu wujud penjelmaan sinar pelangi, tubuh memancarkan sinar pelangi, seluruh tubuh menjadi sinar pelangi, sedangkan "bagian alam" terutama bicara tentang terang. Ada 3 titik berat Tantra, yaitu "sunya", "terang", dan "sukha". Tridhatu juga berasal dari 3 hal ini, Tridhatu dalam Agama Buddha -- Karmadhatu, Rupadhatu, Arupadhatu, Karmadhatu bicara tentang "sukha", Rupadhatu bicara tentang "terang", Arupadhatu yang tertinggi bicara tentang "sunya". Manjushrimitra membagi Sadhana Dzogchen menjadi 3 jenis, satu adalah "bagian hati", yaitu bicara tentang "sunya", "bagian alam" bicara tentang "terang", selanjutnya "bagian kunci" bicara tentang gabungan ketiganya, yaitu "sunya", "terang", dan "sukha" digabungkan, yaitu "bagian kunci". Hari ini mengulas tentang "terang". Cerita dulu sebuah lelucon! Ada segumpal kotoran hitam sedang jalan-jalan, tiba-tiba, ia melihat segumpal kotoran putih juga sedang jalan-jalan. Kotoran hitam sangat kaget, "Mengapa Anda sebagai kotoran begitu putih, begitu indah?" Kotoran putih sangat marah setelah mendengarnya, ia memaki, "Anda barulah kotoran, saya es kirim." Anda makan es krim, gumpalan melingkar berwarna putih, gumpalan melingkar berwarna hitam, dalam pandangan kita adalah benda yang sama. Namun, mengapa gumpalan melingkar berwarna hitam, Anda tidak makan, sedangkan gumpalan melingkar berwarna putih Anda makan? Sebenarnya benda yang sama. Hari ini kita mengulas tentang terang, justru inilah yang bicarakan. Tubuh kita manusia terdiri dari 4 elemen utama dan 5 skanda, 4 elemen utama adalah kombinasi dari tanah, air, api, dan angin; 5 skanda adalah rupa, vedana, samjna, samskara, dan vijnana dari batin. Kita melihat kotoran yang berwarna hitam, pasti yak jijik, ek krim putih, Anda makan, enak! Suatu kali, saya pergi ke restoran, orang-orang bertanya pada saya, "Anda mau minum apa?" Seketika saya berkata padanya, "Ice cream." Sebenarnya, saya salah bicara, saya mau pesan ice water. Biasanya saya juga suka sekali makan ice cream. Akhir-akhir ini, malam sebelum saya tidur, saya makan sedikit ice cream, memaniskan sejenak! Hidup terlalu pahit, malam juga makan sedikit yang manis, makan sedikit ice cream, sehabis makan baru tidur. Aneh sekali!
Tanah, air, api, angin, 5 skanda: rupa, vedana, samjna, samskara, dan vijnana, secara harfiah saja sudah dapat dijelaskan. "Rupa" adalah apa yang kita lihat. Saya jelaskan paling sederhana, ketika Anda melihat seorang wanita cantik, ia masuk ke dalam mata Anda, itulah "rupa". "Vedana" adalah menerima, ketika Anda melihat wanita cantik, Anda pun terima. "Samjna", Anda akan memikirkan wanita cantik ini, "Kakinya putih, pancaindera sangat cantik, alis, mata, hidung, mulut, telinganya sangat cantik, dan juga rambut." Ini mulai berpikir. "Samskara"? Yaitu Anda mulai bertindak, Anda pun menghampirinya "hala-hala". Apa itu "hala-hala"? Menyapa! "Aduh! Anda seperti teman sekolah adik saya." Ia akan berkata pada Anda, "Sudahlah, cara ini sudah kuno, mau berteman langsung saja! Tidak perlu seperti ini." "Samskara" adalah tindakan. Namun, tindakan jangan terlalu berlebihan. Sekarang banyak yang tidak mampu mengendalikan, pria lebih cenderung tidak mampu mengendalikan, wanita lebih mampu mengendalikan, lebih jarang terdengar. Pria tidak mampu mengendalikan, akan mengakibatkan