2013-06-15 Putri Kerajaan Uddiyana yang Berstatus Bhiksuni Mengandung Roh Suci dan Melahirkan Sesepuh Pertama di Alam Manusia Prahevajra

Ceramah Keempat Sadhana 9 Tingkat Dzogchen oleh Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu pada Kebaktian Amitabha tanggal 15 Juni 2013 di Ling Shen Ching Tze Temple


Sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, sembah sujud pada Guru Sakya Dezhung, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa XVI, sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala, sembah sujud pada adinata kebaktian Amitabha Tathagata di Sukhavatiloka Barat.

Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, serta tamu agung kita hari ini, nyonya Dubes Liao Dongzhou -- Sdri. Judy, akuntan TBF Sdri. Teresa, terima kasih. Penasihat hukum TBF -- Pengacara Jennifer Chou dan putra, produser acara Gei Ni Dian Shang Xin Deng CTI Taiwan --Sdri. Xu Yaqi, profesor doktor pendidikan Taiwan Daren Pingtung University of Science and Technology -- Ye Shuwen dan putra, ketua Global Federation of Chinese Business Women -- Sdri. Huang Xiulin, terima kasih. Dr. Lin Shuhua, California four big mothers. Apa kabar semua.

undefined

Malam ini kita mengadakan kebaktian Amitabha. Hari ini melihat cahaya matahari? Matahari terpotret di tengah, di sampingnya bahkan dibingkai lingkaran cahaya, sangat istimewa. Hari ini bukan hari ulang tahun saya, hanya dirayakan di awal. Cahaya matahari ini, mengandung arti khusus. Nanti saat berceramah Dharma, saya akan jelaskan mengapa hari ini muncul cahaya matahari. Buddha dan Bodhisattva memiliki bagian, Amitabha adalah yidam saya, Ia juga merupakan penguasa dari bagian padma, boleh dikatakan Amitabha adalah ketua regu.

Oleh karena itu, Sukhavatiloka dipenuhi oleh teratai, seperti kolam teratai -- air delapan pahala, dan beragam teratai. Padmakumara juga menitis dari air delapan pahala dan dari dalam teratai; sesepuh Tantra Padmasambhava juga terlahir dari dalam teratai, sehingga disebut Padmasambhava. Di seluruh China, semua keluarga menjapa Amitabha, setiap rumah memuja Avalokitesvara. Sebenarnya Avalokitesvara dan Amitabha adalah berbarengan, masih ada Mahasthamaprapta, Mahastamaprapta jarang dijapa orang, Namo Mahasthamaprapta. Trini Arya Barat adalah Amitabha di tengah, kanan adalah Avalokitesvara, kiri adalah Mahasthamaprapta. Banyak titisan Avalokitesvara, sehingga Avalokitesvara dikenal banyak orang, tidak kenal Mahasthamaprapta. Di dalam Sekte Sukhavati, juga ada sebuah Sutra Mahasthamamprata Kesempurnaan Japa Buddha (大勢至菩薩唸佛圓通章)

