2013-07-07 Nidhana Kosa yang Ditulis oleh Rigdzin Jigme Lingpa Terpendam Sadhana Dzogchen
Ceramah Kesembilan Sadhana 9 Tingkat Dzogchen oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Upacara Homa Tathagata Amitayus tanggal 7 Juli 2013 di Rainbow Temple
Pertama-tama kita sembah sujud pada guru silsilah, sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, sembah sujud pada Guru Sakya Dezhung, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa XVI, sembah sujud pada Guru Thubten Dharye, sembah sujud pada Triratna Mandala, sembah sujud pada adinata homa hari ini Tathagata Amitayus.
Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet. Tamu agung kita hari ini adalah nyonya Dubes Liao Dongzhou Sdri. Judy, akuntan TBF Sdri. Teresa and her husband, nyonya ketua OCAC Overseas Credit Guarantee Foundation Xue Shenghua, Sdri. Xuewang Shu-mei, produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng di CTI Taiwan Sdri. Xu Yaqi, dokter ahli tidur dr. Zhang Dewei dan ibunda Sdri. Qi Chunling, pengusaha Singapura Lin Hanxuan, nyonya Lin Xu Lihuan dan putri, pengusaha Singapura Qiu Hanchun dan istri. Selamat datang kepada semua tamu agung, datang ke sini, setiap orang adalah tamu agung. Di taiwan, saya akan mengatakan: selamat siang semua! Apa kabar semua! (Bahasa Taiwan) Di sini mengatakan: Apa kabar! Apa kabar semua! (Bahasa Kanton), karena di sini banyak umat Guangdong.
Hari ini kita mengadakan homa Tahtagata Amitayus, merupakan penjelmaan dari Buddha Amitabha; ciri khas Tathagata Amitayus adalah tangan-Nya memegang botol amrta, botol amrta bisa menyirami kita, yakni rintangan karma, penyakit, dan bermacam-macam kesulitan, bermacam-macam karma hitam di tubuh kita, lewat amrta di dalam botol amrta masuk ke dalam tubuh kita, memenuhi seluruh tubuh kita, penyakit kita, rintangan karma kita, dan bermacam-macam kesulitan, semua akan sirna. Tathagata Amitayus berwarna merah, Amitabha juga berwarna merah.
Oleh karena itu, ketika Buddha Amitabha berubah menjadi Amitayus, juga berwarna merah, keduanya adalah yidam berwarna merah. Ia adalah yidam panjang umur, jika kita sering menekuni Buddha Amitayus, bisa mendapatkan panjang umur. Mau panjang umur, mau sehat, kadang-kadang keduanya tidak bisa diperoleh bersamaan. Namun, Buddha Amitayus bisa membuat kita panjang umur, juga bisa membuat kita sehat. Sering melihat Orang Tibet, saat merestui orang lain, semua berharap orang lain sehat dan panjang umur, mereka sering memberikan syair sehat dan panjang umur serta mujur dan sesuai kehendak kepada orang lain, mau panjang umur, mau sehat, mau mujur, mau sesuai kehendak. Wah! Semua borong.