pelecehan seksual, sangat menakutkan; memeluk erat orang lain. Mahaguru pernah saat memberkati jamah kepala, ada seseorang melihat wanita cantik di samping, Mahaguru mau menjamah kepala, kepalanya pun secepatnya berdesakan, menempel di pipi orang lain, saya pun sengaja memukul kepalanya, "Wah! Mahaguru baik sekali! Memberikan saya pemberkatan besar." Saya melihatnya, lantas berpikir, "Tetap harus mengerti mengendalikan!" Walaupun cantik, memang benar, namun, ia bukan teman wanita Anda, juga bukan sahabat karib Anda, mana boleh begitu? Tidak boleh. Dulu, kita mengejar wanita juga tidak seganas itu! Dulu saya dan teman wanita saya berjalan bersama, saya berjalan di depan, ia berjalan di belakang, takut dilihat orang! Karena, dilihat orang dan disebarkan tidak baik! Benar tidak? Harus jaga jarak, supaya aman. Sekarang tidak, sekarang di dalam kendaraan umum, juga ada yang meraba tangan dan kaki. Jadi, begitu ada orang berteriak, "Pelecehan seksual" atau bagaimana, langsung mobil dikendarai di depan pintu kantor polisi, si hidung belang langsung ditangkap dan dibawa masuk, banyak peristiwa demikian. "Rupa", "vedana", "samjna", "samskara" adalah tindakan, "vijnana" adalah terpatri di dalam pikiran Anda, kesadaran itu tidak dapat dikendalikan, bisa loh! Tidak dapat mengendalikan. Orang yang belajar Buddha harus mengerti mengendalikan diri, yaitu mampu mengendalikan diri sendiri, jangan sekali-kali bertindak sembarangan, sekarang sangat memperhatikan pelecehan seksual, sangat mementingkan, ini adalah deviasi kepribadian. Anda boleh menunjukkan rasa cinta Anda, jika orang yang Anda cintai menerima, artinya boleh; orang yang Anda cintai tidak menerima, menolak Anda, itu tidak boleh, mesti mengendalikan diri. Kesadaran, tersimpan di lubuk terdalam, rupa, vedana, samjna, samskara, vijnana adalah panca-skanda, empat elemen utama dan lima skanda tidak bisa memancarkan cahaya, sama sekali tidak mungkin bercahaya. Tubuh kita tidak akan bercahaya. Namun, lewat hasil pembinaan diri kita, lewat waktu pembinaan diri, Anda akan bercahaya, empat elemen utama akan bercahaya. Oleh karena itu, Padmasambhava menjelma menjadi sinar pelangi, terbagi menjadi beberapa macam warna berubah menjadi cahaya, jika Anda melatih diri, empat elemen utama dan lima skanda akan berubah menjadi terang.
Mari cerita lelucon lagi! Ada seorang ayah menerima telepon dari putrinya, "Ayah, mobil saya ditabrak." Ayah bertanya, "Tanggung jawab siapa?" Putri menjawab, "Tanggung jawab saya." Ayah lanjut bertanya, "Penabrak tidak ada tanggung jawab sama sekali?" Putri menjawab, "Tidak ada sedikit pun." Ayah merasa heran, lantas bertanya, "Mobil apa yang dikendarai penabrak?" Putri menjawab, "Penabrak adalah tembok." Empat elemen utama dan lima skanda adalah tembok, bagaimana bisa bercahaya? Ia adalah benda mati, bagaimana bisa bercahaya?
Kita harus berpikir sejenak, empat elemen utama tubuh manusia, tanah sebenarnya adalah tembok, tidak akan bercahaya; namun, ia akan larut, lahar adalah tanah, saat suhu sangat tinggi, ia akan larut, berubah menjadi lahar. Lahar itu bercahaya, Anda lihat saat gunung berapi meletus, lahar mengalir, lahar itu berwarna merah. Air -- tadinya air Anda tidak bisa bercahaya, namun, air disebut juga bindu, bindu adalah intisari air, disebut juga hormon.