Mahasthamaprapta juga menganjurkan japa Buddha, oleh karena itu, Sekte Sukhavati menganjurkan japa Buddha terlahir di Sukhavatiloka Barat. Di Amitābha-sūtra, Amitāyuḥ-sūtra, dan Sutra Amitābha-vyūha, juga ada sebuah Sukhāvatīvyūhopadeśa, merupakan Tiga Sutra dan Satu Sastra Sekte Sukhavati, tiga kitab Sutra dan sebuah Sukhāvatīvyūhopadeśa adalah kitab sutra utama, sebenarnya banyak kitab Sutra menyebut tentang Amitabha. Sekarang Bhiksu/ni bertemu muka, begitu beranjali, satu kata "Amituofo". Dulu, di film, melihat bhiksu saling bertemu muka "Omituofo", sebenarnya kita diajari secara tidak benar, seharusnya "Amituofo". "O" homofon dengan logat Taiwan "hitam", yakni "Omama" (artinya hitam kelam), "Omama" berubah menjadi "Obama", repot, pelafalan mau diperbaiki sangat sulit. Sekarang masih banyak bhiksu bertemu muka "Omituofo"; sebenarnya "Amituofo", nada ringan. Ringan berarti naik, berat berarti turun. Kelak kita terlahir di Sukhavatiloka Barat, japa "Amituofo", maka naik, ada semacam kesan naik, "Omituofo", yakni menghitam, tidak ada lagi. Oleh karena itu, pelafalan juga sangat penting, kita japa pelafalan Sansekerta, seperti nada Tibet "A" dari "Om A Hum", jelas-jelas pelafalan "A" baru benar malah berubah menjadi "O", seperti kita japa mantra ditutup dengan kata "Suoha" adalah nada ringan, malah berubah menjadi "Suopohe", "Suoha" berubah menjadi "Suopohe", itu beda jauh. Tentu saja, pelafalan Mahaguru juga tidak baku, karena Mahaguru ada logat Taiwan, juga ada logat Mandarin, juga ada logat Kanton. Tidak peduli baku atau tidak, yang penting kalian mengerti. Amitabha adalah penguasa barat, seluruh Sekte Sukhavati menjapa Amituofo, Sekte Sukhavati sendiri adalah sebuah aliran yang besar. Awalnya, kita sebut "jalan mudah", mengandalkan kekuatan pemberkatan Amitabha, maka bisa terlahir di alam suci, ini tentu saja sangat mudah. Namun, tiba di alam suci, hanya sebuah terminal peristirahatan, namun, tidak akan mundur. Tidak akan mundur sudah sangat baik; tidak akan mundur, maka Anda pun dapat mencapai kebuddhaan, pasti mencapai kebuddhaan.

Yang namanya "terlahir di 9 teratai", dulu saya pernah mengatakan 12, di dalam Feng Shen Bang, berubah menjadi 9. Karena di dalam Feng Shen Bang, ada sebuah bernama "Gui Ling Sheng Mu", kepalanya dipenggal, karena saat kepalanya dipenggal, berubah menjadi banyak kuman yang mencelakai insan, seperti flu burung yang mencelakai insan. Oleh karena itu, Amitabha pun memberikan sebuah buntelan kepada Padmakumara, berkata, "Anda turun ke dunia, tarik kembali semua kuman." Padmakumara Putih turun ke alam fana, melihat kuman dari Gui Ling Sheng Mu, lalu buntelan dibuka, semua kuman disedot, kemudian diikat, Padmakumara Putih pun membawa kuman ke alam suci Sukhavatiloka Barat. Di tengah perjalanan, ingin melihat pemandangan, "Wah! Alangkah bagusnya Dunia Saha!" Ada gunung dan air, pemandangan sangat bagus, Padmakumara Putih pun membuka buntelan. Alhasil, kuman terbang keluar sebagian, ke mana perginya kuman-kuman ini? Karena saat itu, sudah sangat dekat Sukhavatiloka Barat, kuman pun terbang menuju 12 teratai, dimakan 3, sehingga berubah menjadi 9.

Dua belas teratai tak disangka dimakan 3 oleh kuman Gui Ling Sheng Mu, sehingga tersisa 9 teratai. Itu sebabnya, Padmakumara Putih akan turun ke alam fana, membawa semua Padmakumara turun ke alam fana, ini kemungkinan pertama.

Namun, tinggal 9 teratai juga lumayan, pas 3 teratas, 3 menengah, 3 terbawah, pas 9. Mari cerita lelucon tentang basa-basi! Istri berkata pada suami, "Sayang! Saya melihat sebuah tas, bentuk luar sangat indah, warnanya sangat bagus!" Ia pun terus-menerus menjelaskan, suami pun berkata, "Katakan saja poin pentingnya, tidak perlu jelaskan terlalu banyak." Istri pun bicara poin penting, "Tiga puluh ribu dolar Amerika." Mahaguru tidak basa-basi, to the point, menjelaskan tentang Amitabha harus langsung ke pokok permasalahan. Ada 2 poin penting, satu adalah "sepenuh hati tidak galau", sepenuh hati tidak galau adalah poin penting. Yang terpenting di dalam Amitābha-sūtra, kita harus japa Buddha, maka harus sepenuh hati tidak galau, ini adalah poin penting. Jika hati galau, japa Buddha tidak berhasil, memanjatkan Sutra juga tidak berhasil. Sebenarnya, kita japa Buddha, japa mantra, japa Sutra, banyak yang tidak berhasil, mengapa tidak berhasil? Karena hati Anda galau. Ada sebagian bhiksu juga menganjurkan lebih baik japa tanpa konsentrasi daripada tidak japa sama sekali, Anda japa, japa, japa, sudah tidak konsentrasi, pikiran menerawang ke tempat lain, namun, masih japa Buddha, japa "Amitabha! Amitabha!...." tiba-tiba, guntur menggelegar, Anda terkejut, dengan suara keras japa, "Amitabha...." yang satu itu adalah sejati. Oleh karena itu, di antara penjapaan yang tidak konsentrasi juga akan menghasilkan yang sejati.