Hari ini, saya melihat banyak nama pemohon, mau panjang umur, namun tidak mau sakit, berharap homa Tahtagata Amitayus kali ini dapat menyingkirkan semua rintangan karma dan penyakit insan. Bahkan, homa Buddha Amitayus, karena Ia sendiri adalah Tahtagata Amitabha, oleh karena itu, Ia bisa menuntun insan di alam baka terlahir di Sukhavatiloka barat. Dengan adanya Buddha Amitayus, semua karma buruk, ringantan karma, bisa disingkirkan; rintangan karma sirna, meningkatkan karma baik; karma baik akan meningkat, rintangan karma buruk akan sirna. Yang terpenting, semua kekasih menjadi keluarga. Karena warna merah melambangkan cinta kasih! Oleh karena itu, asalkan saling mencintai, akhirnya menjadi keluarga; jika bertepuk sebelah tangan, masih tidak boleh, mesti meningkatkan jodoh baik Anda, baru dapat menjadi keluarga. Kita berharap insan yang berjodoh, dapat bersama-sama mendapatkan cinta kasih universal. Seperti tadi saat mempersembahkan pelita supaya jalan terang kita tidak terhingga; saat mempersembahkan madu, supaya duka kita berubah menjadi suka, berubah menjadi manis; mempersembahkan lampu minyak adalah terang tak terhingga. Kita tidak boleh dijerat oleh cinta, dijerat cinta itu sangat menderita, kekasih pada akhirnya harus menjadi keluarga, ini paling baik, inilah cinta kasih. Selain tiu, kita sering mempersembahkan buah dan biskuit berwarna kuning, yaitu supaya bekal dan berkah kita dapat terus meningkat, terus sempurna; kita semua dapat memperoleh uang lembur, juga bisa mendapatkan kenaikan gaji, yang membeli lotere dapat menang undian! Bekal harus sempurna. Dengan adanya bekal yang sempurna, roti dan cinta sudah ada, itulah peristiwa yang paling baik, mujur juga sesuai kehendak, semua telah sempurna. Setiap benda yang kita persembahkan ada artinya, mempersembahkan bunga artinya agar kita selalu awet muda; tadi saya bahkan mempersembahkan lipstik, dan bedak padat, perona pipi, artinya adalah agar kita semua awet muda, awet muda selamanya, tidak akan menua. Ketika kita menyingkirkan rintangan karma, juga harus menyingkirkan semua penyakit di tubuh kita; penyakit fisiologis, penyakit fisik, penyakit psikologi, semua dibersihkan. Memohon Buddha Amitayus menanugrahi kita mujur dan sesuai kehendak, musuh dan penagih utang dengan sendirinya meninggalkan kita sejauh-jauhnya, maka tidak akan menderita lagi. Kalau tidak, yang kita lihat setiap hari adalah musuh dan penagih utang. Kita berharap melihat jodoh baik berkumpul, jodoh yang sangat baik berkumpul bersama, jodoh buruk meninggalkan kita jauh-jauh, dengan demikian akan lebih mujur dan sesuai kehendak, lebih bahagia, lebih panjang umur. Semoga kita semua, yang menjadi donatur utama hari ini, dan yang datang berpartisipasi, semua mendapatkan berkah yang berlimpah. Kita telah memiliki kitab sadhana Buddha Amitayus, jika ada orang yang mau menekuni Sadhana Yidam Buddha Amitayus, bisa mengambil kitab sadhana dengan TBF, ada mantra, ada wujud, untuk kita visualisasi, ada mudra, mudra adalah mudra samadhi, atau mudra membawa botol panjang umur.
Kita mengulas lagi Sadhana 9 Tingkat Dzogchen di dalam Tantra, hari ini mau memperkenalkan Rigdzin Jigme Lingpa. Tadinya, saya ingin memperkenalkan Padmasambhava saja, namun, belakangan masih ada dua orang arya, karena berhubungan, juga mesti diperkenalkan. Sekarang, yang tersebar saat ini adalah Longchen Rachampa Nyingthig, yaitu kunci Sadhana 9 Tingkat Dzogchen Longchen Rachampa. Rigdzin Jigme Lingpa sendiri juga mendapatkan pemberkatan Longchen Rachampa, kekuatan pemberkatan sangat besar, Ia sendiri juga membabarkan Longchen Rachampa Nyingthig. Oleh karena itu, mau tak mau harus memperkenalkan Rigdzin Jigme Lingpa. Rigdzin Jigme Lingpa lahir pada tahun 1730, agak dekat denan zaman kita, Ia terlahir cerdas, begitu lahir sudah sangat cerdas. Kemarin saya sempat