Jika Anda melatih bindu, akan menghasilkan cahaya bindu, yaitu cahaya air, cahaya air itu sangat indah, asalkan kita dapat membuat cahaya bindu bergeser dan berkumpul, maka akan bercahaya. Oleh karena itu, air ada cahaya air. Api memang bercahaya; suhu di dalam tubuh kita, juga merupakan api, kita menghimpun api maka akan menghasilkan cahaya. Angin juga dapat menghasilkan cahaya, warna angin tergolong warna biru, akan menghasilkan cahaya. Api berwarna merah, air berwarna putih, api kundalini juga berwarna merah, merupakan terang.
Oleh karena itu, tanah, air, api, angin, sebenarnya bisa bercahaya. Masih ada satu lagi juga bisa bercahaya, prana juga bisa bercahaya. Tantra bicara tentang prana, jika kita melatih diri, ia bisa bercahaya. Bisa bercahaya memang benar, namun, apa fakta yang membuktikan bisa bercahaya, bisa menghasilkan api? Seperti hari ini, matahari begitu terik, kita ambil selembar kertas, remas sedikit, ditaruh di bawah matahari, ambil sebuah kaca pembesar, cahaya matahari dihimpun, buat menjadi sebuah titik fokus, kemudian perhatikan titik fokus tersebut, seketika, panas (suhu) nya sampai satu derajat tertentu, maka timbullah api, setelah api datang, maka menghasilkan cahaya; menghimpun cahaya matahari, kemudian buat satu titik di atas kertas, kertas akan bercahaya (menghasilkan api). Zaman dulu, kayu dan kayu, yaitu sebatang kayu diraut hingga runcing, lalu ambil lagi sebatang kayu, kedua kayu tersebut tidak ada api, namun, kayu yang runcing ditaruh di atas sebatang kayu, zaman kuno disebut "menggosokkan potongan kayu untuk mendapatkan api", berputar terus seperti ini, berputar sampai akhirnya, kayu dan kayu bergesekan, gesekan menghasilkan panas, maka akan menghasilkan cahaya (api). Menggosokkan potongan kayu apakah akan menghasilkan api? Pasti menghasilkan api; Anda memakai kaca pembesar, apakah akan menghasilkan api? Api itu sendiri adalah cahaya, akan menghasilkan cahaya. Batu adalah tanah! Namun, Anda membenturkan batu dengan batu lain, akan menghasilkan titik cahaya, akan menghasilkan percikan api. Jika Anda tidak percaya, Anda malam-malam ke bandara, ketika pesawat mendarat, saat ban mendarat di jalan, akan menghasilkan percikan api, karena pergesekan menghasilkan api. Satu adalah karet, karet itu sendiri sulit sekali menghasilkan api, yaitu ban pesawat! Satu adalah tanah beraspal, jalan, tanah, tanah dan karet bergesek juga akan menghasilkan api. Jadi, melatih diri juga harus mengandalkan benda ini, yang kita sebut api, itulah terang.
Kita tahu di alam semesta, terdapat terang yang sangat besar, yaitu matahari, terangnya terlalu besar, bahkan tidak habis dibakar. "Mengapa matahari bisa seterang ini?" "Sepanas ini?" "Mengapa mata tidak dapat melihatnya?" Karena matahari terus membakar, mengapa api di dalam matahari tidak habis dibakar? Cahaya paling terang adalah matahari. Bulan juga bercahaya, bulan juga bisa menghasilkan cahaya, namun ia meminjam cahaya, meminjam cahaya matahari, dulu, kita kira bulan itu sendiri juga bisa bercahaya, sebenarnya ia meminjam cahaya matahari. Langit masih ada cahaya bintang, "bintang berkilauan". Ada sebuah lagu anak-anak, saya nyanyikan untuk Anda semua, "Mei li de, mei li de, tian kong li chu lai le guang liang de xiao xing xing, hao xiang shi wo mama ci ai de yan jing." Bintang kecil juga bisa bercahaya, tentu saja meminjam cahaya, juga meminjam cahaya matahari, meminjam cahaya bulan. Oleh karena itu, ia juga bisa bercahaya. Manusia! Juga bisa meminjam