undefined

Pernah ada sebuah kisah seperti ini, ada seorang nenek telah banyak japa Buddha, setiap kali japa sepatah, ia pun taruh sebutir beras ke dalam ember. Sampai akhirnya, ia tiba di tempat Raja Yama, Raja Yama berkata, "Berapa kali nama Buddha yang telah Anda japa?" "Saya telah japa banyak, japa seember besar nama Amitabha." Raja Yama ambil dan melihat, sekali ditekan menjadi serbuk. "Yang Anda japa adalah kosong", di antaranya, ditemukan sebutir, ah? Keras sekali, "Mengapa bisa demikian?" Ternyata, pada saat ia japa Buddha, guntur menggelegar, penjapaan nama Buddha tersebut benar-benar memohon pada Amitabha, oleh karena itu, baru bisa keras, ini juga basa-basi.

Namun, kita japa Buddha, benar-benar harus sepenuh hati tidak galau, japa mantra juga harus sepenuh hati tidak galau, memanjatkan Sutra juga harus sepenuh hati tidak galau, jangan sampai ada yang menggalaukan hati Anda, semua yang Anda japa, pasti terang benderang. Oleh karena itu, pada tempat penerimaan Sila, sering ditempel satu pepatah, "Jangan menggoyahkan hati sadhaka"; jangan menggoyahkan hati sadhaka, ini sangat penting. Baik pria maupun wanita, di sini banyak yang berkepala gundul, jika seorang bhiksu, seorang upasika datang, sang bhiksu tergoda, ini berarti menggoyahkan hatinya, jika seorang bhiksuni, seorang pria yang tinggi tampan, begitu bhiksuni melihat, "Wah! Tinggi sekali, tampan sekali, aduh! Mengapa saya dari awal mau menjadi bhiksuni?" Ini berarti menggoyahkan hati sang bhiksuni. Sepenuh hati tidak galau justru menjelaskan "jangan menggoyahkan hati sadhaka". Namun, jika hati sadhaka ini begitu mudah digoyahkan, berarti bukan sadhaka sejati. Sadhaka mestinya sudah mencapai kondisi sepenuh hati tidak galau, apapun yang saya lakukan, yidam senantiasa ada di hati saya. Amitabha, Yaochi Jinmu, Ksitigarbha, yidam saya berada di dalam hati saya. Oleh karena itu, apapun yang Anda lakukan, jangan lupa yidam sendiri. Bahkan di tengah angkasa ada yidam Anda sedang melihat. Apapun yang Anda lakukan, yidam Anda senantiasa ada, ada di dalam diri Anda, di tengah angkasa, di sekeliling, dengan demikian bisa sepenuh hati tidak galau.

Kita melatih diri, ada pada pangan, sandang, papan, transportasi, pendidikan, hiburan, termasuk pendidikan dan kebahagiaan, semua dilakukan atas dasar yidam, Anda pun tidak melanggar Sila. Pangan adalah persembahan, penyeberangan; sandang adalah perisai perlindungan diri; papan adalah simabandhana; berjalan adalah tekun japa Buddha, japa mantra; pendidikan, saat bersekolah, juga visualisasi yidam di tengah angkasa, di antara berbagai cara mendengar, juga visualisasi yidam bersama dengan Anda; hiburan, saat paling bahagia, juga jangan melupakan yidam, ini barulah melatih diri yang sesungguhnya. Hari ini, sekian tentang Amitabha.