mengatakan, Mahaguru sangat bodoh, begitu lahir sudah sangat bodoh. Saya lahir tahun 1945, kebetulan peristiwa pemboman Taiwan oleh B-52 Amerika Serikat, tujuan utamanya untuk meledakkan bandara Shuitu di Chiayi, sehingga Chiayi juga diledakkan. Tadinya kakek saya Lu Chang sangat kaya, rumah di sepanjang jalan adalah milik kakek saya, juga ada tanah, juga milik kakek saya, yaitu di medan potensial timur Chiayi. Saat tahun 1945, kami mengungsi dari Chiayi, hingga ke Niuchouxi, Niuchouxi adalah nama sebuah dusun, berada di belakang danau Chiayi. Di sana ada sebuah peternakan ayam yang ditinggalkan kakek saya, saya lahir di kandang ayam. Yesus lahir di kandang kuda, Mahaguru Lu di kandang ayam, keduanya ada persamaan. Yesus juga lahir karena masalah penduduk, saat melewati Betlehem, Maria baru melahirkan Yesus di kandang kuda. Setelah melahirkan Yesus, kekasih Maria sangat sedih, belum ada malam pengantin, Maria sudah melahirkan Yesus, apa yang terjadi sebenarnya? Namanya Yusuf, Yusuf sendiri adalah tukang kayu, ia ingin berpisah dengan Maria, namun, roh kudus memberitahunya, ini adalah janin kudus, berasal dari langit, tidak boleh berpisah. Oleh karena itu, mereka tidak berpisah. Karena Yesus menyeberangkan insan, Ia kembali ke kampung halamannya, orang-orang mengatakan, "Itu anak tukang kayu!" Namun, orang-orang kampung lebih sulit diseberangkan. Mahaguru lahir di kandang ayam, hampir sama dengan nasib Yesus, Ia di kandang kuda, saya di kandang ayam. Setelah lahir, semua orang mendengar kisah saya, karena saya prematur, lahir 9 bulan, awalnya, ayah saya sangat senang, "Wah! Akhirnya saya memiliki seorang putra." Ia cerita pada sanak keluarga, sanak keluarga malah berkata padanya, "Anda baru 7 bulan menikah, anak sudah lahir, sebenarnya siapa ayah anak ini?" Hati ayah saya sangat kesal, nasib saya mirip sekali dengan Yesus, saat saya kecil, pembawaan lahir maupun sesudah lahir kurang memadai, jangan salahkan mengapa saya sependek ini, ini adalah penderitaan dalam hati saya! Seharusnya memohon pada Vidradhaka dari 4 Raja Langit. Sebenarnya, tubuh roh saya, banyak orang melihat di dalam mimpi, Mahapadmakumara Putih Mahaguru Lu setinggi Gunung Semeru. Memohon Tathagata Amitayus, semoga saat saya lanjut usia, biarlah berkah saya meningkat, tubuh bertambah tinggi, Amitabha! Berkah harus meningkat! Cinta kasih harus meningkat! Kebijaksanaan juga harus meningkat! Tubuh juga harus bertambah tinggi! Ini barulah meningkat!
Saat saya kecil, pembawaan lahir kurang memadai, orang lain setidaknya minum asi, atau susu sapi, apa yang saya minum? Bahasa Taiwan mengatakan air beras, beras digiling menjadi tepung, ditambahkan air, saat kecil saya minum air beras, sehingga sangat pendek, pembawaan lahir kurang memadai, setelah lahir juga tidak seimbang, hingga saat sekolah menengah, masih belum mendapatkan asupan gizi yang baik. Namun, saat saya kecil, suka sekali berolahraga, palang tunggal, palang sejajar, gelang sejajar, terus-menerus berolahraga.
Suatu kali, setelah saya mandi, saya telanjang dada, hanya mengenakan celana pendek, ayah saya melihat tubuh saya, terperanjat, "Anak ini, tidak memberimu makan, juga bisa melatih tubuh seperti ini." Seperti tubuh besi pembawaan lahir, saya juga telah melatih muscle seluruh badan, terus bertahan hingga sekarang. Jigme Lingpa tadinya adalah seorang samanera, Ia sangat pintar. Saat Ia berumur 13 tahun, bertemu Thubten Dorje. Keluarga Jigme Lingpa kurang berada, sehingga baru dikirim ke vihara untuk dijadikan samanera kecil.
Saat saya kecil, keluarga saya sangat miskin, mengapa? Kakek saya sangat kaya, sepanjang jalan adalah miliknya, namun, setelah diledakkan oleh pesawat militer tentara Amerika, saat itu Taiwan masih milik Jepang, tentara Amerika sama halnya dengan meledakkan Jepang, setelah diledakkan, semua rumah kakek saya habis terbakar.