cahaya, cara meminjam cahaya, yaitu cara melihat cahaya dalam sadhana Tantra. Terang di "bagian alam" mengulas tentang bagaimana manusia meminjam cahaya, kita pandang matahari terbenam, meminjam cahayanya masuk dan menerangi tubuh Anda, lalu bercahaya; kita pandang bulan, pinjam cahaya bulan untuk menerangi Anda, agar Anda bercahaya. Meminjam cahaya matahari menerangi Anda, agar bercahaya; meminjam cahaya bintang menerangi Anda, agar bercahaya; meminjam cahaya lampu malam, light power, meminjam cahaya ini menerangi Anda, Bahasa Jepang dinamakan bola lampu, menggunakan bola lampu juga boleh. Saat malam, Anda gelapkan ruangan, nyalakan sebatang dupa, di ujung dupa terdapat cahaya berwarna merah, kedua mata Anda perhatikan cahaya tersebut, kemudian cahaya tersebut dipindahkan ke cakra kening Anda, itu disebut "Metode Menyimpan Pikiran", tujuan utamanya supaya tubuh Anda dapat bercahaya. Anda meminjam cahaya matahari, agar tubuh Anda bercahaya; meminjam cahaya bulan, agar tubuh Anda bercahaya; meminjam cahaya bintang, agar tubuh Anda bercahaya; dan meminjam cahaya light, agar Anda bercahaya; dan meminjam cahaya titik merah di ujung sebatang dupa, agar Anda bercahaya, agar tubuh Anda berubah menjadi cahaya merah. Metode pelatihan semacam ini adalah "bagian alam", yang disabdakan oleh Manjushrimitra, yaitu metode penekunan bagian alam di dalam Sadhana Dzogchen.
Ini juga merupakan sebuah lelucon meminjam cahaya, ada seorang cacat, bernama Mino, dengan susah payah ia masuk ke rumah sakit dan berkata pada perawat, "Mohon Anda atur saya di kamar kelas 3, saya sangat miskin." Perawat bertanya, "Apakah tidak ada orang dapat membantu Anda?" Ia berkata, "Tidak ada, saya hanya memiliki seorang kakak perempuan, ia adalah biarawati, juga sangat miskin." Begitu mendengarnya, si perawat sangat marah, "Biarawati seharusnya sangat kaya, karena ia menikah dengan Tuhan." Mino berkata, "Baiklah! Anda atur saja saya di kamar kelas 1, selanjutnya bonnya dikirim ke kakak ipar saya." Ini meminjam cahaya Tuhan, lelucon ini adalah meminjam cahaya Tuhan. Tuhan tentu saja sangat kaya. Kita juga harus meminjam cahaya! Kita menekuni Sadhana Jambhala dalam Tantra itu meminjam uang pada siapa? Kita meminjam uang pada Raja Naga, kita juga meminjam uang pada Dewa Rejeki, meminjam uang pada 4 Raja Langit Jambhala. Raja Langit sangat kaya, Mereka tinggal di rumah emas, rumah perak, rumah platinum, rumah kristal, istana yang ditempati terbuat dari 7 mustika, dewa rejeki sangat kaya. Selain itu, Anda juga boleh meminjam uang pada Dewa Gunung, pepohonan, mineral, tambang berlian, tambang emas di dalam gunung, apapun ada, Dewa Gunung juga sangat kaya. Tantra menekuni Sadhana Jambhala, yaitu meminjam cahaya, meminjam uang dewa-dewa tersebut, agar kita kaya. Penekunan Tantra itu meminjam cahaya, yaitu menghimpun cahaya di luar, berubah menjadi cahaya diri sendiri, tubuh Anda pun bercahaya, ini adalah sadhana bagian alam.
Seorang gadis cantik melamar seorang kakek, si kakek berkata, "Selisih usia kita begitu jauh, cocokkah?" Si gadis berkata, "Hukum perkawinan tidak menentukan selisih umur." Si kakek bertanya, "Kalau begitu, apa yang ditentukan?" Si gadis menjawab, "Istri berhak mewariskan harta kekayaan suami." Ini juga meminjam cahaya, gadis muda menikah dengan seorang yang lebih tua, si kakek sudah berumur 80 tahun, 90 tahun, buat apa menikah dengannya? Yaitu setiap hari memberikannya makan makanan yang mengandung panas tinggi, supaya ia infrak jantung atau stroke.