Kita lanjut mengulas Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, hari ini yang mau diperkenalkan adalah sesepuh pertama Sadhana 9 Tingkat Dzogchen di dunia manusia, Prahevajra, Ia lahir di Kerajaan Uddiyana, kelahirannya sangat menakjubkan. Saat itu, seorang putri kerajaan, Ia sangat meyakini Buddha, Ia rela tidak menikah seumur hidup, rela menjadi seorang bhiksuni. Saat itu, di India disebut Wanita Brahma, yakni Bhiksuni. Sang putri kerajaan juga tidak menikah, telah menjadi bhiksuni. Saat ia menjadi bhiksuni dan melatih diri, bermimpi pagoda lazuardi, sinar Buddha turun, Buddha mengabhiseka kepalanya dengan pagoda lazuardi 3 kali, ada seberkas sinar suci berwarna putih, memasuki tubuh Bhiksuni, cahaya yang sangat terang memasuki tubuh Bhiksuni. Seorang putri kerajaan, ia tidak menikah, bahkan menjadi bhiksuni, tak disangka perutnya membesar, ini sangat merepotkan. Sebagian besar guru sesepuh, pada saat dilahirkan, banyak keajaiban, banyak hal-hal yang ajaib. Oleh karena itu, agama tidak terlepas dari keajaiban, tidak terlepas dari mukjizat, tanpa mukjizat tidak disebut agama. Bhiksuni ini sama seperti ibunda Yesus, Bunda Maria, benar-benar perawan yang mengandung, perut makin lama makin besar. Di Surga Trayastrimsa, Raja Langit di antara istana 33 surga, bernama "Shuang-jiong". Ia melahirkan Pangeran Shengxin, Pangeran Shengxin adalah salah satu dari 500 pangeran dari 33 surga, putra sulung. Minggu lalu pernah dikatakan, setelah Pangeran Shengxin memperoleh abhiseka Sadhana 9 Tingkat Dzogchen dari Vajrapani, sehingga menekuni Sadhana 9 Tingkat Dzogchen di alam surga, kemudian, Ia turun ke dunia manusia, yakni turun ke tubuh bhiksuni tersebut. Setelah mengandung 10 bulan, ia merasa dirinya adalah seorang bhiksuni yang suci, tiba-tiba memiliki anak, adalah suatu hal yang sangat memalukan. Sehingga ia pun diam-diam membawanya ke dalam sebuah gua tanah yang kelabu, ia pun membuangnya ke dalam gua, tidak menghiraukannya, tidak peduli dengan hidup matinya. Setelah dibiarkan cukup lama, ia berpikir baby ini sepertinya sudah mati, ia pun melihat lagi, baby ini masih tersenyum padanya, ia masih hidup dan tidak mati kelaparan! Tiba-tiba, sebuah roh suci membuatnya terharu, berkata, "Anak ini merupakan titisan orang suci, Anda jangan pernah membuangnya, pulang dan rawatlah baik-baik." Bhiksuni juga menganggap anak ini adalah orang suci, benar-benar bawa pulang anak ini dan merawatnya. Ayah bhiksuni adalah raja, juga menganggap baby ini adalah orang suci, sehingga ia pun diberi sebuah nama, diterjemahkan menjadi Prahevajra. Ini adalah keajaiban pada zaman India kuno, tidak seperti Yesus, Yesus diketahui seluruh manusia di kolong langit.

Dulu, Chen Chuanfang menceritakan sebuah lelucon, ada seorang wanita melahirkan di rumah sakit, dokter kandungan memberikan selamat untuknya, "Selamat untuk Anda! Anda telah melahirkan seorang putra. Beritahulah suami Anda bahwa Anda telah melahirkan seorang putra."