Jigme Lingpa berguru pada banyak guru, saat Ia berumur 13 tahun, berguru pada seorang guru bernama Thubten Dorje, guru ini sangat baik terhadap-Nya, Ia mengajarkan Mahamudra Kargyupa kepada-Nya. Oleh karena itu, Ia mendapatkan silsilah Mahamudra. Namun, Jigme Lingpa masih tidak puas, berguru pada banyak guru, Ia mendapatkan banyak pengetahuan Tantra, banyak yidam, Ia telah mendapatkan hampir semuanya. Jigme Lingpa sampai umur 28 tahun, Ia bertapa, begitu Ia bertapa, begitu bermeditasi dengan cara samadhi, kepala-Nya terbelah, kepala orang lain terbelah itu sangat sakit, namun, kepala-Nya terbelah sangat nyaman, seperti teratai yang mekar, dari dalam cakra surya dan candra di pusat teratai, muncullah sesosok arya di dalamnya, arya ini bernama Raja Trison Detsen, Raja Trison Detsen di dalam Zanpu Tibet. Setelah Raja Trison Detsen, melewati 2 zaman, tidak ada raja Tibet lagi.
Raja Trison Detsen muncul di atas teratai-Nya, Raja Trison Detsen berkata pada Jigme Lingpa, "Saya memiliki sadhana Dzogchen, yang pernah diwariskan Padmasambhava kepada saya. Anda, Jigme Lingpa, adalah titisan kedua saya." Ia adalah reinkarnasi dari Raja Trison Detsen.
Mengapa saya mau menjelaskan tentang Jigme Lingpa? Karena Raja Trison Detsen bererinkarnasi menjadi Jigme Lingpa, saya sendiri juga merupakan reinkarnasi Raja Trison Detsen. (Hadirin tepuk tangan) Mari kita renungkan, teratai mekar, kepala terbelah, berubah menjadi sekuntum teratai, di dalam ada cakra surya dan candra, di dalam cakra surya dan candra, muncul seorang arya Raja Trison Detsen, kemudian, Ia mengatakan ternyata Ia adalah silsilah Sadhana 9 Tingkat Dzogchen. Oleh karena itu, Ia langsung membuka silsilah Dzogchen. Jigme Lingpa di dalam meditasi, seketika teratai tertutup lagi, Ia langsung tersadar, ternyata Ia adalah ahli waris Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, dengan kata lain, Ia telah menyingkap kehidupan lampau-Nya, Ia sendiri adalah titisan dari Raja Trison Detsen. Ini luar biasa, Ia langsung mencapai pencerahan, dalam waktu yang singkat, Ia pun telah mencerahi Sadhana Dzogchen. Ketika Ia mencerahi Sadhana Dzogchen, Ia sangat senang. Saat ini, masih ada seorang arya muncul dan menjelaskan Sadhana Dzogchen pada-Nya. Oleh karena itu, Jigme Lingpa adalah guru sesepuh Sadhana Dzogchen; bahkan Ia adalah titisan dari Raja Trison Detsen, Raja Trison Detsen mendapatkan pemberkatan dari Padmasambhava, menaruh terma seluruh Sadhana 9 Tingkat Dzogchen ke dalam pikiran-Nya. Karena Ia adalah titisan dari Raja Trison Detsen, dengan sendirinya, Ia dapat mencerahi Sadhana Dzogchen, Mahaguru juga sama, dapat memahami Sadhana Dzogchen, justru inilah sebabnya.
Jigme Lingpa juga menulis buku, sama dengan Longchen Rachampa juga menulis buku, Ia memiliki sebuah karya tulis yang sangat baik, berjudul Nidhana Kosa, yakni Sadhana Dzogchen yang terpendam di dalam pikiran-Nya; di dalam pikiran Mahaguru juga terpendam Sadhana Dzogchen. Ia mendapatkan pemberkatan Longchen Rachampa, Longchen Rachampa muncul dan menjelaskan pada-Nya, sehingga Ia pun menulis banyak karya tulis. Jigme Lingpa sang guru sesepuh ini, juga pernah menyebarluaskan Sadhana Dzogchen, sangat luar biasa. Ia membagi Sadhana Dzogchen menjadi 2 macam, pertama adalah yang luas, satu lagi yang dalam, yaitu kunci Sadhana Dzogchen yang sangat dalam dan kunci Sadhana Dzogchen yang sangat luas, inilah yang diperoleh Guru Sesepuh Jigme Lingpa. Menceritakan tentang diri-Nya karena Raja Trison Detsen.