Dulu, ada seorang wanita muda, menikah dengan seorang yang usianya sangat lanjut, 80 tahun lebih, istri adalah seorang perawat, perawat yang merawatnya. Ia setiap hari memberikannya makan apa? Ia memasakkan sepanci daging, Bahasa Taiwan disebut "Hongbak", yaitu daging babi berlemak, kemudian, ia beli lilin putih, dipotong tipis dan dimasukkan ke dalam hongbak, begitu lilin dimasukkan berubah menjadi minyak, kemudian memberikannya minum kuah lilin putih dan hongbak.
Oh, Tuhan! Ia pun infrak jantung dan sekarat. Perawat yang merawat manula ini, ia merawat empat, lima manula, lalu menikah dengan empat, lima manula ini, ia akhirnya berubah menjadi orang yang sangat kaya, ia pun meminjam cahaya. Kita mendengarnya, jangan berbuat seperti ini, sadhaka tidak boleh, jika diperiksa, juga tidak baik. Namun, normalnya, sekarang ini di Taiwan juga ada fenomena seperti ini, gadis China yang sangat muda, menikah ke Taiwan, menikah dengan sersan tua, sersan tua seumur hidup menjadi tentara telah menabung sejumlah uang, ada rumah, ada tabungan, kemudian menikah dengan seorang gadis China muda, sersan seperti ini akan saling melapor, ia kenal baik setiap sersan, lebih dulu menikah dengan sersan ini, tak lama kemudian, sersan ini meninggal dunia, ia pun ada rumah, ada tabungan; ia pun menikah lagi dengan sersan lain, sersan ini juga sudah lanjut usia, tak lama kemudian, juga meninggal dunia, juga telah mati; menikah lagi dengan sersan ketiga, sersan ketiga tidak lama kemudian meninggal dunia, juga telah mati; kemudian menikah dengan sersan keempat, meninggal dunia lagi. Wah! Ia memiliki 4 rumah, empat rekening tabungan, ia pun meminjam cahaya, tubuh sangat terang, kemudian, ia menikah lagi dengan seorang pemuda. Sadhaka tidak boleh demikian, meminjam cahaya itu boleh, namun, tidak boleh mengambil kekayaan orang lain dengan cara demikian. Tidak boleh.
Ada satu lagi, saya pernah mengatakan pada Anda semua, penekunan prana, nadi, bindu, prana juga bisa berubah menjadi cahaya. Di dalam tubuh kita juga ada cahaya, suhu Anda adalah cahaya, apakah Anda tidak bisa mengubah suhu Anda menjadi api? Ini adalah Sadhana Api Kundalini Tantra, begitu api kundalini menyala, tubuh Anda pun ada api. Selanjutnya, api Anda membakar bindu, begitu bindu turun, bintang pun muncul, "Bintang berkilauan, bintang kecil ada di mana-mana." Bindu tersebut adalah cahaya bintang, setitik demi setitik adalah terang, sangat terang, turun dari ubun-ubun. Air ada cahaya air, api kundalini ada cahaya api, api menyala, air dan api saling melebur, kemudian teratai mekar, di dalam masih ada cahaya jiwa Anda, dengan kata lain, cahaya Buddhata. Cahaya Buddhata pun muncul. Ini adalah menekuni Sadhana Api Kundalini, Sadhana Bindu, Sadhana Anasrava, lebih dulu melatih Sadhana Anasrava, kemudian menekuni Sadhana Api Kundalini, kemudian menekuni Sadhana Bindu, nadi tengah tubuh Anda pun akan bercahaya, memancarkan terang, cahaya ini akan ke pori-pori, nadi tengah, dan termasuk semua nadi sekujur badan, semua terbelit di dalam nadi tengah. Nadi tengah ibarat sebatang pohon, nadi lain ibarat tanaman rambat pohon, banyak tanaman rambat membelit pohon, saat ini kadar air akan mengalir ke setiap ranting dan ruas, ibarat tubuh kita manusia, mengalir ke semua pembuluh darah