Ia berkata, "Saya tidak punya suami." Dokter kandungan begitu mendengar langsung mengerti, ia pun berkata, "Kalau begitu, katakan pada teman pria Anda bahwa Anda telah melahirkan seorang putra." Wanita itu berkata, "Saya tidak punya teman pria." "Ah?" Dokter membisu, terakhir, ia hanya berkata, "Begini saja! Selamat untuk Anda! Yesus kedua telah lahir." Karena ia tidak punya suami, juga tidak punya teman pria. Bagaimana bisa melahirkan? Bhiksuni masih untung ada roh suci memberitahunya bahwa ini adalah titisan orang suci, raja juga beranggapan bahwa ini adalah titisan orang suci, juga memberikan-Nya sebuah nama, yaitu Prahevajra.

undefined

Saat Prahevajra berumur 7 tahun, Ia berdebat dengan 500 Pandita, yang dimaksud Pandita di India adalah Mahakalyanamitra, orang yang memiliki banyak pengetahuan tentang Buddhadharma. Seorang anak berumur 7 tahun berdebat dengan 500 orang Pandita, tak disangka anak berumur 7 tahun menang. Oleh karena itu, Ia sendiri adalah orang sangat berbakat. Kemudian, Ia memutuskan untuk melatih diri ke suatu tempat, tempat ini bernama Gunung Terang Matahari. Nah! Sekarang akan mengutarakan tentang matahari yang muncul, di sampingnya ada lingkaran cahaya, yang melambangkan Prahevajra, karena hari ini mau menyampaikan tentang Prahevajra.

Karena Ia melatih diri di Gunung Terang Matahari hingga umur 32 tahun. Saat itu, Vajrapani muncul di hadapannya, membuka Terma 9 Tingkat Dzogchen di otak-Nya, begitu dibuka, Ia pun mengerti sepenuhnya, "Oh! Ternyata, 9 Tingkat Dzogchen sudah pernah saya latih di alam surga." Pada umur 32 tahun, di Gunung Terang Matahari, seketika, Ia langsung mencapai kebuddhaan. Hari ini, di angkasa muncul terang matahari, di sanalah Ia melatih diri dan muncullah Gunung Terang Matahari. Oleh karena itu, saya katakan, mengapa hari ini muncul terang matahari, karena itulah gunung tempat Prahevajra melatih diri. Lihatlah, di angkasa muncul matahari, dan terang-Nya. Saat saya mengulas Sutra Altar Patriak VI, ada 6 jejak kaki hitam di angkasa Taiwan Lei Tsang Temple. Saat akan mengulas Pindola Bharadvaja, di langit muncul dua helai alis panjang, besok akan mengadakan abhiseka Acalanatha (titisan Vairocana), dan mudra Acalanatha adalah mudra 4 vertikal dan 5 horisontal, tadi sore di tengah angkasa muncul mudra 4 vertikal dan 5 horisontal. Benar-benar mudra 4 vertikal dan 5 horisontal yang terdiri dari 4 ruas awan vertikal dan 5 ruas awan horisontal. Mau cari di mana awan seperti itu, tidak ada awan seperti itu! Hari ini mau mengulas Prahevajra, muncul Gunung Terang Matahari, yaitu tempat Prahevajra melatih diri. Acalanatha memiliki mudra 4 vertikal dan 5 horisontal, besok akan dijelaskan, sangat hebat.

Akhir-akhir ini, di antara umat juga muncul banyak keajaiban, seperti Sdr. Hong dari Edmonton, Canada, silahkan berdiri! Sdr. Hong melihat saya pergi ke Korea mengitari stupa Buddha, penyakit pun sembuh. Lalu, ia pun meniru saya, ia pergi ke Jepang, mengitari stupa dan vihara di Jepang. Di Korea, saya melihat Bhaisajyaguru, kemudian, saya bernamaskara, Ia pun menampakkan diri pada saya, saya tahu penyakit saya akan sembuh. Sdr. Hong dari Edmonton, ia juga pergi ke Vihara Raja Bhaisajyaguru, Bodhisattva Bhaisajyaraja, Bodhisattva Bhaisajayautara, Bodhisattva Suryaprabha, Bodhisattva Candraprabha. Setelah malam ia pulang, ia bermimpi, Mahaguru muncul, bukan Bhaisajayaguru, Mahaguru menusukkan jarum ke punggungnya, seperti akupuntur, tusuk jarum di sekujur tubuhnya, ia menderita sakit punggung 15 tahun, malamnya ia bermimpi Mahaguru tusuk jarum, setelah selesai, tak lama, sakit punggung yang dideritanya selama 15 tahun pun sembuh total. (Hadirin tepuk tangan) Apakah ada kejadian seperti ini? (Ada!) Silahkan berdiri dan mengangguk, ada kejadian seperti ini, justru Anda yang ceritakan pada saya! Ia ceritakan pada banyak orang. Ini adalah keajaiban! Mahaguru berubah menjadi Raja Obat dan memberikan terapi tusuk jarum. Sebenarnya, saya tidak mengerti akupuntur. Seperti Sdr. Hong benar-benar bermimpi Mahaguru tusuk jarum, memang boleh; dalam dunia nyata, tidak boleh. Saya bukan sinse, tidak boleh, harus ada izin praktek baru boleh, harus ada izin praktek akupuntur baru boleh, tidak boleh sembarangan. Namun, di dalam mimpi, boleh. Ada sebuah lelucon, ada orang berkata, "Tahukah Anda berapa gaji saya? Gaji saya setahun 8 juta dolar." "Oh! Apa pekerjaan Anda? Gaji setahun 8 juta dolar." "Bermimpi." Bermimpi tentu saja boleh mengatakan berapa juta pun tidak ada masalah. Sdr. Hong disembuhkan dalam mimpi, namun, ini juga semacam kontak batin.