Padmasambhava mengajarkan Raja Trison Detsen, dan Yeshe Tsogyal, Yeshe Tsogyal dan Padmasambhava adalah bersama-sama, satu adalah Raja Dharma, satu adalah Bhagawati Raja Dharma, Mereka bertiga memperoleh silsilah Sadhana Dzogchen, ini adalah peristiwa yang sangat luar biasa.
Kita tahu ajaran Tantra ada 4 Mahasadhana. Dari aliran Nyingmapa, yaitu Sadhana Dzogchen, dari aliran Kargyupa Sadhana Mahamudra, dari aliran Sakyapa bernama Sadhana Kesempurnaan Agung Kebijaksanaan Unggul, aliran Gelugpa ada Sadhana Yamantaka, yaitu 4 Mahasadhana. Mahaguru memiliki silsilah Sadhana Dzogchen, memiliki silsilah Mahamudra, juga memiliki silsilah Sadhana Kesempurnaan Agung Kebijaksanaan Unggul, juga memiliki silsilah Sadhana Yamantaka, empat macam silsilah pun ada. (Hadirin tepuk tangan)
Oleh karena itu, kalian mendatangi Mahaguru, aliran Nyingmapa, Gelugpa, Kargyupa, dan Sakyapa dalam Tantra pun ada. Mahaguru memiliki empat orang guru akar, guru pertama adalah Bhiksu Liaoming, Ia adalah Nyingmapa, silsilah-Nya berasal dari Norlha Rinpoche di Xikang, Bhiksu Liaoming saat berada di Sichuan mengikuti Norlha Rinpoche. Oleh karena itu, Ia mendapatkan silsilah Sadhana Dzogchen Nyingmapa.
Kedua, adalah Guru Sakya Dezhung dari Sakyapa, Ia memiliki Sadhana Kesempurnaan Agung Kebijaksanaan Unggul, Ia juga mengajari Mahaguru, sehingga Mahaguru juga memperoleh silsilah Lamrim dan Hevajra. Ketiga, Sadhana Mahamudra dari Kargyupa, yaitu Gyalwa Karmapa ke-16 memberikan Mahaguru Abhiseka Pancadhyani Buddha, ini adalah silsilah 5 Buddha. Sebenarnya silsilah Mahamudra berasal dari mana? Dari Bodhisattva Ratnamanas, Buddha Atarma mewariskan Sadhana Mahamudra kepada Bodhisattva Ratnamanas, siapa Bodhisattva Ratnamanas? Yaitu Mahapadmakumara Putih. (Hadirin tepuk tangan) Mahapadmakumara Putih mewariskan lagi kepada 5 penjuru Buddha, 5 Tathagata 5 penjuru, kemudian Gyalwa Karmapa mengabhiseka ulang Mahaguru. Oleh karena itu, Mahaguru tahu, Sadhana Mahamudra ada 4 cara, antara lain: yoga fokus, yoga meninggalkan keduniawian, yoga satu rasa, terakhir adalah yoga bebas dari melatih diri. Selanjutnya, keempat, Sadhana Yamantaka, diwariskan oleh Guru Thubten Dhargye kepada Mahaguru. Apa itu Sadhana Yamantaka? Yaitu semacam Sadhana 13 Sosok Yamantaka yang sangat sempurna, termasuk Sadhana Kalacakra, dan bermacam-macam Buddhadharma. Mahaguru menghimpun semua silsilah 4 aliran Nyingmapa, Gelugpa, Kargyupa, dan Sakyapa, (hadirin tepuk tangan) kalian datang ke sini, tidak perlu ke tempat lain lagi. Ada seorang pelanggan mengeluh, "Nona, makanan di restoran kalian sangat tidak enak." Nona di restoran berkata, "Tidak mungkin." Pelanggan berkata, "Tidak percaya, panggil bos kalian cicipi." Nona berkata, "Maaf! Bos kami makan di restoran sebelah." Saya beritahu Anda semua, restoran yang Mahaguru buka ini, apapun ada, dijamin Anda makan dengan lezat, kenyang, dan luar biasa, harganya murah lagi, apapun ada, tidak perlu makan di tempat lain.