halus, mengalir ke seluruh pori-pori, pori-pori pun bisa bercahaya. Anda benar-benar telah berhasil, seluruh tubuh pun bercahaya. Kalian melihat wujud Buddha Bodhisattva, ada cahaya di punggung-Nya, ubun-ubun bercahaya, selain itu, tubuh bercahaya, seluruh tubuh dibalut cahaya bundar, mengapa? Karena dari pori-pori memancarkan cahaya bundar, cahaya bundar di atas ubun-ubun, berasal dari cahaya yang terpancar dari ubun-ubun yang bersih; cahaya tubuh berasal dari cahaya yang terpancar dari nadi tengah dan seluruh pori-pori Anda; teratai di bawah kaki, karena memancarkan cahaya baru berubah menjadi wujud teratai. Sekeliling Buddha Bodhisattva terdapat lingkaran cahaya, merupakan terang yang dihasilkan dari pelatihan diri Mereka. Ilmu pengetahuan zaman sekarang sudah lebih canggih, medan magnit juga bisa bercahaya; tubuh manusia itu sendiri, dengan berkonsentrasi, gelombang yang dihasilkan juga merupakan semacam cahaya -- cahaya magnit. Manusia itu sendiri adalah sebuah medan magnit, saat daya medan magnit sangat besar, akan menghasilkan semacam terang, hanya saja kita tidak melihatnya, kita mau membuatnya terlihat juga bisa, ketika seluruh milik Anda menjadi bersih, tubuh dengan sendirinya bercahaya. Sadhana Api Kundalini pun memancarkan cahaya; setelah nadi tengah terbuka lalu memancarkan cahaya; prana sedang bergerak pun memancarkan cahaya; bindu turun adalah cahaya bintang, yaitu cahaya bindu; kemudian semua cahaya tubuh dihimpun di dalam tubuh Anda berubah menjadi cahaya, terakhir berubah menjadi cahaya Buddha Anda, cahaya Buddha menerangi. Metode demikian disebut sadhana "bagian alam", Manjushrimitra mengubah cahaya ini menjadi "bagian alam".
Pada suatu malam badai salju, pemilik toko roti siap-siap tutup toko, saat itu masuklah seorang pria, ia berkata mau beli 2 buah donat. Pemilik toko sangat terkejut, di dalam cuaca seperti ini, masih ada orang keluar rumah demi dua buah donat. Pemilik toko bertanya, "Apakah Anda telah menikah?" Si pria menjawab, "Tentu saja, Anda kira ibu saya bisa membiarkan saya keluar dalam cuaca seperti ini?" Justru istri yang menyuruhnya keluar membeli donat, kekuatan istri sangat besar, istri menyuruhnya keluar melakukan sesuatu, ia pun keluar melakukannya. Pria ini pasti sangat mencintai istrinya. Jika ibu menyuruhnya keluar membelikan 2 buah donat, "Begitu dingin, badai salju lagi, saya mana mungkin keluar beli? Saya tidak mau keluar." Kekuatan ibu lebih kecil, kekuatan istri lebih besar. Inilah sebuah power, sebuah kekuatan. Apa itu kekuatan? Jika Anda belajar Buddha menghasilkan kekuatan, kekuatan ini bisa memotivasi hati ribuan manusia, kekuatan ini menghasilkan power, Anda sendiri berkilau, Anda sendiri adalah sebuah titik fokus. Setelah belajar Buddha, power yang dihasilkan, akan menghasilkan kekuatan semacam itu. Power Anda sangat kuat, Anda sendiri adalah sebuah magnit, Anda dapat menarik banyak orang bersujud pada Anda. Setelah belajar Buddha akan menghasilkan power, power ini adalah semacam cahaya, semacam kekuatan, semacam tingkat terang, seperti Buddha Bodhisattva, ketika kita melihat wujud Buddha Bodhisattva, kita pun akan bersujud pada-Nya; seperti Amitabha, seperti Avalokitesvara, terang yang Anda hasilkan, adalah titik fokus di dalam hidup kita. Om Mani Padme Hum.