Kali ini saya saya pulang, melihat cucu perempuan saya, Lu Jun, tadinya wajahnya bulat, sangat cantik, malah berubah menjadi lonjong, sekujur tubuh bintik-bintik, alergi kulit! Saya sedih melihatnya, sekujur tubuh cucu perempuan saya alergi? Lalu, cucu laki-laki saya, sudah umur 10 tahun lebih! Begitu ia tampil, semua bule melihat, oh! So small (mungil sekali), ia tidak bisa grow taller little by little (tumbuh tinggi sedikit demi sedikit). Aneh, ia tidak bisa tumbuh tinggi! Memangnya ia bisa sama seperti kakek? Tidak boleh seperti kakek! Kakek sudah lama dirugikan, jika cucu laki-laki saya masih seperti ini, mana boleh? Tampan memang tampan! Saya juga panik! Seminggu yang lalu! Mereka stay overnight (menginap semalam), saya pun minta mereka berlutut di depan Yaochi Jinmu, mereka berdua melakukan gerakan ini (anjali dan tersenyum), saya berkata, "Kalian jangan tertawa! Ini sangat serius! Saya memohon Yaochi Jinmu memberkati kalian." Yaochi Jinmu memberkati, cucu laki-laki harus tumbuh tinggi grow taller little by little, sekujur tubuh cucu perempuan harus sembuh, semua alergi hilang. Saya memberkati air Yaochi Jinmu, juga menggunakan mudra 4 vertikal 5 horisontal, kemudian berikan segelas pada Lu Jun, juga berikan segelas pada Lu Hong, kemudian khusus memberkati mereka, mereka berdua diberkati, diberkati sangat hebat, sekujur tubuh mereka bergetar. Mereka panggil, "Kakek! Kakek!" Saya berkata, "Blessing, blessing (memberkati)." Seminggu kemudian, saya bertanya pada Foqi, bagaimana kulit cucu perempuan? Ia berkata, "Oh! Sudah sembuh separuh." Kulitnya tidak pernah sembuh, tidak pernah kering, semua merah, sekujur tubuh alergi, sekarang akhirnya terlihat kering, merah pun perlahan-lahan pudar. Jika terus seperti ini, setahun kemudian, kulit pun menjadi sangat putih mulus, sangat bagus. Setahun kemudian, bekas alergi pun akan hilang semua. Konon setahun, juga ada yang mengatakan beberapa bulan, anak-anak lebih cepat sembuh daripada orang dewasa. Semoga ia little by little (sedikit demi sedikit) sembuh. Bagaimana dengan cucu laki-laki? Baru seminggu! Benar tidak? Seminggu mau ia bertambah seberapa tinggi? Jadi, cucu laki-laki, saya tidak berani jamin, namun, cucu perempuan, seminggu sudah terlihat, ini juga keajaiban! Banyak keajaiban, apakah di antara kalian ada keajaiban? Oh! Okay, silahkan bicara dengan mikropon!