Mahaguru dulu sekali pernah menulis buku Dzogchen Tantra, buku ke-56, di dalam masih ada hati dalam hati, yaitu Nyingthig. Mengapa saat itu saya sudah menuliskannya? Karena, saat itu saya sudah memahami. Kalian baca saja buku ini, maka tahu rahasia di dalamnya, di dalam adalah Sadhana hati dalam hati, yaitu Nyingthig, yang Mahaguru berikan pada kalian sangat berharga. Ada seorang suami berkata pada istri, "Sayang, coba tebak apa hadiah yang saya beli untukmu?" Istri sangat dingin menjawab, "Apa?" Suami menunjuk ke satu unit mobil putih yang tak jauh di sana, "Apakah kamu melihat mobil putih itu?" Istri kegirangan dan menjawab, "Saya sudah lihat, ternyata kamu beli mobil untuk saya." Saat itu suami berkata, "Saya beli sikat gigi yang sewarna untukmu." Juga warna putih. Mahaguru berikan pada kalian sesuatu yang sangat berharga, (hadirin tepuk tangan) bukan barang kebutuhan sehari-hari, melaikan hadiah berharga yang bisa membuat kita terlahir di Buddhaloka, bisa mengatasi hidup dan mati. Mahaguru bukan orang gila! Bukan mengucapkan kata-kata gila, kalian baca saja buku ke-56, bahkan tertulis "Menyingkap Besar-besaran Silsilah Sejati Sadhana Mahatinggi Nyingmapa dari Padmasambhava". Apakah Padmasambhava mewariskan keada Mahaguru Sadhana Dzogchen? Ia berjarak sangat jauh dengan Mahaguru, walaupun Ia hidup 1000 tahun, saat itu, saya belum lahir! Bagaimana mendapatkan silsilah Sadhana Dzogchen? Saya pernah menerima 2 silsilah, pertama adalah Ia menghadirkan saya ke kuburan kuno Nepal, Ia mengabhiseka saya, lebih dulu menelan saya, kemudian, keluar dari cakra kemaluan-Nya; kemudian pori-pori-Nya bercahaya, semua cahaya masuk lewat pori-pori saya, ini adalah abhiseka yang sangat mulia! Abhiseka pori-pori, pori-pori-Nya bercahaya, semua masuk ke dalam pori-pori saya; saya ditelan lewat mulut-Nya, keluar lewat cakra kemaluan, lahir baru! Saya juga merupakan reinkarnasi dari Raja Trison Detsen. Sehingga dipendam di dalam otak saya, sehingga baru ada "Menyingkap Besar-besaran Silsilah Sejati Sadhana Mahatinggi Nyingmapa dari Padmasambhava", ada di dalam buku ke-56. Saya tidak mabuk dan tidak bicara gila. Di sini ada sebuah cerita lucu, ada seorang wanita buang air kecil di toilet, ada seorang pemabuk melabrak ke dalam toilet wanita, mendengar bunyi buang air kecil, pemabuk berkata, "Jangan tuang lagi, saya tidak sanggup minum lagi." Wanita ini terkejut setengah mati, tidak berani buang air kecil lagi, tak tahan lagi, ia pun buang angin. Pemabuk berkata, "Waduh! Buka satu botol lagi." Saya mengatakan Mahaguru bukan pemabuk, saya bicara jujur, saya tidak membual pada kalian, di buku ke-56, saya menulis tentang Dzogchen Tantra, saat itu sangat muda! Saya sudah mendapatkannya.
Jigme Lingpa sering bermimpi, bermimpi tubuhnya menjadi sangat besar, berbaring di antara dua gunung, banyak orang berjalan melewati tubuh-Nya. Aneh! Mahaguru saat kecil juga sering bermimpi demikian! Mimpi ini sangat aneh, saya tulis di buku. Bagaimana mimpi saya? Juga dua gunung besar, tubuh saya berbaring di antara kedua gunung, kepala di gunung ini, kaki di gunung itu, banyak insan berjalan melewati tubuh saya. Ini artinya Jigme Lingpa datang menyeberangkan insan.