 

(Saudari se-Dharma: Apa kabar Mahaguru. Pada tanggal 1 Juni, saya meminta Acarya Lianzhe bawa foto cucu perempuan saya untuk diberkati Mahaguru, karena kedua wajahnya tumbuh bintik merah, eksim. Setelah diberkati pada tanggal 1 Juni, difoto tanggal 3 Juni, bintik merah hilang, saya boleh buktikan di sini.)

undefined

Wah! True Buddha School kita, kapan pun ada fenomena seperti ini, setelah diberkati, apapun bisa sembuh; setelah diberkati, sembuh dalam waktu singkat. Wajahnya memang ada bintik merah (di foto), bintik merah memenuhi kedua wajahnya, difoto lagi setelah tanggal 3, hilang semua, dua hari saja sudah hilang semua. (Hadirin tepuk tangan) Selamat! Selamat! Ada keajaiban, sangat menakjubkan. Chen Chuanfang juga ada! 

Hari itu ia mengatakan lututnya sangat sakit, ia berkata, "Mahaguru, tepuk sebentar." Saya pun tepuk sebentar, hingga malam hari, ia datang dan mengatakan pada saya bahwa ia telah sembuh. Kali ini datang ke Seattle, sudah berapa minggu? Sudah lewat 2 minggu, hingga sekarang baik-baik saja. Ia sudah lama sakit, ia sendiri pun sembuh. (Hadirin tepuk tangan) Siapa lagi, angkat tangan, berikan mikropon padanya.

(Saudari se-Dharma: saya tidak pernah memberikan kesaksian, namun, suatu kali, saya pasti harus keluar memberikan kesaksian. Karena kakak sepupu kedua saya, pada bulan Maret, ia menyampaikan sebuah kabar kepada saya, yaitu ia terkena kanker hati, bahkan menurut hasil pemeriksaan adalah stadium akhir. Saat saya mendengarnya, saya sangat panik, langsung telepon kepada Acarya Lianzhe di 金剛雷藏寺 True Buddha Diamond Temple of New York, acarya langsung bantu saya, saya mengirim fax kepada Acarya Lianzhe, memberkati kakak sepupu kedua saya. Acarya Lianzhe mengatur berturut-turut 3 hari menyalakan pelita penerangan, pada saat bersamaan, Acarya juga mengusulkan saya langsung mengirim fax ke Taiwan Lei Tsang Temple memohon pemberkatan dari Mahaguru, inilah surat yang saya fax saat itu, saya boleh menjadi saksi.)

Mahaguru: Oh! Saat itu saya masih di Taiwan.

(Saudari se-Dharma: Benar! Saat itu sangat panik, karena dua hari lagi mau operasi, bahkan kanker hati stadium akhir, seluruh keluarga sangat panik, sangat kuatir. Setelah saya fax, saya langsung berdoa, semoga Dharmaraja Liansheng kita berwelas asih memberkati. Tak disangka, 2-3 hari kemudian, saya telepon ke rumah, orang rumah memberitahu saya, "Operasi sukses." Saya sangat senang. Namun, karena orang rumah sibuk mengurus kesehatannya, tertunda suatu kurun waktu, saya juga tidak sempat menghubungi orang rumah. Kira-kira sebulan kemudian, saya telepon ke rumah, ipar kedua saya memberitahu saya bahwa ia melihat sendiri Dharmaraja Liansheng kita datang ke rumah sakit menolong kakak kedua saya. (Hadirin tepuk tangan) Bersyukur sekali. Terima kasih, benar-benar bersyukur pada Mahaguru yang telah menolong kakak kedua saya.)