Sekarang, silsilah Jigme Lingpa juga sangat banyak, tersebar sangat luas di bumi Tibet; Longchen Nyingthig dari Longchen Rachampa, juga tersebar sangat luas. Ada lagi, semua insan yang Mahaguru seberangkan juga sangat banyak, berceramah Dharma, menulis buku, kami bermimpi yang sama! Kami benar-benar sedang menyeberangkan insan! Tidak seperti sebagian orang, yang namanya sesat! Taois tua berambut acak! dan Mara sesat! Dukun, medium, mereka juga sedang menyeberangkan isnan! Tidak sama! Yang Mahaguru katakan itu beda, yang Mahaguru tulis adalah Dharma sejati. Kelak, saat saya mengulas tentang Dharma sejati, akan memperkenalkan pada kalian semua, apa itu Pratyekayana, apa itu Bodhisattvayana, apa itu Sravakayana, di mana perbedaannya. Di dalam Sadhana 9 Tingkat Dzogchen ada 3, yang disampaikan Buddha Sakyamuni. Dalam aspek yoga, "Kriya", "Carya", "Yoga". Apa perbedaannya? Tiga yana terakhir adalah Mahayoga, Atiyoga, dan Anuyoga, bagaimana membedakan ketiga yana ini, semua akan dijelaskan satu per satu pada kalian semua, kalian semua akan mengerti. Ada sebuah lelucon, di sisi seorang nona, selalu ada sekawanan pria mengelilinginya. Suatu hari, ia tidak tahan lagi, ia mengeluh pada Xiaoming, "Sebal! Mengapa di sisi saya selalu ada sekawanan lalat?" Xiaoming menjawab, "Tidak tahu! Mungkin karena tampang kamu mirip kotoran!" Seharusnya bukan.
Wanita cantik saat di sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi, banyak orang mengejarnya, inilah sebabnya wanita cantik tidak bisa mendapatkan gelar doktor, karena sedari awal sudah diincar orang, sedari awal sudah menikah, tidak mampu melanjutkan pendidikan lagi. Namun, mengapa banyak wanita juga bisa mendapatkan gelar doktor? Karena ia tidak ada orang yang mengincarnya, berat jodoh, terpaksa bersekolah, sehingga mendapatkan gelar doktor. Banyak doktor juga gara-gara ini, mereka tidak ada orang yang mengejar! Terpaksa belajar setiap hari. Aduh? Fo-ching juga mendapatkan gelar Doktor Hukum, ia suka belajar, tampangnya juga lumayan, wajahnya sangat cantik.
Saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas, Andy terus mengejarnya, di meja belajar Andy, semua tertulis penuh "Fo-ching", benar-benar mengincar sangat erat, sampai akhirnya tak berdaya, ia pergi ke Santa Clara, California untuk melanjutkan kuliah, mereka masih berhubungan. Fo-ching ke New York mengambil doktor hukum, mereka disebut Lawyer School (Falkutas Hukum), Andy masih terus mengejar, sungguh! Kekasih akhirnya menjadi keluarga, apa boleh buat. Bukan setiap doktor tampangnya jelek, Fo-ching juga doktor, saya sudah lupa, I forgot.