Baiklah! Baiklah! Lanjut mengulas Prahevajra, setelah Ia mencapai pencerahan, Ia pun mulai menyeberangkan insan; setelah Ia mencapai kebuddhaan, Ia pun membabarkan Dharma di Sitavana. Sitavana di India adalah kuburan, tidak langsung dikremasi di sana, jenasah hanya ditaruh di sana, dibiarkan saja, dan langsung pergi. Jadi, di sana bertumpuk banyak jenasah, jenasah ditumpuk di sana, dimakan burung, dimakan serangga, hampir sama dengan pemakaman langit di Tibet. Pemakaman langit itu daging dipotong, dilempar ke angkasa, untuk dimakan elang. Sitavana di India, sebagian besar jenasah diusung ke sana, dibungkus dengan kain, dibiarkan saja di sana. Sehingga, seluruh kuburan sangat menakutkan, Sitavana di India sangat menakutkan. Namun, Sitavana merupakan tempat terbaik untuk bersadhana, juga merupakan tempat berkumpulnya Daka dan Dakini, sangat mengherankan! Kondisi negara yang berbeda, itu merupakan tempat yang sangat menakutkan dan menyeramkan, namun, sebagian besar sadhaka di tempat itu, karena bersadhana harus merenungi, "Pada akhirnya saya akan meninggal dunia, suatu hari, saya juga akan datang ke sini." Saat itu, akan merangsang niat kita untuk lebih tekun melatih diri. Ketika segala sesuatu harus dilepaskan, seperti cinta, benci, kasih, dendam, account (rekening) bank, mobil, rumah, istri dan selir cantik, semua harus dilepaskan, maka akan merangsang niat kita untuk melatih diri sungguh-sungguh. Oleh karena itu, saat itu banyak sadhaka berkumpul dan melatih diri di Sitavana. Prahevajra membabarkan Dharma di Sitavana, membabarkan Sadhana 9 Tingkat Dzogchen. Saat itu, banyak orang mendengarkan Beliau mengulas Sadhana 9 Tingkat Dzogchen. Terakhir, datanglah seseorang, Ia adalah sesepuh kedua Sadhana 9 Tingkat Dzogchen di dunia manusia, sesepuh kedua di dunia manusia, Beliau adalah Manjushrimitra, silsilah adalah Pangeran Shengxin -- Prahevajra. Minggu lalu sebut Maha Shrimitra, karena saya teringat Maha Shri Laksmi, sehingga mengatakan Maha Shrimitra. Sebenarnya, "Maha" (agung) juga berarti "Manju" (mulia), kurang lebih sama! Nama yang sebenarnya adalah Manjushrimitra. Manjushrimitra pergi mendengarkan Sadhana 9 Tingkat Dzogchen, Ia disenangi dan mendapatkan abhiseka dari Prahevajra, Ia bersama Prahevajra selama 70 tahun lebih, saat itu Prahevajra mencapai pencerahan dan kebuddhaan pada usia 32 tahun, dan membabarkan Dharma di sana (Sitavana). Manjushrimitra bersama Prahevajra selama 70 tahun lebih, bukankah berumur 100 tahun lebih? Orang India jarang ada yang berumur 100 tahun lebih. Seharusnya, tahun India beda dengan tahun sekarang, kita satu tahun anggap setahun, mereka setengah tahun anggap setahun. Oleh karena itu, sebenarnya, Manjushrimitra bersama Prahevajra selama 30 tahun, bukan 70 tahun. Ada orang mengatakan Buddha Sakyamuni, berceramah Dharma selama 49 tahun, jangan-jangan maksudnya 25 tahun. Ada orang mengatakan Buddha Sakyamuni hidup sampai umur 80 tahun, sebenarnya, belum tentu, mungkin hanya 60 tahun.

Prahevajra mengatakan Sadhana 9 Tingkat Dzogchen diwariskan kepada sesepuh kedua -- Manjushrimitra. Saat diwariskan kepada Manjushrimitra, Prahevajra pun parinirvana; saat parinirvana, tubuh menjelma menjadi sinar pelangi, seluruh tubuh pun hilang, berubah menjadi seberkas cahaya, terbang ke angkasa, sangat menarik. Parinirvana demikian sangat menarik, yakni seluruh tubuh menjelma menjadi seberkas sinar pelangi, terbang ke tengah angkasa, lalu hilang. Padmasambhava juga demikian, tubuh berubah menjadi sinar pelangi, berubah menjadi seberkas pelangi, menyusup ke dalam angkasa. Begitulah Prahevajra mengakhiri hidup-Nya. Ini adalah sesepuh pertama Sadhana Dzogchen di dunia manusia. Besok mengulas tentang sesepuh kedua di dunia manusia, Manjushrimitra. Om Mani Padme Hum.

來源:Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。