Saya mau menceritakan lelucon tentang memakai rok mini! Ada seorang nona sangat cantik, ia memakai rok mini yang sangat pendek, masuk ke laundry untuk mencuci pakaian, bos membelalakkan mata, terus menatap pahanya, menatapnya, nona yang cantik ini sangat marah dilihat seperti itu, tak sungkan bertanya, "Apa yang kamu lihat!" Bos sangat santai menjawab, "Nona, rok Anda ini tidak mungkin dicuci di tempat saya, karena menyusut terlalu berlebihan." Cukup masuk akal. Cuaca sangat panas, vihara tadinya adalah tempat yang sangat agung dan sakral, agak berpengaruh pada bhiksu kita. Tidak mungkin tidak terpengaruh, terpengaruh. Karena, mata tidak terpejam! Selalu melirik sana melirik sini, melihat dada terbuka, melihat punggung terbuka, atau melihat paha putih, bersadhana entah sampai mana? Saya pun tidak tahu. Saya duduk di atas Dharmasana, mata saya terpejam, saya tidak berani melihat, Mahaguru sangat polos. Namun, saya terpikir lebih dalam, cuaca sepanas ini, menyuruhnya memakai celana jin, pakaian atas sangat tertutup, ini juga semacam penyiksaan? Benar tidak? Oleh karena itu, Mahaguru anggap, yang terpenting adalah, mata boleh melihat, namun, hati tidak goyah, Buddhadharma justru melatih yang satu ini. Oleh karena itu, ini menguji semua bhiksu, menguji semua sadhaka, tidak hanya wanita, pria tampan juga sama. Ada seorang bhiksuni, diupasampada di Seattle, baru hari pertama upasampada, seorang pria muda, tinggi, dan tampan datang ke vihara kita, ia menemukannya, karena ia menghindarinya, ia ingin menjadi bhiksuni untuk menghindarinya. Pria muda yang tinggi tampan itu, sudah umur 30 tahun lebih, bhiksuni tua sudah umur 60 tahun, rambut sudah beruban semua. Saat saya mengupasampadanya, rambutnya sudah beruban semua, namun, pria muda yang berumur 30 tahun lebih masih mengejarnya sampai ke Ling Shen Ching Tze Temple, kemudian, melarikan bhiksuni ini. Ada tidak? (Ada!) Ada! Lihat, ini adalah mencintai sosok ibu, saat kecil kehilangan ibu, sangat berminat pada sosok ibu, tak disangka ia melahirkan bhiksuni itu. Pria juga bisa melarikan wanita, wanita juga bisa melarikan pria. Di Inggris, ada seorang bhiksu, sangat berpendidikan, bahkan sangat baik, ada seorang umat wanita, sangat cantik, suka mendengarnya berceramah Dharma, ia pun berceramah Dharma padanya. Kadang-kadang, beberapa orang mendengarkan Buddhadharma, mendengar hingga akhirnya tinggal satu orang mendengarkan Buddhadharma, satu orang mendengarkan Buddhadharma masih lumayan! Buddhadharma diwariskan terlalu intim, akhirnya, bhiksu terjebak, sekarang, keduanya terus-menerus saling mewariskan Buddhadharma, juga entah ke mana mereka pergi. Kita masih ada seorang bhiksu muda, di pusat balas surat! Datang dari Houston, bertemu seorang bhiksuni tua, bhiksu juga sangat muda, tinggi tampan, sangat tampan, menurut saya, panca inderanya sangat baik. Namun, bhiksuni itu juga sangat tua, benar tidak? Sangat tua, keduanya sama-sama kembali ke keduniawian, entah ke mana mereka pergi, Mahaguru cari pun tidak bisa menemukan mereka. Sayang sekali! Sungguh! Aneh, pria muda, mengapa banyak yang mencintai sosok ibu? Oleh karena itu, jangan melarikan bhiksu kita, harus mengait umat awam, yang tidak menikah, bahkan yang muda, tinggi dan tampan. Amitabha! Banyak kisah cinta, saya juga tidak tahu ada apa, muda, tinggi tampan, bisa mencintai sosok ibu? Pemuda loh!
Ada sebuah lelucon, istri sangat marah pada suami, "Sebenarnya kamu mau berhenti merokok atau tidak?" Suami menjawab, "Baiklah! Asalkan saya boleh merokok pada 2 waktu rutin." Istri menjawab, "Bagus sekali, apa dua waktu rutin itu?" "Satu adalah saat hujan dan saat tidak hujan." Banyak masalah sulit sekali diatasi, namun, kita tentu harus mengatasi satu masalah. Masalah ini adalah: hidup kita dapat mencapai pembebasan. Buddhadharma adalah membebaskan hidup kita sendiri, agar kita dapat terlahir ke alam yang lebih baik. Semoga kita dapat belajar Buddhadharma dengan sebaik-baiknya. Om Mani Padme Hum.